Anda di halaman 1dari 68

Kebebasan

adalah
kemampuan
yang berakar
dalam akal budi
dan kehendak
manusia, untuk
bertindak atau
tidak bertindak
secara sadar.
Dengan
kebebasan itu
seseorang
dapat
menentukan
dirinya sendiri,
untuk tumbuh
menjadi matang
dalam
kebenaran dan
kebaikan.
Kebebasan itu
baru akan
mencapai
kesempurnaann
ya apabila
diarahkan
kepada Allah,
sumber
kebahagiaan
manusia.

Apakah
kebebasan
sama dengan
kesewenangan
atau sesuaka
hati?

Kita sering
memahami
bahwa
kebebasan
sebagai
kesewenangan-
wenangan atau
arbitarinees.
Seseorang
dapat dikatakan
bebas, jika ia
dapat berbuat
atau tidak
berbuat sesuka
hatinya.
Terlepas dari
segala
kewajiban dan
ketertiban.
Maka, dalam
arti ini,
kebebasan
tersebut
disalahartikan
atau
disalahgunakan.
Bebas tidak
berarti lepas
dari segala
keterikatan,
sebab
kebebasan tidak
bertentangan
dengan
keterikatan.
Sebaliknya,
kebebasan yang
sejati
mengandalkan
keterikatan
pada norma-
norma. Supaya
semakin bebas,
manusia harus
mengatur
kecenderungan-
kecenderungan
nya yang secara
otomatis
digerakkan oleh
insting (naluri
atau alamiah).
Dalam
kehidupan
bersama,
norma-norma
sangat penting
yakni untuk
mengatur sikap-
sikap baik
terhadap
sesama.

Jenis-jenis
kebebasan
Kalau kita
berbicara
tentang
kebebasan,
maka kita harus
selalu
membedakanny
a ke dalam
beberapa arti
yakni, pertama,
kebebasan
individu artinya
kemampuan
kita (individu
atau pribadi)
untuk
menentukan
tindakan
(perbuatan,
putusan).
Pribadi atau kita
sendiri. kedua,
kebebasan
sosial artinya
kemampuan
untuk bertindak
atau tidak
bertindak tanpa
ada paksaan
dan tekanan
atau larangan
dari pihak lain.

Kebebasan
individual
Kebebasan arti
atau aspek
kebebasan ini
dapat kita lihat.
Kebebasan fisik,
kemampuan
secara fisik
untuk
melakukan
suatu tindakan
secara sadar.
Pada aspek ini,
kebebasan
berarti tidak
adanya paksaan
atau rintangan
dari luar (bisa
bergerak ke
mana saja ia
mau tanpa
hambatan),
misalnya tidak
diborgol. Pada
kebebasan fisik
belum terwujud
kebebasan yang
sebenarnya.
Walau demikian
haruslah
dihargai karena
sangat
bermanfaat dan
sangat
dibutuhkan
untuk menjadi
orang yang
bebas dalam
arti yang
sebenarnya.
Kebebasan
yuridis

      
Warga Jakarta
Raya Yang Sakit
Lutut dan
Pinggul Wajib
Membaca Ini!
Recommended
by

Kemampuan
secara yuridis
untuk
melakukan
suatu tindakan
secara sadar.
Yang
dimaksudkan
pada aspek ini
adalah semua
syarat (fisik dan
sosial) yang
diperlukan
untuk dapat
menjalankan
kebebasan kita
secara konkret
dan
mewujudkan
kemungkinan-
kemungkinan
yang ada dalam
diri kita.
Kebebasan ini
diatur menurut
norma-norma
yang ada. Untuk
mewujudkan
kebebasan ini,
peranan negara
atau lembaga
sangat penting.
Perlu dibedakan
dua macam
kebebasan
yuridis.
Pertama,
kebebasan-
kebebasan yang
didasarkan
pada hukum
kodrat yakni,
kebebasan yang
terkait atau
terikat erat
dengan
kodratnya
sebagai
manusia,
sehingga tidak
pernah boleh
diambil dari
padanya atau
anggota
masyarakat.
Kebebasan ini
terkait erat
dengan
martabat
pribadi
manusia,
karena itu tidak
dapat
dipisahkan dari
manusia.
Kebebasan ini
tidak diciptakan
oleh negara.
Milik manusia
sebelum masuk
ke dalam suatu
masyarakat.
Kebebasan yang
dimilikinya
karena ia
manusia, bukan
karena ia warga
negara.
Kebebasan
Eksistensial

Eksistensi
merupakan cara
berada manusia
yang khas,
berbeda dengan
semua makhluk
yang lain.
Kebebasan
eksistensial
adalah
kebebasan
menyeluruh
yang
menyangkut
keseluruhan
atau keutuhan
pribadi manusia
dan tidak
terbatas pada
salah satu
apeknya saja.
Oleh karena itu,
kebebasan
ekasistensial
adalah
kebebasan yang
tertinggi,
karena dalam
kebebasan ini,
seseorang
memiliki dirinya
sendiri, di mana
orang mencapai
taraf otonomi,
kedewasaan,
otensitas, dan
kematangan
rohani.
Seseorang
terlepas dari
segala alienasi
atau
ketersaiangan
diri. Seseorang
bebas bukan
dari apa, tetapi
bebas untuk
apa, yaitu
mampu
menentukan
dirinya sendiri,
tidak ikut arus,
mode, atau asal
meniru saja.
Semuanya itu
terjadi
bersumber dari
atau pada
kemampuan
manusia
berpikir dan
berkehendak
yang terwujud
dalam tindakan.
Walaupun
kebebasan ini
merupakan
yang tertingggi,
yang
menyangkut
martabat
manusia,
namun jarang
direalisasikan
secara
sempurna,
merupakan
suatu ideal,
cita-cita yang
bisa memberi
arah.
Konten ini telah
tayang di
Kompasiana.co
m dengan judul
"Makna
Kebebasan",
Klik untuk baca:
https://
www.kompasia
na.com/
paulinusdedican
dra9161/6409e
62a1302f31b71
2e7312/makna-
kebebasan

Kreator: Candra
Kompasiana
adalah platform
blog. Konten ini
menjadi
tanggung jawab
bloger dan tidak
mewakili
pandangan
redaksi Kompas.

Tulis opini Anda


seputar isu
terkini di
Kompasiana.co
m
Kebebasan
Sosial
Seseorang
dikatakan bebas
secara sosial
jika ia tidak
berada di
bawah paksaan
atau tekanan
atau kewajiban
dan larangan
dari pihak lain.
Kebebasan
sosial dapat
dibedakan ke
dalam beberapa
macam yakni:
Kebebasan fisik
atau jasmani,
artinya tidak
berada di
bawah paksaan
atau tekanan
fisik dari pihak
lain atau luar
diri. Misalnya
orang tidak
mengikat
kakinya.
Kebasan psikis
atau mental
atau rohani,
artinya bebas
dari paksaan
atau tekanan
psikis dari pihak
lain atau luar
diri. Misalnya,
seseorang tidak
ditakut-takuti
dan tidak
dihipnotis.
Antara
kebebasan
jasmani dan
rohani terdapat
hubungan yang
erat. Kebebasan
jasmani
bersumber
pada kebebasan
rohani dan
sekaligus
mengungkapka
n dan
menyatakannya.
Bebas dalam
arti jasmani dan
rohani berarti
bahwa kita
dapat atau
sanggup untuk
melakukan
sesuatu. Maka,
gangguan
terhadap
keduanya akan
mengakibatkan
gangguan
terhadap
otonomi kita
sebagai
manusia.

Anda mungkin juga menyukai