Perhitungan Efisiensi Boiler Pltu Unit 2
Perhitungan Efisiensi Boiler Pltu Unit 2
1, (2015) 1
menjaga performa tetap stabil dan menghasilkan daya listrik Boiler adalah alat untuk menghasilkan uap/steam. Steam
semaksimal mungkin. pada suhu dan tekanan tertentu kemudian digunakan untuk
mentransfer energi ke suatu proses. Steam adalah media
yang efektif dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
Kata Kunci - Boiler, Fouling, Slagging, efisiensi, komisioning, proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam,
daya listrik volumenya akan meningkat 1600 kali, menghasilkan tenaga
yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,
PENDAHULUAN sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola
Boiler adalah bejana tertutup yang merubah energi dan dijaga dengan sangat baik karena ada resiko terjadinya
kimia dari pembakaran bahan bakar menjadi energi termal, tekanan berlebih. Dalam siklus PLTU, posisi boiler
kemudian energi termal tersebut dialirkan ke fluida kerja di diperlihatkan dalam gambar gambar 1.
dalamnya yang biasanya berupa air sehingga fluida tersebut
akan berubah fasa dari cair ke uap. Dalam hal ini B. Steam System
menggunakan fluida air yang biasanya digunakan pada
proses yang bertemperatur tinggi dan juga perubahan parsial
menjadi energi mekanik di dalam turbin uap. Seperti halnya
pada boiler di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan
Konservasi Energi (P3TKEBTKE) Dept. ESDM RI juga
menggunakan fluida kerja berupa air umpan.
PLTU Rembang unit 20 beroperasi dari tahun 2011.
Unit ini tergolong masih baru namun unjuk kerja dari unit
ini juga harus tetap dipantau agar tidak mengalami banyak
penurunan, salah satunya adalah boiler. Turunnya unjuk Gambar 2. Steam Flow
Sumber Manual Book Boiler PLTU Rembang
kerja boiler disebabkan antara lain: buruknya pembakaran,
Gambar diatas menunjukkan steam yang dihasilkan dari
kotornya permukaan penukar panas, buruknya operasi dan
steam drum setelah kemudian dipanaskan di dalam
pemeliharaan. Dengan turunnya unjuk kerja boiler akan
superheater agar menjadi superheated steam. Kemudian
memberi dampak terhadap penurunan efisiensi keseluruhan
diekspansi untuk menggerakan turbin (high pressure
unit 20 yang tidak mampu lagi menghasilkan daya sebesar
heater). Keluaran HP Heater kemudian dilewatkan dalam
pada saat komisioning. Dengan kondisi ini perlu adanya
reheater agar temperature naik kembali untuk masuk
pengkajian dan penanganan tentang studi dan analisis unjuk
kembali ke dalam Intermediet Turbine. Dimana panas
kerja boiler. Karena performa kerja boiler sangat
JURNAL KERJA PRAKTEK Vol. 1, No. 1, (2015) 2
hfeedwater = Entalpi Feedwater (kkal/kg) dengan tenaga kerja perusahaan untuk mendapatkan
Wf informasi tentang performans pada Boiler unit 20 dan
= Konsumsi Bahan Bakar (kg/h)
juga untuk mendapatkan data operasional Boiler unit 20.
HHV = Nilai Kalor Pembakaran (kkal/kg) 3. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan
2. Metode Tidak Langsung secara langsung terhadap parameter yang akan
Efisiensi merupakan perbedaan antar kehilangan dan energi digunakan untuk menghitung efisiensi boiler pada CCR
masuk. Metodologi Standar acuan untuk Uji Boiler di dan melihat proses pengambilan data secara langsung
tempat dengan menggunakan metode tidak langsung adalah serta validasi data pada rendal operasi PLTU Rembang.
British Standard, BS 845:1987 dan USA Standard ASME
PTC-4-1 Power Test Code Steam Generating Units. Dari pengambilan data yang dilakukan didapatkan data-
Metode tidak langsung juga dikenal dengan metode data yang kemudian diolah untuk mencari nilai Kapasitas
kehilangan panas. Efisiensi dapat dihitung dengan produksi uap, entalpi uap, entalpi feedwater, konsumsi
mengurangkan bagian kehilangan panas dari 100 sebagai bahan bakar, nilai kalor pembakaran.
berikut :
III. HASIL ANALISA DATA
Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii) A. Data Terukur Pada Boiler
Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah Sebelum melakukan perhitungan dan analisa maka
kehilangan panas yang diakibatkan oleh : diperlukan data-data yang diperlukan untuk melakukan
i. Gas cerobong yang kering . perhitungan. Seperti dijelaskan pada pembahasan
ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan sebelumnya, terdapat parameter pada boiler yang telah
bakar. diketahui dan pengukuran parameter dengan alat ukur.
iii. Penguapan kadar air dalam bahan bakar. Adapun data-data yang di ambil dari Enjiniring, rendal
iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran operasi, manual book dan CCR dapat diuraikan sebagai
v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly berikut.
ash B. Klasifikasi Boiler PLTU Rembang Unit 20
vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/
bottom ash. Model : DG1025/18.2-II13 Dongfang Boiler Co.Ltd
vii.Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung Kapasitas : 1025 ton/jam
Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan Tek. Uap superheater : 17,4 Mpa
bakar dan yang disebabkan oleh pembakaran hidrogen Temp. Uap superheater : 541 C
tergantung pada bahan bakar, dan tidak dapat dikendalikan Bahan bakar penyalaan : HSD
oleh perancangan. Bahan bakar utama : low rank dan medium rank coal
Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler Jumlah Burner batu bara : 20 buah
dengan menggunakan metode tidak langsung adalah : Jumlah Burner minyak : 12 buah
Jumlah Titik Secondary Air: 20 buah
- Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air,
kadar abu) C. FLOWCHART PEMBAHASAN KASUS
- Persentase oksigen atau CO2 dalam gas buang Perhitungan efisiensi boiler secara umum dapat
digambarkan dengan flowchart berikut:
- Suhu gas buang dalam oC (Tf)
- Suhu awal dalam oC (Ta) dan kelembaban udara dalam START
kg/kg udara kering
- HHV bahan bakar dalam kkal/kg Studi Literatur
- Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk
bahan bakar padat)
Pengujian &
- HHV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat) Pengambilan data
II. METODOLOGI
Dat
A. Metode Pengambilan Data NO a Yes Pengolahan Data &
Metode penulisan yang digunakan dalam mendapatkan Cuk Analisa
data untuk penyusunan laporan kerja praktek ini adalah: up
1. Metode Studi Literatur dan Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan membaca buku manual Kesimpulan dan
operasional perusahaan dan buku pendukung tentang Saran
Boiler pada PLTU Rembang untuk mendapatkan data
spesifikasi desain Boiler Unit 20 PLTU Rembang.
2. Metode Wawancara Gambar 4.2. Flowchart Pembahasan
Metode ini dilakukan dengan tanya jawab atau diskusi END
Sumber: -
JURNAL KERJA PRAKTEK Vol. 1, No. 1, (2015) 4
Ws Wf HHV T flue gas Endapan yang terbentuk di dinding tube pada sisi air dapat
4608 mengurangi efisiensi dan bahkan kerak dapat merusak tube
916950 174168
karena over heating. Endapan-endapan tersebut disebabkan
2. (kkal/kg)
(kg/h) (kg/h) 190ᵒC oleh tingginya konsentrasi suspended solids dan dissolved
solids, hal itu juga dapat menyebabkan terbentuknya busa
(foam) sehingga menyebabkan carry over. Oleh karena itu
Efisiensi = 70% konsentrasi solids harus dijaga pada kondisi tertentu, dan ini
dilakukan dengan proses blowdown, dimana air dibuang
4. ANALISA keluar dan segera digantikan oleh air umpan boiler. Karena
blowdown adalah air yang dikeluarkan dalam keadaan
Dari hasil pengambilan dan pengolahan data
temperatur tinggi, maka hal ini merupakan pembuang panas
dihasilkan dua nilai efisiensi Boiler PLTU Rembang pada
yang mengakibatkan penurunan efisiensi. Faktor selanjutnya
saat komisioning sebesar 83% (beroperasi pada tahun 2011)
adalah pemanfaatan kondensat, bila uap air memberikan
dan pada bulan mei tahun 2015 sebesar 70% dengan
energi termal kedalam suatu sistem proses, panas yang
perhitungan efisiensi menggunakan metode langsung atau
diserap oleh proses umumnya adalah panas latennya,
input – output.
sedangkan kondensatnya yang masih membawa panas
sensible akan meninggalkan sistem proses pada temperatur
tinggi. Mengingat kondensat pada dasarnya adalah air murni
dengan temperatur tinggi, maka sejauh tidak terkontaminasi
kondensat dapat dimanfaatkan sebagai air umpan boiler
yang ideal. Kontaminasi kondensat adalah salah satu hal
yang tidak memungkinkan kondensat untuk dimanfaatkan
sebagai air umpan, sebagai altertnatif, panas yang ada pada
kondensat dapat dimanfaatkan melalui heat exchanger.
Faktor lain yang juga mempengaruhi efisiensi adalah data
Gambar diatas menjelaskan tentang efisiensi boiler ultimate residu, sebagai mana dapat kita bandingkan bahwa
awal pada saat komissioning, setelah beroperasi beberapa high heating value (nilai panas tertinggi) residu yang
tahun efisiensi mengalami penurunan dari 83% menjadi digunakan pada saat komisioning lebih besar 387 kcal/kg
70%. Data input adalah energy yang diberikan pada boiler, dari pada yang digunakan pada kondisi sekarang. Hal ini
dan data output adalah energy yang dikeluarkan atau jelas berpengaruh terhadap proses pembakaran yang terjadi
dihasilkan oleh boiler. dan nilai kalorinya. Ketika komisioning nilai coal flow yang
Pada dasarnya efisiensi boiler merupakan digunakan sebesar 150 ton/jam terdapat selisih sebesar 24
parameter performa kerja boiler pada setiap pembangkitan, ton/jam batubara yang digunakan pada bulan mei 2015, hal
banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi boiler, dan akan tersebut dipengaruhi oleh perbandingan jenis batubara yang
dibahas pada analisa dibawah ini. Efisiensi boiler unit 10 digunakan, saat komisioning batubara tipe MRC digunakan
mengalami penurunan panas sebesar 13%. Penurunan ini full 100% dan pada bulan mei MRC dan LCR perbandingan
dikatakan sangat drastis melihat lama kerja boiler selama 5 50% : 50%. Jenis batubara yang digunakan akan
tahun, penurunan ini juga bisa diakibatkan oleh banyak hal, berpengaruh pada nilai kalori yang digunakan untuk
berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi membakar air umpan boiler. Proses pembakaran akan
boiler tersebut. Faktor laju udara bersih yang disuplai menghasilkan energi panas yang lebih tinggi jika bahan
melewati air heater. Boiler harus dioperasikan dengan laju bakar yang digunakan memiliki HHV yang tinggi, begitu
aliran udara yang lebih dari kebutuhan udara teoritis yang pula sebaliknya. Kandungan karbon, hidrogen, nitrogen,
dihitung berdasarkan analisa gas asap. Tetapi udara berlebih oksigen, sulphur, moisture, ashcontent dalam bahan bakar
yang terlalu banyak juga akan mengakibatkan terjadinya residu juga berpengaruh terhadap hasil dari proses
losses karena pengambilan panas sendiri oleh udara berlebih pembakaran. Energi yang ada pada fluida kerja.
untuk dibawa bersama gas buang. Faktor burner, fungsi
burner adalah untuk mencampur bahan bakar dan udara V. PENUTUP
dengan proporsi yang sesuai untuk terjadinya penyalaan api
dan untuk menjaga kondisi pembakaran yang terus menerus A. Kesimpulan
berjalan dengan baik. Burner yang tidak disetel dengan baik Setelah kegiatan Kerja Praktik yang telah dilakukan pada
akan mengakibatkan pencampuran udara dan bahan bakar PLTU 1 Jawa Tengah Rembang dapat disimpulkan bahwa:
tidak sesuai dan pada setiap laju pembebanan akan 1. Kegiatan Kerja Praktik sangat bermanfaat guna
meningkatkan kebutuhan udara berlebih dan memboroskan meningkatkan kemampuan dan pengalaman mahasiswa
bahan bakar sehingga efisiensi boiler akan turun. saat terjun dalam dunia kerja serta pengaplikasian ilmu
Temperatur udara pembakaran juga merupakan faktor yang yang telah didapatkan di bangku kuliah, khususnya
mempengaruhi efisiensi boiler, temperatur udara sangat mendukung dalam dunia kerja industri
pembakaran dapat dinaikkan dengan memanfaatkan pembangkitan listrik.
temperatur gas buang yang tinggi melalui air heater. Fouling 2. Proses pembangkitan listrik khususnya pada PLTU 1
merupakan faktor utama yang mempengaruhi efisiensi Jawa Tengah Rembang terdiri dari siklus pembawa
boiler. Fouling yaitu terjadinya deposit ataupun kerak pada batubara, siklus uap dan air, serta siklus pembakaran
permukaan perpindahan panas yang dapat mengakibatkan dan flue gas system.
tidak efisiensinya hasil pembakaran sehingga 3. Efisiensi boiler adalah prestasi kerja atau tingkat unjuk
mengakibatkan temperatur gas buang akan tinggi. kerja boiler atau ketel uap yang didapatkan dari
Blowdown juga berpengaruh terhadap efisiensi boiler. perbandingan antara energi yang dipindahkan ke atau
JURNAL KERJA PRAKTEK Vol. 1, No. 1, (2015) 6
B. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan setelah melakukan
kegiatan kerja praktik pada PLTU 1 Jawa Tengah Rembang
adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan jangka waktu pelaksanaan kegiatan Kerja
Praktik dapat ditambah menjadi 3 bulan atau satu
semester, sehingga dapat lebih mendalami dan
mengetahui sistem pada pembangkitan energi listrik.
2. Diharapkan dunia industri, khususnya industri
pembangkitan menjalin kerjasama dengan institusi
pendidikan guna meningkatkan kualitas pembangkitan
energi listrik di Indonesia.
3. Diharapkan kehandalan alat pada PLTU 1 Jawa Tengah
Rembang dijaga, guna dapat menjaga kehandalan unit
secara keseluruhan dan tidak mengganggu produksi
listrik secara nasional khususnya pada daerah Jawa
Tengah.
4. Meminimalkan berbagai macam penyebab turunnya
efisiensi boiler dengan melakukan pemeliharaan secara
rutin dan perbaikan secara berkala sehingga efisiensi
boiler tetap terjaga dan performa boiler tersebut dapat
bekerja secara optimal dalam menghasilkan uap/steam.