A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan teori pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi
menggunakan las busur manual.
4.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut dan
tumpul posisi di bawah tangan (1F & 1G), posisi mendatar (2F & 2G)
C. Indikator :
3.1.1 Menguraikan aspek-aspek K3L las SMAW.
3.1.2 Merinci bagian-bagian mesin utama dan alat bantu las SMAW.
3.1.3 Mengklasifikasi bahan (material las).
3.1.4 Mengklasifikasi jenis elektroda.
3.1.5 Memahami cara mengoperasikan peralatan utama dan peralatan pendukung.
3.1.6 Memahami teknik pengelasan (jarak pengelasan, kecepatan pengelasan, gerakan
pengelasan) Posisi pengelasan (1F, 1G, 2F, 2G).
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (teori di kelas)
KEGIATAN ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Kegiatan ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
2. Instrumen Penilaian
Catatan: Instrumen Penilaian terdapat dalam lampiran
KOMPETE JENIS
IPK INDIKATOR SOAL
NSI DASAR SOAL
3.1 3.1.1 Menguraikan aspek-aspek 2. Menguraikan aspek- Tes
Menerapkan K3L las SMAW. aspek K3L las tertulis
teknik 3.1.2 Merinci bagian-bagian SMAW. (pilihan
pengelasan mesin utama dan alat bantu 3. Merinci bagian- ganda)
pelat pada las SMAW. bagian mesin utama
sambungan 3.1.3 Mengklasifikasi bahan dan alat bantu las
sudut (material las). SMAW.
menggunaka 3.1.4 Mengklasifikasi jenis 4. Memahami cara
n proses las elektroda. mengoperasikan
SMAW 3.1.5 Memahami cara peralatan utama dan
mengoperasikan peralatan peralatan pendukung.
utama dan peralatan 5. Memahami teknik
pendukung. pengelasan (jarak
3.1.6 Memahami teknik pengelasan, kecepatan
pengelasan (jarak pengelasan, gerakan
pengelasan, kecepatan pengelasan) Posisi
pengelasan, gerakan pengelasan (1F, 1G,
pengelasan) Posisi 2F, 2G).
pengelasan (1F, 1G, 2F,
2G).
b. Soal
1. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat melakukan pengelasan
SMAW, maka perlu menggunakan alat pelindung diri. Manakah dari pilihan
berikut ini yang bukan merupakan APD pengelasan SMAW?
A. Topeng las.
B. Apron.
C. Sarung tangan las.
D. Kaca mata bening.
E. Masker.
2. Pada mesin las busur manual(SMAW) terdapat beberapa bagian-bagian utama.
Manakah yang bukan merupakan bagian utama?
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
3. Untuk mengatur arus yang digunakan pada mesin las SMAW sesuai SOP harus
memperhatikan hal-hal. Manakah yang tidak termasuk hal yang menjadi
pertimbangan tersebut?
A. Jenis bahan yang dilas.
B. Ketebalan bahan yang dilas.
C. Jenis elektroda
D. Jenis sambungan
E. Harga elektroda.
c. Kunci jawaban
Kompetensi Teknik
No. IPK Indikator Soal
Dasar Penilaian
1. 4.1. Melakukan 3. Pengoper 1. Mengatur arus listrik pada Proses dan
pengelasan asian mesin las SMAW sesuai hasil
plat dengan peralatan dengan bahan yang
plat pada utama dikerjakan
sambungan dan 2. Memilih elektroda yang
sudut dan peralatan sesuai.
tumpul posisi penduku 3. Menggunakan peralatan
di bawah ng (las utama dan peralatan
tangan, SMAW). bantu sesuai SOP.
posisi 4. Melaksan 4. Membuat lajur/rigi-rigi las
mendatar, akan 5. Mengelas plat dengan plat
dan posisi teknik pada sambungan sudut
vertikal pengelas posisi di bawah tangan
dengan las an dengan las busur manual
busur manual tumpul (SMAW)
dan sudut 6. Mengelas plat dengan plat
posisi pada sambungan tumpul
pengelas posisi di bawah tangan
an (1F, dengan las busur manual
1G, 2F, (SMAW)
2G). 7. Mengelas plat dengan plat
pada sambungan sudut
posisi mendatar dengan
las busur manual (SMAW)
8. Mengelas plat dengan plat
pada sambungan tumpul
posisi mendatar dengan
las busur manual (SMAW)
9. Mengelas plat dengan plat
pada sambungan sudut
posisi vertikal dengan las
busur manual (SMAW)
10. Mengelas plat dengan plat
pada sambungan tumpul
posisi vertikal dengan las
busur manual (SMAW)
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
Estimasi: 2 jam
Bahan: Mild steel plate 200 x 100 x 50 mm 1 pcs
2. Prosedur kerja :
a. Lakukan persiapan alat, bahan dan peralatan K3.
b. Buatlah las jalur posisi 1G sesuai tuntutan standar pengelasan
SMAW dan estimasi waktu yang diberikan menggunakan mesin
las busur manual (SMAW).
3. Alat dan bahan
3. Alat :
4. Satu set mesin las SMAW
5. Peralatan pendukung (palu terak, sikat kawat, tang
penjepit)
6. APD las SMAW (topeng las, apron, sarung tangan las).
7. Alat ukur (jangka sorong, mistar baja, welding gauge).
8. Bahan :
Mild steel plate 200 x 100 x 50 mm 1 pcs
Electrode E70S-6, 0,8 mm
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
4. Langkah kerja
a. Pelajarilah gambar pada job sheet terlebih dahulu sebelum
melakukan pemotongan.
b. Potong plat sesuai dengan ukuran pada gambar job sheet.
c. Bersihkan bahan dengan sikat kawat.
d. Rapikan setiap tepi benda kerja dengan menggunakan kikir.
e. Pasang kabel masa pada benda kerja.
f. Pasang elektroda pada holder las.
g. Atur arus listrik pada 40 s.d. 60 ampere.
h. Gambarlah jalur las pada permukaan benda kerja dengan
menggunakan kapur atau spidol.
i. Lakukanpengelasan untuk membuat jalur pada benda kerja
dengan posisi 1G dengan work angel 90o sebanyak enam jalur.
j. Bersihkan terak dengan dengan palu terak.
k. Bersihkan spatter dengan pahat tangan.
l. Bersihkan kotoran lain dengan sikat baja.
m. Serahkan kepada guru pengampu untuk dinilai.
Komponen/Sub
No. Indikator Skor
komponen Penilaian
2.3 Rigi las 100% rata dan halus 4
90% rata dan halus 3
80% rata dan halus 2
Kurang dari 80% rata dan halus 1
2.4 Kebersihan Bebas dari percikan dan kotoran lain 4
Ada percikan maks 2 buah 3
Ada percikan maks 4 buah 2
Ada percikan lebih dari 4 buah 1
2.5 Tebal Las 6+1 4
9+1 3
12 + 1 2
15 + 1 1
Format Penilaian
Nama siswa :
NIS :
Kelas :
Judul/nomor jobsheet :
Bontang, 2016
Siswa yang dinilai Guru mapel
1. Soal praktik
2. Prosedur kerja :
b. Lakukan persiapan alat, bahan dan peralatan K3.
c. Gunakan alat, bahan dan APD sesuai dengan ketentuan.
d. Buatlah sambungan sudut posisi 1F sesuai tuntutan standar
pengelasan SMAW dan estimasi waktu yang diberikan
menggunakan mesin las busur manual (SMAW).
3. Alat dan bahan
a. Alat :
9. Satu set mesin las SMAW
10. Gerinda tangan.
11. Peralatan pendukung (palu terak, sikat kawat, tang
penjepit).
12. Alat ukur (jangka sorong, mistar baja, welding gauge, bevel
protactor).
13. APD las SMAW (topeng las, apron, sarung tangan).
b. Bahan :
Mild steel plate 200 x 100 x 10 mm 2 pcs
Electrode E6013, 10 batang
Elektroda E7016 /C11/C10, 5 batang.
Mata gerinda potong 4”
4. Langkah kerja
a. Pelajarilah gambar pada job sheet terlebih dahulu sebelum
melakukan pemotongan.
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
Nama siswa :
NIS :
Kelas :
Judul/nomor jobsheet :
Bontang, 2016
Siswa yang dinilai Guru mapel
2. Prosedur kerja :
a. Lakukan persiapan alat, bahan dan peralatan K3.
b. Buatlah teralis dengan menggunakan sambungan tumpul dan
sambungan sudut posisi 1G dan 2G sesuai tuntutan standar
pengelasan SMAW dan estimasi waktu yang diberikan
menggunakan mesin las busur manual (SMAW).
3. Alat dan bahan
a. Alat :
Satu set mesin las SMAW
peralatan pendukung
alat ukur
APD las SMAW.
Mesin bor
c. Bahan :
Mild steel plate(plat srip) 8 x 2 x 6000 mm 1 pcs
Besi kotak 8 x 8 x 6000 mm 20 batang
Electrode E70S-6, 0,8 mm.
Cat.
Amplas.
4. Langkah kerja
a. Pelajarilah gambar pada job sheet terlebih dahulu sebelum
melakukan pemotongan.
b. Potong plat dan besi kotak sesuai dengan ukuran dan jumlah
pada gambar job sheet.
Plat strip 8 x 2 mm sepanjang 112 cm = 2 buah
Plat strip 8 x 2 mm sepanjang 57 cm = 2 buah
Besi kotak 8 x 8 mm sepanjang 112 cm = 2 buah
Besi kotak 8 x 8 mm sepanjang 64,5 cm = 2 buah
Besi kotak 8 x 8 mm sepanjang 93 cm = 2 buah
Besi kotak 8 x 8 mm sepanjang 38 cm = 2 buah
Besi kotak 8 x 8 mm sepanjang 19 cm = 4 buah
Besi kotak 8 x 8 mm sepanjang 9,5 cm = 6 buah
c. Pilih/set Ampere mesin yang akan digunakan sesuai dengan
bahan yang digunakan.
d. Ikatlah (tack weld) benda kerja yang akan disambung
sebagai rangka.
e. Setelah rangka selesei di tack weld, kuatkan dengan
melakukan pengelasan pada sambungan benda kerja
Untuk sambungan 1G dengan work angel 90o dan travel
angle 85o
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
Komponen/Sub
No. Indikator Skor
komponen Penilaian
2.3 Toleransi Jika penyimpangan kesejajaran masih 4
kesejajaran dua dalam batas toleransi yang ditentukan.
bidang Jika penyimpangan kesejajaran 2x lebih 3
besar dari batas toleransi.
Jika penyimpangan kesejajaran 3x lebih 2
besar dari batas toleransi.
Jika penyimpangan kesejajaran 4x lebih 1
besar dari batas toleransi.
2.4 Kehalusan Jika kehalusan setiap bidang benda kerja 4
sesuai tuntutan kehalusan yang diberikan.
Jika kehalusan setiap bidang benda kerja 3
lebih kasar satu tingkat dari tuntutan
kehalusan yang diberikan.
Jika kehalusan setiap bidang benda kerja 2
lebih kasar dua tingkat atau lebih dari
tuntutan kehalusan yang diberikan.
Jika kehalusan setiap bidang benda kerja 1
lebih kasar tiga tingkat atau lebih dari
tuntutan kehalusan yang diberikan.
2.5 Tampilan Jika tampilan benda kerja tidak terdapat 4
cacat, chip, dan juga permukaan benda
kerja rata (tidak bertingkat dalam satu
bidang). 3
Jika tampilan benda kerja terdapat salah
satu dari kebersihan chip yang masih
tajam, cacat, dan juga permukaan benda 2
kerja tidak rata.
Jika tampilan benda kerja terdapat lebih
dari dua dari kebersihan chip yang masih
tajam, cacat, dan juga permukaan benda 1
kerja tidak rata.
Jika tampilan benda kerja terdapat lebih
dari tiga dari kebersihan chip yang masih
tajam, cacat, dan juga permukaan benda
kerja tidak rata.
III. Sikap Kerja
3.1 Penggunaan alat Penggunaan alat baik dan cermat 4
tangan dan alat ukur Penggunaan alat kurang baik dan cermat 3
Penggunaan alat kurang dan kurang 2
cermat.
Penggunaan alat tidak baik dan tidak 1
cermat.
3.2. Keselamatan kerja Menggunakan perlengkapan keselamatan 4
kerja lengkap (apron, sarung tangan,
sepatu, topeng las)
Menggunakan perlengkapan keselamatan 3
kerja kurang lengkap (sarung tangan,
topeng las)
Menggunakan perlengkapan keselamatan 2
kerja tidak lengkap (topeng las)
Tidak menggunakan perlengkapan 1
keselamatan kerja
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
Komponen/Sub
No. Indikator Skor
komponen Penilaian
3.3 Waktu pengerjaan Menyelesaikan lebih cepat dari waktu yang 4
ditetapkan dan hasil memenuhi syarat.
Menyelesaikan sesuai dengan waktu yang 3
ditentukan dengan hasil memenuhi syarat.
Menyelesaikan melebihi waktu yang 2
ditentukan dengan hasil memenuhi syarat.
Menyelesaikan melebihi waktu yang 1
ditentukan dengan hasil tidak memenuhi
syarat.
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
Format penilaian
Nama siswa :
NIS :
Kelas :
Judul/nomor jobsheet :
Bobot (%) 10 60 30
Skor Komponen
NK (bobot x skor)
Bontang, 2016
Siswa yang dinilai Guru mapel
Prosedur pengelasan
Prosedur pengelasan yang benar dan sesuai merupakan salah satu hal terpenting
untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis. Oleh
sebab itu sebelum dilakukan pengelasan, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu
prosedur pengelasannya agar proses dan hasil las dapat mencapai standar yang
diharapkan.
Prosedur Umum
Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan
setelah pengelasan adalah meliputi hal-hal berikut ini :
Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur
penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.
Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari
kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda.. Harus
diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.
Pakai pakaian kerja yang aman.
Konsentasi dengan pekerjaan.
Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol.
Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.
Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.
Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selam bekerja.
Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
Matikan mesin las bila tidak digunakan.
Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan
yang dipakai pada tempatnya.
Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda
Penempatan bahan pada pengelasan pelat posisi di bawah tangan adalah posisi di mana
bahan atau bidang yang dilas ditempatkan secara rata (flat) atau dibawah tangan, baik
pada sambungan sudut maupun pada sambungan tumpul
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BONTANG
Jl. Pupuk Raya No. 2 Bontang 75313 Telp. 0548-22490
Fax. 0548-26372, email; smkn1.bontang@gmail.com
Gambar 1.1
Posisi elektroda untuk pengelasan
Gambar 1.2
Jarak antara elektroda dengan benda kerja kurang lebih sama dengan diameter inti
elektroda.
Gambar 1.3
Penempatan bahan dimeja kerja dan Penempatan bahan dan elektroda pada sambungan
T posisi bawah tangan
Dalam hal ini, yang terpenting adalah sudut elektroda terhadap garis tarikan elektroda
sesuai dengan ketentuan ( prosedur yang ditetapkan ) dan busur serta cairan logam las
dapat terlihat secara sempurna oleh operator las.
Pada pengelasan sambungan T maupun pada sambungan tumpul posisi di
bawah tangan secara umum untuk jalur pertama adalah ditarik tanpa ada ayunan
elektroda, tapi untuk jalur kedua dan selanjutnya sangat tergantung pada kondisi
pengelasan itu sendiri, sehingga dapat dilakukan ayunan atau tetap ditarik seperti jalur
pertama.
Sedangkan pada posisi horizontal, baik untuk sambungan sudut / T atau sambungan
tumpul secara umum tidak dilakukan ayunan/ gerakan elektroda ( hanya ditarik ) dengan
sudut yang sesuai dengan prosedurnya.
Gambar 1.4
Arah gerakan elektroda
Untuk pengelasan pada celah sempit digunakan gerakan lurus sedang kan untuk
alur yang lebar menggunakan gerakan elektroda dengan ayunan.
1. Gerakan elektroda lurus
2. Gerakan elektroda zig – zag.
3. Gerakan elektroda gelombang.
Gunakan pola Zig – zag atau gelombang untuk menutupi lebar daerah lasan yang luas.
Batas lebar ayunan maksimum maksimum 2-1/2 kali diameter