Anda di halaman 1dari 112

RESUME

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH


(after UTS)

By:

7a khusus 2015
DAFTAR ISI

BAB 13 CURRENT LIABILITIES 2

BAB 14 LONGTERM LIABILITIES 22

BAB 15 EQUITY 34

BAB 17 INVESTMENT 45

BAB 18 REVEUE RECOGNITION 61

BAB 21 ACCOUNTING FOR LEASE 79

BAB 22 ACCOUNTING CHANGE AND ERROR ANALYSIS 84

BAB 23 STATEMENT OF CASHFLOW 95

1
BAB 13
CURRENT LIABILITIES

Kewajiban memiliki tiga Karateristik penting:

1. Kewajiban Saat ini


2. Muncul dari transaksi atau kejadian masa lalu
3. Menghasilkan aliran keluar dari sumber (kas, barang, atau jasa)

A. Kewajiban Lancar

Dilaporkan jika salah satu kondisi ini terpenuhi:


a. Kewajiban diharapkan menjadi selesai dalam siklus operasi normal nya, atau
b. Kewajiban diharapkan menjadi selesai dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan

Beberapa Jenis dari Kewajiban Lancar:

1. Utang Usaha

2
Saldo yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang dibeli secara
kredit.

2. Wesel Bayar
Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal spesifik di masa depan
a. Interest-Bearing Note Issued
Memperhitungkan bunga.
Ilustrasi CNB agrees to lend $100.000 on March 1, 2011, to Landscape Co. If Landscape signs a
$100.000, 6 percent, one year note. Landscape records the cash received on March 1 as follows:
Cash 100,000
Notes Payable 100,000
Jurnal Penyesuaian 31 Des 2011
Interest calculation: ($100.000 x 6% x 10/12) = $ 5.000
Interest Expense 5,000
Interest Payable 5,000
Jurnal Pembayaran note oleh Landscape pada 1 Maret 2012
Notes Payable 100,000
Interest Expense 1,000
Interest Payable 5,000
Cash 106,000

Buatlah Asumsi, Landscape memakai jurnal Pembalik pada 2 Januari 2012:


Interest Payable 5,000
Interest Expense 5,000
Sehingga jurnal ketika pelunasan, 1 Maret 2012 adalah:
Notes payable 100,000
Interest Expense 6,000
Cash 106,000

b. Zero-Bearing Note Issued


Di dalam nilai nominal sudah diperhitungkan.

Pada 1 Maret 2011, Landscape mendapat kas senilai $102,000, one-year, dari penerbitan Zero-
Interest-Bearing ke Castle National Bank. Nilai sekarang dari note tersebut adalah $100,000.
Jurnal untuk Landscape adalah.

Jurnal 1 maret 2011 saat penerbitan note


Cash 100,000
Notes Payable 100,000
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2011
Interest Expense 1,666.67
Notes Payable 1,666.67
Interest Calculation = (2,000 x 10/12) = 1,666.67
Jurnal Pembayaran note:
Interest expense 333.33

3
Notes payable 333.33
Interest Calculation = (2,000 x 2/12) = 333.33
Notes Payable 102.000
Cash 102.000

3. Utang Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo


Bagian dari obligasi, hipotek/ utang gadai (mortgage notes), dan Utang jangka panjang lainnya yang
jatuh tempo dalam tahun fiskal selanjutnya.

Kecuali Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo saat ini jika mereka menjadi :
1. Diberhentikan oleh akumulasi aset yang telah menunjukkan tidak lagi sebagai Current Assets
2. Pembiayaan kembali, atau dihentikan dari memulai sebuah penerbitan utang baru
3. Dikonversi menjadi Ordinary Shares

4. Kewajiban Jg Pendek yang diharapkan akan didanai kembali

Pengecualian dari Current Liabilities jika Kedua syarat ini terpenuhi:

1. Harus diperuntukan untuk pembiayaan obligasi ke jangka panjang


2. Harus mempunyai sebuah hak mutlak/tanpa syarat untuk menunda/menangguhkan penyelesaian
kewajiban untuk paling sedikit 12 bulan setelah tanggal pelaporan

Contoh Refinancing Of Short-Term Debt

1. Adi Nugroho mempunyai Obligasi Jangka Pendek $50,000 yang jatuh tempo pada 1 Maret 2011.
Hasil diskusi dengan pemberi pinjaman maka pembayaran diperpanjang menjadi 1 Maret 2013.
Persetujuan dicapai pada 1 Februari 2011. Apa yang harus dilaporkan pada 31 Dec 2010 pada
Neraca tuan Adi?
Jawab:
Karena perjanjian dicapai bukan pada tanggal pelaporan. Obligasi seharusnya dilaporkan sebagai
current liability.
2. Sambungan dari Soal No.1, jika kesepakatan dan perjanjian perpanjang dilakukan pada tanggal 18
Desember 2010 maka pelaporan pada tanggal 31 des 2010 menjadi Non-Current Liability.

5. Utang Dividen
Sejumlah utang dari sebuah perusahaan kepada pemegang saham nya sebagai hasil dari RUPS.
 Umumnya dibayar dalam 3 bulanan
 Dividen yang belum diumumkan pada Saham Prefern tidak diakui sebagai kewajiban
 Utang Dividen dalam bentuk additional shares. Tidak diakui sebagai sebuah kewajiban. Tetapi
dilaporkan dalam bentuk ekuitas (pada tanggal pembayaran)

6. Uang Muka dan Deposit


Pengembalian Deposit Kas yang diterima dari pelanggan dan pekerja.
 Bisa juga diklasifikasikan sebagai Current atau Non Current Liabilities

7. Pendapatan diterima di Muka


Pembayaran yang diterima sebelum pengiriman barang atau pemberian jasa.
4
8. Utang Pajak Penjualan
Simple nya seperti PPN di Indonesia yang harus disetorkan oleh PKP. Di sini ada mekanisme
pengkreditan pajak yaitu pajak keluaran dan pajak masukan.
Contoh BE13-7:
Bapak Ade menjual secara kredit senilai Rp30.000 dengan pajak penjualan 6%.
Account Receivable 31.800
Sales 30.000
Sales Tax Payable 1.800

9. Utang Pajak Penghasilan


Perusahaan harus menyiapkan dan menghitung utang pajak penghasilan.
 Utang Pajak adalah Current Liability
 Perusahaan harus membuat pembayaran pajak berkala (PPh Pasal 25)
 Perbedaan antara penghasilan kena pajak dan akuntansi penghasilan kadang terjadi (akan
dibahas di Ch.19)

10. Kewajiban yang berhubungan dengan karyawan


Sejumlah hutang ke pegawai untuk gaji atau upah yg dicatat sbg Current Liability. Include:
 Payroll Deductions
Pajak berupa Sosial Security Taxes (in USA) dan Income Tax With-holding (pph 21)
 Compensated absences
Di USA, cuti yang tdk digunakan bisa dicairkan dalam bentuk uang.
 Bonuses
Pembayaran ke beberapa atau semua pegawai untuk tambahan gaji atau upah regular mereka.
- Bonus yang telah dibayar adalah sebuah operating expense
- Bonus yg belum dibayar dilaporkan sebagai Current Liability.

B. Provisions

Provisi adalah kewajiban yang waktu dan jumlah nya tidak pasti. Dicatat sebagai Current atau Non-
Current Liability. Beberapa tipe nya adalah.

1. Obligation related to litigation / Lawsuit (Kewajiban terkait perkara hukum)


2. Jaminan atau Garansi Produk
3. Consideration Payable
4. Restrukturisasi Perusahaan
5. Kerusakan Lingkungan
6. Onerous Contracts

Pengakuan – Provisi : Perusahaan mengakui sebuah beban dan terkait kwajiban untuk provisi jika
tiga kondisi ini terpenuhi:

1. Warrantees or product guarantee


2. Probable (kemungkinan terjadi tinggi)
3. Bisa ditaksir atau diestimasi

5
Ketentuan Khusus:
 Nilai tinggi dan bisa ditaksir : Recognize
 Nilai tinggi dan tidak bisa ditaksir : disclosure
 Tidak keduanya : No act
Untuk lebih memahami: Lihat ilustrasi 13-5, 13-6, 13-7 di buku AKM.

Mengukur Provisi

Perusahaan menentukan jumlah provisi untuk pelaporan dengan cara membuat estimasi terbaik dari
pengeluaran yang dibutuhkan / akan dibayar untuk menyelesaikan kewajiban saat ini.

1. Litigation Provisions

Perusahaan harus mempertimbangkan dalam menentukan apakah suatu kewajiban harus dicatat
berkenaan dengan perkara pengadilan dan aktual atau mungkin diklaim.

a. Periode waktu di mana penyebab tindakan yang mendasari terjadi


b. Probabilitas dari hasil yang tidak menguntungkan
c. Kemampuan untuk membuat estimasi yang layak mengenai jumlah kerugian

Jika probabilitas dari gugatan yang akan diklaim dan probabilitas dari sebuah hasil yang tidak
menguntungkan bersifat probable maka perusahaan harus menyatakan nya dalam kewajiban.
Contoh:

BE13-10: Scorcese Inc. is involved in a lawsuit at December 31, 2010. (a) Prepare the December 31
entry assuming it is probable that Scorcese will be liable for $900,000 as a result of this suit. (b)
Prepare the December 31 entry, if any, assuming it is not probable that Scorcese will be liable for any
payment as a result of this suit.

(a) Lawsuit loss 900,000

Lawsuit liability 900,000

(b) No entry is necessary. The loss is not accrued because it is not probable that a liability has
been incurred at 12/31/10.

2. Warranty Provisions

Jaminan adalah janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk memperbaiki defisiensi
kuantitas, kualitas, atau kinerja suatu produk. Perusahaan menggunakan 2 metode dasar akuntansu
untuk biaya jaminan:

a. Metode dasar Kas


Dicatat sebagai beban saat dikeluarkan (biaya jaminan di bebankan ke periode di mana penjual
atau produsen menepati jaminan itu). Metode ini diakui untuk tujuan pajak penghasilan. Metode
dasar kas diwajibkan apabila kewajiban jaminan tidak diakrualkan pada tahun penjualan karena:
1. Tidak mungkin bahwa kewajiban telah terjadi; atau
2. Jumlah kewajiban tidak dapat diestimasi dengan layak

b. Metode Dasar Akrual


6
1. Membebankan biaya jaminan / warranty cost ke operating exp on year of sale
2. Merujuk ke pendekatan beban jaminan
3. Metode ini umum digunakan dan harus digunakan apabila jaminan merupakan bagian
integral dan tidak dapat dipisahkan dari penjualan serta dipandang sebagai kerugian
kontijensi.

Contoh Soal:

- 2 Jan 2016 Aditya membeli mobil dari Alwi Auto sebesar 30.000 euro.
- Alwi mengestimasi biaya garansi sebesar 700 euro untuk pembayaran perbaikan dari 36.000 km
pertama atau 3 tahun pemakaian.
- Aditya membeli tambahan garansi sebesar 900 euro untuk 36.000Km atau 3 thn.
- Klaim Auransi pada tahun 2016 dan 2017 sebesar 500 euro dan 200 euro.
- Alwi mencatat pendapatan dan service garansi secara straight-line basis.
Jawab:
 Untuk mencatat penjualan mobil dan asuransi terkait:
2 Jan 2016
Cash (30.000+900) 30.900
Warranty Expense 700
Warranty Liability 900
Unearned Warranty Revenue 700
Sales Revenue 30.000
 Mencatat biaya jaminan yang terjadi pada tahun 2016 dan 2017

Tahun 2016: Warranty Liability 500


Cash/ Inventory/ Accrued Payroll 500
Tahun 2017 Warranty Liability 200
Cash/ Inventory/ Accrued Payroll 200

 Mencatat Pengakuan Pendapatan tahun 2019


Unearned Warranty Revenue (900 / 3) 300
Warranty Revenue 300

3. Premi dan Kupon

Perusahaan menawarkan premi, kupon atau rabat untuk menstimulus penjualan, dan biayanya
harus dicatat sebagai beban pada periode penjualan yang memperoleh manfaat dari rencana premi itu.

Akuntansi:

 Estimasikan jumlah tawaran premium beredar yang pelanggan akan lakukan klaim
 Bebankan biaya premium ke premium expense dan kredit premium Liability.

Contoh Kasus:

7akhusus company yang menjual minuman kemasan botol menawarkan pelanggannya mangkuk
besar yang anti pecah sebagai penukar atas 25 sen dan 10 tutup botol. Mangkuk besar itu seharga 75 sen

7
dan perusahaan mengestimasi bahwa 60% dari tutup botol akan ditebus. Penawaran premi dimulai Januari
2016 dan menghasilkan transaksi serta ayat jurnal berikut:

7akhusus melakukan pembelian 20.000 mangkuk seharga 75 sen:

Premium Inventory 15.000


Cash 15.000
Penjualan dicatat sebesar 300.000 botol seharga 80 sen per botol:

Cash 240.000
Sales 240.000
Untuk mencatat penebusan aktual dari 60.000 tutup botol, penerimaan sebesar 25 sen per 10 tutup botol,
dan dilakukan pemberian mangkuk besar anti pecah.

Cash [(60.000/10) x 0.25 ] 1.500


Premi Expense 3.000
Premium Inventory- Mangkuk Besar* 4.500
*)
(60.000 / 10) x 0.75 = $ 4.500

Untuk mencatat ayat jurnal penyesuaian akhir periode atas estimasi kewajiban untuk penawaran premi yang
berlaku:

Premi Expense 6.000


Estimated Redemption For Premi** 6.000
**) Perhitungan
Total tutup botol yang dijual tahun 2016 300.000
Total estimasi penebusan (60%) 180.000
Tutup botol yang ditebus tahun 2016 60.000
Estimasi penebusan masa depan 120.000
Biaya estimasi klaim yang beredar adalah ...
(120.000/10) x ($ .75 - .25) = $6.000

4. Environmental Provisions

Pengukuran : Sebuah Perusahaan awalnya mengukur sebuah kewajiban lingkungan di estimasi terbaik pada
biaya masa depan nya.
Pengakuan dan Alokasi:
Untuk mencatat sebuah enviromental liabilitype sebuah perusahaan terdiri dari:
► the cost associated with the environmental liability in the carrying amount of the related long-
lived asset, and
► records a liability for the same amount.

Illustration: On January 1, 2010, Wildcat Oil Company erected an oil platform in the Gulf of Mexico. Wildcat
is legally required to dismantle and remove the platform at the end of its useful life, estimated to be five
years. Wildcat estimates that dismantling and removal will cost $1,000,000. Based on a 10 percent discount
rate, the fair value of the environmental liability is estimated to be $620,920 ($1,000,000 x .62092). Wildcat
records this liability on Jan. 1, 2011 as follows.

8
Drilling platform 620,920
Environmental liability 620,920

Illustration: During the life of the asset, Wildcat allocates the asset retirement cost to expense. Using the
straight-line method, Wildcat makes the following entries to record this expense.
December 31, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015
Depreciation expense ($620,920 / 5) 124,184

Accumulated depreciation 124,184


Illustration: In addition, Wildcat must accrue interest expense each period. Wildcat records interest
expense and the related increase in the environmental liability on December 31, 2011, as follows.
December 31, 2011
Interest expense ($620,092 x 10%) 62,092

Environmental liability 62,092


Illustration: On January 10, 2016, Wildcat contracts with Rig Reclaimers, Inc. to dismantle the platform at a
contract price of $995,000. Wildcat makes the following journal entry to
record settlement of the liability.
Environmental liability 1,000,000
Gain on settlement of liability 5,000
Cash 995,000

5. Onerous Contract Provisions

Biaya yang tidak terhindarkan (unavoidable costs) dari pemenuhan kewajiban yang melampaui
manfaat ekonomi yang diharapkan akan diterima.
Expected cost harus mencerminkan setidaknya net cost yang berasal dari kontak, yang mana lebih rendah
dari:
1. the cost of fulfilling the contract, or
2. the compensation or penalties arising from failure to fulfill the contract.

illustration: Sumart Sports operates profitably in a factory that it has leased and on which it pays monthly
rentals. Sumart decides to relocate its operations to another facility. However, the lease on the old facility
continues for the next three years. Unfortunately, Sumart cannot cancel the lease nor will it be able to sublet
the factory to another party. The expected costs to satisfy this onerous contract are €200,000. In this case,
Sumart makes the following entry.

Loss on lease contract 200,000


Lease contract liability 200,000
Assume the same facts as above for the Sumart example and the expected costs to fulfill the contract are
€200,000. However, Sumart can cancel the lease by paying a penalty of €175,000. In this case, Sumart should
record the liability as follows.

Loss on lease contract 175,000


Lease contract liability 175,000

9
6. Restructuring Provisions

Restukturisasi didefinsikan sebagai “sebuah program yang direncanakan dan dikontrol oleh
manajemen dan secara material mengubah hal sebagai berikut:
a. Cakupan bisnis yang diambil oleh perusahaan, atau
b. Cara di mana bisnis dijalankan.

Perusahaan butuh membuat rencana detail dari restukturisasi dan harus menaikan ekspektasi yang
valid untuk hal yang dipengaruhi oleh implementasi dan pengemuman rencana. IFRS menyediakan aturan
spesifik berkaitan dengan beberapa biaya dan kerugian yang harus dikeluarkan dari restructuring provision.

7. Self- Insurance

Self-Insurance bukan asuransi, tetapi merupakan penanggungan risiko. Beberapa perusahaan


mengasumsikan menanggung risiko nya sendiri dan menempatkan dirinya dalam posisi menanggung beban
atau kerugian ketika hal itu terjadi.
Terdapat sedikit justifikasi teoritis untuk penetapan kewajiban berdasarkan biaya hipotesis ini ke beban
asuransi. Hal ini merupakan akuntasi “jika” kondisi untuk pengakrulan yang dinyatakan dalam IFRS tidak
dipenuhi sebelum kejadian tersebut terjadi.
Tambahan:
 Provisi harus dideskripsikan dan waktu yang diharapkan untuk kas keluar diungkapkan

10
 Pengungkapan tentang ketidakpastian sehubungan dengan aliran keluar yang diharapkan
(expected outflows) maupun penukaran pembiayan yang diharapkan (expexted reimbursements)
harus dengan syarat.

C. CONTIGENT LIABILITIES

Kewajiban kontijensi tidak diungkapkan pada Financial Statements karena:


1. Merupakan “a possible obligation” sifatnya kontijensi
2. Kewajiban saat ini yang mana tingkat keterjadiannya rendah (not probable) untuk menimbulkan
pembayaran
3. estimasi mengenai kemungkinan kerugian tidak dapat dilakukan

Contoh Kewajiban kontijensi:


1. Jaminan atas hutang pihak lain
2. Jaminan untuk membeli kembali piutang (atau properti lain yang berhubungan) yang telah dijual atau
diberikan.

11
LATIHAN

P 13-1 (Current Liability Entries and Adjustments)


Deskripsi soal dapat dilihat di hal 640 buku AKM Kieso

a. 02-Feb Purchase 68.600

Accounts Payable 68.600

26-Feb Accounts Payable 68.600

Purchase Disc lost 1.400

Cash 70.000

01-Apr Truck 50.000

Cash 4.000

Notes Payable 46.000


01-
Agust Dividend 300.000

Dividend Payable 300.000

10-Sep Dividend Payable 300.000

Cash 300.000

b. 31-Des Interest Expense 4.140

Interest Payable 4.140


=9/12*12%*46000

SOAL P13-2 (Liability Entries and Adjusments)


Deskripsi soal dapat dilihat di hal 640 buku AKM Kieso
13-2 tanggal Jurnal Dr Cr Keterangan

05-Des cash 500


returnable deposit 500

1-31
dec cash 798.000
(
Sales 760.000 798000/1,05)
( 760000 *
sales tax payable 38.000 0,05)
12
( 120000*
10-Des truck 126.000 1.05 )
Cash 126.000

parking
31-Des lot 84.000
enviromental liability 84.000

P 13-4 (Payroll tax Entries)


Soal dapat dilihat di hal 641 buku AKM Kieso

a. Earnings to Aug. Income Tax Social


Name Sept earnings
31 Withholding Security

B.D Williams 6.800 800 80 64

D. Raye 6.500 700 70 56

K.Baker 7.600 1.100 110 88

F. Lopez 13.600 1.900 190 152

A. Daniels 105.000 13.000 1.300 1.040

B. Kingston 112.000 16.000 1.600 1.280

33.500 3.350 2.680

b. Payroll Tax Expense 2.680

Social Security Taxes Payable 2.680

c. Salaries and Wages Expense 33.500

Cash 27.470

Withholding Tax Payable 3.350

Social Security Taxes Payable 2.680

PROBLEM 13-5 (Warranties)

a.

13
Tahun 2015

Cash (400 unit x $2,500) 1,000,000


Sales 1,000,000

Warranty Expense (400 unit x ($155+$185)) 136.000


Warranty Liability 136,000

b. Current Liability:
Warranty Liabiliy (tahun pertama dianggap utang jangka pendek) $68,000

Long-term Liability:
Warranty Liability (tahun kedua dianggap utang jangka panjang) $68,000

c.
Tahun 2016

Warranty Expense 61,300


Parts Inventory 21,400
Accrued Payroll 39,900

P13-6 (Extended Warranties) Dos Passos Company sells televisions at an average price of $900 and also
offers to each customer a separate 3-year warranty contract for $90 that requires the company to perform
periodic services and to replace defective parts. During 2014, the company sold 300 televisions and 270
warranty contracts for cash. It estimates the 3-year warranty costs as $20 for parts and $40 for labor, and
accounts for warranties separately. Assume sales occurred on December 31, 2014, and straight-line
recognition of warranty revenues occurs.

PERTANYAAN
(a) Buatlah jurnal di tahun 2014 atas transaksi di atas.
(b) Jelaskan kewajiban yang seharusnya muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2014 atas transaksi
di atas, dan bagaimana ia diklasifikasikan?
In 2015, Dos Passos Company incurred actual costs relative to 2014 television warranty sales of $2,000 for
parts and $4,000 for labor.
(c) Buatlah jurnal di tahun 2015 atas transaksi penjualan dengan garansi untuk televisi tahun 2014 dengan
data tambahan di atas.
(d) Berapa kewajiban yang seharusnya muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2015 atas transaksi di
atas, dan bagaimana ia diklasifikasikan?
DIKETAHUI
Dos Passos menjual televisi pada harga $900 dan menawarkan tambahan garansi servis dan sparepart senilai
$90 untuk tiga tahun pada pembelinnya. Selama tahun 2014,Dos Passos menjual secara tunai 300 unit

14
televisi dan 270 kontrak garansi. Diasumsikan penjualan terjadi pada tanggal 31 Desember 2014 dan
pengakuan penghasilan garansi menggunakan metode garis lurus selama tiga tahun.
PEMBAHASAN
(a) Jurnal transaksitahun 2014.
Cash 294,300
Sales (300 X $900) 270,000
Unearned Warranty Revenue(270 X $90) 24,300
(b)Kewajiban yang muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2014.
Unearned Warranty Revenue ($24,300/3) $ 8,100 (Current Liabilities)
Unearned Warranty Revenue ($24,300 X 2/3 $16,200 (Non-Current Liabilities)
(Keterangan: Pengakuan penghasilan garansi menggunakan metode garis lurus dalam waktu 3 tahun
sehingga pengakuan kewajibannya juga sama)
(c) Jurnal transaksi tahun 2015.
Unearned Warranty Revenue $ 8,100
Warranty Revenue $ 8,100
(Keterangan: Pengakuan penghasilan garansi untuk 31 Desember 2014 sampai 31 Desembe 2015)
Warranty Expense $ 6,000
Parts Inventory $ 2,000
Accrued Payroll $ 4,000
(Keterangan: Pengakuan biaya garansi yang terjadi selama 31 Desember 2014 sampai 31 Desember 2015)
(d) Kewajiban yang muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2015.
Unearned Warranty Revenue $ 8,100 (Current Liabilities)
Unearned Warranty Revenue $ 8,100 (Non-current Liabilities)
(Keterangan: Pengakuan sisa penghasilan garansi menggunakan metode garis lurus dalam waktu 3 tahun)

P 13-7 (Warranties)
Soal dapat dilihat di hal 642 buku AKM Kieso
a. Jan-Dec 2014

Cash 4.440.000

Warranty Expense 234.000

Warranty Liablility 234.000

Sales 4.440.000

Warranty Liablility 117.000


Inventory
15
51.000

Accrued Payroll 66.000


Jan-Dec 2015

Warranty Liablility 51.000

Inventory 51.000

Accrued Payroll 66.000

b. Saldo Warranty Liablility pada 31 Desember 2014 = 117.000

P 13-8 (Premium Entries)


Soal dapat dilihat di hal 642 buku AKM Kieso

Jurnal Dr Cr Keterangan
Inventory of Premium
Puppets 60.000

Cash 60.000

( 480000*
Cash 1.800.000 3.75 )

Sales 1.800.000

( 115000/5)*
Premium expense 34.500 1.5
inventory of premium
puppets 34.500

premium expense 23.100 (77000/5)*1.5

premium liability 23.100

P13-9 (Premium Entries and Financial Statement Presentations)

a.
2014
16
(pembelian 250.000 premium CD @$2.25)
Inventory of premium CD 562.500
Cash 562.500

(penjualan 2.895.400 candy @$0.30)


Cash 868.620
Sales 868.620

Ada 1,200,000 pembungkus dikembalikan, setiap pengembalian 5 pembungkus disertai dengan cash
$2,50, maka menerima cash sebesar (1,200,000:5x2,50)= $600,000. Ada sebanyak 240,000 unit cd
(1,200,000:5) yang harus dikirim ke konsumen. Biaya kirim sebesar 240,000 x0,5$ = $120.000, maka
cash yang sesungguhnya diterima $600,000-$120,000= $480.000.

Harga total premium CD 240,000 x $2.25 = $540,000, sedangkan cash yang sesungguhnya diterima $
480,000. Maka ada premium expense sebesar selisihnya yaitu $60.000.

Cash 480,000
Premium expense 60,000
Inventory of premium CD 540,000

Untuk pembungkus tahun 2014 yang diperkirakan ditukarkan tahun depan (2015) sebanyak 290,000.
Maka ada premium expense sebesar ((290,000:5) x (2,25+0.50-2.50)) = $14,500, ini dianggap
sebagai liability.

Premium expense 14,500


Premium Liability 14,500

2015
(pembelian 330.000 premium CD @$2.25)
Inventory of premium CD 742,500
Cash 742,500

(penjualan 2.743.600 candy @$0.30)


Cash 823,080
Sales 823.080

Ada 1,500,000 pembungkus dikembalikan, setiap pengembalian 5 pembungkus disertai dengan cash
$2,50, maka menerima cash sebesar (1,500,000:5x2,50)= $750,000. Ada sebanyak 300,000 unit cd
(1,500,000:5) yang harus dikirim ke konsumen. Biaya kirim sebesar 300,000 x0,5$ = $150.000, maka
cash yang sesungguhnya diterima $750,000-$150,000= $600.000.

Harga total premium CD 300,000 x $2.25 = $675,000, sedangkan cash yang sesungguhnya diterima $
600,000. Maka ada premium expense sebesar selisihnya yaitu $75.000, dikurangi premium expense
tahun 2014 sebesar $14,500 yang sudah dicatat sebagai premium liability. Maka premium expense
tahun 2015 adalah sebesar $60.500

Cash 600,000
Premium Liability 14,500
Premium expense 60,500
Inventory of premium CD 675,000

17
Untuk pembungkus tahun 2015 yang diperkirakan ditukarkan tahun depan (2016) sebanyak 350,000.
Maka ada premium expense sebesar ((350,000:5) x (2,25+0.50-2.50)) = $17,500, ini dianggap
sebagai liability.

Premium expense 17.500


Premium Liability 17.500

b.
Total
Account 2014 2015 Klasifikasi
Inventory of $22,500* $90,000** Current Asset
premium CD
Premium Liability 14,500 17,500 Current Liabilty
Premium Expense 74,500*** 78,000**** Selling Expense

*$2,25 (250,000-240,000)

**$2,25(10,000+330,000-300,000)

***$60,000+$14,500

****$60,500+$17,500

P13-10 (Loss Contingencies: Entries and Essay) On November 24, 2014, 26 passengers on Windsor Airlines
Flight No. 901 were injured upon landing when the plane skidded off the runway. Personal injury suits for
damages totaling $9,000,000 were filed on January 11, 2015, against the airline by 18 injured passengers.
The airline carries no insurance. Legal counsel has studied each suit and advised Windsor that it can
reasonably expect to pay 60% of the damages claimed. The financial statements for the year ended
December 31, 2014, were issued February 27, 2015.

PERTANYAAN
(a) Buatlah pengungkapan yang perlu dan jurnal transaksi di tahun 2014.
(b) Dengan mengabaikan kecelakaan tanggal 24 November 2014, Kewajiban apa yang berhubungan dengan
kerugian dari penanggunngan asuransi yang perlu di jurnal atau di lakukan pengungkapan oleh Windsor
Airlines jika selama satu dekade terakhir, Windsor Airlines telah mengalami setidaknya satu kali kecelakaan
per tahun dan mengalami rata-rata kerusakan yang ditaksir $3,200,000, apa dampaknya?
DIKETAHUI
Pada 24 November 2014, 26 penumpang Windsor Airlines penerbangan No. 901 mengalami cedera saat
terjadi keccelakaan. Jumlah total gugatan 18 penumpang atas kejadian tersebut adalah $9,000,000
disampaikan pada 11 January 2015. Windsor Airlines tidak memiliki asuransi. Bagian hukum mengestimasi

18
bahwa 60% dari gugatan tersebut dinilai pantas. Laporan keuangan untuk periode sampai dengan 31
Desember 2014, baru selesai pada 27 Februari 2015.
PEMBAHASAN
(a) Jurnal transaksi di tahun 2014.
Walaupun siklus laporan keuangannya berrakhir 31 Desember 2014 namun selesai pembuatan laporannya
pada 27 Februari 2015 sehingga gugatan penumpang pada 11 Januari 2015 dapat menjadi pertimbangan
atas kerugian yang terjadi akibat kecelakaan yang terjadi pada 24 November 2014 yang artinya karena
sebelum laporan selesai sudah diketahui adanya potensi kewajiban, dan karena “probable” akan ada
pengeluaran sumberdaya yang dapat diestimasi dengan baik untuk memenuhi kewajiban tersebut oleh divisi
hukum (60% dari $ 9.000.000), maka Windsor Airlines harus mengakui kewajiban yang akan muncul pada
tahun 2014 dengan mengakui kerugian atas kecelakaan itu pada tahun 2014.
Loss from Uninsured Accident 5,400,000
Liability for Uninsured Accident 5,400,000
(Keterangan: Pengakuan estimasi kerugian atas kecelakaan yang terjadi pada 24 November 2014)
(b) Kewajiban yang di jurnal atau di lakukan pengungkapan oleh Windsor Airlines.
Jika kejadian tanggal 24 November 2014 diabaikan maka tidak ada kewajiban yang perlu disesuaikan oleh
Windsor Airlines walaupun selama 10 tahun terakhir terjadi kerugian yang dapat diestimasi dengan kata lain
Windsor Airlines tidak diperkenankan melakukan pencadangan kerugian. Hal itu karena IFRS tidak
menganjurkan atau mengijinkan pencadangan atas kewajiban dari kerugian yang akan terjadi di masa depan
walaupun nilainya dapat ditaksir. IFRS hanya mensyaratkan pengakuan kewajiban pada masa sekarang atas
suatu kejadian di masa yang lalu. Kecelakaan yang terjadi dan mengakibatkan kerugian selama 10 tahun
terakhir bukanlah kewajiban namun dianggap sebagai contongense liability yang dapat di ungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
P.13-11 (Contingencies; Entries and Essays)

a.
1. Loss from uninsured Accident 250,000
Liability for Uninsured Accident 25,000

2. Loss from Expropriation 1,925,000


Allowance for Expropriation 1,925,000

3. No Entry Required

4. Loss on Lease Contract 950,000


Lease Contract Liability 950,000

5. No Entry Required

b. Penjelasan
19
1. Pada tuntutan sebesar $350,000 diakui sebagai loss dan liability karena:
a. kewajiban masa kini yang diakibatkan keajian masa lampau
b. tuntutan kemungkinan besar (probable) dikabulkan
c. perkiraan angka yang reliable dapat dibuat ($250,000)
Pada tuntutan $60,000 tidak memenuhi poin b.

2. Expropriation adalah ketika asset private diambil alih pemerintah. Dalam Kasus ini nilai
loss yang diakui adalah sebesar Book of value dikurangi kompensasi (jika ada).

3. pada saat periode perlaporan tidak terjadi kecelakaan yang menimbulkan liability atau
impairment pada aset, sehingga tidak dianggap sebagai contingent liability.

4. terjadi loss karena sisa kontrak berlajan tidak dapat dibatalkan.

5. kemungkinan menang gugatan di pengadilan kecil, sehingga tidak diakui sebagai Contingent
asset.

P13-14 (Warranty and Coupon Computations)

Soal dapat dilihat di hal 644 buku AKM kieso


1 estimasi biaya warranty

2009 800.000 * 0.1 80.000

2010 1.100.000* 0.1 110.000

2011 1.200.000* 0.1 120.000

total est. cost 310.000


total warranty exp

2009 (6.500)

2010 (17.200)

2011 (62.000)

total balance 224.300

2 unredeemed coupons 2011

( 9000-8000) 1.000
estimasi kupon yang akan diredeemed 2011

( 30000*0.4) 12.000

13.000

20
21
BAB 14
LONGTERM LIABILITIES

Valuation of Bonds Payable

Nilai bond dihitung dengan mempresent-valuekan nilai yang diharapkan akan diterima di masa depan,
yaitu nilai principal dan nilai interest

Ada 2 jenis rate/bunga:

1. Stated rate (SR) = bunga yang tertulis pada bond


2. Market Rate (MR) = bunga yang sebenarnya diterima oleh investor

 Bond yang diterbitkan pada nilai par

Adalah ketika nilai nominal sama dengan nilai present value bond. Terjadi pada saat SR=MR

 Bond yang diterbitkan pada nilai discount atau premium


Discount adalah ketika bond dijual dengan nilai yang lebih rendah daripada nilai nominal. Terjadi pada
saat MR > SR
Premium adalah ketika bond dijual dengan nilai yang lebih tinggi daripada nilai nominal. Terjadi pada
saat MR < SR

Contoh:

Santos Company menerbitkan bonds 100.000 pada tanggal 1 Januari 2015, jatuh tempo 5 tahun, bunga 9%
yang dibayarkan setiap tanggal 1 Januari, dengan kondisi sebagai berikut:

MR 9% 11% 7%
Kondisi Par discount Premium
Nilai PV principal PV principal PV principal
bond 100000 x PV(9%%,5)= 100000 x PV(11%%,5)= 100000 x PV(11%%,5)= 71.299
64.993 59.345 PV interest
PV interest PV interest 9000 x PVA(11%,5) = 36.902
9000 x PVA(9%,5) = 9000 x PVA(11%,5) = PV bonds =
35.007 33.263 108.201
PV bonds PV bonds
=100.000 = 92.608
jurnal  Pada saat  Pada saat  Pada saat menerbitkan
menerbitkan bonds menerbitkan bonds bonds
Cash 100.000 Cash Cash 108.201
Bonds payable 92.608 Bonds payable 108.201
100.000 Bonds payable
92.608  Pada tanggal 31
 Pada tanggal 31 Desember

22
Desember  Pada tanggal 31 Interest expense 7.574
Interest expense 9.000 Desember Bonds Payable 1.426
Interest Payable Interest expense Interest Payable 9.000
9.000 10.187
Interest Payable  Pada saat membayarkan
9.000 bunga
 Pada saat Bnds payable Interest payable 9.000
membayarkan bunga 1.187 Cash 9.000
Interest payable 9.000
Cash  Pada saat
9.000 membayarkan bunga
Interest payable
9.000
Cash
9.000

Effective Interest Method

Apabila sebuah bonds diterbitkan pada kondisi discount, maka nilai yang akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo akan lebih besar daripada nilai pada saat penerbitan bonds.

Apabila sebuah bonds diterbitkan pada kondisi premium, maka nilai yang akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo akan lebih kecil daripada nilai pada saat penerbitan bonds,

Perusahaan akan mencatat adjustment sebagai interest expense selama umur bonds, pencatatan ini disebut
amortisasi. Amortisasi discount akan menambah interest expense, sedangkan amortisasi premium akan
mengurangi interest expense.

- Menghitung bunga yang dibayarkan kepada investor

- Menghitung bunga yang sebenarnya dibebankan (interest expense)

Contoh:

Santos Company menerbitkan bonds 100.000 pada tanggal 1 Januari 2015, jatuh tempo 5 tahun, bunga 9%
yang dibayarkan setiap tanggal 1 Januari, dengan kondisi sebagai berikut:

Market Rate = 11% Market Rate = 7%


Discount Bonds Premium Bonds
Nilai nominal Nilai nominal
100.000 100.000
PV principal PV principal
100000 x PV(11%%,5) 59.345 100000 x PV(7%,5) 71.299
PV interest PV interest
9000 x PVA(11%,5) 33.263 9000 x PVA(7%,5) 36.902
PV bonds PV bonds
92.608 108.201
23
Discount bonds payable Premium bonds payable
7.392 8.201
Tabel Amortisasi Tabel Amortisasi
Date Cash Intere Discoun Book Date Cash Interes Premiu Book
Paid st t Value Paid t m Value
Expen Amortiz Expens Amortiz
se ed e ed
1/1/20 1/1/20
15 92,60 15 108,20
8 1
1/1/20 1/1/20
16 9,000 10,18 1,187 93,79 16 9,000 7,574 1,426 106,77
7 5 5
1/1/20 1/1/20
17 9,000 10,31 1,317 95,11 17 9,000 7,474 1,526 105,24
7 2 9
1/1/20 1/1/20
18 9,000 10,46 1,462 96,57 18 9,000 7,367 1,633 103,61
2 5 7
1/1/20 1/1/20
19 9,000 10,62 1,623 98,19 19 9,000 7,253 1,747 101,87
3 8 0
1/1/20 1/1/20
20 9,000 10,80 1,802 100,0 20 9,000 7,130 1,870 100,00
2 00 0

45,000 52,39 7,392 45,00 36,799 8,201


2 0

Accruing Interest
Dalam contoh sebelumnya, bagaimanakah jika pembuatan laporan keuangan dilaksanakan pada ahir
Februari 2015?

Maka :
Interest accrual (4.000 x ) 1.333,33
Premium amortized (744 x ) 248,00
Interest expense (januari-februari) 1.085,33

Jurnalnya :
Interest expense 1.085,33
Bonds payable 248,00
Interest payable 1.333,33

Bonds issued between interest dates

a. Issued at Par
5th, 8%, 1 Jan 2015, Pada 1 Mei 2015 at Par (100.000) Evermaster mengissued bonds
24
Pencatatannya :
Mei, 1 2015
Cash 100.000
Bonds Payable 100.000
Cash 2.667
Interest expense 2.667
(100.000 x 8% x )

Tanggal 1 Juli Evermaster membayar investor dengan entry :


July, 1 2015
Interest expense 4.000
Cash 4.000
(100.000 x 8% x )

b. Issued at Discount or Premium


Seperti bonds point (a) di atas, dengan yield 6% (premium)

May, 1 2015

Cash 108.039
Bonds payable 108.039
Cash 2.667
Interest expense 2.667
(100.000 x 8% x )

July, 1 2015
Interest expense 4.000
Cash 4.000
(firs interest payment)
Bonds payable 253
Interest expense 253*)
(2 months premium amortized)
*)

4.000

(2.667) (100.000 x 8% x )

1.333

(1.080) (108.039 x 6% x )

Long-Term Notes Payable

Perbedan antara Current Note Payable dengan Long-term Notes Payable adalah Tanggal Jatuh Temponya.

25
Sama seperti long-term debt, Long-term Payable memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari 12 bulan, secara
substansi long-term Payable sama seperti Obligasi yaitu memiliki masa jatuh tempo dan stated rate yang
disepakati. Adapun perbedaan antar keduanya adalah bahwa notes payable tidak diperjualbelikan seperti
bond.

1. Notes yang diterbitkan pada Face Value


Kriteria : State Rate = Market Rate
Sehingga : Notes Value = Face Value
Contoh :
Kukus Corp. meminjam sejumlah uang sebesar Rp1000.000 kepada Donat Corp. dengan menerbitkan
Notes Payable, terjadi kesepakatan Bunga yang harus dibayarkan adalah 10% dari nilai nominal
utangnya, notes tersebut berjangka waktu 5 tahun. Dan tingkat suku bunga dipasar saat ini adalah 10%.
Buatlah Jurnal transaksi yang terjadi!

Karena State Rate = Market Rate, maka Present Value dari Notes tersebut adalah sebesar dari nilai
nominalnya.
Notes Value = Rp1000.000 (0,62092) + Rp100.000 (3,79079)
= Rp620.920 + 37.908
= Rp1000.0000
Jurnal :

Cash Rp1000.000
Notes Payable Rp1000.0000

Interest Expense Rp100.000


Cash Rp100.000
2. Notes Not Issued at Face Value
a. Zero-Interest-Bearing Notes
Coupon Rate / State Rate nya 0%, artinya perusahaan penerbit notes tidak memberikan bunga bagi
si peminjam.
Akibatnya Notes Payable yang diterima LEBIH KECIL dibandingkan Face Valuenya sehingga selisinya
harus diamortisasi.
Contoh:
Melati Company menerbitkan 7 tahun, Rp500.000, zero-interest-bearing note kepada Kenanga
Company, tingkat suku bunga pasarnya 8%.

Notes Value = Rp500.000 (0,5835)


= Rp291.750

Jurnal:

Cash Rp291.750
Notes Payable Rp291.750

Kselanjutnya untuk mempermudah perhitungan amortisasinya, maka dibuat tabel sebagai berikut:

26
Date Cash Paid Interest Expanse Discount Amortized Carrying Amount of Note
Rp 291,750.00
1 Rp - Rp 23,340.00 -Rp 23,340.00 Rp 315,090.00
2 Rp - Rp 25,207.20 -Rp 25,207.20 Rp 340,297.20
3 Rp - Rp 27,223.78 -Rp 27,223.78 Rp 367,520.98
4 Rp - Rp 29,401.68 -Rp 29,401.68 Rp 396,922.65
5 Rp - Rp 31,753.81 -Rp 31,753.81 Rp 428,676.47
6 Rp - Rp 34,294.12 -Rp 34,294.12 Rp 462,970.58
7 Rp - Rp 37,029.42 Rp 37,029.42 Rp 500,000.00

Melati Company mencatat Interest Expense di setiap akhir tahun

Interest Expense Rp23.340


Cash Rp23.340

b. Interest-Bearing Notes
Saat State Rate LEBIH KECIL dibanding Market Rate, menyebabkan Discount
Contoh:
Pinokio Co. menerbitkan sejumlah uang sebesar Rp1.200.000 untuk 10 tahun, dengan note bearing
interest 10% kepada Gapeto Corp. Market rate yang beredar adalah 13%.

Notes Value = Rp1.200.000 (0.2946) + Rp120.000 (5,4262)


= Rp353.520 + 651.144
= Rp1.004.664 (DISCOUNT)
Jurnal:

Cash Rp1.004.664
Notes Payable Rp1.004.664

Untuk menghitung besarnya amortisasi


Date Cash Paid Interest Expanse Discount Amortized Carrying Amount of Note
Rp 1,004,664.00
1 Rp 120,000.00 Rp 130,606.32 -Rp 10,606.32 Rp 1,015,270.32
2 Rp 120,000.00 Rp 131,985.14 -Rp 11,985.14 Rp 1,027,255.46
3 Rp 120,000.00 Rp 133,543.21 -Rp 13,543.21 Rp 1,040,798.67
4 Rp 120,000.00 Rp 135,303.83 -Rp 15,303.83 Rp 1,056,102.50
5 Rp 120,000.00 Rp 137,293.32 -Rp 17,293.32 Rp 1,073,395.82
6 Rp 120,000.00 Rp 139,541.46 -Rp 19,541.46 Rp 1,092,937.28
7 Rp 120,000.00 Rp 142,081.85 -Rp 22,081.85 Rp 1,115,019.13
8 Rp 120,000.00 Rp 144,952.49 -Rp 24,952.49 Rp 1,139,971.61
9 Rp 120,000.00 Rp 148,196.31 -Rp 28,196.31 Rp 1,168,167.92
10 Rp 120,000.00 Rp 151,832.08 Rp 31,832.08 Rp 1,200,000.00

Interest Expense Rp130.606,32


Notes Payable Rp 10.606,32
Cash Rp120.000,00
27
Special Notes Payable Situations

Notes Payable diterbitkan untuk ditukar dengan Property, Goods, atau Services dicatat pada nilai wajar
Property, Goods, atau Services.
Contoh:
1 Januari 2015, X membeli tanah dr Y seharga $200.000 dengan menerbitkan Zero Interest Bearing Note
selama 5 tahun sebesar $293.866. $200.000 mencerminkan nilai wajar dari tanah, yang mencerminkan
present value dari $293.866 dengan efefective interest rate 8% selama 5 tahun. Sedangkan $93.866 yang
merupakan selisih dr nilai notes payable dan fair value tanah akan diamortisasikan selama 5 tahun.
X(Pembeli)
1 Jan 15 Land 200.000
Notes Payable 200.000
31 Des Interest Exp 16.000
15
Interest Payable 16.000
1 Jan 16 Interest Payable 16.000
Notes Payable 16.000

Kadang2, Fair Value dari Property, Goods, ataupun Services tidak kita ketahui. Dan malangnya lg, Notes
Payable tidak tersedia di Market, sehingga interest Ratenya tidak dapat diketahui. Oleh karena itu,
perusahaan harus bisa memperkirakan interest rate yg berlaku, yg disebut dengan imputed interest rate.
Contoh:
X membeli tanah dari Y dengan menerbitkan Note Payable dengan face value 550.000 dan interest 2% yg
dibayarkan per tahun. X tidak bisa menentukan Fair Value dari tanah tersebut. Berdasarkan rating kredit dari
X dan hutang2 X yg lain, didapatkan imputed interest rate sebesar 8%.

Face Value 550.000


Present Value of 550.000 374.319
Present Value anuitas of 11.000 43.920
Present Value Note Payable 418.239
Discount of Note Payable 131.761

Discount dari Note Payable itu diamortisasikan seperti biasanya.

Permasalahan Khusus berkaitan dengan Kewajiban Non-lancar


Kewajiban non-lancar memiliki dampak signifikan pada arus kas dalam perusahaan, oleh karena itu laporan
disyaratkan untuk memenuhi aspek substantif dan informatif. Terdapat empat permasalahan khusus yang
berkaitan dengan liabilitas non-lancar, yaitu:
1. Pelunasan kewajiban non-lancar
2. Opsi nilai wajar
3. Pembiayaan di luar laporan keuangan
4. Penyajian dan analisis.

28
1. PELUNASAN KEWAJIBAN NON-LANCAR.
Jika perusahaan menahan obligasi hingga jatuh tempo, maka perusahaan tidak menghitung keuntungan
atau kerugian. Hal itu akan menyebabkan premi atau diskonto dan biaya penerbitan obligasi sepenuhnya
teramortisasi pada tanggal obligasi jatuh tempo. Hasilnya, nilai pari, nilai jatuh tempo, dan nilai wajar dari
oblligasi adalah sama. Sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian yang diperoleh. Di luar hal tersebut,
terdapat tiga keadaan pelunasan hutang yang umum, yaitu:
a. Pelunasan dengan kas sebelum jatuh tempo
b. Pelunasan dengan mentransfer asset atau sekuritas
c. Pelunasan dengan modifikasi persyaratan.

a. Pelunasan dengan pembayaran sebelum jatuh tempo.


Dalam beberapa kasus, perusahaan melunasi hutang sebelum tanggal jatuh temponya. Jumlah
pembayaran dari pelunasan sebelum jatuh tempo, termasuk semua premi dan beban untuk
reakuisisi, disebut harga perolehan kembali (reacquisition price). Dalam tanggal tertentu, nilai yang
tercatat dalam obligasi adalah jumlah utang pada saat jatuh tempo, disesuaikan untuk premi atau
diskonto yang tidak diamortisasi. Jika :

Reacquisition price > Net carrying amount = Loss

Net carrying amount > Reacquisition price = Gain


Pada saat perolehan kembali, premi atau diskonto yang belum diamortisasi harus diamortisasi pada
tanggal reakuisisi.

29
Illustration: Evermaster bonds issued at a discount on January 1, 2011.
These bonds are due in five years. The bonds have a par value of $100,000,
a coupon rate of 8% paid semiannually, and were sold to yield 10%.

Two years after the issue date on January 1, 2013, Evermaster calls the entire
issue at 101 and cancels it. Evermaster records the reacquisition and
cancellation of the bonds

Bonds payable 92,925


Loss on extinguishment of bonds 6,075
Cash 101,000
b. Pelunasan dengan pertukaran aset atau sekuritas
Selain menggunakan uang tunai, penyelesaian kewajiban hutang juga dapat dilakukan dengan
penyerahan asset non kas atau penerbitan saham dari debitur. Dalam situasi tersebut, kreditor harus
mencatat asset non kas atau kepemilikan sahan yang diterima pada nilai wajarnya.

 Debitur harus menentukan selisih lebih antara nilai tercatat hutang dengan
nilai wajar aktiva atau ekuitas yang diserahkan.
 Debitur mengakui keuntungan sebesar jumlah selisih lebih.
 Selain itu, debitur mengakui keuntungan atau kerugian dari perpindahan
aset sejauh nilai wajar aset tersebut berbeda dengan nilai buku dari asset
tersebut.

30
Illustration: Hamburg Bank loaned €20,000,000 to Bonn Mortgage
Company. Bonn, in turn, invested these monies in residential apartment
buildings. However, because of low occupancy rates, it cannot meet its loan
obligations. Hamburg Bank agrees to accept from Bonn Mortgage real estate
with a fair value of €16,000,000 in full settlement of the €20,000,000 loan
obligation. The real estate has a carrying value of €21,000,000 on the books
of Bonn Mortgage. Bonn (debtor) records this transaction as follows :

Note Payable to Hamburg Bank 20,000,000

Loss on Disposition of Real Estate 5,000,000

Real Estate 21,000,000

Gain on Extinguishment of Debt 4,000,000

c. Pelunasan piutang dengan mengubah persyaratan


Pada praktek kesehariannya, Wall Street Journal atau Financial Times memberitakan tentang
kesulitan keuangan perusahaan. Dalam situasi tersebut, kreditur mungkin memberi kemudahan
pada peminjam. Para kreditur menawarkan kelonggaran tersebut untuk memastikan kemungkinan
dari pengembalian utang. Sebagai contoh, kreditur mungkin menawarkan salah satu atau kombinasi
dari beberapa perubahan seperti berikut :
1. Pengurangan tingkat bunga pinjaman
2. Memperpanjang masa jatuh tempo
3. Pengurangan nilai utang
4. Pengurangan atau pembatalan semua bunga akrual.
Akuntansi untuk perlakuan ini pada dasarnya serupa dengan pelunasan yang lain. IFRS mensyaratkan
bahwa pelunasan kewajiban dengan mengubah persyaratan ini, dihitung pada nilai wajar.
2. PEMBIAYAAN DI LUAR LAPORAN KEUANGAN
Pembiayaan di luar laporan keuangan merupakan langkah untuk meminjam uang sebagai cara untuk
menghindari pencatatan kewajiban. Ini merupakan persoalan yang sangat penting. Hasilnya, setiap
perusahaan yang menggunakan pembiayaan di luar laporan keuangan yang akan menimbulkan resiko
bahwa investor ‘membuang’ saham mereka. Akibatnya, harga saham akan jatuh.
Pembiayaan di luar laporan keuangan memiliki beberapa bentuk, yaitu:
a. Anak perusahaan non-konsolidasi.
Berdasarkan IFRS, perusahaan induk tidak harus mengkonsolidasi peruisahaan anak jika
kepemilikannya di bawah 50%. Dalam kasus seperti ini, perusahaan induk kemudian tidak melaporkan
asset dan liabiltas dari perusahaan anak. Yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan induk
31
adalah investasi dalam perusahaan anak. Sehingga, pengguna laporan keuangan mungkin tidak
mengetahui bahwa perusahaan anak memiliki utangyang cukup besar yang mungkin akan
dipertanggngjawabkan oleh induk juka perusahaan anak memiliki kesulitan keuangan.
b. Entitas bertujuan khusus.
Perusahaan membuat entitas bertujuan khusus untuk menjalankan proyek khusus.
c. Sewa guna operasi (operating leases)
Cara lain perusahaan untuk menjaga utang tetap di luar laporan posisi keuangan adalah
menggunakan sewa guna (leasing).dibanding memiliki asset, perusahaan memilih untuk menyewa-
gunakannya. Sehingga perusahaan hanya melaporkan beban sewa pada setiap periode dan
menyediakan catatan transaksi.
Alasan Penggunaan Pembiayaan di luar Laporan Keuangan
1. Alasan utama adalah banyak yang percaya bahwa pengurangan utang memperbaiki kualitas dari
laporan posisi keuangan dan pengajuan kredit akan diperoleh dengan mudah dan berbiaya rendah.
2. Kedua, perjanjian pinjaman sering terbatasi oleh jumlah utang yang dimiliki perusahaan. Sehingga,
perusahaan menggunakan pembiayaan di luar laporan keuangan karena pembiayaan tersebut tidak
akan diperhitungkan dalam menentukan batas utang.
3. Beberapa pihak berpendapat bahwa sisi aset dari laporan posisi keuangan seringkali
dicatat understated. Sebagai contoh, perusahaan menyusutkan asset secara dipercepat akan sering
membuat nilai buku dari bangunan, tanah, dan peralatan lebih rendah dari nilai wajarnya. Untuk
mengimbangi nilai yang lebih rendah tersebut, beberapa pihak berpendapat bahwa bagian dari utang
tidak dilaporkan. Dengan kata lain, jika perusahaan melaporkan asset dalam nilai wajarnya, pasti akan
ada tekana yang lebih rendah untuk melakukan pengaturan pembiayaan di luar laporan keuangan.
3. FAIR VALUE OPTION
Perusahaan memiliki pilihan untuk merekam nilai wajar di rekening mereka untuk sebagian besar aset
keuangan dan kewajiban, termasuk bonds dan notes payable.
IASB meyakini bahwa pengukuran nilai wajar untuk instrumen keuangan, termasuk kewajiban, akan
menyediakan informasi yang lebih relevan dan dimengerti daripada biaya diamortisasi.
Kewajiban tidak lancar dicatat pada nilai wajar, dengan keuntungan yang belum direalisasi atau rugi
dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.

32
Illustrations: Edmonds Company has issued €500,000 of 6 percent bonds at
face value on May 1, 2010. Edmonds chooses the fair value option for these
bonds. At December 31, 2010, the value of the bonds is now €480,000 because
interest rates in the market have increased to 8 percent.

Bonds Payable 20,000


Unrealized Holding Gain or Loss—Income 20,000

4. PENYAJIAN DAN ANALISIS


A. Penyajian Kewajibam Non-Lancar
Perusahaan yang memiliki kewajiban non-lancar dalam jumlah banyak sering melaporkan hanya
dalam satu jumlah dalam laporan posisi keuangan, yang didukung dengan catatan lain. Kewajiban
jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun harus dilaporkan sebagai liabilitas lancar.
Jika perusahaan berencana untuk membiayai kembali utangnya, mengkonversi utang ke saham atau
melunasinya dari obligasi dana pensiun, perusahaan harus terus melaporkan utang sebagai
kewajiban non-lancar jika perjanjian pembiayaan kembali selesai pada akhir periode.
B. Analisis dari Kewajiban Non-Lancar
1. Debt to total assets Ratio, mengukur persentasi dari total asset yang dihitung oleh kreditor.
Rumus dari rasio ini adalah

Debt to total assets = Total debt


Total assets

2. Times interest earned ratio mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
ketika jatuh tempo pembayaran bunga. Rumus dari rasio ini adalah

Times Interest earned = income before income taxes and interest expense
Interest expense

33
BAB 15
EQUITY

1. KEY COMPONENT OF EQUITY


a. Share capital
: nilai par saham yang diterbitkan, bisa berupa shae capital-ordinary, atau share capital-preference)
b. Share premium
: selisih lebih nilai jual saham di atas nilai par nya)
c. Retained earnings
: laba ditahan
d. Accumulated other comprehensive income
e. Treasury shares
: saham yang dibeli kembali oleh perusahaan, posisinya di equity adalah sebagai pengurang
f. Non-controlling interest (minority interest)
2. ISSUING SHARE
a. Par value shares.
Penerbitan saham dicatat berdasar par value, selisih lebih dengan harga jualnya dicatat
sebagai share premium.
Contoh: PT. X menerbitkan 200 saham dengan nilai par Rp 500, dengan harga jual Rp 1000.
Jurnal:
Cash 200000
Share Capital-ordinary 100000
Share premium-ordinary 100000

b. No-par shares
Nilai saham yang diterbitkan dicatat berdasar fair value.
Contoh: PT. X punya 1000 saham yang di autorisasi, tanpa nilai par. PT. X menerbitkan 200
saham dengan harga jual Rp 500 per saham, dst
Jurnal :
Cash 10000
Share Capital-ordinary 10000
Di beberapa Negara saham tanpa nilai par wajib diterbitkan dengan stated value. Dalam hal
ini perlakuan akuntansinya sama dengan par value share issuing, hanya nilai par nya diganti
dengan stated value.

c. Shares issued in combination with other securities


Apabila beberapa jenis saham dijual dalam satu harga lump-sump. Metode pengakuan nilai
sahamnya tergantung pada data fair value masing-masing saham.
1) Proportional method

34
Jika fair value masing-masing saham diketahui, pengakuan nilai masing-masing
saham berdasarkan proporsi atas fair value masing-masing saham.
Contoh:
PT. X menerbitkan 500 saham biasa dengan nilai par 10 dan nilai fair value 15 dan
500 saham preferen dengan nilai par 12 dan nilai fair value 20. Kedua saham
tersebut dijual dengan harga lumpsump $ 15.000. Maka PT. X mengakui nilai kedua
saham tersebut dengan metode proprosional sebagai berikut:
Fair value saham biasa (500x15) 7500
Fair value saham preferen (500x20) 10000
Total fair value saham 17500
Metode proporsional:
Saham biasa 7500/17500 x 15000 6428,6
Saham preferen 10000/17500x15000 8571,4
Jurnal:
Cash 15000
Share capital-ordinary 5000
Share premium-ordinary 1428,6
Share capital-preferen 6000
Share premium-preferen 2571,4

2) Incremental method
Jika hanya salah satu saham yang diketahui fair valuenya, maka pengakuan saham
lainnya berdasar sisa harga jual setelah dikurangi nilai saham yang diketahui fair
valuenya tersebut.
Contoh:
PT. X menerbitkan 200 saham biasa dengan nilai par 10 dan fair value 15, serta 100
saham preferen dengan nilai par 15 dan fair value tidak diketahui. Kedua saham
tersebut dijual dengan harga lumpsum $ 5000. Maka PT. X mengakui nilai kedua
saham dengan metode incremental sebagai berikut:
Harga lumpsum 5000
(Fair value saham biasa (200 x 15) 3000)
Nilai untuk saham preferen 2000
Jurnal:
Cash 5000
Share capital-ordinary 2000
Share premium-ordinary 1000
Share capital-preferen 1500
Share premium-preferen 500

3) Appraisal value
Jika fair value untuk semua jenis saham tidak diketahui maka proporsi penilaian
masing-masing saham diakui berdasarkan penilaian professional

d. Shares issued in non-cash transactions


Apabila saham diterbitkan melalui pertukaran asset, maka dasar pengakuannya adalah:

35
1) Fair value asset
Contoh: PT. X menerbitkan saham 100 saham dengan nilai par 10 $ dengan fair
value 15 $ per lembar, ditukarkan dengan asset mesin dengan fair value 2000 $.
Pencatatannya:

Mesin 2000
Share capital-ordinary 1000
Share premium-ordinary 1000
2) Fair value saham, jika fair value asset tidak diketahui.
Contoh: PT. X menerbitkan saham 100 saham dengan nilai par 10 $ dengan fair
value 15 $ per lembar, ditukarkan dengan asset mesin yang fair value nya tidak
diketahui. Pencatatannya:
Mesin 1500
Share capital-ordinary 1000
Share premium-ordinary 500
3) Berdasarkan penilaian professional jika fair value asset maupun saham tidak
diketahui.

3. TREASURY STOCK
a. Tujuan dilakukannya Treasury Stock
1) Mendistribusikan kelebihan kas perusahaan kepada pemegang saham dengan
pajak yang efesien
2) Meningkatkan pendapatan dan pengembalian/lembar saham
3) Menyediakan saham untuk imbalan kepada pegawai atau untuk kebutuhan
merger perusahaan
4) menghalangi usaha pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang saham
5) Menciptakan pasar untuk saham perusahaan

b. Metode Pembelian TS
1) Cost Method yaitu mencatat sebesar biaya perolehan dan melaporkan TS ini sebagai
pengurang ekuitas pada laporan keuangan.
Contoh: Pasific company mengeluarkan 100.000 lembar saham dengan nilai par $1
dijual dengann harga S10/lbr saham. Perusahaan juga memiliki RE $300.000. Pada
tanggal 20 Januari perusahaan membeli 10.000 lembar sahamnya pada harga $11.
Jurnal:
TS $110.000
Cash $110.000
$11x10.000

Ekuitas sebelum pembelian Ekuitas setelah pembelian


Share capital-ordinary $100.000 Share capital-ordinary $100.000
Share premium-ordinary 900.000 Share premium-ordinary 900.000
RE 300.000 RE 300.000
Less: cost of TS( $11x10.000) 110.000

36
Total 1.300.000 Total 1.190.00

2) Par (Stated) Value Method yaitu mencatat sebesar nilai parnya dan melaporkan TS
sebagai pengurang modal sahamnya. Metode ini jarang digunakan.

c. Penjualan TS
Penjualan TS bisa diatas atau dibawah dari harga beli/cost-nya yang akan mempengaruhi aset
dan ekuitas. Contoh
1. Above cost
Pasific mempunyai 10.000 lembar TS dengan cost $11/lbr. Tanggal 10 maret menjual 1.000
lembar TS-nya pada harga S15.
Jurnal:
Cash $15.000
TS $11.000
Share Premium- Treasury 4.000
Pada penjualan TS, gain/loss yang terjadi bukan merupakan aset. Gain/loss dicatat pada Share
premium-treasury. Dan tidak berpengaruh pada Share capital-ordinary maupun Share premium-
ordinary.
2. Below cost
Pacific menjual 1000 lembar TS pada tanggal 21 Maret pada harga $8/lembar.
Jurnal:
cash $8.000
Share premium-treasury 3.000
TS $11.000

Dari dua transaksi diatas maka total nilai Share premium-treasury

10/4 4000
21/3 3000
bl 1000

Pada tanggal 10 April, Pacific menjual kembali 1.000 lembar TS pada harga $8.maka jurnalnya
cash $8.000
Share premium-treasury 1.000
RE 2.000
TS $11.000

Penjualan kembali pada TS akan mempengaruhi saldo share premium-treasury dan perusahaan
akan mencatat selisih kelebihan pada RE. Sehingga kerugian akibat penjualan TS akan
mengurangi saldo RE perusahaan.

d. Pemberhentian TS
Dilakukan untuk membatalkan TS dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Pemberhentian
TS akan menambah jumlah saham yang diotorisasi tapi tidak diedarkan. Jurnal untuk

37
pemberhentian TS mirip dengan penjualan TS kecuali pada bagian debit, yang mana bukan
mendebit cash tapi mendebit pada PS atau CS ( akun pada ekuiatas).
Contoh:
Perusahaan akan menghentikan 300 dari 10.000 TS. TS memiliki nilai par $1 dan dulunya dijual
dengan harga $1.
Jurnal:
Share capital-ordinary $300
TS $300
Bila dulunya dijual dengan harga $4
Jurnal:
Share capital-ordinary $300
Share premium-ordinary 900
TS $1200

4. SAHAM PREFEREN
a. Pengertian Saham Preferen
adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Karakteristik terkait
saham preferen:
1) Preferensi atas dividen
2) Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3) Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4) Dapat ditebus pada opsi perseron
5) Tidak mempunyai hak suara

b. Jenis-jenis saham preferen:


1) Saham Preferen Kumulatif
Dinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar dividen dalam satu tahun, maka
harus dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada
pemegang saham biasa.
2) Saham Preferen Partisipasi
Pemegang saham ini membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian
laba di luar tingkat yang ditentukan.
3) Saham Preferen Konvertibel
Mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi
saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.
4) Saham Preferen yang Dapat Ditarik
Mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus saham preferen
yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang telah
ditentukan.
5) Saham Preferen yang Dapat Ditebus
Terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat sekuritas itu bersifat
seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk membayar) dan bukan seperti
instrument ekuitas. Misalnya pada saham preferen yang dapat ditebus ini mempunyai
periode penebusan wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat dikontrol oleh
perusahaan penerbit saham.

c. Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen

Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa.
Perusahaan mengalokasikan lagi antara nilai par saham preferen dan saham premium.
38
Contoh:

Perusahaan Sentinel menerbitkan 10,000 saham pada nilai par sebesar Rp10.000 dan harga
jual saham preferen sebesar Rp 12.000.

Jurnal Pencatatan:

Cash 120.000.000

Share Capital—Preference 100.000.000

Share Premium—Preference 20.000.000

d. Dividend Saham Preferen

Ilustrasi

Pada Tahun 2015, Perusahaan Icefrog mendistribusikan dividen sebesar Rp 50.000.000, saham
biasa yang beredar memiliki nilai par sebesar Rp400.000.000, dan 6 persen dividen untuk saham
preferen dengan nilai pari Rp100.000.000.

1) Jika saham preferen non komulatif dan non partisipasi

Sahan Preferen Saham Biasa Total


Dividen 6% dari 100.000.000 6.000.000 6.000.000
Saham Biasa 44.000.000
Total 6.000.000 44.000.000 6.000.000

2) Jika saham preferen kumulatif non partisipasi dan Perusahaan Icefrog tidak membayar
dividen pada saham preferen dalam dua tahun sebelumnya.

Sahan Preferen Saham Biasa Total


Tunggakan dividen, 6% dari 100.000.000 untuk 2 tahun 12.000.000 12.000.000
Dividen tahun ini, 6% dari 100.000.000 6.000.000 6.000.000
Saham biasa 32.000.000
Total 18.000.000 32.000.000 50.000.000

3) Jika non komulatif dan partisipasi

39
Saham Preferen Saham Biasa Total
Dividen tahun ini, 6% 6.000.000 24.000.000 30.000.000
Dividen partisipasi 4.000.000 16.000.000 20.000.000
Total 10.000.000 40.000.000 50.000.000
Dividen partisipasi deitentukan sebagai berikut:
Dividen tahun ini
Saham preferen, 6% dari 100.000.000 = 6.000.000
Saham biasa, 6% dari 400.000.000 = 24.000.000 30.000.000
Jumlah dividen partisipasi (50.000.000 - 30.000.000) = 20.000.000
Nilai pari sahan partisipasi (100.000.000 + 400.000.000) = 500.000.000
Dasar partisipasi (20.000.000 : 500.000.000) = 4%
Didiven pastisipasi :
Saham preferen, 4% dari 100.000.000 = 4.000.000
Saham biasa, 4% dari 400.000.000 = 16.000.000
20.000.000

4) Jika saham preferen kumulatif partisipasi dan Perusahaan Icefrog tidak membayar dividen
pada saham preferen dalam dua tahun sebelumnya.

Saham Preferen Saham Biasa Total


Tunggakan dividen, 6 % dari 100.000.000 untuk 2 tahun 12.000.000 12.000.000
Dividen tahun ini, 6% 6.000.000 24.000.000 30.000.000
Dividen partisipasi, 1,6% (8.000.000 / 500.000.000) 1.600.000 6.400.000 8.000.000
Totals 19.600.000 30.400.000 50.000.000

5. DISTRIBUTING DIVIDEND

Dividen adalah distribusi kas atau kepemilikan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah proporsi
kepemilikannya (Pro rata basis). Dividen biasanya dibagi menjadi 4 bentuk: cash dividend, property dividend,
liquidating dividend dan share dividend.

Terdapat tiga tanggal penting dalam pembagian devidend, yaitu:

a. Declaration date (tanggal pengumuman)


Adalah tanggal pada saat pengumuman (RUPS) akan dibagikan devidend dengan jumlah tertentu
kepada pemegang saham
b. Record date (tanggal pencatatan)
Adalah tanggal cut off pencatatan bahwa siapa saja pemegang saham yang berhak mendapatkan
devidend (tidak ada jurnal bagi perusahaan)
c. Payment date (tanggal pembayaran)
Adalah tanggal pembayaran devidend kepada pemegang saham yang berhak

1) Cash dividend
Untuk dapat membagikan dividend dalam bentuk cash, syaratnya perusahaan membutuhkan: retained
earnings, ketersediaan kas, dan diumumkan pada RUPS.
PT Stairway To Heaven, mengadakan RUPS Pada 20 Januari 2015, hasil RUPS tersebut menetapkan bahwa
akan dibagikan devidend senilai Rp. 100 per lembar saham, kepada 1.000.000 lembar saham biasa

40
dengan nilai pari Rp. 1000. Devidend dicatat pada tanggal 3 Februari 2015 dan dibayar pada 14 Februari
2015. Tentukan jurnal transaksi yang dilakukan PT. Starway To Heaven.

20/01 retained earning (cash devidend) Rp. 100.000.000


dividend payable Rp.100.000.000

03/02 (no entry)

14/02 dividend payable Rp. 100.000.000


Cash Rp.100.000.000

2) Property Dividend
Dividend yang tidak dibayarkan dalam bentuk kas dapat dikatakan dengan property dividend, bisa
dibayarkan dengan merchandise, real estate maupun investment, tergantung keputusan direksi. Ketika
mengumumkan pembagian dividend, perusahaan harus menentukan fair value atas property yang
dibagikan, serta mengakui adanya gain or loss sehubungan dengan perbedaan harga fair value dengan
carrying value pada saat pengumuman.
PT. Caravan membagikan sebagian dari investasi jangka pendeknya kepada pemegang saham berupa
surat berharga senilai Rp. 2.500.000 melalui mekanisme property dividend yang diumumkan pada tanggal
16 Agustus 2014, dibagikan pada tanggal 31 Agustus 2014, dan dicatat pada 23 Agustus 2014. Pada saat
tanggal pengumuman, perusahaan mengakui fair value surat berharga tersebut sebesar Rp.3.000.000.
buat jurnal yang diperlukan

16/08 Equity Investment 500.000


Unrealized Gain on investment 500.000
Retained earning (property dividend) 2.500.000
Property dividend payable 2.500.000

31/08 Property dividend payable 2.500.000


Equity investment 2.500.000

3) Liquidating dividend
Adalah dividend yang berasal tidak dari retained earning.
PT. Yellow Submarine mengumumkan dividend sebesar Rp. 1.200.000 pada tanggal 5 Maret 2014 dan
membagikannya pada 14 Maret 2014. Terhadap dividend yang dibagikan, Rp. 900.000 diakui sebagai
income dan sisanya diakui sebagai return on capital.

05/3 Retained earning 900.000


Share dividend – premium 300.000
Dividend payable 1.200.000

14/03 dividend payable 1.200.000


Cash 1.200.000

4) Share dividend

41
Share dividend adalah pembagian dividend dalam bentuk menambah kepemilikan shareholder atas
perusahaan secara pro rata basis.
PT. Blue Jeans memiliki 1.000 lembar saham outstanding dengan nilai par Rp 100 dan retained earning
Rp. 500.000. Perusahaan mengumumkan 10% share dividend, oleh karena itu perusahaan menerbitkan
100 lembar saham tambahan. Jika market value saham adalah Rp. 130, jurnalnya adalah

Date of declaration:
Retained earning 13.000
Ordinary Share dividend distributable 10.000
Share premium – ordinary 3.000

Date of distribution
Ordinary Share dividend distributable 10.000
Share capital – ordinary 10.000

6. DIVIDEND/SHARE SPLIT DAN ANALISIS EQUITY


a. Dividen/share split
Share split dilakukan biasanya dikarenakan harga saham perusahaan terlalu mahal, sehingga
investor perorangan yang memiliki dana terbatas, sulit untuk memilikinya. Oleh karena itu
dilakukan share split. 2 for 1 split, berarti 1 lembar saham sebelum share split akan menjadi 2
lembar saham setelah share split. Share split mengurangi nilai par value, dan meningkatkan
jumlah saham beredar. Share split tidak dijurnal. Walaupun sama-sama menambah jumlah
saham yang beredar, share dividend tidak mengurangi par value saham.

Ekuitas pemegang saham sebelumnya Ekuitas pemegang saham setelah


pemecahan 1 menjadi 2 : pemecahan 1 menjadi 2 :
Saham biasa, 1000 lembar Saham biasa, 2000 lembar
Pada nilai pari $100 $100.000 Pada nilai pari $50 $100.000
Laba ditahan $ 50.000 Laba di tahan $ 50.000
$150.000 $150.000

b. Analisis equity
1) Contoh penyajian equity di neraca

42
FROST COMPANY
Equity
December 31, 2015
Share capital – preference, $100 par value, 7%
cumulative, 100.000 shares authorized, 30.000
shares issued and outstanding $3.000.000
Share capital – ordinary, stated value $10 per share,
500.000 shares authorized, 400.000 shares issued 4.000.000
Ordinary share dividend distributable 200.000 $7.200.000

Share premium – preference 150.000


Share premium – ordinary 840.000 990.000
Retained earnings 4.360.000
Treasury shares (2.000 ordinary shares) (190.000)
Accumulated other comprehensive loss (360.000)
Total equity 12.000.000

2) Analisis dalam mengukur kemampuan perusahaan


Ada 3 rasio yang digunakan yaitu :
a) Tingkat Pengembalian atas ekuitas saham biasa ( return on ordinary share equity )
: mengukur tingkat keuntungan atas rata-rata ekuitas saham biasa. rasio ini
menunjukkan seberapa besar pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan atas
setiap dana yang diinvestasikan.

Contoh: Jika perusahaan memiliki net income $360.000, mengumumkan dan


membayar deviden preferen $54.000 dan rata-rata ekuitas saham biasa sebesar
$2.550.000, maka

b) Rasio pembayaran ( payout ratio)


: tingkat deviden tunai atas pendapatan bersih yang dikurangi deviden preferen

Contoh: Jika perusahaan memiliki deviden tunai $100.000 dan net income $500.000
serta tidak memiliki saham preferen yang beredar, maka

c) Nilai buku per saham ( book value per share )


: jumlah tiap saham yang akan diterima pada saat perusahaan dilikuidasi

43
Contoh: Jika ekuitas saham biasa perusahaan sebesar $1.000.000 dan saham biasa
yang beredar sebesar $100.000 maka

44
BAB 17
INVESTMENT

1. DEBT INVESTMENT

Debt Investment : Amortized Cost

Merupakan investasi yang dicirikan oleh perjanijian pembayaran atas pokok dan bunganya pada tanggal
yang telah disepakati astau ditetapkan.

Perusahaan mengukur debt investment dengan metode amortized cost jika tujuan bisnis perusahaan adalah
(1) menahan aset investasi tersebut untuk mendapatkan cash flow dan (2) dengan jangka waktu dan jumlah
yang telah ditetapkan. (held - for - collection)

Contoh : receivable, loans, dan bond yang memenuhi 2 syarat diatas dicacat dengan metode amortized cost.

Contoh : Carrefour membeli obligasi milik Nokia sebagai investasi. Sesuai perjanjian Carrefour akan
menerima bunga (coupon rate) sepanjang jangka waktu obligasi dan menerima pembayaran kembali atas
pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Jika Carrefour melalukan pembelian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan bunga sebagai investasi jangka panjang, maka ini termasuk held-for-collection strategy dan
diukur dengan metode amortized cost.

Ilustrasi :

Pada tanggal 1 Januari 2015, Robinson Comp. membeli obligasi Evermaster Corp. dengan par 100.000 dan
bunga 8% , bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Obligasi dibeli pada tingkat diskonto dengan
harga 92.278. Jatuh tempo obligasi 1 Januari 2020 dan yield 10%.

Robinson mencatat

1 Januari 2015 : Debt Investment 92.278

Cash 92.278

Bunga Kupon 8% dan Yield 10%


Tg Cash Interest Bond Discount Carrying
l Received Revenue Amortization Amount of Bonds

45
(6/12
(6/12 x 10% (Interset Revenue – (Plus
x 8% x
x carrying A.) Cash Received) Amortization)
100.000)

1/
92.278
1/2015
1/
4.000 4.614 614 92.892
7/2015
1/
4.000 4.645 645 93.537
1/2016
1/
4.000 4.677 677 94.214
7/2016
1/
4.000 4.711 711 94.925
1/2017
1/
4.000 4.746 746 95.671
7/2017
1/
4.000 4.783 783 96.454
1/2018
1/
4.000 4.823 823 97.277
7/2018
1/
4.000 4.864 864 98.141
1/2019
1/
4.000 4.907 907 99.048
7/2019
1/
4.000 4.952 952 100.000
1/2020

1 Juli 2015 : Cash 4.000

Debt Investment 614

Interest Revenue 4.614

31 Des 2015 : Interest Receivable 4.000

Debt Investment 645

Interest Revenue 4.645

1 Jan 2016 : Cash 4.000

Interest Receivable 4.000

46
Pada tanggal 1 Nopember 2017 Robinson Comp. menjual obligasi Evermaster Corp. senilai 99.750 ditambah
bunga obligasi (coupon rate) s.d. 1 Nopember 2017. (bunga akrual).

Bunga obligasi (bunga kupon) periode 1 Juli s.d. 1 Nop 2017 merupakan pendapatan bagi Robinson Comp.

Bunga obligasi = 4/6 x amortization 1 Jul 2017 s.d. 1 Des 2017 = 4/6 x 783 = 522

1 Nop 2017 : Debt Investment 522

Interest revenue 522

Perhitungan obligasi :

- Harga jual 99.750


- Book Value on 1 Nop 2017 :
Amortized cost on 1 Jul 2017 95.671
Amortization for period until 1 Nop 2017 522
- Total 96.193
- Gain on sale of bonds 3.557

Penjualan bonds :

1 Nop 2017 : Cash 102.417

Interest Revenue (4/6 x 4.000) 2.667

Debt investment 96.193

Gain on sale of investment 3.557

Latihan

BE 17-1

BE 17-2

BE 17-3

E 17-2 s.d. E 17-4

P 17-1

47
DEBT INVESTMENT - FAIR VALUE

Dipakai oleh perusahaan apabila investasi bertujuan untuk dijual kembali dalam suatu periode waktu.
Perusahaan melakukan jual beli investasi untuk memperoleh profit dari selisihnya, juga disebut trading
investments.

Pencatatan akuntansinya sama saja dengan amortized cost pada periode pelaporan. Hanya saja, pada akhir
periode, perusahaan menyesuaikan amortized cost dengan fair value, selisihnya merupakan unrealized
holding gain or loss.

Ilustrasi (sama seperti sebelumnya)

Pada tanggal 1 Januari 2015, Robinson Comp. membeli obligasi Evermaster Corp. dengan par 100.000 dan
bunga 8% , bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Obligasi dibeli pada tingkat diskonto dengan
harga 92.278. Jatuh tempo obligasi 1 Januari 2020 dan yield 10%.

Robinson mencatat

1 Januari 2015 Debt Investment 92.278


Cash 92.278

1 Juli 2015 Cash 4.000 Sama


Debt Investment 614 dengan
Interest Revenue 4.614 metode
amortized
31 Des 2015 Interest Receivable 4.000 cost
Debt Investment 645
Interest Revenue 4.645

Pada 31 Des 2015, fair value ditentukan senilai €95.000, maka unrealized holding gain dicatat sebagai
berikut:

Fair Value, 31 Des 2015 95.000


Amortized cost, 31 Des 2015 93.537
Unrealized holding gain or (loss) 1.463

Jurnal untuk mencatat fair value pada 31 Des 2015:

31 Des 2015 Fair Value Adjustment 1.463


Unrealized Holding Gain or Loss-net income 4.645

Robinson tidak mendebit akun Debt Investments, tetapi menggunakan akun Fair Value Adjustments
sehingga tidak mengubah nilai pada akun Amortized cost.

Unrealized Holding Gain or Loss dilaporkan pada “Other income and expense” dan ditutup pada net income
setiap periode. Akun Fair Value Adustment tidak ditutup, hanya disesuaikan setiap periode sesuai valuasinya.
Fair Value Adjustment tidak ditampilkan di Neraca, tapi digunakan untuk menampillkan nilai Debt
Investmenst sesuai Fair Value.

48
Robinson melaporkan pada 31 Des 2015 sebagai berikut:

Statement of Financial Position

Investments
Debt Investments 95.000
Current assets
Interest Receivable 4.000

Income Statement

Other income and expense


Interest revenue [4.614+4.645] 9.259
Unrealied holding gain or (loss) 1.463

Pada 31 Des 2016, asumsikan fair value menjadi 94.000. Maka perhitungannya:

Investments Amortized Cost Fair Value Unrealized Gain


(Loss)
Evermaster Corp. 10% bonds 94.925 94.000 (925)
Less: Previous fair value adjustments
balance (Dr.) 1.463
Fair Value adjustments (Cr.) (2.388)

Jurnal yang dicatat:

31 Des 2016 Unrealized Holding Gain or Loss 2.388


Fair Value Adjustment 2.388

Laporan Keuangan pada 31 Des 2016 sebagai berikut:

Statement of Financial Position

Investments
Debt Investments 94.000
Current assets
Interest Receivable 4.000

Income Statement

Other income and expense


Interest revenue [4.677+4.711] 9.388
Unrealied holding gain or (loss) 2.388

Ilustrasi selanjutnya (sama seperti sebelumnya)


49
Pada tanggal 1 November 2017 Robinson Comp. menjual obligasi Evermaster Corp. senilai 99.750 ditambah
bunga obligasi (coupon rate) s.d. 1 November 2017. (bunga akrual).

 Semua pencatatan dan penghitungan sama dengan contoh pada amortized cost

Yang berbeda adalah pada 31 Des 2017, karena obligasi tak lagi dimiliki oleh Robinson, akun Fair Value
Adjustment disesuaikan agar menjadi menjadi nihil.

31 Des 2017 Fair Value Adjustment 925


Unrealized Holding Gain or Loss 925

Portofolio

Untuk mencatat debt investment portofolio (ada 2 atau lebih debt investment), perlakuannya sama saja,
tinggal dijumlahkan unrealized gain or (loss) dari tiap investasi. Apabila salah satu dijual, maka yang perlu
dinihilkan hanya investment yang dijual, yang lainnya disesuaikan dengan fair value seperti biasa.

Fair Value Option

Pada beberapa situasi, perusahaan menemukan kriteria debt investments memenuhi kondisi untuk dicatat
dengan amortized cost, tetapi lebih memilih untuk mencatatnya pada fair value. Untuk itu, Perusahaan
mempunyai opsi untuk mencatat sebagian besar aset keuangannya dengan fair value.

Opsi ini diaplikasikan menggunakan basis instrument-by-instrument dan hanya tersedia ketika perusahaan
pertama kali membeli aset tersebut. Jika perusahaan memilih menggunakan fair value option, pengukuran
instrument dilakukan sesuai fair value sampai perusahaan tidak memilikinya lagi.

Ilustrasi

Hardy Company membeli bonds dari German Central Bank. Hardy berencana untuk memiliki investasi
tersebut sampai jatuh tempo dalam 5 tahun. Pada 31 Des 2015, amortized cost €100.000, fair value
€113.000. Jika Hardy memilih untuk menggunakan fair value option, maka jurnalnya:

31 Des 2015 Debt Investment (German bonds) 13.000


Unrealized Holding Gain or Loss 13.000

Hardy menggunakan akun Debt Investment untuk mencatat perubahan pada fair value. Tidak menggunakan
akun Fair Value Adjustment karena pencatatan untuk fair value option berbasis investment-by-investment,
bukan portofolio.

Latihan

BE 17-4

BE 17-5

E 17-5 s.d. E 17-7

P 17-2

50
2. EQUITY INVESTMENT

Equity Investment menampilkan kepemilikan dari ordinary, preference, atau capital shares lainnya.
Untuk biaya sudah termasuk di dalam harga sekuritas. Sedangkan komisi broker dicatat sebagai beban.
Tingkat kepemilikan mempengaruhi perlakuan akuntansi yang berbeda, khususnya dalam metode penilaian.
Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan Fair Value Method, kepemilikan 20-50% menggunakan Equity
Method, dan 50-100% menggunakan Consolidation Method.

Equity Investment: Kepemilikan kurang dari 20%

Kategori kepemilikan kurang dari 20% terbagi menjadi 2 (dua), yakni Trading dan Non Trading. Untuk
Trading, unrealized holding gains or losses income nya dicatat pada net income, sedangkan untuk Non
Trading dicatat pada other comprehensive income.

Ilustrasi Trading: 1 Januari 2016, A Co. membeli Ordinary Shares dari 3 (tiga) perusahaan, di mana setiap
investasi menunjukan kepemilikan di bawah 20%. Berikut rinciannya:

Investment Carrying Value Fair Value Unrealized Gain (Loss)


B 259.700 275.000 15.300
C 317.500 304.000 (13.500)
D 141.350 104.000 (37.350)
Total 718.550 683.000 (35.550)

Previous Fair Value 0


Fair Value adjustment (35.550)

Jurnal:
(Pencatatan investasi oleh A Co.)
Equity Invesments 718.550
Cash 718.550

(Pencatatan Cash Dividend sebesar $4.200)


Cash 4.200
Dividend Revenue 4.200

(Pencatatan Unrealized Gain (Loss))


Unrealized Gain (Loss)-Income 35.500
Fair Value Adjusment 35.550

(Pencatatan penjualan B shares sebesar $287.220)


Cash 287.220
Equity Invesments 259.700
Gain on Sale of Equity Investment 27.520

Catatan:

51
Carrying Value, Fair Value, dan Unrealized Gain (Loss) setiap investasi berubah setiap tahunnya. Jenis
investasi pun dapat berubah setiap tahunnya.
Perubahan total Unrealized Gain (Loss) dan Previous Fair Value berpengaruh terhadap Fair Value Adjustment
tahun tersebut.

Ilustrasi Non Trading: 1 Januari 2016, E Co. membeli 1.000 Ordinary Shares dari F Co. dengan harga $20,75
per share (Kepemilikan di bawah 20% dan Fair Value $24.000). F Co. merupakan distributor produk E Co. dan
terdapat aturan perlu membeli shares mereka dengan jumlah minimum. Berikut rinciannya:
Invesment Carrying Value Fair Value Unrealized Gain (Loss)
F 20.750 24.000 3.250

Previous Fair Value 0


Fair Value adjustment 3.250

Jurnal:
(Pencatatan investasi oleh E Co.)
Equity Invesments 3.250
Cash 3.250

(Pencatatan Cash Dividend sebesar $450)


Cash 450
Dividend Revenue 450

(Pencatatan Fair Value Adjusment)


Fair Value Adjusment 3.250
Unrealized Gain (Loss)-equity 3.250

(Pencatatan Fair Value Adjustment karena penjualan F shares sebesar $22.500)


Cash 22.500
Equity Invesments 20.750
Gain on Sale of Equity Investment 1.500

Unrealized Gain (Loss)-equity 1.500


Fair Value Adjusment 1.500

Latihan:

E17-9

P17-6

INVESMENT HOLDINGS BETWEEN 20% AND 50%

Investor memiliki pengaruh yang signifikan (bukan mengendalikan) dalam penentuan kebijakan perusahaan.
Pengukuran investasi menggunakan Equity Method dimana setiap investor sebanding (proporsi investasi)
dalam pembagian penerimaan atau kerugian yang secara periodik mempengaruhi nilai atau jumlah
investasinya.

52
Jurnal oleh Maxi Company (Investor)

Fair Value Method Equity Method

pembelian 48000 saham Mini Company (20% dari total saham) @10/share
Equity Investment 480,000 Equity Investment 480,000
Cash 480,000 Cash 480,000
Note : pencatatan sama

Mini melaporkan laba sebesar 200.000, saham Maxi adalah 20% = 40.000
No entry Equity Investment 40,000
Investment Income 40,000
Note : di Equity Method laba menambah nilai atau jumlah investasi

Mini mengumumkan bahwa nilai pasar saham adalah @12/share,nilai saham Maxi seharusnya 12x48000= 576.000,
sehingga terjadi loss sebesar 96.000
Fair Value Adjustment 96,000 No entry
Unrealized Holding Gain or Loss -
Income 96,000

Mini mengumumkan pembayaran deviden sebesar 100.000, Maxi (20%) 20.000


Cash 20,000 Cash 20,000
Dividend Revenue 20,000 Equity Investment 20,000
Note : di Equity Method pembayaran devidend mengurangi nilai atau jumlah investasi, Fair Value Method dianggap
sebagai pendapatan

Mini mengumumkan kerugian sebesar 50000, Maxi (20%)10.000


No entry Invesment Loss 10,000
Equity Investment 10,000
Note : di Equity Method Rugi mengurangi nilai atau jumlah investasi

Contoh soal

E17-17

P17-8

INVESTMENT HOLDINGS OF MORE THAN 50%

Ketika perusahaan memiliki kepemilikan lebih dari 50% pada perusahaan lain, hal ini disebut controlling
interest. Di mana istilah bagi investor yakni parent dan investee yakni subsidiary. Parent melakukan
pencatatan atas investasi tersebut sebagai long term investment dan menyusun consolidated financial
statements dengan menggunakan equity method.

53
Other reporting issues
Tambahan permasalahan yang berkaitan dengan akuntansi investasi
1. Penurunan Nilai (impairment value)
2. Transfer between kategories

1. Penurunan Nilai (impairment value)

ini terjadi jika perusahaan mengetahui bahwa investasi yang dilakukan mengalami penurunan nilai.
Perusahaan mencatat amortisasi cost basis untuk mencerminkan kerugian berdasarkan nilainya.
Dalam investasi hutang, perusahaan menggunakan test impairment untuk menentukan apakah mungkin
investor akan berhasil atau tidak menagih sesuai dengan contraktual terms.
Example
31 dec 2014, Mayhew Company mempunyai investasi piutang ke Bao Group, dengan nilai pari $ 200.000,
dengan jangka waktu 4 tahun, annual interest 10 %. Sayangnya Bao Group sedang mengalami kesulitan
finansialdan diindikasikan tidak dapat melunasi semua pembayaran sesuai dengan kontrak.
Ilustrasi Cash Flows Investasi
Expected Cash Loss of Cash
Dec 31 Contractual Cash Flows
Flows Flows
2015 20000 16000 4000
2016 20000 16000 4000
2017 20000 16000 4000
2018 220000 216000 4000

Total Cash Flows 280000 264000 16000

Recorded Investment $ 200.000


Less PV $200.000 4 thn, 10 % $ 136.602
PV Annually $ 16.000, 4 thn, 10 % $ 50.718 $ 187.320
Loss Impairment $ 12.680
Kerugian akibat penurunan nilai adalah $ 12.680 bukan $ 16.000 krn dicatat berdasarkan Present Value
bukan berdasarkan undiscounted ammount

Dengan jurnal 31 Dec

Loss Impairment $ 12.680


Debt Investment $ 12.680

Recovery Impairment Loss

sehubungan adanya penurunan, ada kemungkinan perubahan kondisi ekonomi yang mengembalikan
kerugian. Sehingga Jurnalnya hanya dengan membalikkan jurnal seperti yang di atas.

54
2. Transfer between kategories

Transfer sebuah investasi antar klasifikasi atau kategori hanya terjadi jika model bisnis dalam management
investasi berubah.

Ilustrasi:

British Sky Broad Casting Group plc (GBR) mempunyai portofolio investasi piutang yang bukan berkategori
held - for - collection tetapi mengelola profit dari perubahan suku bunga (interest rate). Sebagai akibatnya,
accounts dari investasi ini berdasarkan fair value. 31 Dec 2014 British Sky mempunyai neraca sebagai berikut

Debt Investment $ 1.200.000

Fair Value Adjustment $ 125.000


Carrying Value $ 1.325.000

tetapi pada quarter 4, berdasarkan rencana strategi, British Sky memutuskan berubah strategi ke held - for -
collection . Sehingga mencatat jurnal untuk mentransfer sekuritas ke clasifikasi held - for - collection.

Januari 1, 1015
Debt Investment $ 125.000
Fair Value Adjustment $ 125.000

Latihan:

Exercise 17-20

DERIVATIF

Derivatif adalah instrumen finansial yang memperoleh nilainya dari nilai aset lain seperti saham biasa, bond,
atau komoditas. Derivatif ini terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yakni:

1. Financial forwards or financial futures;


2. Option;
3. Swap

Yang menggunakan derivatif ini adalah:

1. Producers and Consumers;


2. Speculators and Arbitrageurs

Derivatif diakui sebagai assets dan liabilities dalam financial statements dan dilaporkan dengan fair value.
Sedangkan pengakuan gain dan losses pada income. Khusus untuk hedge, dilaporkan tergantung pada jenis
hedge.

55
Derivative Financial Instrument (Speculation)

Ilustrasi:

Perusahaan A membeli saham perusahaan L pada 02 Januari 2015, dengan harga saham $100/share.
Contract memberikan option di mana expired pada 30 April 2015. Perusahaan membeli option sebesar $400.

Jurnal:

Call Option 400

Cash 400

Option ini terdiri dari intrinsic value dan time value. Intrinsic value adalah perbedaan di antara market price
dengan preset strike price. Sedangkan time value mencerminkan kemungkinan fair value lebih dari 0 (nol)

Ilustrasi:

Pada 31 Maret 2015 harga saham L naik menjadi $120/share. Intrinsic value-nya sekarang adalah $20.000.
Perusahaan dapat menjalankan option-nya dan membeli 1.000 shares dari Baird investment dengan harga
$100/share. Selanjutnya shares tersebut dijual dengan harga $120/share. Perusahaan mendapatkan gain
dari option sebesar $20.000 (($120-$100)*100 shares)

Jurnal:

Call Option 20.000

Unrealized Holding Gain or Loss-Income 20.000

(Time value pada 31 Maret 2015 adalah sebesar $100, sehingga mengalami loss sebesar $300)

Unrealized Holding Gain or Loss-Income 300

Call option 300

Ilustrasi:

Pada 16 April 2015, perusahaan menempatkan option sebelum expired. Terdapat penurunan intrinsic value
sebesar $5.000 (($120-$115)*1000 shares) dan time value sebesar $40 ($100-$60)

Jurnal:

Unrealized Holding Gain or Loss-Income 5.000

Call option 5.000

Unrealized Holding Gain or Loss-Income 40

Call option 40

Nilai buku call option:

56
Jurnal:

Cash 15.000

Loss on Settlement of Call Option 60

Call Option 15.060

Efek option pada net income:

Perbedaan di antara traditional dan derivatif adalah:

1. Derivatif memiliki satu dasar atau lebih;


2. Derivatif menimbulkan payment provision;
3. Derivatif dapat bermula dari atau tanpa investasi pada awalnya;
4. Derivatif menimbulkan net settlement

Derivatif yang digunakan untuk hedging

Penggunaan derivatif untuk menutup dampak negatif dari perubahan tingkat suku bunga atau pertukaran
mata uang asing. Terdapat 2 (dua) jenis hedge, yakni fair value dan cash flow hedge.

Perusahaan menggunakan derivatif untuk menutup efek perubahan fair value dari recognized asset/liability
atau unrecoqnized commitment. Jenis fair value hedge ini pun terbagi menjadi 2 (dua) yakni interest rate
swaps dan put options. Sedangkan cash flow hedge digunakan untuk menutup cash flow risk yang
bersumber dari berbagai macam cash flow. Untuk pelaporan fair value pada statement of financial position
dan gains or losses pada equity, bagian dari other comprehensive income.

Fair value

Ilustrasi:

57
Pada 01 April 2015, perusahaan H membeli 100 saham biasa milik perusahaan S dengan harga $100/share.
Perusahaan H tidak berminat untuk memperdagangkan investasi ini, sehingga diklasifikasikan sebagai non-
trading equity investment.

Jurnal:

Equity Investment 10.000

Cash 10.000

Ilustrasi:

Harga saham tersebut mengalami kenaikan sebesar $2.500 ($125-$100)*100 shares)/share. Pada 31
Desember 2015, perusahaan H mencatat gain dalam hal ini.

Jurnal:

Fair Value adjusment 2.500

Unrealized Holding Gain or Loss-Equity 2.500

Ilustrasi:

Perusahaan H memperkirakan harga saham tersebut akan jatuh. Untuk meng-hedge risiko ini, perusahaan H
mengunci gain dengan membeli put option pada 02 Januari 2016 (expired dalam 2 (dua) tahun) sehingga
dapat menjual saham tersebut dengan harga $125/share. Pada 31 Desember 2016 harga saham turun
menjadi sebesar $500 (($125-$120)*100 shares)

Unrealized Holding Gain or Loss-Income 500

Fair Value adjusment 500

Put Option 500

Unrealized Holding Gain or Loss-Income 500

Cash Flow hedge

Ilustrasi:

Pada September 2015, perusahaan A mengantisipasi pembelian 1.000 mectric tons alumunium pada Januari
2016 dengan mencantumkannya di dalam futures contract. Hal ini menimbulkan hak bagi perusahaan A dan
obligasi untuk membeli dengan harga $1.550 per ton. Pada 31 Desember 2015 harga naik menjadi $1.575
per ton. Hal ini menyebabkan kenaikan value pada future contract sebesar $25.000 (($1.575-$1.500)*1.000
ton)

Jurnal:

Future Contract 25.000

Unrealized Holding Gain or Loss-Equity 25.000


58
Ilustrasi:

Pada Januari 2016, perusahaan A membeli 1.000 metric tons alumunium sebesar $1.575.000 ($1.575*1.000
ton) Hal ini dilakukan pula final settlement pada future contract.

Jurnal:

Alumunium Inventory 1.575.000

Cash 1.575.000

Cash 25.000

Future Contract 25.000

Efek dari hedge on cash flows

Ilustrasi:

Pada July 2016, perusahaan A memproses alumunium menjadi kaleng dengan total biaya $1.700.000 dan
menjualnya dengan harga $2.000.000

Jurnal:

Cash 2.000.000

Sales 2.000.000

COGS 1.700.000

Inventory 1.700.000

Unrealized Holding Gain or Loss-Equity 25.000

COGS 25.000

Embedded Derivatives

Convertible bond dapat dikatakan hybrid instrument, karena yang pertama sebagai debt security dan option
untuk mengubah bond menjadi common stock.

59
Latihan:

E17-21

E17-22

E17-24

E17-25

60
BAB 18

REVENUE RECOGNITION

OVERVIEW

Revenue recogition (pengakuan pendapatan) adalah risiko penipuan paling tinggi dan terlepas dari aturan
akuntansi yang diikuti (IFRS atau US GAAP), risiko atau kesalahan dan ketidakakuratan dalam pelaporan
pendapatan merupakan yang paling signifikan.

Baru-baru ini, IASB dan FASB mengeluarkan standar konvergensi pengakuan pendapatan berjudul Revenue
from Contracts with Customers. Standar baru ini mengadopsi pendekatan aset-liabilitas sebagai basis
pengakuan pendapatan. Pendekatan aset-liabilitas mengakui dan mengukur pendapatan berdasarkan
perubahan pada aset dan liabilitas.

Dalam pendekatan aset-liabilitas, akun perusahaan untuk pendapatan (revenue) berdasarkan aset atau
kewajiban yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Perusahaan harus menganalisa kontrak dengan
pelanggan, karena kontrak mengindikasikan ketentuan dan pengukuran pertimbangan. Tanpa kontrak,
perusahaan tidak akan mengetahui apakah ketentuan dapat terpenuhi atau tidak.

THE FIVE-STEP PROCESS

Assume that AIRBUS Corporation signs a contract to sell airplanes to CATHAY PACIFIC AIRLINES for € 100
million

61
Tahapan ke-5 adalah saat AIRBUS menagakui pendapatannya berkaitan dengan penjualan pesawat terbang
kepada CATHAY. Pada tahap ini, AIRBUS mengirim pesawat kepada CATHAY dan memenuhi kewajibannya.

Identify Contract with Customers – STEP 1


CONTRACT
Kontrak adalah perjanjian antara dua atau lebih pihak yang menciptakan hak atau kewajiban untuk
dilaksanakan. Kontrak dapat dalam bentuk tertulis, lisan, maupun tersirat dari kebiasaan praktik bisnis.
Perusahaan mengaplikasikan petunjuk pendapatan untuk kontrak sesuai dengan kriteria pada tabel di bawah
ini.

62
BASIC ACCOUNTING

 Pendapatan tidak dapat diakui sampai ada sebuah kontrak


 Perusahaan memperoleh hak untuk menerima pertimbangan dan mengasumsikan kewajiban untuk
mentransfer barang atau jasa.
 Hak dan pelaksanaan kewajiban memberikan kenaikan kepada (net) aset atau (net) liabilitas
 Perusahaan tidak dapat mengakui kontrak aset atau liabilitas sampai salah satu atau kedua pihak
melaksanakan kontrak.

CONTRACT MODIFICATIONS
63
Perusahaan terkadang merubah ketentuan kontrak saat kontrak masih berlangsung. Saat perubahan
kontrak terjadi, perusahaan menentukan apakah menghasilkan kontrak yang baru atau apakah perubahan
dari kontrak yang sudah ada.

Separate Performance Obligation


Perusahaan mengakui sebuah perubahan kontrak sebagai kontrak baru jika memenuhi kedua syarat berikut
:
1. Barang atau jasa yang dijanjikan berbeda ( contohnya, perusahaan menjual secara terpisah dan
mereka tidak saling tergantung dengan barang dan jasa lainnya), dan
2. Perusahaan memiliki hak untuk menerima sejumlah pertimbangan yang mencerminkan harga jual
mandiri dari barang atau jasa yang dijanjikan.

Prospective Modification
Perusahaan harus memperhitungkan efek dari perubahan pada periode perubahan serta pada periode
mendatang jika perubahan mempengaruhi pada kedua periode tersebut. Perusahaan tidak harus mengubah
hasil yang dilaporkan sebelumnya.

Identifying Separate Performance Obligations – STEP 2


Revenue Recognition Situations

Akuntansi untuk transaksi pada gambar di atas adalah mudah karena hanya satu kewajiban kinerja
(performance obligation) yang ada. Namun, banyak pengaturan pendapatan mungkin memiliki lebih dari
satu kewajiban kinerja.

Untuk menentukan apakah suatu perusahaan harus memperhitungkan beberapa kewajiban kinerja, maka
harus mengevaluasi kondisi kedua : apakah produk memiliki perbedaan dalam kontrak. Dengan kata lain, jika
kewajiban kinerja tidak sangat tergantung atau saling berhubungan dengan kesepakatan lainnya dalam
kontrak, maka setiap kewajiban kinerja harus dipertanggungjawabkan secara terpisah (separate
performance obligation). Sebaliknya, jika masing-masing dari layanan ini saling tergantung dan saling terkait,
maka layanan ini digabungkan dan dilaporkan sebagai satu kewajiban kinerja.

64
Contoh : Single Performance Obligation

Contoh : Separate Performance Obligation

Determining Transaction Price - Step 3


Dalam beberapa kontrak perusahaan harus mempertimbangkan:
1. Variable consideration
 Harga yang timbul karena peristiwa di masa yang akan datang
Contoh: diskon, rabat, kredit, bonus kinerja, atau royalti
 Perusahaan memperkirakan jumlah pendapatan yang akan diakui
(1) Expected value
Rata-rata tertimbang dari sejumlah kemungkinan yang diharapkan muncul
(2) Most likely amount
Kemungkinan terbesar yang paling mungkin terjadi dari sejumlah kemungkinan.

Perusahaan hanya mengakui variable consideration jika


65
 mereka memiliki pengalaman dengan kontrak yang sama dan mampu untuk memperkirakan
jumlah kumulatif pendapatan, dan
 berdasarkan pengalaman, mereka tidak mengharapkan reversal yang signifikan dari pendapatan
yang sebelumnya diakui.
Jika kriteria ini tidak terpenuhi, maka pengakuan pendapatan dibatasi (tidak diakui) sampai kriteria
terpenuhi.
2. Nilai Waktu Uang
Ketika kontrak (transaksi penjualan) melibatkan komponen pembiayaan yang signifikan, nilai wajar
ditentukan dengan mengukur pertimbangan yang diterima atau dengan diskon pembayaran
menggunakan tingkat bunga tertentu. Perusahaan melaporkan sebagai beban bunga atau
pendapatan bunga.

Contoh:
On July 1, 2015, SEK Company sold goods to Silva Company for R$900,000 in exchange for a
4-year, zero-interest-bearing note with a face amount of R$1,416,163. The goods have a cost on
SEK’s books of R$590,000.
Questions: (a) How much revenue should SEK Company record on July 1, 2015? (b) How
much revenue should it report related to this transaction on December 31, 2015?

Entry to record SEK’s sale to Silva Company on July 1, 2015, is as follows.


Notes Receivable 1,416,163
Sales Revenue 900,000
Discount on Notes Receivable 516,163
Cost of Goods Sold 590,000
Inventory 590,000
Entry to record interest revenue at the end of the year, December 31, 2015.
Discount on Notes Receivable 54,000
Interest Revenue (12% x ½ x $900,000) 54,000
Companies are not required to reflect the time value of money if the time period for payment is less
than a year.

3. Pertimbangan Non-Kas (Barang, jasa, atau pertimbangan non tunai lainnya)


Perusahaan pada umumnya mengakui pendapatan atas dasar nilai wajar dari apa yang diterima.
4. Consideration paid or payable to customers
Diantaranya termasuk diskon, rabat, kupon, produk gratis, atau jasa.
Secara umum, elemen-elemen ini mengurangi pertimbangan yang diterima dan pendapatan yang
akan diakui.
Contoh:
Sansung Company offers its customers a 3% volume discount if they purchase at least ¥2 million of
its product during the calendar year. On March 31, 2015, Sansung has made sales of ¥700,000 to
Artic Co. In the previous 2 years, Sansung sold over ¥3,000,000 to Artic in the period April 1 to
December 31.

Questions: How much revenue should Sansung recognize for the first 3 months of 2015?
Sansung makes the following entry on March 31, 2015.
Accounts Receivable 679,000
Sales Revenue 679,000
Sansung should reduce its revenue by ¥21,000 (¥700,000 x 3%) because it is probable that it will
provide this rebate.

Questions: How much revenue should Sansung recognize for the first 3 months of 2015?
66
Assuming Sansung’s customer meets the discount threshold, Sansung makes the following entry.
Cash 679,000
Accounts Receivable 679,000
If Sansung’s customer fails to meet the discount threshold, Sansung makes the following entry upon
payment.
Cash 700,000
Accounts Receivable 679,000
Sales Discounts Forfeited 21,000

Allocating Transaction Price to Separate Performance Obligation - Step 4


 Dialokasikan berdasarkan nilai wajar relatif mereka.
 Ukuran terbaik dari nilai wajar adalah apakah perusahaan bisa menjual barang atau jasa tersebut sebagai
standalone unit.

Pendekatan yang digunakan


1) Adjusted market assessment approach
Perusahaan mengestimasi berapa harga pasar wajar yang akan dibayar oleh customer. Bisa juga dengan
membandingkan dengan perusahaan lain yang menjual barang yang sejenis lalu melakukan adjusting sesuai
dengan marjin dan biaya perusahaan.
2) Expected cost plus a margin approach
Memperkirakan berapa biaya yang diperkirakan ditambah jumlah marjin yang sesuai dengan barang atau
jasa.
3) Residual approach
Jika harga standalone unit tidak bisa ditentukan maka perusahaan mengestimasikan harga standalone unit
dari total nilai transaksi dikurangi dengan total harga standalone unit lain yang bisa ditentukan nilainya
sesuai dengan yang tertera dalam kontrak.

Recognizing Revenue When (or as) Each Performance Obligation Is Satisfied – Step
5
Pendapatan diakui ketika customer memperoleh control dari barang dan jasa
Change in Control Indicator
1) Perusahaan memiliki hak untuk pembayaran untuk aset.
2) Perusahaan telah mengalihkan hak legal untuk aset.
3) Perusahaan telah mengalihkan kepemilikan fisik aset.
4) Pelanggan memiliki risiko signifikan dan manfaat kepemilikan.
5) Pelanggan telah menerima aset.

Other Revenue Recognition Issues


1. Right Of Return
Right of Return adalah pengembalian produk karena alasan-alasan tertentu. Produk yang dikembalikan
dapat diganti dengan : full refund atau sebagian, pengurang utang, atau penggantian produk.
Contoh : Venden Co. Menjual 100 produk sepeda kepada Amaya Inc. dengan harga per sepeda $100.
Amaya Inc. berhak mengembalikan produk yang bermasalah dalam jangka waktu 30 hari dan berhak
menerima full refund. COGS produk adalah $60. Venden Co. memperkirakan akan ada 3 sepeda yang
dikembalikan, biaya perbaikan sepeda yang dikembalikan dianggap tidak signifikan, dan sepeda yang
67
telah diperbaiki dapat dijual dengan tetap memperoleh profit. Atas transaksi tersebut Venden Co.
mencatat:
Penjualan :
Cash 10.000
Sales Revenue 9.700 ($100 x 97)
Refund Liability 300 ($100 x 3)
COGS 5.820
Estimated Inventory Returns 180 ($60 x 3)
Inventory 6.000
Realisasi pengembalian 2 sepeda :
Refund Liability 200 ($100 x 2)
Accounts Payable 200
Returned Inventory 120 ($60 x 2)
Estimated Inventory Returns 120

2. Repurchase Agreement
Transaksi penjualan dimana penjual memiliki hak untuk membeli kembali barang yang dijualnya tersebut.
Apabila penjual membeli kembali dengan harga yang minimal sama atau lebih tinggi maka transaksi
dianggap sebagai financing transaction
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2015, Morgan Inc. menjual mesin produksi kepada Lane Co. seharga
$100.000, dimana terdapat perjanjian pembelian kembali pada 31 Desember 2016 dengan harga
$121.000. Interest rate 10%. Morgan Inc. mencatat:
Penjualan :
Cash 100.000
Liability to Lane Co. 100.000
Mencatat bunga 31 Desember 2015:
Interest Expense 10.000
Liability to Lane Co. 10.000 ($100.000 x 10%)

Mencatat bungan 31 Desember 2016 dan retirement of liability :


Interest Expense 11.000
Liability to Lane Co. 11.000 ($110.000 x 10%)
Liability to Lane Co. 121.000
Cash 121.000 (100.000+10.000+11.000)

3. Bill and Hold Arrangements


Suatu kontrak penjualan dimana penjual menahan dulu barang yang telah dijual sampai waktu yang
ditentukan di masa depan, misalnya dikarenakan pembeli belum siap menerima dan menyimpan barang
yang telah dibeli.
Contoh :
Kaya Co. menjual seperangkat perapian kepada Baristo yang akan membuka coffee shop baru seharga
$450.000, COGS $280.000. Dalam perjanjian penjualan, perapian tersebut disimpan dulu oleh Kaya Co.
sampai coffee shop baru milik Baristo telah siap beroperasi.
Pengakuan pendapatan oleh Kaya Co. dapat dilakukan ketika telah memenuhi kriteria :
- Barang ditahan dengan alasan yang jelas dan telah dicantumkan dalam perjanjian
- Produk telah diidentifikasi sebagai milik Baristo
- Produk telah siap dialihkan kepada Baristo
- Kaya Co. tidak memiliki hak untuk menggunakan produk tersebut atau menjualnya kepada pembeli
lain
Apabila kriteria di atas telah terpenuhi maka Kaya Co. dapat mencatat transaksi sebagai berikut:
Penjualan :
Accounts Receivable 450.000

68
Sales Revenue 450.000
COGS 280.000
Inventory 280.000

4. Principal Agent Relationships


Agen bertindak sebagai perantara penjual dan pembeli. Uang yang diterima oleh agen dari pembeli bukan
merupakan pendapatan agen melainkan pendapatan penjual. Pendapatan agen hanya berupa komisi
penjualan.

5. Consignments
Consignor adalah pihak yang memegang hak kepemilikan atas barang hingga barang terjual, sedangkan
Consignee adalah pihak yang menjual barang tersebut. Pendapatan Consignee berupa komisi.
Contoh : Garcia Co. (Consignor) mengirim merchandise dengan harga total $36.000 kepada Best Value
Store (Consignee). Biaya pengiriman sebesar $3.750 dibayar oleh Garcia Co. Biaya pengiklanan sebesar
$2.250 dibayar oleh Best Value dan dapat direimburse kepada Garcia Co. Di akhir periode, Best Value
menjual 2/3 merchandise dengan harga total $40.000. Atas penjualan tersebut, Best Value berhak
menerima komisi 10%. Transaksi tersebut dicatat oleh masing- masing entitas sebagai berikut :

6. Warranties
Ada 2 jenis warranty yang umum diberikan kepada pembeli yaitu :

69
- Assurance Type Warranty : Warranty yang diberikan bersamaan dengan penjualan produk dan sudah
termasuk dalam sales price
- Service Type Warranty : Warranty yang dijual terpisah dari penjualan produk, tidak termasuk dalam
sales price
Contoh : Di tahun 2015, Maverick Co. menjual 6.000 mesin Rollomatics dengan total penjualan
$6.000.000 termasuk garansi 2 tahun, COGS $4.000.000. Biaya garansi diestimasikan sebesar $30.000.
Selain itu Maverick Co. juga menjual extended garansi untuk 400 mesin untuk 3 tahun (setelah 2 tahun
garansi reguler) dengan total harga $12.000. Maverick Co mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :
Penjualan :
Cash 6.012.000 ($6.000.000+$12.000)
Warranty Expense 30.000
Warranty Liability 30.000
Unearned Warranty Revenue 12.000
Sales Revenue 6.000.000
COGS 4.000.000
Inventory 4.000.000

7. Non-Refundable Upfront Fees


Pembayaran yang diterima dari pembeli sebelum barang diserahkan atau sebelum jasa dilakukan,
misalnya penerimaan dari Membership Fee yang dikenakan terhadap anggota baru, Biaya Aktivasi
telepon, internet, atau TV kabel.

PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN


Penyajian
Contract Assets and Liabilities
Contract assets ada dua macam, yaitu:
1. Hak mutlak (unconditonal rights) untuk menerima timbal balik karena perusahaan telah menyelesaikan
kewajiban kontraktualnya, dan
2. Hak bersyarat (conditional rights) untuk menerima balik karena perusahaan telah menyelesaikan satu
kewajiban kontraktualnya, tetapi harus menyelesaikan kewajiban kontraktual lainnya agar dapat
menagih pembayaran kepada pelanggan.

Dalam Neraca, hak mutlak harus disajikan sebagai Piutang (receivable), sedangkan hak bersyarat harus
disajikan secara terpisah sebagai Contract Asset.

Contoh kasus:
Pada 1 Januari 2015, Finn Company mengikat kontrak untuk mentrasfer Produk A dan Produk B kepada
Obemine Co. sebesar €100.000. Kontrak menyatakan bahwa pembayaran untuk Produk A tidak akan
dilakukan sampai pengiriman Produk B dilakukan. Finn menentukan bahwa harga terpisah untuk Produk A
adalah €30.000 dan Produk B adalah €70.000. Finn Company mengirimkan Produk A pada 1 Februari 2015,
sementara Produk B dikirimkan pada 1 Maret 2015.

Jurnal pada Finn Company:


01/01/2015 Tidak ada ayat jurnal (belum ada salah satu pihak pun yang melaksanakan isi kontrak)
01-02-2015 Contract Asset 30.000
Sales 30.000
01-03-2015 Account Receivable 100.000
Contract Asset 30.000
Sales 70.000
Sementara untuk contract liabilities biasanya sebagai “Unearned” pada Neraca, contohnya Unearned Sales
Revenue, Unearned Fees, Uneraned Service Revenue, dan sebagainya.
70
Biaya untuk Memenuhi Suatu Kontrak
Perusahaan membagi biaya pemenuhan (biaya untuk memperoleh kontrak) menjadi dua kategori, yaitu:
1. Biaya yang memberikan kenaikan pada aset
2. Biaya yang dibebankan pada saat terjadi.

Perusahaan hanya mengkapitalisasi biaya yang bersifat direct, incremental, dan recoverable (dengan
mengasumsikan bahwa periode kontrak lebih dari satu tahun).

Pengungkapan

Jenis Pengungkapan Persyaratan


Pendapatan yang tidak dalam satu Ungkapkan informasi tentang pendapatan yang
kesatuan tidak dalam satu kesatuan dalam kategori-kategori yang
melukiskan sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
pendapatan dan arus kas yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor ekonomi.
Lakukan rekonsiliasi pendapatan uang tidak
dalam satu kesatuan dengan pendapatan untuk segmen
pelaporan.
Rekonsiliasi saldo kontrak Ungkapkan saldo awal dan saldo akhir contract
assets dan contract liabilities dan sediakan deskripsi
kualitatif atas perubahan-perubahan signifikan pada
nominal saldo tersebut.
Ungkapkan jumlah pendapatan yang diakui
pada periode sekarang terkait dengan kewajiban
kontraktual yang diselesaikan pada periode
sebelumnya.
Ungkapkan saldo awal dan saldo akhir Piutang
Dagang apabila tidak disajikan pada segmen lainnya.
Kewajiban kontraktual yang belum Ungkapkan jumlah alokasi harga transaksi ke
terselesaikan kewajiban kontraktual yang tidak terpengaruh dengan
reversal pendapatan yang signifikan.
Sediakan suatu narasi mengenai potensi
pendapatan tambahan dari kontrak-kontrak yang
bersifat memaksa.
Biaya untuk mendapatkan atau Ungkapkan saldo akhir kapitalisasi biaya untuk
memenuhi kontrak mendapatkan atau memenuhi kontrak dan jumlah
amortisasi yang terjadi pada periode sekarang.
Ungkapkan metode amortisasi yang digunakan
pada setiap periode pelaporan.
Pengungkapan kualitatif lainnya Ungkapkan pertimbangan signifikan dan
perubahan pada pertimbangan yang mempengaruhi
jumlah dan waktu pendapatan dari kontrak dengan
pelanggan.
Ungkapkan bagaimana manajemen menentukan
jumlah minimum pendapatan yang tidak terkait dengan
variable consideration constraint.

Appendix 18A Pengakuan Pendapatan terhadap Kontrak Konstruksi Jangka Panjang

Gambaran Umum:
71
Contoh Kontrak Konstruksi Jangka Panjang
- Pembangunan Kompleks Bandara dengan perjanjian kontrak setiap satu bangunan selesai akan dilakukan
pembayaran cicilan/ sebagian (instalment) dari nilai keseluruhan kontrak.
Pengakuan Sales oleh akuntan di pihak developer pada saat instalment di serahkan.
Pengakuan pendapatan dapat dilakukan apabila satu dari 2 kriteria dapat terpenuhi, yaitu:
1. Perusahaan menbuat atau mengembangkan sebuah asset yang dikontrol oleh kostumer; atau
2. Perusahaan tidak membuat asset dengan kegunaan alternative; contohnya asset tidak dapat
digunakan oleh pihak lain. Tambahan untuk yang termasuk dalam elemen kegunaan alternative ini
adalah harus memenuhi kriteria spt berikut:
a. Kostumer menerima secara simultan dan mengkonsumsi benefit dari hasil kontrak/kinerja
Perushaan
b. Apabila perusahaan lain harus menyambung/menyelesaikan sisa pekerjaan, Tidak ada
pengulangan/re-perform hasil kerja yang sudah diselesaikan perusahaan sampa saat ini
c. Perusahaan punya hak terhadap peenerimaan pembayaran dari pekerjaan yang sudah
diselesaikan sampai saat ini. Nilai pembayaran tersebut tidak harus nilai yang fix, namun
perusahaan berhak atas jumlah yang dapat mengkompensasi pekerjaan yang sudah
diselesaikan sampai saat ini, termasuk didalamnya nilai jual servis, bahan material plus profit
margin yang wajar.

Metode Pengakuan Pendapatan, Ada 2 :


Percentage of Completion: perusahaan harus punya basis menilai progress kea rah penyelesaian kontrak.
Basis penilaian yang paling popular adalah cost-to-cost basis: Cost yang muncul sampai saat ini dibandingkan
dengan total cost untuk menyelesaiakan kontrak yang paling update. Persentase cost tersebut digunakan
terhadap total Pendapatan kontrak yang diharapkan.
Cost Recovery Method: Perusahaan mengakui pendapatan saat point of sale. Artinya saat perusahaan
menyelesaikan kontrak. Revenue diakui hanya saat semua cost yang dikeluarkan diharapkan untuk
terecover. Hanya setelah cost muncul, revenue diakui.
Breaking Down Pengakuan Pendapatan 2 Metode diatas:
1. Percentage of Completion:
Poin penting:
a. Percent complete = cost timbul sampai saat ini : estimasi total cost terupdate x 100%
b. Revenue (atau gross profit) to be Recognized to Date = Percent complete x Estimasi Total
Revenue/gross profit
c. Revenue to be recognized per period = Revenue to be Recognized to Date – Revenue Diakui
periode sebelumnya
Contoh:
Hardhat Constuction Co mendapat kontrak membuat jembatan Juli 2015 selesai Oktober 2017.
Nilai Kontrak 4.500.000
Cost pengerjaan 4.000.000
Diakhir tahun 2016 karena inflasi nilai cost naik menjadi 4.050.000. Ilustrasi arus biaya:

Bagaimana pengakuan pendapatannya?


Step 1 cari Percent complete
72
Step 2 Akui Pendapatan

Step 3 penyajian dalam jurnal

73
Step 4 penyajian dalam laporan keuangan
2015

2016

74
2017

2. Cost Recovery Method


Dalam menggunakan metode ini, sampai pekerjaan selesai baru gross profit bisa diakui. Sehingga
revenue selama periode pengerjaan berjalan sama dengan costnya sehingga tidak ada gross profit
sampai pengerjaan benar-benar selesai.
Menggunakan contoh yang ada di metode percentage maka didapat:

Loss dalam Kontrak Jangka Panjang


Loss dalam periode pengerjaan untuk kontrak yang profitable
- Pengakuannya hanya ada di metode percentage of completion, metode cost recovery tidak ada
pengakuan loss dalam periode pengerjaan karena semua pengakuan dilakukan pada saat
kontrak berakhir.

Contoh:
Menggunakan contoh diatas, pada tahun 2016 ternyata inflasi membuat cost pengerjaan kontrak
menjadi 4.384.962 bukan 4.050.000 sehingga sisa cost menuju penyelesaian kontrak di tahun 2016
adalah 1.468.962 dengan cost pengerjaan dari 2015 sampai saat ini tetap sebesar 2.916.000,
sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut
75
Jurnal pencatatan loss 2016 adalah:
Construction Expense 1.916.000 (cost to date dikurang cost periode sebelumnya)
Construction in Progress 48.500
Revenue 1.867.500

Loss dalam periode pengerjaan untuk kontrak yang tidak profitable


- Umum terjadi saat perusahaan tidak berhasil mengestimasi cost yang timbul akibat dari
kenaikan harga dan lain-lain, terhadap gross profit yang diharapkan
Menggunakan contoh diatas, ternyata Cost penyelesaian kontrak yang setelah penyesuaian 4.556.250 yang
baru diketahui saat periode 2016. Sehingga cost to completion di tahun 2016 naik dari estimasi awal
1.134.000 menjadi 1.640.250 (4.556.250 – 2.916.000  liat soal diatas).
Dengan nilai kontrak 4.500.000 dan cost darikontrak 4.556.250 maka timbul loss senilai 56.250.
Revenue recognition adalah sbg berikut:
- Percentage complation 2016 = cost to date : total cost
= 2.916.000 : 4.556.250 x 100% = 64 %
- Revenue sampai saat ini = nilai kontrak x 64%
= 4.500.000 x 64% = 2.880.000
Revenue periode 2016 = 2.880.000 – 1.125.000 (total revenue periode sebelum; lihat soal diatas)
= 1.755.000
- Mengakui Loss 2016
Saldo loss harus diakui secepatnya dan harus senilai 56.250 (nilai kontrak 4,5 juta – nilai cost
4,556,250), namun pada tahun 2015 perusahaan telah mengakui gain senilai 125.000 (lihat
jawaban soal atas) sehingga pengakuan loss di tahun 2016 adalah:
56.250 = Loss 2016 – 125.000
Loss 2016 = 181.250
- Jurnal untuk tahun 2016
Construction expense 1.936.250
Construction in Progress (loss) 181.250
Revenue 2016 1.775.000

APPENDIX 18B PENGAKUAN PENDAPATAN UNTUK WARALABA


Waralaba dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Manufacturer-retailer
2. Manufacturer-wholesaler

76
3. Service sponsor-retailer
4. Wholesaler-retailer

Perusahaan pewaralaba memperoleh pendapatan dari salah satu atau kedua sumber berikut, yaitu:
1. Dari penjualan waralaba awal dan aset atau jasa terkait
2. Dari fee berkesinambungan berdasarkan operasi dari waralaba.

Pada umumnya pewaralaba (franchisor) memberikan jasa-jasa berikut kepada terwaralaba (franchisee):
1. Bantuan dalam pemilihan lokasi: (a) menganalisis lokasi dan (b) melakukan negosiasi sewa lahan
2. Mengevaluasi potensi penghasilan
3. Pengawasan dalam aktivitas pembangunan: (a) membantu mencari pembiayaan, (b) mendesai
bangunan, dan (c) mengawasi kontraktor saat pembangunan
4. Membantu dalam perolehan reklame dan peralatan
5. Jasa pembukuan dan konsultasi: (a) membangun pembukuan terwaralaba, (b) konsultasi dalam pajak
penghasilan, PBB, dan pajak lainnya, dan (c) konsultasi terkait dengan peraturan daerah terkait dengan
usaha terwaralaba
6. Pelatihan karyawan dan manajemen
7. Penjaminan mutu (quality control)
8. Iklan dan promosi.

Akuntansi Waralaba
Pada umumnya, Pewaralaba mengenakan dua jenis biaya kepada terwaralaba, yaitu:
1. Initial Franchise Fee, yaitu pembayaran untuk membangun kerja sama dan beberapa jenis layanan awal
untuk membangun waralaba
2. Continuing Franchise Fee, yang diterima:
a. Sebagai balas jasa atas penggunaan hak waralaba berkelanjutan
b. Atas penyediaan pelatihan manajemen, periklanan dan promosi, bantuan hukum, dan bantuan
lainnya.

Terdapat dua metode untuk mengakui Initial Franchise Fee pendapatan waralaba, yaitu:
1. Apabila terjadi perpindahan kontrol hak waralaba pada suatu titik waktu, maka pewaralaba mengakui
pendapatan waralaba saat terjadi perpindahan tersebut (saat terwaralaba memulai operasinya).
2. Apabila pewaralaba menyediakan akses ke hak waralaba, tanpa terjadi perpindahan kontrol hak
waralaba, maka pewaralaba mengakui pendapatan waralaba selama periode kontrak waralaba.

Jurnal-Jurnal

1. Saat penandatanganan kontrak waralaba dan pembayaran Initial Franchise Fee


Cash xxx
Unearned Franchise Revenue xxx

2. Saat terwaralaba memulai operasinya


a. Terjadi perpindahan kontrol hak waralaba:
Unearned Franchise Revenue xxx
Franchise Revenue xxx

b. Pewaralaba menyediakan akses ke hak waralaba:


Tidak ada ayat jurnal

3. Saat akhir periode akuntansi setelah penandatanganan waralaba


a. Terjadi perpindahan kontrol hak waralaba:
Tidak ada ayat jurnal
77
b. Pewaralaba menyediakan akses ke hak waralaba:
Unearned Franchise Revenue xxx
Franchise Revenue xxx
(nilai kontrak waralaba : periode waralaba)

4. Saat memperoleh Continuing Franchise Fee


Cash/Accounts Receivable xxx
Franchise Revenue xxx

78
BAB 21
ACCOUNTING FOR LEASE

Leasing
Lease : Kontrak perjanjian antara Lessor dan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk
menggunakan properti yang dimiliki oleh Lessor dalam kurun waktu tertentu.

Lessor : Pihak yang memberikan hak guna kepada Lessee. Yang termasuk Lessor ialah Bank,
Perusahaan Leasing, Pihak Independen.

Lessee : Pihak yang diberikan hak guna oleh Lessor, harus memberikan imbalan berupa rental payment
yang dibayarkan selama jangka waktu yang disepakati.

Keuntungan Leasing:
 Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap;
 Proteksi terhadap keusangan obsolescence;
 Fleksibilitas;
 Pembiayaan yang lebih murah;
 Keuntungan atas perlakuan perpajakan;
 Pembiayaan yang off-balance-sheet.

Leasing diklasifikasikan menjadi 2, yaitu Finance Lease dan Operating Lease:


Finance Lease : Mengkapitalisasikan leasing yang secara substansial memindahkan manfaat dan
risiko dari kepemilikan properti (asumsi non-cancelable lease).

Operating Lease : Lease yang secara substansial tidak memindahkan manfaat dan risiko dari
kepemilikan properti.

Accounting dari sisi Lessee


Finance/Capital Lease :
 Lessee mencatat asset dan liability yang secara umum sama dengan nilai sekarang (present value) dari
pembayaran sewa.
 Aset lease tersebut didepresiasi
 Mencatat pembayaran atas lease sama seperti mencatat pembayaran atas bunga dan pokok
pinjamannya.

Kriteria Kapitalisasi
 Ada transfer kepemilikan dari Lessor kepada Lessee?

79
 Ada Bargain-Purchase Option? (opsi membeli asset pada harga yang lebih rendah dibandingkan dengan
FV asset pada tanggal exercise, harga sudah ditetapkan)
 Apakah periode leasing menghabiskan sebagian besar umur ekonomis asset?
- US GAAP mensyaratkan minimal 75% dari umur ekonomis asset
- Apakah ada opsi perpanjangan (renewal)?
 Apakah PV dari Minimum Lease Payment (MLP) secara substansial sama dengan PV asset yang di-lease-
kan?

Jika tidak ada satupun kriteria yang memenuhi, maka diklasifikasikan sebagai Operating Lease. Jika satu
atau lebih kriteria telah dipenuhi, maka diklasifikasikan sebagai Finance Lease.

Menentukan PV Minimum Lease Payment (MLP)


Komponen MLP:
 Minimum rental payment
 Guaranteed residual value (opsi)
 Penalty for failure to renew or extend (opsi)
 Bargain-Purchase Option (opsi)

dikurangi dengan Executory Cost (Insurance,


Maintenance, Taxes)

80
Residual Value:
 Guaranteed, Lessee berjanji membayar nilai residu pada akhir periode leasing, atau ketika properti
dikembalikan (dimasukkan ke perhitungan PV MLP);
 Unguaranteed, tidak ada perjanjian, atau perjanjiannya tidak full (tidak masuk ke perhitungan PV
MLP).
Discount Rate:
 Lessee menghitung PV MLP menggunakan Implicit Interest Rate (IIR);
 Jika IIR tidak bisa ditentukan, menggunakan Incremental Borrowing Rate.

Asset dan Liability dicatat pada nilai yang lebih rendah antara:
 PV MLP (exclude Executory Cost), dengan
 Fair-market value dari asset yang di-lease-kan.

Periode Depresiasi:
 Jika ada transfer kepemilikan atau bargain purchase, didepresiasi selama umur ekonomis asset;
 Jika tidak ada opsi diatas, didepresiasi selama periode lease.

Jurnal untuk Finance/Capital Lease


 Tanggal kontrak dimulai
Leased Equipment Under Finance Lease xxx
Lease Liability xxx
 Pembayaran leasing secara periodik
Lease Liability xxx
Executory Expense xxx
Cash xxx
 Pengakuan dan pencatatan beban bunga leasing
Interest Expense xxx
Interest Payable/Cash xxx
 Pencatatan depresiasi
Depreciation Expense – Finance Lease xxx
Accm. Depr. – Finance Lease xxx
 Tanggal kontrak berakhir
Lease Liability xxx
Leased Equipment Under Finance Lease xxx
 Jika tanggal kontrak berakhir dan asset dibeli
Equipment xxx
Accm. Depr. – Finance Lease xxx
Leased Equipment Under Finance Lease xxx
Accm. Depr. – Equipment xxx
Cash xxx

Operating Lease :
 Dianggap sama seperti sewa biasa, dicatat sebagai rent expense (atau sejenisnya) setiap periode
pembayaran leasing.
 Tidak mencatat adanya depresiasi dan pembayaran bunga.

7akhusus
Page 81
Jurnal untuk Operating Lease
Rent Expense xxx
Cash xxx

Accounting dari sisi Lessor

 Pengujiannya sama seperti Lesse, cuma ketika masuk ke Finance Lease, maka diuji lagi apakah Fair
Value dari asset sama dengan Book Value-nya Lessor.
 Jika Ya masuk ke Direct-Financing Lease.
 Jika Tidak masuk ke Sales-Type Lease.

Finance/Capital Lease :
Direct-Financing Lease
 Lessor mencatat Lease Receivable, bukan Leased Asset.
 Lease Receivable = PV MLP + PV Unguaranteed Residual Value
 Guaranteed dan Unguaranteed Residual Value dalam perhitungan PV MLP
Guaranteed RV Unguaranteed RV
Lessee masuk tidak masuk
Lessor masuk masuk

 Jurnal untuk Direct-Financing Lease:


Saat kontrak dimulai
Lease Receivable xxx
Equipment xxx
Penerimaan MLP secara periodik
Cash xxx
Lease Receivable xxx
Executory Expense/Payable xxx
Pengakuan bunga leasing dari Lessee
Interest Receivable/Cash xxx
Interest Revenue xxx
Saat kontrak berakhir dan asset dibeli Lessee
Cash xxx

7akhusus
Page 82
Gain on Sale of Lease Equipment xxx

Sales-Type Lease
 Lessor mencatat Lease Receivable, bukan Leased Asset.
 Mencatat adanya profit(loss), karena perbedaan Fair Value dengan Book Value.
 Adanya akun inventory, serta COGS (nilai cost dari asset, dikurangi dengan PV Unguaranteed RV).
 Contoh Guaranteed vs Unguaranteed RV dalam perhitungan COGS:
Pada 2016 leased equipment punya cost $85,000 dan residual value $5,000 (PV residual value
$3,000). Jika Guaranteed RV maka COGS = $85,000, sedangkan jika Unguaranteed RV maka COGS =
$85,000 - $3,000 = $82,000.
 Jurnal pada awal Sales-Type Lease berbeda dengan Direct-Financing Lease, selanjutnya sama:
COGS xxx
Lease Receivable xxx
Sales Revenue xxx
Inventory xxx

Operating Lease :
 Dianggap seperti menyewakan biasa, dicatat sebagai rent revenue (atau apalah namanya) setiap
periode penerimaan pembayaran leasing.
 Mencatat adanya depresiasi.
 Jurnal untuk Operating Lease dari sisi Lessor:
Saat penerimaan pembayaran leasing
Cash xxx
Rental Revenue xxx
Depresiasi (didepresiasi selama periode lease)
Depreciation Expense – Finance Lease xxx
Accm. Depr. – Finance Lease xxx

Note : Pelajari contoh soal di 21A serta soal problem P21-12, P21-13 & P21-14

7akhusus
Page 83
BAB 22
ACCOUNTING CHANGE AND ERROR ANALYSIS

Accounting Changes
Two types of accounting changes:

1. Change in accounting policy


2. Change in accounting estimate

Changes in accounting policy


Pada dasarnya adalah terjadi perubahan kebijakan akuntansi ke kebijakan akuntansi yg lain. Misalnya,
perubahan sistem periodik ke perpetual atau perubahan penilaian persediaan dari metode rata-rata ke
FIFO. Perubahan yang tidak material atau perubahan yang terjadi semenjak terjadi pertama kali tidak
termasuk dalam perubahan akuntansi. Jika perusahaan menerapkan prinsip akuntansi yang tidak tepat,
perubahan yang dilakukan adalah koreksi atas kesalahan.

Ada 3 pendekatan untuk melaporkan perubahan dalam kebijakan akuntansi.

a. Report Changes Currently


Perusahaan melaporkan efek kumulatif dari perubahan dalam laporan keuangan tahun berjalan.
Efek kumulatif adalah perbedaan dalam periode sebelumnya antara perubahan yang baru dan
kebijakan akuntansi sebelumnya. Perusahaan tidak merubah laporan periode sebelumnya.
b. Report Changes Retrospectively
Perusahaan menyesuaikan laporan periode sebelumnya dengan perubahan yang baru. Efek
kumulatif yang terjadi disesuaikan langsung di beginning retained earning pada awal tahun
laporan.
c. Report changes prospectively (in the future)
Pendukung pendekataan ini berargumen bahwa setelah manajemen menyajikan laporan
keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diterima, maka laporan teresebut telah
final, manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan menerapkan prinsip baru.

-Pendekatan Retrospektive perubahan akuntansi-

IASB memberikan izin bagi perusahaan untuk mengubah kebijakan akuntansi nya jika :

1. Diperlukan untuk penyusunan Laporan secara IFRS


2. Perubahan tersebut memberikan informasi yang lebih andal dan relevan dalam laporan
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas.

7akhusus
Page 84
Sebuah perusahaan ketika mengubah kebijakan akuntansinya harus melaporkannya menggunakan
aplikasi retrospektive, yaitu :

a. Menyesuaikan laporan keuangannya untuk setiap periode yang dilaporkan sebelumnya


b. Menyesuaikan jumlah dari aset dan kewajiban sebagai saldo awal dari laporan periode
sebelumnya. Dengan melakukan ini, akun tersebut akan menunjukkan kumulative efek yang
terjadi.

-Examples for Retrospective accounting change-

Long term contracts

Misal PT Denson mengakui pendapatan dari kontrak konstruksi jangka panjang menggunakan metode
cost recovery. Pada tahun 2015, PT Denson menggantinya ke metode persentase penyelesaian. Manajer
mempercayai metode ini akan lebih menyediakan pengukuran yang tepat dari pendapatan.

COST RECOVERY METHOD


DENSON COMPANY
INCOME STATEMENT (PARTIAL)
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31
2013 2014 2015
Income before income tax 400,000 160,000 190,000
Income tax (40%) 160,000 64,000 76,000

Net Income 240,000 96,000 114,000

PERCENTAGE OF COMPLETION METHOD


DENSON COMPANY
INCOME STATEMENT (PARTIAL)
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31
2013 2014 2015
Income before income tax 600,000 180,000 200,000
Income tax (40%) 240,000 72,000 80,000

Net Income 360,000 108,000 120,000

Pretax Income from Difference in Income

Year Percentage of Cost Difference Tax Effect Income Effect

Completion Recovery 40% (net of tax)

Prior to 2014 600,000 400,000 200,000 80,000 120,000

In 2014 180,000 160,000 20,000 8,000 12,000

Total at beginning

Of 2015 780,000 560,000 220,000 88,000 132,000

7akhusus
Page 85
Total in 2015 200,000 190,000 10,000 4,000 6,000

Jurnal pengakuan perubahan pada awal tahun 2015

Construction in process 220,000

Deferred tax liability 88,000

Retained earnings 132,000

Akun Construction in process meningkat sebesar 220,000. Nilai kredit retained earning 132,000
menggambarkan efek kumulativ pendapatan awal di tahun 2015. Deferred tax liability adalah
pengakuan perusahaan atas penyesuaian jumlah pajak yang akan terjadi di masa depan.

 Pelaporan perubahan kebijakan akuntansi

Konsistensi dalam informasi dibutuhkan pengguna laporan keuangan. Jika terjadi perubahan harus pula
dilaporkan dengan jelas dalam hal :

1. Keadaan yang diubah dalam kebijakan akuntansi


2. Alasan mengapa penerapan kebijakan yang baru memberikan informasi yang lebih andal dan
relevan
3. Pada periode berjalan dan tiap periode awal yang dilaporkan, nilai dari penyesuaian:
a. Pada setiap item laporan keuangan yang ikut terpengaruh
b. Basic and diluted earning per share
4. Nilai dari penyesuaian yang berkaitan dengan periode sebelum pelaporannya.

Retained earning adjustment

DENSON COMPANY
RETAINED EARNINGS STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED
2015 2014 2013
Retained earnings, januari 1 1,696,000 1,600,000 1,360,000
Net Income 114,000 96,000 240,000

Retained earnings, december 31 1,810,000 1,696,000 1,600,000

Retained earning, january 1, 2014 (percentage of completion) 1,720,000

Retained earning, january 1, 2014 (cost recovery) 1,600,000

Cumulative effect difference 120,000

DENSON COMPANY
RETAINED EARNINGS STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED
2015 2014
Retained earnings, januari 1, as reported - 1,600,000

7akhusus
Page 86
Add: adjustment for the cumulative effect on

Prior years of applying retrospectively

The new method of accounting for

Construction contracts 120,000

Retained earnings, january 1, as adjusted 1,828,000 1,720,000

Net income 120,000 108,000

Retained earnings, December 31 1,948,000 1,828,000

Contoh lain tentang inventory method bisa dilihat di Kieso edisi 2 halaman 1132

-Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung atas Perubahan Kebijakan Akuntansi-

A. Pengaruh Langsung
IASB berketetapan bahwa perusahaan harus menetapkan pengaruh langsung perubahan
prinsip akuntansi secara retrospektif. Contohnya, pengaruh langsung berupa koreksi neraca
persediaan akibat perubahan metode penilaian persediaan dan deffered pajak penghasilan.
Pengaruh langsung tersebut dicatat dalam laporan keuangan dan CALK

B. Pengaruh Tidak Langsung


Selain pengaruh langsung, perusahaan juga dapat mengalami pengaruh tidak langsung
terkait perubahan prinsip akuntansi. Pengaruh tidak langsung adalah semua perubahan atas
arus kas perusahaan pada periode berjalan atau masa depan yang disebabkan oleh perubahan
prinsip akuntansi yang diterapkan secara retrospektif. Contohnya, pengaruh tidak langsung
berupa perubahan pembagian laba atau pembayaran royalti yang bergantung pada nilai dalam
laporan seperti pendapatan atau laba bersih. Pengaruh tidak langsung tidak mengubah nilai-
nilai dalam laporan pada periode terdahulu.
Terdapat ketentuan mengenai pencatatan atas pengaruh tidak langsung atas perubahan
kebijakan akuntansi.
1) Dicatat dalam CALK
Apabila perubahan kebijakan akuntansi mengindikasikan tidak adanya pembayaran,
sehingga tidak perlu diakui adanya beban pada periode berjalan.
2) Dicatat dalam CALK dan Laporan Keuangan
Apabila perubahan kebijakan akuntansi mengindikasikan adanya pembayaran sehinga
harus diakui beban pada periode berjalan.

-Impracticability-

Penerapan retrospektif dianggap tidak dapat diterapkan apabila perusahaan tidak dapat
menentukan pengaruh periode terdahulu meskipun telah mengusahakan semua cara yang masuk akal.
Perusahan tidak boleh memakai penerapan retrospektif bila memenuhi salah satu kondisi berikut ini :

1. Perusahaan tidak dapat menentukan pengaruh penerapan retrospektif.

7akhusus
Page 87
2. Penerapan retrospektif memerlukan penetapan asumsi-asumsi mengenai rencana kerja pihak
manajemen pada perode terdahulu.
3. Penerapan retrospektif memerlukan estimasi-estimasi signifikan terkait periode terdahulu dan
perusahaan tidak dapat secara objektif mengesahkan informasi yang diperlukan dalam
menetapkan estimasi-estimasi tersebut.

Jika beberapa atau seluruh poin diatas terpenuhi, sebaiknya perusahaan mengganti kebijakan akuntasi
yang digunakan, kemudian diungkapkan dalam CALK baik kebijakan yang tidak dapat diterapkan maupun
alternatif kebijakan akuntansi setelahnya. Contoh, penerapan metode penyusutan bangunan untuk
mengakomodir revaluasi aktiva. Namun, metode penyusutan tersebut tidak dapat memberikan
informasi yang diperlukan dalam melakukan revaluasi aktiva, sehingga perusahaan harus mengganti
kebijakan tersebut agar revaluasi aktiva dapat diterapkan. Perubahan metode penyusutan tersebut
kemudian diungkapkan dalam CALK.

Changes in Accounting Estimates


Penyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi dampak dari kondisi-kondisi dan peristiwa di masa
mendatang. Beberapa hal yang memerlukan estimasi akuntansi adalah:

a. Bad debt
b. Keusangan persediaan (Inventory obsolescence)
c. Umur manfaat dan nilai residu suatu aset
d. Periode manfaat atas biaya tertangguh
e. Kewajiban atas biaya garansi dan pajak penghasilan
f. Cadangan Mineral yang dapat diperbaharui
g. Perubahan metode penyusutan
h. Nilai wajar dari aset dan kewajiban finansial

Perubahan estimasi harus ditangani secara propektif, artinya tidak ada perubahan yang harus dibuat
dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua perubahan estimasi diperhitungkan
pada (1) periode perubahan jka perubahan itu hanya mempengaruhi periode bersangkutan atau (2)
perubahan periode dan periode di masa datang jika perubahan tersebut mempengaruhi keduanya.
Akibatnya perubahan estimasi dipandang sebagai koreksi atau penyesuaian normal yang berulang, hasil
alami dari proses akuntansi dan perlakuan retrospektif dilarang.

Contoh terkait perubahan estimasi yang dipengaruhi oleh perubaha prinsip akuntansi berupa perubahan
metode penyusutan (berikut amortisasi dan deplesi). Karena perusahaan mengubah metode
penyusutan betrdasarkan perubahan estimasi laba masa depan aktiva berumur panjang, tidaklah
mungkin memisahkan pengaruh perubahan prinsip akuntansi dari perubahan estimasi tersebut.
Kesimpulannya perusahaan memperhitungkan perubahan metode penyusutan sebagai perubahan
estimasi yang dipengaruhi oleh perubahan prinsip akuntasi.

-Disclosure-

7akhusus
Page 88
Perusahaan seharusnya mengungkapkan asal dan jumlah dari perubahan estimasi akuntansi yang
berdampak pada periode berjalan dan yang diharapkan pada periode mendatang (kecuali bersifat
impracticable). Pada umumnya, perusahaan tidak melakukan pengungkapan atas estimasi akuntansi
yang merupakan kegiatan operasi yang wajar, seperti estimasi piutang tak tertagih dan inventory
obsolescence, kecuali hal tersebut bersifat material.

Kesalahan Akuntansi (Accounting Errors)

Jenis-Jenis kesalahan:
1. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dan diketahui dalam periode akuntansi yang sama
2. Kesalahan-Kesalahan yang terjadi dalam suatu periode dan baru diketahui pada periode
akuntansi berikutnya

Secara garis besar kesalahan akuntansi timbul karena:


1. Adanya penggantian dari penggunaan prinsip akuntansi yang tidak diterima umum dengan
prinsip akuntansi yang diterima umum. Misalnya: penggantian dari akuntansi cash basis menjadi
accrual basis.
2. Penggunaan taksiran-taksiran yang tidak realistis karena kealpaan. Misalnya koreksi pembukuan
karena tarif depresiasi yang selama ini digunakan ternyata tidak realistis.
3. Kesalahan dalam melaporkan nilai aktiva, utang, dan modal.
4. Kesalahan dalam mengklasifikasikan pengeluaran modal menjadi pengeluaran penghasilan, dan
sebaliknya.
5. Kesalahan mengalokasikan biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan ke dalam periode-periode
yang bersangkutan.
6. Kesalahan akibat tidak dicatatnya suatu transaksi.
Koreksi pembukuan harus segera dibuat pada saat terjadinya kesalahan diketahui. Koreksi
kesalahan yang terjadi dan diketahui pada tahun yang sama dilakukan dengan:
a. Membuat jurnal pembalikan (untuk membatalkan), kemudian membuat jurnal yang
benar untuk mencatat transaksi yang bersangkutan.
b. Membuat jurnal koreksi secara khusus yang secara langsung membetulkan sado yang
salah.
Kesalahan yang terjadi pada suatu periode tetapi baru diketahui pada periode berikutnya,
koreksi dilakukan dengan cara membuat jurnal khusus untuk membetulkan saldo rekening-
rekening yan bersangkutan. Apabila kesalahan tersebut mempengaruhi laba-rugi periode
sebelumnya, maka pengaruhnya diperlakukan sebagai penyesuaian laba yang ditahan awal
periode.

Analisis Kesalahan:
Dari segi pengaruhnya terhadap laporan keuangan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat
dibedakan menjadi:
1. Berakibat Kesalahan pada Neraca/ Statement of Financial Position
Kesalahan-kesalahan yang hanya mempengaruhi penyajian rekening-rekenign riil (neraca), yaitu
kesalahan dalam mengklasifikasikan aktiva, utang, dan modal. Contoh kesalahan: Kesalahan
klasifikasi note payable sebagai account payable.

7akhusus
Page 89
Jurnal reklasifikasi perlu dibuat apabila kesalahan-kesalahan tersebut ditemukan. Apabila neraca
dilaporkan dalam bentuk perbandingan, dan diketahui telah terjadi kesalahan untuk neraca
periode sebelumnya, maka untuk pelaporan keuangan diperlukan jurnal koreksi. Perusahaan
harus menyatakan kembali dengan benar Statement of financial position pada tahun terjadi
kesalahan.

2. Berakibat Kesalahan pada Laporan Laba Rugi/Income Statement


Kesalahan disini terkait kesalahan dalam mengklasifikasikan pendapatan dan beban. Contoh:
Mencatat interest revenue sebagai bagian dari penjualan, pembelian sebagai beban piutang tak
tertagih, dan beban penyusutan sebagai beban bunga. Kesalahan klasifikasi dalam laporan laba
rugi tidak ada efeknya dalam neraca/statement of financial position dan tidak ada efek pada
laba bersih.
Cara koreksi: Perusahaan harus membuat jurnal reklasifikasi ketika kesalahan ditemukan jika
kesalahan ditemukan pada tahun yang sama dimana kesalahan tersebut muncul. Jika kesalahan
terjadi pada periode sebelumnya, perusahaan tidak perlu membuat jurnal reklasifikasi pada saat
tanggal kesalahan ditemukan karena akun pada tahun berjalan sudah dinyatakan dengan benar
dikarenakan perusahaan sudah menutup akun laba rugi tahun sebelumnya pada laba ditahan.
Jika perusahaan menyiapkan laporan laba rugi perbandingan yang mencakup tahun yang salah,
perusahaan menyatakan kembali laporan laba rugi tahun yang salah.

3. Berakibat Kesalahan pada neraca dan laporan laba rugi


Kesalahan disini mempengaruhi akun nominal dan akun riil. Contoh: Tidak dicatatnya utang
biaya pada akhir periode, tidak dicatatnya biaya depresiasi pada akhir periode, dsb.
Saldo rekening-rekening riil yang disajikan pada neraca pada akhir periode akan menjadi saldo
awal pada pada periode berikutnya, sedangkan saldo-saldo nominal pada akhir periode akan
ditutup ke rekening rugi-laba, dan pada periode berikutnya akan dibuka kembali untuk
menampung transaksi-transaksi yang sama. Dengan kata lain ada sifat kontinuitas rekening-
rekening pembukuan. Dengan sifat kontinuitas tersebut, kesalahan-kesalahan yang berpengaruh
baik pada neraca maupun laba-rugi dikelompokkan menjadi dua:

1. Kesalahan yang saling menyeimbangkan (Counterbalancing Errors);


Kesalahan yang saling mengkompensasi adalah kesalahan yang terjadi pada suatu periode yang
akan hilang dengan sendirinya pada periode berikutnya. Kesalahan yang terjadi pada periode
pertama akan diimbangi dengan kesalahan pada periode berikutnya dengan pengaruh yang
sebaliknya. Apabila kesalahan periode pertama itu akan mengakibatkan suatu pos menjadi lebih
kecil dari yang seharusnya maka kesalahan pada periode kedua akan mengakibatkan lebih besar
dari yang seharusnya.

2. Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan (Non-counterbalancing Errors)


Merupakan kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan pada periode akuntansi berikutnya.
Memerlukan waktu lebih dari 2 periode untuk saling mengoreksi kesalahan.

-Counterbalancing Errors-

Counterbalancing errors, yaitu kesalahan yang akan hapus dengan sendirinya atau diperbaiki
dengan sendirinya pada periode selanjutnya.

7akhusus
Page 90
1. Pertama tentukan apakah perusahaan telah menutup tahun buku dimana kesalahan tersebut
ditemukan

Koreksi atas Counterbalancing Errors :


a. Jika kesalahan ditemukan setelah tutup buku, maka :
1. bila telah terkoreksi (counterbalanced), tidak perlu dibuat jurnal koreksi.
2. bila belum terkoreksi, maka perlu dibuat jurnal koreksi untuk membetulkan saldo laba
ditahan sekarang.
b. Jika kesalahan ditemukan sebelum tutup buku, maka :
1. bila kesalahan telah terkoreksi dan saat itu perusahaan berada pada tahun kedua setelah
kesalahan tersebut terjadi, maka perlu dibuat jurnal koreksi untuk membetulkan saldo
periode sekarang dan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba ditahan.
2. bila kesalahan belum terkoreksi, jurnal koreksi perlu dibuat untuk menyesuaikan saldo
awal laba ditahan.
3. Kedua jika perusahaan menyajikan laporan perbandingan, maka perusahaan harus
menyatakan kembali jumlah untuk tujuan perbandingan. Tergantung apakah laporan
keuangan periode sebelumnya disertakan atau tidak dalam laporan perbandingan.
Apabila disertakan, maka perlu diadakan koreksi terhadap pos-pos yang dipengaruhi oleh
terjadinya kesalahan.

Contoh:

ERROR- Accrued Wages

31 Desember 2015 TujuhA tidak mencatat Accrued Wages sejumlah $1.500

ERROR diketahui sebelum tutup buku 2016

31 Desember 2015 31 Desember 2016

No entry Retained Earning 1.500

Wages Expense 1.500

Jika ERROR diketahui setelah tutup buku, NO ENTRY

ERROR- Prepaid Expense

Januari 2015 TujuhA membeli 2-year insurance policy seharga $1.000. Tidak dilakukan adjusting pada 31
Desember 2015

ERROR diketahui sebelum tutup buku 2016

31 Desember 2015 31 Desember 2016

No entry Insurance Expense 500

Retained Earning 500

7akhusus
Page 91
Jika ERROR diketahui setelah tutup buku, NO ENTRY

ERROR- Unearned Revenue

31 Desember 2015, TujuhA menerima $50.000 sebagai prepayment untuk sewa ruangan. TujuhA
mencatatnya sebagai Rent Revenue

Tidak dilakukan adjusting pada 31 Desember 2015

ERROR diketahui sebelum tutup buku 2016

31 Desember 2015 31 Desember 2016

Cash 50.000 Retained Earning 50.000

Rent Revenue 50.000 Rent Revenue 50.000

Jika ERROR diketahui setelah tutup buku, NO ENTRY

ERROR- Accrued Revenue

31 Desember 2015, TujuhA accrued as interest revenue sebesar $8.000 that applied to 2016

ERROR diketahui sebelum tutup buku 2016

31 Desember 2015 31 Desember 2016

Interest Receivable 8.000 Retained Earning 8.000

Interest Revenue 8.000 Interest Revenue 8.000

Jika ERROR diketahui setelah tutup buku, NO ENTRY

ERROR- Purchases

2015, TujuhA mencatat Purchases sebesar $9.000 yang digunakan pada 2015.

ERROR diketahui sebelum tutup buku 2016

31 Desember 2016

Purchases 9.000

Retained Earning 9.000

Jika ERROR diketahui setelah tutup buku, NO ENTRY

7akhusus
Page 92
-Non-counterbalancing Errors-

Pencatatannya lebih kompleks, harus dilakukan correcting entries, walaupun sudah tutup buku.

ERROR-Depreciation

1 Januari 2016, TujuhA membeli Equipment seharga $10.000, masa manfaat 5 tahun dan mencatatnya
sebagai expense

ERROR diketahui sebelum tutup buku 2016

01 Januari 2015 31 Desember 2016

Equipment Expense 10.000 Equipment 10.000

Cash 10.000 Depreciation Expense 2.000

Retained Earning 8.000

Accumulated
4.000
Depreciation

Jika ERROR diketahui setelah tutup buku,

31 Desember 2016

Equipment 10.000

Retained Earning 6.000

Accumulated
4.000
Depreciation

ERROR- Bad Debt

pada 2015, TujuhA telah mengakui BadDebt Expense

2015 2016

from 2015 Sales 550 690

from 2016 Sales 700

Additional $1.400 in 2017, $300 is applicable to 2015 sales and $1.100 to 2016 Sales

Adjust dilakukan sebelum tutup buku 2016

7akhusus
Page 93
31 Desember 2015 31 Desember 2016

Bad Debt Expense 550 Bad Debt Expense 410

Allowance for doubtful 550 Retained Earning 990

Allowance for doubtful 1.400

Jika ERROR diketahui setelah tutup buku,

31 Desember 2016

Retained Earning 1.400

Allowance for doubtful 1.400

7akhusus
Page 94
BAB 23
STATEMENT OF CASHFLOW

Laporan Arus Kas adalah Laporan keuangan yang menyediakan informasi tentang arus kas masuk dan
arus kas keluar selama suatu periode tertentu.

Manfaat Laporan Arus Kas

Menyediakan informasi untuk membantu investor, kreditur, dan pihak pihak lain dalam menilai:

1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas masa depan (future cash flows)
2. Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dan melunasi obligasi
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi
4. Transaksi investasi dan pendanaan secara kas dan non kas selama suatu periode tertentu

Klasifikasi Arus Kas

1. Aktivitas Operasi
Secara umum berhubungan dengan akun/ item laporan laba rugi (Income Statements)
2. Aktivitas Investasi
Secara umum melibatkan arus kas hasil dari perubahan dalam investment and other non-
current asset items
3. Aktivitas pendanaan
Melibatkan arus kas hasil dari perubahan ekuitas dan non current liability items

Suatu transaksi tunggal dapat diidentifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas misal pelunasan
pinjaman dan bunganya pendanaan dan operasi

7akhusus
Page 95
Pelaporan Arus Kas

Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi adalah Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Indikator utama menentukan apakah
operasi dapat menghasilkan kas untuk melunasi pinjaman dan memelihara kemampuan
operasi entitas, membayar deviden dan melakukan investasi.

Cash Inflows Cash Outflows


1. Penerimaan dari penjualan barang/ jasa, 1. Pembayaran kepada pemasok barang
royalti, pendapatan lain dan jasa
2. Penerimaan dari pendapatan sewa, 2. Pembayaran untuk karyawan
restitusi pajak 3. Pembayaran klaim (asuransi), pembelian
3. Penerimaan dari pemberian untuk bank efek ( perusahaan efek), pengembalian
dan penjualan sekuritas dari perusahaan kredit (bank)
efek 4. Pembayaran biaya operasi

Metode yang dapat digunakan:

A. Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto
diungkapkan;
 Cash received from customer = sales + A/R awal (net) – A/R akhir (net) – Bad debt
expense
 Cash paid to supplier = COGS + A/P awal – A/P akhir + inventory akhir – inventory
awal
 Cash paid for operating expense = operating expense – depreciation expense
(dikurangi interest expense dan insurance expense bila dijadikan item terpisah)
 Cash paid for insurance = insurance expense – prepaid insurance awal + prepaid
insurance akhir
 Cash paid for interest = interest expense – discount amortization + interest payable
awal – interest payable akhir
 Cash paid for income taxes = income tax expense + income tax payable awal –
income tax payable akhir

Contoh:

1) Penjualan selama periode ini adalah $1,180,000 tunai. Sedangkan piutang naik
$9,000 dalam periode tsbt. Maka cash receive from costumer = 1,180,000 –
9000 = 1,171,000
2) Perusahaan membeli barang dagangan seharga $785,000 sedang HPP
$790,000. Persediaan dan utang usaha turun masing-masing $8,000 dan
$3,200. Maka cash paid for supplier = 790,000 – 8,000 + 3,200 = 785,200
3) Beban operasi perusahaan periode ini adalah $196,000 sedangkan beban yang
masih harus dibayar adalah $2,200. Maka cash paid for operating expense =
196,000 - 2,200 = 193,800

7akhusus
Page 96
4) Pembayaran beban bunga untuk periode ini adalah $9,000 dan hutang bunga
mengalami kenaikan $1,000. Maka cash paid for interest expense = 9,000 –
1,000 = 8,000
5) Pajak penghasilan perusahaan periode ini $83,000 dan diketahui pajak
penghasilan berkurang $500. Maka cash paid for income taxes = 83,000 + 5,000
= 83,500

Net Cash
Cash Cash
From
Receipts Payments
Operating

a. Kas dari Penjualan d. Pembayaran pada supplier

b. Kas dari Pendapatan Bunga e. Pembayaran gaji

c. Kas dari Pendapatan Dividend


f. Pembayaran beban operasi

g. Pembayaran bunga

h. Pembayaran pajak

Net Cash Flow dari Aktivitas Operasi


a. Kas dari Penjualan : Penjualan xxx
Penurunan A/R (Kenaikan A/R) xxx (xxx) +
Total Kas dari Penjualan xxx
b. Kas dari Pendapatan Bunga xxx
c. Kas dari Dividend +xxx
Total Kas Diterima xxx
d. Pembayaran pada supplier : COGS xxx
Kenaikan Inv. (Penurunan Inv.) xxx (xxx)
Penurunan A/P (Kenaikan A/P) xxx (xxx) +
Total Pembayaran pada supplier xxx
e. Pembayaran gaji xxx
f. Pembayaran beban operasi : Operating Expense xxx
Kenaikan Prepaid Exp. ( Penurunan prep. exp.) xxx (xxx)
Penurunan Accrued exp. pay. (Kenaikan acc. exp. pay.) xxx (xxx)
+
Total Pembayaran Beban Operasi xxx
g. Pembayaran bunga xxx
h. Pembayaran pajak xxx +
Total Kas Dibayar xxx
 Net Cash Flow dari aktivitas investasi xxx

7akhusus
Page 97
B. Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas,
penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas
investasi dan pendanaan.

Laba bersih
Sesuaikan dengan perubahan unsur modal kerja :
- ↑ aktiva lancar
+ ↓ aktiva lancar
- ↓ kewajiban lancar
+ ↑ kewajiban lancar
Sesuaikan dengan item nonkas :
+ beban depresiasi aktiva tetap berwujud
+ beban amortisasi aktiva tetap tak berwujud
Sesuaikan dengan ragam laba atau rugi :
+ rugi (loss)
- laba (gain)

Contoh:
Diketahui Laba bersih 108,000. Beban penyusutan tahun ini 7,000. A/R naik 9,000. Persediaan
turun 8,000.Hutang lancar turun 3,700.
Maka:
Laba bersih 108,000
- ↑ aktiva lancar (9,000)
+ ↓ aktiva lancar 8,000
- ↓ kewajiban lancar (3,700)
+ beban depresiasi aktiva tetap berwujud 7,000
Kas setelah disesuaikan 110,300

7akhusus
Page 98
Aktivitas Investasi

Cash Inflow Cash Outflow


1. Penjualan aset tetap, aset tidak 1. Pembelian aset tetap, aset tidak
 A berwujud, dan aset jangka panjang berwujud, dan aset jangka panjang
k lainnya lainnya
t 2. Penerimaan kas dari kontrak 2. Pembayaran kas dari future
i future/forward future untuk contract, forward future, swap
v pendanaan untuk aktivitas pendanaan.
i 3. Penjualan instrumen utang atau 3. Pembelian instrumen utang/
ekuitas (selain diperdagangkan) ekuitas/ ventura (selain
t
4. Pelunasan uang muka dan diperdagangkan)
a
pinjaman dari pihak lain
s
iArus kas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan
kas di masa depan

Aktivitas Pendanaan

Cash Inflow Cash Outflow


1. Penerbitan saham 1. Penarikan atau penebusan saham
2. Penerimaan kas dari penerbitan 2. Pelunasan Pinjaman
obligasi, wesel, pinjaman jangka 3. Pembayaran kas oleh lessee untuk
pendek dan jangka panjang, hipotek mengurangi saldo liabilitas terkait
sewa pembiayaan

Significant non cash activities

Aktivitas pembiayaan dan investasi signifikan yang tidak mempengaruhi kas dilaporkan terpisah di
bagian bawah laporan arus kas atau dalam catatan.
Contoh:
Penerbitan saham biasa untuk membeli aset.
Konversi obligasi menjadi saham biasa.
Penerbitan utang untuk pembelian aset.
Pertukaran aktiva berumur panjang.

Financial Liquidity
Current Cash Debt Coverage Ratio =

Rasio yang menunjukkan apakah perusahaan dapat melunasi kewajiban lancar dari aktivitas operasi.
Sebuah rasio mendekati 1:1 adalah baik.

7akhusus
Page 99
Financial Flexibility
Cash Debt Coverage Ratio =

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dari kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aset yang digunakan dalam operasinya.

Free Cash Flow


Net cash provided by operating activities – Capital expenditure - Dividend = Free cash flow

Masalah Terkait Penyusunan Cash Flow


1. Penyesuaian Net Income
Pengurangan/penambahan non cash expense atau revenue dari net income, seperti
amortisasi/depresiasi, postretirement benefit cost, perubahan deffered income tax, perubahan
investment in ordinary shares, losses and gains, share based compensation
2. A/R
Pada inderect method, Perubahan Allowance for doubtful account mengurangi perubahan A/R.
Pada direct method, Allowance for doubtful account tidak mempengaruhi perhitungan cash sales.
3. Other Working Capital Change
Perubahan net working capital, meskipun mempengaruhi cash, tidak mempengaruhi net income.
4. Net Loss
Ketika perusahaan mengalami rugi, penyesuaian tetap dilakukan terhadap net loss, sehingga
diperoleh hasil net cash flow dari aktivitas operasi positif atau negatif.
5. Disclosure
Transaksi non cash yang signifikan harus diungkapkan dalam catatan tersendiri. Contoh transaksi
dividend saham, share split, dan restriction on R/E.

ILLUSTRASI SOAL INDIRECT METHOD

Sebagai contoh Tax Consultants Inc yang memulai usaha sejak 1 Jan 2015. Pada awal pendirian,
perusahaan menerbitkan 60.000 lembar saham biasa dengan nilai Par $1 sehingga dana terkumpul
adalah $60.000. Info tambahan perusahaan menyewa kantor, furniture, dan equipment. Selanjutnya
perusahaan juga sudah mulai menjalankan kegiatan usahanya.

Tahun 2015
Data diketahui:
 Comparative statements of financial position

7akhusus
Page 100
 Income Statement

Langkah-langkah:
1. Step 1: Tentukan perubahan Kas
Kita bisa melihat dari Neraca di atas bahwa perusahaan tidak memiliki kas di awal tahun 2015,
tetapi saldo kas di akhir tahun 2015 adalah $49.000. Sehingga dapat dipastikan bahwa perubahan
kas selama tahun 2015 adalah $49.000.
2. Step 2: Tentukan Cash Flow dari aktivitas operasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Perusahaan harus mengkonversi pendapatan dan beban dalam “cash basis”.
b) Eliminasi transaksi dari laporan laba rugi yang tidak menghasilkan peningkatan atau
penurunan kas.

c) Konversi net income menjadi net cash flow dari aktivitas operasi.
Untuk menghitung cash flow dari aktivitas operasi, perusahaan harus:
- mengurangi pendapatan non-kas (perubahan Account Receivable atau A/R atau piutang)

7akhusus
Page 101
Pada neraca tahun 2015 diketahui bahwa terjadi peningkatan A/R sebesar $36.000.
Selanjutnya pada laba/rugi terdapat pendapatan sebesar $125.000. Dari pendapatan sebesar
$125.000 tersebut terdapat unsur A/R sebesar $36.000 (Hal ini dikarenakan posisi A/R lebih
rendah dari pendapatan). Sehingga pada kenyataannya perusahaan memperoleh pendapatan
berupa kas hanya sebesar $89.000 ($125.000 - $36.000).

 Angka $36.000 inilah yang harus dikurangkan pada Net Income.


 Sebaliknya jika ternyata ada kasus A/R lebih besar dari pendapatan, maka selisihnya
menjadi penambah pada Net Income.

- menambah beban non-kas yang sudah terjadi (perubahan Account Payable atau A/P)
Karena pada dasarnya A/P adalah hutang yang belum dibayar dengan uang, maka setiap
kenaikannya tidak diakui sebagai pengurang kas (belum terealisasi). Untuk itu setiap
kenaikan akun ini harus dikembalikan dan ditambahkan dalam Net Income.
 Dalam Neraca di atas terdapat kenaikan A/P sebesar $5.000. Untuk itu angka ini perlu
dijadikan sebagai penambah.

Rangkuman dari A/R dan A/P di atas:

3. Step 3: Tentukan Cash Flow dari aktivitas investasi dan pendanaan


Dari Neraca tahun 2015 terdapat dua akun yang masuk step ini:
a) Penerbitan saham biasa dengan total penerimaan kas $60.000.
b) Terdapat kenaikan R/E atau laba ditahan sebesar $20.000. Angka ini diperoleh dari Net Income
$34.000 yang dikurangi deviden $14.000.

4. Step 4: Buat Laporan Cash Flow

7akhusus
Page 102
Tahun 2016
Di tahun 2016, perusahaan melanjutkan usahanya yang semakin berkembang. Perusahaan
melakukan pembelian berbagai aset. Pendapatan dan Net Income juga semakin meningkat.

 Comparative statements of financial position

 Income Statement

Langkah-langkah:

7akhusus
Page 103
1. Step 1: Tentukan perubahan Kas

Dari data neraca 2016 diketahui terjadi penurunan Kas sebesar $12.000 (49,000-37,000).

2. Step 2: Tentukan Cash Flow dari aktivitas operasi


Pada tahap ini, pendapatan sebesar $134,000 dijadikan sebagai dasar penghitungan cash flow dari
aktivitas operasi.

Keterangan:
- Depreciation expense
Beban depresiasi sebesar $21,000 => menambah Net Income (beban non-Kas)
- Accounts receivable (piutang)
Terjadi penurunan piutang dari tahun 2015 ke 2016 sebesar $10,000 => menambah Net Income
(penurunan piutang dapat diartikan bahwa lawan transaksi perusahaan telah melunasi
hutangnya pada perusahaan, sehingga terjadi pemasukan bagi perusahaan)
- Prepaid expenses
Terjadi peningkatan pembayaran prepaid expense sebesar $6,000 => mengurangi Net Income
(pembayaran sudah dilakukan, walau dibebankan di kemudian periode)

7akhusus
Page 104
- Account Payable (A/P)
Kenaikan A/P $35.000 => menambah Net Income (belum terjadi realisasi pembayaran hutang)

3. Step 3: Tentukan Cash Flow dari aktivitas investasi dan pendanaan

Keterangan:
- Purchase of land
Pembelian tanah $70,000 => mengurangi Net Income
- Purchase of building
Pembelian bangunan $200,000 => mengurangi Net Income (adanya akumulasi penyusutan
$11,000 tidak mempengaruhi nilai pembelian aset pada Net Income)
- Purchase of equipment
Pembelian peralatan $68,000 => mengurangi Net Income (adanya akumulasi penyusutan
$10,000 tidak mempengaruhi nilai pembelian aset pada Net Income)
- Issuance of bonds
Adanya kenaikan “bonds” sebesar $150,000 000 => menambah Net Income (sudah jelas saat
perusahaan menerbitkan bonds dan pada akhirnya mendapat dana masuk)
- Payment of cash dividends
Dari “Income Statement” di awal diketahui bahwa “Net Income” tahun 2016 adalah $134,000.
Selanjutnya diketahui pada Neraca bahwa “Retained Earning” mengalami kenaikan sebesar
$116,000 (136,000 – 20,000). Terdapat selisih Net Income dan kenaikan Retained Earning

7akhusus
Page 105
sebesar $18,000 (134,000 – 116,000) => mengurangi Net Income (dikeluarkan sebagai dividen
bagi pemegang saham)
4. Step 4: Buat Laporan Cash Flow

PENGGUNAAN WORKSHEET DALAM PEMBUATAN STATEMENT OF CASHFLOW

Worksheet dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menyusun Statement of Cashflow, berikut
langkah2nya:

1. Masukkan akun2 BALANCE SHEET (NERACA) beserta SALDO AWAL dan SALDO AKHIRnya pada
Bagian AKUN NERACA
2. Kelompokkan akun2 tersebut berdasarkan SALDO NORMALnya (yang DEBIT masukkan pada
kelompok DEBIT, yang KREDIT masukkan pada kelompok KREDIT)
3. Untuk akun selain Akun Kas: Masukkan data yang menjelaskan perubahan saldo, serta efeknya
pada cashflow. Masukkan data tsb pada bagian rekonsiliasi
4. Masukkan pasangan data rekonsiliasi tsb pada bagian EFEK CASHFLOW. Gunakan PHRASE kata
yang umum digunakan pada statement of cashflow (Penambahan …., Pengurangan ….,
Pembelian ….). Pasangan data rekonsiliasi memiliki saldo yang sama namun pada kolom yang
berbeda

Sebagai contoh, mari kita ambil contoh kasus sebagai berikut (WARNING: CONTOH RADA NGASAL):

Pada tanggal 24 Desember 2014, Warno seorang perjaka tanggung, memutuskan akan membuka warteg
bernama Bahari. Setelah mengumpulkan warisan dari ortunya di kampung, dia pun memulai
menyisihkan uang sebagai modal usaha. 2000 dolar sebagai modal awal. Namun ia memutuskan akan
mulai bergerak tahun depan. Maka Pada Trial Balance akan muncul informasi sbb

7akhusus
Page 106
Trial Balance 31/12/2014

Akun Dr Cr
Cash 2000
Warno, Capital 2000

Lalu selama tahun berikutnya Warno menjalankan kegiatan usahanya, terdapat beberapa aktifitas usaha
dan berakhir dengan posisi neraca sbb:

Trial Balance 31/12/2015

Akun Dr Cr
Cash 1000
Account Receivable 1500
Prepaid Rent 400
Supplies 150
Equipment 200
Accumulated Depreciation- 5
Equipment
Account Payable 350
Warno, Capital 2895
TOTAL 3250 3250

Mari kita membuat Statement of Cashflow berdasarkan petunjuk dan informasi di atas.

 Pertama, masukkan akun2 tsb ke dalam worksheet dengan format sesuai pada langkah2 di atas,
dan kelompokkan akun2 tsb berdasarkan saldo normalnya. Maka akan kita dapat:

7akhusus
Page 107
Warteg Bahari
Worksheet dalam rangka pembuatan Statement of Cashflow
31/12/2015

Saldo Awal (31/12/2014) Rekonsiliasi Saldo Akhir (31/12/2015)


Dr Cr
Debit
Cash 2000 1000 8) 1000
2)
Account Receivable 0 1500 1500
3)
Prepaid Rent 0 400 400
Supplies 0 150 4) 150
5)
Equipment 0 200 200

Credit
Utilities Payable 0 350 6) 350
Accumulated Depr-Equipment 0 5 7) 5
1)
Warno, Capital 2000 895 2895

CASHFLOW EFFECTS
Operating activities
xxx
xxx
xxx

Investing Activities
xxx
xxx

Financing Activities
xxx
xxx

Decrease in cash
Totals

 Langkah selanjutnya adalah menganalisa satu per satu ayat2 pada bagian Rekonsiliasi, dan
membuat pasangannya pada bagian CASHFLOW EFFECT (kalau ada).

7akhusus
Page 108
Warno, Capital

Pada akun ini terdapat kenaikan sejumlah 895. Ini berasal dari Net Income yang ditutup dengan
akun Income Summary yang lalu ditutup ke akun Warno, Capital. Maka kita buat pasangannya pada
bagian Operating Activities – Net Income. Nantinya akan ada penyesuaian untuk mengubah net
income menjadi net cash dari aktifitas operasi

CASHFLOW EFFECTS
Operating activities
Net Income 895 1)

Account Receivable

Terdapat peningkatan (net) sejumlah 1500. Ternyata ini adalah dari hasil penjualan secara kredit.
Karena tidak ada cash yang terlibat (karena penjualan kredit), maka atas hal ini kita kurangkan Net
Income.

Prepaid Rent

Terdapat peningkatan (net) sejumlah 400, artinya ada kas yang keluar sejumlah 400. Maka hal ini
akan mengurangi cashflow dari aktifitas operasi.

Supplies

Ternyata penambahan pada akun ini berasal dari pembelian supplies secara kontan. Saldo akhir
bersih pada akun ini (net) berjumlah 150. Berarti ada arus kas keluar sejumlah 150.

Equipment dan Depresiasi-Equipment

Pembelian peralatan (equipment) termasuk dari investing activity. Warno membelinya secara
kontan, yang berarti negative cashflow pada investing activity sejumlah 200.

Terdapat depresiasi untuk tahun ini sejumlah 5. Depresiasi mengurangi net income namun tidak
melibatkan cash. Maka kita tambahkan ke net income sejumlah 5.

Utilities Payable, dan non cash lainnya

Terdapat tunggakan listrik dan air dari Warteg Bahari. Karena terdapat peningkatan saldo sejumlah
350 dan saldo normal akun ini adalah kredit, maka kita buat pasangannya dengan saldo debit
sejumlah 350 dengan nama increase in Utilities Payable. Masukkan pada bagian operating activities.

Rekonsiliasi Final -- Cash

Terdapat penurunan jumlah cash sejumlah 1000. Kita masukkan informasi ini pada bagian akhir,
Decrease in cash dengan jumlah 1000.

Setelah semua informasi tersebut dimasukkan, maka akan terlihat worksheet seperti ini:

7akhusus
Page 109
Warteg Bahari
Worksheet dalam rangka pembuatan Statement of Cashflow
31/12/2015

Saldo Awal (31/12/2014) Rekonsiliasi Saldo Akhir (31/12/2015)


Dr Cr
Debit
Cash 2000 1000 8) 1000
2)
Account Receivable 0 1500 1500
3)
Prepaid Rent 0 400 400
Supplies 0 150 4) 150
5)
Equipment 0 200 200

Credit
Utilities Payable 0 350 6) 350
7)
Accumulated Depr-Equipment 0 5 5
1)
Warno, Capital 2000 895 2895

CASHFLOW EFFECTS
Operating activities
Net Income 895 1)
Increase in Account Receivable (net) 1500 2)
Increase in Prepaid Rent (net) 400 3)
Depreciation 5 7)
Increase in Supplies (net) 150 4)
Increase in Utilities Payable 350 6)
Investing Activities
Purchase of Equipment 200 5)
Financing Activities
Decrease in cash 1000 8)
TOTAL 2250 2250

Dari informasi tersebut maka kita tinggal menyusun Statement of Cashflow.

7akhusus
Page 110
Warteg Bahari
Statement of Cashflow
For year ended in 31 December 2016
Cashflow from Operating Activities
Net Income 895
Adjustment to reconcile Net Income to net cash :
Increase in Account Receivable (1.500)
Increase in Prepaid Rent (400)
Depreciation Expense - Equipment 5
Increase in Supplies (150)
Increase in Utilities Payable 350 (1.695)
Net Cashflow used by Operating Activities (800)
Cashflow from Investing Activities
Purchase of Equipment (200)
Net Cashflow used by Investing Activities (200)
Cashflow from Financing Activities 0
Net Decrease in Cash (1.000)
Cash, 1 Jan 2015 2.000
Cash, 31 Dec 2015 1.000

7akhusus
Page 111

Anda mungkin juga menyukai