Anda di halaman 1dari 75

BAB II

PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


Suatu kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat) menjadi jelas dan terlihat titik bidiknya
hingga dapat membuahkan hasil kompetensi dan sub kompetensi yang baik bagi para
peserta Diklat, maka peserta Diklat terlebih dahulu harus menentukan sasaran dengan
menjabarkan sebuah rencana kegiatan belajar.
Untuk itu isilah format berikut ini sesuai maksud dari masing-masing kolom pada table
dibawah ini. lakukanlah konsultasi secara kontinu kepada guru/pembimbing.

Kompetensi : Perbaikan Differential

Kode Modul : OPKR 50.011


Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Paraf guru
Belajar Perubahan

1. Fungsi, prinsip kerja,


kontruksi dan cara
kerja differential

2. Prosedur perbaikan
diffrential

MODUL OPKR 30 – 010 B 11


3. Evaluasi

Peserta Diklat harus selalu mengkonsultasikan setiap pengisian uraian pada


Guru/pembimbing tentang “ Jenis Kegiatan, Tanggal, Waktu, Tempat, dan
alasan perubahaan” untuk mendapatkan kompetensi atau sub kompetensi yang
sesuai dengan standar kompetensi prosedur pelaksanaan / SOP.

B. KEGIATAN BELAJAR
1. kegiatan Belajar 1 :
Fungsi, Prinsip Kerja, Konstruksi dan Cara Kerja Differential.
a. Fungsi Differential.
Differential adalah salah satu unit komponen dari sistem pemindah tenaga
(power train system) yang posisinya seperti gambar di bawah ini

Gb. 1 Sistem Pemindah Tenaga

Pada Sistem Pemindah tenaga , Differential mempunyai fungsi antara lain:


Fungsi umum : Untuk memindahkan tenaga putaran dari poros propeller
1) ke poros roda.
2) Fungsi khusus:
a) Untuk mereduksi putaran guna mendapatkan momen yang kebih besar.
b) Untuk mengubah arah putaran 90o.

MODUL OPKR 30 – 010 B 12


c) Untuk membedakan putaran roda kiri dengan roda kanan atau sebaliknya
sewaktu kendaraan berbelok.

b. Prinsip Kerja Differential.


1) Prinsip kerja Differential sebagai Redukser Moment.
Perbandingan gigi Differential adalah perbandingan jumlah gigi yang
diputarkan dengan jumlah gigi yang memutarkan, atau dapat juga
diketahui, bahwa perbandingan gigi adalah perbandingan jumlah putaran
poros propeller (propeller shaft) dibagi jumlah putaran poros belakang
(Rear axle)
Perbandingan gigi dapat dirumuskan sebagai berikut

Z1 N 2
Perbandingan gigi= 
Z 2 N1

Tujuan dari perbandingan gigi adalah untuk memperbesar Momen yang


terjadi pada roda belakang dan memperkecil putaran roda-roda.
Contoh:
Z2 = Jumlah gigi penggerak (Drive pinion) 16 buah
Z1 = Jumlah gigi penggerak = 160 buah
Z1 160
Maka gear ratio =   10 : 1
Z 2 16
Artinya bila gigi penggerak (drive pinion) berputar 10 putaran, maka ring
gear akan berputar satu putaran, akan tetapi kebalikannya Momen yang
terjadi 10 kali lebih besar, atau dengan kata lain jika drive pinion 10
kg/cm2, maka momen yang terjadi pada poros belakang adalah 10 kali
lipat, yaitu 100 kg/cm2.

MODUL OPKR 30 – 010 B 13


2) Prinsip kerja Differential sebagai pembeda putaran.
Pada kendaraan roda empat, ketika posisinya sedang berbelok, jarak
tempuh roda belakang bagian kanan dan roda belakang bagian kiri
berbeda. Akibat dari hal tersebut maka kecepatan roda bagian kanan dan
kecepatan roda bagian kiri harus berbeda pula. Gambar di bawah ini
memperlihatkan jarak tempuh yang berbeda.

Gb. 2

Kenyataan dilapangan, kecepatan roda belakang bagian kanan dan


bagian kiri selalu berbeda, karena roda kiri dan roda kanan berpijak pada
kondisi jalan yang tidak sama selain dipengaruhi pula oleh kondisi roda itu
sendiri seperti halnya tekanan udara di dalam Ban atau tingkat keausan
ban yang tidak sama. Gambar di bawah ini memperlihatkan kedua roda
berpijak pada kondisi jalan yang tidak sama sehingga kecepatan roda
kanan dan roda kiri tidak akan sama.

MODUL OPKR 30 – 010 B 14


Gb. 3

Prinsip kerja agar Differential dapat berfungsi untuk membedakan


putaran roda kiri dan roda kanan ketika berbelok, saudara harus
menyimak konsep dasar kerja Differential sebagai pembeda.

Gb. 4

Gambar di atas memperlihatkan dua buah gigi Rack yang jumlah bebanya
sama digerakan oleh Gigi pinion yang dihubungkan dengan Shackel.
Ketika Shackel ditarik ke arah Vertikal, maka kedua Rack akan tergelincir
dan terangkat ke atas secara bersamaan dengan jarak yang sama.

MODUL OPKR 30 – 010 B 15


Sedangkan gambar di bawah ini memperlihatkan beban yang dipikul oleh
ke dua rack tidak sama.

Gb. 5

Gambar d iatas menunjukan beban yang dipikul oleh Rack sebelah kiri
lebih besar dari pada rack sebelah kanan; Ketika Shackel ditarik ke arah
vertikal , Pinion akan berputar sepanjang gigi rack yang bebannya lebih
berat, sedangkan gigi rack yang bebannya lebih ringan akan terangkat
keatas sebanding dengan putaran gigi pinion.
Prinsip dasar diatas memberi gambaran, bahwa ketika kendaraan belok
dan karena adanya gaya sentrifugal, beban yang dipikul oleh kedua roda
tidak akan sama, sehingga kecepatan dan jarak tempuh kedua roda
tersebut tidak akan sama pula.

c. Konstruksi Final Drive / Differential.


1). Komponen-komponen Final Drive / Differential.

MODUL OPKR 30 – 010 B 16


Gb. 6

No Nama & Gambar Fungsi Komponen


Komponen
Sebagai penghubung antara propeller
shaft dengan drive pinion gear.

FLANG YOKE
Meneruskan tanaga putar dari propeller
shaft yang selanjutnya dipindahkan ke
ring gear.

Drive Pinion Gear

Sebagai tempat kedudukan semua


komponen differential.

Differential Carier.
Sebagai penutup bearing yang terdapat
pada differential case terhadap differential
carrier dan sebagai tempat kedudukan
bearing.

MODUL OPKR 30 – 010 B 17


Bolt& Bearing Cup
Adjusting Nut

Merubah putaran 90˚ dan menggerakkan


differential case.

Ring Gear.
Tempat kedudukan pinion gear shaft,
pinion gear dan side gear serta
meneruskan tenaga putaran dari ring gear
ke pinion gear shaft, pinion gear dan side
gear.

Differential Case Assy

Meneruskan tenaga putaran dari pinion


gear ke poros roda serta berperan untuk
membedaka putaran antara kedua poros
roda ketika berbelok..

SIDE GEAR

Menahan kedua side gear pada waktu


kendaraan berjalan lurus dan
membedakan putaran antara kedua poros
roda ketika kendaraan berbelok selain
berfungsi pula sebagai penerus tenaga
putaran

Pinion Gear

2). Jenis-jenis Differential


Jenis-jenis Differential ditentukan oleh konstruksi Gigi Penggerak
( Drive Pinion) dan Ring Gear, dimana Konstruksi Final Drive yang
terdiri Gigi Penggerak ( Drive Pinion) dan Ring Gear terdapat dua jenis,
yaitu Hypoid Bevel Gear dan Helical Gear.

MODUL OPKR 30 – 010 B 18


a) Hypoid Bever gear

Gb. 7

Differential dengan konstruksi Gigi Hypoid Bevel Gear, Perkaitan antara


Gigi Penggerak ( Drive pinion ) dengan Ring Gear Terjadi di bawah
titik pusat Ring gear, sebagaimana diperlihatkan pada gambar di atas,
dengan demikian posisi Profeller Shaft dapat diperendah tampa
mengurangi jarak minimal dari tanah sehingga ruang penumpang akan
lebih besar. Selain itu dengan konstrunsi model Hypoid Bevel gear
mempunyai karakteristik lebih kompak dan kuat sehingga
membutuhkan minyak pelumas yang viskositasnya lebih tinggi.

b) Helical Gear.

MODUL OPKR 30 – 010 B 19


Gb. 8

Final gear jenis Helical Gear mempunyai karakteristik dapat


menghasilkan putaran tinggi, lokasi persinggungannya sama, tidak ada
celah antara Drive Pinion dengan Ring gear, sehingga bunyi dan
getaran yang ditimbulkan sangat kecil, Final drive jenis Helical Gear
banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga jenis Front Engine
Front Drive.

d. Cara kerja differential


1) Sewaktu kendaraan berjalan lurus:
Bila kendaraan berjalan lurus, maka beban yang dipikul oleh kedua roda
adalah sama, sehingga kedua gigi samping ( side gear) dan kedua gigi
pinion (pinion gear) saling menahan, maka alur pemindahan tenaganya
adalah sebagai berikut:
Flang yoke gigi penggerak (drive pinion) Ring gear Differential
case poros gigi pinion kedua gigi pinion kedua gigi samping
kedua poros belakang roda

Gb. 9

2) Sewaktu kendaraan berbelok


Bila kendaraan berbelok (misal ke kiri), maka akibat adanya gaya
sentrifugal roda bagian kiri akan memikul beban besar daripada roda
bagian kanan, sehingga kedua gigi samping dari kedua gigi pinion tidak
saling menahan lagi, dan gigi pinion akan gerak/berputar pada
MODUL OPKR 30 – 010 B 20
porosnya. Maka putaran roda bagian kanan akan lebih cepat dari
putaran roda bagian kiri.

Gb. 10

C. RANGKUMAN.

1) Differential mempunyai fungsi antara lain:


3) Fungsi umum :untuk memindahkan tenaga putaran dari poros propeller ke poros
roda.
4)
5) Fungsi khusus :
a) Untuk mereduksi putaran guna mendapatkan momen yang kebih besar.
b) Untuk mengubah arah putaran 90o
c) Untuk membedakan putaran roda kiri dengan roda kanan atau sebaliknya
sewaktu kendaraan berbelok.
2) Prinsip kerja Differential.
a) Prinsip kerja sebagai Redukser Moment.
Perbandingan gigi Differential adalah perbandingan jumlah gigi yang
diputarkan dengan jumlah gigi yang memutarkan, atau dapat juga diketahui,
bahwa perbandingan gigi adalah perbandingan jumlah putaran poros propeller
(propeller shaft) dibagi jumlah putaran poros belakang (Rear axle)

MODUL OPKR 30 – 010 B 21


Perbandingan gigi dapat dirumuskan sebagai berikut

Z1 N 2
Perbandingan gigi= 
Z 2 N1

Tujuan dari perbandingan gigi adalah untuk memperbesar Momen yang terjadi
pada roda belakang dan memperkecil putaran roda-roda.
Contoh:
Z2 = Jumlah gigi penggerak (Drive pinion) 16 buah
Z1 = Jumlah gigi penggerak = 160 buah

Z1 160
Maka gear ratio =   10 : 1
Z 2 16

b) Prinsip Kerja sebagai pembeda putaran.


Pada kendaraan roda empat, ketika posisinya sedang berbelok, jarak tempuh
roda belakang bagian kanan dan roda belakang bagian kiri berbeda. Akibat
dari hal tersebut maka kecepatan roda bagian kanan dan kecepatan roda
bagian kiri harus berbeda pula
Prinsip kerja agar Differential dapat berfungsi untuk membedakan putaran
roda kiri dan roda kanan ketika berbelok,saudara harus menyimak konsep
dasar kerja Differential sebagai pembeda.

MODUL OPKR 30 – 010 B 22


Gb.11

Gambar di atas memperlihatkan dua buah gigi Rack yang jumlah bebanya
sama digerakan oleh Gigi pinion yang dihubungkan dengan Shackel. Ketika
Shackel ditarik ke arah Vertical, maka kedua Rack akan tergelincir dan
terangkat ke atas secara bersamaan dengan jarak yang sama.Sedangkan
gambar di bawah ini memperlihatkan beban yang dipikul oleh ke dua rack
tidak sama.

Gb. 12

3) Fungsi komponen-komponen differential :


a) Nut & washer berfungsi untuk mengikat companion flange terhadap drive
pinion.
b) Companion flange berfungsi untuk memindahkan tenaga putar propeller
shaft ke drive pinion.
c) Oil seal berfungsi untuk mencegah kebocoran oli dari differential.
d) Oil slinger berfungsi untuk membantu oili seal dalam mencegah kebocoran
oli dari differential.
e) Drive pinion bearing berfungsi sebagai tempat kedudukan drive pinion shaft
terhadap differential carrier sehingga dapat berputar bebas.
f) Spacer berfungsi untuk menentukan tempat kedudukan drive pinion bearing
di dalam differential carrier.

MODUL OPKR 30 – 010 B 23


g) Lock pin & bolt berfungsi untuk mengunci adjusting nut agar tidak bergerak
(berubah).
h) Bearing cap & bolt berfungsi sebagai penutup bearing yang terdapat pada
differential case terhadap differential carrier.
i) Adjusting nut & Bearing cup berfungsi sebagai tempat kedudukan bearing
dan untuk menyetel besar kecilnya backlash antara ring gear dengan drive
pinion gear.
j) Differential case berfungsi merubah arah putaran propeller shaft 900 yang
selanjutnya diteruskan ke poros roda belakang di samping itu juga
berfungsi membedakan putaran roda kiri dan roda kanan pada saat
diperlukan.
k) Drive pinion gear berfungsi meneruskan tenaga putar dari propeller shaft
yang selanjutnya dipindahkan ke ring gear.
l) Differential carrier berfungsi sebagai tempat kedudukan semua komponen
differential. Differential carrier ini dipasangkan pada rear axle housing oleh
beberapa buah baut.

4) Jenis-jenis Differential
Jenis-jenis Differential ditentukan oleh konstruksi Gigi Penggerak ( Drive Pinion)
dan Ring Gear, dimana Konstruksi Final Drive yang terdiri Gigi Penggerak ( Drive
Pinion) dan Ring Gear terdapat dua jenis, yaitu Hypoid Bevel Gear dan Helical
Gear.

a) Hypoid Bever gear

MODUL OPKR 30 – 010 B 24


Gb. 13

b) Jenis Helical Gear.

Gb.14

5) Cara kerja differential


a) Sewaktu kendaraan berjalan lurus:
Bila kendaraan berjalan lurus, maka beban yang dipikul oleh kedua roda
adalah sama, sehingga kedua gigi samping ( side gear) dan kedua gigi pinion
(pinion gear) saling menahan, maka alur pemindahan tenaganya adalah
sebagai berikut:
Flang yoke gigi penggerak ( drive pinion) Ring gear Differential case
poros gigi pinion kedua gigi pinion kedua gigi samping kedua
poros belakang roda

MODUL OPKR 30 – 010 B 25


Gb. 15

b) Sewaktu kendaraan berbelok


Bila kendaraan berbelok (misal ke kiri), maka akibat adanya gaya sentrifugal
roda bagian kiri akan memikul beban besar dari pada roda bagian kanan,
sehingga kedua gigi samping dari kedua gigi pinion tidak saling menahan lagi,
dan gigi pinion akan gerak/berputar pada porosnya. Maka putaran roda bagian
kanan akan lebih cepat dari putaran roda bagian kiri.

D. Test Formatif

1) Sebutkan fungsi Differential, baik fungsi umum maupun fungsi khusus.


2) Sebutkan prinsip kerja dari Differential yang mendasari fungsi-Differential sebagai
Redukser Momen.
3) Sebutkan dua jenis Differential .
4) Sebutkan 5 komponen Differential beserta fungsinya.
5) Jelaskan cara kerja differential sewaktu kendaraan berjalan belok.

E. Kunci jawaban.
1) Fungsi-fungsi Differential adalah :
a) Fungsi umum; untuk memindahkan tenaga putaran dari poros
6) propeller ke poros roda.
MODUL OPKR 30 – 010 B 26
b) Fungsi khusus:

Untuk mereduksi putaran guna mendapatkan momen yangkebih besar.

Untuk mengubah arah putaran 90o

Untuk membedakan putaran roda kiri dengan roda kanan atau sebaliknya
sewaktu kendaraan berbelok.

2) Prinsip kerja Differential sebagai redukser Moment adalah :


Perbandingan gigi Differential adalah perbandingan jumlah gigi yang diputarkan
dengan jumlah gigi yang memutarkan, atau dapat juga dikatakan, bahwa
perbandingan gigi adalah perbandingan jumlah putaran poros propeller (propeller
shaft) dibagi jumlah putaran poros belakang (Rear axle)

Perbandingan gigi dapat dirumuskan sebagai berikut

Z1 N 2
Perbandingan gigi= 
Z 2 N1
3) Jenis Differential terdapat dua jenis, yaitu:
a) Hypoid bever gear.
b) Helical Gear.
4) 5 Komponen Differential Beserta Fungsinya.
a) Companion flange berfungsi untuk memindahkan tenaga putar propeller shaft
ke drive pinion.
b) Drive pinion gear berfungsi meneruskan tenaga putar dari propeller shaft yang
selanjutnya dipindahkan ke ring gear.
c) Differential carrier berfungsi sebagai tempat kedudukan semua komponen
differential. Differential carrier ini dipasangkan pada rear axle housing oleh
beberapa buah baut.

MODUL OPKR 30 – 010 B 27


d) Differential case berfungsi merubah arah putaran propeller shaft 90 0 yang
selanjutnya diteruskan ke poros roda belakang di samping itu juga berfungsi
membedakan putaran roda kiri dan roda kanan pada saat diperlukan.
e) Spacer berfungsi untuk menentukan tempat kedudukan drive pinion bearing di
dalam differential carrier..

5) Cara kerja differential


a) Sewaktu kendaraan berjalan lurus:
Bila kendaraan berjalan lurus, maka beban yang dipikul oleh kedua roda
adalah sama, sehingga kedua gigi samping ( side gear) dan kedua gigi pinion
(pinion gear) saling menahan, maka alur pemindahan tenaganya adalah
sebagai berikut:

Flang yoke gigi penggerak (drive pinion) Ring gear


differential case poros gigi pinion kedua gigi pinion
kedua gigi samping kedua poros belakang roda

b) Sewaktu kendaraan berbelok


Bila kendaraan berbelok (misal ke kiri), maka akibat adanya gaya
sentrifugal roda bagian kiri akan memikul beban besar daripada roda
bagian kanan, sehingga kedua gigi samping dari kedua gigi pinion tidak
saling menahan lagi, dan gigi pinion akan gerak/berputar pada porosnya.
Maka putaran roda bagian kanan akan lebih cepat dari putaran roda bagian
kiri.

F. Lembar Tugas.
1) Petunjuk pelaksanaan.

a) Laksanakan intruksi dan arahan dalam lembar tugas ini sesuai dengan
urutannya.

MODUL OPKR 30 – 010 B 28


b) Perhatikan kaidah-kaidah keselamatan kerja pada waktu melaksanakan
tugas.
c) Kerjakan secara individu atau kelompok secara mandiri dan minta
bimbingan dari pelatih bila terdapat kesulitan.
d) Gunakan lembaran informasi dan buku petunjuk lainnya sebagai pedoman
2) Tugas.
a) Mintalah satu unit Moke Up Differential Kepada Bapak Guru.
b) Lakakukan tugas-tugas di bawah ini.
(1) Putarkan gigi penggerak ( drive pinion ), dan amati kerja komponen
differential lainnya termasuk poros roda ( axle). Atas dasar hasil
pengamatan saudara, peragaan di atas menunjukan fungsi differential
sebagai .............................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
(2) Putarkan gigi penggerak ( drive pinion ) dan hitung berapa putaran gigi
penggerak sampai ring gear berputar satu putaran. Atas dasar
pengamatan dan penelitian terhadap langkah di atas, maka fungsi lain
dari differential adalah........................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
(3) Putarkan gigi penggerak ( dive pinion ) kemudian tahan kedua poros
roda dengan kekuatan yang sama, perhatikan dan bandingkan
kekuatan yang terjadi pada gigi penggerak dan kedua poros roda. Atas
dasar penelitian di atas maka fungsi lain dari differential adalah sebagai
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

MODUL OPKR 30 – 010 B 29


(4) Putarkan gigi penggerak ( dive pinion ), kemudian amati arah putaran
gigi penggerak dan kedua poros roda. Atas dasar peragaan
pengamatan saudara, maka fungsi lain dari differential adalah untuk:
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
(5) Putarkan gigi penggerak (drive pinion ), kemudian tahan kedua poros
roda dengan kekuatan yang sama, perhatikan reaksi dari gigi samping
( side gear ) dan gigi pinion ( pinion gear ). Berdasarkan hasil
pengamatan dan hasil penelitian maka alur pemindahan tenaga adalah
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
(6) Putarkan gigi penggerak (drive pinion ), kemudian tahan kedua poros
roda dengan kekuatan yang tidak sama, perhatikan reaksi dari gigi
samping ( side gear ) dan gigi pinion ( pinion gear ). Berdasarkan hasil
pengamatan dan hasil penelitian maka alur pemindahan tenaga adalah
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
(7) Hitung jumlah gigi dari gigi penggerak ( drive pinion ) dan ring gear.
Gigi penggerak = …………gigi
Ring gear = …………gigi
(8) Hitung perbandingan gigi ( gear ratio ) dari differential tersebut.
Proses perhitungan gear ratio.............................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................

MODUL OPKR 30 – 010 B 30


2. Kegiatan Belajar 2
PROSEDUR PERAWATAN DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL

MODUL OPKR 30 – 010 B 31


a. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Kegiatan Belajar ini diharapkan peserta diklat dapat :
1) Menyebutkan Prosedur pemeriksaan awal pada Diferential sebelum dilepas dari
rumah poros belakang sesuai dengan SOP
2) Menjelaskan Prosedur melepas Diferential dari rumah poros belakang sesuai
dengan SOP
3) Menjelaskan prosedur perbaikan Diferential
4) Melakukan perbaikan Diferential sesuai dengan SOP

b. PENGERTIAN OPERASI PROSEDUR STANDAR / STANDARD


OPERATIONAL PROCEDUR ( SOP )

Pelaksanaan pekerjaan perawatan dan perbaikan dalam lingkup Teknik Mekanik


Otomotif harus dilakukan sesuai dengan Standard Operational Procedur
( SOP ). Pengertian dan perjabaran dari standard operational prosedur adalah:

1) Setiap tindakan perawatan dan perbaikan didasari oleh prinsip-prinsip


keselamatan kerja.

2) Setiap tindakan perawatan dan perbaikan didasari oleh prinsip-prinsip teknik


Mekanik Otomotif.

3) Setiap tindakan perawatan dan perbaikan dilakukan dengan sikap kerja


seorang profesional di bidang teknik Mekanik Otomotif.

4) Setiap tindakan perawatan dan perbaikan dilakukan dengan langkah kerja


yang sistematis sesuai dengan prinsip-prinsip Teknik Mekanik Otomotif.

5) Setiap tindakan perawatan dan perbaikan dilakukan berdasarkan spesifikasi


pabrik. Atau petunjuk lain sesuai dengan prinsip-prinsip teknik Mekanik
Otomotif. Standar Operasional Prosedur Perawatan dan perbaikan Differential
adalah sebagai berikut.

MODUL OPKR 30 – 010 B 32


c. PROSEDUR PERAWATAN DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL

1) Pemeriksaan gejala / sumber gangguan pada Differential.

Perbaikan komponen otomotif biasanya dilakukan apabila terdapat gangguan


atau gejala gangguan yang dirasakan oleh pemakai kendaraan, untuk itu
informasi tersebut pelrlu ditindaklanjuti oleh seorang mekanik dengan cara
melakukan pemeriksaan awal untuk menentukan sumber gangguan. Langkah
kerja pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

a) Melakukan test jalan untuk menindaklanjuti informasi dari si pemakai.

b) Menempatkan kendaraan pada Lif Mater atau gorong-gorong reparasi


dengan memperhatikan prinsip keselamatan kerja.

c) Memposisikan Transmisi kendaraan pada netral.

d) Memeriksa Back Lash total Differential dengan cara memggerakan


Companion Flange kekiri atau kekanan seperti pada gambar dibawah
ini.

Gb. 16

e) Memeriksa kebocoran Oil seal Pinion Drive Differential.

f) Memeriksa volume dan kualitas oli pelumas Differential

MODUL OPKR 30 – 010 B 33


Gb. 17

Bila langkah pemeriksaan telah dilakukan, dan hasil pemeriksaan membuktikan


bahwa sumber gangguan terdapat pada komponen-komponen Differential,
langkah selanjutnya adalah melepas diferential dari rumah poros belakang.

2) Melepas Differential dari rumah poros belakang.


a) Mengeluarkan minyak pelumas.
b) Mengendorkan baut-baut pengikat kedua roda.
c) Memposisikan kedua roda belakang dalam keadaan terangkat bila
kendaraan ditempatkan pada Lift Master atau Mendongkrak rumah poros
belakang bila kendaraan ditempatkan pada gorong-gorong reparasi Dan
memasang jack stand pada kedua sisi umah poros belakang.

Gb. 18

d) Melepas kedua roda.


e) Melepas mur pengikat backing plate.
f) Menarik poros belakang menggunakan Impact puller.

MODUL OPKR 30 – 010 B 34


Gb. 19

g) Melepas propeller shaft dengan cara melepas keempat baut pengikatnya.

Gb. 20

h) Melepas mur pengikat differential dan mengeluarkan differential dari


rumah poros belakang.

Gb. 21

i) Membersihkan differential.

MODUL OPKR 30 – 010 B 35


3) Meriksa kondisi komponen dan posisi penyetelan sebelum
membongkar

Sebelum melepas komponen-komponen Differential, terlebih dahulu harus


melakukan langkah pemeriksaa awal terhadap aturan-taturan pemasangan
dan penyetelan komponen-komponen Differential sebagai data awal untuk
menentukan sumber gangguan dan tindakan selanjutnya. Aspek-aspek yang
perlu diperiksa berikut langkah kerjanya adalah sebagai berikut:

a) Memeriksa kondisi bantalan ( Bearing ) dan keolengan gigi penggerak


( Drive pinion ).

Memeriksai bantalan-bantalan ( Bearing ) Gigi Penggerak ( Drive pinion )


dan keolengannya dimaksudkan untuk mengetahui kondisi keausan bantalan
( Bearing ), karena keausan bantalan sangan berpengaruh sekali terhadap
kinerja Differential. Langkah kerja memeriksa kondisi bantalan ( Bearing )
dan keolengan Gigi Penggerak (Drive pinion), adalah sebagai berikut :

(1) Memasang Differential pada Ragum.

Gb. 22

(2) Memasang dan mengset Dial test Indicator ( DTI ), kemudian


menggerakan Flange Yoke ke atas dan ke bawah seperti gambar dibawah
ini sambil melihat gerakan jarum penunjuk dari D T I.

MODUL OPKR 30 – 010 B 36


(3) Mengeset jarum penunjuk DTI pada bagian sisi dari Flange Yoke seperti
pada gambar di bawah ini.

Gb. 23

Spesifikasi : Limit keolengan ………

b) Memeriksa kebebasan ujung (end play) gigi penggerak (Drive pinion).

Memeriksa kebebasan ujung (end play) gigi penggerak (Drive pinion),


dimaksudkan untuk mengetahui kondisi keausan Spacer dan Washer dari Gigi
Penggerak selain keausan bantalan. Langkah kerja memeriksa kebebasan ujung
(end play) gigi penggerak (Drive pinion), adalah sebagai berikut:

MODUL OPKR 30 – 010 B 37


(1) Mengeset jarum penunjuk DTI pada Mur pengikat
Flange Yoke dengan gigi penggerak (Drive pinion).

(2) Menggerakan Flange Yoke kea rah dalam dan kearah


luar seperti gambar di bawah ini sambil melihat jarum penunjuk DTI.

Gb. 24

Spesifikasi : Kebebasan Ujung gigi penggerak (Drive pinion) : ……..

c) Memeriksa preload gigi penggerak (Drive pinion).

Memeriksa preload gigi penggerak (Drive pinion), untuk mengetahui kondisi


bantalan dari gigi penggerak ( Drive pinion), bantalan ring gear, posisi gigi
penggerak (Drive pinion), dan posisi Ring gear, Cara memeriksa Pre Load gigi
penggerak (Drive pinion), adalah seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

MODUL OPKR 30 – 010 B 38


Gb. 25

d) Memeriksa run out ring gear.

Memeriksa run out ring gear. Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi Ring gear
dan kekuatan ikatan baut pengikatnya. Langkhah kerjanya adalah sebagai berikut:

(1) Memposisikan Differential pada Ragum, sehingga posisi Ring Gear berada
diatas.

(2) Mengeset DTI dan jarum pemunjuknya pada sisi Ring Gear, seperti pada
gambar di bawah ini.

Gb. 26

(3) Menggerakan gigi penggerak (Drive pinion), agar Ring Gear berputar
sambil memperhatikan gerakan jarum penunjuk DTI.

Spesifikasi : Limit Run Out ( Keolengan ) Ring gear = 0,01 mm

e) Memeriksa back lash ring gear.

Langkah kerja memeriksa back lash ring gear. Adalah sebagai berikut :

(1) Mengeset posisi DTI seperti pada gambar di bawah ini

MODUL OPKR 30 – 010 B 39


Gb. 27

Catatan : Posisi gigi penggerak (Drive pinion) harus tertahan


sehingga tidak bias bergerak.

(2) Memposokan jarum penunjuk DTI agar menekan Ring Gear dengan
indikator jarum penunjuk bergerak, kemudian set skala DTI agar jarum
penunjuk tepat pada Nol.

(3) Gerakan ring Gear seperti pada gambar di bawah ini, sambil memeriksa
besarnya Back lash.

Gb. 28

Spesifikasi : Besarnya Back lash 0,15 mm – 0,18 mm.

f) Memeriksa backl ash side gear.

Langkah kerja memeriksa back lash gigi samping ( Side gear ) adalah sebagai
berikut:

(1) Memposisikan jarum penunjuk DTI pada gigi samping ( Side gear ).

MODUL OPKR 30 – 010 B 40


(2) Memposokan jarum penunjuk DTI agar menekan gigi samping ( Side gear ),
dengan indicator jarum penunjuk bergerak, kemudian set skala DTI agar
jarum penunjuk tepat pada Nol.

(3) Gerakan gigi samping ( Side gear ), seperti pada gambar di bawah ini, sambil
memeriksa besarnya Back lash.

Gb. 29

Spesifikasi : Back lash gigi samping ( Side gear ) : 0,15 mm – 0,18 mm.

g) Memeriksa contact gear antara Drive Pinion dengan Ring Gear.

Langkah kerja memeriksa contact gear antara Drive Pinion dengan Ring Gear.
Adalah sebagai berikut

(1) Membersihkan Gigi penggerak (Drive pinion). Gigi Ring Gear dengan
bensin.

(2) Melabur Gigi penggerak (Drive pinion). Gigi Ring Gear dengan cat
warna khusus.

(3) Menggerakan Gigi penggerak (Drive pinion). Beberapa putaran

MODUL OPKR 30 – 010 B 41


(4) Memeriksa posisi contact gear antara Drive Pinion dengan Ring Gear, apakah
seperti acuan pada gambar di bawah ini.

SENTUHAN BERLEBUHAN
Posisi Drive Pinion jauh dari garis tengah
Ring Gear.
Tambahkan ketebalan shim untuk
merapatkan posisi Drive Pinion ketengah
Ring Gear.
Stel Backlashi
Backlashi Ring Gear sesuai spesifikasi.

SENTUHAN KURANG
Posisi gigi Drive Pinion merapat ke garis
tengah Ring Gear.
Kurangi ketebalan shim untuk merapatkan
posisi gigi Drive Pinion ketengah Ring
Gear.
Stel Backlash Ring Gear sesuai spesifikasi.

Jika penytelan tidak mungkin dilakukan,


ganti Differential Carrier.

Periksa kedudukan Ring Gear atau


Differential Carrier (Periksa run out Ring
Gear).
Gear).
MODUL OPKR 30 – 010 B Jika penyetelan tidak mugkin dilakukan, 42
ganti Ring Gear dan gigi Pinion Drive
(Set) atau ganti Differential Carrier.

Ganti Ring Gear dan Pinion DriveI


(set) ganti Differential Carrier
4) Melepas komponen-komponen dif

5)

a) Melepas pengunci mur pengikat companion flange.

Gb. 30

4) Melepas Komponen-komponen Final Drive / Differential.

a) Melepas takikan pengunci mur pengikat Flange Yoke.

MODUL OPKR 30 – 010 B 43


Gb. 31

b) Melepas mur pengikat flange Yoke

Gb. 32

c) Melepas companion flange. dengan Puller.

Gb. 33

d) Melepas oil seal dan oil slinger.

MODUL OPKR 30 – 010 B 44


Gb. 34

e) Melepas bantalan depan dan bantalan spacer.

Gb. 35

f) Melepas ring gear dan differential case

Gb. 36

g) Mengelompokkan outer race dan mur penyetel sesuai dengan lokasinya dan
diberi label.

Gb. 37

MODUL OPKR 30 – 010 B 45


h) Melepas bantalan belakang drive pinion.

Gb. 38

i) Melepas bantalan sisi dari differential case.

Gb. 39

j) Melepas ring gear.

Gb. 40

k) Membongkar differential case dan kelengkapannya.

MODUL OPKR 30 – 010 B 46


Gb. 41

5) Memeriksa komponen-komponen Final Drive / Differential.

a) Membersihkan seluruh komponen differential.

b) Memeriksa bantalan-bantalan dari keausan atau rusak.

c) Memeriksa baut-baut pengikat.

d) Memeriksa ring gear, drive pinion dari kerusakan dan keausan.

e) Memeriksa differential case dari keretakan.

f) Memeriksa side gear, pinion gear, dan washer-washernya dari keausan atau
kerusakan

6) Merakit komponen-komponen Final Drive / Differential.

Prosedur dan langkah kerja merakit komponen-komponen Differential adalah


sebagai berikut:

a) Merakit kelengkapan differential case.

Gb. 42

b) Memasang ring gear pada differential case.

MODUL OPKR 30 – 010 B 47


Gb. 43

c) Memasang side bearing.

Gb. 44

d) Memeriksa back Lash Side Gear dengan Pinion Gear

Gb. 45

e) Memasang bantalan belakang drive pinion.

MODUL OPKR 30 – 010 B 48


Gb. 46

f) Penyetelan sementara preload drive pinion.

Gb. 47

g) Memasang differential case pada differential carrier.

Gb. 48

MODUL OPKR 30 – 010 B 49


h) Memasang penutup bantalan.

Gb. 49

i) Menyetel preload bantalan sisi.

Gb. 50

j) Menyetel runout ring gear.

MODUL OPKR 30 – 010 B 50


Gb. 51

k)

l) Menyetel Back Lash ring gear dengan Drive pinion.

Gb. 52

m) Memeriksa total preload.

Gb. 53

n) Memeriksa bentuk persinggungan antara Ring gear dengan drive pinion.

MODUL OPKR 30 – 010 B 51


SENTUHAN BERLEBUHAN
Posisi Drive Pinion jauh dari garis tengah
Ring Gear.
Tambahkan ketebalan shim untuk merapatkan
posisi Drive Pinion ketengah Ring Gear.
Bentuk-bentuk persinggungan dan Stel
cara menyetelnya.
Backlashi
Backlash i Ring Gear sesuai spesifikasi.

SENTUHAN KURANG
Posisi gigi Drive Pinion merapat ke garis
tengah Ring Gear.
Kurangi ketebalan shim untuk merapatkan
posisi gigi Drive Pinion ketengah Ring Gear.
Stel Backlash Ring Gear sesuai spesifikasi.

Jika penytelan tidak mungkin dilakukan, ganti


Differential Carrier.

Periksa kedudukan Ring Gear atau Differential


Carrier (Periksa run out Ring Gear).
Gear).
Jika penyetelan tidak mugkin dilakukan, ganti
Ring Gear dan gigi Pinion Drive (Set) atau
ganti Differential Carrier.
MODUL OPKR 30 – 010 B 52

Ganti Ring Gear dan Pinion DriveI (set)


ganti Differential Carrier
Gb. 54

7) DAFTAR SPESIFIKASI.

a) End play drive pinion = 0,05 – 0,10 mm.


b) Preload drive pinion = 19 – 26 kg.cm/1,9-2,5 Nm.
c) Runout ring gear = maks. 0,10 mm.
d) Backlash = 0,13 - 0,18 mm
e) Ketebalan thrush washer = 1,6 mm, 1,7 mm, 1,8 mm.
f) Momen pengerasan baut pengikat
penutup bantalan = 800 kg.cm. ( 58 feet lb, 70 Nm).
g) Momen pengerasan baut pengikat
ring gear = 985 kg.cm. (71 feet lb, 97 Nm).
MODUL OPKR 30 – 010 B 53
h) Momen pengerasan mur pengikat
drive pinion = 2000 kg.cm.

d. LEMBARAN KERJA.

PERBAIKAN DIFFERENTIAL

1) Petunjuk pelaksanaan.
a) Gunakanlah alat-alat sesuai dengan penggunaannya dan perhatikan
keselamatan kerja sesuai dengan SOP .
b) Gunakanlah lembaran informasi sebagai petunjuk dan pedoman pelaksanaan.

MODUL OPKR 30 – 010 B 54


c) Berdiskusilah dengan kelompok dalam memecahkan masalah, membuktikan
teori atau prinsip dan menerapkan prosedur kerja sebelum meminta bimbingan
kepada pelatih atau guru.
d) Apabila terdapat kesulitan, mintalah bimbingan kepada pelatih atau guru.
.
2) Prosedur dan langkah kerja Perbaikan Final Drive / Differential.
a) Pemeriksaan sumber gangguan.

Hasil Test jalan:........................


Lakukan test jalan untuk
(1) ................................................
menindaklanjuti informasi dari si
Kesimpulan : ............................
pemakai.
................................................
Posisikan kendaraan pada
(2) Lift Mater atau gorong-gorong
reparasi dengan memperhatikan
prinsip keselamatan kerja.

Posisikan Transmisi kendaraan


(3)
pada netral.

(4)
Periksa Back Lash total
Differential dengan cara
memggerakan Companion
Flange kekiri atau kekanan

MODUL OPKR 30 – 010 B 55


Hasil Pemeriksaan :…………….
………………………………………..
………………………………………..
Kesimpulan: ……………………..
………………………………………..
………………………………………..
seperti pada gambar di bawah
ini.

Hasil Pemeriksaan :………………


Periksa kebocoran Oil seal Pinion …………………………………………..
…………………………………………..
(5)
Drive Differential. Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

Hasil Pemeriksaan :……………….


Memeriksa volume dan kualitas …………………………………………..
…………………………………………..
(6)
oli pelumas Differential Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

b) Melepas Final Drive / Differential dari rumah Poros Belakang.

(1) Keluarkan minyak pelumas.

(2) Kendorkan baut-baut pengikat


kedua roda.

(3) Posisikan kedua roda belakang


dalam keadaan terangkat bila
kendaraan ditempatkan pada Lift
Master atau dongkrak rumah
poros belakang bila kendaraan
ditempatkan pada gorong-
gorong reparasi dan memasang
jack stand pada kedua sisi
umah poros belakang.

MODUL OPKR 30 – 010 B 56


Lepas kedua roda.
(4)

Lepas mur pengikat backing


(5)
plate seperti pada gambar
disamping ini.
Tarik poros belakang
(6)
menggunakan Impact puller.

Lepas propeller shaft dengan


(7)
cara melepas keempat baut
pengikatnya.

Lepas mur pengikat differential


(8)
dan mengeluarkan differential
dari rumah poros belakang dan
bersihkan .

MODUL OPKR 30 – 010 B 57


c) Pemeriksaan Awal pada Final Drive / Differential.
(1) Posisikan Differential pada ragum
seperti gambar di samping ini.

Hasil Pemeriksaan :……………….


…………………………………………..
…………………………………………..
Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

(2) Periksa kebebasan Ujung


( End Play ) Gigi penggerak
seperti gambar di samping ini.

Hasil Pemeriksaan :……………….


…………………………………………..
…………………………………………..
Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

(3) Periksa Preload Total Gigi


penggerak seperti gambar di
samping ini.

Hasil Pemeriksaan :……………….


…………………………………………..
…………………………………………..
Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

MODUL OPKR 30 – 010 B 58


(4) Periksa Run Out Ring Gear.

Hasil Pemeriksaan :……………….


…………………………………………..
…………………………………………..
Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

(5) Periksa Back Lash Ring gear


dengan Gigi Penggerak.

Hasil Pemeriksaan :……………….


…………………………………………..
…………………………………………..
Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

(6) Periksa Back lash Gigi samping


( Side gear ) dengan gigi pinion.

Hasil Pemeriksaan :……………….


…………………………………………..
…………………………………………..
Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..
…………………………………………..

MODUL OPKR 30 – 010 B 59


(7) Periksa Pertautan (Contac gear)
antara Ring Gear dengan Gigi
penggerak.

Hasil Pemeriksaan :……………….


…………………………………………..
…………………………………………..
Kesimpulan: ………………………..
…………………………………………..

d) Melepas komponen-komponen Final Drive / Differential .


(1) Lepas pengunci Mur Pengikat
Flange Yoke dengan Poros gigi
penggerak.

(2) Lepas mur pengikat Flange


Yoke,.

(3) Lepas Flange Yoke dari poros


gigi penggerak

(4) Lepas oil seal dan oil slinger.

MODUL OPKR 30 – 010 B 60


(5) Berilah Tanda kedua Bearing
Cup Ring Gear dan lepas
Bearing Cup.

(6) Lepas mur penyetel Ring Gear.

(7) Kelompokkan outer race dan


mur penyetel sesuai dengan
lokasinya dan diberi label.

(8) Lepas bantalan depan dan


bantalan spacer

(9) Lepaskan bantalan depan Gigi


penggerak dengan cara di Pres
menggunakan SST seperti
gambar disamping ini.

MODUL OPKR 30 – 010 B 61


(10) Lepas Bantalan Samping
Differential Case.

(11) Lepas ring gear yang terlebih


dahulu melepas Pengunci dan
Baud Pengikat Ring gear.

(12) Lepas kelengkapan Differential


Case.

(13) Bersihkan seluruh komponen.

MODUL OPKR 30 – 010 B 62


e) Memeriksa Komponen-komponen Final Drive /
Differential.

(1) Periksa bantalan-bantalan Hasil pemeriksaan: ...................


(bearing) ................................................
(2) Periksa baut-baut Hasil pemeriksaan: ...................
................................................
(3) Periksa ring gear Hasil pemeriksaan: ...................
................................................
(4) Periksa drive pinion Hasil pemeriksaan: ...................
................................................
(5) Periksa differential case dari Hasil pemeriksaan: ...................
keretakan ................................................
(6) Periksa side gear Hasil pemeriksaan: ...................
................................................
(7) Periksa pinion gear Hasil pemeriksaan: ...................
................................................
(8) Periksa pinion gear shaft Hasil pemeriksaan: ...................
................................................
(8) Hasil pemeriksaan: ...................
Periksa thrush washer side
................................................
gear dan pinion gear

f) Merakit dan Menyetel Komponen-komponen Final Drive /


Differential.

(1) Merakit Kelengkapan


Differetial Case.
(a) Olesi komponen-komponen yang
bergetar dan berputar dengan
minyak pelumas
Tebal Thrust washer yang
Pasang thrush washer yang
(b) digunakan: .............. mm
MODUL OPKR 30 – 010 B 63
sesuai dengan side gear dan
pinion gear.

Pasang side gear dengan thrush


(c)
washernya, pinion gear dengan
trhrush washernya, dan pinion
gear shaft ke dalam differential
case. Luruskan lubang pinion
shaft dengan lubang differential
case dan masukkan pinion gear
shaft.

Pasang batang pin dengan


(d)
menggunakan palu dan drip
(punch), masukkan batang
melalui case dan lubang pada
poros gigi pinion (pinion gear).

Periksa back lash side gear


(e)
dengan prosedur seperti terlihat
pada gambar di samping ini.

(2) Memasang ring gear pada


differential case.

 Bersihkan permukaan
(a)
differential case yang
MODUL OPKR 30 – 010 B 64
berhubungan dengan ring
gear.

 Panaskan Ring gear


o
sampai suhu 100 C dalam bak
oli ( Tidak boleh lebih dari
110 ) o

 Bersihkan permukaan
Ring Gear.

 Tempatkan ring gear


(b)
pada differentia case dan
luruskan tanda pada ring
geardan differential case

Lapisi baut-baut ring gear


dengan oli roda gigi atau gemuk.

 Pasang plat pengunci dan


baut-baut pengikat ring gear.

 Keraskan baut pengikat


ring gear dengan kunci shock
dan kunci momen.

MODUL OPKR 30 – 010 B 65


Spesifikasi pengerasan = 985
kg.cm./71 psi/97Nm.

Gunakan palu dan pahat untuk


membengkokan plat pengunci

Pasang side bearing Differential


(c)
case dengan menggunakan
mesin pres dan SST, pres side
bearing pada differential case
(3)
Memeriksa runout ring gear

Pasang differential case pada


(a)
Differential carrier dan keraskan
mur penyetel ke arah dimana
gerak bebas bantalannya tidak
ada.

Periksa keolengan (runout) ring


gear dengan menggunakan DTI.

Catatan : Maksimum runout


0,10 mm.

Bila besarnya runout sudah

MODUL OPKR 30 – 010 B 66


sudah sesuai dengan spesifikasi,
lepas kembali differential case
dari differential carrier

Memasang bantalan
(4)
belakang drive pinion.

 Pasang cincin pada drive


(a)
pinion dengan ujung yang
tirus menghadap ke pinion
gear

 Gunakan mesin pres dan


SST, pasang cincin yang lama
dan bantalan yang baru pada
drive pinion.

Pasang komponen-komponen
(b)
sebagai berikut :

Drive pinion , Spacer, Thrush


washer, Bearing depan.

Catatan :
Merakit spacer penahan oli

(oil slinger) dan oil seal


setelah

penyetelan perkaitan gigi


MODUL OPKR 30 – 010 B 67
terbentuk

(setelah contact gearnya


tepat).

Pasang companion flange


(c)
dengan SST dan keraskan mur
pengikatnya sesuai dengan
spesifikasi.

Periksa kebebasan ujung dari


(d)
drive pinion dengan
menggunakan DTI.

.Periksa preload dengan


(e)
menggunakan kunci momen.

Memasang differential case


(5)
pada differential carrier.

Tempatkan bearing outer race


(a)
pada

MODUL OPKR 30 – 010 B 68


masing-masing bearingnya.
Pasang case dalam carrier.

Pastikan bahwa terdapat


backlash antara ring gear dan
drive pinion

Pasangkan mur penyetel pada


(b)
masing-masing carrier dan
pastikan bahwa ulir murnya
tepat.

Memasang penutup
(6) bantalan (bearing cap).

Luruskan tanda pada tutup dan


(a)
carrier, keraskan baut kedua
tutup bantalan dua atau tiga
putaran dan tekan dengan
tangan ke bawah tutup bantalan.

PERHATIAN !

Bila tutup bantalan

MODUL OPKR 30 – 010 B 69


pengerasannya tidak sesuai
pada carrier dan ulir mur
penyetel tidak tepat, bila
perlu bongkar kembali mur
penyetelnya.

Menyetel back lash ring gear


(7)
dan preload bantalan sisi.

Keraskan keempat baut tutup


(a)
bantalan sesuai dengan momen
spesifikasi, kemudian kendorkan
sampai dapat diputar dengan
tangan.

 Keraskan keempat baut


penutup bantalan dengan
tangan.

 Keraskan mur penyetel


pada sisi ring gear kemudian
setel back lashnya sekitar 0,2
mm.

Gunakan SST untuk


mengeraskan mur penyetel pada
sisi drive pinion ketika memutar
ring gear. Setelah bantalanduduk
pada posisinya, kendorkan mur
penyetel pada sisi drive pinion.

MODUL OPKR 30 – 010 B 70


 Tempatkan dial indicator
(DTI) pada bagian atas dari
mur penyetel pada sisi ring
gear.

 Setel bantalan sisi pada


pre load dengan mengeraskan
mur penyetel lainnya sampai
penunjuk pada indikator mulai
bergerak.

 Keraskan mur penyetel 1-


1,5 takikan dari posisi preload
nol.

 Gunakan Dial Indicator,


setel backlash ring gear
hingga sesuai dengan
spesifikasi

Catatan : penyetelan backlash


ialah dengan memutar mur
penyetel ke kiri dan ke kanan
dengan jumlah yang sama.
Contoh : kendorkan mur sisi kiri
1 takik dan keraskan mur sisi
kanan 1 takik. Ukur backlash
pada beberapa tempat di
sekeliling ring gear.
MODUL OPKR 30 – 010 B 71
 Keraskan keempat baut
pengikat tutup bantalan
sesuai dengan spesifikasi.

Periksa lagi backlash ring gear


apakah masih sesuai dengan
spesifikasi atau tidak

 Ukurlah total preload


dengan menggunakan
kunci momen

Memeriksa kontak gigi


(8)
(contact gear) antara ring
gear dengan drive pinion.

 Oleskan cairan merah


(a)
kepada tigaatau empat gigi
ring gear

 Tahan companion flange


sekuatnya dan putar ring gear
dalam dua arah.

 Periksa bentuk

MODUL OPKR 30 – 010 B 72


persinggungan antara Drive
Pinion dengan Ring Gear.

Bila bentuk persingggungan


tidak sesuai dengan
ketentuan, maka bongkar
kembali komponen-
komponen differential
dengan prosedur seperti
semula.

Memasang differential pada


(9)
rumah poros belakang.

 Memasang paking atau


(a)
perapat pada rumah poros
belakang dengan sedikit
mengoleskan sealer.

 Memasang differential
pada rumah poros belakang
dan mengeraskan baut
pengikatnya secara silang
dengan tingkat kekerasan
sesuai spesifikasi.

MODUL OPKR 30 – 010 B 73


 Memasang poros
propeller pada companion
flange differential.

 Memasang poros
belakang bagian kiri dan
bagian kanan serta memasang
plat belakang (backing plate).

 Memasang tromol pada


kedua poros dan roda pada
kedua poros juga.

 Memasukkan minyak
pelumas kedalam rumah poros
belakang sampai terlihat
minyak menetes dari lubang
tempat memasukkan oli.

 Dongkrak poros belakang,


keluarkan jack stand dan
turunkan kendaraan secara
perlahan-lahan.

 Keraskan mur pengikat


roda dari kedua roda
belakang.

 Jalankan kendaraan dan


periksa jikalau ada hal-hal yang
kurang sesuai.

MODUL OPKR 30 – 010 B 74


BAB III

EVALUASI
A. Tes Pengetahuan.
1. Sebutkan fungsi Differential, baik fungsi umum maupun
fungsi khusus.
2. Sebutkan prinsip kerja dari Differential yang mendasari
fungsi Differential sebagai Redukser Momen.
3. Sebutkan dua jenis Differential .
4. Sebutkan 5 komponen Differential beserta fungsinya.
5. Jelaskan cara kerja differential sewaktu kendaraan berjalan
belok.

6. Jelaskan maksud dan tafsiran Gambar-gambar dibawah ini.

MODUL OPKR 30 – 010 B 75


c

MODUL OPKR 30 – 010 B 76


B. Lembar Penilaian Praktek.

NO ASFEK PENILAIAN LULUS TIDAK


LULUS

A. Persiapan Kerja.

B Pelaksanaan Pemeliharaan/Servise Unit Final


drive / Differential.

1 Pemeriksaan awal sebelum Differential dilepas

2 Pelepasan Final Drive/Differential dari rumah poros


belakang.

3 Pemeriksaan awal kondisi komponen dan penyetelan


pada Unit Final drive/Differential.

4 Pelepasan komponen-komponen Unit Final Drive/


Differential.

5 Pemeriksaan kondisi komponen-komponen Unit Final


Drive/Differential.

MODUL OPKR 30 – 010 B 77


6 Pemasangan dan penyetelan komponen-komponen
Unit Final Drive/Differential.

7 Hasil penyetelan komponen-komponen Unit Final


Drive/Differential

8 Pemasangan Unit Final Drive/Differential dan


kelengkapan lain.

10 Hasil dan kualitas pekerjaan

HASAIL PENILAIAN

C. Kunci jawaban

1) Fungsi-fungsi Differential adalah :


7) a) Fungsi umum: untuk memindahkan tenaga putaran dari poros
8) propeller ke poros roda.
9) b) Fungsi khusus:

Untuk mereduksi putaran guna mendapatkan momen yang lebih besar.

Untuk mengubah arah putaran 90o

Untuk membedakan putaran roda kiri dengan roda kanan atau sebaliknya
sewaktu kendaraan berbelok.
2) Prinsip kerja Differential sebagai redukser Moment adalah :
Perbandingan gigi Differential adalah perbandingan jumlah gigi yang diputarkan
dengan jumlah gigi yang memutarkan, atau dapat juga dikatakan, bahwa
perbandingan gigi adalah perbandingan jumlah putaran poros propeller ( propeller
shaft) dibagi jumlah putaran poros belakang (Rear axle)

Perbandingan gigi dapat dirumuskan sebagai berikut

MODUL OPKR 30 – 010 B 78


Z1 N 2
Perbandingan gigi= 
Z 2 N1
.3) Jenis Differential terdapat dua jenis, yaitu:
a) Hypoid bever gear.
b) Helical Gear.
4) 5 Komponen Differential Beserta Fungsinya.
f) Companion flange / Flange yoke berfungsi untuk memindahkan tenaga putar
propeller shaft ke drive pinion.
g) Drive pinion gear berfungsi meneruskan tenaga putar dari propeller shaft yang
selanjutnya dipindahkan ke ring gear.
h) Differential carrier berfungsi sebagai tempat kedudukan semua komponen
differential. Differential carrier ini dipasangkan pada rear axle housing oleh
beberapa buah baut.
i) Differential case berfungsi merubah arah putaran propeller shaft 900 yang
selanjutnya diteruskan ke poros roda belakang di samping itu juga berfungsi
membedakan putaran roda kiri dan roda kanan pada saat diperlukan.
j) Spacer berfungsi untuk menentukan tempat kedudukan drive pinion bearing di
dalam differential carrier
5) Cara kerja differential

a) Sewaktu kendaraan berjalan lurus:


Bila kendaraan berjalan lurus, maka beban yang dipikul oleh kedua roda
adalah sama, sehingga kedua gigi samping ( side gear) dan kedua gigi pinion
(pinion gear) saling menahan, maka alur pemindahan tenaganya adalah
sebagai berikut:

Flang yoke gigi penggerak (drive pinion) Ring gear


differential case poros gigi pinion kedua gigi pinion
kedua gigi samping kedua poros belakang roda

MODUL OPKR 30 – 010 B 79


b) Sewaktu kendaraan berbelok
Bila kendaraan berbelok (misal ke kiri), maka akibat adanya gaya sentrifugal
roda bagian kiri akan memikul beban besar daripada roda bagian kanan,
sehingga kedua gigi samping dari kedua gigi pinion tidak saling menahan lagi,
dan gigi pinion akan gerak/berputar pada porosnya. Maka putaran roda
bagian kanan akan lebih cepat dari putaran roda bagian kiri.

8) Maksud dan penafsiran


gambar.
a Sedang melepas Flange Yoke
dengan Puller.

b Sedang melepas atau


mengeraskan baud-baud pengikat
Profeller shaft.

c Bearing Cup tidak boleh tertukar


untukmitu sebelum dilepas harus
diberi tanda dulu dan waktu
pemasangan harus sesuai dengan
tanda.

MODUL OPKR 30 – 010 B 80


d Sedang memeriksa kebebasan
uung ( End Play ) Gigi penggerak
dengan menggunakan DTI.

e Sedang memeriksa back lash


antara ring gear dengan gigi
penggerak menggunakan DTI

f Auter race dan Mur Penyetel tidak


boleh tertukar untuk itu perlu
dikelompokan, diikat dan diberi
tanda.

g Sedang memeriksa Back lash


antara Side gear dengan pinion
gear.

h Sedang melepas Side bearing


dengan menggunakan puller.

C. Kriteria kelulusan.

Aspek Skor (0-10) Bobot Nilai Keterangan


Sikap 2 Syarat kelulusan, nilai
Pengetahuan 4 minimal 70 dengan
Keterampilan 4 nilai setiap aspek,
Nilai Akhir minimal 7

MODUL OPKR 30 – 010 B 81


Kriteria Kelulusan :

70 s.d. 79 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan.

80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan.

90 s.d. 100 : Diatas minimal tanpa bimbingan.

BAB IV
PENUTUP
MODUL OPKR 30 – 010 B 82
Kompetensi Pemeliharaan / Servis Tranmisi harus dikuasai dengan baik sebelum
mempelajari sistem pemindah tenaga lainnya.

Setelah siswa merasa menguasai sub kompetensi yang ada, siswa dapat memohon
uji kompetensi, yang dilaksanakan secara teoritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara
siswa menjawab pertanyaan yang ada pada lembar soal evaluasi dan uji praktik
dilaksanakan dengan mendemonstrasikan kompetensi yang dimiliki oleh guru /
instruktur. Guru / instruktur akan memberikan penilaian berdasarkan lembar
observasi yang ada, dari hal tersebut kompetensi siswa dapat diketahui.

Bagi siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal, dapat melanjutkan ke
modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai atau bagi
yang tidak lulus serta yang belum diperkenankan mengambil modul berikutya, maka
siswa harus mengulang modul ini.

DAFTAR PUSTAKA
MODUL OPKR 30 – 010 B 83
Training Center Departement. 1997. Step II. Gasolin Engine Jakarta : PT. Krama
Yudha Tiga Berlian

Toyota Astra Motor (t.th). Materi Chasis Grup Step 2. Jakarata : Toyota Astra Motor.

TEAM. 1995. New Step 1 Training Manual. Jakarta :Toyota Astra Motor

TEAM .1995. Electrical Group Step 2. Jakarta : Toyota Astra Motor

Anonim, Toyota. 1993. Teknik-teknik Servis Dasar. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor

Astra International Training Centre. 1993. Basis Mechanik Training 2. Jakarta : Toyota
Astra Motor

Astra International Training Centre. 1993. Basis Mechanik Training 3. Jakarta : Toyota
Astra Motor

Astra International Training Centre. 1993. Basis Mechanik Training 4. Jakarta : Toyota
Astra Motor

Team Training Manual. Step 3 Power Train. Jakarta : Toyota Astra Motor

Tim penulis Modul Pelatihan UNY. 2005. Perawatan / Servis Unit Final Drive .
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

MODUL OPKR 30 – 010 B 84


MODUL OPKR 30 – 010 B 85

Anda mungkin juga menyukai