Bab ini menjelaskan tentang pengujian kuantitatif Gunakan suspensi mikroba uji terstandar yang
untuk bakteri mesofil dan kapang yang dapat tumbuh stabil. Galur mikroba uji dipelihara dengan Teknik
pada kondisi aerob. Biakan Lot Benih tidak lebih dari 5 pasase dari
Pengujian ini dirancang untuk menentukan suatu master lot benih asli. Biakkan tiap galur bakteri dan
bahan atau sediaan memenuhi spesifikasi mutu secara kapang uji secara terpisah seperti yang tertera pada
mikrobiologi yang telah ditetapkan, termasuk jumlah Tabel 1.
sampel yang akan digunakan dan interpretasi hasil uji. Untuk membuat suspensi mikroba uji gunakan
Metode ini tidak dapat diaplikasikan untuk produk Dapar Natrium Klorida-Pepton pH 7,0 atau Dapar
yang mengandung mikroba viabel sebagai bahan fosfat pH 7,2; untuk memisahkan spora Aspergillus
aktif. brasiliensis tambahkan polisorbat 80 P 0,05% pada
Prosedur mikrobiologi lain termasuk metode dapar. Gunakan dapar dalam waktu 2 jam atau dalam
otomatisasi dapat digunakan setelah dibuktikan 24 jam jika disimpan pada 2º – 8º. Setelah dipilih
kesetaraannya dengan metode farmakope. untuk menyiapkan suspensi segar sel vegetatif
A.brasiliensis atau B.subtilis, siapkan suspensi spora
Prosedur Umum yang stabil dan gunakan untuk inokulum dalam
pengujian dengan volume yang sesuai. Suspensi
Pengujian dilakukan pada kondisi aseptik sebagai spora yang stabil dipelihara pada 2º – 8º untuk jangka
tindakan pencegahan untuk menghindari kontaminasi waktu yang tervalidasi.
mikroba dari luar produk, tetapi tidak mempengaruhi
mikroba yang diuji. Kontrol Negatif
Jika produk mempunyai aktifitas antimikroba
sebelum diuji lakukan netralisasi menggunakan Untuk membuktikan kesesuaian kondisi
inaktivator yang telah dibuktikan tidak toksik pengujian, kontrol negatif dilakukan menggunakan
terhadap mikroba yang diuji. pengencer yang sesuai seperti pada penyiapan larutan
Jika zat aktif permukaan digunakan untuk uji. Tidak boleh terjadi pertumbuhan mikroba.
penyiapan sampel, tidak boleh bersifat toksik Kontrol negatif dilakukan pada saat pengujian seperti
terhadap mikroorganisme dan harus kompatibel yang tertera pada Pengujian Sediaan. Kegagalan
dengan inaktivator yang digunakan. kontrol negatif memerlukan investigasi.
Pengujian dilakukan dengan metode Penyaringan Uji setiap bets media jadi dan setiap bets media
Membran atau salah satu Metode Angka Lempeng yang dibuat dari media kering atau dari bahan yang
yang sesuai. Metode lain adalah Angka Paling tertera pada formula.
Mungkin (APM) yang umum digunakan untuk produk Inokulasi sejumlah kecil mikroba (tidak lebih dari
dengan tingkat kontaminasi rendah. 100 koloni per plate) ke dalam Soybean-Casein
Pemilihan metode pengujian berdasarkan beberapa Digest Broth, Soybean-Casein Digest Agar dan
faktor antara lain jenis produk yang diuji, persyaratan Sabouraud Dextrose Agar seperti tertera pada Tabel
yang ditentukan dan ukuran sampel yang memadai 1. Inkubasi sesuai dengan kondisi yang tertera pada
untuk memperkirakan kesesuaian secara spesifik. Tabel 1.
Kesesuaian metode yang dipilih harus ditetapkan. Untuk media padat, pertumbuhan yang diperoleh
tidak boleh berbeda dua kali dari nilai hitung
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE inokulum standar. Pertumbuhan mikroba dan hasil uji
PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF fertilitas pada inokulum yang dibuat segar harus
sebanding dengan bets sebelumnya. Media cair dapat
Ketentuan Umum digunakan jika pertumbuhan mikroba uji terlihat jelas
dan sebanding dengan inokulum yang telah sesuai
Kemampuan metode untuk mendeteksi mikroba dengan hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.
pada produk harus ditetapkan.
- 1816 -
Tabel 1.
Penyiapan dan Penggunaan Mikroba Uji
Kesesuaian Metode Penghitungan
Fertilitas
dalam Sediaan
Penghitungan Penghitungan Angka Lempeng
Penyiapan Angka Kapang
Mikroba Uji Total Mikroba Total Kapang Total Mikroba
Galur Uji dan Khamir
Aerob dan Khamir Aerob
Staphylococcus Soybean-Casein Soybean-Casein Soybean-Casein
aureus ATCC Digest Agar atau Digest Agar atau Digest Agar/APM
6538, NCIMB Soybean- Casein Soybean- Casein Soybean-Casein
9518, CIP 4.83, Digest Broth, Digest Broth Digest Broth
atau NBRC 30-35°, ≤100 koloni, ≤100 koloni,
13276 18-24 jam 30-35°, 30-35°,
≤ 3 hari ≤ 3 hari
Pseudomonas Soybean-Casein Soybean-Casein Soybean-Casein
aeruginosa Digest Agar atau Digest Agar atau Digest Agar/APM
ATCC 9027, Soybean- Casein Soybean- Casein Soybean-Casein
NCIMB 8626, Digest Broth, Digest Broth, Digest Broth,
CIP 82.118 atau 30-35°, ≤100 koloni ≤100 koloni,
NBRC 13275 18-24 jam 30-35°, 30-35°,
≤ 3 hari ≤ 3 hari
Bacillus subtilis Soybean-Casein Soybean-Casein Soybean-Casein
ATCC 6633, Digest Agar atau Digest Agar atau Digest Agar/APM
NCIMB 8054, Soybean- Casein Soybean- Casein Soybean-Casein
CIP 52.62 atau Digest Broth , Digest Broth Digest Broth
NBRC 3134 30-35°, ≤100 koloni, ≤100 koloni,
18-24 jam 30-35°, 30-35°,
≤ 3 hari ≤ 3 hari
Kesesuaian Metode Penghitungan Mikroba Sediaan Bukan Lemak yang Tidak Larut dalam
dalam Sediaan Air Suspensikan atau encerkan sediaan yang akan
diuji (biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan Dapar
PENYIAPAN SAMPEL Natrium Klorida-Pepton pH 7,0, atau Larutan Dapar
Fosfat pH 7,2, atau Soybean-Casein Digest Broth.
Metode penyiapan sampel disesuaikan dengan sifat Dapat ditambahkan surfaktan seperti Polisorbat 80 1
fisik sediaan yang diuji. Jika dengan prosedur yang g per L untuk membantu mensuspensikan bahan yang
diuraikan di bawah ini tidak ada yang memuaskan sulit dibasahi, jika perlu atur pH hingga 6 - 8. Jika
maka harus dikembangkan prosedur lain yang sesuai. perlu encerkan dengan pelarut yang sama.
Sediaan Larut Air Larutkan atau encerkan sediaan Sediaan Berlemak Larutkan atau encerkan sediaan
yang akan diuji (biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan yang akan diuji dalam isopropil miristat steril yang
Dapar Natrium Klorida-Pepton pH 7,0, atau Larutan disterilkan dengan cara penyaringan atau campurkan
Dapar Fosfat pH 7,2, atau Soybean-Casein Digest sediaan yang akan diuji dengan sesedikit mungkin
Broth bila perlu atur pH hingga 6 - 8. Jika perlu surfaktan Polisorbat 80 steril atau surfaktan non-
encerkan dengan pelarut yang sama. inhibitor lain steril, jika perlu hangatkan dalam tangas
air pada suhu tidak lebih dari 40º atau pada kasus
- 1817 -
tertentu tidak lebih dari 45º. Aduk perlahan-lahan dan meyakinkan validitas hasil. Beberapa contoh
jika perlu pertahankan suhu dalam tangas air. perubahan prosedur yaitu dengan :
Tambahkan secukupnya pengencer yang telah (1) Penambahan jumlah volume pengencer atau
dihangatkan hingga diperoleh pengenceran 1 dalam media biakan;
10. Aduk perlahan-lahan dan jika perlu pertahankan (2) Penambahan larutan penetral khusus atau
suhu dengan waktu sesingkat mungkin untuk umum pada pengencer;
pembentukan emulsi. Lakukan pengenceran (3) Penyaringan membran; atau
bertingkat dengan pengencer yang sesuai (4) Kombinasi perubahan di atas.
mengandung surfaktan Polisorbat 80 P dengan kadar
sesuai atau surfaktan non-inhibitor lain steril. Zat Penetral Zat penetral digunakan untuk
Cairan atau Padatan dalam bentuk Aerosol menetralkan aktifitas senyawa antimikroba. (seperti
Pindahkan seluruh isi sediaan dengan cara aseptik yang tertera pada Tabel 2). Zat tersebut dapat
dalam penyaring membran atau wadah steril yang ditambahkan pada pengencer atau media yang sesuai
sesuai untuk pengambilan sampel. Gunakan seluruh sebelum disterilkan. Jika digunakan metode tersebut,
isi atau sejumlah tertentu sediaan dari tiap wadah efikasi dan hilangnya toksisitas terhadap mikroba
yang diuji. harus dibuktikan dengan melakukan penambahan zat
“Transdermal Patches” Lepaskan lapisan, penetral pada blangko tanpa sediaan.
letakkan bagian berperekat menghadap ke atas pada
lempeng kaca steril atau baki plastik. Agar tidak Tabel 2
saling menempel tutup permukaan berperekat dengan Zat Penetral Umum / Metode untuk
bahan berpori steril yang sesuai (misal kasa steril), Zat Penghambat
kemudian pindahkan lembaran transdermal dalam Zat Penghambat
Zat Penetral
wadah berisi pengencer yang mengandung polisorbat Potensial/Metode
80 P atau lesitin dengan volume yang sesuai. Kocok Glutaraldehid, raksa Natrium hidrogen sulfit
kuat selama tidak kurang dari 30 menit. (Natrium bisulfit)
Fenolik, alkohol,
Pengenceran
aldehid, sorbat
INOKULASI DAN PENGENCERAN
Senyawa amonium
kuartener,
Tambahkan suspensi mikroba uji pada sampel dan Lesitin
parahidroksibenzoat
suspensi kontrol (pengencer tanpa sampel) seperti (paraben), bis-biguanida
yang tertera di atas, untuk mendapatkan inokulum Senyawa amonium
dengan jumlah tidak lebih dari 100 koloni. Volume kuartener, iodin, Polisorbat
suspensi inokulum tidak lebih dari 1% dari volume paraben
sediaan yang diencerkan. Raksa Tioglikolat
Untuk menunjukkan perolehan kembali mikroba Raksa, halogen, aldehid Tiosulfat
uji yang dapat diterima dari sediaan, faktor EDTA(edetat) Ion Mg atau Ca
pengenceran terendah dari sampel yang disiapkan
harus digunakan untuk pengujian. Jika hal tersebut Jika tidak dapat ditemukan metode netralisasi yang
tidak memungkinkan karena adanya aktifitas sesuai, dapat diartikan bahwa kegagalan isolasi
antimikroba atau kelarutan sediaan yang rendah, perlu mikroba yang diinokulasikan disebabkan oleh
dikembangkan protokol uji yang sesuai. Jika sifat aktivitas antimikroba dari sediaan. Hal ini
penghambatan pertumbuhan dari sampel tidak dapat menunjukkan bahwa sediaan tidak terkontaminasi
dihindari, maka jumlah total suspensi mikroba uji mikroba uji. Ulangi pengujian dengan pengenceran
mungkin harus ditambah setelah proses netralisasi yang lebih tinggi yang sesuai dengan pertumbuhan
dengan pengenceran atau penyaringan. mikroba uji dan kriteria keberterimaan khusus.
Jumlah perolehan kembali mikroba uji dari sampel Untuk tiap mikroba yang terdaftar, lakukan uji
yang disuspensikan seperti tertera pada Inokulasi dan terpisah. Hanya mikroba yang ditambahkan yang
Pengenceran, diinkubasi mengikuti prosedur yang dihitung.
tertera pada Perolehan kembali mikroba uji dalam Penyaringan Membran Gunakan penyaring
sediaan, dibandingkan dengan jumlah mikroba uji membran dengan porositas tidak lebih dari 0,45 µm.
yang diperoleh kembali dari suspensi kontrol. Jenis bahan penyaring dipilih sedemikian rupa
Jika pertumbuhan terhambat (dengan faktor sehingga kemampuan menahan bakteri tidak
reduksi lebih besar dari 2), maka lakukan perubahan dipengaruhi oleh kandungan sampel uji. Gunakan satu
prosedur untuk penghitungan khusus untuk jenis membran penyaring untuk tiap mikroba uji.
- 1818 -
Pindahkan sejumlah suspensi sampel yang pada Penyiapan Sampel, Inokulasi dan Pengenceran
disiapkan seperti tertera pada Penyiapan Sampel, serta Netralisasi/Penghilangan Aktifitas Antimikroba.
Inokulasi dan Pengenceran serta Netralisasi/ Dari tiap tingkat pengenceran suspensi sediaan
Penghilangan Aktifitas Antimikroba (minimal inokulasikan masing-masing 1 mL ke dalam tiga seri
mengandung 1 g sediaan, atau kurang jika tabung berisi 9 – 10 mL media Soybean-Casein
diperkirakan jumlah koloni besar) saring segera dan Digest Broth. Jika perlu tambahkan surfaktan seperti
bilas penyaring membran dengan sejumlah tertentu polisorbat 80 P atau inaktivator zat antimikroba ke
volume pengencer. dalam media. Jika dibuat tiga tingkat pengenceran,
Untuk menentukan angka lempeng total mikroba maka diperoleh 9 tabung terinokulasi. Inkubasi semua
aerob (ALT), pindahkan penyaring membran ke tabung yang telah diinokulasi pada suhu 30° - 35°
permukaan lempeng media Soybean-Casein Digest selama tidak lebih dari 3 hari. Jika terdapat kesulitan
Agar (SCDA). Untuk menentukan Angka Kapang dalam membaca hasil, atau ketidakyakinan terhadap
Khamir (AKK), pindahkan membran ke permukaan sifat dari sediaan yang diuji, lakukan sub-kultur pada
lempeng media Sabouraud Dextrose Agar. Inkubasi media yang sama atau Soybean Casein Digestic Agar
cawan seperti yang tertera pada Tabel 1. Lakukan selama satu sampai 2 hari pada suhu yang sama,
pengamatan dan penghitungan. gunakan hasil ini. Dengan menggunakan Tabel 3
Metode Angka Lempeng Total Metode angka dapat ditentukan angka paling mungkin (APM) per g
lempeng total dilakukan setidaknya duplo untuk tiap atau mL sediaan uji.
media, dan hasil merupakan rata-rata hitung jumlah
koloni. Tabel 3 Nilai Angka Paling Mungkin Mikroba
Metode Tuang Gunakan cawan Petri berdiameter Kombinasi Jumlah APM Batas
9 cm, inokulasikan 1 mL suspensi sampel seperti yang Tabung Pada Tiap Seri per g atau Kepercayaan
tertera pada Preparasi Penyiapan Sampel, Inokulasi yang Menunjukkan per mL 95%
dan Pengenceran serta Netralisasi /Penghilangan Pertumbuhan sediaan
Aktifitas Antimikroba ke dalam tiap cawan dan Jumlah g atau mL
sediaan per tabung
kemudian tambahkan 15 - 20 mL Soybean-Casein
0,1 0,01 0,001
Digest Agar atau Sabouraud Dextrose Agar pada suhu 0 0 0 <3 0-9,4
tidak lebih dari 45°. Jika digunakan cawan Petri yang 0 0 1 3 0,1-9,5
lebih besar, sesuaikan jumlah media. Lakukan duplo 0 1 0 3 0,1-10
untuk tiap mikroba uji yang tercantum pada Tabel 1. 0 1 1 6,1 1,2-17
Inkubasi cawan seperti yang tertera pada Tabel 1. 0 2 0 6,2 1,2-17
Hitung jumlah koloni rata-rata dari tiap cawan media 0 3 0 9,4 3,5-35
dan jumlah koloni inokulum awal. 1 0 0 3,6 0,2-17
Metode Sebar Untuk lempeng media gunakan 1 0 1 7,2 1,2-17
cawan Petri diameter 9 cm, diisi 15-10 mL Soybean- 1 0 2 11 4-35
Casein Digest Agar atau Sabouraud Dextrose Agar 1 1 0 7,4 1,3-20
pada suhu lebih kurang 45° pada tiap cawan Petri, dan 1 1 1 11 4-35
biarkan memadat. Jika digunakan cawan Petri yang 1 2 0 11 4-35
lebih besar, sesuaikan jumlah media. Keringkan 1 2 1 15 5-38
permukaan lempeng media dalam lemari laminar- 1 3 0 16 5-38
2 0 0 9,2 1,5-3,5
airflow atau dalam inkubator. Lakukan duplo untuk
2 0 1 14 4-35
tiap mikroba uji yang tertera pada Tabel 1.
2 0 2 20 5-38
Inokulasikan 0,1 mL suspensi sampel yang disiapkan
2 1 0 15 4-38
seperti pada Penyiapan Sampel, Inokulasi dan 2 1 1 20 5-38
Pengenceran serta Netralisasi/Penghilangan Aktifitas 2 1 2 27 9-94
Antimikroba dengan menyebarkan pada permukaan 2 2 0 21 5-40
lempeng media. Inkubasi dan hitung jumlah koloni 2 2 1 28 9-94
seperti yang telah dijelaskan pada Metode Tuang. 2 2 2 35 9-94
Metode Angka Paling Mungkin (APM) Presisi 2 3 0 29 9-94
maupun akurasi Metode APM kurang dibandingkan 2 3 1 36 9-94
dengan Metode Penyaringan Membran atau Metode 3 0 0 23 5-94
Angka Lempeng Total. Hasilnya tidak dapat 3 0 1 38 9-104
diandalkan terutama untuk penghitungan khamir. 3 0 2 64 16-181
Metode APM dapat digunakan untuk menghitung 3 1 0 43 9-181
ALT jika tidak ada metode lain yang sesuai dan jika 3 1 1 75 17-199
telah ditetapkan sebagai metode pilihan. 3 1 2 120 30-360
Siapkan minimal tiga seri pengenceran (10-1, 10-2, 3 1 3 160 30-380
3 2 0 93 18-360
10-3) suspensi sediaan dengan cara seperti yang tertera
- 1819 -
Siapkan dan encerkan sampel dengan metode Penyiapan sampel dilakukan seperti tertera pada
sesuai seperti yang tertera pada Uji Fertilitas dan Uji enumerasi mikroba.
Kesesuaian Metode Penghitungan. Inkubasi semua Jika produk yang akan diuji memiliki aktifitas
tabung selama 3-5 hari pada suhu 30°-35°. Jika perlu antimikroba, sebaiknya sifat antimikroba dihilangkan
lakukan subkultur, gunakan metode yang sesuai. atau dinetralkan seperti tertera pada Uji enumerasi
Catat jumlah tabung yang menunjukkan pertumbuhan mikroba.
mikroba pada tiap tingkat pengenceran. Tentukan Jika digunakan bahan aktif permukaan (surfaktan)
APM mikroba per g atau mL sediaan berdasarkan untuk penyiapan sampel, harus dapat dibuktikan
Tabel 3. sesuai dan tidak toksik bagi mikroba dan sesuai
dengan inaktivator yang digunakan dalam produk
Interpretasi Hasil yang diuji seperti yang tertera pada Uji enumerasi
mikroba.
Angka Lempeng Total (ALT) dianggap sama
dengan angka koloni yang ditemukan pada Soybean- FERTILITAS DAN DAYA HAMBAT MEDIA,
Casein Digest Agar; jika koloni jamur ditemukan KESESUAIAN UJI DAN KONTROL NEGATIF
pada media ini, dihitung sebagai bagian dari jumlah
ALT. Angka Kapang dan Khamir (AKK) dianggap Kemampuan metode deteksi mikroba yang terdapat
sama dengan jumlah koloni yang ditemukan pada dalam produk yang diuji harus ditetapkan. Jika ada
Sabouraud Dextrose Agar; jika koloni bakteri perubahan kemampuan dalam pengujian atau ada
ditemukan pada media ini, maka dihitung sebagai perubahan dalam produk yang dapat mempengaruhi
bagian dari AKK. Jika AKK diperkirakan melebihi hasil uji, harus dilakukan konfirmasi metode.
kriteria keberterimaan berdasarkan pertumbuhan
bakteri, dapat digunakan Sabouraud Dextrose Agar Penyiapan Galur Uji
yang mengandung antibiotik. Jika penghitungan
dilakukan menggunakan metode APM, maka nilai Gunakan suspensi galur uji baku yang stabil. Galur
penghitungan yang diperoleh merupakan angka total uji dipelihara dengan Teknik Biakan Lot Benih tidak
mikroba aerobik (ALT). lebih dari 5 pasase dari master lot benih asli.
Jika telah ditetapkan kriteria keberterimaan untuk
mutu mikrobiologi, maka di-interpretasikan sebagai MIKROBA AEROB
berikut:
- 101 koloni: maksimal penghitungan yang dapat Biakkan masing-masing galur bakteri di bawah ini,
diterima = 20; pisahkan masing-masing dalam wadah berisi media
- 102 koloni: maksimal penghitungan yang dapat Soybean-Casein Digest Broth atau Soybean-Casein
diterima = 200; Digest Agar, pada suhu 30⁰ - 35⁰ selama 18 - 24 jam.
- 103 koloni: maksimal penghitungan yang dapat Biakkan galur uji Candida albicans dalam Sabouraud
diterima = 2000; dan seterusnya. Dextrose Agar atau Sabouraud Dextrose Broth, pada
Larutan dan media yang disarankan tertera pada suhu 20⁰ - 25⁰ selama 2 - 3 hari.
Pengujian Mikroba Spesifik.
Staphylococcus aureus ATCC 6538, NCIMB
B. PENGUJIAN MIKROBA SPESIFIK 9518, CIP 4.83 atau
NBRC13276
PENDAHULUAN Pseudomonas ATCC 9027, NCIMB
aeruginosa 8626, CIP 82.118 atau
Pada Bab ini akan dijelaskan tentang Uji Batas NBRC 13275
Mikroba Spesifik yang mungkin terdeteksi dengan Escherichia coli ATCC 8739, NCIMB
kondisi dan metode yang sesuai. 8545, CIP 53.126 atau
Metode uji dirancang untuk menetapkan suatu NBRC 3972
produk memenuhi kriteria mutu secara mikrobiologi. Salmonella enterica ATCC 14028
Untuk pelaksanaan pengujian ikuti petunjuk di bawah subsp enterica serovar
ini, termasuk jumlah sampel dan interpretasi hasil uji. Typhimurium atau
Metode pilihan termasuk metode otomatis sebagai pilihan lain
dimungkinkan untuk digunakan setelah dibuktikan
Salmonella enterica NBRC 100797, NCTC
kesetaraannya dengan metode farmakope.
subsp enterica serovar 6017 atau CIP 80.39
Abony
- 1821 -
Candida albicans ATCC 10231, NCPF Uji Fertilitas Media Padat Gunakan Metode
3179, IP 48.72 atau Sebar seperti tertera pada Metode Tuang dalam Uji
NBRC 1594 enumerasi mikroba. Inokulasikan masing-masing
cawan dengan sejumlah mikroba uji yang sesuai
Gunakan Dapar Natrium Klorida–Pepton pH 7 atau (tidak lebih dari 100 koloni). Inkubasikan pada suhu
Dapar Fosfat pH 7,2 untuk membuat suspensi uji. tertentu tidak lebih dari periode terpendek seperti
Gunakan suspensi tersebut dalam waktu 2 jam atau tertera dalam prosedur uji. Pertumbuhan mikroba
jika digunakan sampai 24 jam harus disimpan pada sama dengan inokulum yang telah sesuai dengan hasil
suhu 2° - 8°. uji fertilitas bets media sebelumnya.
Uji Daya Hambat Media Cair atau Padat
CLOSTRIDIA Inokulasikan sejumlah mikroba uji paling sedikit 100
koloni pada sejumlah media yang diinkubasi pada
Gunakan Clostridium sporogenes seperti ATCC suhu tertentu tidak kurang dari periode terpanjang
11437 (NBRC 14293, NCIMB 12343, CIP 100651) seperti tertera pada Prosedur uji. Tidak boleh ada
atau ATCC 19404 (NCTC 532 atau CIP 79.3). pertumbuhan mikroba uji.
Biakkan galur uji Clostridia dalam keadaan anaerob “Test for Indicative Properties” Gunakan Metode
pada Reinforce Medium for Clostridia pada suhu Sebar seperti tertera pada Metode Tuang dalam Uji
30° - 35° selama 24 - 48 jam. Sebagai pilihan lain, enumerasi mikroba. Inokulasikan masing-masing
siapkan dan encerkan sel vegetatif dalam bentuk cawan dengan mikroba sesuai (tidak boleh lebih dari
suspensi segar. Suspensi spora stabil pada suhu 2° - 8° 100 koloni). Inkubasikan pada suhu tertentu dalam
selama periode yang tervalidasi. batas uji. Ciri koloni mikroba uji harus terlihat jelas
dan harus sama dengan inokulum yang sebelumnya.
Kontrol Negatif
Kesesuaian Metode Uji
Untuk verifikasi kesesuaian kondisi pengujian,
kontrol negatif dilakukan menggunakan pelarut yang Untuk masing-masing sediaan baru yang diuji
sesuai menggantikan sediaan uji. Tidak boleh terjadi lakukan penyiapan sampel, seperti tertera pada
pertumbuhan mikroba. Kontrol negatif juga dilakukan Pengujian Sediaan. Pada saat inokulasi suspensi
pada saat dilakukan uji terhadap sediaan seperti yang sampel, tambahkan masing-masing galur mikroba uji
tertera pada Pengujian Sediaan. Apabila terjadi tidak lebih dari 100 koloni dalam media pertumbuhan
kegagalan pada kontrol negatif diperlukan investigasi. yang telah ditentukan.
Lakukan uji seperti tertera pada Pengujian Sediaan
Fertilitas dan Daya hambat Media dengan masa inkubasi terpendek.Mikroba uji spesifik
harus dapat dideteksi dengan reaksi dan sifat-sifat
Uji setiap bets media siap-pakai, media yang seperti dijelaskan dalam Pengujian Sediaan.
disiapkan dari media kering atau dari komponen Modifikasi prosedur uji untuk menetralkan
media. Verifikasi sifat seperti yang tertera pada Tabel aktifitas antimikroba harus dilakukan (tertera pada
1. Netralisasi/Penghilangan Aktifitas Antimikroba
Uji Fertilitas Media Cair Inokulasikan ke dalam dalam Uji Enumerasi Mikroba).
media yang sesuai, mikroba uji dalam jumlah sedikit Untuk sediaan yang telah diberi penetral aktivitas
(tidak lebih dari 100 koloni), inkubasi pada suhu antimikroba dengan mengacu pada prosedur yang
tertentu, tidak lebih dari periode terpendek yang sesuai, dan ternyata aktivitas antimikroba tidak dapat
tertera pada prosedur uji. Untuk media cair, dinetralkan, maka diasumsikan bahwa tidak ada
pertumbuhan mikroba uji harus terlihat jelas dan mikroba yang terhambat dalam sediaan.
harus sama dengan inokulum yang telah sesuai
dengan hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.
Sabouraud Dextrose Broth Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,1 ± 0,2
Dekstrosa 20,0 g pada suhu 25º. Didihkan selama 1 menit dengan
Mixture Peptic Digest of Animal 10,0 g pengadukan konstan, kemudian sterilisasi
Tissue and Pancreatic Digest of menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.
Casein (1:1)
Air 1000 mL Rappaport Vassiliadis Salmonela Enrichment
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 5,6 0,2 Broth
pada suhu 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf Soya peptone 4,5 g
dengan siklus yang tervalidasi. Magnesium klorida heksahidrat 29,0 g
Natrium klorida 8,0 g
Enterobacteria Enrichment Broth Mossel Dikalium fosfat 0,4 g
Pancreatic digest of gelatin 10,0 g Kalium dihidrogen fosfat 0,6 g
Glukosa monohidrat 5,0 g Malachite green 0,036 g
Dehydrated ox bile 20,0 g Air murni 1000 mL
Kalium dihidrogen fosfat 2,0 g Larutkan dalam keadaan agak hangat. Sterilisasi
Dinatrium hydrogen fosfat dihidrat 8,0 g menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi,
Brilliant green 15 mg pada suhu tidak lebih dari 115º. Setelah disterilisasi
Air 1000 mL menggunakan otoklaf pH menjadi 5,2 ± 0,2 pada suhu
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,2 0,2 25º.
pada 25. Panaskan hingga 100º selama 30 menit dan
dinginkan segera. Xylose Lysine Deoxycholate Agar
Xylose 3,5 g
Violet Red Bile Glucose Agar L-lysine 5,0 g
Yeast extract 3,0 g Laktosa monohidrat 7,5 g
Pancreatic digest of gelatin 7,0 g Sukrosa 7,5 g
Bile salts 1,5 g Natrium klorida 5,0 g
Natrium klorida 5,0 g Yeast extract 3,0 g
Glukosa monohidrat 10,0 g Merah fenol 80 mg
Agar 15,0 g Agar 13,5 g
Merah netral 30 mg Sodium deoksikolat 2,5 g
Kristal violet 2 mg Sodium tiosulfat 6,8 g
Air 1000 mL Besi (III) ammonium sitrat 0,8 g
Air 1000 mL
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,4 0,2
pada 25. Panaskan hingga mendidih, jangan Atur pH sehingga setelah pemanasan menjadi 7,4
dipanaskan menggunakan otoklaf. 0,2 pada suhu 25. Panaskan hingga mendidih,
dinginkan hingga 50, tuang ke dalam cawan Petri.
MacConkey Broth Jangan disterilisasi menggunakan otoklaf.
Pancreatic digest of gelatin 20,0 g
Laktosa monohidrat 10,0 g Cetrimide Agar
Dehydrated ox bile 5,0 g Pancreatic digest of gelatin 20,0 g
Ungu bromokresol 10 mg Magnesium klorida 1,4 g
Air 1000 mL Dikalium sulfat 10,0 g
Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 0,2 Setrimid 0,3 g
Agar 13,6 g
pada 25. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan
siklus yang tervalidasi. Air 1000 mL
Gliserol 10,0 mL
MacConkey Agar Panaskan hingga mendidih selama 1 menit dengan
Pancreatic digest of gelatin 17,0 g pengocokan. Atur pH sehingga setelah sterilisasi
Peptones (meat and casein) 3,0 g menjadi 7,2 0,2 pada 25. Sterilisasi menggunakan
otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.
Laktosa monohidrat 10,0 g
Natrium klorida 5,0 g
Mannitol Salt Agar
Bile salts 1,5 g
Pancreatic digest of casein 5,0 g
Agar 13,5 g
Peptic digest of animal tissue 5,0 g
Merah netral 30,0 mg
Beef extract 1,0 g
Kristal violet 1 mg
D-manitol 10,0 g
Air 1000 mL
- 1826 -
Natrium klorida 75,0 g mikroba yang ada atau yang masuk secara tidak
Agar 15,0 g sengaja selama ataupun sesudah proses produksi.
Merah fenol 0,025 g Pada sediaan steril dosis ganda, pengawet
Air 1000 mL ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan
Panaskan hingga mendidih selama 1 menit dengan mikroba yang mungkin masuk pada pengambilan
pengocokan. Atur pH sehingga setelah sterilisasi berulang. Satu jenis atau lebih pengawet
menjadi 7,4 0,2 pada suhu 25. Sterilisasi diperbolehkan pada semua sediaan steril dosis ganda.
menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi. Pengawet tidak boleh digunakan sebagai pengganti
cara produksi yang baik atau semata-mata untuk
Reinforced Medium for Clostridia menurunkan populasi mikroba viabel dari produk
Beef extract 10,0 g tidak steril atau mengendalikan bioburden pra-
Pepton 10,0 g sterilisasi dari formulasi sediaan dosis ganda pada
waktu diproduksi. Pengawet sesuai bentuk sediaan
Yeast extract 3,0 g
dalam farmakope memenuhi syarat untuk Bahan
Soluble starch 1,0 g
Tambahan dalam Ketentuan Umum.
Glukosa monohidrat 5,0 g
Semua zat antimikroba yang digunakan bersifat
Sistein hidroklorida 0,5 g toksik. Untuk melindungi konsumen secara
Natrium klorida 5,0 g maksimum, kadar pengawet yang efektif dalam
Natrium asetat 3,0 g kemasan akhir produk hendaknya di bawah tingkat
Agar 0,5 g toksik bagi manusia berdasarkan dosis obat yang
Air 1000 mL dianjurkan. Kadar pengawet yang ditambahkan dapat
Basahi dan larutkan agar menggunakan air murni, dan dikurangi apabila bahan aktif dalam formulasi secara
panaskan hingga mendidih dengan pengadukan secara intrinsik mempunyai aktivitas antimikroba. Untuk
terus menerus. Jika diperlukan, atur pH sehingga semua produk injeksi dosis ganda atau produk lain
setelah sterilisasi menjadi 6,8 0,2 pada suhu 25. yang mengandung pengawet, harus menunjukkan
Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang adanya efektivitas antimikroba baik sebagai sifat
tervalidasi. bawaan dalam produk maupun yang dibuat dengan
penambahan pengawet.
Columbia Agar Efektivitas antimikroba juga harus ditunjukkan
Pancreatic digest of casein 10,0 g untuk semua produk dosis ganda berbasis air pada
Meat peptic digest 5,0 g sediaan topikal, oral dan sediaan lain seperti tetes
Heart pancreatic digest 3,0 g mata, telinga, hidung, irigasi dan cairan dialisis.
Yeast extract 5,0 g Untuk pengujian, sediaan bentuk larutan dengan
Maized starch 1,0 g aktivitas air lebih dari 0,6.
Natrium klorida 5,0 g Mikroba tantang digunakan umumnya berdasarkan
Agar, tergantung pada daya 10,0-15,0 g pada cemaran yang mungkin ada pada produk obat
pembentukan gel dengan mempertimbangkan sifat fisika, formulasi dan
Air murni 1000 mL tujuan penggunaan. Mikroba tantang yang tercantum
Basahi dan larutkan agar menggunakan air murni, dan dalam pengujian ini tidak membatasi digunakannya
panaskan hingga mendidih dengan pengadukan secara mikroba spesies lain jika dianggap perlu untuk
terus menerus. Jika diperlukan, atur pH sehingga mengukur aktivitas biologi dari sistem pengawetan
setelah sterilisasi menjadi 7,30,2 pada suhu 25. suatu sediaan. Mikroba tantang tambahan ini tidak
Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang masuk pembahasan dalam bab ini, tetapi mungkin
dapat ditambahkan pada penjelasan mikroba uji.
tervalidasi. Dinginkan hingga mencapai 45-50, bila
perlu tambahkan gentamisin sulfat yang setara dengan
20 mg gentamisin basa, dan tuang ke dalam cawan PROSEDUR UMUM
Petri.
Lampiran ini dimaksudkan untuk menunjukkan
efektivitas pengawet antimikroba yang ditambahkan.
Pengawet antimikroba tersebut harus dinyatakan pada
UJI EFEKTIVITAS ANTIMIKROBA <61>
etiket. Prosedur dan kriteria keberterimaan pada
lampiran ini hanya berlaku pada produk dalam wadah
PENDAHULUAN
asli, bersegel, yang didistribusikan oleh produsen
(lihat Tabel 1 untuk katagori produk). Uji efektivitas
Pengawet antimikroba adalah zat antimikroba yang antimikroba tidak dilakukan pada wadah, tetapi
ditambahkan pada sediaan farmasi non-steril bentuk diperlukan kehati-hatian untuk mencegah
larutan. Dosis pengawet yang ditambahkan adalah penggunaan bahan wadah yang dapat berinteraksi
untuk melindungi sediaan terhadap pertumbuhan dengan pengawet.
- 1827 -
1 koloni per lempeng dari rata-rata (atau 100 koloni bertutup steril, berukuran mencukupi untuk volume
per mL jika digunakan 1 mL inokula pada sediaan yang dipindahkan. Inokulasi tiap wadah
pengenceran 10-2 untuk lempeng yang dibuat duplo). dengan satu inokula baku yang telah disiapkan dan
Penyaring membran dapat digunakan untuk diaduk. Volume suspensi inokula yang digunakan
menyaring volume pengenceran lebih besar guna antara 0,5% dan 1,0% dari volume sediaan untuk
mengatasi kesulitan tersebut atau menetralisasi daya meminimalkan efek potensial pada sediaan. Kadar
antimikroba. mikroba uji yang ditambahkan pada sediaan (Kategori
1, 2, atau 3) seperti halnya kadar akhir sediaan uji
PENGUJIAN SEDIAAN setelah diinokulasi antara 1 x 105 dan 1 x 106 koloni
per mL sediaan. Untuk sediaan Kategori 4 (antasida)
KATEGORI SEDIAAN kadar akhir sediaan uji setelah inokulasi antara 1 x 103
dan 1 x 104 koloni per mL sediaan.
Untuk tujuan pengujian, sediaan dibagi menjadi Kadar awal mikroba viabel dalam setiap sediaan uji
empat kategori (Lihat Tabel 1). Kriteria efektivitas diperkirakan berdasarkan kadar mikroba dalam
antimikroba untuk sediaan tergantung cara inokula baku yang ditetapkan dengan metode ALT.
pemberiannya. Formulasi yang mengandung Inkubasi wadah yang sudah diinokulasi pada suhu
pengawet diharapkan dapat memenuhi standar efikasi 22,5º±2,5º. Ambil sampel dari setiap wadah pada
minimal baik pada kemasan dosis ganda atau dosis interval yang sesuai seperti tertera pada Tabel 3.
tunggal. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi pada
interval tersebut. Tetapkan dengan prosedur ALT
Tabel 1. Kategori Sediaan jumlah koloni yang ada dari setiap sediaan uji untuk
Kategori Uraian Sediaan interval yang digunakan seperti tertera pada lampiran
1 Injeksi, sediaan parenteral lain Uji Batas Mikroba <51>. Angka Lempeng Total
termasuk emulsi, sediaan tetes telinga, menggunakan replika lempeng minimal, dengan
sediaan tetes hidung steril , dan menghitung rata-rata jumlah koloni sebelum
sediaan tetes mata yang dibuat dengan penetapan kesimpulan koloni per mL. Jika digunakan
dasar atau pembawa air. penyaring membran, lakukan duplikasi membran
2 Sediaan topikal yang dibuat dengan penyaring untuk setiap perkiraan.
dasar atau pembawa air, sediaan tetes Dengan menggunakan penghitungan kadar koloni
hidung non-steril, dan emulsi, per mL pada pengujian awal, hitung perubahan nilai
termasuk sediaan yang dioleskan pada kadar koloni per mL dalam log10 untuk tiap mikroba
membran mukosa. pada interval pengujian dan nyatakan perubahan
3 Sediaan oral selain antasida, dibuat kadar sebagai log reduksi. Log reduksi adalah
dengan dasar atau pembawa air. perbedaan antara nilai log10 koloni per mL kadar awal
4 Antasida yang dibuat dengan dalam suspensi dan log10 koloni per mL yang bertahan
pembawa air hidup pada saat itu.
Pengujian dapat dilakukan dalam tiap lima wadah Persyaratan untuk efektivitas antimikroba dipenuhi
asli bila volume sediaan tiap wadahnya mencukupi jika kriteria yang tertera pada Tabel 3 dipenuhi (Lihat
dan wadah sediaan dapat ditusuk secara aseptik Hasil Uji pada Ketentuan Umum): Tidak terjadi
(dengan jarum dan alat suntik melalui tutup karet peningkatan lebih tinggi dari 0,5 log10 unit terhadap
elastomerik), atau dalam lima wadah bakteriologi nilai log mikroba awal.
Waktu inkubasi
Waktu inkubasi
Mikroba Media yang sesuai Suhu inkubasi perolehan kembali
inokulum
mikroba
Staphylococcus aureus Soybean-Casein Digest 32,5º ± 2,5º 18 – 24 jam 3 – 5 hari
ATCC No. 6538 Broth; Soybean-Casein
Digest Agar
Kapang dan khamir Koloni tidak meningkat dari jumlah hitungan awal sampai hari ke-7, 14 dan 28.
Untuk Sediaan Kategori 2
Bakteri Koloni tidak kurang dari 2,0 log reduksi dari jumlah hitungan awal pada hari ke-14,
dan tidak meningkat pada hari ke-14 sampai hari ke-28.
Kapang dan khamir Koloni tidak meningkat dari jumlah hitungan awal sampai hari ke-14 dan 28.
Untuk Sediaan Kategori 3
Bakteri Koloni tidak kurang dari 1,0 log reduksi dari jumlah hitungan awal pada hari ke-14,
dan tidak meningkat pada hari ke-14 sampai hari ke-28.
Kapang dan khamir Koloni tidak meningkat dari jumlah hitungan awal sampai hari ke-14 dan 28.
Untuk Sediaan Kategori 4
Bakteri, kapang dan Koloni tidak meningkat dari jumlah hitungan awal pada hari ke-14 dan 28.
khamir
UJI KINERJA RESISTENSI INDIKATOR menit (syok panas) dimulai setelah suhu mencapai
BIOLOGI <65> 95º. Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Panas Kering
dengan Pembawa Kertas dan Indikator Biologi
PENGHITUNGAN ANGKA SPORA Sterilisasi Etilen Oksida, dengan Pembawa Kertas,
panaskan tabung berisi suspensi dalam tangas air pada
Untuk indikator biologi dengan pembawa kertas, 80º – 85º selama 10 menit dimulai setelah suhu
lepaskan tiga buah indikator biologi yang relevan dari mencapai 80º. Dinginkan secara cepat dalam tangas
masing-masing wadahnya. Dispersikan kertas air-es pada 0º - 4º. Pindahkan 1 mL alikuot masing-
pembawa dengan memasukkan ke dalam 250 mL masing ke dalam dua tabung yang sesuai, dan lakukan
“blender” steril berisi 100 mL Air Murni dingin, seri pengenceran secukupnya dalam Air Murni steril,
campurkan hingga terbentuk suspensi homogen. pengenceran dipilih dengan hasil penghitungan 30 –
Umumnya pencampuran dilakukan selama 15 menit 300 koloni, tetapi tidak kurang dari 6, pada tiap
atau lebih untuk memperoleh perolehan kembali yang pasangan lempeng dengan perlakuan sebagai berikut
optimal. Pindahkan sejumlah 10 mL alikuot suspensi ini. Bila indikator biologi mempunyai kadar spora
ke dalam 16 x 125 mm tabung bertutup ulir steril. rendah, mungkin seri pengenceran perlu dimodifikasi
Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Uap Basah dan menggunakan lempeng lebih banyak untuk tiap
dengan Pembawa Kertas, panaskan tabung berisi pengenceran. Siapkan seri terpisah lempeng untuk
suspensi dalam tangas air pada 95º – 100º selama 15 tiap alikuot. Masukkan 1,0 mL suspensi dari tingkat
- 1830 -
pengenceran yang dipilih ke dalam masing-masing tiap alikuot. Masukkan 1 mL suspensi dari tingkat
dua cawan Petri 15 – 100 mm. Dalam waktu 20 menit pengenceran yang dipilih ke dalam masing-masing
tambahkan pada tiap cawan 20 mL media Soybean- dua cawan Petri 15–100 mm. Dalam waktu 20 menit
Casein Digest Agar cair dan telah didinginkan 45º – tambahkan pada tiap cawan 20 mL media Soybean-
50º. Campur dengan memutar cawan hingga suspensi Casein Digest Agar cair dan telah didinginkan 45° –
homogen, dan kemudian dibiarkan memadat. 50º. Campur dengan memutar cawan hingga suspensi
Inkubasikan lempeng dengan posisi dibalik pada 55º homogen.
– 60º, untuk Indikator Biologi Sterilisasi Uap Basah Untuk G.stearothermophilus, B.atrophaeus, B.subtilis,
dengan Pembawa Kertas, dan pada 30º–35º Indikator dan B.coagulans, gunakan media Soybean-Casein
Biologi Sterilisasi Etilen Oksida, dengan Pembawa Digest Agar dan inkubasikan lempeng secara aerob
Kertas dan Indikator Biologi Sterilisasi Panas Kering dengan posisi dibalik pada suhu berturut-turut untuk
dengan Pembawa Kertas atau pada suhu optimal tiap mikroba sebagai berikut: 55º – 60º, 30º – 35º, 48º–
perolehan kembali ditentukan dari pabrik. Amati 52º, atau pada suhu optimum khusus sesuai dengan
lempeng setelah 24 dan 48 jam, catat jumlah koloni indikator biologi pabrik. Amati lempeng setelah 24
tiap lempeng; dan gunakan jumlah koloni yang dan 48 jam. Catat jumlah koloni tiap lempeng. Hitung
diamati setelah 48 jam untuk menghitung hasil. rata-rata jumlah spora tiap indikator dari hasil
Hitung jumlah rata-rata spora tiap indikator dari hasil penghitungan, menggunakan faktor pengenceran
penghitungan, menggunakan faktor pengenceran yang sesuai. Pengujian dinyatakan absah bila log
yang sesuai. Pengujian dinyatakan absah bila log jumlah spora per pembawa pada 48 jam sama atau
jumlah spora per (kertas) pembawa pada 48 jam sama lebih besar dari log jumlah setelah 24 jam dalam tiap
atau lebih besar dari log jumlah setelah 24 jam dalam wadah.
tiap wadah. Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Uap Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Pemanasan
Basah, Self-Contained lepaskan secara aseptik tiga Basah, Pemanasan Kering, dan Gas, Suspensi Spora
buah pembawa dari masing-masing wadahnya, dan Cair, menggunakan G.stearothermophilus, B.atrophaeus,
perlakukan langsung seperti pada Indikator Biologi B.subtilis, dan B.coagulans sebagai indikator biologi,
Sterilisasi Uap Basah dengan Pembawa Kertas. disiapkan seri pengenceran secukupnya, suspensi asli
Untuk Indikator Biologi Sterilisasi Pemanasan spora dengan Air Murni dingin steril dalam tabung
Basah, Pemanasan Kering, dan Gas, dengan bertutup ulir 16 x 125 mm menggunakan prosedur
Pembawa Non-Kertas, lepaskan secara aseptik tiga khusus penghitungan angka spora dengan Indikator
buah pembawa dari masing-masing kemasan asli atau Biologi Sterilisasi Pemanasan Basah, Pemanasan
wadahnya. Masukkan tiap pembawa ke dalam wadah Kering, dan Gas, dengan Pembawa Non-Kertas.
steril yang sesuai berisi 100 mL Air Murni dingin, dan
sonikasi atau kocok dengan pengocok-resiprok PENETAPAN NILAI-D
secukupnya. Lima belas menit atau lebih mungkin
diperlukan untuk perolehan kembali yang optimal. Lakukan seluruh pengujian seperti dijelaskan
Sebaiknya telah dilakukan studi pendahuluan untuk dalam bagian ini di bawah kondisi aseptik,
memastikan bahwa metode perolehan kembali menggunakan peralatan steril untuk mikroba non-
menghasilkan sedikitnya 50%-300% perolehan termofilik. Penetapan Nilai-D untuk
kembali angka spora hidup. Pindahkan sejumlah 10 G.stearothermophilus dan B.coagulans dapat
mL alikuot suspensi ke dalam 16x125 mm tabung dilakukan di lingkungan tidak diklasifikasi tetapi
bertutup ulir steril. Panaskan tabung berisi suspensi terkendali.
Bacillus atrophaeus, Bacillus subtilis, Bacillus
coagulans pada 80º – 85º selama 10 menit. Panaskan Peralatan
tabung berisi suspensi Geobacillus
stearothermophilus pada 95º – 100º selama 15 menit. Peralatan uji untuk menetapkan resistensi
Penghitungan waktu dimulai pada saat tiap rentang mikrobiologi yang dijelaskan secara rinci dalam ISO
suhu pemanasan mencapai yang terendah. Dinginkan 18472, Sterilisasi Produk Kesehatan-Indikator
segera dalam tangas air es pada 0º - 4º. Pindahkan Biologi dan Kimia-Peralatan Uji. Rincian
masing-masing 1 mL alikuot ke dalam dua tabung Resistometer Evaluasi Indikator Biologi (REIB)
yang sesuai, dan lakukan seri pengenceran secara individu bervariasi dengan rancangan spesifik
secukupnya dalam Air Murni steril, pengenceran dan proses sterilisasi utama bersama dengan yang
dipilih dengan hasil penghitungan 30 – 300 koloni, digunakan. Tetapkan bahwa kinerja bejana REIB
tetapi tidak kurang dari 6, pada tiap pasangan lempeng sesuai dengan persyaratan standar ISO untuk paparan
dengan perlakuan sebagai berikut ini. indikator biologi, dengan perbedaan rancangan yang
Bila indikator biologi mempunyai kadar spora dapat diterima.
rendah, mungkin seri pengenceran perlu dimodifikasi
dan menggunakan lempeng lebih banyak untuk tiap
pengenceran. Siapkan seri terpisah lempeng untuk
- 1831 -