0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan1 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Demokrasi dan liberalisme memiliki dasar kepercayaan yang sama yaitu kebebasan individu. Liberalisme meyakini kemampuan manusia untuk berpikir sendiri tanpa harus diatur oleh orang lain. Namun, kebebasan seseorang harus diatur agar tidak mengganggu kebebasan orang lain. Liberalisme mendukung sistem demokrasi dengan memberikan sarana untuk memperbaiki penyimpangan tanpa menghil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Demokrasi dan liberalisme memiliki dasar kepercayaan yang sama yaitu kebebasan individu. Liberalisme meyakini kemampuan manusia untuk berpikir sendiri tanpa harus diatur oleh orang lain. Namun, kebebasan seseorang harus diatur agar tidak mengganggu kebebasan orang lain. Liberalisme mendukung sistem demokrasi dengan memberikan sarana untuk memperbaiki penyimpangan tanpa menghil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Demokrasi dan liberalisme memiliki dasar kepercayaan yang sama yaitu kebebasan individu. Liberalisme meyakini kemampuan manusia untuk berpikir sendiri tanpa harus diatur oleh orang lain. Namun, kebebasan seseorang harus diatur agar tidak mengganggu kebebasan orang lain. Liberalisme mendukung sistem demokrasi dengan memberikan sarana untuk memperbaiki penyimpangan tanpa menghil
Demokrasi adalah kekuasaan rakyat, dan liberalisme merupakan paham kebebasan,
artinya manusia memiliki kebebasan atau, kalau kita lihat dengan prespektif filosofis, merupakan tata pemikiran yang landasan pemikirannya adalah manusia bebas. Bebas karena manusia mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan. Dia tahu apa yang diinginkan; dia merasa bahwa dia memiliki hak untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan. Jadi, cita-cita dasarnya adalah mulia, dalam arti liberalisme sebagai paham pemikiran yang optimis tentang manusia. Liberalisme percaya akan kemampuan manusia untuk berpikir sendiri, tidak perlu diatur orang lain, tidak perlu dipaksa orang lain. Manusia mampu memahami apa yang baik bagi dirinya sendiri dan mampu bertindak. Jadi, ini yang mengherankan bagi saya, kenapa paham ini banyak ditentang dan dianggap hanya sebagai seks bebas dan perilaku seks tanpa norma. Dan kalau bicara tentang kebebasan atau menyangkut hal yang bebas orang biasanya mengasosiasikannya dengan hal jorok atau berkonotasi negatif, padahal artinya sama dengan merdeka. Bangsa bebas, manusia bebas, dan bukan bangsa yang jorok. Bangsa merdeka dan manusia merdeka itu berada dalam tataran yang sama, walaupun unitnya berbeda. Kenapa bangsa harus merdeka dan perlu merdeka jika individu yang merdeka dianggap jorok, berbahaya, dan kemudian harus dibatasi? Ini kadang-kadang bersumber dari ketidakpahaman yang agak sistematis terhadap paham-paham modern. Demokrasi bisa tidak liberal, bisa juga liberal. Mangkanya pendidikan liberal perlu bagi demokrasi, karena demokrasi bisa mengandung unsur yang tak-liberal, bisa juga yang liberal. Kalau kita berbicara lebih lanjut mengenai paham liberal, ada pertanyaan: jika semua manusia bebas bertindak, bebas melakukan apa yang diinginkan, bagaimana jika terjadi benturan? Mangkanya, pemikir-pemikir liberal datang dengan formula bahwa Anda bebas sebebas-bebasnya selama Anda tidak mengancam, mengganggu, membahayakan orang lain. Artinya batas kebebasan Anda adalah kebebasan orang lain. Kebebasan Anda terhenti manakala Anda sudah mengancam kebebasan orang lain. Kebebasan, sebagaimana segala seuatu dalam hidup, selalu mengandung risiko. Orang tidak langsung tahu apa yang dia inginkan, berlaku sesuai dengan apa yang dia anggap baik. Orang memerlukan proses atau waktu untuk belajar. Kalau kita melihat potret kehidupan manusia, ada yang di masa mudanya nakal, kemudian dia tumbuh menjadi dewasa dan baik, atau sebaliknya. Ada orang yang dipaksa-paksa dengan sistem otoriter tetap menjadi liar. Jadi, tidak ada sistem yang dapat menjamin tidak ada orang yang nakal dan liar di dalamnya. Namun dalam sistem yang menganut asas–asas liberal, ada sarana dan metode yang dapat menjamin manusia secara umum untuk menentukan apa yang mereka inginkan. Kalaupun ada penyimpangan (anomali), ada sistem untuk memperbaiki mereka, seperti sitem hukum, penjara, dan sebagainya. Kalau itu tidak dicakup oleh sistem hukum, ada pula yang dinamakan sanksi sosial, dan ini selalu melekat dalam masyarakat. Tetapi sebagai gagasan, liberalisme modern adalah salah satu penopang sistem demokrasi liberal.[]