Anda di halaman 1dari 2

MATERI CB KELAS 12

Minggu 1 : KEBEBASAN VS KEBEBALAN


Pertanyaan stimulus :
Siswa diminta untuk menyebutkan bentuk-bentuk freedom yang ada di dunia dan mulai dilegalkan.
(Contoh jawaban siswa : Kebebasan berpendapat dan aktualisasi diri di sosial media (influencer, Kebebasan untuk disukai dan menyukai, kebebasan
untuk berkreasi sebagau bentuk ekspresi, bebas menikah dengan gender apapun,dsb)
Dari jawaban siswa, pembimbing dapat memberikan penjelasan yang tepat sasaran mengenai keadaan yang terjadi dihubungkan dengan sikap anak
Tuhan yang merupakan orang bebas milik Tuhan (1 Korintus 7 : 22)
Setelah mendengarkan berbagai jawaban dari siswa, pembimbing dapat mengetahui sejauh mana siswa mengetahui tentang kebebasan yang bertanggungjawab di
hadapan Tuhan.
Materi perenungan:
Setiap kita telah dibebaskan oleh Allah dari sengat maut dan kuasa dosa melalui kematian Kristus Yesus yang menebus dosa kita. Pembimbing dapat
memberikan penjelasan yang berkaitan dengan kebebasan menurut Galatia 5:13, “Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”. Kebebasan adalah privilege yang Tuhan berikan kepada
manusia, yang membuat manusia memiliki kehendak bebas untuk mencipta, merasa, dan berkarya. Namun, dalam praktiknya, kebebasan itulah yang justru
menjerumuskan manusia ke dalam kejatuhan. Mengapa manusia sering salah mengerti tentang arti kebebasan?
Banyak orang mengidamkan kebebasan dalam arti yang liar, yaitu sebebas-bebasnya tanpa
ikatan atau batasan. Bebas yang rela membatasi diri itulah yang dibahas oleh Rasul Paulus
mengenai kebebasan Kristen (Christian freedom). Dalam 1 Korintus 9 tertulis bahwa ia
belajar untuk menahan diri dalam kebebasan Kristen yang dimilikinya agar hidupnya tidak
menjadi batu sandungan dan membawa orang lain semakin mengerti kesalehan yang sejati.

Akar kata kebebasan dalam bahasa Inggris ada dua macam,


yaitu: freedom dan liberty. Kekristenan lebih cocok menggunakan kata freedom sedangkan
liberty mempunyai nuansa yang lebih bersifat sekuler. Sejarah Patung Liberty di New York
berasal dari Prancis dimana hadiah patung tersebut diberikan dalam semangat revolusi
dengan slogan egalite (equality/kesejajaran), fraternite (brotherhood/persaudaraan),
dan liberte (liberty/kebebasan). Kebebasan yang berarti bebas dari otoritas gereja, agama,
dan kekuasaan dari raja atau bangsawan yang tidak mereka sukai. Semboyan ini adalah
semboyan humanisme yang tidak melihat pada kekekalan hidup yang mengajarkan konsep
kebebasan yang liar, tanpa ada ikatan apa-apa, tidak dibatasi, dan tidak ada atasan atau
otoritas sehingga keinginan dan nafsu duniawilah yang menjadi tuhan dan penggerak dalam
hidup kita. Hal ini semakin menunjukkan bahwa manusia dengan kebebalannya terus-
menerus hidup dalam kebebasan yang tidak bertanggungjawab di hadapan Tuhan.

Dalam konsep kekristenan, freedom (kebebasan) itu mempunyai batasan dan kita juga


mengatakan bahwa Tuhan pun dalam kebebasan-Nya rela "membatasi" diri. Sebebas-
bebasnya Tuhan, tetap tidak mungkin Ia berbuat dosa. Ini berarti Tuhan juga tidak
menggunakan kebebasan dalam pengertian bebas melakukan apa saja karena Tuhan tidak
mungkin bertindak melawan natur-Nya. Kita percaya bahwa kebebasan ini adalah kebebasan
yang rela membatasi diri. Bahkan, Tuhan Yesus turun menjadi manusia merupakan suatu
ekspresi kebebasan yang luar biasa, ketika kita justru menjadi kagum, ketika Allah yang
Mahabebas rela membatasi diri. Kebebasan yang tidak bisa membatasi diri bukanlah
kebebasan. Dengan kata lain, orang yang demikian sebenarnya terikat. Kalau saya betul-betul
mengatakan diri saya adalah orang yang bebas, saya juga bebas untuk membatasi diri -- itu
baru dikatakan bebas. Kalau saya tidak mau dibatasi, berarti saya terikat oleh ketidakmauan
membatasi diri. Itu adalah suatu hal yang keliru. Kita bisa melihat teladan Yesus
Kristus sendiri yang walaupun bebas, rela membatasi diri. Tuhan rindu lebih setiap kita
menjadi anak-anak yang hidup semakin serupa dengan Allah dalam hal menggunakan
kebebasan kita. Tuhan bukanlah Allah yang jahat sehingga membiarkan kita terkekang dan
menderita dalam dunia tetapi Tuhan rindu hidup di dunia adalah hidup yang mengerjakan
sesuatu yang mulia di kekekalan. Bukan sekadar menggunakan kehendak bebas kita untuk
menuruti segala dosa dan hawa nafsu dunia yang membawa kita kepada maut (kematian yang
kekal).

Anda mungkin juga menyukai