Anda di halaman 1dari 16

PAPER

PELVIC INLET & OUTLET

Pembimbing:

dr.H. Muhammad Haidir , Sp.OG

Disusun oleh:

Yosi Sanjaya
17360202

SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
KOTA MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan
paper ini dengan judul Pelvic Inlet dan Outlet. Penyelesaian Paper ini banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada dr. H. Muhamad Khaidir,
Sp.OG selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan ilmu, petunjuk, nasehat
dan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan Paper ini.
Penulis menyadari bahwa Paper ini tentu tidak terlepas dari kekurangan
karena keterbatasan waktu, tenaga, dan pengetahuan penulis. Maka sangat
diperlukan masukkan dan saran yang membangun. Semoga Paper ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................. i

Kata Pengantar ............................................................................................................ ii

Daftar Isi ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................................. 2

2.1. Anatomi Panggul ................................................................................................. 2

2.2. Pelvic Inlet ........................................................................................................... 2

2.3. Pelvic Outlet ........................................................................................................ 3

2.4. Bidang Hodge ...................................................................................................... 5

2.5. Ukuran-ukuran Luar Panggul .............................................................................. 5

BAB III KESIMPULAN............................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Suatu persalinan merupakan suatu proses penyesuaian diri dari fetus

terhadap luasnya bagian bagian keras jalan lahir,yang terutama ditentukan oleh

bentuk panggul dal ukuran ukuran panggul. Karena itu, panggul merupakan salah

satu factor apakah persalinan dapat berjalan baik atau tidak. Salah satu maksud

utama pemeriksaan prenatal adalah untuk memastikan apakah panggul seorang

ibu cukup untuk melahirkan dengan normal . Salah satu pemeriksaan yang penting

untuk mendapat keterangan yang lebih banyak tentang keadaan panggul yaitu

dengan pengukuran panggul yang dikenal dengan pelvimetri.

Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan

pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea

terminalis, disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea

terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis.

Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ –organ

abdominal selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot – otot dan

ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh pelvis minor

terdapat bagian dari kolon, rektum, kandung kemih, dan pada wanita terdapat

uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis yang

dibentuk oleh muskulus levator ani dan muskulus koksigeus.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Panggul

Tulang – tulang panggul terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os

koksigis. Os koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis.

Tulang – tulang ini satu dengan lainnya berhubungan. Di depan terdapat

hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang

terdapat artikulasio sakro- iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os

ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea yang menghubungkan os

sakrum (tulang panggul) dan os koksigis (tulang.tungging).

Gambar 2.1 anatomi panggul


Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan

pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat

bergeser lebih jauh dan lebih longgar,misalnya ujung koksigis dapat bergerak

kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm.Hal ini dapat dilakukan bila

ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran

kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan ke belakang.

Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor

dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea

terminalis, disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah

linea terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis.

Menurut fungsinya :

1. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis

(false pelvis). Pelvis mayor dibentuk oleh 4 buah tulang :

a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :

1) Tulang Usus (Os. Ilium)

 Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk

bagian atas dan bagian belakang tulang panggul

 Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut

crista iliaca

 Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca

anterior superior dan spina iliaca posterior superior

2) Tulang Duduk (Os. Ischium)

 Terdapat disebelah bawah tulang usus


 Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica

 Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung

badan saat duduk disebut tuber ischiadicum

3) Tulang Kemaluan (Os. Pubis)

 Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus

 Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum

 Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang

usus : ramus superior ossis pubis

b. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)

Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil

dibagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua

tulang pangkal paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan

erat.

c. 1 tulang tungging (Os. Coccygis)

Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu.

Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang

sehingga memperluas jalan lahir

2. Pelvis minor adalah bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalis

(true pelvis) yang penting dalam persalinan

3. Batas antara pelvis mayor dan minor adalah garis yang melalui tepi atas

symphisis (linea terminalis / inominata) kiri – linea promontorium – linea

terminalis kanan – symphisis


Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ –organ

abdominal selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot – otot

dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh

pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rektum, kandung kemih, dan pada

wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui

diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator ani dan muskulus

koksigeus.

2.2 Pelvic Inlet (Pintu Atas Panggul)

Pelvic Inlet (Pintu Atas Panggul) merupakan suatu bidang yang dibentuk

oleh promontorium corpus vertebrae sacral 1, linea innominata (terminalis) dan

pinggir atas simfisis.

Ukuran ukuran pintu atas panggul terdiri atas :

1. Diameter anteroposterior yang diukur dari promontorium sampai ke

tengah permukaan posterior simpisis. Disebut juga conjugate obstetrika.

2. Konjugata diagonalis yaitu jarak tepi bawah simfisis sampai ke

promontorium, yang dapat diukur dengan memasukan jari tengah dan

telunjuk ke dalam vagina dan mencoba meraba promontorium. Pada

panggul normal tidak teraba dengan jari yang panjangnya 12 cm.

3. Konjugata vera yaitu jarak tepi atas simfisis dengan promontorium didapat

dengan mengurangi konjugata diagonalis dengan 1,5 cm

4. Diameter tranversa adalah jarak terjauh garis lintang PAP, biasanya 12,5-

13 cm
5. Diameter oblique adalah garis persilangan konjugata vera dengan diameter

tranversa ke artikulasio sakroiliaka.

Gamabar 2.2 Diameter Pintu Atas Panggul

Dalam obsetri di kenal 4 jenis panggul menurut Caldwell-Moloy 1993 yang

mempunyai ciri-ciri pintu atas panggul sebagai berikut :

1. Jenis ginekoid: ditemukan pada 45% wanita. Panjang diameter

anteroposterior hamper sama dengan transversa

2. Jenis android: Bentuk PAP hamper segitiga. Pada umumnya pada pria.

Diameter anteroposterior hamper sama panjangnya dengan diameter

tranversa, tetapi diameter tranversa dekat dengan sacrum. Bagian dorsal

PAP gepeng, bagian ventral menyempit ke muka. Ditemukan pada 15%

wanita
3. Jenis anthropoid: bentuk PAP agak lonjong seperti telur, ditemukan pada 35

% wanita. Jenis panggul ini diameter anteroposterior lebih besar daripada

diameter tranversa

4. Jenis platipelloid: ditemukan pada 5 % wanita . diameter transversa lebih

besar dapirada diameter anteroposterior.

Tipe panggul campuran disebut bila tidak memenuhi criteria 4 macam bentuk

pelvis dasar yang dibagi oleh Cadwell. Untuk menentukan kombinadi ini mula

mula yang disebut adalah jenis segmen pelvis bagian belakang dahulu kemudian

baru bagian segmen depan.

Gamabar 2.3 Jenis-jenis Pintu Atas Panggul

2.3 Pelvic Outlet (Pintu Bawah Panggul)

Pintu bawah panggul bukan merupakan bidang datar, tetapi tersusun atas

dasar dua bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga yaitu bidang yang

dibentuk oleh garis antara kedua buah tubera ossis ischii dengan ujung os sacrum
dan segitiga lainnya yang alasnya juga garis antara kedua buah tubera ossis ischii

dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung

kebawah dan membentuk sudut (arcus pubis). Dalam keadaan normal, besarnya

sudut ini 90o atau lebih sedikit.

Bila kurang sekali dari 90o maka kepala janin akan lebih sulit dilahirkan

karena memerlukan tempat lebih banyak ke dorsal. Jarak antara kedua tubera ossis

ischii adalah 10,5 cm.

Gamabar 2.4 Diameter Pintu Bawah Panggul

2.4 Bidang Hodge

Bidang-bidang hodge ini di pelajari untuk menetukan sampai dimanakah

bagian terendah janin turun dalam panggul dalam persalinan, yaitu :

1. Hodge I

Bidang datar yang melalui bagian atas symphisis dan promontorium

sesuai dengan PAP


2. Hodge II

Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian

bawah simfisis.

3. Hodge III

Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I dan II terletak setinggi spina

iskiadika kanan dan kiri. Pada rujukan lain, bidang Hodge III ini disebut

juga bidang O. kepala yang berada di atas 1 cm di sebut (-1) atau

sebaliknya.

4. Hodge IV

Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III terletak setinggi os

koksigis.

Gamabar 2.6 Bidang Hodge


2.5 Ukuran-Ukuran Luar Panggul

Ukuran-ukuran luar panggul ini dapat di gunakan bila pelvimetri

radiologic tidak dapat dilakukan. Dengan cara ini dapat di tentukan secara garis

besar jenis, bentuk dan ukuran-ukuran panggul apabila di kombinasikan dengan

pemeriksaan dalam. Alat-alat yang dipakai antara lain jangka-janka panggul

martin, oseander, Collin dan boudelque.

Yang diukur sebagai berikut :

a. Distansia Spinarum

Jarak antara SIAS kanan dan kiri

Indonesia 23 – 25 cm, Eropa 26 cm

b. Distansia Kristarum

Jarak terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri

Indonesia 26 cm, Eropa 29 cm

c. Conjugata Externa (Boudelocque)

Jarak antara tepi atas symphisis dengan ujung procesus spinosus

lumbal V

Indonesia 18 cm, Eropa 21 cm

d. Distansia Oblique Externa

Jarak antara SIPS sinistra dan SIAS dextra, jarak antara SIPS dextra

dan SIAS sinistra

Panggul normal à ukuran hampir sama

Panggul asimetrik à berbeda ukuran

e. Distansia Intertrochanterika
Jarak antara kedua trochanter

f. Distansia Tuberum

Jarak antara tuber ischiadicus kanan dan kiri (10,5 cm)

Cara ukur : dengan jangkar panggul Oseander


BAB III

KESIMPULAN

1. panggul terdiri dari 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis minor.

Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis,

disebut juga false pelvis. Pelvis minor (true pelvis) adalah bagian pelvis

yang terletak dibawah linea terminalis

2. Pelvic Inlet (Pintu Atas Panggul) merupakan suatu bidang yang dibentuk

oleh promontorium corpus vertebrae sacral 1, linea innominata

(terminalis) dan pinggir atas simfisis.

3. Dalam obsetri di kenal 4 jenis panggul menurut Caldwell-Moloy 1993

yang mempunyai ciri-ciri pintu atas panggul sebagai berikut : Jenis

ginekoid, jenis android, jenis anthropoid, dan jenis platipelloid

4. Pintu bawah panggul bukan merupakan bidang datar, tetapi tersusun atas

dasar dua bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga yaitu

bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua buah tubera ossis ischii

dengan ujung os sacrum dan segitiga lainnya yang alasnya juga garis

antara kedua buah tubera ossis ischii dengan bagian bawah simfisis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba, Chandranita, Manuaba F. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta:

Penerbit buku kedokteran EGC, 2007

2. Rabe, Thomas. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran EGC, 2009

3. Liewer I., Jones D. Dasar – dasar Obstetri dan Ginekologi (Fundamental of

Obstetrics and gynaecology). Jakarta: Hypokrates, 2001

4. Taber B. Kapita Selekta: Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:

Penerbit buku kedokteran EGC 1994.

5. Prawiroharjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka, 2010.

6. Ferrara L, Manning F. Grand Rounds : Is the non-stress test still

useful?Contemporary Obgyn, February 2005.

7. Fundal height measurement. Copyright 1999, 2004 Gerard M. DiLeo,

M.D.,F.A.C.O.G.

Anda mungkin juga menyukai