Anda di halaman 1dari 23

ANTI KANKER

PENDAHULUAN …
Sifat umum dari kanker ialah sbb:
(1) pertumbuhan berlebihan umumnya berbtk tumor;
(2) gangguan diferensiasi dr sel dan jaringan shg mirip jaringan mudigah;
(3) bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya (perbedaan pokok
dg jaringan normal);
(4) bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan menyebabkan
pertumbuhan baru;
(5) memiliki heriditas bawaan yaitu turunan sel kanker juga dpt
menimbulkan kanker;
(6) pergeseran metabolisme ke arah pembtkan makromolekul dr nukleosida
dan asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat utk energi
sel.
PENDAHULUAN …
Sel kanker mengganggu tuan rumah karena menyebabkan :
(1) desakan akibat pertumbuhan tumor;
(2) penghancuran jaringan tempat tumor berkembang atau
bermetastasis; dan
(3) gangguan sistemik lain sebagai akibat sekunder dari
pertumbuhan sel kanker.
• Antikanker diharapkan memiliki toksisitas selektif
• Pd umumnya antineoplastik menekan p’rtumbuhan atau
proliferasi sel dan menimbulkan toksisitas, karena menghambat
pembelahan sel normal yg proliferasinya cepat misalnya
sumsum tulang, epitel germinativum, mukosa saluran cerna,
folikel rambut dan jaringan limfosit.
Tinjauan umum
• Obat antikanker adalah senyawa kemoterapeutik
yang digunakan untuk pengobatan tumor / kanker.
• Tujuan utama kemoterapi kanker adalah merusak
secara selektif sel tumor yang berbahaya tanpa
mengganggu sel normal.
• Obat antikanker sering disebut juga sebagai
sitotoksik, sitostatik atau antineoplasma.
• Obat antikanker dibagi
menjadi : senyawa
pengalkilasi, antimetabolit, antikanker produk
alam, hormon, dan golongan lain-lain.
• Neoplasma : perubahan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan
jaringan secara otonom dengan struktur gen yang abnormal.
Neoplasma dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu Maligna dan Benigna
• Benigna : Neoplasma yang terjadi pada jaringan tapi tidak menyebabkan
metastasis
• Maligna : Neoplasma yang terjadi pada jaringan dengan menyebabkan
metastasis
• Metastasis itu sendiri adalah : perkembangan dan penyebaran jaringan
kanker ke seluruh tubuh dari kanker primer.
• Pada kelompok benigna :akhiran oma (fibroma, lipoma, adenoma dll)
• Pada maligna ditambah kata sarcoma (fibrosarcoma, osteosarcoma,
retinosarcoma dst)
• maligna pada jaringan epitel (endodermal / ektodermal) ditambah kata
carcinoma (epidermoid carcinoma, hepatocellular carcinoma dst)
Terapi pengobatan kanker
• Pembedahan, terutama untuk tumor padat yang
terlokalisasi. X = payudara & kolorektal
• Radiasi, pengobatan penunjang sesudah
pembedahan.
• Kemoterapi, pengobatan tumor yang tidak
terlokalisasi.
• Endokrinoterapi, penggunaan hormon tertentu
untuk pengobatan tumor pada organ yang
proliferasinya tergantung hormon.
• Imunoterapi, berperan penting dalam pencegahan
mikrometastasis.
Karsinogenesis
INISIASI

PROMOSI

PROGRESI

METASTASIS
Mutasi

Menghambat
Apoptosis
Kematian Sel
Siklus sel

gagal
Sel memperbaiki
diri

Apoptosis

Perbaikan
Kompleksgagal
Cyclin-cdk p53
Fragmen
Fragmen
sel 7
CH3
Penyebab
Kanker
Suppressing
Blocking
agent
agent
CH3

Inisiasi promosi
Metabolisme progresi
di HEPAR

Sel normal Transformed


cell Transformed
cell
Kanker

6
Mekanisme kerja obat antikanker
antagonis purin / pirimidin senyawa pengalkilasi /
Mitomisin C
antagonis asam folat

Purin / Pirimidin Nukleotida DNA

Enzim daktinomisin
steroid
RNA massenger

Ribosom

RNA transfer
alkaloid Vinca
asam amino
Mekanisme kerja obat antikanker

Obat anti-kanker terutama bekerja pada DNA yang merupakan


komponen utama gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi
sel. Cara kerjanya pada sel-sel kanker ada yang:
1)Menghambat atau mengganggu sintesa DNA dan atau RNA
2)Merusak replikasi DNA
3)Mengganggu transkripsi DNA oleh RNA
4)Mengganggu kerja gen. 

Menurut mekanisme kerjanya, obat anti kanker dapat digolongkan menjadi:


MEKANISME KERJA
• HUBUNGAN KERJA ANTIKANKER DG SIKLUS SEL KANKER

Sel tumor dapat berada dalam 3 keadaan:


(1) yang sedang membelah (siklus proliferatif)
(2) yang dlm keadaan istirahat (tdk membelah, Go)
(3) yang secara permanen tidak membelah.

Sel tumor yg sedang membelah tdp dlm beberapa fase:


– fase mitosis (M),
– pascamitosis (G1),
– fase sintesis DNA (fase S),
– fase pramitosis (G2).
MEKANISME KERJA…
Ditinjau dari siklus sel, obat dpt digolongkan dlm 2 gol:

1) Yg memperlihatkan toksisitas selektif thd fase ttt dr


siklus sel dan disbt zat cell cycle specific (CSS), misl
vinkristin, vinblastin, merkaptopurin, hidroksiurea,
metotreksat dan asparaginase. Zat CSS ini efektif thd
kanker yg berproliferasi tinggi misal kanker sel darah.

2) Zat cell cycle-nonspecific (CCNS) misal zat alkilator,


antibiotik antikanker (daktinomisin, daunorubisin,
doksorubisin, plikamisin, mitomisin), sisplatin,
prokarbazin dan nitrosourea.
PILAHAN OBAT ANTIKANKER
GOLONGAN SUB OBAT
GOLONGAN
I. Alkilator Mustar Nitrogen Mekloretamin
Siklofosfamid
Melfalan
Mustar urasil
Derivat Trietilenmelamin (TEM)
Etilenamin Trietilentriofosformelamid (tio-TEPA)
Alkil Sulfonat Busulfan
Nitrosourea Karmustin (BCNU)
Lomustin (CCNU)
Semujstin (metal CCNU)
II. Anti Metabolit Analog Pirimidin 5-fluorourasil
Sitarabin
6-Azauridin
Floksuridin (FUDR)
Analog Purin 6-Merkaptopurin
6-Tioguanid (T6)
Antagonis Folat Metotreksat
III. Produk Alamiah Alkaloid Vinka Vinblastin (VLB)
Vinkristin (VCR)
Antibiotik Daktinomisin
Mitomisin
Antrasiklin: Daunorubisin
Doksorubisin
Mitramisin
Bleomisin
Enzim L-asparaginase
Senyawa pengalkilasi
• Senyawa pengalkilasi : senyawa reaktif yang dapat CH2CH2Cl
mengalkilasi DNA, RNA dan enzim-enzim tertentu. H3C N
• Senyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa
CH2CH2Cl
kationik antara yang tidak stabil, diikuti pemecahan
cincin membentuk ion karbonium reaktif yang Mekloretamin
kemudian mengadakan ikatan kovalen dengan DNA,
RNA atau enzim sehingga menghambat mitosis
sehingga menghambat pertumbuhan sel kanker. CH2CH2Cl
• Contoh : mekloretamin, klorambusil, melfalen, H3C N
siklofosfamid, ifosfamid, busulfan, karmustin, CH2CH2+
tiotepa, prokarbazin, dan mitomisin C.
• ES: merusak sumsum tuang, leukopenia, Ion Karboniumreaktif
trombositopenia, menurunkan kekebalan
CH2CH2Cl
Struktur Umum: R N Klorambusil bekerja lebih lambat dengan
CH2CH2Cl efek samping yang rendah dibandingkan
R Nama Obat turunan nitrogen mustar.
CH3 Mekloretamin Siklofosfamid adalah suatu pro-drug yang
dalam hati diubah menjadi 4-
CH2CH2CH2COOH Klorambusil
hidroksiklofosfamid dan kemudian menjadi
CH2CH COOH Melfalen
bentuk rantai terbuka yang kemudian
O NH2 terdekomposisi menjadi fosforamid mustar
O
P
dan kemudian menjadi ion aziridinium yang
Siklofosfamid
NH aktif sebagai pengalkilasi
CH2S
Tiotepa mengandung tiga gugus H2C N P N CH2
etilenimin aktif yang dapat mengalkilasi H2C N CH2

guanin pada posisi N-7. CH2


Tiotepa
Antimetabolit
• Antimetabolit :adalah senyawa yang dapat menghambat jalur
metabolik yang penting untuk kehidupan & reproduksi sel
kanker, melalui penghambatan asam folat, purin, pirimidin, dan
as amino, serta jalur nukleosida pirimidin yg diperlukan pd sintesis
DNA.
• Struktur
antimetabolit berhubungan erat dengan struktur
metabolit normal dan bersifat sebagai antagonis.
• Berdasarkan sifat antagonisnya, antimetabolit dibagi menjadi :
ant pirimidin (5-fluorourasil, sitarabin, tegafur, floksuridin),
ant. purin (6-merkaptopurin, azatioprin, tioguanin),
ant. As folat (aminopterin, metotreksat, ketotreksat)
ant. As amino (azaserin, 6-diazo-5-okso-L-norleusin / DON).
R1 R 2 nama oba t
H H urasil
O
CH3 H timin
R1 F
HN H 5-fluorourasil
O
O N F tegafur
HOCH2 O
R2
F floksuridin
HO
Tegafur adalah pro-drug yang dimetabolisme secara perlahan-lahan menjadi
5-fluorourasil aktif sehingga masa kerja obat lebih panjang.
Floksuridin dan 5-fluorourasil jadi aktif stlh mengalami anabolisme menjadi
5-fluoro-2’deoksiuridin 5’-monofosfat yang menghambat timidilat sintetase
sehingga menghambat metilasi as deoksiuridilat menjadi as timidilat
sehingga mencegah sintesis DNA dan menyebabkan kematian sel kanker.
O
N
Azatioprin adalah prodrug 6-merkaptopurin yang akan diubah menjadi
HN
senyawa induk aktif dan 1-metil-4-nitro-tioimidazol.
NH
N 6-merkaptopurin bekerja dengan menghambat tahap pertama
Hipoksantin
SH biosintesis nukleotida purin , senyawa ini dapat menggantikan secara
N
N khas hipoxantin (senyawa antara pada sintesis DNA) dalam tubuh diubah
NH menjadi ribonukleotida aktif, 6-tioinosinat yang dapat mempengaruhi
N
6-Merkaptopurin sejumlah jalur metabolik penting untuk pertumbuhan dan mitosis sel.
N Aminopterin dan metotreksat memiliki struktur mirip asam folat,
N CH3
O2N bekerja dengan menghambat secara bersaing dihidrofolat reduktase
S sehingga sintesis DNA, RNA dan protein terhambat. antagonis asam
N
N folat juga menghambat enzim timidilat sintetase dan menyebabkan
N
NH
kematian sel karena kekurangan timin.
Azatioprin

R1
COOH R1 R2
OH H asam folat
N CH2 N CONH CH CH2CH2COOH
N
R2
NH2 H aminopt erin
H2N N N
NH2 CH3 metrotreksat
Antikanker produk alam
• Antikanker produk alam adalah
senyawa yang dihasilkan dari produk
alam dan berkhasiat sebagai antikanker.
• Antikanker produk alam dibagi :
antibiotika antikanker (mitomisin,
daktinomisin, doksorubisin, bleomisin,
mitramisin),
antikanker produk tanaman (vinbalstin,
vinkristin, etoposida)
antikanker produk rekayasa genetika
(antineoplaston, interferon a-2a,
interferon a-2b, avaron).
OH
N CH2CH3 Alkaloida vinca, seperti vinblastin dan vinkristin
diisolasi dari tanaman Vinca rosea Linn.
NH COOCH3
H3CO Mekanisme kerjanya dengan mengikat tubuli dan
menghambat pembentukan komponen
mikrotubuli pada kumparan mitosis sehingga
N N metafase berhenti.
R
O
H3CO C Vinkristin memiliki aktivitas lebih besar
CH2CH3
H3CO C dibandingkan vinblastin karena memiliki
O kemampuan penetrasi ke dalam sel kanker yang
R
lebih baik.
CH3 V inbl astin
CHO V inkr istin
Selenium Derivatives as Cancer
Preventive Agents.
•Possible Mechanisms of Cancer Prevention by Selenium:
•Role of selenoenzymes. SeH CH2SeCN

•Effects on carcinogen metabolism


•Effects upon immunity.
•Anti-tumorigenic Se metabolites.
•Induction of apoptosis. OCH3

•Regulation of DNA synthesis. H2N


SeH
•Inhibition of angiogenesis.
•Overcoming oxidative stress CO2H
Selenocysteine
Novel Selenazolidine Prodrugs of Selenocysteine
as Potential Cancer Chemopreventive Agents.
Se
O

R
N
H
OH

The various substituents (R) at the C-2


position of the ring provide a way to fine-
tune pharmacokinetic parameters and
selenocysteine release mechanisms. They
may allow also the development of critical
structure-activity relationships for cancer
chemoprevention.

Anda mungkin juga menyukai