Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN.

APA ITU ANTIMIKROBA?


Menurut Kamus Medical Elsevier, “Antimikroba
atau antibakteri, (istilah yang sering digunakan sebagai
sinonim untuk mereka para medis professional)
merupakan agent yang dapat membunuh atau
menghentikan pertumbuhan dari mikroba”
Antimikroba diartikan senyawa yang dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme. Yang
menghambat MO disebut dengan bakteriostatik dan
yang mebunuh MO disebut bakteriosid.
Penggolongan Antimikroba

Penggolongan utaman antimikroba ada 3 yaitu,


antibiotic, desinfektan, dan antiseptic (Smith, dkk. 2008).
Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Antibiotik, segolongan senyawa yang punya efek
membunuh mikroorganisme di dalam tubuh.
2. Desinfektan, membunuh mikroorganisme pada
permukaan benda mati.
3. Antiseptik, zat yang dapat menghambat atau
menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup.
Antibiotik
Penggolongan dari Antibiotik berdasarkan OOP:
1. Aminoglikosida, untuk mengobati diare dan kondisi
lain yang khas. Ex: Kantrex dan Mycrifradin
2. Sefalosporin, untuk infeksi saluran pencernaan atas
seperti sakit tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga,
dan lain-lain. Ex: Sefadrin dan Sefadroksil
3. Kloramfenikol, untuk infeksi berbahaya. Ex:
Chloromycetin dan Mychel.
4. Eritromisin, untuk infeksi saluran bagian atas, infeksi
telinga, dan sifilis. Ex: Pedamycin dan Robimycin
5. Penisilin, untuk infeksi saluran napas atas,
bronkhitis, saluran kemih, dan lain-lain. Ex:Ampisilin
dan Amoxsan
6. Tetrasiklin, untuk kolera dan beberapa jenis jerawat.
Ex: Terramycin dan Tetrasiklin
Desinfektan
Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi
umumnya dikelompokkan ke dalam beberapa kelmpok (Pelczar, 2008):
A. Golongan Aldehid (Cth : Formaldehid dan Glutaraldehid), untuk membunuh
mikroorganisme dalam ruangan, peralatan dan lantai (formaldehid), serta
untuk membunuh virus (glutaraldehid).
B. Golongan Alkohol (Cth : etanol, propanol, dan isopropanol), untuk proses
desinfeksi pada permukaan yang kecil, tangan, dan kulit.
C. Golongan Pengoksidasi (Cth : peroksida dan peroksigen), untuk proses
desinfeksi permukaan dan sebagai sediaan cair.
D. Golongan Halogen (Cth : iodium dan klor), untuk mereduksi virus, tetapi tidak
efektif untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi.
Umum digunakan sebagai desinfektan pada pakaian, kolam renang, dan
lumpur air selokan.
E. Golongan Fenol (Cth : fenol dan para kloro xylenol), untuk proses desinfeksi
virus, spora tetapi tidak baik digunakan untuk membunuh beberapa jenis
bakteri gram positif dan ragi. Umum digunakan dalam proses desinfeksi di
bak mandi.
Antiseptik
Beberapa antiseptik yang umum dipakai (Pelczar, 2008). :
1. Alkohol, digunakan untuk mensterilkan kulit sebelum suntikan diberikan.
2. Senyawa Surfaktan, digunakan dalam beberapa desinfektan kulit pra-operasi dan
handuk/tissue antiseptik.
3. Asam Borat, digunakan dalam pengobatan infeksi ragi vagina, pada rambut/bulu mata,
dan sebagai antivirus untuk mempersingkat durasi serangan sakit dingin. Digunakan ke
dalam krim untuk luka bakar.
4. Brilliant Hijau, digunakan untuk pengobatan luka kecil dan abses yang efisien
terhadap bakteri gram positif.
5. Chlorhexidine Gluconate, digunakan sebagai antiseptik kulit dan untuk mengobati
radang gusi.
6. Hidrogen Peroksida, digunakan untuk membersihkan dan menghilangkan bau luka dan
bisul.
7. Yodium, digunakan sebagai antiseptik pra dan pasca operasi dan tidak lagi
direkomendasikan untuk mendesinfeksi luka ringan karena mendorong pembentukan
jaringan perut dan meningkatkan waktu penyembuhan.
8. Sodium Klorida, digunakan sebagai pembersih umum dan obat kumur antiseptik.
Apa itu resistensi ?
Resistensi berasal dari kata resist + ance adalah
menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku
bertahan, berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi
pada umumnya sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada
paham yang jelas (Elsevier, 2012).
Resistensi antibiotic, keadaan di mana MO tidak
dapat lagi dibunuh dengan antibiotik (Elsevier, 2012).
Bagaimana Mekanisme resistensi?
Berikut mekanisme resistensi antimikroba
1. Perubahan tempat kerja (target site) obat
antimikroba.
2. Mikroba menurunkan permeabilitas sehingga obat
sulit masuk kedalam sel
3. Inaktivitasi obat oleh mikroba.
4. Mikroba membentuk jalan pintas untuk
menghindari tahap yang di hambat oleh mikroba.
5. Meningkatkan produksi enzim yang di hambat oleh
antimikroba.
6. Pemilihan penggunaan antibiotik yang tepat
memiliki beberapa
Berdasarkan Mekanisme Kerjanya

• Antimikroba yang Menghambat Metabolisme Sel


Mikroba
• Antimikroba yang Menghambat Sintesis Dinding
Sel Mikroba
• Antimikroba yang Menghambat Sintesis Protein
Sel Mikroba
• Antimikroba yang Menghambat Sintesis Asam
Nukleat Sel Mikroba
• Antimikroba yang Mengganggu Keutuhan
Membran Sel Mikroba
Berdasarkan Aksi Utamanya
 Bakteriostatik, menghambat pertumbuhan mikroba.
Contoh : Penisilin, Aminoglikosida, Sefalosporin, Kotrimoksasol,
Isoniasida, Eritromisin (kadar tinggi), Vankomisin.
 Bakterisida, membunuh/memusnahkan mikroba.
Contoh : Tetrasiklin, Asam fusidat, Kloramfenikol, PAS, Linkomisin,
Eritromisin (kadar rendah), klindamisin.

Antimikroba tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari


bakteriostatik menjadi bakterisida bila kadar antimikroba
ditingkatkan melebihi KHM dan menjadi KBM.
*KHM (Kadar Hambat Minimal), kadar minimal yang diperlukan
untuk menghambat pertumbuhan organisme.
*KBM (Kadar Bunuh Minimal), kadar minimal yang diperlukan
untuk membunuh mikroorganisme.
Berdasarkan Tempat Kerjanya
• Dinding sel, menghambat biosintesis peptidoglikan.
Contoh : penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin,
sikloserin.
• Membran sel, fungsi dan integritas membran sel.
Contoh : nistatin, amfoteresin, polimiksin B.
• Asam Nukleat, menghambat biosintesis DNA,
mRNA.
Contoh : mitomisin C, rifampisin, griseofilvin.
• Ribosom, menghambat biosintesis protein.
Contoh : aminosiklitol, tetrasiklin, amfenikol, makrolida,
linkosamida.
EFEK SAMPING PENGGUNAAN ANTIMIKROBA
Reaksi Idiosinkrasi
Efek samping penggunaan
Gejala ini merupakan reaksi abnormal yang
antimikroba dapat diturunkan secara genetik terhadap
dikelompokkan menurut reaksi pemberian antimikroba tertentu. Sebagai
alergi, reaksi idiosikrasi, reaksi contoh 10% pria berkulit hitam akan
toksik, serta perubahan biologi mengalami anemia hemolitik berat bila
mendapat primakulin. Ini disebabkan
dan metabolik pada hospes. mereka kekurangan enzim G6PD.

Reaksi Alergi Reaksi Toksik


AM pada umumnya bersifat toksik-selektif ,
Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh
tetapi sifat ini relatif. Efek toksik pada
semua antibiotik dengan hospes ditimbulkan oleh semua jenis
melibatkan sistem imun tubuh antimikroba.
hospes.terjadinya tidak
bergantung pada besarnya dosis Perubahan Biologik Dan Metabolik
obat . Manifestasi gejala dan Pada tubuh hospes, baik yang sehat maupun
derajat beratnya reaksi dapat yang menderita infeksi, terdapat populasi
mikroflora normal.
bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai