Obat Antikanker
Tinjauan umum
Obat antikanker adalah senyawa
kemoterapeutik yang digunakan untuk
pengobatan tumor / kanker.
Tujuan utama kemoterapi kanker adalah
merusak secara selektif sel tumor yang
berbahaya tanpa mengganggu sel normal.
Obat antikanker sering disebut juga
sebagai sitotoksik, sitostatik atau
antineoplasma.
Obat antikanker dibagi menjadi : senyawa
pengalkilasi, antimetabolit, antikanker
produk alam, hormon, dan golongan lain-
lain.
Tinjauan umum
Tumor adalah istilah umum untuk
menunjukkan adanya petumbuhan tidak
normal dari masa atau jaringan yang tidak
membahayakan kehidupan. Tumor
terbentuk karena adanya mutasi pada
biosistesis sel, yaitu kekeliruan urutan ADN
karena terpotong, tersubstitusi atau ada
pengaturan kembali, adanya adisi dan
integrasi bahan genetik virus ke dalam gen
dan adanya perubahan ekspresi genetik.
Tumor yang membahayakan (malignant
tumor) disebut kanker, sedang penyebab
kanker disebut karsinogen
Tinjauan umum
Contoh senyawa karsinogenik antara lain
adalah virus-virus tertentu; senyawa kimia
hidrokarbon polisiklik aromatik, seperti :
benzo(a)piren, amin aromatik (2-
naftilamin, zat warna azo, aflatoksin,
dialkilnitrosamin); beberapa produk kimia
alami, seperti safrol, sikasin, alkolaida
pirosidin dan b-asaron; serta radiasi
senyawa radioaktif, sinar ultra-violet atau
sinar x.
Tantangan pengobatan kanker
Perbedaan morfologi dan biokimia sel
normal dengan kanker sel sedikit sekali
sehingga obat antikanker tidak ada yang
selektif terhadap sel tumor tertentu.
Banyak sel kanker bukan sesuatu yang asing
bagi tuan rumah (host), sehingga tidak
menimbulkan respons imunologis host yang
berperan penting dalam membantu kerja
obat kemoterapi.
Sel kanker cepat menjadi kebal terhadap
obat antikanker.
Belum ada cara ideal untuk memperkirakan
kegunaan terapetik obat antikanker.
Banyak obat kanker bersifat sangat toksik,
misalnya dapat menekan respons kekebalan.
Banyak obat antikanker bersifat
karsinogenik, teratogenik dan matagenik.
Berdasarkan lokasi, tumor
dibedakan :
karsinoma (pada jaringan kelenjar),
sarkoma (pada jaringan penghubung),
linfoma (pada ganglia limfatik) dan
leukimia (pada sel darah).
Terapi pengobatan kanker
Pembedahan, terutama untuk
tumor padat yang terlokalisasi.
Radiasi, pengobatan penunjang
sesudah pembedahan.
Kemoterapi, pengobatan tumor
yang tidak terlokalisasi.
Endokrinoterapi, penggunaan
hormon tertentu untuk pengobatan
tumor pada organ yang
poliferasinya tergantung hormon.
Imunoterapi, berperan penting
dalam pencegahan
mikrometastasis.
Karsinogenesis
INISIASI
PROMOSI
PROGRESI
METASTASIS
Mutasi
Menghambat
Apoptosis
Kematian Sel
Siklus sel
gagal
Sel memperbaiki
diri
Apoptosis
Perbaikan
Kompleksgagal
Cyclin-cdk p53
Fragmen
Fragmen
sel 7
CH3
Penyebab
Kanker
Suppressing
Blocking
agent
agent
CH3
Inisiasi promosi
Metabolisme progresi
di HEPAR
6
Mekanisme kerja obat antikanker
antagonis purin / pirimidin senyawa pengalkilasi /
Mitomisin C
antagonis asam folat
Enzim daktinomisin
steroid
RNA massenger
Ribosom
RNA transfer
alkaloid Vinca
asam amino
Senyawa pengalkilasi
Senyawa pengalkilasi merupakan senyawa reaktif
yang dapat mengalkilasi DNA, RNA dan enzim-
CH2CH2Cl
enzim tertentu. H3C N
Senyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa CH2CH2Cl
kationik antara yang tidak stabil, diikuti Mekloretamin
pemecahan cincin membentuk ion karbonium
reaktif yang kemudian mengadakan ikatan
kovalen dengan DNA, RNA atau enzim sehingga CH2CH2Cl
menghambat mitosis sehingga menghambat H3C N
pertumbuhan sel kanker.
CH2CH2+
Contoh senyawa pengalkilasi : mekloretamin,
klorambusil, melfalen, siklofosfamid, ifosfamid, Ion Karboniumreaktif
busulfan, karmustin, tiotepa, prokarbazin, dan
CH2CH2Cl Klorambusil bekerja lebih lambat
Struktur Umum: R N dengan efek samping yang rendah
dibandingkan turunan nitrogen
CH2CH2Cl
mustar.
R Nama Obat
CH3 Mekloretamin Siklofosfamid adalah suatu pro-
drug yang dalam hati diubah
CH2CH2CH2COOH Klorambusil menjadi 4-hidroksiklofosfamid dan
kemudian menjadi bentuk rantai
terbuka yang kemudian
CH2CH COOH Melfalen terdekomposisi menjadi fosforamid
O NH2 mustar dan kemudian menjadi ion
O aziridinium yang aktif sebagai
P
Siklofosfamid pengalkilasi
NH
CH2S
H2C N P N CH2
Tiotepa mengandung tiga gugus etilenimin
H2C N CH2
aktif yang dapat mengalkilasi guanin pada
posisi N-7. CH2
Tiotepa
Antimetabolit
Antimetabolit adalah senyawa yang dapat menghambat jalur
metabolik yang penting untuk kehidupan dan reproduksi sel
kanker, melalui penghambatan asam folat, purin, pirimidin, dan
asam amino, serta jalur nukleosida pirimidin yang diperlkan pada
sintesis DNA.
Struktur antimetabolit berhubungan erat dengan struktur
metabolit normal dan bersifat sebagai antagonis.
Berdasarkan sifat antagonisnya, antimetabolit dibagi menjadi :
antagonis pirimidin (5-fluorourasil, sitarabin, tegafur,
floksuridin), ant. purin (6-merkaptopurin, azatioprin, tioguanin),
ant. asam folat (aminopterin, metotreksat, ketotreksat), dan ant.
asam amino (azaserin, 6-diazo-5-okso-L-norleusin / DON).
R1 R 2 nama oba t
H H urasil
O
CH3 H timin
R1 F
HN H 5-fluorourasil
O
O N F tegafur
HOCH2 O
R2
F floksuridin
HO
1. Role of selenoenzymes.
2. Effects on carcinogen metabolism .
3. Effects upon immunity.
OCH3
4. Anti-tumorigenic Se metabolites.
5. Induction of apoptosis. H2N
SeH
6. Regulation of DNA synthesis.
7. Inhibition of angiogenesis. CO2H
R
N
H
OH
The various substituents (R) at
the C-2 position of the ring
provide a way to fine-tune
pharmacokinetic parameters
and selenocysteine release
mechanisms. They may allow
also the development of critical
structure-activity relationships
for cancer chemoprevention.
Antikanker produk alam
Antikanker produk alam adalah
senyawa yang dihasilkan dari
produk alam dan berkhasiat
sebagai antikanker.
Antikanker produk alam dibagi
menjadi : antibiotika antikanker
(mitomisin, daktinomisin,
doksorubisin, bleomisin,
mitramisin), antikanker produk
tanaman (vinbalstin, vinkristin,
etoposida), dan antikanker
produk rekayasa genetika
(antineoplaston, interferon a-
2a, interferon a-2b, avaron).
OH Alkaloida vinca, seperti vinblastin dan
N CH2CH3 vinkristin diisolasi dari tanaman Vinca rosea
Linn.
100
90
80
70
% Kematian Sel
60
50
Sel Hela
40
Sel T47D
30
20
10
0
0 50 100 150 200 250
Konsentrasi Ekstrak (μg/ml)
Studi Docking Molekuler
Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR)
• EGFR is a cellular trans-membrane glycoprotein that activates
tyrosine kinase domain through dimerization to regulate multiple
key functions such as cancer cell differentiation, proliferation,
survival and apoptosis (6).
EGFR highly expressed in a wide variety of human
tumors, especially breast, colon, cervical and bladder
cancer (6).
Targeting this receptor in molecular docking process
is a good strategy in anticancer drug discovery
campaign
Molecular Docking Approach to Identify Potential Anticancer Compounds from Benalu Batu (Begonia sp)
Aims
Methods
Procedure
Result
Discussion
Conclusion
Reference
Molecular Docking Approach to Identify Potential Anticancer Compounds from Benalu Batu (Begonia sp)
Introduction
Docking Scores
Aims
Methods
Procedure
Result
Discussion
Conclusion
Reference
Molecular Docking Approach to Identify Potential Anticancer Compounds from Benalu Batu (Begonia sp)
Docking Scores
Introduction
Aims
Methods
Procedure
Result
Discussion
Conclusion
Reference
Molecular Docking Approach to Identify Potential Anticancer Compounds from Benalu Batu (Begonia sp)
Aims
Methods
Procedure
Result
Discussion
Conclusion
Reference
29
21 OH 28
18 26
20 22 25
12 24
11 O 23
OH
19 13 17
O 27
16
1 9 14 15
10 8
3
O 5
Glc 6
29
21 OH 28
18 26
20 22 25
12 24
11 O 23
OH
19 13 17
O 27
16
1 9 14 15
10 8
3
O 5
Glc 6
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH