Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan bimbingannya akhirnya kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
kimia medisinal ,serta untuk menambah pengetahuan kami tentang meteri Anti
infeksi, hormon, analgetika, dan vitamin.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan agar terciptanya kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya,semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................
Daftar Isi........................................................................................
Isi Makalah....................................................................................
A.
B.
C.
D.
Obat antiinfeksi..................................................................
Hormon..............................................................................
Analgetika..........................................................................
Vitamin...............................................................................
Daftar Pustaka................................................................................
ISI MAKALAH
A. OBAT ANTIINFEKSI
Obat antiinfeksi adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh spesies tertentu dari golongan serangga,
metazoa, protozoa, jamur, bakteri, riketsia atau virus. Berdasarkan kegunaannya
obat antiinfeksi dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu ektoparasitisida, obat
antiinfeksi setempat antiseptika dan disinfektan), anthelmentik, obat
antimikobakteri, antiseptik saluran seni, obat antivirus, obat antijamur, obat anti
protozoa.
1. Ektoparasitisida
Ektoparasitisida adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan
berbagai kelainan yang disebabkan oleh ektoparasit, sperti scabies dan
pedikulosis. Ektoparasit adalah parasit yang terdapat pada kulit tubuh, kuku,
rambut, dan kulit kepala. Berdasarkan struktur kimia dibagi menjadi empat
kelompok.
Hidrokarbon terklorinasi
Contoh turunan hidrokarbon terhalogenasi yang digunakan sebagai
antiskabies adalah lindan. Lindan adalah perangsang sistem saraf pusat
permetrin.
Senyawa sulfur
Sulfur mempunyai aktivitas sebagai insektisida karena antropoda akan
diubah menjadi asam pentationat yang bersifat toksik. Sulfur digunakan
sebagai antiskabies dalam bentuk salep dengan kadar 6%. Contoh: sulfur,
3. Anthelmintik
Anthelmintik (obat anticacing) adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan berbagai jenis penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing. Cacing
dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu nemathelmintes (nematoda) dan
platihelmintes (cestoda dan trematoda).
Mekanisme kerja
cacing
Efek iritasi dan merusak jaringan cacing
Obat antinematoda adalah senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan oleh nematode. Golongan ini dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu
turunan piperazin (piperasin sitrat, piperazin heksahidrat, dan dietilkarbamazin
sitrat). Turunan vinilpiperidin (contoh pirantel pamoat dan oksantel pamoat).
Turunan imidazotiazol (tetramisol HCL dan levamisol HCL). Turunan
benzimidazol ( contoh mebendazol, oksfendazol, flubendazol, tiabendazol,
kambendazol, albendazol dan oksibendazol. Turunan zat warna sianin
(pirvinium pamoat). Turunan fenol (heksil resorsinol dan diklorofen). Turunan
ammonium kuarterner (befenium hidroksinaftoat)
Obat anticestoda adalah senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan oleh cestoda. Golongan ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
turunan benzimidazol (flubendazol dan mebendazol), turunan fenol
(heksilresorsinol dan diklorofen, turunan lain-lain.
Obat antitrematoda adalah senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi
yang disebabkan oleh trematoda. Berdasarkan struktur kimianya golongan ini
dibagi menjadi enam kelompok yaitu turunan alkaloida ipeka, benzimidazol,
nitro heterosiklik, fenol, kuinolin, dan turunan lain-lain.
4. Obat antimikobakteri
Obat antimikobakteri adalah senyawa yang digunakan utuk pengobatan
penyakit parasit yang disebabkan oleh mikobakteri.
Obat antituberkulosis adalah penyakit yang disebakan oleh
Mycobacterium tuberculosis suatu basil Gram-positif. Basil mikobakteri
ini sangat sukar dibunuh dan sesudah pengobatan kemoterapi eliminasi
basil dari tubuh sangat pelan sehingga pengobatan. Mekanisme kerjanya
6. Obat antivirus
Obat antivirus adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus. Berdasarkan kandungan asam
nukleatnya virus dibagi menjadi 2 kelompok yaitu virus yang mengandung AND
dan yang mengandung ARN. Bedasarkan struktur kimianya obat antivirus dibagi
menjadi tiga kelompok
8. Obat antiprotozoa
Obat antiprotozoa adalah senyawa yang digunakan untuk pencegahan atau
pengobatan penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa.berdasarkan
penggunannya dibagi menjadi enam kelompok
Obat antimuba contoh turunan 4-aminokuinolin (klorokuin dan garamgaramnya), antibiotika (eritromisin, tetrasiklin, oksitetrasiklin, dan
paromomisin), turunan 8-hidroksikuinolin (kiniofon, kliokuinol dan
iodokuinol), alkaloid ipeka (emetin Hcl), turunan nitroimidazol turunan
arsen organic (karbarson, difetarson, glikobiarsol)
Obat antileismania
Obat antitrikomonas
Obat antitripanosoma contoh nifurtimoks, suramin Na, melarsoprol,
benznidazol.
B. HORMON
Hormon adalah senyawa yang secara normal dikeluarkan oleh kelenjar
endokrin atau jaringan tubuh dan dilepaskan ke peredaran darah, menuju jaringan
sasaran, berinteraksi secara selektif dengan reseptor khas atau senyawa tertentu
dan menunjukan efek biologis.
Hormon dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1. Hormon kelenjar, yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar
endokrin, seperti kelenjar adrenalis, pituitari, tiroid, pankreas dan gonad.
2. Hormon jaringan, yaitu hormon yang dihasilkan oleh jaringan, contoh :
histamine, norepinefrin dan serotonin.
Hormon mempunyai struktur kimia bervariasi, seperti steroid, peptida,
turunan asam amino aromatik dan asam lemak dalam bab ini hanya dibahas
hormon steroid, yaitu hormon yang mengandung inti steroid. Karena mempunyai
inti sama, maka ketentuan mengenai tatanama dan aspek stereokimia juga sama.
Sedikit modifikasi struktur, seperti perubahan atau pemasukan gugus fungsional
pada posisi berbeda dari inti steroid,kemungkinan menyebabkan perubahan
aktivitas biologis. Demikian pula perubahan stereokimia inti steroid dapat
menyebabkan senyawa kehilangan aktivitas. Contoh hormon penting yang
mengandung inti steroid antara lain adalah hormon-hormon yang dihasilkan oleh
korteks kelenjar adrenalis bagian korteks.
Korteks adrenalis dibedakan menjadi tiga daerah histologis, yaitu :
1. Lapisan terluar (glomerular), mengeluarkan mineralokortikoid, seperti
aldosteron dan deoksikortikosteron, yang berfungsi mengatur keseimbangan
elektrolit dan air terutama pada proses absorpsi kembali natrium di tubulus
distalis.
Hormon adrenokortikoid
Hormon adrenokortikoid merupakan hormon steroid yang disintesis dari
kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks. Pengeluaran
hormon ini dipengaruhi oleh adreno cortico tropin hormone (ACTH) yang
berasal dari pituitari anterior. Hormon ini disebut pula dengan nama:
adrenokortikosteroid, adrenokortikal, kortikosteroid atau kortikoid. Beberapa
fungsi
fisiologisnya
berhubungan
dengan
sistem
kardiovaskular
dan
dibagi
menjadi dua
sebagai
mineralokortikoid
pengganti
pada
keadaan
10
11
yang
dikeluarkan
oleh
kelenjar
korteks
adrenalis.
garam
sodium
suksinat
dan
sodium
12
13
Hormon kelamin
Hormon kelamin pada umumnya merupakan turunan steroid, molekulnya
bersifat
planar
dan
tidak
lentur. Kerangka
dasarnya
adalah
14
15
16
Hormone progestin
Progestin adalah hormone kelamin laki-laki. Secara alamiah dikeluarkan
terutama oleh korpus luteum dan plasenta. Progestin digunakan untuk pengobatan
pada keadaan ketidakcukupan progesterone, seperti amenorhu, dismenorhu,
ketidaknormalan perdarahan uterus dan endometriosis. Berdasarkan struktur
kimianya hormone progestin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu turunan
progesteron (contoh progesterone, hidroksiprogesteron kaproat,
medroksiprogesteron asetat, didrogesteron,) dan turunan testosterone (contoh
noretindron, norgestrel, lianestrenol, geostrinon)
.Obat kontrasepsi
17
C. ANALGETIKA
Analgetika adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat
secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa sakit tanpa mempengaruhi
kesadaran. Analgetika bekerja dengan meningkatkan nilai ambang persepsi rasa
sakit. Berdasarkan mekanisme kerja pada tingkat molekul analgetika dibagi
menjadi dua golongan yaitu analgetika narkotik dan analgetika non narkotik.
1. Analgetika narkotik
Analgetika narkotik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem
saraf pusat secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang moderat
18
ataupun berat, seperti rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit kanker, serangan
jantung akut, sesudah operasi dan kolik usus atau ginjal. Pemberian obat secara
terus menerus menimbulkan ketergantungan fisik dan mental atau kecanduan dan
efek ini terjadi secara cepat Penghentian pemberian obat secara tiba-tiba
menyebabkan sindrom abstinence atau gejala withdrawal. Kelebihan dosis dapat
menyebabkan kematian karena terjadi depresi pernapasan.
Mekanisme kerja analgetik narkotik dihasilkan oleh adanya pengikatan
obat dengan sisi reseptor khas pada sel dalam otak dan spinal cord.rangsangan
reseptor juga menimbulkan efek euphoria dan rasa mengantuk. Berdasarkan
struktur kimianya analgetik narkotik dibagi menjadi empat kelompok yaitu :
Turunan morfin
Morfin didapat dari opium, yaitu getah kering tanaman Papaver
somniverum. Opium mengandung tidak kurang dari 25 alkaloida, antara
lain adalah morfin, kodein, noskapin, papaverin, tebain dan narsein. Selain
efek analgesic, turunan morfin juga menimbulkan euphoria sehingga
banyak disalahgunakan. Oleh karena itu distribusi turunan morfin
dikontrol secara ketat oleh pemerintah. Karena turunan morfin
menimbulkan efek kecanduan, yang terjadi secara cepat maka dicari
turunan atau analognya yang masih mempunyai efek analgesic tetapi efek
19
Analgetik antipiretika
Obat golongan ini digunakan untuk pengobatan simptomatik, yaitu hanya
meringankan gejala penyakit, tidak menyembuhkan atau menghilangkan
penyebab penyakit. Berdasarkan struktur kimianya obat kelompok ini
dibagi menjadi dua kelompok yaitu turunan aniline dan para aminofenol
(contoh seperti asetaminofen, asetanilid, dan fenasetin). Serta turunan 5-
D. VITAMIN
20
21
22
ada sama sekali, akan timbul penyakit pellagra ( pele = ukilt, agra =
kasar ). Penyakit ini dapat mengenai usus, kulit, dan system syarat. Kulit
misalnya pada muka, leher, dada, lengan menjadi kemerah-merahan.
Untuk penyembuhan penyakit ini diperlukan makanan sumber vitamin lain
pula, yaitu makanan yang mengutamakan sumber vitamin B1, vitamin B2
dan niasin sendiri.
Walaupun tidak terdapat kasus pelagra yang sama, namun ciri-ciri
berikut merupakan gejala umum dari pellagra.
a. Gejala awal diantaranya : lelah, pusing, kehilangan berat badan, tidak
mempunyai selera makan.
b. Merasa sakit pada lidah, mulut, kerongkongan, disertai glositis
(perasaan seperti terbakar pada lidah )yang dapat meluas sampai usus.
Lidah dan bibir menjadi merah.
c. Mual , muntah-muntah yang diikuti oleh diare.
d. Dermatitis ( gatal terasa panas ) khususnya pada permukaan tubuh
yanbg terbuka yaitu lengan, tangan, lutut dan leher.
e. Gejala neurologis seperti daya ingat lemah, mudah bingung, mudah
marah, halusinasi dan demensia ( gangguan jiwa dan gangguan
syaraf ).
Sumber vitamin ini adalah di antaranya makanan yang kaya akan
protein, seperti telur, daging, dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya
biji-nijian, sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan ( leguminosa ) seperti
kedelai, dan petai cina. Gejala pellagra dapat dihilangkan dengan
pemberian 4,4 mg niasin per 1000 kalori energy yang dibutuhkan tubuh
per hari.
Niasin dapat larut dalam air, sehingga kehingga kehilangan vitamin
ini sering terjadi apabila sayuran di cuci setelah dipotong-potong. Niasin
23
24
Tiamin memiliki sifat yang mudah larut dalam air, sehingga dapat
hilang dan rusak selama dalam proses pemasakan, dan juga tidak tahan
terhadap pemanasan yang terlalu lama. Faktor lain yang juga
menyebabkan kerusakan pada tiamin adalah adanya alkali yang
terkandung. Jika dilihat pada proses pemasakan roti, kehilangan tiamin
mencapai 25%, daging yang direbus mencapai 50%, dan yang dipanggang
kehilangan 25 %. Oleh karena itu, guna menjaga kehilangan tiamin dari
makanan, terutama sayuran, maka dalam memasaknya digunakan air yang
sedikit saja, kecuali jika air rebusan itu ikut di manfaatkan untuk konsumsi
bersama sayuran itu sendiri.
3. Riboflavin ( B2 )
Riboflavin merupakan pembentuk flavin mononukleotida (FMN)
dan juga sebagai koenzim FAD, yang mempunyai rumus (b)
25
Enzim yang mengandung gugus lipoil, -S-S ini berfungsi sebagai katalis
pada reaksi pemindahan/transfer gugus asil dan transfer hidogen. Reaksi
berlangsung dalam tiga tahap, yaitu : pengikatan gugus asil oleh guhgus
lipoil, pemindahan gugus asil pada koenzim A yang disertai pengikatan
26
dua atom H oleh gugus lipoil, dan pemindahan hydrogen yang diikatnya
kepada koenzim NAD+, seperti terlihat dalam persamaan reaksi berikut :
27
Dekarboksilasi
28
Raseminasi
29
30
31
Dengan demikian vitamin C juga berperan menghambat reaksireaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dengan bertindak sebagai
inhibitor. Tampaknya vitamin C merupakan vitamin yang esensial
untukmemelihara fungsi normal semua unit sel termasuk struktur-struktur
subsel seperti ribosom dan mitokondria.
Kemampuan vitamin ini untuk melepaskan dan menerima
menunjukkan adanya peran yang sangat penting dalam proses
32
33
34
kembali dengan opsin. Sis retinen juga dapat terbentuk kembali melalui
isomerasi trans retinen atau melalui oksidasi sis vitamin A.
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkanseseorang tidak dapat
melihat dengan jelas dalam cahaya yang redup (rabun senja)
Dala proses reproduksi, vitamin A berfungsi sebagai salah satu
factor pertumbuhan. Tikus yang kekurangan vitamin A ternyata kurang
subur,dan mengalami gangguan dalm sitesis Androgen.
Vitamin A berperan dalam sintesis mukoprotein dan
mukopolisakarida yang berfungsi mempertahankan kesatuan epitel,
khusunya jaringan mata, mulut, alat pencernaan, alat pernapasan, dan
saluran genital atau urin. Gangguan mukosa dapat menyebabkan tubuh
mudah terkena infeksi. Dan dalam pertumbuhan tulang dan gusi, vitamin
A juga merupakan factor yang esensial.
Defisiensi vitamin A
a. Rabun malam atau rabun senja
Penyakit ini merupakan awal dari defisiensi vitamin A.
penderita juga tidak dapat melihat untuk jangka waktu yang relative
lebih lama dibandingkan orang normal, bila datang dari tempat
terang ke tempat yang gelap.
b. Perubahan epitel
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan perubahanperubahan tertentu pada jaringan epitel diseluruh tubuh, termasuk
mata.
35
DAFTAR PUSTAKA
Siswandono, dan Bambang Soekarjo. 2000. Kimia medisinal edisi II. Airlangga
university Press. Surabaya.
https://www.scribd.com/doc/43406774/Pengertian-Dan-Definisi-Vitamin
36