A. TOPIK
Upaya mengatasi Hipertensi pada lansia
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Tn.B diharapkan mampu memahami
tentang hipertensi dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Tn.B mampu :
1. Mengetahui tentang pengertian hipertensi
2. Mengetahui tentang penyebab hipertensi
3. Mengetahui tentang upaya mengatasi hipertensi
4. Memahami penyakit – penyakit yang ditimbulkan akibat hipertensi
C. SASARAN
Tn.B
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Lembar balik
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
G. WAKTU PEMBELAJARAN
Waktu : 08.00-08.30 (30 menit)
Hari/tanggal : Jumat,21 April 2017
Tempat : Rumah Tn.B
H. SETTING TEMPAT
Keterangan
: Tn.B
: Dosen penguji
: Penyuluh
I. MATERI
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. cara mengatasi Hipertensi
J. METODE EVALUASI
Tanya jawab
K. ALAT EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
b. Media memadai
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
50% pertanyaan dapat dijawab oleh peserta.
Daftar pertanyaan
1. Apa pengertian Hipertensi
2. Makanan apa saja yang harus dihindari
Jawaban dan pertanyaan
1. Tekanan darah tinggi lebih dari 140/90 mmHg
2. pasien lupa jawabanya
Lampiran 1
Materi Pendidikan Kesehatan
Hipertensi
A. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial, sistol ≥ 140 mmHg dan diastol
≥ 90 mmHg.
Tabel Klasifikasi Hipertensi menurut JNC
C. Gejala Hipertensi
o Sakit kepala,
o Perdarahan dari hidung
o Pusing,
o Wajah kemerahan,
o Kelelahan,
o Mual, muntah,
o Sesak nafas,
o Gelisah,
o Pandangan menjadi kabur.
D. Komplikasi Hipertensi
1. Gagal Jantung atau Penyakit Jantung Koroner
Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan
menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan semakin lama otot
jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut
dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa dan menampung
darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh
lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut gagal
jantung.
2. Stroke
Stroke ini terjadi karena aliran darah di arteri otak terganggu. Otak menjadi
kekurangan oksigen dan nutrisi. Stroke hemoragik (sekitar 20% kasus) timbul saat
pembuluh darah di otak atau di dekat otak pecah. Penyebab utamanya adalah
tekanan darah tinggi yang persisten. Hal ini menyebabkan darah meresap ke ruang
di antara sel-sel otak.
3. Gagal Ginjal
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan system
penyaringan di dalam ginjal, akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu
membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah
dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
2. Kebutaan
Tekanan darah tinggi dapat mempersempit atau menyumbat arteri di mata,
sehingga menyebabkan kerusakan pada retina (area pada mata yang sensitif
terhadap cahaya). Keadaan ini disebut penyakit vaskular retina. Penyakit ini dapat
menyebabkan kebutaan dan merupakan indikator awal penyakit jantung.
E. Cara Mengatasi Hipertensi
1. Pola Makan yang Baik
a. Mengurangi asupan garam dan lemak tinggi
Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan tekanan
darah hingga ke tingkat yang membahayakan. Panduan terkini dari British
Hypertension Society menganjurkan asupan natrium dibatasi sampai kurang
dari 2,4 gram sehari. Jumlah tersebut setara dengan 6 gram garam, yaitu
sekitar 1 sendok teh per hari. Penting untuk diingat bahwa banyak natrium
(sodium) tersembunyi dalam makanan, terutama makanan yang diproses.
Mengurangi asupan garam <100 mmol/hari (2,4 gram natrium atau 6 gram
garam) bisa menurunkan TDS 2-8 mmHg. Lemak dalam diet meningkatkan
risiko terjadinya atherosklerosis yang berkaitan dengan kenaikan tekanan
darah. Penurunan konsumsi lemak jenuh, terutama lemak dalam makanan
yang bersumber dari hewan dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh
secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan lain
yang bersumber dari tanaman dapat menurunkan tekanan darah. Mengurangi
diet lemak dapat menurunkan tekanan darah TDS/TDD 6/3 mmHg.
b. Meningkatkan konsumsi sayur dan buah
Jenis makanan ini sangat baik untuk melawan penyakit hipertensi.
Dengan mengonsumsi sayur dan buah secara teratur dapat menurunkan risiko
kematian akibat hipertensi, stroke, dan penyakit jantung koroner, menurunkan
tekanan darah, dan mencegah kanker. Sayur dan buah mengandung zat kimia
tanaman (phytochemical) yang penting seperti flavonoids, sterol, dan phenol,
sayur dan buah dengan teratur dapat menurunkan tekanan darah TDS/TDD
3/1mmHg.
c. Perubahan Gaya Hidup
1) Olahraga teratur
Olahraga sebaiknya dilakukan teratur dan bersifat aerobik, karena kedua
sifat inilah yang dapat menurunkan tekanan darah. Olahraga aerobik
maksudnya olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana
kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh, misalnya jogging, senam,
renang, dan bersepeda. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energy (pembakaran kalori).
Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya 30 menit perhari
dengan baik dan benar. Salah satu manfaat dari aktivitas fisik yaitu
menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal. Contoh dari
aktivitas fisik yang dapat menjaga kestabilan tekanan darah misalnya
turun bus lebih awal menuju tempat kerja yang kira-kira menghabiskan 20
menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan
kira-kira 10 menit berjalan kaki menuju rumah, atau membersihkan rumah
selama 10 menit, dua kali dalam sehari ditambah 10 menit bersepeda, dan
lain-lain. Melakukan olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan
darah sistolik 4-8 mmHg. Latihan fisik isometrik seperti angkat besi dapat
meningkatkan tekanan darah dan harus dihindari pada penderita
hipertensi.Di usia tua, fungsi jantung dan pembuluh darah akan menurun,
demikian juga elastisitas dan kekuatannya. Tetapi jika berolahraga secara
teratur, maka sistem kardiovaskular akan berfungsi maksimal dan tetap
terpelihara.
2) Menghentikan rokok
Tembakau mengandung nikotin yang memperkuat kerja jantung dan
menciutkan arteri kecil hingga sirkulasi darah berkurang dan tekanan
darah meningkat. Berhenti merokok merupakan perubahan gaya hidup
yang paling kuat untuk mencegah penyakit kardiovaskular pada penderita
hipertensi.