Anda di halaman 1dari 19

DEMAM TIFOID

dr. I Gusti Ngurah Mayura,


M.Biomed., SpPD

SMF Ilmu Penyakit Dalam


FK Unizhar/RSUD Bangli
2019
DEFINISI
 Demam Tifoid adalah suatu infeksi
yang disebabkan oleh bakteri :
 Salmonella typhi.
 Salmonella paratyphi A, B dan C
ETIOLOGI
Salmonella typhi
Salmonella typhi

Morphology:
Gram-negative, aerobic, nonsporing,
flagellated bacteria. The organisms are
rod-shaped (bacilli), 2–3 µm long and
0.4–0.6 µm in diameter.
Salmonella typhi
The bacteria contain three antigenic
structures
 The somatic or O antigens (corresponding to
the bacterial endotoxin) are involved in
inducing fever
 The H antigen is a protein structure associated
with the flagella
 The Vi (for virulence) antigen is a
polysaccharide on the exterior of the cell wall.
The Vi antigen prevents O antibodies from
binding to the O antigen
PATOGENESIS
Kuman masuk usus halus (jejenum
dan illium)  folikil limfe usus halus 
kel. Limfe mesenterika  sirkulasi
sistemik jaringan RES (multiplikasi)
Setelah masa inkubasi Kuman keluar
dari RES Duktus torasikus Sirkulasi
sistemik
Tropisme kuman : hati, limfe, sumsum
tulang, kandung empedu, Patch of
payer’s
Patologi
Ileum distal

Minggu I Radang : hiperplasi plaks peyeri

Nodul tifoid

Sumbatan pemb. darah

hipoksia

Perdarahan,
Minggu II Nekrose
perforasi
Minggu III ulkus

Minggu IV Penyembuhan tanpa bekas


Patogenesis Demam Tifoid
Makanan/minuman Lumen usus Multiplikasi (M)
terkontaminasi (LU) Mikroorganisme dihadang
dengan sel dendritic
Sel M (Fagosit)
Bacterial mediated
MM endocitosis
Terobos mukosa

Plak peyeri KGB

Sirkulasi darah
Organ RE Duktus torasikus
(asimptomatik)
Sirkulasi darah
Keluar fagosit MMMMM (bakteremia)

Tembus mukosa MMMMMMM K. empedu


Toll like receptor 2,4,5  sekresi TNF, IL-12
Makrofag
Gejala klinik
teraktivasi
PERJALANAN KLINIS
SIMPTOM AND SIGN
Gejala klinis

 Minggu pertama:
 Keluhan, gejala mirip penyakit infeksi akut lainnya,
 yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot,
onareksia, mual, muntah, obstipasi atau diare,
perasaan tidak enak diperut, batuk dan epistaksis.
 Pemeriksaan fisik: suhu badan meningkat,
perlahan dan terutama sore hingga malam hari.

 Minggu kedua: gejala lebih jelas berupa:


 demam, bradikardia relatif (suhu naik 10C, nadi
tidak naik 8 X/ menit), lidah berselaput, hepato-
splenomegali, meteroismus, gangguan mental
(somnolen, stupor, koma, delirium, psikosis),
roseolae jarang di temukan pada orang Indonesia.
KOMPLIKASI
DIAGNOSA
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejala-gejala dan hasil
pemeriksaan fisik.
 Untuk memperkuat diagnosis,
dilakukan biakan darah, tinja, air
kemih atau jaringan tubuh lainnya
guna menemukan bakteri
penyebabnya.
DIAGNOSIS :

 Gejala klinis : demam, gangguan GIT, gangguan


kesadaran
 Diagnosa pasti :
Isolasi Salmonella Typhi dari darah, urine, feses dan
sumsum tulang (sesitivitasnya menapai 99%)
 Uji serologi : Titer O (kadarnya naik 4X), H dan Vi
 Tes Widal
tidak spesifik
+ > 1/200
TATALAKSANA
PERAWATAN UMUM
Tirah baring
Menghindari infeksi sekunder
Mencegah dekubitus

DIET
Makanan harus cukup mengandung cairan, kalori dan tinggi protein.
Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak
merangsang (mekanik, fisik kimia) dan tidak menimbulkan banyak gas.
Susu diberikan 2 kali sehari.
TATALAKSANA
Pengobatan simptomatis :
Antipiretik, kompres

Pengobatan Suportif :
Kortikosteroik, vitamin

Penganan Komplikasi :
Perdarahan intestinal : Transfusi
Perporasi intestinal : konservatif, operasi
Antibiotika
Optimal therapy Alternative effective drugs
Susceptibili Antibiotic Daily Days Antibiotic Daily Days
ty dose dose
mg/k mg/k
g g
Fully Fluoroquinolo 15 (3) 5- Chloramphenic 50-75 14-21
sensitive ne e.g. 7 ol Amoxicillin 75- 14
ofloxacin or TMP-SMX* 100 14
Ciprofloxacin 8-40
Multidrug Fluoroquinolo 15 5-7 Azythromycin 8-10 7
resistance ne or 15-20 7-14 Cefixime 15-20 7-14
Cefixime
Quinolone Azythromycin 8-10 7 Cefixime 20 7-14
resistance** or 75 10-14
Ceftriaxone
* TMP-SMX: Trimethoprim-sulfamethoxazole
** Optimum treatment for quinolone-resistant typhoid fever has not been determined. Azithromycin or high-dose
fluoroquinolones for 10–14 day is effective. Combinations of these are now being evaluated
PENCEGAHAN
 Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan
perlindungan sebesar 70%.

 Para pelancong sebaiknya menghindari makan


sayuran mentah dan makanan lainnya yang
disajikan atau disimpan di dalam suhu ruangan.

 Sebaiknya mereka memilih makanan yang masih


panas atau makanan yang dibekukan, minuman
kaleng dan buah berkulit yang bisa dikupas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai