6329 12330 2 PB PDF
6329 12330 2 PB PDF
Sonny J. R. Kalangi
Abstract: Cartilage belongs to the suppportive tissue which is relatively dense. In an adult,
this tissue is only found in two areas: extraskeletal cartilage and joints. During chondrogenesis
in an embryo, messenchymal cells round up, retract their extensions, multiply rapidly, and
form cellular condensation, cartilage formation area. The development of this ares occurs in
two mechanisms: interstitial growth and apppositional growth. Injured cartilage will be
repaired by the perichondrium. Its cells tend to fill spaces or deffects meanwhile chondrogenic
cells of the perichondrium will undergone proliferation and differentiation to become
chondroblast which produces new matrix.
Keywords: cartilage, types of cartilage
Abstrak: Tulang rawan merupakan jaringan ikat penahan berat yang relatif padat, tetapi tidak
sekuat tulang. Dalam kehidupan pasca lahir, jaringan ini hanya ditemukan pada dua jenis
tempat sesudah tidak tumbuh lagi, yaitu pada sejumlah bangunan tulang rawan ekstra-skeletal
yang terdapat dalam tubuh dan pada persendian. Pada tempat pembentukan tulang rawan
embrio, sel-sel mesenkim menyusutkan cabang-cabangnya dan mengumpul dalam agregasi
padat yang dikenal sebagai pusat kondrifikasi. Pertumbuhan dalam perluasan pusat
kondrifikasi terjadi melalui dua mekanisme berbeda, yaitu: pertumbuhan interstitial dan
pertumbuhan aposisional. Cedera tulang rawan akibat trauma akan diperbaiki oleh
perikondrium. Sel-sel perikondrium cenderung untuk mengisi kekosongan atau defek,
sedangkan sel-sel kondrogenik dalam perikondrium akan berproliferasi dan berdiferensiasi
menjadi kondroblas yang menghasilkan matriks baru.
Kata kunci: kartilago, jenis kartilago
Tulang rawan (L. cartilago, tulang muda) tidak beraturan juga terdapat pada dinding
merupakan jaringan ikat penahan-berat jalan napas yang lebih kecil yang menunju
yang relatif padat, tetapi tidak sekuat tulang. paru. Juga terdapat lempeng-lempeng
Dalam kehidupan pasca lahir sesudah tidak tulang rawan pada laring, hidung, dan
tumbuh lagi, jaringan ini hanya ditemukan dinding bagian medial tuba auditori (yang
pada dua jenis tempat. menghubungkan telinga tengah dengan
Tempat pertama, sejumlah bangunan nasofaring dan memungkinkan terjadinya
tulang rawan ekstra-skeletal terdapat dalam keseimbangan tekanan udara antara kedua
tubuh. Sebagai contoh ialah cincin-cincin rongga itu). Tulang rawan juga terdapat
tulang rawan berbentuk tapal kuda pada pada tulang iga (yang menghubungkan
dinding trakea. Peranan cincin ini ialah ujung anterior iga dengan sternum), berupa
mencegah dinding trakea, yang sebenarnya bagian yang menghubungkan iga-iga
hanya terdiri atas jaringan ikat biasa, agar dengan sternum yang kuat namun cukup
tidak kolaps saat udara dihirup memasuki fleksibel sehingga memungkinkan
paru. Bangunan tulang rawan berbentuk kerangka iga meluas pada gerakan respirasi.
S17
S18 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S17-26
paralel terhadap sumbu panjang tulang. dan sisterna dari retikulum endoplasma
Sel-sel pada ujung metafisis kolom ini sering mengembang. Mitokondrianya
berdegenerasi dan lakunanya dimasuki mungkin berubah bentuk dan memiliki
tulang yang makin maju. matriks berdensitas rendah. Jelas bahwa
struktur ultra kondrosit kurang terawetkan
Pertumbuhan aposisional dengan metode rutin pembuatan sediaan
daripada jenis sel lain. Meskipun begitu,
Cara lain pertumbuhan tulang rawan
mikrograf elektron jaringan yang dibuat
ialah dengan meletakkan lebih banyak
dengan beku tekanan-tinggi dan substitusi-
matriks pada permukaannya. Mekanisme
beku diikuti pemendaman suhu rendah,
pertumbuhan ini disebut sebagai pertum-
lebih representatif tentang keadaannya in
buhan aposisional. Mekanisme pertumbu-
vivo. Terdapat sedikit vakuol sitoplasma,
han ini bergantung pada pembentukan
matriks mitokondria padat, dan hanya
kondroblas penghasil matriks baru pada
sedikit atau tidak ada sama sekali pelebaran
permukaan tulang rawan.
sisterna dari Golgi atau dari retikulum
Mesenkim yang mengelilingi tulang
endoplasma.
rawan memadat membentuk perikondrium.
Bila kondrosit aktif membuat
Sel-sel pada aspek dalamnya, disebut se-
komponen matriks, sitoplasmanya akan
bagai lapis kondrogeniknya, berproliferasi,
lebih basofilik, dan pada mikrograf
berkembang menjadi kondrosit, dan
elektron, kompleks Golgi mencolok dan
menghasilkan matriks di sekitarnya,
retikulum endoplasma lebih luas.
sehingga terkurung di dalam tulang rawan.
Penambahan sel dan matriks baru pada
permukaan ini disebut pertumbuhan apo- MATRIKS TULANG RAWAN
sisional, kesanggupan perikondrium
Matriks tulang rawan pada dasarnya
membentuk tulang rawan berlanjut sampai
merupakan gel amorf berpegas dengan
ke pasca-lahir dan membantu pertumbuhan
susunan makromolekul khusus. Gel ini
diameter model tulang rawan dari tulang
terutama terdiri atas proteoglikan, selain
panjang.
sedikit protein dan glikoprotein. Di dalam
gel tersebar serat kolagen halus yang
Kondrosit
dibentuk oleh kolagen tipe II. Serat kolagen
Sel-sel ini terdapat tepat di bawah halus ini cukup kuat untuk dilihat dengan
perikondrium dan di bawah permukaan MC karena hanya berdiameter 10 nm
bebas tulang rawan sendi, lakunanya sampai 100 nm. Perkiraan kandungan
lonjong dengan sumbu panjangnya paralel kolagen minimal dan maksimal pada
terhadap permukaan, sedangkan di bagian matriks tulang rawan ialah 40% dan 70%
tulang rawan lebih dalam, mereka berat keringnya, namun masih ada variasi
berbentuk setengah bulatan atau bersiku. sumbunya. Lebih kurang setengah dari
Pada tulang rawan hidup, mereka matriks organik terdapat berupa gel yang
menyesuaikan diri dengan bentuk terutama terdiri atas proteoglikan tulang
lakunanya, namun pada sediaan histologik rawan yang hidrofilik kental.
mereka sering berbentuk stelata akibat Seperti halnya kolagen tipe II,
pengerutan dan retraksi permukaannya dari proteoglikan tulang rawan dihasilkan
dinding lakuna. Inilah artifak pembuatan setempat oleh kondrosit. Ciri tambahan
sediaan yang kurang nampak pada sediaan yang khas untuk matriks tulang rawan ialah
untuk mikroskop elektron, namun di sini terdapatnya penimbunan proteoglikan
pun mutu pengawetannya kurang ideal. supramolekular; kandungan proteoglikan
Sitoplasma biasanya kurang padat dan merupakan dasar molekular daya pegasnya
kadang-kadang mengandung tetes lipid dan yang luar biasa.
glikogen dalam jumlah bervariasi. Kebanyakan proteoglikan tulang rawan
Kompleks Golgi jukstanukleus bervakuol terdapat berupa agregrat proteoglikan.
S20 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S17-26
jaringan yang sebagian terperangkap dan Sel-sel pada lapis paling dalam
sebagian terikat pada matriks yang perikondrium berulang-ulang menghasilkan
memiliki struktur interna yang kompleks. kondroblas baru yang meletakkan matriks
Dapat hidupnya kondrosit yang terpendam tulang rawan baru di atas permukaan
itu pada akhrinya tergantung difusi yang bagian yang telah terbentuk, sehingga lapis
mencukupi (adekuat) melalui komponen paling dalam perikondrium ini disebut
matriks esensial ini. Tambahan lagi, tulang sebagai lapis kondrogeniknya. Sebaliknya
rawan merupakan jaringan avaskular, sel-sel pada lapis luar perikondrium
artinya tidak memiliki pembuluh dareah berdiferensiasi menjadi fibroblas yang
kapiler sendiri, meskipun pembuluh yang menghasilkan kolagen, dan akibatnya,
lebih besar dapat melintasinya tanpa tulang rawan itu dibungkus jaringan ikat
memasoknya; pembuluh limfe pun tidak padat tidak teratur yang dikenal sebagai
terdapat dalam jaringan ini. Namun lapis fibrosa perikondrium. Dalam keadaan
banyaknya cairan jaringan yang tertahan tertentu bagian fibrosa perikondrium
dalam celah-celah jalinan proteoglikan menetap sampai semasa dewasa, namun
memungkinkan nutrien dan oksigen dalam keadaan lain kedua lapis itu
mencapai kondrositnya melalui difusi menghilang, sehingga tulan rawan itu
jarak-jauh dari kapiler yang terletak di luar terbuka. Tulang rawan sendi merupakan
tulang rawan itu sendiri. Produk sisa dapat contoh tulang rawan yang tidak dibungkus
berdifusi dalam arah yang berlawanan perikondrium.
memasuki pembuluh demikian. Namun Sesudah kondroblas terpendam di
ketergan-tungan mutlak pada difusi jarak dalam matriks tulang rawan, sel itu disebut
jauh ini menimbulkan masalah tersendiri, sebagai kondrosit. Sel itu kemudian tinggal
lebih-lebih bila garam kalsium yang tidak dalam rongga-rongga kecil yang dikenal
larut telah diendapkan di dalam matriks. sebagai lakuna (L. untuk sumur atau rongga
Pada kebanyakan kasus, yang matriks kecil) di dalam matriks yang dihasilkannya.
tulang rawannya telah diendapi garam Namun luasnya lakuna ini pada sajian MC
demikian, kondrosit yang terbenam di situ disebabkan pengisutan (artifak) yang
akan diganti oleh jaringan tulang. Jaringan menimbulkan celah buatan di antara
tulang memiliki susunan kanalikuli yang kondrosit dan dinding lakuna. Bila
unik, yang memungkinkan matriksnya kondrosit berhenti menghasilkan substansi
mengalami pengapuran tanpa mengganggu intersel ke sekitarnya, lakuna tempat
nutrisi sel-sel di dalamnya. terdapatnya disebut lakuna primer. Namun
kondrosit ini mungkin tetap mampu
membelah beberapa kali dan bila demikian,
JENIS-JENIS TULANG RAWAN ada kecenderungan sel-sel anak itu menetap
dalam lakuna yang sama, saling terpisah
Tulang rawan hialin
oleh sekat tipis substansi intersel. Kadang-
Terpendam dalam matriks intersel kadang masing-masing sel anak membelah
tulang rawan hialin mempunyai sel-sel lagi sehingga dengan demikian terdapat
yang dikenal sebagai kondrosit. Sel-sel ini empat sel dalam lakuna primer. Karena
menempati posisi demikian karena alasan setiap kondrosit menyekresi cukup
berikut. Pada tempat akan dibentuk tulang substansi intersel untuk membentuk sekat
rawan dalam embrio, sel-sel mesenkim tipis di antara sesama sel, maka sel-sel ini
memadat dan berdiferensiasi menjadi sel menghuni tempat yang disebut lakuna
kondoblas, yang kemudian mulai meng- sekunder dan karenanya lakuna
hasilkan unsur makromolekul matriks sekunder ”cell nest” semuanya terdapat
tulang rawan. Pada saat yang sama sel-sel dalam lakuna primer. Sel tulang rawan
pada bagian tepi mulai membentuk yang tampak dalam ”cell nest” merupakan
pembungkus fibrosa yang disebut satu klon (turunan sel ”asli” yang
perikondrium (Yun. Peri, sekitar). menempati lakuna primer). Biasanya
S22 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S17-26
kondrosit berinti bulat dengan satu atau tulang rawan, kolagen dibentuk oleh
lebih anak inti. Mungkin terdapat glikogen kondroblas dan bukan oleh fibroblas. Pada
dan lemak di dalam sitoplasma kondrosit tempat insersi, sel-selnya lebih besar dan
besar. Kondrosit mempunyai ukuran dan lebih bulat daripada fibroblas dan berderet
bentuk yang bervariasi; biasanya hal ini di antara berkas-berkas kolagen yang
mencerminkan derajat kematangannya. paralel. Di antara sel-sel ini terdapat
Kondrosit muda biasanya agak gepeng. matriks amorf basofilik yang menyerupai
Kondrosit matang cenderung besar dan matriks teritorium tulang rawan hialin
bulat. Jadi ukuran merupakan petunjuk (matriks yang terpulas lebih gelap di sekitar
penting tingkat kematangan kondrosit. sel-sel isogen pada bagian bawah). Di sini
Dengan cara pembuatan sajian pun basofilia disebabkan kandungan
mikroskop elektron kini jelas bahwa glikosaminoglikans bersulfat.
kondrosit hidup mengisi lakuna secara Fibrokartilago bersifat avaskular, dan
penuh. Tersebar di antara kromatin terurai semasa dewasa tidak memiliki peri-
di dalam inti yang bulat-lonjong terdapat kondrium. Selain terdapat pada insersi
kelompokan kecil kromatin padat, yang tendo, fibrokartilago terdapat di simfisis
juga tampak pada tepi inti. Sitoplasmanya pubis dan diskus intervertebrata.
penuh dengan organel sekresi yang
tersusun secara tidak terpolarisasi. Terdapat
NUTRISI DAN PERBAIKAN
banyak sisterna retikulum endoplasma
kasar, dan biasa melebar oleh produk Tulang rawan tidak terdapat pembuluh
sekresi. Juga terdapat cukup banyak darah intrinsik, saraf, dan pembuluh limfe.
glikogen di dalam sitoplasma. Bahan makanan, oksigen dan buangan sel
harus merembes melalui matriks secara
Tulang rawan elastis difusi dari perikondrium. Avaskularitas
mengakibatkan lambatnya proses
Tulang rawan elastis merupakan metabolisme pada tulang rawan dewasa dan
bentuk tulang rawan yang sangat kenyal juga perlambatan atau penghambatan
yang khusus diperuntukkan menahan akibat respons terhadap kerusakan atau cedera.
pembengkokan. Jenis tulang rawan ini Trauma yang menyebabkan cedera
menyokong telinga luar dan epiglotis. pada tulang rawan akan diperbaiki oleh
Tulang rawan elastis menyerupai tulang perikondrium. Sel-sel perikondrium
rawan hialin kecuali bahwa selain serat cenderung untuk mengisi kekosongan atau
kolagen tipe II yang tersebat luas, defek dan sel-sel kondrogenik dalam
matriksnya mengandung serat-serat elastin. perikondrium akan berproliferasi dan
Kondroblas menghasilkan semua berdiferensiasi menjadi kondroblas yang
komponen matriks dan kemudian terbenam menghasilkan matriks baru.
sebagai kondrosit di dalam matriks yang Tulang rawan dipengaruhi oleh adanya
dihasilkannya. Sebagaimana halnya pada defisiensi protein, mineral dan vitamin.
tulang rawan hialin, kondrosit terletak Sebagai contoh, dibutuhkan vitamin A, C,
dalam lakuna dan beberapa terdapat berupa D, kalsium, dan fosfor dalam kadar yang
sel-sel isogen. Lagi pula jenis tulang rawan baik untuk perkembangan normal tulang
ini tetap memiliki perikondrium sampai rawan. Hormon perangsang-pertumbuhan
dewasa. dan hormon-hormon yang lain juga
memengaruhi perkembangan tulang rawan.
Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
Fibrokartilago dengan mudah
PENCANGKOKAN TULANG RAWAN
dipelajari pada tempat tertanamnya tendo
pada tulang rawan. Mendekati tempat Epidermis dan tulang rawan keduanya
tertanamnya, tendo berubah wujudnya. merupakan organ avaskuler dan sering
Pada tempat tendo tertanam ke dalam dapat ditransplantasikan dengan berhasil.
Kalangi; Tinjauan Histologik Tulang Rawan… S23
kadar kalsium dan fosfat di bawah titik mikrokristal dari hidroksiapatit. Sekali
kritis yang mengakibatkan terjadinya mikrokristal mulai dibentuk, mereka tidak
riketsia. Kadar pH merupakan faktor hanya akan bertumbuh tetapi juga lebih
penting pada kalsifikasi matriks tulang lanjut akan mengkatalisa kristalisasi
rawan. Pada pH basa, kalsium fosfat kalsium fosfat. Dapat diamati dengan
(Ca3(PO4)2) merupakan presipitat tidak mikroskop elektron transmisi bahwa pada
larut. Sebaliknya, pada pH asam kalsium daerah kalsifikasi matriks tulang rawan
hidrogen fosfat (CaHPO4) merupakan terdapat vesikel matriks berbatas membran
presipitat sangat larut. Jadi, alkalinitas yang diduga dibentuk melalui kuncup dari
menyokong kalsifikasi, sedangkan asiditas permukaan kondrosit hipertrofi. Kristral
menghambat kalsifikasi. Suatu protein yang hidroksiapatit dibentuk berhubungan erat
disebut kodrokalsin berperan penting dalam dengan vesikel matriks ini, yang juga
proses kalsifikasi matriks tulang rawan. dilepaskan dari osteoblas dan odontoblas
Suatu tanda awal dari kalsifikasi matriks selama kalsifikasi. Vesikel-vesikel matriks
tulang rawan adalah pembesaran atau nampak menjadi tempat pertama
hipertrofi yang terjadi pada kondrosit. pembentukan kalsium fosfat selama
Hipertrofi berhubungan dengan produksi kalsifikasi. Matriks vesikel terisolasi
ensim alkalin fosfatase oleh kondrosit. mengandung alkalin fosfatase dan kadar
Alkalin fosfatase dapat menghidrolisis tinggi ATPase. Alkalin fosfatase
substrat yang mengandung fosfat organik; merupakan suatu ektoensim dalam
ensim tersebut dapat menyebabkan membran matriks vesikel dan nampaknya
pelepasan ion Ca2+ dan Pi dari kalsium - bekerja sebagai fosfat transferase pada
gliserofosfat. Ensim alkalin fosfatase substrat yang cocok, kemungkinan
tampaknya penting dalam meningkatkan fosfatidiletanolamin, untuk meningkatkan
kadar ion kalsium dan fosfat lokal yang konsentrasi Pi dalam vesikel. ATPase yang
cukup untuk kristal kalsium dalam terdapat dalam vesikel nampak menjadi
membentuk. Mitokondria kondrosit dapat aktif dalam operasi pompa kalsium pada
menyimpan ion kalsium untuk pelepasan membran vesikel. Kondrosit hipertrofi
pada saat kalsifikasi matriks. membentuk vesikel matriks mengandung
Glikosaminoglikan sulfat dan proteoglikan alkalin fosfatase dalam keadaan in vitro.
dapat mengikat ion kalsium dengan
demikian berpartisipasi dalam kalsifikasi,
HISTOFISIOLOGI TULANG RAWAN
dan protein kondrokalsin konsentrasinya
meningkat dalam matriks tulang rawan Matriks ekstrasel khusus tulang rawan
sebelum kalsifikasi. Kondrokalsin memungkinkannya menahan kekuatan
mengikat Ca2+ dengan afinitas kuat. Pada kompresi besar pada sambungan antara
waktu kalsifikasi matriks tulang rawan tulang penahan-beban, dan pada waktu
dimulai, lipid dan glikogen yang disimpan bersamaan memungkinkan gerakan sendi
dalam kondrosit lokal yang hilang. Jadi, halus dan tapa gesekan. Kesanggupan
penggunaan lipid dan karbohidrat tulang rawan tumbuh secara interstisial
nampaknya merupakan peristiwa penting memungkinkan pertumbuhan memanjang
dalam menghasilkan substrat yang sesuai tulang panjang tungkai. Ia tampaknya
untuk alkalin fosfatase. Kalsifikasi tulang adalah materi struktural avaskuler yang
rawan merupakan suatu tahap awal penting relatif tak giat, namun dalam
dalam penulangan endokondral atau keikutsertaannya dalam pertumbuhan
intrakartilagenosa. tulang ia sebenarnya merupakan indikator
Untuk terjadinya kalsifikasi matriks cukup sensitif terhadap defisiensi nutrisi
tulang rawan membutuhkan peningkatan protein mineral, dan vitamin. Bila hewan
setempat dari ion-ion kalsium dan fosfat. muda diberi diet rendah-protein, atau yang
Pada waktu faktor setempat kondusif untuk tanpa vitamin A, maka ketebalan lempeng
meningkatkan ion-ion, maka akan muncul epifiser dengan cepat mengurang. Bila
Kalangi; Tinjauan Histologik Tulang Rawan… S25
vitamin C tidak diberikan pada marmot, Tulang rawan hialin sangat terbatas
berakibat scurvy, maka tidak ada produksi kemampuan pemulihannya. Sel-selnya
matriks dan distorsi susunan berkolom sel tergantung pada difusi nutrien dan oksigen
dalam lempeng epifiser. Kekurangan yang harus menempuh jarak lumayan
absorpsi kalsium dan fosfat dari makanan, melalui matriks. Jika aliran darah ke
akibat tiadanya vitamin D, berakibat jaringan sekitar tulang rawan berkurang,
rachitis, suatu keadaan di mana sel-sel sel-selnya dapat mati. Tulang rawan itu
tulang rawan epifisis terus berprolifersi kemudian dimasuki pembuluh darah dan
namun matriks tidak mengapur dan tulang fagosit dan matriks diserap dan diganti oleh
yang tumbuh akan melengkung oleh beban. jaringan parut. Diduga bahwa kondrosit
Memanjangnya tulang juga menghasilkan sebuah faktor yang secara
dipengaruhi hormon, diantaranya yang khas menghambat masuknya pembuluh
terpenting adalah hormon penumbuh darah. Ekstrak tulang rawan ternyata
(somatotrofin) hipofosis. Hipofisektomi menekan vaskularisasi jaringan yang
pada tikus muda berakibat menipisnya umumnya dipakai dalam studi percobaan
lempeng epifiser tulang panjang akibat angiogenesis. Fakor ini belum berhasil
terhentinya mitosis dan mengecilnya diisolasi dan dipelajari.
ukuran dan jumlah kondrosit. Tulang rawan Sifat unik matriks ekstrasel tulang
tidak dikikis lagi di dasar kolom sel dan rawan memiliki manfaat klinik menarik
pertumbuhan terhenti. Bila hormon bagi bedah rekonstruktif. Seperti diketahui,
penumbuh disuntikkan ke dalam hewan pencangkokan jaringan dari satu orang ke
demikian, tulang rawan epifisis pulih orang lain diikuti penolakan, kecuali
kembali dan pertumbuhan tulang berlanjut diambil tindakan penekanan sistem imun
lagi. Pemberian hormon itu secara yang menerima. Tulang rawan itu luar
berkepanjangan menghasilkan tikus raksasa, biasa karena ia dapat diambil dari korban
sebagian karena pertumbuhan tulang rawan kecelakaan fatal dan dipakai dalam bedak
berlanjut terus, saat lempeng epifiser kosmetik atau rekonstruktif orang lain
normalnya sudah hilang. tanpa imuno-superesi. Hal ini dikarenakan
Pada tulang rawan sendi, kolagen avaskulernya tulang rawan dan
agaknya abadi, namun proteoglikan secara impermeabilitasnya terhadap molekul
perlahan diganti baru oleh molekul yang sebesar imunoglobulin. Matriksnya juga
baru disintesis. Ada bukti bahwa kini merupakan sawar yang tak dapat diterobos
proteoglikan yang dihasilkan berubah oleh limfosit sitotoksik, mencegahnya dari
dengan meningkatnya usia. Jika kondrosit berkontak dan menghancurkan kondrosit
yang telah dipisahkan dari tulang rawan donor. Jika tulang rawan cangkokan
sendi hewan tua dibiak, maka mereka ditempatkan pada dasar sangat vaskuler,
menghasilkan proteoglikan yang lebih kecil, sel-selnya akan memperoleh, melalui difusi,
dengan rantai kondroitin sulfat lebih cukup oksigen dan nutrien untuk tahan
pendek dibanding yang dihasilkan in vitro hidup.
oleh kondrosit individu muda. Ada
kemungkinan bahwa prevalensi osteo-
SIMPULAN
artritis pada orang tua berhubungan dengan
perubahan demikian dalam matrik tulang Karena tulang rawan tidak mempunyai
rawan. Diduga bahwa proteoglikan lebih pembuluh darah intrinsik, saraf, dan
kecil akan menyusun lebih sedikit air dan pembuluh limfe, maka bahan makanan,
kurang mampu menahan kekuatan oksigen dan buangan sel harus merembes
kompresi. Matriks akan lebih peka terhadap melalui matriks secara difusi dari
cedera kecil dalam menahan beban yang perikondrium. Hal ini menyebabkan
berulang, dan respons radang terkait lambatnya proses metabolisme pada tulang
terhadap cedera akan berakibat gejala nyeri rawan dewasa dan juga pengham-batan
artritis. respons terhadap kerusakan atau cedera.
S26 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S17-26