Anda di halaman 1dari 29

UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN

PROGRAM STUDI FARMASI

Kimia Medisinal
Hubungan Struktur Dan Aktivitas
Antiinfeksi

Oleh : apt, Syarifah Nadia, S. Farm., M.Si.


Tinjauan umum

Obat antiinfeksi merupakan senyawa yang


digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh spesies tertentu
(serangga, metazoa, protozoa, bakteri,
riketsia atau virus).

Beberapa kelompok obat antiinfeksi :


ektoparasitisida (antiseptik dan desinfektan),
anthelmintik, anti jamur, antivirus dan
antiprotozoa.
Ektoparasitisida

Ektoparasitisida merupakan senyawa yang digunakan untuk


pengobatan berbagai kelainan yang disebabkan oleh
ektoparasit..
ektoparasit

Berdasarkan struktur kimianya ektoparasitisida dibagi menjadi


:
hidrokarbon terklorinasi (lindan sebagai antiskabies)
antiskabies)
turunan piretrin (tetrametrin,
tetrametrin, permetrin
permetrin,, piretrin)
piretrin)
senyawa sulfur (sulfur, sulfur presipitum,
presipitum, sulfur
sublimatum))
sublimatum
turunan lainnya (benzil benzoat,
benzoat, malation,
malation, krotamiton)
krotamiton)
Hidrokarbon Terklorinasi
Cl Lindan diabsorbsi oleh antropoda dan
Cl Cl merangsang sistem syaraf pusat
sehingga menimbulkan kejang dan
Cl Cl kematian parasit
Cl
Lindan

Turunan Piretrin
Digunakan sebagai insektisida dan
ektoparasitisida yang selektif, terutama
untuk antropoda,
Adanya perbedaan kandungan mielin
dalam serat saraf vertebrata dan
antropoda.
Senyawa Sulfur
Sulfur mempunyai aktivitas sebagai insektisida
karena oleh antropoda akan diubah menjadi as.
Pentationat yang bersifat toksik
Digunakan sebagai antiskabies dalam bentuk salep
dengan kadar 6%. terdapat pula sebagai bahan aktif
dalam sabun, seperti JF Sulfur dan Deo sulfur, serta
pada shampoo seperti selsun
X COOCH2CH3
Turunan Lainnya H3CO P S CH
Malation digunakan
OCH3 CH2COO R
sebagai insektisida , dalam
tubuh serangga diubah X R
menjadi malaoksan yang
S C2H5 : Malation
menghambat enzim
kolinesterase 10.000 kali O C 2H5 : Malaoks on
lebih besar dibanding S H : A sam malation
senyawa induknya.
Antiinfeksi setempat

Obat antiinfeksi setempat digunakan secara


setempat untuk menghambat pertumbuhan atau
membunuh mikroorganisme.
mikroorganisme.

Dibagi menjadi dua kelompok :


Antiseptik (digunakan pada jaringan hidup)
hidup)
Desinfektan (biasa digunakan pada benda mati)
mati)
Mekanisme kerja antiinfeksi
penginaktifan enzim tertentu (turunan aldehid,
aldehid,
amida,, eti
amida etile
len
n oksid,
oksid, halogen, merkuri,
merkuri, seny.
seny.
amonium kuartener
kuartener))
Denaturasi protein ((turunan
turunan alkohol dan fenol,
fenol,
merkuri,, peroksida
merkuri peroksida,, seny
seny.. perak
perak,, seny.amonium
kuartener))
kuartener
Mengubah permeabilitas membran sel bakteri
(turunan amin dan guanidin,
guanidin, turunan fenol,
fenol, seny.
seny.
amonium kuartener
kuartener))
Interkalasi kedalam DNA (turunan
(turunan trimetilmetan,
trimetilmetan,
gentian violet)
pembentukan kelat (heksaklorofen,
heksaklorofen, oksikuinolin)
oksikuinolin)
Isopropil alkohol aktivitas
CH3CH2OH
bakterisid lebih besar dari etil
(etil alkoh ol ) alkohol karena lebih efektif dalam
menurunkan tegangan
CH3CH2OH permukaan sel bakteri dan
(isopr opi l alkoh ol )denaturasi protein.

Hubungan struktur aktivitas turunan alkohol


(Antiseptik) :
• Pada alkohol alifatik, bertambahnya jumlah atom C
kelarutan dalam lemak meningkat sehingga mampu
berpenetrasi ke membran sel bakteri sehingga aktivitas
meningkat.
• Percabangan akan menurunkan kelarutan dalam lemak
sehingga aktivitas menurun
• Adanya ikatan rangkap memiliki efek serupa dengan
adanya percabangan.
OH OH
Hubungan struktur aktivitas senyawa
fenol (Antiseptik) :
• Peningkatan sifat lipofil akan
Fenol CH3
OH
meningkatkan aktivitas antiseptik
p-Kresol
• Pemasukan gugus halogen (Cl / Br) ke inti
fenol meningkatkan aktivitas.
OH • Pemasukkan gugus nitro dapat
CH2(CH2)4CH3 meningkatkan aktivitas antiseptik sampai
Heksilresorsinol
OH
derajat moderat
OCH3
• Pemasukkan gugus asam karboksilat dan
asam sulfonat menurunkan aktivitas
antiseptik
CH CH CH3 • Pemasukkan gugus lkil kedalam struktur
Eugenol
OH CH3 fenol, kresol, resorsinol, akan
CH CH3 meningkatkan aktivitas antibakteri dan
menurunkan toksisitas
H3C • Pemasukkan gugus alkoksi meningkatkan
Timol aktivitas antiseptik.
Anthelmintik

Anthelmintik adalah senyawa yang digunakan untuk


pengobatan berbagai jenis parasit dari cacing.
cacing.
Mekanisme kerja :
menyebabkan narkosis,
narkosis, paralisis,
paralisis, atau kematian cacing (
levamisol,, pirantel pamoat
levamisol pamoat,, dietilkarbamazin
dietilkarbamazin))
efek iritasi dan merusak jaringan cacing (heksilresorsinol)
heksilresorsinol)
menyebabkan kekacauan pada cacing (turunan benzimidazol,
benzimidazol,
mebendazol))
mebendazol
penghambat enzim tertentu (prazikuantel
prazikuantel,, niridazol,
niridazol, stibofen)
stibofen)
mempengaruhi metabolisme cacing (niklosamid,
niklosamid, diklorofen)
diklorofen)
penghambat biosintesis asam nukleat (klorokuin,
klorokuin, kuinakrin)
kuinakrin)
1. Antinematoda
Tur. Vinilpiperidin
Contoh : pirantel pamoat dan oksantel pamoat
Pirantel pamoat adalah anthelmintik dengan
spektrum luas dan merupakan obat terpilih
untuk pengobatan ascariasis dan enterobiasis.
CH CH Ar Hubungan struktur dan aktivitas
turunan Vinilpiperidin :
N N CH3 • Aktivitas anthelmintik untuk gugus
aromatik (Ar) yang berbeda akan
Ar Nama Obat menurun, dengan urutan : 2-tienil
> 3-tienil > fenil > 2-furil
• Pemasukan gugus pada posisi orto
S Pirantel gugus Ar, dan subtitusi N-metil
(R) dalam sistem siklik amidin
tidak mengubah aktivitas, sedang
OH subtitusi pada posisi yang lain
akan menghilangkan aktivitas.
Oksantel
Tur. Benzimidazol
Contoh : Mebendazol, oksfendazol, tiabendazol
Hubungan struktur dan aktivitas
turunan Benzimidazol :
• Pemasukan substituen pada posisi
5 tidak mempengaruhi
peningkatan aktivitas
• Bila R adl : gugus yg dapat
mencegah inaktivasi metabolik
(reaksi hidrosilasi), senyawa
mempunyai aktivitas anthelmintik
lebih besar
• Gugus R’ dapat berupa gugus
metilkarbamat, cincin aromatik,
atau cincin heteroaromatik, tanpa
kehilangan aktivitas anthelmintik,
tetapi cincin aromatik dan
hetroaromatik memp toksisitas yg
lbh besar diabndingkan dgn gugus
metilkarbamat.
2. Anticestoda
Contoh : Mebendazol, Flubendazol
Mrp senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi
yang disebabkan oleh cestoda

3. Antitrematoda
Contoh : prazikuantel
Mrp senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi
yang disebabkan oleh trematoda
Antimikrobakteri
Ant imikrobakteri

Adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit


parasit yang disebabkan oleh mikrobakteri

Dibagi menjadi 2 kelompok :


Antituberkulosis
Antilepra
1. Antituberkulosis
penyakit yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberkulosis suatu basil
gram positif
positif..
Mekanisme kerja :
• Menghambat biosintesis dinding sel
mikobakteri, Contoh
Contoh:: sikloserin dan
isoniazid
• Menghambat biosintesis protein, contoh:
contoh:
Asam p-aminosalisilat
• Menghambat biosintesis asam nukleat,
contoh:: etambutol dan rifampisin
contoh
Hubungan struktur dan aktifitas turunan p-
p-
amino salisilat:

• Studi modifikasi struktur menunjukkan bahwa aktivitas antituberkulosis maksimum


dicapai bila gugus hidroksi pada posisi 2 dan gugus amino bebas pada posisi 4.
• adanya gugus p-amino menghilangkan aktivitas analgesik analgesik--antipiretik dari asam
salisilat dan merupakan bagian yang khas untuk aktivitas antitubekulosis
• Bentuk ester atau asil dari gugus amino amino,, menimbulkan efek samping iritasi
lambung rendah.
rendah. Apabila bentuk ester atau asil tersebut cukup labil untuk dihidrolisis
secara in vivo antituberkulosis
• Pembentukan garam Ca dapat menurunkan efek iritasi pada saluran cerna
dibanding bentuk asam atau garam Na- Na-nya,
nya,.. Bentuk garam K diperlukan bagi
penderita yang sedang diet natrium
Hubungan struktur dan aktivitas turunan Hidrazida

• Atom nitrogen ujung dari gugus hidrazida yang bersifat basa sangat penting untuk
aktivitas
• Pemindahan gugus fungsi hidrazid ke posisi 3 atau ke posisi 2 menghasilkan
senyawa yg kurang aktif
• Mengubah gugus hirazid dgn gugus karbonil lain, spt amida dan hidroksamat
menghasilkan senyawa yg tidak aktif
• 2,2-dialkil hidrazid menunjukkan aktivitas yang baik, trialkilasi dari hidrazida akan
menghilangkan aktivitas
• Penggantian satu atom H pada atom N ujung dengan gugus isopropil (iproniazid)
meningkatkan aktivitas antituberkulosis dan psikostimulan
• Senyawa hidrazon, yang terbentuk dari reaksi antara isoniazid dengan gugus
aldehid atau keton.
keton. Adalah pra
pra--obat, didLm tubuh terhidrolisis melepaskan senyawa
induk isoniazid

Hubungan struktur dan aktivitas turunan Rifampisin

Modifikasi pada bagian


alifatik molekul
rifampisin menyebabkan
penurunan aktivitas
N,N--disubstitusi asetoksi
N,N
amida (pada atom C3
dan C4 ) menghasilkan
senyawa aktif, tetapi
bila dilakukan
trisubstitusi, aktivitasnya
lebih rendah dibanding
rifampisin
2. Antilepra
senyawa yang digunakan untuk
pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae
Dibagi menjadi 2 kelompok:
Turunan sulfon (dapson, asedapson dan
asetosulfon Na
Turunan lain-lain (klofazimin, etionamid,
isoniazid,rifampisin dan tioasetazon)
Antiseptik Saluran Seni

Senyawa yang digunakan untuk pengobatan infeksi


bakteri pada saluran seni
Dibagi menjadi 5 kelompok :
• Metenamin dan garamnya (metenamin)
• Asam mandelat dan garamnya (as.mandelat, Ca
mandelat, amonium mandelat)
• Turunan Nitrofuran (nitrofurantoin, hidroksimetil
nitrofurantoin)
• Turunan Piridin (fenazopiridin)
• Turunan Pirimidin (trimetoprim)
• Turunan Kuinolon
Hubungan struktur dan aktivitas turunan kuinolon)

Gugus yang terpenting untuk aktivitas antibakteri adalah asam 1,4-dihidro-4-okso-3-


piridin-karboksilat yg bergabung dgn cincin aromatik
Substituen yg terbaik pada R1 adalah gugus etil atau isopropil. Penggantian dengan
gugus metil atau gugus alkil yg lebih besar akan menurunkan aktivitas. Gugus alkil
diatas dpt diganti dengan gugus alkoksi. Bila R1 adalah gugus vinil atau benzil yg tdk
tersubstitusi trnyata senyawa tdk kehilangan aktivitas.
Esterifikasi dan amidasi gugus karboksilat (R2) pada umumnya senyawa tetap aktif
tetapi memerlukan hidrolisis enzimatis terlebih dahulu untuk menunjukkan efek.
Senyawa aktif didapatkan bila pada C-7 (R3) adalah gugus metil
(as.nalidiksat),aktivitas lebih besar jika gugus metil diganti dengan cincin piridin
(akroksoksasin), imidazol (as piromidat) atau cincin heterosiklik spt piperazin
Antivirus

Senyawa yang digunakan untuk pengobatan dan


pencegahan penyakit penyakit yg disebabkan oleh virus.
Virus adalah parasit dalam sel, strukturnya terdiri dari ARN
atau ADN dan lapisan protein, dengan membran terluar
terbentuk dari sakarida. Lemak dan protein.

Virus dibagi menjadi tiga kelompok


•Turunan amantadin amin (contoh: amantadin HCl,
metisoprinol. Rimantidin dan tromantadin)
•Analog nukleosida (contoh: zidovudin, asiklovir, ribavirin,
gansiklovir Na)
•Turunan interferon (contoh: interferon alfa)
Antijamur
Senyawa yg digunakan untuk pengobatan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur.
Dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu
• turunan asam (as.
(as. salisilat, as,propionat)
• turunan tionokarbamat (tosiklat dan tolnaftat)
• turunan pirimidin (heksetidin)
• Antibiotika (griseofulvin)
• turunan imidazol (klotrimazol, ketokonazol)
• turunan halogen (haloprogin)
• turunan lain-
lain-lain (Naftifin HCl)
Hubungan struktur dan aktivtas turunan griseofulvin

Senyawa akan tetap aktif bila atom Cl diganti dengan atom F,


tetapi aktivitasnya menurun bila diganti dengan atom Br atau
H.
Penggantian substituen metoksi pada cincin sikloheksan
dengan gugus propoksi atau butoksi akan meningkatkan
aktivitass ecara invitro karena dapat meningkatkan kelarutan
dalam lemak sehingga penembusan ke dalam membran bakteri
lebih baik. Substitusi dengan asam amino justru
menghilangkan aktivitas biologis.
Antiprotozoa

Senyawa yang digunakan untuk pencegahan atau


pengobatan penyakit parasit yang disebabkan oleh
protozoa
dibagi menjadi lima kelompok :
• Antiamuba (klorokuin, eritromisin)
• Antileismania (metronidazol)
• Antitrikomonas (klotrimazol, tetrasiklin)
• Antitripanosoma (nifurtimoks)
• Antimalaria (pirimetamin, primakuin, sontokuin)
Antimalaria

Mekanisme kerja:
• Berinteraksi dengan ADN (tur.4-
(tur.4-aminokuinoloin)
• Menghambat enzim dihidrofolat reduktase
(tur.biguanida)
• Menghambat enzim dihidropteroat sintetase (tur.
Sulfonamida)
• Menghambat sintesis protein (tetrasiklin, eritrimisin)
Hubungan struktur dan aktivitas turunan 4-
4-aminokuinolin

Gugus amin tersier sangat penting untuk aktivitas


Jarak optimal antara antara dua atom N pada rantai samping adalah 4 atom C
Substituen 7-
7-Cl menunjukkan aktivitas yang optimal
Substituen gugus hidroksi pada salah satu gugus etil pada amin tersier dapat menurunkan
toksisitas dan meningkatkan kadar obat dalam plasma.
Adanya gugus metil pada C-C-3 akan menurunkan aktivitas. Adanya gugus metil pada C-
C-8 akan
menghilangkan aktivitas
Pemasukan inti aromatik pada rantai samping dapat menurunkan aktivitas dan toksisitas senyawa
Hubungan struktur dan aktivitas turunan 8-
8-aminokuinolin

Untuk aktivitas optimal, rantai samping terdiri dari 4-


4-6 atom C
Substitusi pada N amin ujung kurang penting untuk aktivitas
Gugus 6-
6-metoksi mempunyai aktivitas optimal, penggantian dengan
gugus hidroksi menghasilkan senyawa yang cukup aktif, penggantian
dgn gugus etoksi dpt menurunkan aktivitas dan penggantian dengan
gugus metil akan menghilangkan aktivitas
Selesai...
Selesai...
Sampai jumpa pada materi berikutnya
berikutnya...
...

Anda mungkin juga menyukai