stres
tumbuhan tulang-tulang panjang, baik sebelum mauPun sesudah lahir (ihat Bab 8).
dengan
serat elastin
di
ketiga bentuk. Tulang rawan hialin segar berwarna putih-kebiruan dan bening. Pada embrio, tulang rawan berfungsi sebagai kerangka sementara, sampai tulang ini secara berangsur
diganti oleh tulang seiati.
Pada mamaiia dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada
permukaan sendi di sendi yang dapat bergerak, di dinding
saluran napas yang besar (hidung, laring, trakea, bronkus), di
ujung ventrai tulang rusuk telnpat persendian rusuk dengan
sternum, dan di lempeng epifisis, yang berperan bagi pertumbuhan memanjang di tulang (lihat Bab B).
Matriks
Empat puluh persen berat kering tulang rawan hialin terdiri
atas kolagen, yang terbenam dalam gel berhidrasi padat dari
11',|
112
BAB 7
Kandungan air yang tinggi yang terikat pada GAG bermuatan negatif bertindak sebagai peredam goncangan atau
pegas biomekanis;
hal
secara
Kondrosit
Di bagian tepi tulang rawan hialiry kondrosit muda memiliki
bentuk lonjong, dengan sumbu panjangnya yang paralel
terhadap permukaan. Lebih ke dalam, sel-sel ini menpJi bulat
dan terdapat dalam kelompok yang dapat beranggotakan
hingga delapan se1 yang berasal dari pembelahan mitosis
sebuah kondrosit. Kelompok ini disebut agregat isogen (yun.
rsos, sama, + senos, keluarga). Kondrosit menyintes; kolagen
dan molekul matriks lainnya. Saat matriks diproduksi, sel-sel
di agregat tersebut bergerak menjauh dan menempati lakuna
yang terpisah.
Sel-sel dan matriks tulang rawan sering mengerut selama
pembuatan sediaan histologi rutin, yang berakibat ketidak_
teraturan bentuk kondrosit dan retraksinya dari matriks. pada
jaringan hidup dan sediaan yang dibuat dengan baik, kondrosit
akan memenuhi lakuna.
<
Laring
rrakea-
..t
{ .,
,,,'
," ,'"
Matriks ekstrasel
Lakuna
(dengan kondrosit)
Kartilago artikular
di suatu sendi
,.Y,
.l
tlt'
l,
. ']__
Kartilago di hidung
Kartilago dada
,,,,...
:t;:'
Kartilago di diskus
intervertebralis
I ",
Kartilago saluran
napas di paru-paru,
trakea dan laring
b Kadilago hialin
Lakuna
(dengan kondrosit)
Simfisis pubis
Matriks ekstrasel
Serat kolagen
:{
ti'
c Fibrokadilago
$:'
Meniscus
,
f,,
(Kanrlagomrflp- ,'t!
bantalan --!.1,i,tt.
Kartilago artikular
di suatu sendi
Serat elastis
{;
,;
Lakuna
(dengan kondrosit)
Matriks ekstrasel
E
I
Fibrokartilago
Kartilago elastis
d Kartilago elastis
Gambar 7-1. Distribusi tulang rawan pada orang dewasa. (a): Terdapat tiga tipe tulang rawan dewasa yang tersebar di banyak
area
kerangka, terutama di sendi dan tempattempat yang memerlukan fleksiblitas, seperti di iga, telinga dan hidung. penyangga
tulang rawan
dijaringan lain pada seluruh sistem pernapasan juga mencolok. Fotomikrograf memperlihatkan gambaran utama (b) kartilago
nLtin,
1c;
KARTILAGO
APLIKASIMEDIg
Set-sel tutang rawan dapat berubah meniadi tumor iinak
(kondroma) atau ganas (kondrosarkoma)
113
sebut somatomedin C. IGF-1 bekerja secara langsung pada selse1 fulang rawary yang meningkatkan pertumbuhannya.
Perikondrium
Kecuali lulang rawan sendi, semua tulang rawan hialin ditutr-rpi selapis jaringan ikat padat, yaitu perikondrium, yang
penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang rawan
(Gambar 7-2). Perikondrium kaya akan serat kolagen tipe I dan
mengandung banyak fibroblas. Meskipun pada lapisan-dalam
perikondrium menyerupai fibroblas, se1-se1 tersebut meruPakan prekursor kondroblas yang membelah dan berdiferensiasi
menjadi kondrosit.
(eustachius),
Fibroblas
perikondrial
Perikondrium
Kondroblas
Kartilago
Matriks
antarteritorial
Kondrosit
Matriks
teritorial
Gambar 7-2. Karlilago hialin dan perikondrium. (a): Potongan kartilago hialin memperlihatkan kondrosit yang berada di lakuna
matriks_ Sediaan untuk potongan biasanya menimbulkan pengerutan matriks yang dapat menarik kondrosit dari matriks dan menjadi
terdistorsi. Bagian atas gambar memperlihatkan perikondrium yang lebih eosinofilik, suatu contoh jaringan ikat padat yang terutama terdiri
atas kolagen tipe l. Terdapat transisi dan diferensiasi sel secara berlahap dari perikondrium hingga menjadi tulang rawan, dengan sel
fibroblastik panjang yang menjadi kondrosit yang lebih bundar dan berukuran lebih besar dengan permukaan iregular yang kontak dengan
matriks yang disekresi oleh sel. 200x. H&E. (b): Diagram area transisi antara perikondrium dan kartilago hialin. Pada kartilago yang hidup,
grup
kondrosit pada dasarnya mengisi lakunanya. Kelompok berisi clua atau empat lakuna yang berhubungan erat mengindikasikan
jelas
setiap
matriks
di
sekeliling
pemulasan
antara
tampak
yang
Perbedaan
sama.
yang
sel
dari
berasal
isogen, atau klona kondrosit
lakuna, yang disebut matriks teritorial, dan matriks yang berada lebih jauh dari lakuna, matriks antarteritorial. Kolagen lebih banyak
114
BABT
Asam
hialuronat
rlt,///
,,/t','l/,
<tt[ / d
Protein
penghubung
:/){1
Kolagen
(tipe ll)
Kondroitin
sulfat
Protein inti
Gambar 7-3. Susunan molekular dalam ECM tulang rawan hialin. Gambar skematis molekul terbanyak di matriks kartilago
memperlihatkan interaksi antara serat kolagen tipe ll dan proteoglikan yang terikat pada asam hialuronat. protein penghubung secaia
nonkovalen mengikat inti protein proteoglikan pada molekul asam hialuronat yang linear. Rantai samping kondroitin sulfat dari proteoglikan
secara elektrostatik terikat pada serabut kolagen, yang membentuk matriks dengan ikatan-silang. Garis lonjong menandakan dierah
yang diperbesar di bagian bawah gambar. Sifat fisis komponen matriks tersebut menghasilkan materi fleksibel yang sangat terhidrasi
dengan kekuatan besar. Sekitar 75%berat basah kartilago hialin adalah air.
ii
Gambar 7-4. Kartilago elastis. Fotomikrograf kartilago elastis dari epiglotis memperlihatkan perikondrium (P) pada kedua permukaan.
Distribusi dan ukuran sel dalam kartilago elastts sangat mirip dengan distribusi dan ukuran kartilago hialin. Namun, dengan pulasan
khusus untuk serat elastis, matriks terlihat terisi dengan materi-materi tersebut (panah) sehingga fleksibilitas pada bentuk kartilago ini
menjadi lebih besar. 100x. Weigert resorsin-fusin.
KARTILAGO
115
FIBROKARTILAGO
bentuk kondensasi sel. Sel-se1 yang terbentuk melalui diferensiasi langsung dari sel-sel mesenkim ini, yang kini disebut
kondroblas, memiliki sitoplasma basofilik yang kaya akan
ribosom. Sintesis dan deposisi matriks kemudian mulai me-
di
antara
vertebra.
PEMBENTUK/[N' PERTUMBUHAN
DAN PERBAIKAN TULANG RAWAN
Tulang rawan berasal dari mesenkim embrionik pada proses
kondrogenesis (Gambar 7-6). Indikasi pertama diferensiasi sel
Gambar 7-5. Fibrokartilago. Fibrokarlilago memperlihatkan barisan kondrosit yang tersusun paralel terhadap arah stres yang terkuat
dan dipisahkan oleh berkas kolagen tipe I yang paralel atau iregular. Perikondrium yang terpisah tidak dijumpai pada fibrokartilago. (a):
Mikrograf simfisis pubis memperlihatkan variasi pulasan dalam matriks yang ditimbulkan oleh berbagai konsentrasi kolagen (C). Lakuna
potongan diskus intervertebralis. '100x. Masson trikrom. (b): Agregat aksial kondrosit dipisahkan oleh
lpanai; kondrosit juga terlihat.
kolagen. Fibrokartilago juga sering dijumpai pada insersi tendon di kartilago hialin epifiseal. 400x. Pikrosirius-hematoksilin.
116
BAB 7
ef
/ rfrfr
\l1 vifl{
ffi \J'
TJ
Gambar 7-6. Kondrogenesis. Diagram tahap{ahap utama pembentukan kartilago. (a): Mesenkim embrio adalah jaringan prekursor
ke semua tipe kartilago. (b): Proliferasi mitosis sel mesenkim dan diferensiasi awal menghasilkan jaringan dengan kondensasi
sel bundar
yang disebut kondroblas. (c): Kondroblas dipisahkan satu sama lain oleh produk kondroblas itu sendiri berupa
sejumlah komponen
matriks yang secara kolektif membengkak dengan air dan membentuk sejumlah besar ECM. (d): Multiplikasi sel kartilago membentuk
agregat isogen, masing-masing dikelilingi oleh kondensasi matriks teritorial. Pada kartilago yang matur, aktivitas mitosis interstjsial
tersebut berhenti dan semua kondrosit biasanya menjadi semakin jauh terpisah oleh produksr matriksnya.
Gambar 7'7. Kondrosit pada fibrokartilago yang sedang tumbuh. Gambaran TEM fibrokartilago dari seekor hewan muda memperlihatkan tiga kondrosit di lakunanya. RE kasar banyak dijumpai dalam sel, yang secara aktif menyekresi matriksnya yang
kaya akan
kolagen. Serat kolagen halus, yang terpotong dalam beberapa orientasi, tampak mencolok di sekitar kondrosit fibrokartilago. Kondrosit
yang sedang tumbuh di kartilago hialin dan elastis memiliki kompleks Golgi yang lebih mencolok dan menyintesis sejumlah
besar
proteoglikan selain kolagen. 3.750x.
KARTILAGO
117