Lks
Lks
Thomson dapat
menentukan nisbah muatan
terhadap massa (nilai e/m)
dari partikel sinar katode
sebesar 1,76 x 108 C g-1
Thomson menemukan
Elektron bahwa partikel sinar
katode atau elektron tidak
bergantung pada jenis gas
dalam tabung. Berdasarkan
itu, Thomson
menyimpulkan bahwa
elektron merupakan
Joseph John Thomson partikel dasar penyusun
atom.
Partikel sinar terusan
ternyata bergantung pada
jenis gas dalam tabung.
Partikel sinar terusan
terkecil diperoleh dari gas
hidrogen. Partikel ini
Proton kemudian disebut proton.
Rutherford menemukan
proton terbentuk ketika
partikel alfa ditembakan ke
inti atom. Hal ini
membuktikan bahwa inti
Ernest Rutherford
atom terdiri atas proton.
Membuktikan bahwa
radiasi yang mempunyai
daya tembus tinggi terdiri
atas partikel netral yang
Neutron massanya hampir sama
dengan massa proton. Oleh
karena bersifat netral,
partikel itu dinamai
neutron yang merupakan
James Chadwick partikel dasar penyusun
inti atom.
Rutherford dapat
menjelaskan
penghamburan sinar alfa
dengan mengajukan
gagasan tentang inti atom.
1. Sebagian besar
partikel sinar alfa
dapat tembus karena
melalui daerah
hampa.
Inti Atom 2. Partikel alfa yang
mendekati inti atom
dibelokkan karena
mengalami gaya
tolak inti.
Ernest Rutherford 3. Partikel alfa yang
menuju inti atom
dipantulkan karena
inti bermuatan
positif dan sangat
pejal.
Millikan menemukan
bahwa muatan tetes-tetes
minyak selalu merupakan
kelipatan bulat dari suatu
muatan tertentu, yaitu
1,602 x 10-19 coulomb.
Muatan Elektron Millikan menyimpulkan
bahwa muatan tersebut
adalah muatan satu
elektron.