A T L E T
Di susun oleh
KELOMPOK 6
Anastasya (013 - 06 - 0007)
Astri Dwi Paramita (013 – 06 - 0009)
Baiq Dayana Hasaniah (013 – 06 – 0010)
Dina Muflihana (013 – 06 – 0014)
Muzayyanatul Hayat (013 – 06 – 0038)
Nada witaroli (013 – 06 – 0040)
Nadia Kurniatun (013 – 06 – 0041)
Nur Yuhanniz (013 – 06 – 0047)
Ririn Aryanti (013 – 06 – 0054)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam Skenario 3
dengan judul “ATLET”. Adapun tugas ini kami selesaikan sebagai bahan acuan bagi
mahasiswa khususaya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Mataram.
Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami
sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan
mudah mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal
dilingkungannya.
Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca dan orang banyak tentunya
kami sadar laporan ini masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. TERMINOLOGI
D. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASA I
1.1 anatomi kerangka tubuh manusia
1.2 fisiologi system tulang
1.3 histologi tulang
PEMBAHASA II
LEARNING OBJECTIVE
1. Skenario
2. Terminologi
3. Rumusan Masalah
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tulang-tulang juga merupakan hal yang menarik dalam bidang fisika dan
tekhnik. Mungkin sistem organ tubuh ini berhubungan langsung dengan ilmuan
fisika karena hal ini memiliki masalah-masalah tipe teknis yang berkenaan
dengan usaha statis dan dinamis yang timbul secara berdiri, berjalan, berlari,
mengangkat dan lain-lain. Alam telah memecahkan masalah ini dengan
memvarisasikan bentuk-bentuk tulang-tulang pada tengkorak dan tipe-tipe
jaringan tulang yang membentuk tulang tersebut. Dalam mengadaptasi tulang
untuk fungsi-fungsi berbeda, alam telah melakukan “kerja pendesainan” yang
lebih baik daripada insinyur-insinyur modern yang belum dapat melakukan hal
tersebut. Secara terbuka, harus ditegaskan bahwa alam telah berjuta-juta tahun
memperbaiki desain ini, sementara manusia hanya berusaha menduplikasi
fungsi dan properti tulang sebagai ganti tulang sesungguhnya.
B. TUJUAN
1. Agar mengetahui hubungan tulang dan otot saat melakukan pergerakan
2. Agar mengetahui mengapa tulang disebut alat gerak pasif, sedangkan otot aktif
C. TERMINOLOGI
1. Atlet
2. Otot
3. Tulang
4. Sistem pergerakan
5. Koordinasi
D. RUMUSAN MASALAH
KERANGKA
c. Samping tengkorak
Bagian tulang karang (skumosa), yang membentuk rongga telinga
Bagia tulang keras (os petrosum), yang menjorok kebagian tulang pipi
dan mempunyai taju (prosesus stiloid)
Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang
halus yang berisi udara
II. Tengkorak wajah
Tengkorak wajah Dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian hidung dan bagian
rahang
a. Bagian hidung
Os lakrimalis, (tulang mata kiri kanan)
Os nasal, yang membentuk batang hidung sebelah atas
Os konka nasal, yaitu tulang karang hidung yang terletak dalam rongga
hidung
Septum nasi, yaitu sekat rongga hidung
b. Bagian rahang
Os maksilaris (tulang rahang atas)
Di bawah Os maksilaris yang terdapat suatu taju tempat melekatnya
urat gigi (prosessus alveolaris)
Os zigomatikum (tulang pipi kanan dan kiri)
Os palatum (tulang langit kiri dan kanan)
Os mandibularis (tulang rahang bawah kanan dan kiri)
Os hioid (tulang lidah
b. Tulang rusuk
Banyaknya 12 pasang (24 buah kiri dan kanan) yang secara umum dibagi
menjadi 3 macam, yaitu:
Tulang yang membentuk rangka lengan antara lain adalah gelang bahu
(klavikula dan scapula) humerus, ulna dan radius, karpatalia, metakarpalia dan
falangus.
1. Gelang bahu adalaha persendian yang menghubungkan lengan dengan
badan
4. Radius
5. Karpatalia
7. Falangus
Terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah yang dibentuk
dalam 5 bagian tulang yang berhuungan dengan metakarpalia
perantaraaan persendian.
I. Fungsi Tulang
Tulang terdiri dari sel-s vv tel (osteosit, osteoblas dan osteoklas) dan
matriks ekstra selluler yang tersusun dari serat-serat kolagen organik
yang tertanam pada substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang
seperti fosfor dan kalium.
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang yang dikelilingi oleh matriks
ekstraseluler. Matriks tulang terutama terdiri dari hidroksiapatit, kalsium fosfat,
dan kristal kalsium karbonat. Sel-sel tulang menghasilkan matriks, dan menjadi
terperangkap dalam matriks tulang. Sel-sel tulang lainnya memecah matriks
tulang sehingga matriks baru dapat menggantikan matriks lama.
Ada empat jenis utama dari sel-sel tulang: sel osteogenik yang terletak
di endosteum, permukaan bagian dalam dari periosteum, dan dalam kanal
Haversian. Mereka adalah sel-sel tulang yang belum matang mampu mitosis yang
menimbulkan osteoblas. Osteoblas memproduksi dan mengelilingi diri dengan
matriks tulang. Mereka biasanya hanya ditemukan pada permukaan bagian dalam
dari periosteum dan tidak mampu mitosis.
a. Otot lurik
b. Otot polos
3. Struktur otot
4. Pembagian otot
1. Menurut bentuk serabut, maka di bagi menjadi otot serabut sejujur, otot
bentuk kipas, otot bersirip.
2. Menurut jumlah kepalanya maka dibagi menjadi otot biseps, otot triseps,
dan otot quadriceps.
3. Menurut pekerjaannya maka di bagi menjadi,
a. Otot sinergis, yaitu otot yang dalam pekerjaannya bekerja secara
bersama-sama.
e. Otot fleksi, yaitu otot yang bekerja membengkokan sendi tulang atau
meliputi sendi.
f. Otot ekstensor, yaitu otot yang bekerja meluruskan kembali sendi
tulang kepada kedudukan semula.
g. Otot pronator, yaitu dimana ulna dan radial dalam keadaan menyilang.
h. Otot endorotasi, yaitu memutar ke dalam.
c. Kaku jenazah
Kontraksi otot sesaat setelah orang meninggal dunia, maka serabut –
serabut masih didapati ATP, dan masih bisa meninggalkan ATP dari sisa
glukosa dan oksigen setempat sampai akhirnya sel – sel otot juga mati.
Selama masih tersedia ATP, jenazah masih lemas untuk digerakan secara
pasif, beberapa jam kemudian ATP akan habis dan terjadilah kaku
jenazah karena ikatan aktin myosis tidak dapat dilepaskan.
d. Kontraksi otot
Otot terlalu lama tidak digunakan akan mengalami penurunan tonus
(kekenyalan), otot menjadi lembek konsistensinya. Otot yang tetap
terlatih untuk pergerakan mempunyai kekenyalan yang baik, dan ukuran
yang normal (eutropi), bahkan otot yang banyak digunakan atau dilatih
dapat menjadi hipertropi (ukurannya lebih besar).
Ukuran otot akan lebih pendek dan dengan adanya persendian, titik
insert mendekat kearah origo (kontraksi isotonic).
8. HISTOLOGI OTOT
Otot Rangka/lurik
Menenempel untuk
menggerakkan rangka
40% BB
Serabut= sel-sel dgn
banyak inti sel
Sel-sel jelas memiliki
lurik-lurik
Kontraksi bersifat
disadari
Bentuknya silinder
Tidak bercabang
Nukleusnya banyak
Bentuk oval di tengah
Tidak dipengaruhi SSO
Bersifat volunter
Otot Jantung
Otot Halus
Serabut lambat : serabut merah, diameter setengah, lebih lambat 3x tapi dapat
terus menerus, aerobik, lebih banyak mitokondria, mioglobbin
PEMBAHASAN II
SKENARIO 3
ATLET
Seorang atlet lempar cakram sedang berdiskusi dengan adiknya yang seorang
mahasiswa kedokteran. Si kakak menanyakan tentang otot dan tulang pada tubuh
manusia, sistem pergerakan dan koordinasinya. Dia juga menanyakan kenapa jika
terus-terusan latihan, tangannya terasa capek, padahal latihan keras merupakan
cara agar dia bisa menjadi atlet terbaik. Kemudian si adik menjelaskan apa yang
ditanyakan sesuai yang dia pelajari sebagai mahasiswa kedokteran.
a. Terminologi :
1. Atlet
2. Otot
Sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif
yang dapat menggerakkan tulang.
3. Tulang
Jaringan yang kuat dan tangguh yang berfungsi sebagai alat gerak pasif dan
penopang tubuh vertebrata
4. Sistem pergerakan
Suatu komponen /elemen yang digunakan bersama untuk mencapai suatu tujuan
yang dimana adanya kerja sama antar tulang dan otot
5. Koordinasi
Kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan tepat agar dapat mencapai
suatu fungsi khusus.
PEMBAHASAN :
Tulang disebut alat gerak aktif karena tulang tidak dapat melakukan
pergerakan sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menenmpel pada tulang
maka tulang pada manusia akan diam dan tidak dapat membentuk alat
pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan gerak pasif tetapi tulang
mempunyai peranan besar dalam sistem gerak manusia. Sedangkan otot
disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin
dan myosin. Sehingga pada otot menempel tulang dan bergerak dengan
otomatis tulang juga akan bergerak . dengan memiliki aktomiosin maka
mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk
memendekan serabut otot (saat kontraksi) dan memanjangkan serabut otot
(saat relaksasi).
Jika persediaan energi habis, maka otot tidak akan berkontraksi lagi. Untuk
gerak berikutya segera dibentuk energi dari pemecahan glukosa. Fase ini
disebut fase aerob.
Secara aerob:
Glukosa (C6H12O6) + O2 6H2O + 6CO2 + 38 ATP
Otot tersimpan gula otot, yaitu glikogen. Glikogen dibongkar menjadi energi
atau ATP. Glikogen dilarutkan menjadi laktosinogen, kemudian diuraikan
menjadi glukosa dan asam susu. Glukosa akan diubah jadi energi melalui
peristiwa respirasi aerob maupun anaerob
Jika persediaan oksigen di otot telah menipis terjadi respirasi anaerob
Secara anaerob:
Glukosa (C6H12O6) + O2 Asam laktat +2 ATP
6. Sebutkan perbedaan jenis otot?
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa otot dan tulang sangat penting bagi
kehidupan manusia.Karena tanpa adanya otot dan tulang manusia tidak akan dapat
menggerakkan semua anggota tubuhnya.Karena jaringan otot juga merupakan sekumpulan
sel-sel otot.
DAFTAR PUSTAKA