KARTILAGO
Kartilago
Untuk membedakan kartilago dilihat dari sel & matriksnya
Sel dari kartilago disebut dengan kondrosit (terletak pada lacuna)
Tersusun atas matriks. Matriks dari kartilago biasanya terdiri dari glikosaminoglikan
& proteoglikan
Khas dari kartilago yang lainnya yaitu dia avascular (tidak ada persarafan dan
pembuluh darah), tetapi ada perikondrium yang menyuplai kebutuhan dari kartilago
Jenis (berdasarkan serat penyusunnya) :
1. Kartilago hyalin
2. Kartilago elastis
3. Fibrokartilago
Distribusi Kartilago
Kartilago elastis : di telinga
Kartilago hyalin : di persendian
Fibrokartilago : di ruas- ruas sumsum tulang, symphysis pubis
Kartilago Hyalin
Jenis kartilago hyalin merupakan kartilago yang paling banyak ditemukan di tubuh
Hyalin dari bhs Yunani : Hyalos, artinya kaca. Disebut kaca karena matriksnya agak
transparan seperti kaca
Lokasinya :
Permukaan sendi (articulatio) yang bergerak
Dinding saluran pernafasan yang besar (hidung, laring, trakea, bronkus) yang
dilapisi oleh kartilago hyalin
Bagian akhir sisi ventral permukaan costae (yang dekat dengan sternum),
antara costae dengan sternum
Lempeng epifisis (lempeng pertumbuhan)
Selnya : kondrosit
Matriks :
Yang membedakan dengan kartilago yang lain, yaitu warnanya abu-abu agak
kebiruan,
agak transparan,
terdiri dari 40% kolagen (khususnya kolagen tipe II, ada beberapa tipe IX, X, XI
tetapi jumlahnya sedikit)
terdapat proteoglikan, glikoprotein, dan cairan ekstraseluler
Perikondrium
Secara struktur mirip dengan kartilago hyalin, perbedaannya pada matriks dan
perikondriumnya
Perikondriumnya : banyak ada serat elastisnya
Matriksnya : terdapat serat elastis halus, terdapat juga kolagen tipe II (tetapi jumlah
kolagen tipe II nya lebih sedikit daripada yang ada pada kartilago hyalin)
Kondrosit : lebih banyak dan lebih besar daripada kartilago hyalin
Lokasi : aurikula telinga, tuba eustachius (telinga bagian dalam), epiglottis, laring
(pada laring terdapat kartilago khusus yang namanya kartilago kuneiformis)
Fibrokartilago
dense collagen (D), fibroblasts
Kondrogenesis
Kondrogenesis : proses pembentukan kartilago
Prosesnya :
1) Awalnya ada sel-sel mesenkim embrionik yang merupakan sel-sel embrionik
penyusun kartilago
2) Kemudian selama proses pembentukannya dia akan berjalan/menuju ke
pusat pembentukan tulang rawan
3) Kemudian akan mengalami diferensiasi & proliferasi sehingga membentuk
kondroblas. Kondroblas bentuknya bulat, basofilik (bila dilakukan pengecatan
akan berwarna merah keunguan), reticulum endoplasmanya banyak karena
nantinya akan mengalami suatu proses, terdapat mitokondria, dan terdapat
vesicle sekretorik yang banyak ditemukan
4) Kondroblas lama-kelamaan akan mengalami akan terkurung didalam lacuna
5) Kondroblas yang terkurung dalam lacuna akan mature (dewasa) dan akan
yang membentuk yang namanya kondrosit
6) Kemudian akan ada extracellular matrix
7) Kondrosit yang akan membelah diri memperbanyak membentuk seperti
isogen group (kondrosit yang bertemu antar 1 dengan yang lainnya kemudian
menempel)
Pertumbuhan Kartilago
Perumtubuhan interstisial
Yang penting yaitu adanya pembelahan mitosis kondrosit
Pembesaran kartilago dari dalam dengan tujuan membentuk kartilago agar
dapat bertambah panjang
Pertumbuhan oposional
Terjadi diferensiasi sel-sel perikondrium (pelapis dari kartilago
Akan berdiferensiasi membentuk sel-sel kondrogenik, kemudian
berdiferensiasi menjadi kondroblas, kemudian akan membentuk matriks
(terbentuk juga isogen group), sehingga kartilago dapat tumbuh secara
melebar
Perbaikan Kartilago
Secara garis besar, regenerasi dari kartilago lambat dan tidak sempurna, kecuali pada
anak-anak (pertumbuhan & perbaikan kartilago lebih cepat dan baik)
Yang berperan dalam regenerasi kartilago adalah aktivitas dari sel-sel perikondrium,
karena dibawah perikondrium ada sel-sel kondrogenik yang berperan dalam
pembentukan tulang rawan baru
Jika terjadi cedera yang luas (sampai perikondriumnya robek), jadi perbaikan
kartilago tidak akan sempurna, nanti akan terbentuk jaringan parut/jaringan ikat
padat. Strukturnya tentu akan berubah yang akan mempengaruhi fungsinya (tidak
akan semaksimal sebelumnya)
Regenerasi buruk diakibatkan oleh tidak adanya vaskularisasi ke daerah kartilago
tersebut (avaskularisasi)
Tulang (Osseus)
Selnya :
Terdiri dari sel-sel progenitor
Osteoblas
Osteosit
Osteoklas
Matriks :
Senyawa organic
Senyawa anorganic
Matriks Tulang
Komponen/senyawa anorganic :
Komposisinya 65% dari berat kering
Terdiri dari kristal hidroksiapatit (kalsium & fosfor), terdapat bikarbonat,
sitrat, magnesium, natrium, kalium
Yang menyebabkan tulang kuat dan keras yaitu adanya hubungan dari kristal
hidroksiapatit dengan kolagen
Komponen/senyawa organic :
Komposisinya 35% dari berat kering daripada berat tulang
Terdiri dari kolagen tipe I, glikoprotein, proteoglikan, glukosaminogen
(kondroiti sulfat, keratin sulfat)
Sel-Sel Progenitor
Merupakan sel mesenkim embrionik yang akan mengalami mitosis yang akan
membentuk osteoblast atau sel-sel kondrogenik. Sel-sel kondrogenik yang berperan
dalam membentuk sel kondrosit (kearah tulang rawan). Biasanya oksigennya tidak
terlalu banyak
Lokasi : lapisan dalam periosteum, lapisan kanal harves, endosteum
Bentuk selnya gelondong, intinya lonjong, sitoplasmanya sedikit, reticulum
endoplasmanya tersebar, apparatus golginya tidak berkembang baik, banyak
terdapat ribosom bebas
Osteoblas
Berasal dari sel-sel osteoprogenitor (berasal dari jaringan embrionik) yang kemudian
dipengaruhi oleh BMP (bone morphogenic protein) family dan transforming growth
factor-B (beta) sehingga mengalami proliferasi menjadi osteoblast
Osteoblast sering dikatakan sebagai sel pembentuk tulang
Fungsi :
Sintesis komponen organic (kolagen tipe I, proteoglikan & glikoprotein)
Menghasilkan beberapa signal protein lain seperti RANKL, osteocalsin,
osteopontin, osteonectin, bone sialoprotein, dan M-CSF (sinyal diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang)
Gambaran histologi
Selnya berderet-deret, khasnya dia berada pada sisi pertumbuhan tulang,
sitoplasmanya basofilik (ketika diberi pewarnaan maka akan kemerahan)
Intinya satu
Kaya akan enzim alkali fosfatase berperan dalam meningkat dalam pembentukan
tulang
Memiliki processus, yang akan membentuk gap junctions antar sel (komunikasi
antar sel)
Processus pendek akan berkomunikasi dengan osteoblast disebelahnya
Processus panjang akan berkomunikasi dengan osteosit
Osteosit
Osteoklas
Osteoklas berasal dari precursor dari sumsum tulang (progenitor granulosit
makrofag)
Berperan penting dalam matriks resorpsi selama pertumbuhan dan remodelling
tulang, dan berperan pada apoptosis pada tulang
Selnya besar, motil (dapat bergerak), berinti banyak (50 inti), sitoplasma asidofilik
(pucat saat di cat)
Terletak di permukaan tulang
Diferensiasi Osteoklas
Jenis Tulang
Tulang primer (imatur)
Tulang yang pertama kali dibentuk (di dalam kandungan/janin),
penyembuhan tulang
Banyak daapt ditemukan osteosit, berkas kolagen tidak teratur, dan memiliki
kandungan mineral yang sedikit
Tulang sekunder (matur/lamellar)
Banyak terdapat lamella tulang
Osteositnya tesebar teratur, dapat ditemukan kanalikuli yg membentuk gap
junction
Matriksnya lebih terkalsifikasi seingga lebih kuat
Sistem Lamelar
Lamela sirkumferens luar
sisi dalam periosteum, serat sharpey
Membentuk bag. Terluar diafisis
Lamela sirkumferens dalam
Melingkari sumsum tulang
Osteon (sistem kanal harves)
Terdapat pembuluh darah, saraf, jaringan ikat endosteum
Terdapat kanal volkman → hub. Rongga sumsum tulang, periosteum, hub.
antar kanal harves
Paling berperan pada tulang karena memberikan nutrisi pada tulang
Lamela interstisial
Diantara osteon
Osteogenesis
Pembentukan tulang
Osifikasi intramembranosa :
Terjadi di dalam jaringan mesenkim (di pusat osifikasi)
Yang mengalami osifikasi intramembranosa adalah sebagian besar tulang
pipih, seperti tulang frontal, parietal, oksipital, temporal, mandibula, maksila
Osifikasi endokondral :
Membutuhkan cartilage template (membutuhkan template tulang rawan
sebelumnya yang akan nanti mengalaim pengapuran/osifikasi)
biasanya pada tulang panjang (femur, tibia) dan pendek (carpal)
Zona pada Lempeng Epifisis (berperan pada bbrp tulang panjan untuk
tumbuh dan berkembang)
Zona istirahat (zona kartilago cadangan)
Kartilago hyaline dengan kondrosit yang aktif bermitosis
Zona proliferasi
Kondrosit berproliferasi cepat
Sel-sel isogen parallel
Zona maturasi & hipertropi tulang rawan
Kondrosit matang, hipertropi sehingga mengompresi matriks
Sitoplasma terdapat akumulasi glikogen
Zona kalsifikasi tulang rawan
Kondrosit mengalami apoptosis
Lacuna menyatu
Kalsifikasi matriks
Pembentukan kristal hidroksiapatit
Zona osifikasi
Jaringan tulang muncul pertama kali
Diferensiasi sel-sel osteoprogenitor menjadi osteoblast
osteoblas menumpuk osteoid seperti anyaman tulang