Anda di halaman 1dari 20

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

LAPORAN
PEPRTANGGUNGJAWAB
AN KEGIATAN SENAM
REMATIK PADA TN. K DENGAN ARTHRITIS DI RUANG SEROJA
UPT PSTW JEMBER

Disusun untuk Memenuhi Laporan Akhir Program Profesi Ners (P2N)


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Ratih Dwi Aristyaningtyas, S.Kep.
NIM 132311101052

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450

BAB 1. PENDAHULUAN
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

1.1 Analisa Situasi


Nyeri sendi (artritis) dapat mengganggu atau membatasi banyak kegiatan
semisal berolahraga, berjalan-jalan, naik atau turun tangga, mencuci serta aktivitas
lainnya. Tidak jarang keadaan nyeri sendi yang dirasakan dapat menimbulkan
beban fikiran, ketegangan, karena menjadikan seseorang merasa tidak mampu
berbuat apa-apa. Penyebab nyeri sendi yang paling sering adalah radang sendi,
beban pada gerakan yang berulang, trauma, sikap tubuh yang salah, proses
penuaan ataupn karena sudah lama tidak bergerak. Nyeri sendi membuat orang
berperilaku menghindari nyeri yang timbul dengan cara enggan menggerakkan
tubuhnya tanpa mereka sadari bahwa tindakan seperti ini justru akan
memperparah keadaan sebab dengan mengurangi gerakan akan berakibat pada
melemahnya otot sehingga nyeri persendian itu akan semakin memburuk.
Penderita nyeri sendi di seluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa.
Hal tersebut menandakan 1 dari 6 orang di dunia ini menderita nyeri sendi. Angka
ini diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
dari 25% akan mengalami kelumpuhan. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia terserang penyakit nyeri sendi. Dimana
5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55
tahun (Wiyono, 2010).
Angka kejadian penyakit nyeri sendi ini yang relatif tinggi, yaitu 1-2 persen
dari total populasi di Indonesia. Pada tahun 2004 lalu, jumlah pasien nyeri sendi
ini mencapai 2 juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih
banyak dari pria. Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008,
prevalensi nyeri sendi di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Angka ini
menunjukkan bahwa rasa nyeri sendi sudah cukup mengganggu aktivitas
masyarakat Indonesia, Data pelayanan kesehatan tahun ke tahun menunjukkan
proporsi kasus nyeri sendi di Jawa Tengah mengalami peningkatan dibanding
dengan kasus penyakit tidak menular. Secara keseluruhan pada tahun 2007
proporsi kasus nyeri sendi sebesar 17,34 %, meningkat menjadi 29,35% di tahun
2008. Kemudian pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 39,47%,
kemudian pada tahun 2010 menjadi 48,32% (Seksi P2PTM, 2009).
Berdasarkan pengkajian mahasiswa Program Pofesi Ners PSIK Universitas
Jember pada tanggal 17 Sepember 2016 pada lansia yaitu Tn. K diperoleh data
bahwa lansia tersebut sering merasakan nyeri otot dan linu di seluruh badan
terutma kaki. Nyeri yang dirasakan seringkali mengganggu aktivitas. Hal ini
disebabkan karena anggota tubuh menjadi kaku ketika akan digerakkan ketika
nyeri. Seringkali nyeri sendi ini mengakibatkan kekakuan dan menyebabkan
mereka susah beraktivitas seperti biasa.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana efektifitas senam rematik pada Tn. K
untuk mengurangi rasa nyeri di UPT PSTW Jember?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan senam rematik ini bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan oleh Tn. K di Ruang Seroja UPT PSTW Jember.

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan terkait senam rematik
1. Tn. K mampu menyebutkan manfaat senam rematik
2. Tn. K mampu mengingat langkah-langkah senam rematik
3. Tn. K mampu mendemonstrasikan ulang langkah-langkah senam rematik
dengan benar

3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan senam rematik ini antara lain:
1. Menambah pengetahuan Tn. K terkait dengan kegiatan yang bisa
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri karena arthritis;
2. Menambah kemampuan dan keterampilan pada Tn. K untuk melakukan
senam rematik secara mandiri.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Lutut merupakan bagian kaki yang kadang-kadang dianggap sepele oleh
kebanyakan orang, mereka kurang memperhatikan dan menganggap lutut mereka
kuat dan tidak akan terjadi apa-apa. Lutut termasuk persendian yang bekerja
paling keras. Pada sendi terdapat suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut
kartilago, biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan
cairan yang disebut cairan synovial terletak diantara tulang-tulang tersebut dan
bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut
bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan synovial lapisan kartilago yang menutup ujung
tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan
tersebut semakin tipis dan akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. Nyeri ketika
melakukan aktivitas sehari-hari, pembengkakan pada sendi, kaku, kelainan bentuk
tubuh (genu varus) merupakan manifestasi dari arthritis. Oleh karena itu fokus
penanganannya adalah mengontrol rasa nyeri, proteksi sendi serta mempertahankan
fungsi kualitas gerak. Pada penderita arthritis, mereka akan kesulitan menggerakkan
tubuhnya karena nyeri, dan apabila tidak digerakkan lama kelamaan sendi akan
lengkat dan benar-benar tidak bisa digerakkan (kontraktur). Adanya keterbatasan
pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut
(Tortora & Grabowski, 2003). Penurunan kemampuan sistem muskuloskeletal dapat
menurunkan aktivitas fisik (physical activity), sehingga akan mempengaruhi
penderita dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Penurunan aktivitas
kehidupan sehari-hari akan mempengaruhi Quality of Life lansia.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Bagi penderita arthritis yang terjadi di lutut, ada beberapa indikator fisik yang
berhubungan dengan fungsi pergerakan, yaitu endurance (daya tahan), muscle
strength (kekuatan otot), gait speed (kecepatan jalan) dan lingkup gerak sendi (LGS).
Menurut Jenkins (2005) penurunan LGS disebabkan oleh tidak adanya aktivitas fisik.
Untuk mempertahankan LGS sendi pada keadaan normal, otot harus digerakkan
secara optimal dan teratur. Aktivitas LGS juga dianjurkan untuk terapi yang dapat
mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang dapat mempertahankan
pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang akan meminimalkan kontraktur. Latihan
untuk memperbaiki LGS aktif dalam jenis latihan gerak aktif yaitu latihan isotonik
yang dapat memperbaiki tonus dan massa, kekuatan otot dan ketahanan fleksibilitas
sendi (Kisner dan Colby 1996). Latihan lain yang bisa dilakukan adalah olahraga fisik
seperti senam rematik, inti dari senam rematik adalah mempertahankan lingkup gerak
sendi secara maksimal.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah pada masalah yang dimiliki oleh Tn. K adalah
melalui pemberian penyuluhan tentang senam rematik untuk mempertahankan
pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang nantinya diharapkan akan
meminimalkan kontraktur. Latihan fisik membantu pemulihan setelah masa akut
lewat. Salah satu implementasinya adalah senam rematik yang melibatkan
gerakan-gerakan untuk meregangkan dan memperkuat otot-otot penyangga sendi
yang rusak. Bila otot penyangga sendi menguat, nyeri sendi akan berkurang.
Senam rematik merupakan bentuk latihan fisik yang mempunyai pengaruh yang
baik untuk meningkatkan kemampuan otot sendi yang dapat memberikan
kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh. Apabila otot sering dilatih maka
cairan sinovial akan meningkat atau bertambah. Cairan sinovial ini berfungsi
sebagai pelumas dalam sendi ,artinya, penambahan cairan sinovial pada sendi
dapat mengurangi resiko cidera dan mencegah timbulnya nyeri lutut pada
penderita.

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Kegiatan pendidikan kesehatan terkait dengan senam rematik merupakan
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
pasien untuk menerapkan cara-cara senam rematik dengan baik dan benar yang
nantinya diharapkan mampu menurunkan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien.

4.2 Khalayak Sasaran


Tn. K di Ruang Seroja

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
2. Landasan teori : Kontruktivisme
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran

: Sasaran

: Pemateri

BAB V. HASIL KEGIATAN

5.1 ANALISIS EVALUASI DAN HASIL-HASILNYA


5.1.1 Evaluasi Struktur
1. Materi tentang senam rematik lansia pada klien dengan nyeri sendi siap
diberikan.
2. Tempat dan fasilitas memadai
3. Persiapan mahasiswa
4. Persiapan pasien

5.1.2 Evaluasi Proses


1. Proses tindakan keperawatan dari awal sampai akhir, pemberian asuhan
keperawatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
2. Selama proses tindakan keperawatan Tn. K kooperatif dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan.
3. Tujuan umum dan tujuan khusus akan terpenuhi setelah asuhan
dilakukan.

5.1.3 Evaluasi Hasil


Setelah mendapatkan asuhan kesehatan klien dan keluarga mampu:
1. Menjelaskan tentang senam rematik pada lansia
2. Memahami tujuan dan manfaat senam rematik pada lansia
3. Mempraktikkan gerakan senam rematik pada lansia

5.2 FAKTOR PENDORONG


1. Klien sangat mendukung adanya kegiatan yang dilakukan.
2. Klien terlihat bersemangat dan kooperatif selama latihan.
3. Tempat, waktu dan fasilitas memadai.

5.3 FAKTOR PENGHAMBAT


1. Klien memiliki keterbatasan rentang gerak, sehingga tidak semua gerakan
senam rematik pada lansia dapat dilakukan dengan maksimal.
2. Faktor usia yang menyebabkan adanya penurunan kekuatan otot latihan
rentang gerak lansia
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN
Artritis atau nyeri sendi merupakan keterbatasan gerak sendi yang disertai
pembengkakan, nyeri saat bergerak, nyeri tekan atau rasa hangat. Nyeri sendi
dapat mengganggu atau membatasi banyak kegiatan. Penyebab nyeri sendi
diantaranya seperti radang sendi, trauma, sikap tubuh yang salah, penuaan, dan
terlalu lama tidak bergerak. Nyeri sendi menyebabkan seseorang tidak mau
menggerakkan tubuhnya karena rasa nyeri yang dirasakan. Pengurangan dan
pembatasan gerakan akan berakibat pada melemahnya otot sehingga nyeri
persendian itu akan semakin memburuk.
Senam rematik pada lansia dapat dilakukan sebagai pencegahan terjadinya
nyeri sendi atau menurunkan skala nyeri pada persendian. Latihan ini dapat
mencegah rasa nyeri, merelaksasi otot, mencegah kontraktur (kekakuan),
meningkatkan sirkulasi darah, juga memperkuat tulang lansia yang dapat
meringankan rasa sakit dengan baik dan meningkatkan fleksibilitas tulang
belakang. Gerakan-gerakan pada latihan ini juga memiliki tehnik yang mudah dan
dapat memperbaiki kondisi otot, tulang, sendi dan persendian.

6.2 SARAN
6.2.1 Bagi Sasaran
Tn. K dapat mempraktikan senam rematik untuk mencegah terjadinya nyeri
sendi dan meningkatkan ketahanan otot sehingga dapat melakukan aktifitas
sehari-hari.

6.2.2 Bagi Masyarakat


Lansia yang tinggal di Wisma Seroja dapat mempelajari langkah-langkah
yang ada pada latihan senam rematik pada lansia.

6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan yang dalam hal ini mahasiswa PSIK UNEJ dapat melatih
keterampilan dalam melakukan latihan rentang gerak lansia, serta bisa terus
memperbaharui keilmuan terkait gerakan-gerakan senam nyeri punggung terbaru.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

Jenkins, L. 2005. Mazimzing Range of Motion In Older Adult. The Journal on


Active Aging. January February, 50-5

Kisner Carolyn and Lynn Allen Colby, 1996. Therapeutic Exercise Foundation
and Technique, Third Edition, F.A. Davis Company, Phililadelphia.

Seksi P2PTM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Jawa Tengah. 2006. Survei Faktor
Risiko PTM pada Masyarakat di Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah: Semarang

Tortora, Gerard J., and Sandra R Grabowski. 2003. Nervous Tissue. In : Principles
of Anatomy and Physiology. 10th edition. USA : John Wiley & Sons, Inc.
p. 407, 408

Wiyono. 2010. Epidemiologi Rematik Pada Lansia.


http://epidemiologi.wordpree.com//2013/11/22/epidemiologi-rematik-
padalansia. Diakses tanggal 23 Mei 2015 pukul 11.00 WIB
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan

Pemateri,

Ratih Dwi Aristyaningtyas, S.Kep.


NIM 132311101047
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

BERITA ACARA

Pada hari Kamis, tanggal 28 Bulan September tahun 2017 jam 14.00 s/d 14.30
WIB bertempat di Ruang Seroja UPT PSTW Jember Provinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Senam Rematik oleh Ratih Dwi Aristyaningtyas, S.kep
Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 1
orang (daftar hadir terlampir)

Jember, 28 September 2017

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

DAFTAR HADIR
Kegiatan Senam Rematik oleh Ratih Dwi Aristyaningtyas, S.Kep Mahasiswa
Program Profesi Ners Universitas Jember. Pada hari Kamis, tanggal 28 Bulan
September tahun 2017 jam 09.00 s/d 09.30 WIB bertempat di PSTW Jember
Propinsi Jawa Timur.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Jember, 28 September 2017

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Senam Rematik


Sasaran : Mbah K
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Hari/ Tanggal : Kamis, 28 September 2017
Tempat : Ruang Seroja UPT PSTW Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan mengenai senam
rematik diharapkan lansia mampu memahami dan mempraktikkan senam
rematik secara mandiri.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang teknik terapi senam rematik;
b. Menjelaskan tentang manfaat terapi senam rematik;
c. Mampu mendemontrasikan langkah-langkah terapi senam rematik .
3. Pokok Bahasan
Terapi senam rematik
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian terapi senam rematik;
b. Manfaat terapi senam rematik;
c. Langkah-Langkah Terapi senam rematik.
5. Waktu
1 x 20 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
Leaflet
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
b. Landasan teori : Kontruktivisme
c. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut sasaran

8. Persiapan
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Penyuluh mencari materi tentang teknik senam rematik untuk mengurangi


nyeri pada penderita asam urat.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 2 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang: Memperhatikan, 15 menit
a. Pengertian terapi senam menanggapi
rematik dengan
b. Manfaat terapi senam rematik pertanyaan
c. Langkah-Langkah Terapi
senam rematik
2. Mendemonstrasikan terapi senam
rematik
3. Memberikan kesempatan kepada
Mbah K untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan
5. Memberikan kesempatan kepada
Mbah K untuk menjelaskan
kembali dan mempraktikkan
materi yang sudah disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan 3 menit
diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil pendidikan
kesehatan
3. Memberikan leaflet tentang
senam rematik
4. Salam penutup

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah pengertian dari terapi senam rematik?
b. Sebutkan manfaat dari terapi senam rematik?
c. Bagaimana langkah-langkah melakukan terapi senam rematik?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 4: SOP

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PSIK
UNIVERSITAS SENAM REMATIK
JEMBER

NO DOKUMEN: NO REVISI: HALAMAN:


PROSEDUR TETAP
TANGGALTERBIT: DITETAPKAN OLEH:
1. PENGERTIAN Merupakan latihan rentang gerak
dengan teknik relaksasi nafas
dalam sebelum dan sesudah latihan
untuk mengurangi nyeri pada
sendi.
2. TUJUAN Mengurangi nyeri sendi,
melancarkan peredaran pembuluh
darah ekstremitas, merilekskan
ekstremitas.
3. INDIKASI 1. Klien dengan keluhan nyeri
sendi
2. Klien dengan riwayat arthritis
reumatoid
4. KONTRAINDIKASI -
5. PERSIAPAN Tahap pre interaksi :
Persiapan Perawat :
1. Mengumpulkan data tentang
klien
2. Menciptakan lingkungan yang
nyaman
3. Membuat rencana pertemuan
tindakan keperawatan
4. Mengukur tekanan darah klien
6. PERSIAPAN ALAT Persiapan Alat :
1. Kursi
2. Beban untuk latihan
7. PERSIAPAN PASIEN Tahap Orientasi :
1. Memberikan senyum dan
salam pada klien dan sapa
nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan
prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan atau
kesiapan klien
8. CARA KERJA
Tahap kerja :
1. Jaga privasi klien
2. Lakukan senam rematik dengan tahapan:
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

a. Mengkontraksikan otot dengan gerakan sendi, caranya yaitu dengan


posisi duduk kemudian menggerakkan kaki keatas kebawah dan diberi
beban (misalnya bantal) dilakukan 8x hitungan.

b. Tidur terlentang, di bawah lutut di beri bantal kecil kemudian angkat


sedikit kaki naik turun secara berulang, lakukan 8x hitungan.

c. Latihan peregangan :
1) Menengokkan kepala ke kiri dan ke kanan 8x hitungan

2) Menggerakkan kepala keatas dan kebawah 8x hitungan


Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

3) Memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan 8x hitungan

4) Duduk di kursidengan kaki lurus dan mencoba meraih jempol


kaki dengan tangan 8x hitungan

d. Posisi duduk tegap dikursi kedua tangan mengangkat beban lalu


menggerakkannya (otot memanjang dan memendek)
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

3. Merapikan Klien
9. Tahap Terminasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Mengukur tekanan darah setelah latihan
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

10. HASIL
Dokumentasi :
1. Catat tindakan yang telah dilakukan
2. Waktu dan tanggal tindakan
3. Nama klien, usia
4. Respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
5. Nama perawat dan tanda tangan perawat
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 5: Materi
SENAM REMATIK

1. Nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
eksistensinya   diketahui   bila   seseorang   pernah   mengalaminya   (Tamsuri,   2007).
Menurut  International  Association   for   Study   of   Pain  (IASP),   nyeri   adalah
pengalaman   perasaan   emosional   yang   tidak   menyenangkan   akibat   terjadinya
kerusakan   aktual   maupun   potensial,   atau   menggambarkan   kondisi   terjadinya
kerusakan. Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, sendi memberikan
adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan kemungkinan variasi
pergerakan   diantara   segmen­segmen   serta   kemungkinan   variasi   pertumbuhan
(Brunner & Sudarth, 2002). Nyeri sendi adalah nyeri yang dirasakan akibat suatu
akibat   yang   diberikan   tubuh   karena   pengapuran   atau   akibat   penyakit   lain.
Penyebab   utama   penyakit   nyeri   sendi   masih   belum   diketahui   secara   pasti.
Biasanya  merupakan  kombinasi  dari faktor  genetik,  lingkungan,  hormonal  dan
faktor sistem reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi
seperti   bakteri,   mikroplasma   dan   virus.  Latihan   yang   dapat   dilakukan   untuk
meningkatkan kemampuan motorik adalah latihan gerak sendi, salah satu latihan
rentang gerak sendi adalah senam rematik.

2. Senam rematik
a. Pengertian
Merupakan latihan untuk mengurangi nyeri pada sendi.
b. Manfaat
1. Memberikan rasa nyaman pada klien karena rasa nyaman dapat
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien
2. Memperlancar sirkulasi darah
3. Mengurangi rasa nyeri

c. Cara terapi senam rematik


Tahap PraInteraksi
1. Mengumpulkan data tentang klien
2. Menciptkan lingkungan yang nyaman
3. Membantu rencana pertemuan tindakan keperawatan
Tahap Orientasi
1. Memberikan senyum dan salam kepada klien dan keluarga dan sapa
nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan kepada klien dan
keluarga
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien


Tahap Kerja
1. Menjaga privas klien
2. Melakukan senam rematik yaitu:
a. Mengkontraksikan otot dengan gerakan sendi, caranya yaitu
dengan posisi duduk kemudian menggerakkan kaki ke atas ke
bawah dan diberi beban (misalnya bantal) dilakukan 8x hitungan.
b. Tidur terlentang, di bawah lutut di beri bantal kecil kemudian
angkat sedikit kaki naik turun secara berulang, lakukan 8x
hitungan.
Latihan peregangan :
a. Menengokkan kepala ke kiri dan ke kanan 8x hitungan
b. Menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah 8x hitungan
c. Memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan 8x hitungan
a. Duduk di kursi dengan kaki lurus dan mencoba meraih jempol
kaki dengan tangan 8x hitungan
b. Posisi duduk tegap di kursi kedua tangan mengangkat beban lalu
menggerakkannya (otot memanjang dan memendek)
3. Merapikan Klien
Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
b. Berikan reinforcement positif terhadap kegiatan yang dilakukan.
c. Berpamitan dengan klien dan keluarga
d. Membereskan alat
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 6: Media Leaflet Bergambar


Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 7: Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Pendidikan Kesehatan Tentang Senam Rematik pada Lansia di Wisma


Seroja UPT PSTW Jember. Pada Tanggal 28 September 201 oleh Ratih Dwi
Aristyaningtyas, S.Kep mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember

Gambar 2. Demonstrasi Kesehatan Tentang Senam Rematik pada Lansia di


Wisma Seroja UPT PSTW Jember. Pada Tanggal 28 September 2017 oleh Ratih
Dwi Aristyaningtyas, S.Kep mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai