Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PERTEMUAN KE-5

PRAKTIKUM METODE STATISTIKA

NAMA : YUSFIL KHOIR PULUNGAN


NIM : 11.6973
KELAS : I-A

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK


JAKARTA
2012
Karena, kita perlu memasukkan beberapa variable yang kita gunakan pada
pembuatan grafik Time Series. Berikut langkah-langkah membuat variabelnya dengan
menggunakan ommand pada STATA :
Membuat variable harga pada periode A dengan cara
Gen Pa=uniform()
Membuat variable harga pada periode B dengan cara
Gen Pb=uniform()
Membuat variable kuantitas pada periode A dengan cara
Gen Qa=uniform()
Membuat variable kuantitas pada periode B dengan cara
Gen Pa=uniform()
Untuk mengetahui hasil dari beberapa perintah yang sudah kita ketikkan tadi pada
command STATA maka kita tinggal ketikkan browse pada commandnya. Sehingga akan
muncul data yang sudah ada berdasarkan hasil survey sebagai berikut.
data yang sebenarnya sebanyak 250 sesuai yang kita buat tadi, namun dipersingkat agar
lebih jelas.
Pada command STATA kita hanya perlu mengetikkan code berikut untuk
menghitung sesuai rumus perhitungan angka indeks dengan metode Laspeyres.
gen laspeyers=( Pa* Qa[1]+Pb* Qb[1])/( Pa[1]* Qa[1]+ Pb[1]*Qb[1])
Membuat grafik time series
1. Gen n=_n
2. tsset n
time variable: n, 1 to 250
delta: 1 unit
3. twoway (tsline laspeyers)
Berikut grafik Time Series-nya
3
2
laspeyers

1
0

0 50 100 150 200 250


n
Untuk melihat sebaran datanya ketikkan scatter laspeyers n pada command STATA,
sehingga dihasilkan grafik sebagai berikut :

3
2
laspeyers

1
0

0 50 100 150 200 250


n

Untuk lebih jelasnya saya menggunakan data gnp96 agar metode Time Seriesnya
lebih terlihat dengan mengetikkan command-command berikut ini pada command STATA.
1. clear
2. sysuse dir
3. sysuse gnp96
4. tsset date, daily
5. twoway (tsline gnp96)
Maka akan dihasilkan grafik Time Series seperti grafik Time series di bawah ini :
10000
8000
6000
4000

01feb1960 01mar1960 01apr1960 01may1960 01jun1960 01jul1960


Date

Dalam data tidak terjadi perubahan yang sangat drastic sehingga untuk
menghindari hal tersebut kita bias menghitung rata-rata dari data dengan menggunakan
STATA dengan data sebelum serta sesudah yang kita kehendaki. Sebagai contoh untuk
latihan saya menggunakan tiga data sebelum dan satu buah data sesudah sehingga ada lima
buah data yang akan dihitung rata-ratanya. Kita tinggala mengetikkan perintah tssmooth
ma lasp = laspeyers, window(3 1 1) dimana lasp adalah variable baru yang dibuat. Maka
didapatkan formula berikut ini :
(1/5)*[x(t-3) + x(t-2) + x(t-1) + 1*x(t) + x(t+1)]; x(t)= laspeyers
Gambar disamping adalah hasil dari perintah yang kita
lakukan tadi.
Dengan mengetikkan perintah twoway (tsline lasp) (tsline laspeyers) pada command STATA
akan dihasilkan grafik Time Series variable Lasp dengan laspeyers.
8
6
4
2
0

01jan1960 01apr1960 01jul1960 01oct1960


n

ma: x(t)= laspeyers: window(3 1 1) laspeyers

Sedikit tentang penjelasan Time Series :


a. Pengertian Time Series
Time Series merupakan metode dalam statistika untuk mengumpulkan data variabel
tertentu dari waktu ke waktu secara kronologis yang kemudian dijadikan dasar untuk
melakukan peramalan.

b. Macam – Macam Komponen Dalam Time Series


1. Trend (T)
Pola gerak dalam grafik time series secara terus-menerus yang
cenderung menuju ke satu arah dalam jangka panjang.
2. Musim / Season (S)
Pola gerak turun naik dalam grafik time-series secara teratur dan
berulang-ulang pada setiap periode waktu tertentu dalam jangka pendek.
3. Siklus / Konjungtur Cycle (C)
Pola gerak turun naik secara teratur dan berulang-lang pada setiap
periode waktu tertentu dalam jangka panjang.
4. Tidak Beraturan / Irregular (I)
Pola gerak dalam garafik time series secara tidak beraturan dan
berulang-ulang baik dalam bentuk maupun periode waktunya.

c. Macam – Macam Model Grafik Time Series


1. Additive Model
Y=T+S+C+I
Pola gerakannya diantara 2 garis sejajar.
2. Multiplicative Model
Y=TxSxCxI
Pola gerakannya diantara 2 garis yang tidak sejajar.

d. Trend
Macam – macam Bentuk Trend :
1. Trend Linier
Trend yang merupakan suatu garis lurus yang mempunyai bentuk umum
persamaan garis :
a = nilai trend pada saat X = 0 atau pada waktu dasar
b = koefisien garis trend
Y= besarnya perubahan unit Y akibat perubahan setiap unit waktu tertentu
X = unit waktu tertentu
YT= nilai trend untuk setiap nilai X tertentu
Tugas Berikutnya adalah membuat Piramida Penduduk !!!
Karena akan membuat piramida penduduk disini menggunakan data Sensus Penduduk
untuk membukanya terlebih dahulu kita menutup data yang tadi dibuka dengan mengetikkan
clear, kemudian kita mengetikkan sysuse dir untuk melihat file pada STATA dan kemudian
kita pilih file Sensus yang akan digunakan dengan mengetikkan sysuse pop2000.
Kemudian kita me-Replace variable maletotal dan femtotal dengan menggunakan
perintah pada command STATA sebagai berikut :
replace maletotal=- maletotal/1e+6
replace femtotal=femtotal/1e+6
Setelah itu untuk menghasilkan gambar Piramida penduduk kita tinggal
menggabungkan keduanya dengan perintah twoway bar maletotal agegrp, horizontal || bar
femtotal agegrp, horizontal pada command STATA. Kemudian dihasilkan seperti dibawah
ini:
20
15
Age category

10
5
0

-10 -5 0 5 10

Male Total Female Total


Karena terlihat ada yang negative kita bias menghilangkannya dengan
menggunakan perintah pada STATA berikut ini :
twoway bar maletotal agegrp, horizontal || bar femtotal agegrp, horizontal ||,
ylabel(1(1)17, angle(horizontal) valuelabel labsize(*0.8)) xlabel(-10 "10" -7.5 "7.5" -5 "5" -
2.5 "2.5" 2.5 5 7.5 10)
Akan dihasilkan Piramida Penduduk seperti yang kita inginkan sebelumnya.

80 to 84
75 to 79
70 to 74
65 to 69
60 to 64
55 to 59
Age category

50 to 54
45 to 49
40 to 44
35 to 39
30 to 34
25 to 29
20 to 24
15 to 19
10 to 14
5 to 9
Under 5

10 7.5 5 2.5 2.5 5 7.5 10

Male Total Female Total

Sedikit penjelasan tentang Piramida Penduduk di atas :

Komposisi penduduk suatu wilayah atau negara dapat disajikan dalam bentuk
diagram yang berbentuk piramida. Piramida penduduk menyajikan data kependudukan dalam
bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin.

Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan
golongan umur. Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal yang bisa
dicapai oleh penduduk di suatu wilayah.

Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah


kanan. Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi
tergantung pada kuantitas penduduk.

Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara.


Meskipun bentuknya berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga.
Masing-masing bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya
Bentuk piramida penduduk diatas menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih
rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang
tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini
memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara
Jerman, Belgia, dan Swiss

Tugas berikutnya Membuat Kurva Kemencengan :


Untuk membuat kurva kemencengan kita menggunakan perintah pada command
STATA, perintahnya berikut ini :
twoway function y=normalden(x), range(-4 -1.96) color(gs12) recast(area) || function
y=normalden(x), range(1.96 4) color(gs12) recast(area) || function y=normalden(x), range(-4 4)
lstyle(foreground)||, plotregion(style(none))ysca(off) xsca(noline)legend(off)xlabel(-4 "-4sd" -3 "-3sd"
-2 "-2sd" -1 "-1sd" 0 "mean" 1 "1sd" 2 "2sd" 3 "3sd" 4 "4sd", grid gmin gmax) xtitle("")
Maka akan dihasilkan seperti di bawah ini :

-4sd -3sd -2sd -1sd mean 1sd 2sd 3sd 4sd

Kurva diatas merupakan jenis kurva Leptokurtis dimana pada kurva puncaknya
terlihat runcing. Sebagaimana konsep Keruncingan Distribusi Data adalah derajat atau
ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normalnya data.
Keruncingan data disebut kurtosis.
Ada tiga jenis derajat keruncingan :
Leptokurtis, distribusi data yang puncaknya relatif tinggi.
=Mesokurtis, distribusi data yang puncaknya normal, tidak terlalu runcing.
=Platikurtis, distribusi data yang puncaknya terlalu rendah atau terlalu mendatar.

Maka, syarat keruncingan terbagi atas tiga yaitu :


Jika alfa 4 = 3, Mesokurtis
Jika alfa 4 > 3, Leptokurtis
Jika alfa 4 < 3 ,Platikurtis

k=JK/JP

Dimana , k = koefisien kurtosis persentil

Dengan syarat,
Jika k = 0,263 , maka disebut mesokurtis.
Jika k > 0,263 , maka disebut leptokurtis.
Jika k < 0,263 , maka disebut platikurtis.

Anda mungkin juga menyukai