Osteomielitis
Leni Yuliani
2009730138
Nama : Tn. S
Umur : 63 tahun
Alamat : Cakung
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status : Menikah
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Luka di ibu jari kaki kanan
Riwayat pengobatan :
Minum obat diabetes glibenklamid setiap hari
Riwayat alergi :
Obat-obatan (-), makanan (-), debu (-), cuaca (-)
Riwayat psikososial :
Merokok (-), minum alkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : composmentis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,4C
Kepala Normochepal
Telinga Normotia
Abdomen
Inspeksi: Perut datar (+)
Auskultasi: Bising Usus (+) Normal
Palpasi: Abdomen Supel, Nyeri tekan (-), Hepatomegali(-), Splenomegali (-)
Perkusi: Timpani pada keempat kuadran Abdomen
Ekstremitas Atas :
Ekstremitas Bawah :
Menurut kejadiannya:
1. Osteomyelitis Primer -> kuman penyebab infeksi masuk ke tubuh secara
langsung dari infeksi lokal di daerah orofaring, telinga, gigi, atau kulit
secara hematogen.
2. Osteomyelitis Sekunder -> infeksi kronik jaringan yang lebih superfisial,
seperti ulkus diabetikum, ulkus morbus hansen, ulkus tropikum, akibat
fraktur terbyka yang mengalami infeksi berkepanjangan, atau dari infeksi
akibat pemasangan prostesis sendi.
MENURUT WAKTU TERJADINYA
Ostemyelitis akut : adanya onset penyakit dalam 7-14 hari. Infeksi akut
umumnya berhubungan dengan proses hematogen pada anak. Namun,
pada dewasa juga dapat berkembang infeksi hematogen akut khususnya
setelah pemasangan prosthesa dan sebagainya.
Ostemyelitis subakut : antara 14 hari sampai 3 bulan.
Ostemyelitis kronis : merupakan infeksi tulang yang perjalanan klinisnya
terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini berhubungan dengan adanya nekrosis
tulang pada episentral yang disebut sekuester yang dibungkus involukrum.
MENURUT PENYEBABNYA
Agen hematogen :
S aureus (89-90%), organisme Enterobacteriaceae, group A dan B
Streptococcus (4-7%), dan H influenzae (2-4%).
Agen direct/ eksogen :
S aureus, Coliform bacilli, dan Pseudomonas aeruginosa
INSIDEN
Merupakan infeksi serius yang biasa terjadi pada tulang yang sedang
tumbuh.
Penderitanya kebanyakan adalah anak laki-laki.
Lokasi infeksi tersering adalah di daerah metafisis tulang panjang femur,
tibia, radius, ulna, dan fibula.
Etilogi terseringnya adalah kuman gram positif yaitu Staphylococcus aureus.
DAERAH METAFISIS MENJADI SASARAN INFEKSI
DIPERKIRAKAN KARENA :
2. Penyebaran lokal
Subperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui periosteum
Selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai dibawah
kulit
Arthritis septik sebagai akibat penyebaran kedalam sendi
Kematian tulang local dengan terbentuknya sekuestrum (tulang
yang mati) akibat penyebaran ke medula tulang sehingga sirkulasi
dalam tulang terganggu
Teori terjadinya infeksi pada metafisis
Infeksi di jaringan lunak kaki atau tangan (terutama jari) dapat menjalar ke
dalam tulang dan menyebabkan osteomielitis.
Sering terjadi adalah ostemielitis tulang-tulang tangan atau kaki akibat
neuropati perifer, seperti pada lepra dan diabetes melitus.
OSTEMIELITIS PADA DIABETES
DEFINISI
Ulkus
Kerusakan lokal atau ekskavasi, permukaan organ atau jaringan yang
ditimbulkan oleh terkelupasnya jaringan nekrotik radang.
Diabetic Ulkus
Ulkus, biasanya di ekstrimitas bawah, yang terjadi pada penderita
Diabetes Melitus
Kaki diabetik adalah segala bentuk kelainan yang terjadi pada kaki yang
disebabkan oleh diabetes mellitus. Faktor utama yang mempengaruhi
terbentuknya kaki diabetik merupakan kombinasi neuropati otonom dan
neuropati somatik, insufisiensi vaskuler, serta infeksi. Umumnya karena trauma
yang tidak dirasakan.
EPIDEMIOLOGI
Klasifikasi Wagner
Wagner 0: Kulit intak/utuh
Wagner 1: Tukak superfisial
Wagner 2: Tukak dalam (sampai tendo, tulang)
Wagner 3: Tukak dalam dengan infeksi
Wagner 4: Tukak dengan gangren terlokalisasi
Wagner 5: Tukak dengan gangren luas seluruh kaki.
DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan fisis, dapat dilakukan penilaian klasifikasi kaki diabetik serta
tes sensitivitas kaki.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan darah
rutin (tanda-tanda infeksi), pemeriksaan kadar GDP, GD2PP, TTGO, serta
HbA1c, kimia darah, urinalisis, foto thoraks, serta foto pedis.
ANALISA KASUS
Bengkak,
Ibu jari terkena
mengeluarkan nanah, Diabetes 15 bulan
knalpot 2,5 bulan
nyeri terkadang, yang lalu
yang lalu
gerakan terbatas,
Radiologi : Tampak
lesi osteolitik os
osteomielitis phalanx
metatarsal I, phalanx
Lab : leukositosis, dan metatarsal digiti I
proksimal dan distal
GDS meningkat pedis dextra e.c
digiti I pedis dextra
diabetes melitus.
disertai soft tissue
sweling disekitarnya
TERIMA
KASIH