Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA


1. LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti maupun
Aedes albopictus. Aedes aegypti lebih berperan dalam penularan penyakit ini,
karena hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, sedangkan Aedes albopictus di
kebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia (Depkes RI , 1992 ). Timbulnya
mendadak dan banyak mengakibatkan kematian bagi penderitanya, sehingga tidak
mengherankan bila adanya penyakit ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Pemeriksaan jentik berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang dilakukan secara teratur oleh
petugas kesehatan atau kader atau petugas pemantau jentik (jumantik). Kegiatan
ini termasuk memotivasi masyarakat dalam melaksanakan PSN DBD. Dengan
kunjungan yang berulang-ulang disertai penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
melaksanakan PSN DBD secara teratur dan terus menerus.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tercipta gambaran angka bebas jentik (AJB) yang baik (<95%) dilingkungan
perumahan penduduk diwilayah kerja puskesmas Singaparna.
B. Tujuan Khusus
1. Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
2. Kemungkinan terhindar dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

III. KEGIATAN POKOK


Melakukan Pemantauan Jentik secara berkala dan berkesinambungan.
IV. RINCIAN KEGIATAN
1. Melakukan pemeriksaan jentik dirumah-rumah penduduk.
2. Mengisi formulir hasil pemeriksaan jentik berkala.

V. CARA PELAKSANAAN
1. Petugas memperkenalkan diri (jika belum kenal) kepada kepala keluarga (KK)
atau anggota keluarga yang ada.
2. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya.
3. Petugas mencatat nama KK dan alamat lengkap pada kartu jentik.
4. Petugas memberikan bimbingan dan penyuluhan PSN.
5. Petugas memohon ijin dan bantuan KK atau salah seorang anggota keluarga
untuk menunjukkan tempat penampungan air, sarangnya yang ada didalam
maupun diluar rumah.
6. Memeriksa bak mandi/WC, tempayan, drum dan tempat-tempat penampungan
air lainnya.
a. Jika tidak tampak, tunggu + 0,5-1 menit, jika ada jentik, ia akan muncul
kepermukaan air untuk bernafas.
b. Ditempat yang gelap gunakan senter.
c. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung, kaleng-kaleng
bekas/plastik, ban bekas, dll.
7. Jentik-jentik yang ditemukan ditempat-tempat penampungan ait yang tidak
beralaskan tanah (Bak mandi/WC, drum, tempayan dan sampah-sampah/barangbarang
bekas yang dapat menampung air hujan) dapat dipastikan bahwa jentik
tersebut adalah jentik nyamuk Aedes aegypti penular penyakit DBD.
8. Petugas mengisi formulir hasil pemeriksaan jentik.
9. Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik rumah
10. Petugas pemeriksa menempelkan stiker bebas jentik dan kartu status jentik
dirumah penduduk yang diperiksa.
11. Petugas melakukan penyuluhan kepada pemilik rumah (bila perlu).
VI. SASARAN
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Singaparna.
VII. JADWAL
Pemeriksaan jentik berkala dilaksanakan secara terus menerus oleh kader Jumantik di Wilayah
kerja UPT Puskesmas Singaparna dan dilaporkan setiap 3 bulan sekali.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan dan akan dipantau
kembali. Jika masih terdapat jentik maka akan dilakukan abatesasi/pemberian
larvasida.
Laporan setiap bulan akan dilaporkan ke Puskesmas oleh petugas Kesling dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap 3 bulan melalui laporan triwulan kesling.
IX. FOTO KEGIATAN
Terlampir
X. BIAYA
disesuaikan
Penanggung Jawab Program P2DBD
UPT Puskesmas Singaparna

Dian Handayana
NIP. 19860603 201001 1 006

Anda mungkin juga menyukai