Disusun Oleh:
MUTIARA ZULYANTI (2021010005)
NURATINA (2021010043)
NOFITASARI (2021010029)
SRI LAILA FAUZIAH (2021010018)
M. ALFIN HADI PRASETYO (2021010031)
PENDIDIKAN SEJARAH
STKIP TAMAN SISWA BIMA
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I (PENDAHULUAN )
BAB II (PEMBAHASAN )
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan penulisan
1. Untuk memahami yang dimaksud dengan fatwa Ki Hadjar Dewantara
2. Untuk memahami yang dimaksud dengan Ajaran Ki Hadjar Dewantara/
Tmansiswa
3. Agar bisa memberikan contoh kongkrit dalam kehidupan sehari – hari
berdasarkan fatwa dan ajaran Ki Hadjar Dewantar
4. Guna untuk menambah wawasan mengenai Fatwa dan ajaran Ki Hadjar
Dewantara
5. Dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan fatwa dan
ajaran Ki Hadjar Dewantara .
BAB II
PEMBAHASAN
A. AJARAN HIDUP KI HADJAR DEWANTARA
1. LawanSastraNgestiMulya
Denganpengetahuankitamenujukemuliaan.Inilah yang dicita-citakan Ki
HadjardenganTamansiswanya, untuk kemuliaan nusa bangsa dan rakyat.
Sastra herdrayu ningrat pangruwatingdyu. Ilmu yang luhur dan mulia
akan menyelamatkan dunia serta melenyapkan kebiadaban.
Contoh : orang yang berilmudengantidakberilmu
2. Suci Tata Ngesti Tunggal
Dengan suci batinnya, tertib lahirnya menuju kesempurnaan, sebagai janji
yang harus diamalkan oleh tiap-tiap peserta perjuangan Tamansiswa.
Contoh : Orang yang baik dengan orang tidak baik
3. Hakdiriuntukmenuntutsalamdanbahagia
Berdasarkan asas tamansiswa yang menjadi syarat hidup mereka
berdasarkan pada ajaran agama, bahwa bagi Tuhan semua manusia itu
pada dasarnya sama, sama haknya dan sama kewajibannya. Sama haknya
mengatur hidupnya serta sama haknya menjalankan kewajiban
kemanusiaan untuk mengejar keselamatan hidup lahir dan bahagia dalam
hidup batinnya. Jangan kita hanya mengejar keselamatan lahir. Dan jangan
pula hanya mengejar kebahagiaan hidup batin.
Contoh: Tidak boleh sombong
Rasa
Rasa ialah kekuatan halus yang menyelimuti dan menyatu dari
setiap gambar-gambar atau citraan terhadap segala sesuatu yang
membawa kesan, hal ini sering kita namakan perasaan (emosi
pribadi).
Karsa
Karsa atau kehendak/tekad. Inilah kekuatan yang menggerakkan
segala Cipta dan Rasa itu menjadi terlaksana.
2. TRI HAYU
a. Mamayu hayuning sarira
Manusia harus memanfaatkan dan mengatur alam semesta
dengan proses yang berkelanjutan dan tidak dengan cara serta
merta. Manusia lebih dahulu harus belajar menata dirinya,
mengendalikan perilakunya, disiplin terhadap aturan dan norma
yang berlaku serta doktrin agama yang dianutnya, mencari jati
dirinya untuk mampu mengendalikan nafsu hingga jiwanya tertata
mencapai rahayuning jiwa.
Contohnya adalah kita sebagai individu harus belajar
mengendalikan diri sendiri mengikuti norma yang ada agar tercipta
jiwa yang bahagia dan menemukan jatidiri kita
4. TRINGA
a. Ngerti
Ngerti adalah mengerti atau mengetahui apa yang dilihatnya
Contohnya belajar tentang apa itu kebaikan.
b. Ngrosa
Ngrasaatau ikut merasakan terhadap apa yang telah dia mengerti
setelah belajar mengetahui segala sesuatu dari guru,lingkungan dan
dari alam melalui peng-alamannya untuk kemudian memikirkan jalan
keluar dan menentukan sikap sebagai pribadi dengan pendirian yang
kokoh, tangguh dan jelas-jelas memperlihatkan kepribadian bangsa
Indonesia yang terhormat. Dengan demikian siswa sungguh mengerti
apa yang akan dilakukan dan sadar akan apa yang dilakukan.
Contohnya merasakan apa itu kebaikan dan sadar itu baik
dilakukan atau tidak baik dilakukan.
c. Nglakoni
Nglakoniartinya melakukan atau berbuat dengan tindakan nyata
bukan hanya berpangku tangan menunggu wahyu dari langit. Merasa
dan mengerti saja tidak cukup,apa yang telah dimengerti dan dirasakan
harus diaplikasikan dalam tindakan untuk membuktikan bahwa subyek
belajar mau nglakoni atau melakukan tindakan.
Contohnya mengamalkan kebaikian yang telah ia pelajari dan ia
rasakan baik untuk dilakukan.
5. TRILOGI KEPEMIMPINAN
7. TRI DARMA
a. Berani Berintrospeksi
Memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri diawali dengan
sikap rendah hati. Menyadari bahwa kita tidak luput dari kekeliruan atau
kesalahan. Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri karena
selalu merasa benar. Akibatnya tidak ada pertumbuhan pribadi, karena
hanya bersikap menyalahkan orang lain, situasi atau bahkan Tuhan.
Memahami titik kritis berarti memiliki sikap waspada dan antisipasi.
Kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai situasi sebelum terjadi
hal-hal yang fatal.
A. KESIMPULAN
ajaran hidup ki hadjar dewantara
a. Cita – Cita Manusia Salam – Bahagia, Dunia Tertib – Damai
b. Kemerdekaan Diri, Tertib – Damai
c. Democratie En Leiderschap-Demokrasi Dan Pimpinan Kebijaksanaan
d. Sistem Among, Tut Wuri Handayani
e. Merdeka, Kesanggupan Dan Kemampuan Untuk Berdiri Sendiri
f. Zelfbedruiping Systeem – Opor Bebek Mateng Saka Awake Dewek
g. Hidup Hemat Dan Sederhana
h. Tamansiswa Masyarakat Tidak Berkelas
i. Kekeluargaan – Demokrasi Dengan Kepemimpinan
j. Terug Naar Het Nationale – Kembalilah Pada Asalmu
k. Kebangsaan – Kodrat Alam
l. Kebangsaan – Kemanusiaan
m. Kebangsaan – Persatuan Dan Kesatuan Nasional
n. Kebangsaan – Kerakyatan
o. Teori Trikon
p. Dasar Kulturil – Kontinu
q. Dasar Nasional – Konsentris
r. Dasar Kemasyarakatan – Konvergen
s. Tirulah Hidup Cecak
trilogi tamansiswa
Hidup salam dan bahagia, yang berarti selamat lahirnya dan bahagia
batinnya, dicapai dengan kecukupan sandang pangan keperluan jasmaniah dan
bebas merdeka jiwanya, bebas dari gangguan lahir dan gangguan batin, bebas dari
ketakutan.
Orang tak akan bahagia apabila hidupnya hanya dengan kecukupan makanan dan
pakaian, kalau dia hidup dalam ketidakbebasan dan ketakutan. Kecukupan
sandang pangan tanpa kebebasan dan kemerdekaan jiwa, tak akan memberi
bahagia. Sebaliknya kebahagiaan tak akan ada selama orang masih menderita
kekurangan keperluan jasmanihnya.
Cita-cita hidup salam dan bahagia hanya bisa di capai dalam satu
masyarakat yang tertib dan damai, tata lan tentrem (orde en vrede). Ketertiban
menjadi syarat mendatangkan damai, tetapi ketertiban oleh paksaan dan tekanan
tidak akan mendatangkan kedamaian hidup. Tertib lahirnya, damai batinya itulah
masyarakat yang akan dicapai oleh tamansiswa.
Salam bahagia bagi tiap orang, tertib damai bagi masyarakat.
a. TRI SAKTI
Cipta
Rasa
Karsa
b. TRI HAYU
Mamayu hayuning sarira
Mamayu hayuning bangsa
Mamayu hayuningmanungsa (bawana)
c. TRI PUSAT PENDIDIKAN
Pendidikan dilingkkungan keluarga
Pendidikan di lingkungan sekolah
Alam kemasyarakatan atau alam pemuda merupakan kancah pemuda
untuk beraktivitas dan beraktualisasi diri mengembangkan potensi
dirinya.
d. TRINGA
Ngerti
Ngrosa
Nglakoni
e. TRILOGI KEPEMIMPINAN
Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberikan teladan)
Ing Madyo Mangun Karso (di tengah memberikan bimbingan)
Tut Wuri Handayani (dibelakang memberi dorongan)
f. TRI PANTANGAN
B. SARAN
a. Ajaran – ajaran Tamansiswa sebaiknya diterapkan dan
dilakukan oleh mahasiswa, organisasi – organisasi dan seluruh
keluarga di Tamansiswa.
b. Dedikasi, loyalitas dan keikhlasan para pelaksana Perguruan
Tamansiswa agar tetap terpelihara dan dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA