Anda di halaman 1dari 2

KEBEBASAN DALAM UMAT BERAGAMA KATOLIK

(ini punya kinas. ok.)

Tujuan gereja
Gereja mengajarkan umatnya atau mengajak manusia untuk menyadari, menghayati,
mendalami kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia itu agar manusia memperoleh
kebahagiaan di dunia ini dan memperoleh kebahagiaan di dalam Allah, khususnya melalui
Katekismus Gereja Katolik nomor 1731.

“Engkau boleh memilihnya bagi dirimu sendiri, sebab hal itu diberikan kepadamu” (Musa
3:17).

Arti
Kebebasan adalah kekuasaan atau kemampuan bertindak tanpa paksaan

Kebebasan adalah lambang yang unggul citra ilahi dalam diri manusia (GS 17). Dengan
kebebasannya manusia diarahkan kepada Allah untuk mencapai kesempurnaan dan
kebahagian abadi, karena ia dilengkapi akal budi dan kehendak (KGK 1711), untuk
mencari/mencintai kebenaran dan kebaikan (GS 15,2).

Kebebasan merupakan kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia. Kenyataan adanya
kebebasan pada manusia itu dianugerahkan oleh Allah kepada manusia sebagai ciptaan
yang mulia dan istimewa. Kebebasan itu diperjuangkan dan dipertahankan oleh manusia
sebab manusia selalu ingin bebas dalam menentukan tindakannya atau dalam memilih
tindakannya berdasarkan pertimbangan yang ada dalam dirinya. Persoalan akan muncul
ketika manusia menyalahgunakan kebebasan yang dianugerahkan Allah itu dengan
bertindak sewenang-wenang sebab hal itulah yang menjauhkan manusia dari Allah, dari
sesama dan dari ciptaan lainnya.

Katekismus Gereja Katolik Nomor 1731 mengajarkan bahwa kebebasan merupakan


kemampuan yang berakar dalam akal budi dan kehendak, untuk bertindak atau tidak
bertindak, untuk melakukan ini atau itu, supaya dari dirinya sendiri melakukan
perbuatannya dengan sadar.

- Dengan kehendak bebas, tiap orang dapat menentukan diri sendiri.


- Dengan kebebasannya, manusia harus tumbuh dan menjadi matang dalam kebenaran
dan kebaikan.
- Kebebasan memampukan setiap orang untuk bertanggung jawab atas tindakannya
sendiri.
- Dengan Kehendak bebas, seseorang membentuk kehidupannya sendiri.
- Dengan kebebasannya, seseorang bertumbuh secara dewasa dalam kebenaran dan
kebaikan.
- Kebebasan akan mencapai kesempurnaannya ketika diarahkan kepada Tuhan,
kebahagiaan manusia.

Dengan akal budinya manusia mampu mengetahui dan mengerti akan sebuah kebenaran.
Dengan Akal budinya manusia dapat mengenal Allah dalam terang iman. Dengan akal
budinya, manusia menuntun dirinya agar setia pada suara hatinya yang benar, yang artinya
sama dengan setia kepada Allah dan kepada dirinya sendiri. Dengan demikian maka
dengan akal budinya manusia dapat mengarahkan kebebasannya menuju pada kebenaran
dan menuju pada Allah dalam terang iman.

Kebebasan sebagai kemampuan yang berakar pada kehendak sebab manusia tidak selalu
menghendaki apa yang sudah diketahuinya sebagai baik, bahwa rasionya tidak selalu
menjadi tuan atas kehendaknya. Dengan kehendaknya manusia mampu mengarahkan
kebebasannya menuju pada kebaikan. Kebaikan itu tak dapat dipisahkan dari kebenaran,
sebab kebenaran diperlihatkan pada kehendak sebagai kebaikan melalui budi, maka untuk
menghendaki yang baik, manusia tetap membutuhkan pertimbangan akal budi. Dengan
akal budi dan kehendak sebagai akar kebebasan manusia maka manusia mampu
menentukan diri sendiri menentukan diri sendiri, membentuk kehidupannya sendiri. Dengan
akal budi dan kehendak sebagai akar kebebasannya maka manusia mampu bertumbuh
secara matang dalam kebenaran dan kebaikan.

Dengan akal budi dan kehendak sebagai akar kebebasan manusia maka manusia mampu
mengarahkan kebebasannya menuju kebebebasan sejati, yaitu kebebaan di dalam Allah.
Kebebasan sejati merupakan kebebasan yang sempurna sebab kebebasan sejati adalah
kebebasan yang terarah kepada Allah. Kebebasan yang terarah kepada Allah adalah
kebebasan yang menghantar manusia menuju pada kebahagiaan. Jika manusia telah
mencapai kebahagiaan di dalam Allah maka manusia tidak lagi membutuhkan kodrat akal
budi dan kehendak sebagai akar kebebasannya untuk menentukan tindakannya, sebab
manusia telah mencapai kebebasan yang sempurna, yaitu kebebasan sejati di dalam dan
bersama Allah, dan yang tinggal hanyalah kasih. Kebebasan yang berakar dari kodrat akal
budi dan kehendak manusia itu, akan menghantar manusia berbahagia secara kodrati di
dunia dan menghantar manusia menuju kebahagiaan adikodrati.

Sumber =
https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/gospel-principles/chapter-4-freedom-to-choose?lang=in
d
https://ffunwirakupang.ac.id/konsep-kebebasan-menurut-katekismus-gereja-katolik/#:~:text=Katekismus%
20Gereja%20Katolik%20Nomor%201731%20mengajarkan%20bahwa%20kebebasan%20merupakan%2
0kemampuan,sendiri%20melakukan%20perbuatannya%20dengan%20sadar.
https://referensi.elsam.or.id/wp-content/uploads/2014/12/Pengertian-Umum-Kebebasan-Beragama.pdf

Anda mungkin juga menyukai