ABSTRAK

FORMULASI KRIM TABIR SURYA MENGANDUNG TITANIUM DIOKSIDA

DAN EPMS (Etil p-metoksisinamat) DENGAN FASE MINYAK VCO (Virgin
Coconut Oil)
(Variasi Kadar VCO 15%, 17,5%, dan 20% Mengunakan Emulgator Tween 80 dan
Span 20)

NAILUL SABRINA

Tabir surya modern harus mengandung campuran tabir surya fisika dan kimiawi, karena
memberikan perlindungan terhadap radiasi UVA dan UVB. TiO 2 memiliki mekanisme anti
UVA dan UVB, EPMS mempunyai mekanisme anti UVB. Fase minyak yang digunakan
adalah VCO karena dapat digunakan sebagai emolient, antioksidan, dan tabir surya alami.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pada kadar berapa (15%, 17,5%, dan 20%)
VCO yang dapat memberikan karakteristik fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas, dan
daya sebar), karakteristik kimia (ph), dan stabilitas (freeze thaw dan stabilitas 3 suhu) yang
terbaik untuk formula sediaan krim dalam basis vanishing cream.
Hasil pemeriksaan organoleptis semua formula memiliki tekstur lembut, berwarna putih
mengkilap, dan berbau khas kelapa. Berdasarkan hasil homogenitas semua formula homogen
dan tidak terlihat adanya bintik-bintik. Hasil analisa statistik menggunakan One-way Anova
didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna untuk uji daya sebar (0,045-0,103
g/cm), dan ada perbedaan bermakna untuk uji viskositas masuk dalam persyaratan (4500 cps-
13500 cps) dan pH awal sediaan masuk dalam persyaratan (5,13-7,05). Untuk uji stabilitas
menggunakan metode freeze thaw dan tiga suhu, semua formula stabil secara organoleptis
karena tidak menunjukkan pemisahan pada krim, hasil uji pH tiga suhu (5,05-6,95) dan hasil
uji pH freeze thaw (5,05-6,97) masuk dalam syarat rentang pH kulit.
Berdasarkan karakteristik fisik, kimia dan stabilitas sediaan krim tabir surya yang
mengandung TiO2 dan EPMS dengan variasi kadar VCO menggunakan emulgator tween 80
dan span 20 dari empat formula, VCO pada kadar 15% yang memberikan hasil paling optimal
terhadap semua karakteristik.

Kata kunci: TiO2, EPMS, tabir surya, VCO