DASAR-DASAR SIRKUMSISI

PENDAHULUAN
Definisi Sirkumsisi
Kamus besar bahasa indonesia
“memotong kulup anak dan sebagainya
(biasanya dengan pertolongan dokter atau
dukun)”
Dorland
“membuang sebagian atau seluruh
preputium, atau kulit depan dari penis
pada pria”
ANATOMI PENIS
 PENIS ADALAH SALAH SATU ORGAN
GENETALIA MASCULINA SELAIN
SCROTUM DAN URETRHA
 PENIS TERDIRI DARI 2 BAGIAN BESAR
◦ RADIK PENIS
◦ CORPUS PENIS
 PENIS DISOKONG 2 LIGAMENTUM
◦ LIG. FUNDIFORME PENIS
◦ LIG. SUSPENSORIUM PENIS
CORPUS PENIS
 CORPUS SPONGIOSUM
 CORPUS CAVERNOSUM
 KUTIS PENIS
 BAGIAN YANG MENGHADAP KE ATAS
 DOSRSUM PENIS
 BAGIAN YANG MENGHADAP KE
BAWAH  VENTRAL PENIS
VASCULARISASI
 ARTERI BERASAL DARI PUDENDA INTERNA
A. BULBI PENIS: PERDARAHI CORPUS SPONGIOSUM
A. URETHRALIS : PERDARAHI CORPUS
SPONGIOSUM
A. PROFUNDA PENIS: CORPUS CAVERNOUS
A. DORSALIS PENIS: KULIT, FASCIA DAN GLANS
 VENA
V. DORSALIS PENIS: DARI GLANS, PREPUTIUM,VENA
YANG MENEMBUS TUNICA ALBUGENIA  PLEXUS
PROSTATICUS
V. DORSALIS PENIS SUPERFISIALIS: DARI KULIT,
JARINGAN SUBKUTAN  V. PUDENDA EXTERNA
SUPERFICIALIS
PERSARAFAN
• N. DORSALIS PENIS (LANJUTAN N.
PUDENDA) : PERSARAFI KULIT PENIS,
GLANS PENIS, CORPUS SPONGIOSUM
• RAMUS PROFUNDUS N. PERINEALIS:
CORPUS SPONGIOSUM, URETHRA
• N. ILIOINGUNALIS: KULIT PANGKAL PENIS
• N. CAVERNOUS PENIS (OTONOM),
BERASAL DARI TRUNCUS SYMPHATICUS
DAN N. SACRALIS 2-4 LEWAT PLEXUS
PELVICUS: PERSARAFI JARINGAN EREKTIL
 INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
SIRKUMSISI

INDIKASI SIRKUMSISI
1. AGAMA
2. BUDAYA
3. MEDIS
1. Phimosis
2. Paraphimosis
Phimosis Paraphimosis
KONTRA INDIKASI

 HIPOSPADIA
 EPISPADIA
 KORDA
 MEGALOURETHRA
 WEBBED PENIS
Hipospadia Epispadia
 Megalourethra
Chordae Penis

Webbed Penis
 BAHAN

Kasa Steril Handscoen Steril

 BAHAN

Plester/Perekat
Povidone Iodine
 BAHAN

Cairan NaCl Alkohol 70%

 BAHAN

Dispo 3/5 cc Lidocaine

BAHAN

Aquades
Duk steril
 BAHAN

Shock Set: Aboket, infus set, cairan kristaloid, oksigen

set, kateter urine, adrenalin
 PERLENGKAPAN
 Penjepit jarum (needle
holder), digunakan untuk
menjepit jarum jahit dan
sebagai penyimpul benang.
 Kiri: tipe Crile Wood
 Kanan: tipe Castroviejo,
untuk menjahit luka dengan
benang-benang halus.
 PERLENGKAPAN…

 Klem mosquito, digunakan untuk menjepit perdarahan (hemostasis)

terutama pada jaringan yang
tipis dan lembut.
 Kiri: mosquito bengkok
 Kanan: mosquito lurus
 PERLENGKAPAN…
 Klem Halstead, untuk
memegang jaringan
yang lunak, misalnya
untuk membuka luka
dengan jalan menjepit
tepi dalam luka. Klem
ini sama besar dengan
klem mosquito, hanya
bedanya klem ini bergigi
pada ujungnya. Biasanya
pada sirkumsisi
dibutuhkan dua buah
 PERLENGKAPAN…
 Klem pean, digunakan
untuk hemostasis dan
menjempit jaringan
lunak.
 Kiri: klem pean lurus 1
buah.
 Kanan: klem pean
PERLENGKAPAN…

 Kiri: Pinset adson polos.

 Kanan: Pinset anatomis (dressing  Kiri: Pinset chirurgis (tissue
forcep) forceps)
 Kanan: Pinset adson bergigi
 PERLENGKAPAN…

 Klem Kocher, digunakan

untuk menjepit jaringan
yang keras dan agak
kenyal. Klem ini bergigi
pada ujungnya.
 Kiri: klem kocher lurus
 Kanan: klem kocher
bengkok.
 PERLENGKAPAN…

 Gunting operasi. Kiri: gunting

Busch.Tengah: gunting Mayo.
Kanan: gunting Metzenbaum.
PERLENGKAPAN…

Jarum jahit halus

 PERSIAPAN
 Persiapan Operator:
◦ Operator berpakaian bersih
◦ Mengenakan topi dan masker
◦ Mencuci tangan dengan antiseptik
◦ Mengenakan handschoen steril
◦ Operator datang dari sebelah kiri pasien
 Persiapan Pasien:
◦ Pasien anak-anak, diadakan pendekatan agar
tidak cemas dan gelisah
◦ Riwayat alergi terhadap obat
 TEKNIK SIRKUMSISI

PRINSIP DASAR CIRKUMSISI:

◦ ASEPSIS
◦ PENGANGKATAN KULIT PREPUTIUM YANG
ADEKUAT
◦ HEMOSTASIS YANG BAIK
◦ KOSMETIK
 PELAKSANAAN

 DESINFEKSI LAPANGAN OPERASI

 PASANG KAIN STERIL
 PEMBERIAN ANASTESI LOKAL, PADA
ANAK-ANAK DENGAN GA
 BILA ADA FIMOSIS, DILAKUKAN
PEMBEBASAN PREPUTIUM. GLANS
DIBERSIHKAN DARI SMEGMA DAN
KOTORAN LAIN
 MEMOTONG PREPUTIUM DENGAN
BERBAGAI MACAM TEKNIK
TEKNIK DORSAL SLIT (DORSUMSISI)

 PREPUTIUM DITEGANGKAN DENGAN MEMASANG 2

BUAH KLEM DI PREPUTIUM (POSISI JAM 11 DAN 1) DAN 1
KLEM DI FRENULUM
 KULIT PREPUTIUM DI ANTARA 2 KLEM DIPOTONG
DENGAN GUNTING PADA GARIS MIDLINE KE ARAH
PROKSIMAL SAMPAI 0,5 CM DARI CORONA GLANDIS
 SELANJUTNYA DILAKUKAN PEMOTONGAN MELINGKAR
HINGGA KULIT PREPUTIUM TERLEPAS
 KONTROL PERDARAHAN
 KULIT DI PROKSIMAL DAN MUKOSA DI DISTAL
DIDEKATKAN DAN DILAKUKAN PENJAHITAN
SEDERHANA DENGAN BENANG YANG CEPAT DISERAP
(PLAIN CATGUT)
TEKNIK OBLIK (GULOTIN)

 PREPUTIUM DITEGANGKAN DI
BAGIAN VENTRAL DAN DORSAL
DENGAN KLEM
 KULIT PREPUTIUM DIJEPIT DENGAN
KLEM SECARA OBLIK
 SELANJUTNYA DILAKUKAN
PEMOTONGAN
TEKNIK LAIN

 TEKNIK DISEKSI PREPUTIUM

 ALAT PLASTIBEL ATAU GOMCO

KOMPLIKASI
 PERDARAHAN : HEMOSTATIS YANG TIDAK BAIK
 INFEKSI : STERILITAS KURANG, PERAWATAN
PASCA OPERASI JELEK
 PENGANGKATAN KULIT PENIS TIDAK ADEKUAT
ATAU TERLALU BANYAK
 AMPUTASI GLANS ATAU BATANG PENIS
 STRIKTUR/STENOSIS MEATUS
 FIMOSIS PASCA STRIKTUR
 FISTEL URETROKUTAN
 NEKROSIS PENIS AKIBAT ISKHEMIA: JAHITAN
TERLALU RAPAT DAN KUAT, INFEKSI,
KONSENTRASI ADRENALIN TINGGI,VERBAN
TERLALU KETAT
 TETANUS