Anda di halaman 1dari 13

KULIAH 5 STRUKTUR MIKROSKOPIS TULANG DAN

KARTILAGO

Kartilago
 Untuk membedakan kartilago dilihat dari sel & matriksnya
 Sel dari kartilago disebut dengan kondrosit (terletak pada lacuna)
 Tersusun atas matriks. Matriks dari kartilago biasanya terdiri dari glikosaminoglikan
& proteoglikan
 Khas dari kartilago yang lainnya yaitu dia avascular (tidak ada persarafan dan
pembuluh darah), tetapi ada perikondrium yang menyuplai kebutuhan dari kartilago
 Jenis (berdasarkan serat penyusunnya) :
1. Kartilago hyalin
2. Kartilago elastis
3. Fibrokartilago

Distribusi Kartilago
 Kartilago elastis : di telinga
 Kartilago hyalin : di persendian
 Fibrokartilago : di ruas- ruas sumsum tulang, symphysis pubis

Kartilago Hyalin

 Jenis kartilago hyalin merupakan kartilago yang paling banyak ditemukan di tubuh
 Hyalin dari bhs Yunani : Hyalos, artinya kaca. Disebut kaca karena matriksnya agak
transparan seperti kaca
 Lokasinya :
 Permukaan sendi (articulatio) yang bergerak
 Dinding saluran pernafasan yang besar (hidung, laring, trakea, bronkus) yang
dilapisi oleh kartilago hyalin
 Bagian akhir sisi ventral permukaan costae (yang dekat dengan sternum),
antara costae dengan sternum
 Lempeng epifisis (lempeng pertumbuhan)
 Selnya : kondrosit
 Matriks :
 Yang membedakan dengan kartilago yang lain, yaitu warnanya abu-abu agak
kebiruan,
 agak transparan,
 terdiri dari 40% kolagen (khususnya kolagen tipe II, ada beberapa tipe IX, X, XI
tetapi jumlahnya sedikit)
 terdapat proteoglikan, glikoprotein, dan cairan ekstraseluler

Perikondrium

 Perikondrium merupakan selapis ikat padat yang menyelubungi kartilago


 Banyak terdapat serat, kolagen tiper I, dan dapat ditemukan fibroblast pada
perikondrium
 Pada lapisan luar fibrosa terdiri dari kolagen tipe I, fibroblast, dan pembuluh darah
 Pada lapisan dalam selular terdiri dari sel-sel kondrogenik (sel yang berperan dalam
proses pembentukan kartilago)
 Pada perikondrium banyak ditemukan pembuluh darah, memiliki daraf dan
pembuluh darah
 Nutrisi dari darah dapat berdifusi masuk kedalam kartilago melalui perikondrium
(perikondrium sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
kartilago)
Kartilago Elastis

 Secara struktur mirip dengan kartilago hyalin, perbedaannya pada matriks dan
perikondriumnya
 Perikondriumnya : banyak ada serat elastisnya
 Matriksnya : terdapat serat elastis halus, terdapat juga kolagen tipe II (tetapi jumlah
kolagen tipe II nya lebih sedikit daripada yang ada pada kartilago hyalin)
 Kondrosit : lebih banyak dan lebih besar daripada kartilago hyalin
 Lokasi : aurikula telinga, tuba eustachius (telinga bagian dalam), epiglottis, laring
(pada laring terdapat kartilago khusus yang namanya kartilago kuneiformis)

Fibrokartilago
dense collagen (D), fibroblasts

 Yang membedakan yaitu fibrokartilago tidak memiliki perikondrium, fibrokartilago


mendapat nutrisi dari cairan synovial di permukaan sendi
 Kondrosit : di tepi, parallel
 Matriks : kolagen tipe 1, banyak ditemukan kondroitin sulfat & dermatan sulfat
 Lokasi : diskus intervertebralis (tulang belakang), symphysis pubis, inervasi beberapa
tendon

Kondrogenesis
 Kondrogenesis : proses pembentukan kartilago
 Prosesnya :
1) Awalnya ada sel-sel mesenkim embrionik yang merupakan sel-sel embrionik
penyusun kartilago
2) Kemudian selama proses pembentukannya dia akan berjalan/menuju ke
pusat pembentukan tulang rawan
3) Kemudian akan mengalami diferensiasi & proliferasi sehingga membentuk
kondroblas. Kondroblas bentuknya bulat, basofilik (bila dilakukan pengecatan
akan berwarna merah keunguan), reticulum endoplasmanya banyak karena
nantinya akan mengalami suatu proses, terdapat mitokondria, dan terdapat
vesicle sekretorik yang banyak ditemukan
4) Kondroblas lama-kelamaan akan mengalami akan terkurung didalam lacuna
5) Kondroblas yang terkurung dalam lacuna akan mature (dewasa) dan akan
yang membentuk yang namanya kondrosit
6) Kemudian akan ada extracellular matrix
7) Kondrosit yang akan membelah diri memperbanyak membentuk seperti
isogen group (kondrosit yang bertemu antar 1 dengan yang lainnya kemudian
menempel)

Pertumbuhan Kartilago
 Perumtubuhan interstisial
 Yang penting yaitu adanya pembelahan mitosis kondrosit
 Pembesaran kartilago dari dalam dengan tujuan membentuk kartilago agar
dapat bertambah panjang
 Pertumbuhan oposional
 Terjadi diferensiasi sel-sel perikondrium (pelapis dari kartilago
 Akan berdiferensiasi membentuk sel-sel kondrogenik, kemudian
berdiferensiasi menjadi kondroblas, kemudian akan membentuk matriks
(terbentuk juga isogen group), sehingga kartilago dapat tumbuh secara
melebar
Perbaikan Kartilago
 Secara garis besar, regenerasi dari kartilago lambat dan tidak sempurna, kecuali pada
anak-anak (pertumbuhan & perbaikan kartilago lebih cepat dan baik)
 Yang berperan dalam regenerasi kartilago adalah aktivitas dari sel-sel perikondrium,
karena dibawah perikondrium ada sel-sel kondrogenik yang berperan dalam
pembentukan tulang rawan baru
 Jika terjadi cedera yang luas (sampai perikondriumnya robek), jadi perbaikan
kartilago tidak akan sempurna, nanti akan terbentuk jaringan parut/jaringan ikat
padat. Strukturnya tentu akan berubah yang akan mempengaruhi fungsinya (tidak
akan semaksimal sebelumnya)
 Regenerasi buruk diakibatkan oleh tidak adanya vaskularisasi ke daerah kartilago
tersebut (avaskularisasi)

Tulang (Osseus)
 Selnya :
 Terdiri dari sel-sel progenitor
 Osteoblas
 Osteosit
 Osteoklas
 Matriks :
 Senyawa organic
 Senyawa anorganic

Matriks Tulang
 Komponen/senyawa anorganic :
 Komposisinya 65% dari berat kering
 Terdiri dari kristal hidroksiapatit (kalsium & fosfor), terdapat bikarbonat,
sitrat, magnesium, natrium, kalium
 Yang menyebabkan tulang kuat dan keras yaitu adanya hubungan dari kristal
hidroksiapatit dengan kolagen
 Komponen/senyawa organic :
 Komposisinya 35% dari berat kering daripada berat tulang
 Terdiri dari kolagen tipe I, glikoprotein, proteoglikan, glukosaminogen
(kondroiti sulfat, keratin sulfat)
Sel-Sel Progenitor
 Merupakan sel mesenkim embrionik yang akan mengalami mitosis yang akan
membentuk osteoblast atau sel-sel kondrogenik. Sel-sel kondrogenik yang berperan
dalam membentuk sel kondrosit (kearah tulang rawan). Biasanya oksigennya tidak
terlalu banyak
 Lokasi : lapisan dalam periosteum, lapisan kanal harves, endosteum
 Bentuk selnya gelondong, intinya lonjong, sitoplasmanya sedikit, reticulum
endoplasmanya tersebar, apparatus golginya tidak berkembang baik, banyak
terdapat ribosom bebas

Osteoblas
 Berasal dari sel-sel osteoprogenitor (berasal dari jaringan embrionik) yang kemudian
dipengaruhi oleh BMP (bone morphogenic protein) family dan transforming growth
factor-B (beta) sehingga mengalami proliferasi menjadi osteoblast
 Osteoblast sering dikatakan sebagai sel pembentuk tulang
 Fungsi :
 Sintesis komponen organic (kolagen tipe I, proteoglikan & glikoprotein)
 Menghasilkan beberapa signal protein lain seperti RANKL, osteocalsin,
osteopontin, osteonectin, bone sialoprotein, dan M-CSF (sinyal diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang)
 Gambaran histologi
 Selnya berderet-deret, khasnya dia berada pada sisi pertumbuhan tulang,
sitoplasmanya basofilik (ketika diberi pewarnaan maka akan kemerahan)
 Intinya satu
 Kaya akan enzim alkali fosfatase berperan dalam meningkat dalam pembentukan
tulang
 Memiliki processus, yang akan membentuk gap junctions antar sel (komunikasi
antar sel)
 Processus pendek akan berkomunikasi dengan osteoblast disebelahnya
 Processus panjang akan berkomunikasi dengan osteosit
Osteosit

 Osteosit merupakan sel tulang yang matur


 Osteosit merupakan osteoblast yang sudah terkurung dalam lacuna
 Khasnya dapat ditemukan kanalikuli : yaitu saluran yang mengarah ke luar dari
lacuna
 Khasnya intinya datar, sitoplasma organel yang sedikit, reticulum endoplasma
sedikit, apparatus golgi sedikit
 Berperan dalam transduksi mekanik/tekanan (meredam tekanan)
 Dapat melepaskan cAMP, osteoklasin, faktor pertumbuhan mirip insulin
 Dapat berperan preosteoblas untuk perombakan tulang

Osteoklas
 Osteoklas berasal dari precursor dari sumsum tulang (progenitor granulosit
makrofag)
 Berperan penting dalam matriks resorpsi selama pertumbuhan dan remodelling
tulang, dan berperan pada apoptosis pada tulang
 Selnya besar, motil (dapat bergerak), berinti banyak (50 inti), sitoplasma asidofilik
(pucat saat di cat)
 Terletak di permukaan tulang

Diferensiasi Osteoklas

 Osteoblast juga berperan dalam diferensiasi osteoklas


 Terdapat 3 signalling protein, yaitu M-CSF, RANKLS, dan OPG. Ketiga signalling
protein berperan dalam memberi sinyal ke osteoblast
 Bila diberi sinyal oleh M-CSF, maka osteoblast berdiferensiasi menjadi precursor
osteoklast, kemudian ada proses dari sinyal RANK yang akan menyebabkan
metabolisme tulang dan aktivitas osteoklastik terjadi
 Bila diberi sinyal oleh RANKL, osteoblast akan terbentuk menjadi osteoklast berinti
banyak, kemudian akan meningkatkan resorpsi dari tulang
 Bila diberi sinyal oleh OPG, makan akan menghambat ikatan dengan makrofag,
kemudian menghambat pembentukan osteokla dan menekan resorpsi osteoklast
Zona Osteoklas
1. Zona Basal
 Zona terjauh dari howship (lacuna osteoklas yang dangkal)
 Organelnya banyak, intinya banyak, terdapat mitokondria, reticulum
endoplasma dan plisom
2. Ruffled Border
 Terlibat dalam resorpsi tulang
 Khasnya memiliki processus : kompartmen resopsi (kompartmen
subosteoklastik)
3. Zona Jernih
 Kalau dilakukan pengecekan secara histologi dia lebih jernih/pucat dibanding
yang lain
 Mengitari ruffled border
 Terdapat banyak mikrofilamen aktin, kemudian terbentuk cincin aktin,
integrin, terbentuk zona perekatan
 Cincin aktin terbentuk, kemudian dibantu oleh OPGL sehingga osteoklas
dapat meresopsi tulang
4. Zona vesikuler
 Terdapat diantara zona basal & ruffled border
 Vesikel endositik & eksositik didegradasi oleh enzim lisosomal &
metalloproteinase ke kompartemen subosteoklastik dan membawa produk
degradasi tulang ke dalam sel

Jenis Tulang
 Tulang primer (imatur)
 Tulang yang pertama kali dibentuk (di dalam kandungan/janin),
penyembuhan tulang
 Banyak daapt ditemukan osteosit, berkas kolagen tidak teratur, dan memiliki
kandungan mineral yang sedikit
 Tulang sekunder (matur/lamellar)
 Banyak terdapat lamella tulang
 Osteositnya tesebar teratur, dapat ditemukan kanalikuli yg membentuk gap
junction
 Matriksnya lebih terkalsifikasi seingga lebih kuat

Sistem Lamelar
 Lamela sirkumferens luar
 sisi dalam periosteum, serat sharpey
 Membentuk bag. Terluar diafisis
 Lamela sirkumferens dalam
 Melingkari sumsum tulang
 Osteon (sistem kanal harves)
 Terdapat pembuluh darah, saraf, jaringan ikat endosteum
 Terdapat kanal volkman → hub. Rongga sumsum tulang, periosteum, hub.
antar kanal harves
 Paling berperan pada tulang karena memberikan nutrisi pada tulang
 Lamela interstisial
 Diantara osteon

Osteogenesis
 Pembentukan tulang
 Osifikasi intramembranosa :
 Terjadi di dalam jaringan mesenkim (di pusat osifikasi)
 Yang mengalami osifikasi intramembranosa adalah sebagian besar tulang
pipih, seperti tulang frontal, parietal, oksipital, temporal, mandibula, maksila
 Osifikasi endokondral :
 Membutuhkan cartilage template (membutuhkan template tulang rawan
sebelumnya yang akan nanti mengalaim pengapuran/osifikasi)
 biasanya pada tulang panjang (femur, tibia) dan pendek (carpal)
Zona pada Lempeng Epifisis (berperan pada bbrp tulang panjan untuk
tumbuh dan berkembang)
 Zona istirahat (zona kartilago cadangan)
 Kartilago hyaline dengan kondrosit yang aktif bermitosis
 Zona proliferasi
 Kondrosit berproliferasi cepat
 Sel-sel isogen parallel
 Zona maturasi & hipertropi tulang rawan
 Kondrosit matang, hipertropi sehingga mengompresi matriks
 Sitoplasma terdapat akumulasi glikogen
 Zona kalsifikasi tulang rawan
 Kondrosit mengalami apoptosis
 Lacuna menyatu
 Kalsifikasi matriks
 Pembentukan kristal hidroksiapatit
 Zona osifikasi
 Jaringan tulang muncul pertama kali
 Diferensiasi sel-sel osteoprogenitor menjadi osteoblast
 osteoblas menumpuk osteoid seperti anyaman tulang

Lempeng Pertumbuhan Epifisis

Anda mungkin juga menyukai