Anda di halaman 1dari 7

Pentingnya Merencanakan Keuangan Keluarga di Kelurahan Tanjung Sari

Oleh : T. Enita Rosmika, SE, M.Si

Membuat daftar pendapatan dan pengeluaran


Formulir pendapatan dan pengeluaran hanyalah sebuah alat. Namun, bila diisi dengan
benar, formulir ini bisa dijadikan alat control yang handal. Untuk itu, Anda harus rajin
mengisinya setiap bulan, dari formulir ini, Anda dapat mengetahui posisi keuangan Anda yang
sebnarnya. Anda akan tahu pos-pos pengeluaran Anda dan apakah pengeluaran itu sudah
merupakan kebutuhan atau belum, tanpa mengisinya, Anda akan kesulitan mengatur keuangan.
Anda tidak tahu berapa uang yang Anda keluarkan setiap bulan.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, setiap orang cenderung mengeluarkan uangnya
sesuka hati. Oleh sebab itu, perlu ada alat yang bisa mengendalikan pengeluaran sesuai
kebutuhan. Berikut contoh slaah satu alat yang dimaksud

FORMULIR PENDAPATAN DAN PENGELUARAN


Bulan : Juni Tahun : 2013

PENDAPATAN
1. Pendapatan/gaji suami Rp 2.750.000
2. Pendapatan/gaji istri Rp 3.500.000
3. Pendapatan lain-lain Rp 500.000
JUMLAH Rp 6.750.000
PENGELUARAN
Pengeluaran Rutin
1. Belanja bahan makanan harian Rp 750.000
2. Belanja bahan makanan bulanan Rp 800.000
3. Menabung di koperasi/bank Rp 500.000
4. Uang kuliah anak Rp 650.000
5. Uang kursus/les anak Rp 500.000
6. Beli gas untuk masak Rp 50.000
7. Bayar listrik dan telpon rumah Rp 450.000
8. Angsuran pinjaman Rp 1.000.000
9. Pajak kendaraan mobil Rp 160.000
10. Pajak kendaraan motor Rp 25.000
11. Asuransi hari tua Rp 300.000
12. Pulsa Hp Rp 100.000
13. Persembahan bulanan untuk rumah ibadah Rp 200.000

Pengeluaran tidak rutin


1. Beli pakaian suami dan istri Rp 600.000
2. Rekreasi Rp 1.000.000
3. Makan di luar Rp 100.000
4. Biaya perbaikan rumah Rp 300.000
5. Sumbangan/kado Rp 300.000
JUMLAH Rp 7.785.000

Selisih antara Pengeluaran dan Pendapatan


1. Bila pengeluaran seimbang dengan pendapatan : Rp 0,- (tidak ada masalah)
2. Bila pendapatan lebih besar dari pengeluaran : Rp …..,- (bisa masuk pos tabungan)
3. Bila pengeluaran lebih besar daripada pendapatan : Rp.1.035.000,- (harus mencari jalan
keluar dengan bijak)

Dari formulis pendapatn dna pengeluaran ini diketahui bahwa pengeluaran lebih besar dari
pendapatan, yaitu Rp 1.035.000,-. Selisih inilah yang harus dicarikan jalan keluarnya.

Jalan keluarnya
1. Menambah pendapatan
2. Mencoret pengeluaran yang dianggap tidak penting atau menunda pengeluaran yang
belum menjadi prioritas. Mislanya, anda menganggap rekreasi belum menjadi prioritas,
maka Anda bisa menunda rekreasi. Selanjutnya, anda bisa mempelajari apa saja yang bisa
dicoret atau ditunda sementara.

Keterangan
a. *) Pengeluaran setahun sekali, seperti pajak kendaraan harus dibagi 12.
b. Belanja bulanan, misalnya beras, kecap, minyak goring, sabun, shampoo, deterjen, gula,
kopi, teh, mentega/margarine dan lain-lain.
c. Belanja harian, misalnya sayur mayur, tahu, tempe, sabe, kelapa parut dan sebagainya.
d. Menabung merupakan pos penting yang harus diperhatikan. Jadi, menabung bukan hanya
dilakukan jika ad auang isa. Seharusnya Anda sudah terlebih dahulu mengalokasikan
uang tabungan sebelum membeli sesuatu. Berapa besar uang yang akan Anda tabung bisa
Anda atur sendiri.
Daftar pendapatan dan pengeluaran ini bisa dikembangkan sesuai kebutuhan kekuarga Anda.
Perbanyak dan simpanlah formulir ini. Setiap bula, jika membutuhkannya, anda tinggal
mengambil dan mengisinya, tidak harus membuat formulir baru. Mudah kan…?
Selaman mencoba.

Menganalisis pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan


Pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan sering disebut “besar pasak
daripada tiang”. Hal ini tidak boleh terjadi dan harus dianalisis secara serius serta diketahui
mengapa bisa terjadi. Karena pada prinsipnya, pengeluaran harus sesuai dnegan pendapatan,
pastikan semua pos pengeluarna merupakan kebutuhan penting. Pos pengeluaran yang
kurang penting harus dicoret atau ditunda terlebih dahulu.
Saya gambarkan dengan pengalaman saya. Saya berpendapat bahwa punya laptop
bisa dimanfaatkan untuk menulis di sembarang tempat. Misalnya, ketika sedang tidak sibuk
di tempat kerja, saya bisa menggunakan laptop tersebut. Bagi saya laptop itu merupakan
sesuatu yang sangat penting. Namun, ternyata ada pengeluaran yang tidak terduga. Karena
hujan dan angin kencang, batang pohon mangga di depan rumah menjadi miring. Akibatnya,
bila dibiarkan, pohon itu bisa roboh dan menimpa rumah tetangga. Jika ini terjadi, hal itu
akan sangat membahayakan. Pohon yang miring itu sudah membuat pagar retak bahkan
bagian atasnya pun sudah patah. Kesimpulannya, pohon itu harus ditebang dan pagarnya
harus diperbaiki. Setelah dihitung-hitung, ternyat abiayanya lumayan banyak. Kalau saya
tetap berniat membeli laptop, pengeluaran pada bulan itu pasti membengkak jauh lebih besar.
Akhirnya, saya memutuskan untuk menunda keinginan itu karena laptop masih kurnag
prioritas dibandingkan pohon mangga yang akan roboh.
Tanpa laptop saya masih bisa menulis di computer rumah. Memang saya agak
kecewa, tapi apa boleh buat, saya harus memikirkan neraca keungan keluarga. Dalam
menyusun anggaran belanja, kadang kita dihadapkan pada situasi yang amat sulit dan tidak
mengnakkan. Kadang kita harus dihapkan pada situasi yang amat sulit dan tidak
mengenakkan. Kadang kita harus kecewa karena tidak jadi membeli sesuatu yang sudah
diidam idamkan jauh-jauh hari. Akan tetapi, kita harus realistis dan berani membuat
keputusan yang paling baik dan biaksana; jangan sampai kita menunda-nunda sesuatu yang
telah diputuskab. Orang yang berhasil menata keuangan keluarga dengan bijak selalu bis
amengendalikan diri sebaik mungkin. Ingat, pada prinsipnya pengeluaran harus seimbang
dengan pendapatan, syukur-syukur bisa lebih kecil dari pendapatan.
Bila suatu keluar terus menerus mengalami defisit keuangan, itu sangat berbahaya.
Bagaikan perusahana yang selslu merugi, lama kelamaan pasti akan bangkrut juga. Selain itu,
rumah tnagga tersebut tentunya akan tidak sehat.
Karena masalah keuangan ini, tidak jarang suami istri selalu bertengkar. Bila tidak
segera diatasi, keguncangan luar bisa bisa saja terjadi. Kalau iman tidak kuat, bisa-bisa untuk
menutup kerugian neraca keuangan dilakukan cara yang tidak sehat, misalnya korupsi atau
mencuri. Media cetak pernah memberikan gara-gara krisis keuangan rumah tangga, seorang
istri melakukan perselingkuhan. Akbiat tekanan ekonomi yang snagat berat, tidak jarang pula
ada pasangan yang terpaksa memilih untuk bercerai.
Seorang psikolog pernah mengatakan “ masalah terbesar keluarga biasanya
disebabkan masalah-masalh keuangan. “ misalnya, utang di beberapa tempat atau setiap hari
harus berhadapan dengan dept collector atau ‘juru tagih’ yang kadang perilakunya sangat
tidak ramah”.

Jangan malu berkonsultasi


Bagi yang mempunyai bergumulan berat tentang masalah keuangan keluarga namun tidak
mampu mengatasinya sendiri, alangakah baiknya jika Anda meminta pertolongan atau
berkonsultasi kepada pihak ketiga. Demi keutuhan rumah tangga Anda, jangan malu untuk
berkonsultasi. Ingat, jangan menunda sampai masalah Anda menjadi besar sehingga akhirnya
akan sulit untuk dipecahkan. Konsultasi masalah ini bisa dilakukan kepada :
1. Orang tua
2. Kenalan atau orang yang dianggap mampu
3. Pengurus koperasi kredit atau credit union
4. Dept Collector
5. Pakar perencana keuangan keluarga
6. Psikolog

1. Konsultasi Kepada Orang tua


Konsultasi kepada orang tua, terutama kepada ibu, merupakan pilihan yang tepat. Orang
tua yang menyayangi anaknya, pasti akan dengan sepenuh hati memberikan pengarahan.
Pada umumnya, orang tua sangat berpengalaman mengatur keuangan keluarga karena
mereka sudah kenyang akan “asam-garam kehidupan”. Mereka sangat berpengalaman
dalam mencukupkan uang sampai akhir bulan.

2. Konsultasi kepad akenalan


Konsultasi kepad akenalan yang kita anggap mampu juga amat berharga. Kenalan yang
kita pilih tentu saja yang ekonomi keluarganya cukup mapan walaupun sederhana. Suatu
saat saya pernah berkonsultasi kepada seorang kenalan. Beliau adalah seorang TNI
berpangkat kapten. Rumah tangganya cukup sederhana, namun hidupnya terlihat tentram
dan damai. Usianya kira-kira sepuluh tahun lebih tua dari saya. Yang amat saya kagumi,
semua putra-putrinya kuliah di universitas terbaik di negeri ini-yang pertama lulus dari
kedokteran, yang kedua dan ketiga masih kuliah. Saya bertanya bagaimana beliau bisa
mengatur keuangannya sehingga mampu membiayai kuliah semua anak-anaknya. Say
amendapat jawaban yang sangat luar biasa. Setelah saya simpulkan jawaban tersebut
adalah sebagai berikut.
 Rajin berdoa., selalu memohon kekuatan dan berkat dari Tuhan.
 Selalu memberi contoh hidup sederhana kepada anak-anak. Jangan mengeluarkan
uang yang tidak perlu.
 Harus meyakini bahwa TUhan pasti selalu memberi jalan bila umatNya meminta.
 Rajin bekerja dan tidak sering mengeluh.
Sesampai di rumah, say apun merenungkan semua saran kenalan saya itu. Sungguh luar
biasa… saran tersebut bisa memberikan pencerahan dan menguatkan diri saya.

3. Konsultasi kepada pengurus kredit union


Biasanya, pengurus koperasi kredit yang sidah mapan dan mempunyai SDM yang cukup
baik selalu membuka diri terhadap konsultasi masalah keuangan. Pada kursus dasar
koperasi kredit juga disinggung bagaimana mengatur keuangan keluarga, idealnya, orang
yang menjadi anggota koperasi kredit harus sudah mengeti bagaimana mengetur
anggaran belanja keluarga karenanya, anda bisa menjadi anggota koperasi kredit
sekaligus berkonsultasi mengenai masalah keuangan yang and abutuhkan.

4. Konsultasi kepada perencana keuangan


Perencana keuangan memang menjual jasa konsultasi bagi mereka yang membutuhkan
perencanaan keuangan. Anda harus membayar mereka sesuai dnegan kesepakatan. Dalam
konsultasi ini Anda akan dijelaskan tentang banyak hal mengenai bagaimana merencakan
keuangan.

5. Konsultasi kepada psikolog


Bila masalah sudah sedemikian berat dan merembet ke masalah lain, sebaiknya anda
berkonsultasi kepad aseorang psikolog. Untuk itu, Anda memang harus membayar biaya
konsultasi. Seornag psikolog yang baik tentu akan memberikan pengarahan yang sesuai
dengan masalah yang anda hadapi. Anda tidak usah malu berkonsultasi dnegan mereka.
Dulu memang ada anggapan bahwa berkonsultasi kepada psikolog itu dianggap gila.
Sekatrang masyarakat umum sudah banyak yang thau bahwa konsultasi kepada psikolog
itu masalah biasa.

Saran dan masukan


Jangan menunda mengatasi masalah sampai masalah itu menjadi rumit sehingga akhirnya
sulit dipecahkan. Anda harus berani berkonsultasi. Anda bisa memilih kemana harus
berkonsultasi. Kalau anda terlambat, keadaannya akan sangat berbahaya. Anda dan keluarga
berhak hidup bahagia. Karenanya, jangan sampai kebahagiaan hidup Anda dorampas oleh
masalah keuangan keluarga yang tidak beres. Usahakan masalah dengan keuangan Anda tertata
dengan baik dan bijak.

Hati-hati dengan pengeluaran yang bersifat konsumtif


Setiap pengeluaran harus penting dan merupakan kebutuhan bukan keinginan. Kalau
tidak penting, pengeluaran harus dicoret atau dibatalkan dengan tegas. Pola hidup yang
konsumtif merupakan gaya hidup. Dengan gaya hidup seperti itu biasanya seseorang cenderung
membelanjakan uangnya sesuai selera hati, walaupun barang yang dibeli belum tentu penting
dan sesuai kebutuhan.

Misalnya, kenapa Anda harus mengganti Hp kalau yang lama masih bisa dipakai? Untuk
mengetahui apakah anda haru smembeli HP baru atau tidak, Nada mengujinya. Anda bisa
bertanya kepada diri sendiri dan menjawabnya dengan jujur seandainya tanpa hp baru, ANda
masih bisa beraktifitas…? Tanpa hp baru, apakah Anda bis amenemuai pelanggan..? Tanpa hp
baru, apakah hp yang lama masih bisa diajak bisnis…? Kalau jawabannya masih bsia, kenapa
Anda harus membeli yang baru..?
Segera lupakan rencana membeli hp baru. Begitulah kira-kira teknik untuk menguji apa
barang tersebut perlu dibeli atau tidak. Teknik lainnya adalah menunda membeli barang tersebut
selama beberapa hari dengan cara mengendapkan lebih dulu keinginan itu. Setelah itu, Anda
dapat menimbang-nimbang apakah barang tersebut tetap akan dibeli atau tidak.
Perlu diingat bahwa tidak terkendali, pengeluaran yang sifatnya konsumtif akan
membuka peluang menjadi masalah baru. Apalagi kalau dari cara berhutang, pengeluaran itu
pasti akan menambah pos yang sebetulnya tidak perlu. Tanpa disadari, kita sering tergoda untuk
membeli barnagbarang konsumtif. Apalagi sekarang banyak iklan yang datang silih berganti dan
sulit dihindari. Sebagai contoh, dalam sehari saya bisa menerima beberapa iklan melalui sms.
Iklan-iklan tersebut biasanya menawarkan pinjaman tanpa agunan sampai ratusan juta rupiah.
Itulah sebabnya kita harus setia dengan janji dan tekad untuk membelanjakan uang secara hati-
hati dan benar. Harus selalu diingat… kalau kita sampai salah langkah, keuangan kita akan
berada dalam kondisi membahayakan.

Sebetulnya, anda berhak membeli apa saja yang Anda inginkan asal :
1. Tidak dengan memaksakan diri apalagi menambah hutang
2. Uang simpanan anda harus cukup banyak untuk dibelanjakan
3. Anda mudah mencari uang

Ketiga hal itu harus Anda punyai kalau anda ingin bebas berbelanja. Namun, Nada tetap
tidak dianjurkan mengeluarkan uang dnegan mebabi buta. Bisa-bisa uang Anda yang banyak itu
habis. Akhirnya, Anda akan menyesal. Memang ada beberapa ornag yang hampir setiap bulan
mengganti hpnya dnegan hp model terbaru. Ada juag oarnag yang selalu mengganti mobilnya
dengan mobil baru, mengganti TV nya walaupun TVnya masih bagus. Pakaian mereka pun harus
selalu mewah dan tidak ketinggalan mode.
Bagi mereka yang mudah mencari uang, tentunya tidak masalah bila membelanjakan
uangnya sesuak hati. Akan tetapi, bagi mereka yang mencari uang yang bersusah payah, mereka
harus berpikir dua kali. Kalau olahraganya masih di kelas murah, jangan mencoba berolahraga
golf. Anda akan terbebani. Teman saya pernah bercerita tidak akan main golf lagi setelah pensiun
karena tidak mampu membayar.
Membiasakan hidup sederhana kadang tidakmudah karena godaan-godaan yang tidak
bisa dihindari selalu datang. Itulah sebabnya godaan-godaan yang datang harus selalu dilawan.
Godaan itu bisa dari iklan, film, sinetron, dan lingkungan yang kurang mendukung. Hidup
sederhana harus tetap dibiasakan, dipraktekkan dalan kehidupan setiap keluarga. Karenanya,
peranan orang tua sangat dipelukan dalam member contoh kepad aanak anak untuk selalu hidup
sederhana dan bijak dalam mengelola pengeluaran uangnya.

Anda mungkin juga menyukai