Anda di halaman 1dari 4

Step 1

Step 2

1. Mengapa pasien mengeluh pilek dan bersin bersin?


2. Mengapa bisa terjadi pengerasan pada mukoserous?
3. Mengapa batuk pada siang hari?
4. Mengapa hidung pasien tersumbat dan ingus kental yg sulit keluar?
5. Mengapa pasien mengeluh nyeri disekitar mata?
6. Bagaimana patofisiologi?
7. Apa saja etiologi dan factor resiko dr kasus di scenario?
8. Bagaimana alur dx?
9. Bagaimana interpretasi pemeriksaan rinoskopi anterior?
10. Apa saja pemeriksaan penunjang?
11. Bagaimana penatalaksanaan dr scenario?
12. Apa saja komplikasi dari kasus scenario?

Step 3

1. Anatomi sinus paranasal?


Sinus paranasal 4
- Sinus frontalis  8sd 12 th, bentuk bervariasi, muara : meatus nasi media (ductus concha
nasal)
- Sinus ethmoid anterior dan posterior  sejak lahir, bentuk seperti pyramid irregular, untuk
anterior di meatus nasi media., yg posterior di meatus nasi superior dan supreme
- Sinus maxilla  sejak lahir, mura meatus nasi media (hiatus semilunaris)
- Sinus sphenoid  12 sd 15 th, bentuk bervariasi, muara : recessus spenoetmoidalis

Berbatasan dengan P1 P2, M1 M2, gg taring, M3  Jk gigi infeksi akan naik ke atas (sinus)

Fungsi sinus :

- Cadangan udara pernafasan


- Sebagai sumber lender yang segara dan tdk terkontaminasi
- Meringankan kepala

2. Mengapa pasien mengeluh pilek dan bersin bersin?


Pilek : karena ada penyumbatan dari secret
Jika tjd perdangan pd sinus  Oedem  mukosa berhadapan  silia tdk dpt bergerak 
hidung tersumbat  tekanan negative  keluarnya serous  bersin sbg kompensasi
Epitel prod mucus  secret disalurkan ke rongga hidung  krn infeksi trs shg penebalan
mukosa  akumulasi secret
Ada reseptor faring dan hidung  jk disitu ada akumulasi debris  bersin bersin
Pilek : jk ada inflamasi  Mengeluarkan mediator inflamasi  concha hipertrofi
3. Mengapa bisa terjadi pengentalan pada mukoserous?
Awalnya serous  menetap dan pengobatan tdk kuat  tempat baik untuk perkembangan
bakteri (streptococcus pneumonia, influenza, stapilococus aureus)  secret purulen  sinusitis
krn bakteri  dikasi antibiotic tdk mempan

4. Mengapa batuk pada siang hari?


Batuk : mucus sudah menumpuk ditempat rangsangan batuk (karina trakea)
Pd siang hari : berhubungan dgn aktivitas, mucous turun ke karina trakea

5. Mengapa pasien mengeluh nyeri disekitar mata?


Infeksi masuk ke ductus naso lakrimal  masuk kemata  conjungtivitis

 Sinus maksilaris : lokasi nyeri di pipi sampai gigi, bisa menyebar sampai orbita dan region
mastoid
Ada hubungannya dengan abses M3  terbentuk fistula oroantral
 Sinus etmoid : nyeri sekita mata, (bisa menyebar sampai lokasi sinus frontalis)
Ada lubang etmoidalis ant dan post yg bisa ditembus sama mediator inflamasi  efek : sellulitis
orbita
Lamina papirasea  bagian paling tipis yg bisa ditembus
 Sinus frontalis : dahi, daerah temporal
 Sinus sphenoid : nyeri di sekitar retroorbita, vertex, mastoid, sinus cavernosus (jk sdh terinfeksi
mebesar jd sindrom cavernosus {mengganggu nervus 3 4 6}  shg gerak bola mata tdk bisa
dikendaliakn)

6. Bagaimana patofisiologi dr skenario?


Komplikasi r. alergi  kontak aleregen Aktifkan makrofag  sel B aktif  prod ig E  prod IL
4, IL 13  merangsang mucus dan sel goblet  prod mucous  meningkatkan permeabilits
kapiler  meningkatkan sekresi dihidung  rinore san terhambat hidung tersumbat 
obstruksi sal hidung  pernafasan terhambat  mengalami penurunan fungsi penciuman 
mengorok (timbunan mucus di orofaring)  sinusitis rinogenik

7. Apa saja etiologi dan factor resiko dr kasus di scenario?


Etiologi :
 Virus infeksi sal pernafasan atas (influenza, rinovirus)
 Bakteri
sinusitis Akut (krn bact aerob) : streptococcus, staphilo, haemopilus
sinusitis Kronik (krn bact anaerob)
 Jamur (pd pasien dm, aids) : aspergilus, zigomicotes
 Infeksi gigi (abses peridental)
 Trauma terbuka (contusio benda asing)

Pd anak : morasella kataralis

Factor resiko

- Alergi
- Deviasi septum nasi
- Polip nasal
- Inf menahun dihidung
- Berenamg
- Sumbatan dlm hidung (benda asing, tumor, tulang bengkok)

Factor predisposisi:

- Lingk krg sehat


- Daya tahan tbh rendah
- Penyakit kronis
- Pengaruh udara
- Kelainan pd anatomi dr sinus paranasal
8. Bagaimana alur dx?
Anamnesis : nyeri, sakit kepala pada pipi pagi hari, ppilek >1w, ingus kental berwarna dan
berbau
Px. Fisik : perkusi dan palpasi di pipi
Rinoskopi anterior : secret mukoprulan di mataus nasi media, post nasal dripturun ( sekeret
kental berwarna yang ke tenggorokan )
Px. Penunjang : transiluminasi (hasilnya tdk berpendar) , x foto sinus paranasal lateral dan
water, CT scan.

Dx
Akut : <4 minggu
Sub akut : 4-8 minggu
Kronis : >2 bulan. Harus 1 kriteria mayor, 2 minor atau 2 mayor

Mayor : sumbatan hidung, nyeri, hiposmia, keluar secret purulen


Minor : halitosis, sakit kpl, demam, lemah, sakit gigi, sakit pd telinga, batuk

Sinusitis dentogenik : rongga hidung bau busuk, bisa beringus/tdk samsek, terdapat gigi di
rahang atas yg rusak

9. Bagaimana interpretasi pemeriksaan rinoskopi anterior?


Sekret seromukous : dr adanya transudasi dan penumpukan mucus  purulen
Concha hiperemis : peradangan di rongga hidung
Hipertrofi concha : jk infeksi terus menerus
Masa (-)
Septum deviasi : memblok aliran sinus  tempat bags untuk bakteri
10. Apa saja pemeriksaan penunjang?
- Endoskopi nasal  adanya tanda tanda khas : pus dimedia atau sup; jk akut mukosa edem
dan hiperemis
- X foto polos  lihat kelainan batas air fluid level, penebalan mukosa
- CT Scan (gold standar) : bs menilai anatomi sinus, tp sering digunakan pd sinusitis kronik
- Transluminasi
- Mikrobiologi : lihat secret lender  shg bs beri AB yg sesuai
- Sinoskopi : pungsi menenmbus medial sinus maksila melalui meatus inferior, fossa canina
11. Diagnosis dan DD dr scenario?
DX : Rhinosinusitis
DD :
12. Bagaimana penatalaksanaan dr scenario?
- AB broadspectrum : amox, ampicilin, eritromicin, cephalosprorin, sulfonamide, trimetroprim
- Decongestan : pseudoepedrin
- Analgetik : aspirin, aceta menofen
- Kompres hangat di wajah

Jk tdk sembuh selama 2 minggu  Edem ostium  drainase terhambt  abses  irigasi

AB 10-14 hari cephalosporin gnerasi 2

Decongestan untuk sinus akut dan bakteri

Antihistamin generasi 2 : citirizin

Jk KRONIS dan tdk bisa medikamentosa  op :

- Caldwell look : untuk irigasi, drainasi, bypass


- Ethmoidectomy : penghancuran dinding dinding  menyambungkan sinus etmoid dgn nasal
- Frontoetmoidectomy

13. Apa saja komplikasi dari kasus scenario?

Anda mungkin juga menyukai