Anda di halaman 1dari 2

Pakaian Adat

1. Iket
Agar manusia memiliki pamikir atau pemikiran yang kencang, tidak mudah terombang –
ambing hanya karena factor situasi atau orang lain tanpa pertimbangan yang matang.
2. Beskap
Membangun manusia di dalam maupun diluar. Beskap banyumasan/kucing anjlok =>
orang banyumasan yang senantiasa waspada.
3. Blangkon : Yogya ada mondolan, Solo tidak ada mondolan/pipih
4. Benik beskap
Manusia dalam melakukan tindakannya dalam segala hal selalu diniknik; artinya
diperhitungkan dengan cermat.
5. Epek
Apek; golek; mencari. Artinya dalam hidup ini, kita harus memanfaatkannya dengan
mencari ilmu pengetahuan yang berguna
6. Timang
Timang adalah pralambang bahwa ilmu yang ditempuh harus dipahami dengan jelas &
gamblang, agar tidak gamang atau menimbulkan rasa kuatir. (samang – samang; berasal
dari kata timang )
7. Jarik
Jarik adalah kain panjang yang dikenakan untuk menutupi tubuh sepanjang kaki. Jarik
artinya aja serik. Jangan mudah iri terhadap orang lain, karena iri hati hanya akan
menimbulkan rasa emosional, grusa – grusu dalam menanggapi segala masalah.
a. Truntum: menuntun, sebagai orang tua berkewajiban menuntun kedua mempelai
memasuki hidup baru atau berumah tangga yang banyak liku-likunya.
b. Wahyu Tumurun : Wahyu berarti anugerah, temurun berarti turun, dengan
menggunakan kain ini diharapkan mendapatkan anugerah dari yang Maha Kuasa
berupa kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta mendapat petunjukNya.
c. Sido Luhur : harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi
panutan masyarakat
d. sido mukti : harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
e. parang rusak: digunakan oleh para bangsawan pada masa dahulu untuk upacara-
upacara kenegaraan di lingkungan kraton
8. Wiru : wiwiren aja nganti kleru
9. Canela
Canela dijabarkan dari canthelna jroning nala, atau peganglah kuat di dalam hatimu.
Canela sama dengan selop,cripu atau sandal. Canela dikenakan di kaki dengan maksud
agar kita selalu menyembah lahir & batin, hanya di kaki-Nya
10. Curiga & Rangka
Curiga atau keris berujud wilahan, bilahan dan terdapat didalam warangka atau
wadahnya. Curiga dan warangka adalah pralambang bahwa manusia sebagai ciptaan
menyembah Tuhan sebagai penciptanya dalam sebuah hubungan kawula jumbuhing
Gusti. Curiga ditempatkan di belakang artinya dalam menyembah yang Maha Kuasa
hendaknya manusia bisa ngungkurake godhaning Syetan yang senantiasa mengganggu
manusia ketika akan bertindak kebaikan
11. Kemben : Busana basahan untuk penutup dada.
12. Stagen : yang berfungsi sebagai ikat pinggang, merupakan simbol agar bersabar/jadilah
manusia yang sabar, erat kaitannya dengan peribahasa jawa “dowo ususe” atau panjang
ususnya yang berarti sabar.

Anda mungkin juga menyukai