Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan misi RSUD Caruban Kabupaten Madiun yaitu untuk
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan dan rujukan yang profesional, bermutu,
beretika, bercirikan modern serta berfokus pada keselamatan dan kepuasan pasien,
untuk itu RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun melakukan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien sesuai dengan standar akreditasi KARS versi 2012 . Kegiatan
ini dilakukan di setiap unit kerja/instalasi terkait untuk mengukur kinerja pelayanan
rumah sakit dan sebagai manajemen control untuk mendukung pengambilan
keputusan.
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD CARUBAN
Kabupaten Madiun di Instalasi Sanitasi menetapkan 2 indikator untuk peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
Laporan ini dibuat untuk mengevaluasi perkembangan hasil pemantauan
indikator mutu yang diambil oleh instalasi/unit kerja dari bulan Oktober sampai
dengan Desember 2016. Dan dalam laporan ini perbandingan ( Benchmark ) hasil
pemantauan indikator mutu di RSUD CARUBAN , berdasarkan standar nasional
( yang sebagaian besar ditetapkan dalam SPM tahun 2008 ) serta standar dari WHO

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di Instalasi
bedah sentral RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun.

2. Tujuan Khusus
a. Terevalusinya peningkatan mutu di Instalasi Bedah sentral melalui pemantauan
2 ( dua ) indikator mutu yang telah ditetapkan.
b. Terevaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan Insiden
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( IKP-RS )
c. Terevalusinya pelaksanaan program mutu spesifik lain yang dilakukan oleh
tim/komite/unit terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
d. Didapatkannya rekomendasi dari Dewan Pengawas mengenai Program Mutu
Pelayanan dan Penerapan Keselamatan pasien di RSUD CARUBAN KAbupaten
Madiun.

BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT
BULAN OKTOBER – DESEMBER 2016

A. Kegiatan Pokok
Seperti telah dijelaskan diatas, kegiatan pemantauan indikator mutu yang
dilaporkan adalah periode Bulan Oktober sampai dengan desember 2016. Adapun
indikator mutu yang dipantau adalah sebagai berikut :
1. Indikator Area Manajemen, meliputi :
 Manajemen Risiko, dengan indikator Kejadian Petugas Tertusuk Benda Tajam;

2. Indikator Spesifik Lain, meliputi :


 Baku Mutu Limbah Cair

B. Rincian Kegiatan
1. Melakukan pemantauan mutu secara berkesinambungan
2. Melakukan analisa data dengan membuat tabulasi dan interpretasi data mutu
3. Penyampaian laporan mutu kepada Direktur
4. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu

C. Jadwal Kegiatan
1. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu setiap bulan , menyusun
program perbaikan mutu dengan teknik PDSA oleh penangggung jawab pengumpul
data indikator mutu rumah sakit dilaporkan pada saat rapat tri wulan
2. Melakukan pemantauan mutu secara berkesinambungan
3. Melakukan analisa data dengan membuat tabulasi dan interpretasi data mutu setiap
bulan
4. Penyampaian laporan mutu kepada Direktur setiap tiga bulan
5. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu setiap tiga bulan

BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT


1. Indikator Area manajemen (Kejadian Petugas Tertusuk Benda Tajam)

Berdasarkan hasil pengukuran mutu di Rumah Sakit ( Tertusuk Benda Tajam )


terdapat 2 orang petugas di RS. Hal ini disebabkan kerena :
1. Kegiatan saat pengambilan sampah medis di setiap ruangan
2. Kegiatan pemilahan sampah medis yang tercampur di dalam tong sampah non
medis
3. Ketidak patuhan/ ketidaksesuaian petugas ruangan dalam pembuangan sampah
medis dan non medis

2. Indikator Spesifik Lain ( Baku Mutu limbah Cair )

a. Poltekkes Surabaya Desember 2016

No Lokasi Kode Pemeriksaan Bakteriologis


Pengambila Sampel Tes Perkiraan Tes Hasil Baku Mutu
n Sampel (LB 37 C)
0
Penegasan PTJ/100ml (PTJ/100 ml)
Seri (Gol.Coliform)
Pengenceran
10 ml 1 ml 0.1 ml
1. Inlet IPAL L1 5/5 5/5 5/5 5.5.4 1.600 4.000
2. Outlet IPAL L2 5/5 5/5 5/5 5.3.2 140 4.000
“Baku Mutu Air Limbah SK Gubernur Jatim Nomor : 61/1999 Tentang Limbah RS”

No. Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Metode


Kimia Air Pemeriksaan
Inlet Outlet
1. pH - 7,0 7,0 6–9 Colorimetri
2. BOD Mg/l 54 24 30 Titrimetri
3. COD Mg/l 81,63 61,22 80 Titrimetri
4. TSS Mg/l 32,6 25,2 30 Gravimetri
5. Phosphat Mg/l 0,037 0,015 2 Spektrofotometri
6. Amoniak Mg/l 0,456 0,054 0,1 Spektrofotometri
“Baku Mutu Limbah Rumah Sakit Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013”

b. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit


(BBTKLPP) Surabaya

No. Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Metode


Kimia Air Pemeriksaan
Inlet Outlet
1. pH - 7,0 7,0 6–9 Colorimetri
2. BOD Mg/l 0,3586 11,99 30 Titrimetri
3. COD Mg/l 0,4007 27,9254 80 Titrimetri
4. TSS Mg/l 1 - 30 Gravimetri
5. Phosphat Mg/l 0,0053 0,1051 2 Spektrofotometri
6. Amoniak Mg/l 0,0001 0,0216 0,1 Spektrofotometri

Dari hasil lab. Baku mutu limbah cair RS untuk limbah cair yang dihasilkan Rumah
Sakit adalah memenuhi syarat yang telah ditentukan ( Baku Mutu Limbah Cair/ Sesuai
Standart )

BAB IV
RENCANA TINDAK LANJUT

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di unit instalasi sanitasi maka


diperlukan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Indikator Area Manajemen terhadap indikator :
a. Indikator Angka petugas tertusuk Benda Tajam
1. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) Lengakap
2. Menempatkan Kesesuaian Sampah Medis Dan non Medis
3. Membuat Jadwal Petugas Tertusuk Benda Tajam
2. Indikator Spesifik Lainnya
a. Indikator Baku Mutu Limbah Cair
1. Membuat jadwal rutin untuk pemantauan limbah cair RS agar tetap sesuai
standart baku mutu limbah cair
2. Mengusulkan untuk pengambilan sampel limbah cair RS per bulan sebagai
bahan pertimbangan akreditasi RS
3. Membuat arsip dari hasil lab. Limbah cair RS

BAB V
PENUTUP

Dengan hasil yang ada dalam manajemen resiko RS di unit Instalasi Sanitasi, bahwa
untuk petugas tertusuk benda tajam ada penurunan dengan dilengkapi APD yang telah
disediakan RS. Dan untuk hasil limbah cair yang didapat dari pengambilan sampel dari
pihak lab. Sudah sesuai baku mutu limbah cair.
Demikian laporan manajemen resiko Unit Instalasi Sanitasi dibuat agar menjadi
perhatian adanya.
Mengetahui,
Kepala Bidang Penunjang
RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun Kepala Instalasi Sanitasi

Drs. HARIYANTO, Apt, MM RONANG SUPRABA, A.Md


NIP. 196407121992031011 NIP. 198409032010011025

Anda mungkin juga menyukai