Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

TUGAS ASINKRON 4

DISUSUN OLEH :
NAMA : RIZQON MUKHADDAM
NIM : 202010410311294
PROGRAM STUDI : S1 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2022
Soal 1
1. SOP uji sifat alir
Jawab
Definisi
Uji sifat alir adalah pengujian granul untuk mengalir di suatu alat dalam waktu tertentu

Tujuan
Sebagai penuntut penguji dalam melakukan pengujian sifat alir dan sebagai pedoman dalam
menggunakan alat agar dapat digunakan dengan yang baik dan benar.

Prinsip
Memasukkan granul ke corong dan mengalir ke bawah corong lalu diamati. Ada dua jenis
berdasarkan pengaliran granulnya yaitu bebas dan lengket. Bebas yaitu mengalir dengan
kontinyu sedangkan lengket, kesukaran dalam mengalir

Prosedur
1) Timbang 100 g granul dengan seksama
2) Tuang granul ke pinggir corong dan biarkan mengalir dengan memperhatikan waktunya
3) Catat hasilnya
4) Ukur tinggi dan diameter granul yang telah mengalir
5) Lakukan sebanyak 3 kali
6) Rumus yang digunakan yaitu Tan a = h/r

2. Sudut Istirahat dan apakah granul memenuhi spesifikasi sifat alir


Jawab
Tinggi tumpukan ditentukan berbentuk segitiga serbuk. Setelah didapatkan jari-jari tumpukan (r
cm) dan tinggi tumpukan (h cm), maka dapat dihitung besarnya sudut istirahat ( sin α atau tangen
α) (SEDIAAN SOLIDA, KEMKES)
Tan a1 : 2,5/5 --> a1 : 26,56°
Tan a2 : 2,7/5,2 --> a2 : 27,89°
Tan a3 : 2,8 /5,2 --> a3 : 28,30°
Rata-rata : 27,58° (excellent)
Soal 2
1. Langkah pengujian uji bobot jenis mampat
Jawab
Ditimbang granul yang telah dikeringkan sebanyak 50 gram. Dimasukkan granul dimasukkan ke
dalam gelas ukur 100 mL kemudian dilakukan pengetukan hingga volumenya konstan. Dicatat
volume mampat dari granul dan dihitung bobot jenis mampatnya dengan menggunakan rumus

Diulangi pengujian tersebut di atas sebanyak dua kali, selanjutnya ditentukan nilai rata-ratanya.

2. Indeks kompresibilitas dan rasio Haussner


Jawab
Indeks carr’s

Penetapan 10x : (250 ml - 204)/250 x 100 % = 18,4 %


Penetapan 500x : (250 ml - 201)/250 x 100 % = 19,6 %
Penetapan 1250x : (250 ml - 200)/250 x 100 % = 20 %

Hausner ratio

Penetapan 10x : 250/204 = 1,22


Penetapan 500x : 250/201 = 1,24
Penetapan 1250x : 250/200 = 1,25
Soal 3
1. Langkah kerja pengukuran partikel dengan sieve shaker
Jawab
1) Mahasiswa harus didampingi oleh Asisten, Laboran, atau Dosen Penanggung jawab
praktikum jika akan mengoperasikan alat.
2) Harus mengisi kolom pada log book yang tersedia sebelum mulai menggunakan alat.
3) Hubungkan kabel alat pada steker.
4) Letakkan pan pada bagian dasar.
5) Susun pengayak secara berurutan sesuai nomor mesh pengayak. Nomor terbesar paling
bawah dan nomor mesh terkecil di bagian paling atas.
6) Masukkan sampel pada pengayak paling atas.
7) Letakkan sieve fixing pada pengayak paling atas.
8) Pasang baut pengunci pada alat dan kencangkan agar pengayak tidak terpental ketika
pengujian sedang berlangsung.
9) Putar knob pengatur waktu sesuai yang diinginkan.
10) Putar knob pengatur vibrasi alat sesuai yang diinginkan.
11) Tekan tombol “ON” pada sisi kiri bawah alat untuk memulai pengujian. Mesin akan
secara otomatis off jika waktu pengujian sudah tercapai.
12) Bersihkan pengayak dari sisa-sisa smpel menggunakan kuas dan lap kain bersih lalu
masukkan pengayak pada kotak penyimpannya.
13) Lap badan alat menggunakan lap kain bersih. Lepaskan kabel alat dari steker.
2. Histogram hasil pengayakan
Jawab

Hasil Pengayakan
350

300

250

200

150 300

100 212
180
150
125
50
3.8 4.7 8.9 5.3 2.3
0
No Mesh 50 No Mesh 70 No Mesh 80 No Mesh 100 No Mesh 120

Diameter ayakan (mikrometer) Bobot partikel pada pengayak (gram)


3. %fines dan pengaruh fines yang terlalu besar pada tablet (bobot granul 25 gram)
Jawab
No Mesh 50 : 3,8/25 x 100% = 15,2 %
No Mesh 70 : 4,7/25 x 100% = 18,8 %
No Mesh 80 : 8,9/25 x 100% = 35,6 %
No Mesh 100 : 5,3/25 x 100% = 21,2 %
No Mesh 125 : 2,3/25 x 100% = 9,2 %

Menambah fines yang lebih besar, dapat menyebabkan terjadinya capping pada tablet

Penggunaan Analytical Sieve Shaker AS200 basic. (n.d.). 200.

Ilmiah, P., Arum, H. P., Farmasi, P. S., Farmasi, F., & Surakarta, U. M. (2018). OPTIMASI FORMULA TABLET
FAST DISINTEGRATING Na-DIKLOFENAK DENGAN FLOWLAC 90, STARLAC, DAN TABLETTOSE 80
SEBAGAI PENGISI DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN.

A, O. S. S. A., Indra, S. E., & A, D. P. I. G. N. (2009). Oka Sri Susanthi A.A 1 ; Setyawan Eka Indra 1 ;
Dewantara Putra I G.N.A 1 1.

onlinelearning.uhamka.ac.id

bppsdmk.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai