Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

“Kebebasan” dan “Tanggung Jawab” seolah-olah merupakan pengertian


kembar. Terdapat hubungan timbal balik antara dua pengertian, sehingga orang
yang mengatakan “manusia itu bebas” dengan sendirinya menerima juga
“manusia itu bertanggung jawab”. Sebaliknya, jika kita bertolak dari pengertian
“tanggung jawab”, kita selalu turut memaksudkan juga “kebebasan”. Tidak
mungkin kebebasan (setidak-tidaknya kebebasan dalam arti yang sesungguhnya;
sebentar lagi kita akan kembali pada hal itu) tanpa tanggung jawab dan tidak
mungkin tanggung jawab tanpa kebebasan (Bertens, 1993).

II. RUMUSAN MASALAH

A. Apa Pengertian Kebebasan ?


B. Apa Pengertian Tanggung Jawab ?
C. Apa Saja Jenis-jenis Kebebasan ?
D. Bagaimana Hubungan Kebebasan dan Tanggung Jawab ?

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebebasan

Dalam filsafat, pengertian kebebasan adalah kemampuan manusia untuk


menentukan dirinya sendiri. Kebebasan lebih bermakna positif, dan ada sebagai
konsekuensi dari adanya potensi manusia untuk dapat berpikir dan berkehendak.
Sudah menjadi kodrat manusia untuk menjadi makhluk yang memiliki kebebasan,
bebas untuk berpikir, berkehendak, dan berbuat (Mafud, 2009).

Aritoteles sendiri mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang


berakal budi (homo rationale) yang memiliki tiga jiwa (anima), yakni:
(1) anima avegatitiva atau disebut roh vegetatif. Anima ini juga dimiliki
tumbuh-tumbuhan, dengan fungsi untuk makan, tumbuh dan berkembang
biak

(2) anima sensitiva, yakni jiwa untuk merasa, sehingga manusia punya
naluri, nafsu, mampu mengamati, bergerak, dan bertindak

(3) anima intelektiva, yakni jiwa intelek. Jiwa ini tidak ada pada binatang
dan tumbuh-tumbuhan. Anima intelektiva memungkinkan manusia untuk
berpikir, berkehendak, dan punya kesadaran.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmad Charris Zubair kebebasan


adalah terjadi apabila kemungkinan – kemungkinan untuk bertindak tidak dibatasi
oleh suatu paksaan atau keterkaitan kepada orang lain. Paham ini disebut bebas
negatif, karena hanya dikatakan bebas dari apa, tertapi tidak ditentukan bebas
untuk apa. Seseorang disebut bebas apabila:

1) Dapat menentukan sendiri tujuan – tujuannya dan apa yang


dilakukannya,

2) Dapat memilih antara kemungkinan – kemungkinan yang tersedia


baginya,

3)  Tidak dipaksa atau terikat untuk membuat sesuatu yang tidak akan
dipilihnya sendiri ataupun dicegah dari berbuat apa yang dipilihnya sendiri.
Oleh kehendak orang lain, Negara ataupun kekuasaan apapun (Nata,
2010).

E. Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab terkait dengan kebebasan adalah syarat mutlak untuk


tanggung jawab. Bila tidak ada kebebasan, maka tidak ada pula tanggung jawab”.
Konsekuensi dari kebebasan merupakan pertanggung jawabannya terhadap
kebebasan dari pilihan yang ditempuhnya. Semakin tinggi tingkat kedudukan
seseorang, semakin banyak tanggung jawab yang ada padanya (Bertens, 1993).
Tanggung jawab pertama-tama berarti melakukan sesuatu dengan efektif terlepas
apakah dia diharapkan berbuat demikian atau tidak (Solomon, 1987).

F. Jenis-jenis Kebebasan

Dilihat dari sifatnya, kebebasan dapat dibagi menjadi tiga. Diantaranya:

1)      Kebebasan jasmaniah.

Kebebasan jasmaniah merupakan kebebasan dalam mengerakkan


dan mempergunakan anggota badan yang dimiliki. Jangkauan kebebesan
jasmaniah ini ditentukan oleh kemampuan badan kita sendiri.

2)      Kebebasan kehendak (rohaniah).

Kebebasan kehendak (rohaniah) merupakan kebebasan untuk


menghendaki sesuatu. Jangkauan kebebasan kehendak adalah sejauh
jangkauan kemungkinan untuk berfikir, karena manusia dapat memikirkan
apa saja dan dapat menghendaki apa saja.

3)      Kebebasan moral.

Dalam arti luas berarti tidak adanya macam – macam ancaman,


tekanan, larangan dan  tidak sampai berupa paksaan fisik. Dan dalam arti
sempit berarti tidak adanya kewajiban, yaitu kebebasan berbuat apabila
terdapat kemungkinan – kemungkinan untuk bertindak. Manusia bebas
berarti manusia yang dapat menentukan sendiri tindakannya
(Magnis,1975)
G. Hubungan Kebebasan dan Tanggung Jawab

Seorang pelaku harus bebas dan bertanggungjawab, bebas menentukan


apakah melakukan suatu tindakan atau tidak, dan bertanggungjawab atas
perbuatannya tersebut dan akibat-akibatnya setelah melakukan perbuatan itu.
(Orang juga bisa bertanggung jawab mengapa dia tidak melakukan suatu tindakan,
juga atas akibat-akibat karena dia tidak melakukan tindakan tersebut).

Yang menyertai kebebasan adalah tanggung jawab. Tanggung jawab


pertama-tama berarti melakukan sesuatu dengan efektif terlepas apakah dia
diharapkan berbuat demikian atau tidak. Tanggung jawab mempunyai pengertian
moral yang sangat jelas di atas melibihi konsep kebebasan, inilah pengertian di
mana orang bertanggung jawab karena melakukan atau karena tidak melakukan
apa yang semestinya dia kerjakan. Orang yang menyebabkan suatu kejadian, hal
lain yang perlu dikatakan adalah bahwa orang itu mempunyai alternatif pilihan
dan bebas melakukan atau tidak melakukannya. Satu hal lain lagi yang perlu
dikemukakan adalah bahwa orang itu mempunyai tanggung jawab moral yang
berarti perbuatan itu dinilai berdasarkan pertimbangan : salah atau benar
(Solomon,1987)
DAFTAR PUSTAKA :

Bertens,. 1993. Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal 91 & 125

Mafud, M ,. 2009.  Etika dan Filsafat Komunikasi, Kencana Prenada Media


Group, Jakarta, Hal 49

Magnis, F ,. 1973. Etika Umum. Kanisius, Kanisius, Yogyakarta, Hal 47

Nata, A,.2010. Akhlak Tasawuf, Rajawali Pers, Jakarta, Hal 131

Solomon, R,. 1987. Etika Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta, Hal 88


Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puja dan Puji syukur atas rahmat dan berkat dari
Tuhan Yang Maha Esa, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan selesai tepat waktu.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Harsono,
S.S., M.Phil selaku dosen pengampu filsafat moral yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-
data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang
kebebasan dan tanggung jawab. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat
kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik
dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Yogyakarta, 17 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai