KEBEBASAN?
SELALU DI HAYATI
BERDASARKAN
PERAN SUARA HATI
Memberi pertimbangan dalam
menghadapi situasi konkrit
dlm mengambil keputusan
Menilai Memberi
kembali PERANAN terang
perbuatan SUARA HATI mana yg
yang baru baik dan
saja mana yg
dilakukan jahat
Mendorong utk
melaksanakan yg baik dan
mengelakkan yg jahat
Membaca buku-buku rohani
Mawas diri
Berdoa dan merenungkan
Kitab Suci
Berkonsultasi kepada orang-
orang yang pandai dan
bijaksana.
Mengikuti bimbingan rohani
(Retret, Rekoleksi, atau
pembinaan rohani lainnya yang
dapat mengembangkan iman
Ajaran gereja tentang kebebasan
O 16. (Martabat hati nurani)
O Di lubuk hatinya manusia menemukan hukum, yang tidak
di terimanya dari dirinya sendiri, melainkan harus
ditaatinya. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya
untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan
untuk menghindari apa yang jahat.
O Bilamana perlu, suara itu menggema dalam lubuk
hatinya: jalankanlah ini, elakkanlah itu.
O Sebab dalam hatinya manusia menemukan hukum yang
ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum
itu, dan menurut hukum itu pula ia akan diadili[16].
O Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia,
sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama
Allah, yang sapaan-Nya menggema dalam
batinnya[17].
Berkat hati nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang
dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap Allah dan
terhadap sesama[18]. Atas kesetiaan terhadap hati nurani
Umat kristiani bergabung dengan sesama
untuk mencari kebenaran, dan untuk dalam kebenaran itu
memecahkan sekian banyak persoalan moral, yang timbul
baik dalam hidup perorangan maupun dalam
hidup kemasyarakatan.
Oleh karena itu semakin besar pengaruh hati nurani yang
cermat, semakin jauh pula pribadi-pribadi maupun
kelompok-kelompok menghindar dari kemauan yang
membabi-buta, dan semakin mereka berusaha untuk
mematuhi norma-norma kesusilaan yang objektif. Akan
tetapi tidak jaranglah terjadi bahwa hati nurani tersesat
karena ketidaktahuan yang tak teratasi, tanpa kehilangan
martabatnya. Tetapi itu tidak dapat dikatakan tentang orang,
yang tidak peduli untuk mencari apa yang benar
serta baik, dan karena kebiasaan berdosa hati nuraninya
lambat laun hampir menjadi buta.
17. (Keluhuran kebebasan)
Adapun manusia hanya dapat berpaling kepada kebaikan
bila ia bebas. Kebebasan itu oleh orang-orang zaman
sekarang sangat dihargai serta dicari penuh semangat, dan
memang tepatlah begitu. Tetapi sering pula orang-orang
mendukung kebebasan dengan cara yang salah, dan
mengartikannya sebagai kesewenang-wenanganuntuk
berbuat apa pun sesuka hatinya, juga kejahatan.
Sedangkan kebebasan yang sejati merupakan tanda yang
mulia gambar Allah dalam diri manusia. Sebab Allah
bermaksud menyerahkan manusia kepada keputusannya
sendiri[19], supaya ia dengan sukarela mencari
Penciptanya, dan dengan mengabdi kepada-Nya secara
bebas mencapai kesempurnaan sepenuhnya yang
membahagiakan. Maka martabat manusia menuntut,
supaya iabertindak menurut pilihannya yang sadar dan
bebas, artinya: digerakkan dan di dorong secara pribadi
dari dalam, dan bukan karena rangsangan hati yang buta,
atau sematamata paksaan dari luar. Adapun manusia
mencapai martabat itu, bila ia membebaskan diri dari
segala penawanan nafsu-nafsu, mengejar tujuannya
dengan secara bebas memilih apa yang baik, serta
dengan tepat-guna dan
jerih-payah yang tekun mengusahakan saran sarananya
yang memadai. Kebebasan manusia terluka oleh dosa;
maka hanya berkat bantuan rahmat Allah mampu
mewujudkan secara konkrit nyata arah-gerak hatinya
kepada Allah. Adapun setiap orang harus
mempertanggungjawabkan perihidupnya sendiri di
hadapan takhta pengadilan Allah, sesuai dengan
perbuatannya yang baik maupun yang jahat[20].
Makna kebebasan menurut Ajaran Gereja didasarkan
pada Gaudium Es Spes art. 16 dan art. 17
MANUSIA diciptakan
sesuai dengan gambar
dan citra Allah. Karena
itu, manusia memiliki
martabat yang luhur
karena dalam dirinya
terdapat dimensi ILAHI.
Jadi Martabat manusia adalah: Kehormatan, harkat atau
kemuliaan yang ada pada manusia sebagai citra Allah
Mengapa?
Dari berita-berita yang ada,
kita mengetahui bahwa
tindakan yang
merendahkan martabat
luhur manusia membuat
penderitaan yang luar biasa
bagi orang yang mengalami
dan keluarganya. Bahkan,
penderitaan yang dialami
itu dirasakan sepanjang
hidup, baik dalam hal fisik
maupun kejiwaan/mental.
MUNGKINKAH INI PENYABABNYA?
3. Penyebab tindakan yang
merendahkan martabat luhur
manusia itu antara lain:
a. Tidak adanya penghargaan
terhadap hidup/tdk adanya etika
hidup.
b. Adanya anggapan bahwa
kedudukan orang lain lebih
rendah daripada dirinya.
c. Memperlakukan orang lain
sebagai objek atau barang.
d. Orang lain tidak diperlakukan
sebagai CITRA ALLAH.
SUDAH LUMPUHKAH?
AKAL
BUDI KEBEBASAN
HATI
NURANI
BAGAIMANA AJARAN
GEREJA TENTANG
MARTABAT MANUSIA?
GAUDIUM ET SPES Art. 12
Oleh
Karena
itu
Fisik
ORANG KAYA ZAKHEUS PENDEK
BERJUMPA DGN
PENDOSA yg patut YESUS DAN
DIJAHUI BERTOBAT
PEREMPUAN BERZINAH
Yohanes 8:2-11
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-
Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu
berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah
ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk
melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah
pendapat-Mu tentang hal itu?"
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk
lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit
berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka
seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus
seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang."
Siapakah Perempuan yang berzinah?
MENJADI PELACUR
TIDAK BERDOSA DAN
BERMARTABAT DIJAUHI
KEDAPATAN DI ADILI
MENCOBA DI TOLONG DIHADAPAN
BERBUAT YESUS LALU
BUNUH DIRI OLEH YESUS
ZINAH BERTOBAT.
YESUS:
RENDAH HATI
PENGAMPUN
MOTIVATOR YESUS
TELADAN HIDUP
PEMBAWA SUKA
CITA
PENYELAMAT BAGI
YANG BERDOSA
Perjuangan Yesus membela keluhuran martabat manusia
Lukas 19:1-10
MAHATMA GANDHI
PEJUANG YANG TETAP
IBU THERESA MENEMPATKAN
DARI CALCUTA MANUSIA SESUAI
DENGAN
RM. MANGUNWIJAYA MARTABATNYA
Contoh-contoh Contoh-contoh
tindakan yang MEMBELA tindakan yang dapat
bertentangan dengan dilakukan untuk
firman Allah ke.5 KEHIDUPAN membela kehidupan
membunuh Aborsi
Euthanasia
Contoh- contoh Tindakan yang
membela kehidupan
Markus 12:28-34
TEMUKAN DALAM KS
PERJANJIAN BARU
KASIH
AGAPE: Kasih Allah kepada
manusia; mencintai musuh
DALAM
RELASI ADA-BERSAMA
AKU – ALLAH – SESAMA
Lukas 19:1-10
MENCINTAI DAN MENGASIHI ALA
Yoh. 13:1-20
MENCINTAI DAN MENGASIHI ALA
MENCINTAI DAN MENGASIHI ALA
Yoh 8: 2– 11
DARI GURU AGUNG
GURU AGUNG
MENGAJARKAN :
KASIH MENUNTUT
PENGURBANAN
SALIB KRISTUS
ADALAH KARYA
CINTA KASIH
ALLAH YANG
PALING AGUNG
KASIH
KASIH ITU SABAR
KASIH ITU MURAH HATI
KASIH ITU TIDAK CEMBURU
KASIH TIDAK MEMEGAHKAN DIRI
KASIH TIDAK SOMBONG
KASIH TIDAK MELAKUKAN YANG TIDAK SOPAN
KASIH TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN DIRI SENDIRI
KASIH TIDAK PEMARAH
KASIH TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN
KASIH TIDAK BERSUKACITA KARENA KETIDAKADILAN
KASIH MENUTUP SEGALA SESUATU
KASIH PERCAYA SEGALA SESUATU
KASIH MENGHARAPKAN SEGALA SESUATU
(1 Kor 13)
Mulai Sekarang /SAAT INI
KITA PERLU MEMBIASAKAN
PERILAKU-PERILAKU YANG POSITIF
DI LINGKUNGAN KELUARGA , LINGKUNGAN
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SEKOLAH KITA
MEMBELA KEHIDUPAN KITA.
KEDUABELAS NILAI UNIVERSAL
KESA-
KEDA- TUAN KESE-
MAIAN DERHA-
NAAN
Peng- TANG-
hargaan GUNG
JAWAB
CINTA KERJA-
LIVING VALUES SAMA
KEBA-
HAGIA
TOLE-
AN
RANSI
Keren-
KEBE-
dahan
BASAN KEJU-
hati
JURAN
DOKUMEN KONSILI
VATIKAN II Th. 1962-1965
9 DEKRIT