Anda di halaman 1dari 53

Fisiologi Sistem Muskulokeletal

Dr. Andi Ariyandy PhD

DEPARTEMEN FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
I. Fisiologi Sistem Skeletal;
Jaringan Otot
Sasaran Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pembagian jaringan otot
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang jaringan otot rangka serta pembagian
strukturnya.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kontraksi dan relaksasi serat otot
rangka serta karakteristik kontraksi otot rangka 
4. Mahasiswa dapat menjelaskan enam fungsi utama tulang dan sistem skeletal. 
5. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi setiap bagian tulang
panjang.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan aliran darah dan persarafan tulang.
7. Mahasiswa dapat menguraikan langkah-langkah osifikasi intramembranosa
dan endokondral.
8. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana pertumbuhan panjang dan
ketebalan tulang.
9. Mahasiswa dapat menguraikan proses yang terlibat pada remodelling tulang
10. Mahasiswa dapat menyebutkan tipe fraktur (patahnya tulang) yg umum dan
menjelaskan urutan kejadian perbaikan fraktur
Introduksi

 Jaringan otot berperan pada homeostasis dengan menghasilkan


gerakan tubuh, menggerakkan substansi melalui tubuh dan
menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu tubuh normal.
 Meskipun menjadi pengungkit dan membentuk kerangka tubuh,
tulang tidak dapat menggerakkan bagian-bagian tubuh sendiri.
 Gerakan dihasilkan oleh kontraksi dan relaksasi otot secara
bergantian, yang membentuk 40-50% berat tubuh dewasa total.
 Fungsi utama otot adalah mengubah energi kimia menjadi energi
mekanis untuk melakukan kerja.
Introduksi

 Tiga jenis jaringan otot adalah otot rangka(Skelet), otot jantung,


dan otot polos.
 Jaringan otot rangka terutama melekat pada tulang; otot ini
berlurik dan voluntar.
 Jaringan otot jantung membentuk dinding jantung; otot ini
berlurik dan involuntar
 Jaringan otot polos terutama terletak pada organ-organ dalam;
jaringan otot polos tidak berlurik dan involuntar.
Fungsi jaringan otot

1. Menghasilkan gerakan tubuh.


2. Menstabilkan posisi tubuh.
3. Menyimpan dan menggerakkan substansi dalam tubuh.
4. Menghasilkan panas.
Taut neuromuscular
(Neuromuskluar junction)

 Axon terminals contact with muscle fiber surface and


called ‘motor end plate’
 Space between nerve ending (axon) and muscle
membrane is called ‘synaptic cleft’
 Folded muscle membrane, called ‘subneural cleft’
 Axon terminals contain vesicles filled with acetylcholine
(ACh)
 There’s enzym acetylcholinesterase (AChE) at the
synaptic cleft
Anatomi dan histologi otot skelet
Myofibril

 Myofibril is made of bunch of thin and thick filaments


 Myofibril contains ± 10.000 Sarcomeres
 A band dark band, comprises M line, H zone and overlap
zone
 I band light band and Z line
myofilamen

 Actin two strand twisted together, made of actin G, actin


F, nebulin
 Tropomyosin twisted double protein, that covers the
active side of actin
 Troponin consist of Tn-T, Tn-C, and Tn-I
 Myosin protein comprises 2 identical subunits, shaped
like golf stick
Kontraksi Otot Skelet
II. Fisiologi Sistem Skeletal;
Jaringan tulang
Pendahuluan

 Tulang tersusun atas beberapa jaringan berbeda;


 Tulang atau jaringan oseosa.
 Kartilago.
 Jaringan ikat padat.
 Epitel.
 Jaringan adiposa.
 Jaringan Saraf.
 Seluruh kerangka tulang dan kartilagonya merupakan sistem
skeletal.
Fungsi tulang dan sistem skeletal

 1. Penopang, menjadi struktur dasar dan tempat melekat organ


 2. Proteksi, melindungi organ seperti otak dan spinal
 3.Membantu pergerakan, tempat melekatnya otot
 4. Homeostasis mineral
 5. Produksi sel darah, sumsum tulang bertanggung jawab
terhadap produksi RBC.
 6. Penyimpanan trigliserida.
Struktur tulang

 1. Diafisis (batang)
 2.Epifisis proksimal dan distal (ujung)
 3.Metafisis
 4. Kartilago artikular
 5. Periosteum
 6. Kavitas medularis
 7. Endosteum

(Gerard J. Tortora & Bryan Derrickson 15th ed 2017)


Histologi jaringan tulang
 Terdapat empat jenis sel utama pada jaringan tulang :
 Sel osteogenik/osteoprogenitor.
 Osteoblast (sel pembentuk tulang).
 Osteosit (mempertahankan aktivitas harian tulang).
 Osteoklast (sel penghancur tulang).

(Gerard J. Tortora & Bryan Derrickson 15th ed 2017)


Histologi jaringan tulang

 Osteogenic cell: stem cell, aktif bermitosis ada di periosteum &


endosteum, dapat berdifferensiasi jadi osteoblast
 Osteoblast: sel pembentuk tulang, m’hasilkan matrix tulang.
Aktif bermitosis, produce kolagen & protein pengikat Ca. juga
penting dlm kasifikasi.
 Osteocyte: sel tulang yg matang di lacunae. Memonitor &
maintain matriks tulang. Jika sel mati, matriks sekitarnya
dihancurkan.
 Osteoclast: merupakan multi nucleate cell berasal dari
hematopoetic stem cell yg berdifferensiasi jadi macrophage
Histologi jaringan tulang

 Jaringan Substansia compacta terdiri dari osteon (sistem


haversian) dengan sedikit ruang di antaranya. Jaringan ini terletak di
atas jaringan substantia spongiosa pada epifisis dan menyusun
sebagian besar jaringan tulang pada diafisis. Secara fungsional,
jaringan ini adalah bentuk tulang paling kuat dan melindungi,
menopang, dan menahan tekanan.
 Jaringan Substansia spongiosa tidak mengandung osteon. Jaringan
ini terdiri dari trabekula yang mengelilingi banyak ruang yang berisi
sumsum tulang merah. Jaringan ini membentuk sebagian struktur
tulang pendek, pipih, dan iregular, dan bagian dalam epifisis pada
tulang panjang. Secara fungsional, trabekula jaringan ini memberi
resistensi sepanjang garis-garis tekanan, menopang dan melindungi
sumsum tulang merah, dan membuat tuang lebih ringan untuk
mempermudah gerakan yg lebih mudah.
Histologi tulang

b. Trabekula
subs. Spongiosa
yg diperbesar

c. Detail
potongan
trabekula a. Osteon (sistem haversian) pada substantia compacta dan
trabekula pada substantia spongiosa (Gerard J. Tortora & Bryan
Derrickson 15th ed 2017)
Pembentukan tulang

 Perkembangan tulang mulai selama minggu keenam atau ketujuh


perkembangan embrio.
 Ada dua jenis osifikasi yaitu :
 1. Osifikasi Intramembranosa, menunjukkan pembentukan tulang
secara lansung dalam mesenkim yg tersusun berlapis seperti
lembaran menyerupai membran.
 2. Osifikasi Endokondral, menunjukkan pembentukan tulang
dalam kartilago hialin yg berkembang dari mesenkim.
 Pusat osifikasi primer tulang panjang adalah pada diafisis.
Pembentukan tulang

Sebelum minggu ke-8, tulang embrio dibentuk dari jaringan fibrous


dan kartilago hyalin. Kemudian semuanya akan diganti jadi tulang
mll proses:
1. Endochondral ossification (Hampir semua tulang: Tulang
panjang)
2. Intramembranous ossification (Tengkorak, mandibula &
Klavikula)
Pembentukan tulang (1). Perkembangan pusat
osifikasi: Osteoblast menyekresi
matriks ekstraselular organik.
1. Osifikasi Intramebranosa

(2) Kalsifikasi: kalsium dan


garam mineral lain
mengendap dan matriks
(4)Perkembangan
ekstraselular mengalami
periosteum: mesenkim di
kalsifikasi (mengeras)
perifer tulang
berkembang menjadi
periosteum.

(3)Pembentukan
trabekula: matriks
ekstraseluler
berkembang menjadi
trabekula yg menyatu
(Gerard J. Tortora & Bryan membentuk subs.
Derrickson 15th ed 2017) Spongiosa.
2. Osifikasi endokondral

(3) Perkembangan
(4)Perkembangn
pusat osifikasi
cavitas
primer :dalam regio
(1)Perkembangan model (2)Pertumbuhan medullaris(sums
diafisis ini, jaringan
model um):Penghancur
kartilago:sel mesenkim tulang
kartilago:pertumbu an tulang oleh
berkembang menjadi menggantikan
han terjadi dgn osteoklast
kondroblast, membentuk model sebagian besar
pembelahan sel membentuk
kartilago kartilago.
kondrosit cavitas
medullaris.
Osifikasi endokondral…

(5)Perkembangan pusat (6)Pembentukan kartilago


osifikasi sekunder:ini artikularis & lamina
terjadi dalam epifisis epiphysealis: kedua
tulang. struktur terdiri dari kartilago
hialin.

(Tortora et.alGerard J. Tortora & Bryan Derrickson


15th ed 2017)
Pertumbuhan tulang panjang

 Lamina epiphysealis terdiri dari empat zona :


 Zona kartilago istirahat.
 Zona kartilago proliferatif.
 Zona kartilago hipertrofik.
 Zona kartilago yg mengalami kalsifikasi. Karena pembelahan sel
pd lamina epiphysealis (lempeng pertumbuhan), panjang diafisis
tulang bertambah.
Lamina epiphysealis (lempeng
pertumbuhan)

(a) Radiologi
menunjukkan lamina
epiphysealis dari os
Femur anak 3thn.

(b) Pertumbuhan memanjang tulang pada lamina epiphysealis


(b)Histologi lamina epiphysealis

(Tortora et.alGerard J. Tortora & Bryan Derrickson


15th ed 2017)
Fraktur dan perbaikan tulang

 Fraktur adalah patahnya tulang.


 Beberapa Fraktur yg lazim yaitu :
 Fraktur tertutup (sederhana), Fraktur terbuka (compound),
Fraktur comminuted, Fraktur Greenstick, Fraktur Impacted,
Stress, Pott, Colles.
 Perbaikan fraktur melibatkan :
1. Pembentukan hematom fraktur.
2. Pembentukan kalus fibrokartilaginosa.
3. Pembentukan kalus tulang
4. Remodelling tulang.
Langkah-langkah perbaikan Fraktur pada
tulang.

(1)Pembentukan (2)Pembentukan kalus (3) Pembentukan (4)Remodelling tulang


hematom fraktur fibrokartilaginosa kalus tulang

(Tortora et.alGerard J. Tortora & Bryan Derrickson


15th ed 2017)
Lapisan Long Bone
• Epiphysis
Ujung dari tulang
• Diaphysis
Batang tulang yg membungkus
medullary cavity
• Articular Cartilage
Bantalan pd ujung tulang untuk
pergerakan halus
• Epiphysial plate
Area yg terbuat dari kartilago
shg memungkinkan
pertumbuhan
Joint

• Pertemuan tulang dgn tulang


• Ligament : melekatkan tulang
dgn tulang
• Tipe joint:
o Immovable : tengkorak
o Ball & Socket : Bahu
o Hinge : Lutut
o Pivot : lengan
o Gliding : Vertebra
Joint

• Kartilago membungkus ujung dari


tulang yg bergerak utk mengurangi
friction
• Mendapat lubrikasi dari cairan yg
dihasilkan kapiler
Pentingnya Ca2+ plasma

 Bone remodelling, baik bone deposit maupun bone resorption


terus berlangsung di periosteum dan endosteum sepanjang
hidup.
 Kadar Ca2+ dlm darah penting dipertahankan dlm batas normal
utk berbagai proses fisiologis, spt: transmisi impuls saraf,
kontraksi otot, koagulasi darah, sekresi kelenjar dan saraf,
respons sel (second messenger) dan pembelahan sel.
 Kadar calcium normal 1.25 mg/dl
 Hipokalsemia : < 1.25
 Hiperkalsemia : > 1.25
Peranan Hormon PTH

• Dihasilkan oleh kelenjar parathyroid.

• Absorbsi kalsium dan fosfat dari tulang (ke


plasma darah).
• Meningkatkan kadar kalsium di darah

• Mengurangi ekskresi kalsium oleh ginjal.


Peranan Calcitonin

• Dihasilkan oleh sel-sel parafollikuler tiroid.

• Berfungsi utk reabsorbsi ion Ca dari plasma


darah ke dlm tulang.
• Merangsang sekresi calcium lewat ginjal
• Menurunkan kadar kalsium darah
Peranan Vit D3

• Disebut juga calcitriol, berasal


dari makanan
• Diaktifkan di ginjal
• absorbsi kalsium di epitel villi
usus meningkat
• (meningkatkan kadar kalsium
darah)
Pembentukan Vit D
Pengaturan Ca plasma
Respon motorik terhadap
ransangan
Apa itu Reflex

 Respon tubuh terhadap ransangan yang bersifat otomatis


dan di luar kontrol kesadaran kita.
 Mekanisme protektif tubuh.
 Terbagi atas: 1) reflex simple/dasar dan 2) reflex acquired
atau didapatkan.
Withdrawl Reflex
Lengkung reflex (Reflex Arch)

 Receptor sensoris
 Saraf afferent
 Pusat integrasi informasi
 Saraf efferent
 Efektor
Knee-jerk Reflex
References

 Human physiology, Laura lee Sherwood, 7th ed.


 Human anatomy and physiology, Elaine N Marieb, 9th ed.
 Textbook of medical physiology, Arthur C. Guyton, 11th
ed.
 Review of medical physiology, Ganong, 23rd ed.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai