Anda di halaman 1dari 34

CASE BASED DISCUSSION

“DENGUE HEMORAGIC FEVER”

Pembimbing:
dr. NYOMAN TRI ASTAWA Sp.PD.
Disusun Oleh:
WAHYU HIDAYAT (014.06.0014)

SMF INTERNA RSUD KLUNGKUNG


UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
Identitas Pasien

 Nama : Ny. X
 Usia : 29 tahun
 Jenis Kelamin: Perempuan
 Agama : Hindu
 Alamat : Klungkung
 Status : Menikah
 Pekerjaan : -
 MRS : 29 Juni 2020
Anamnesis

 Keluhan Utama : Demam


 Riwayat Penyakit Sekarang:
 Pasien datang dalam keadaan sadar dengan keluhan demam, demam
sejak Kamis sore (5 hari SMRS). Demam muncul tiba-tiba dan mendadak
tinggi. Demam dirasakan hilang timbul. Selain demam pasien juga
mengeluhkan mual tanpa disertai muntah. Pasien juga mengeluh nyeri
kepala, badan terasa ngilu, nafsu makan dan minum menurun. BAB
belum sejak kemaren. BAK dalam batas normal. Pasien mengatakan
tidak ada perdarahan di gusi dan tidak ada mimisan.
 Riwayat Penyakit Dahulu : Sebelumnya pasien tidak pernah
mengeluhkan hal serupa
 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang mengeluhkan hal
yang sama dengan pasien, riwayat penyakit Asma, Penyakit Jantung
, Diabetes Meilitus, Hipertensi disangkal.
 Riwayat Pengobatan : Tidak ada
 Riwayat Sosial: saat ini pasien sedang menyusui anak uisa 6 bulan,
nafsu makan dan minum menurun, pasien tidak merokok ataupun
minum alkohol.
 Riwayat Alergi: Tidak ada
Pemeriksaan fisik

 Keadaan Umum : Baik


 Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
 Tekanan Darah : 115/72 mmHg
 Nadi : 96 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 Suhu : 37,8 0C (aksila)
 Berat Badan : -
 Tinggi Badan : -
 IMT : -
STATUS GENERALIS

 Kepala : Normocephali, kerontokan rambut (-)


 Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), RP +/+ isokor
 Telinga: Serumen (-/-), discharge (-/-)
 Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-/-), deviasi septum nasi (-/-), nafas cuping
hidung (-), mukosa hiperemis (-/-)
 Mulut : Mukosa bibir normal, lidah kotor (-), tonsil dan faring hiperemis (-),
T1/T1
 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-),
JVP normal, deviasi trakea (-)
THORAKS
 Cor (Jantung)
 Inspeksi : Iktus cordis tak tampak
 Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS 5 linea mid clavicula sinistra,
kuat angkat dengan 1 jari
 Perkusi :
 Batas Kanan Jantung : ICS 5 linea parasternalis dextra
 Batas Atas Jantung : ICS 2 linea parasternalis sinistra
 Pinggang Jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
 Batas Kiri Jantung: ICS 5 linea mid clavicula sinistra
 Auskultasi :S1 S2 tunggal (regular), murmur (-), gallop (-)
 Pulmo (Paru-Paru)
 Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada (-)
 Palpasi : fremitus vokal dextra sama dengan sinistra
 Perkusi : Sonor (+) seluruh lapang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
 Abdomen
 Inspeksi : Dinding abdomen normal, jaringan parut (-)
 Auskultasi : Bising usus (+), Normal
 Perkusi : Timpani (+) seluruh lapang abdomen
 Palpasi : Nyeri tekan regio epigastrium (+), distensi (-),
ascites (-), hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Pemeriksaan Penunjang

 Darah Rutin

Hematologi Nilai Satuan Nilai Keterangan


Rujukan
WBC 6.4 109/1 3.5-10.0 Normal
HGB 13.6 g/dl 11.5-16.5 Normal
HCT 48.7 % 35.0-55.0 Normal
PLT 89 109/1 150-400 Menurun
FAAL HATI
PEMERIKSAAN NILAI SATUAN KETERANGAN
SGOT 33 U/L HIGH
SGPT 42 U/L HIGH

KIMIA KLINIK
PEMERIKSAAN NILAI SATUAN KETERANGAN
UREUM 12 mg/dl NORMAL
CREATININE 0.9 mg/dl LOW
GDS 97 mg/dl NORMAL
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN KETERANGAN


NATRIUM 136 136-145 mmol/L Normal
KALIUM 3.4 3.5-5.5 mmol/L Low
CHLORIDA 104 96-108 mmol/L Normal
Diagnosa Banding

 Dengue Hemoragic Fever


 Demam Thyfoid
 Malaria
Diagnosis Kerja

 Dengue Hemoragic Fever Grade I


FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI

 IVFD Asering 20 TPM  Tirah baring


 Sanmol flash 3x1  Diet : Tinggi kalori, tinggi serat, minum
 Omeprazole 2x40mg iv air > 2liter
 Ranitidin 3x1 ampul
 Multivitamin 2x1 tab
 Suplement 3x1tab
Prognosis

 Ad Vitam : Dubia ad bonam


 Ad Fungtional : Dubia ad bonam
 Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Definisi

 Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan


oleh virus dengue. Virus dengue masuk ke peredaran darah manusia
melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau
Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor utama menyebabkan
penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Nyamuk Aedes aegypti
dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah
terinfeksi virus dengue. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk
selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus
dengue ke manusia sehat yang digigit (Kementrian Kesehatan RI, 2012).
Epidemiologi

 Demam berdarah dengue tersebar di seluruh Asia Tenggara, pasifik barat


dan karibia. Indonesia merupakan wilayh endemis denga sebaran
diseluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga
15 per 100.000 penduduk( 1989 hingga 1995) dn pernah meningkat
tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada
tahun 1998, sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun hingga
mencapai 2% pada tahun 1999 (Aru W. Sudoyo, 2007).
Etiologi

 Disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus


flavivirus, keluarga flaviviridae.
Faktor Resiko
Klasifikasi
Patofisologi

Produk toksin juga menyebabkan


peningkatan koagulasi dan konsumsi
Virus dengue diinjeksikan oleh nyamuk Sel-sel yang terinfeksi kebanyakan mati
terjadi amplifikasi infeksi dan viremia trombosit sehingga terjadi
Aedes ke aliran darah. Sel-sel yang mengalami apoptosis dan hanya sedikit
primer. Viremia primer ini menginfeksi trombositopenia. Trombositopenia juga
terinfeksi ini bermigrasi ke nodus limfe, yang melalui nekrosis. Nekrosis
makrofag jaringan seperti limfa, sel hati, terjadi akibat supresi sumsum tulang,
dimana makrofag dan monosit kemudian mengakibatkan pelepasan produk toksin
sel stromal, sel endotel, dan sumsum destruksi dan pemendekan masa hidup
direkrut dan menjadi target infeksi yang mengaktivasi sistem fibrinolitik dan
tulang trombosit akibat pengikatan fragmen C3,
berikutnya koagulasi.
terdapatnya antibodi, dan sekuestrasi di
perifer
Gejala klinis

 Demam
 Manifestasi pendarahan.
 Pembesaran hati (hepatomegali)
 Renjatan (syok)
 Gejala lainnya yang dapat menyertai ialah ; anoreksia,
mual, muntah, lemah, sakit perut, diare atau konstipasi
dan kejang.
Diagnosis
 Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik
 Terdapat minimal satu dari manifestasi pendarahan berikut:
 Uji bendung positif
 Petekie, ekimosis, atau purpura
 Pendarahan mukosa (tersering epistaksis atau pendarahan gusi), atau pendarahan dari tempat lain
 Hematemesis atau melena
 Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
 Terdapat minimal satu tanda dari kebocoran plasma:
 Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin
 Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit
sebelumnya
 Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia

 Sumber : World Health Organization. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of
Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever; 2011.
Diagnosis Banding

 Demam Thyfoid
 Malaria
Penatalaksanaan

 Penanganan tanpa syok


  Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang
rawat. Volume cairan kristaloid per hari yang diperlukan,
sesuai rumus berikut:
 Penanganan peningkatan hematocrit 20%
Penatalaksanaan perdarahan spontan pada DHF
Tatalaksana Dengue Syok Syndrome
Komplikasi

 Asidosis Metabolik
 Perdarahan Berat
Prognosis

 Demam berdarah biasanya penyakit yang sembuh sendiri


dengan angka kematian kurang dari 1%. Ketika diobati, DBD
memiliki tingkat kematian 2-5%. Ketika tidak diobati, DBD
memiliki tingkat kematian hingga 50%. Pasien biasanya
sembuh tanpa gejala sisa dan tubuhnya akan mengembangkan
kekebalan terhadap serotipe yang menginfeksi.
Pencegahan

 Manajemen lingkungan
 Perlindungan diri
 Abatisasi
 Pengendalianbiologis
 Pemantauan Jentik Berkala (PJB)
 Fogging
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai