Charcot Foot PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

Penanganan Kaki Charcot Diabetik


Suci Wulansari
Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Surabaya, Indonesia

ABSTRAK
Peningkatan usia harapan hidup pada penderita diabetes melitus (DM) menyebabkan peningkatan prevalensi komplikasi diabetes.
Kaki Charcot diabetik merupakan salah satu bentuk komplikasi mikroangiopati DM. Pasien sering datang dengan kondisi sudah terjadi
deformitas kaki yang berat. Diagnosis dan penanganan dini yang tepat akan mencegah progresivitas penyakit. Tatalaksana meliputi
pengendalian kondisi DM dengan pemberian medikamentosa, latihan, pemasangan ortesa, dan tindakan operatif.

Kata kunci: Diabetes melitus, kaki Charcot, tatalaksana kaki Charcot

ABSTRACT
An improvement of life expectancy among diabetes mellitus patient increases the prevalence of diabetes complication. Charcot diabetic
foot is one of the microangiopathic complication of DM. Patient often comes with a severe foot deformities. A precise diagnosis and
early treatment will prevent its progressivity. The treatment involves regulation of DM, exercise, orthesis, and surgery. Suci Wulansari.
Management of Charcot Diabetic Foot.

Keywords: Charcot’s foot, diabetes mellitus, management of Charcot’s foot

Pendahuluan Gangguan kaki merupakan penyebab juga bisa didapatkan pada kasus trauma
Prevalensi diabetes melitus (DM) meningkat morbiditas terbanyak dan merupakan alasan tungkai dan intoksikasi alkohol.3 Tabel 1
di seluruh dunia. Indonesia kini telah utama hospitalisasi penderita diabetes. menggambarkan predileksi lokasi Charcot’s
menduduki rangking keempat dalam hal Tiga komplikasi utama kaki diabetes adalah joint pada berbagai jenis penyakit.
jumlah penderita diabetes terbanyak ulkus, infeksi, dan kaki Charcot. Kaki Charcot
setelah Amerika Serikat, Cina, dan menimbulkan gangguan fungsi pada Berbagai terminologi yang sering digunakan
India. World Health Organization (WHO) tungkai dan merupakan komplikasi serius dan menggambarkan patogenesis kondisi
memprediksi kenaikan jumlah penderita penderita DM lama. Diperkirakan 1% pasien ini antara lain neuropathic arthropathy,
DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun DM menderita kaki Charcot, mungkin lebih osteoarthropathy, Charcot’s joint, Charcot
2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun kecil dari sebenarnya karena banyaknya neuropathic osteoarthropathy, Charcot’s
2030. Peningkatan terbesar adalah DM kasus yang tidak terdeteksi, khususnya grade neuroarthropathy, dan neurotrophic joint.4
tipe 2, terutama pada penderita muda awal.2 Penanganan komprehensif pasien Berdasarkan American Diabetes Association
dan obesitas. Dengan adanya peningkatan dengan kaki Charcot sangat penting karena dan American Pediatric Medical Association,
usia harapan hidup, prevalensi komplikasi dapat mencegah progresivitas deformitas nomenklatur standar yang disepakati adalah
diabetes juga ikut meningkat.1,2 yang telah terjadi dan meningkatkan Charcot neuropathic osteoarthropathy (CN) atau
kualitas hidup. kaki Charcot.5
Neuroartropati Charcot pertama kali
diperkenalkan oleh Jean-Martin Charcot Charcot’s Joint Kaki Charcot adalah suatu kondisi yang
pada tahun 1868 sebagai salah satu bentuk Istilah Charcot’s joint pertama kali di- mengenai tulang, sendi, dan jaringan lunak
komplikasi penyakit sifilis. Pada tahun 1936, perkenalkan oleh Jean-Martin Charcot pada kaki dan pergelangan kaki, di mana fase
neuroartropati mulai dihubungkan dengan tahun 1868, pada pasien tabes dorsalis. awal ditandai dengan inflamasi.5,6 Kaki
DM. Saat ini, DM merupakan penyebab utama Terjadi deformitas berat, krepitasi, dan Charcot merupakan kondisi progresif yang
neuroartropati Charcot. Pada penderita DM, instabilitas sendi dengan derajat berbeda, ditandai dengan dislokasi sendi, fraktur
penyakit Charcot hampir selalu menyerang yang dihubungkan dengan defisiensi nutrisi patologis, dan destruksi berat arsitektur kaki
kaki, walaupun pernah dijumpai adanya spinal cord.2 Charcot’s joint bisa diakibatkan yang dapat memperburuk deformitas.2
keterlibatan pada lutut, panggul, tulang oleh berbagai penyakit, diabetes melitus (DM)
belakang, dan pergelangan tangan.3 merupakan penyebab utama. Charcot’s joint Kaki Charcot Diabetik merupakan salah
Alamat korespondensi email: wulansari.yusuf@gmail.com

CDK-237/ vol. 43 no. 2, th. 2016 107


TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1. Penyakit yang berpotensi menyebabkan Charcot’s joint dan predileksinya.2 Pada penderita DM lama, terjadi neuropati
akibat komplikasi mikroangiopati, tidak
Nama Penyakit Predileksi Lokasi
adanya sensasi protektif akan memicu
Diabetes Melitus Kaki dan pergelangan kaki
cedera berulang (sprain atau bahkan
Tabes Dorsalis Lutut, bahu, pinggul, pergelangan kaki, tulang belakang
Siringomieli Bahu, siku, tulang leher
fraktur) sehingga menimbulkan trauma saat
Lepra Kaki, pergelangan kaki, tangan
ambulasi, baik langsung maupun melalui
Spina Bifida Hip dan lutut proses instabilitas, degenerasi, subluksasi
Meningomielokel Pergelangan kaki dan kaki sendi, dan laksiti ligamen yang akhirnya
Insensitif nyeri kongenital Pergelangan kaki dan kaki menimbulkan kaki Charcot.9
Alkoholik kronik Kaki
Lesi saraf perifer Pergelangan kaki dan kaki Beberapa faktor metabolik berpotensi ber-
Gangguan saraf ischiadicus Pergelangan kaki dan kaki peran. Teori terbaru menyebutkan adanya
Insensitif nyeri histeria Bervariasi peran sitokin dan jalur RANK-L – N-FkB. RANK-L
Mielodisplasia Bervariasi merupakan bagian dari TNF-a superfamily,
Sklerosis multipel Bervariasi yang mengganggu pengaturan Nuclear
Sindrom Riley-Day Bervariasi transcription Factor kB (NF-kB), dan akan
Injeksi intraartikuler Bervariasi memicu peningkatan osteoklastogenesis
Paraplegia Bervariasi dan selanjutnya osteolisis. Reseptor pengikat
untuk RANK-L, osteoprotegerin (OPG), akan
satu bentuk komplikasi mikroangiopati inflamasi.3 Interaksi berbagai faktor (DM, memodulasi aktivitas RANK-L dan NF-kB.
DM, yaitu neuropati DM. Dislokasi dan atau neuropati sensori motor, neuropati otonom, Inflamasi eksesif khas pada kaki Charcot
fraktur progresif yang terjadi mengakibatkan trauma, dan metabolisme abnormal dari mungkin menunjukkan adanya gangguan
deformitas berat kaki dan pergelangan tulang) mengakibatkan inflamasi lokal akut keseimbangan RANK-L/OPG yang akan me-
kaki. Kondisi ini berpotensi ulserasi dengan yang menimbulkan berbagai tingkat dan ningkatkan osteolisis secara eksesif. Kalsifikasi
atau tanpa infeksi dan meningkatkan risiko pola destruksi tulang, subluksasi, dislokasi, vaskuler yang sering dijumpai juga ber-
amputasi.7 dan deformitas.5 hubungan dengan jalur tersebut.2,5

Insidens Teori Perancis yang dikemukakan oleh Gambaran Klinis dan Klasifikasi
Kaki Charcot diabetik didapatkan pada Jean-Martin Charcot menyatakan bahwa Klasifikasi kaki Charcot yang paling banyak
sekitar 16% pasien DM dengan neuro- kerusakan sendi berhubungan dengan digunakan adalah sistem Eichenholtz yang
artropati.3 Insidens kaki unilateral antara kerusakan sistem saraf pusat yang juga berdasarkan gambaran radiologi.
0,08-7,7%, dan keterlibatan bilateral antara mengendalikan nutrisi sendi dan tulang. Sistem ini membagi tiga yaitu fase
5,9-39,3%.6 Keterlibatan kaki kontralateral Teori Jerman oleh Volkman dan Virchow perkembangan, koalesen, dan rekonstruksi
berhubungan dengan adanya peningkatan menyatakan bahwa trauma berulang pada yang menunjukkan tingkat proses peru-
tekanan pada kaki yang sehat akibat sendi denervasi merupakan faktor yang bahan fisiologis.6,8,10
imobilisasi atau pengurangan beban pada mempercepat timbulnya CN.3
kaki yang sakit. Pasien sebagian besar telah Pada fase perkembangan terjadi inflamasi
menderita DM sekitar 10-15 tahun, pada Trauma ekstremitas yang mengalami akut ditandai hiperemia, edema jaringan
umumnya dengan kontrol yang buruk. Tidak neuropati berat merupakan teori yang lunak, fragmentasi osteokondral, subluksasi
didapatkan perbedaan insidens berdasarkan paling luas diterima. Kaki Charcot sendi, atau dislokasi dan destruksi sendi
jenis kelamin.4 diabetik timbul akibat neuropati otonom pada berbagai tingkat. Arkus longitudinal
menyebabkan pelebaran pembuluh darah, bisa kolaps akan menyebabkan subluksasi
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan sehingga terjadi hubungan antara arteri midfoot pada bidang transversal yang akan
densitas tulang lebih besar pada penderita dan vena menyebabkan peningkatan aliran menimbulkan gambaran rocker bottom
DM tipe 1 dibandingkan pada DM tipe 2. darah ke kaki.4 Peningkatan resorpsi sel foot. Subluksasi sendi pergelangan kaki
Onset kaki Charcot diabetik timbul di usia tulang menimbulkan osteopenia berat, akan menimbulkan deformitas valgus atau
yang lebih awal pada DM tipe 1 dibandingkan sehingga menurunkan kekuatan tulang. varus di pergelangan kaki, sehingga pasien
DM tipe 2. Studi cohort dengan sampel besar Neuropati motorik berhubungan dengan ke- berjalan dengan posisi pergelangan kaki
mendapatkan bahwa onset di kalangan tidakseimbangan dan distribusi abnormal inversi atau eversi. Ambulasi pada fase
pasien DM tipe 2 pada dekade 6-7, pada DM tekanan pada telapak kaki. Gangguan ini akan meningkatkan deformitas secara
tipe 1 umumnya sudah timbul pada dekade sensorik yang menyertai neuropati sensoris signifikan. Gambaran radiologi menunjukkan
4-5.8 perifer membuat pasien tidak merasakan adanya demineralisasi tulang, fragmentasi
tekanan abnormal tersebut, sehingga periartikuler, dan dislokasi tulang.
Patogenesis terjadi destruksi tulang. Destruksi tulang
Terdapat berbagai teori patogenesis akan meningkat jika pasien tetap melakukan Fase koalesen ditandai dengan reduksi
Charcot’s joint antara lain neuropati dan ambulasi pada kaki tersebut.6,8 edema jaringan lunak, proliferasi kalus

108 CDK-237/ vol. 43 no. 2, th. 2016


TINJAUAN PUSTAKA

tulang, dan konsolidasi fraktur. Terjadi juga disebut “Charcot in situ”.2 Gambaran dan muskuloskeletal. Pada kaki Charcot
pembentukan perioseal baru. Periode ini radiologi menunjukkan fraktur simpel diabetik, biasanya sirkulasi masih adekuat.6,15
merupakan penyembuhan, terjadi absorbsi ataupun komunitif, bisa disertai penyempitan
debris dan penyembuhan fraktur. Fase sendi, tetapi tanpa fragmentasi tulang seperti Neuropati otonom mengubah regulasi
rekonstruksi ditandai dengan ankilosis pada grade 1; paling sering mengenai regio yang meningkatkan aliran darah dan
tulang dan proliferasi hipertrofi. Terjadi sendi tarsometatarsal.2,6,14 terbentuk shunting arteri-vena sehingga
perbaikan dan remodelling tulang, yaitu terjadi hiperemi. Neuropati otonom juga
peningkatan densitas dan sklerosis dengan Diagnosis menyebabkan gangguan fungsi kelenjar
perbaikan stabilitas sendi. Pada fase ini Diagnosis ditegakkan berdasarkan anam- yang mengakibatkan kulit kaki menjadi
terjadi proses penyembuhan. Gambaran nesis, gambaran klinis, dan pemeriksaan kering, kurang lentur, dan lebih rentan
radiologi menunjukkan adanya absorpsi penunjang. Keluhan rasa tebal, kesemutan, terluka.4,15
debris tulang, bagian tepi tulang yang rasa terbakar mungkin tidak ada karena
lebih halus, sklerosis, ankilosis tulang, hilangnya sensasi. Riwayat trauma biasanya Evaluasi motorik dilakukan pada otot-otot
penyembuhan tulang, dan resolusi tidak ada. Pasien mungkin merasa nyeri. intrinsik kaki yang sering mengalami atrofi.
osteopenia.2,6 Nyeri sering dirasakan lebih ringan dan tidak Pemeriksaan meliputi deformitas kaki,
sebanding dengan beratnya gejala klinis. penurunan luas gerak sendi, perbedaan
Pembagian ini dianggap sangat deskriptif Riwayat DM yang lama mendukung dugaan panjang tungkai, adakah amputasi
dan berguna secara radiologis, tetapi kaki Charcot Diabetik.10 sebelumnya, dan evaluasi berjalan.
terbatas aplikasi praktisnya. Secara klinis, Pada evaluasi berjalan bisa didapatkan
fase 1 merupakan fase akut, fase 2 dan 3 Pasien biasanya datang dengan kondisi kaki abnormalitas tekanan pada kaki akibat
merupakan grade tetap atau reparatif. kemerahan, hangat pada perabaan, biasanya deformitas yang bisa memicu ulkus,
Ketiga fase ini bisa terjadi dalam 2-3 tahun, disertai deformitas kaki, seperti arkus yang dan peningkatan risiko jatuh. Gangguan
meskipun fase akut mungkin bisa menetap jatuh atau turun, ekuinus pergelangan kaki, proprioseptif juga menyebabkan berjalan
dalam beberapa bulan.2,6 atau berjalan dengan posisi inversi atau dengan wide base dan cenderung melihat
eversi kaki. Kecurigaan kaki Charcot diabetik ke lantai.15
Shibata11 dan Shella12 mendeskripsikan terutama jika suhunya meningkat >2˚
adanya grade 0, yaitu belum terdapat dibandingkan kaki kontralateral, tanpa ada Pemeriksaan Penunjang
perubahan radiologi, tetapi terdapat luka terbuka atau limfangitis.6 Gambaran radiologi awal bisa normal atau
pembengkakan dan hangat pada kaki. Schon tampak osteoporosis, fraktur, dislokasi, atau
dan Marks13 mendeskripsikan grade 0 sebagai Pemeriksaan terdiri dari riwayat pasien, fragmentasi tulang. Bisa tampak gambaran
risiko pasien neuropati dan jejas akut evaluasi neurologi (refleks Achilles), deformitas luas tanpa fraktur. Jika terdapat
berkelanjutan, mengklasifikasikan kondisi gangguan sensoris, motorik, vaskuler (arteri ulkus (terutama yang sampai ke tulang),
ini sebagai grade pre-Charcot. Periode ini dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior), akan sulit dibedakan dengan infeksi dan
osteomielitis. Pada kaki Charcot diabetik yang
berat bisa dijumpai gambaran deformitas
menyerupai pencil pointing pada sendi
metatarsofalangeal atau fraktur pada caput
metatarsal.10

Bisa dijumpai peningkatan laju endap


darah dan hitung leukosit. Peningkatan
C-Reactive Protein dapat dijumpai pada
kondisi akut, juga peningkatan kadar alkali
fosfatase (marker pembentukan tulang)
dan deoksipiridanolin urin (marker resorpsi
tulang) yang menggambarkan pening-
katan turnover dan remodelling tulang. Kaki
Charcot diabetik sebagian besar dijumpai
pada pasien diabetes tidak terkontrol,
sehingga disarankan pemeriksaan HbA1c.3,6

CT scan dapat mendeteksi adanya sekuestra,


destruksi korteks, reaksi periosteal, dan udara
interosseus yang mungkin tidak terdeteksi
Gambar 1. Fase awal dan gambaran khas deformitas kaki Charcot diabetik: A. Edema, kaki tampak kemerahan tanpa ada luka dengan MRI. Pemeriksaan MRI tidak bisa
terbuka.6 B. Gambaran khas kaki Charcot diabetik dengan deformitas Rocker Bottom Foot.5 membedakan antara kaki Charcot dengan

CDK-237/ vol. 43 no. 2, th. 2016 109


TINJAUAN PUSTAKA

osteomielitis.6 Pada Bone Scan dengan Orthesa diberikan sesuai fase penyakit. amputasi. Pemasangan fiksasi internal dan
metode three phase, akan didapatkan hasil Pada fase I, standar emas terapi adalah eksternal diikuti imobilisasi yang lebih
positif peningkatan turnover tulang; metode imobilisasi dan non-weight bearing (NWB). lama dibandingkan dengan pasien tanpa
ini sangat sensitif. Biopsi tulang merupakan Inisiasi NWB yang tepat akan menghenti- DM.8,14
standar baku untuk membedakan kaki kan progresivitas deformitas. Imobilisasi bisa
Charcot diabetik dengan osteomielitis.3,6 dilakukan dengan Total Contact Cast (TCC), Eksostektomi dilakukan untuk meng-
below knee cast, atau Patellar Tendon Bearing hilangkan penonjolan tulang seperti pada
Diagnosis Banding (PTB) dengan patton bottom. Prinsip ini masih Rocker Bottom Foot. Ulkus disembuhkan
Osteomielitis, inflamasi karena artritis, kontroversial karena imobilisasi juga akan untuk meminimalisasi risiko infeksi. Jika
selulitis, trauma, deep vein thrombosis (DVT), memicu osteoporosis dan memperlemah didapatkan osteomielitis, eksisi tulang di-
dan gout. Kaki Charcot fase akut sering sulit kondisi tulang.6 lakukan lebih luas. Dengan eksostektomi,
dibedakan dari osteomielitis dan selulitis. akan didapatkan permukaan kaki yang
Tes klinis adalah mengelevasi kaki selama TCC bertujuan imobilisasi dan meng- datar lebih luas untuk menahan beban
lima menit. Pada kaki Charcot eritema akan hilangkan beban pada kaki Charcot. Setiap badan.8,14 Artrodesis dilakukan pada
berkurang, sedangkan pada selulitis akan 1-2 minggu harus disesuaikan ukurannya deformitas midfoot dan hindfoot yang tidak
menetap. sesuai reduksi edema. Penggunaan TCC memungkinkan penggunaan brace dan
juga meningkatkan beban kaki kontra. menyebabkan ulserasi berulang. Tujuan
Terapi Kontraindikasi tindakan operasi yaitu pada utamanya adalah mempertahankan stabilitas
Terapi konservatif berupa medikamentosa, fase akut, terdapat fragmentasi tulang, dan alignment kaki dan pergelangan kaki,
latihan, dan pemberian ortesa. Obat atau pembentukan tulang periosteal baru. sehingga bisa menggunakan sepatu terapi
antiresorpsi (alendronat, risedronat, Operasi saat fase akut berpotensi untuk dan menurunkan risiko ulserasi.2,8
bifosfonat, pamidronat, dan lain-lain) di- memicu dan memperluas atrofi tulang.9,10
sarankan karena pada pasien kaki Charcot Simpulan
diabetik terjadi peningkatan turn over tulang. Tujuan tindakan operatif adalah meng- Kaki Charcot merupakan komplikasi
Obat antiresorpsi berfungsi menurunkan turn hilangkan penonjolan tulang dan mem- kompleks dari neuropati DM. Kerusakan
over dengan cara menghambat aktivitas perbaiki deformitas, sehingga mencapai kaki dan pergelangan kaki dimulai dari
osteoklas, sehingga diharapkan dapat posisi kaki plantigrade yang stabil, realigned, inflamasi yang tidak terkontrol. Pada
mempertahankan kondisi kaki Charcot. dan dapat diakomodasi dengan penggunaan fase lanjut didapatkan gambaran khas
Pemberian obat bisa oral ataupun intravena. brace atau sepatu, sehingga bisa mencegah Rocker bottom foot yang sebenarnya dapat
Bifosfonat intravena dilaporkan telah ulserasi dan amputasi tungkai. Intervensi dicegah dengan deteksi dan penanganan
memperbaiki kondisi nyeri dan panas. operatif adalah pemanjangan tendon dini dan komprehensif. Terapi konservatif
Kalsitonin intranasal dinyatakan dapat Achilles (jika terdapat ekuinus pergela- yang direkomendasikan pada fase akut
memberikan perbaikan secara signifikan ngan kaki), eksostektomi, artrodesis, dan adalah imobilisasi dan NWB. Pemberian WB
dibandingkan kelompok yang hanya men-
dapat terapi off loading dan kalsium.5,10

Terapi medikamentosa rutin untuk


kontrol gula darah dan mengurangi
progesivitas komplikasi DM, bisa berupa
obat hipoglikemik oral (biguanid, inhibitor
glukosidase, meglitinid, sulfonilurea,
tiazolidin, inkretin mimetik), ataupun injeksi
insulin.13

Latihan penderita DM bertujuan untuk


memperbaiki toleransi glukosa, peningkatan
sensitivitas insulin, penurunan HbA1C, dan
menurunkan kebutuhan insulin. Manfaat
tambahan adalah memperbaiki faktor
risiko CVD (Cerebro-Vascular Disease), yaitu
profil lipid, tekanan darah, berat badan, dan
kapasitas fungsional.16,17 Pasien kaki Charcot
diabetik lebih baik latihan non-weight
bearing, dianjurkan dalam bentuk berenang,
latihan di air, sepeda dengan tahanan
ringan, atau latihan anggota gerak atas.17 Gambar 2. A. Total Contact Cast; B. PTB dengan patton battom.8,18

110 CDK-237/ vol. 43 no. 2, th. 2016


TINJAUAN PUSTAKA

dilakukan bertahap sesuai grade penyakit. awal hanya jika disertai fraktur kaki atau operasi dilakukan jika terapi konservatif tidak
Terapi operatif dipertimbangkan pada fase pergelangan kaki. Pada fase lanjut, terapi efektif.

DAFTAR PUSTAKA
1. PDPERSI. RI rangking keempat jumlah penderita diabetes terbanyak dunia [Internet]. 2011 [cited 2014 April 14]. Available from: http://www.pdpersi.co.id/content/news.
php?catid=23&mid=5&nid=618.
2. Frykberg RG, Zgonist T, Aemstrong DG, Driver VR, Giurini JM, Kravitz SR, et al. Diabetic foot disorders: A clinical practice guideline. J Foot and Ankle Surgery. 2006; 45(5).
3. Vella, Cachia. Charcot neuroarthropathy: Pathogenesis, diagnosis and medical management. Malta Med J. 2008; 20(3).
4. Meyer S. The pathogenesis of diabetik Charcot joint. Iowa Orthopaed J. Iowa: University of Iowa; 2003.
5. Rogers LC, Frykeberg RG, Armstrong DG, Boulton A, Edmonds M, Ha Van J, et al. The Charcot foot in diabetes. Diabetic Care 2011; 34: 2123-9.
6. Kolodin EL, Vitale T. Foot disorder. Phyisical medicine and rehabilitation, principles and practice. 4th ed. Ch. 38. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2010.
7. Capobianco CM, Ramanujam CL, Zgonis T. Charcot foot reconstruction with combined internal and external fixation: Case report. J Orthopaed Surg Res. 2010.
8. Frykberg RG. Charcot artropathy in the diabetic foot. The diabetic foot. 2nd ed. New Jersey; 2006.
9. Frykberg RG. Charcot foot: An update on pathogenesis and management in the foot in diabetes. 3rd ed. New York: John Wiley and Sons, Inc; 2000.
10. Gupta PPK, Mohan V. Charcot foot - an update. JAPI 51; 2003.
11. Shibata T, Tada K, Kagawa, Hashizume C. The result of arthrodesis of the ankle for neuroarthropathy. J Bone and Joint Surg. 1990; 72A(5).
12. Sella EJ, Barrette C. Staging on Charchot neuroarthropathy along the medial collumn of the foot in the diabetic patient. J Foot Ankle Surg. 1999.
13. Schon LC, Marks RM. The management of neuroarhropathy fracture dislocation in the diabetic patient. Orthop Clin North Am. 1995.
14. Pakarinen TJ, Laine H-J, Honkonen SE, Peltoen J, Oksala H, Lahtela J. Charcot arthropathy of the diabetic foot current: Concept and review of 36 cases. Charcot arthropathy of the diabetic
foot. Scand J Surg. 2002; 91: 195-201.
15. Pinzur MS, Lio T, Posner M. Treatment of Eichenholtz stage I Charcot foot arthropathy with a weightbearing total contact cast. Foot Ankle Int. 2006.
16. ACSM’s guidelines for exercise testing and prescription. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2010.
17. Krusen’s handbook of physical medicine and rehabilitation. 4th ed. USA: WB. Saunders Co; 1990.
18. Trepman E, Donelli P. Patellar tendon-bearing, patten-bottom caliper suspension orthosis in active Charcot arthropathy: Crutch-free ambulation with no weight bearing in the foot. Foot
Ankle Int. 2002.

CDK-237/ vol. 43 no. 2, th. 2016 111

Anda mungkin juga menyukai