Salmonella sp famili
Enterobacteriaceae.
Batang gram negatif
Anaerob fakultatif.
Berkapsul
Tidak berspora
Motil
Tumbuh optimal pada suhu 37 C
dengan kisaran suhu 5 - 45 C, pH
antara 4.0 - 9.0 dan optimum pada
pH netral.
etiologi
Struktur antigen salmonella
typhi
Antigen somatik O
Merupakan lipopolisakarida, berlokasi pada membran luar
dinding sel.
Molekul lipopolisakarida (endotoksin) toksik
Antigen flagelar H
Antigen yang terdapat pada flagel
Sirkulasi darah
Masuk ke usus
Masuk ke Jaringan sistemik
halus, terutama
limfatik usus (bakteremia
ileum
sekunder)
Berbagai organ,
Invasi dinding usus
Terjadi hiperplasia & terutama kandung
melalui: ”Peyer
nekrosis empedu Usus
patch”
halus
Gejala klinis
Kultur
Merupakan Gold standard untuk diagnosis
Hasil yang (+) memastikan adanya Salmonella sp
Hasil yang (-) tidak menghilangkan kemungkinan diagnosis
dapat dipengaruhi oleh pengobatan antibiotik,
rendahnya volume darah pada kultur, sejarah vaksinasi
dan waktu pengambilan sampel
Kultur darah positif pada 40-60% pasien.
Kultur urine/ feses biasanya dilakukan pada minggu ke-1
Kultur sumsum tulang paling sensitif (+) 85-95%
diagnosis
Typhoid test
Mendeteksi IgM dan IgG antibodi salmonella typhi
Tes positif diperoleh setelah 2-3 hari infeksi
Cepat dan efisien dan sensitivitas tinggi
IgM dipstic test
Mendeteksi spesifik IgM antibodi dalam serum atau darah
Moderate sensitivity but high specificity
Akurasi yang tinggi ditemukan 1 minggu setelah gejala
muncul
TUBEX test
- Memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik
Diagnosis
Tes rutin
- Leukopenia, tetapi leukositosis sering ditemukan pada
anak-anak dan infeksi sekunder / komplikasi
- Anemia ringan, trombositopenia, aneosinofilia dan
limfopenia
- Peningkatan SGOT dan SGPT
Tes Widal
- Menentukan adanya aglutinin (O,H,Vi)
- Pembentukan awal aglutinin pada akhir minggu pertama
dan puncaknya pada akhir minggu keempat, lalu tetap
tinggi selama beberapa minggu
Penatalaksanaan
Istirahat
Terapi antibiotik
Terapi
Oral parenteral
Tanpa Kloramfenikol 50 – 75 Kloramfenikol 75
komplikasi mg/kgBB/hr selama 14 – 21 hari mg/kgBB/hr selama 14 –
21 hari
Amoksisilin 75 – 100 mg/kgBB/hr
Ampisillin 75 – 100
selama 14 hari
mg/kgBB/hr
TNP – SMX 8/40 mg/kgBB/hr
selama 14 hari
Oral Parenteral
Dengan komplikasi Kloramfenikol 100
mgkgBB/hr selama 14
– 21 hari
Ampisillin 100
mg/kgBB/hr selama 14
hari
Komplikasi
Mortalitas: