Anda di halaman 1dari 17

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN
(STKIP) TAMAN SISWA BIMA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
TERAKREDITASI
No. SK: 009/BAN-PT/AK-XIV/S1/VII/2011
Jln,Lintas Bima-Tente Palibelo Bima. Tlp.(0374) 42891 Fax.
(0374) 43806

Nama : Rif’an
Semester : 3
Prodi : Pendidikan Sejarah
NIM : 2021010006

SOAL2 LATIHAN SEJARAH ASIA TENGGARA


Dosen Pengampu : NURNANINGSIH, M.Pd

1. Jelaskan pengertian Sejarah Asia tenggara ?


2. Jelaskan pengaruh budhisme terhadap pergerakkan kebangsaan Birma ?
3. Apa yang melatar belakangi sehingga terbentuknya AFPFL?
4. Seperti di Negara lain, selama masa pendudukan jepang keadaan social
ekonomi birma sangat menderita. Paparkan keadaan social dan ekonomu
birma pada saat pendudukan jepang !
5. Dalam tubuh AFPFL Pecah menjadi dua golongan. Sebutkan 2 golongan
tersebut dan tokohnya masing-masing?
6. Jelaskan latar belakang timbulnya Revolusi Thailand 1932?
7. Apa sajakah akibat yang ditimbulkan dari revolusi Thailand
8. Jelaskan sebab-sebab Revolusi Thailand dilihat dari segi Intern
(Ekonomi, social,Politik) dan segi Ekstern?
9. Apa yang anda ketahui tentang :
a. Monarki Konstitusional
b. Monarki mutlak/Absolut
10.Siapakah pimpinan Revolusi Militer pada tanggal 24 juni 1932?
11.Jelaskan secara singkat Thailand pada waktu PD II?
12.APA saja tindakan yang dilakukan Phibun dalam rangka memajukn
Thailand?
13.Apa sajakah problem Thailand yang paling urgent pada akhir PD II?
14.Jelaskan secara singkat Kedatangan Amerika Serikat ke Philipina
15.Perjanjian Paris (1898) mengakhiri perang Spanyol-Amerika.Sejak itu
philipina jatuh ketangan amaerika serikat. Apa isi dari perjanjian paris
tersebut!
16.Sebutkan dua pusat pertahana yang terkenal semasa menghadapi jepang?
17.Paparkan keadaan Philipina selama pendudukan jepang baik dilihat dalam
bidang Pendidikan, Ekonomi,Sosial, KUlturil
18.Tuliskan tiga Tindakan AFPFL?
19.Apa yang anda ketahui tentang :
1. Gerakkan hukbalahap
2. Tujuan Gerakkan Hukbalahap
3. Pimpinan Gerakkan Hukbalahap
20.Apa Yang menjadi Latar belakang Masalah Minoritas Muslim?

JAWABAN :

1. Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara.


Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta
kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik
Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia
di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di
barat.

Asia Tenggara biasa dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan
(ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM).
 Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah :

1. Kamboja,
2. Laos,
3. Myanmar 
4. Thailand
5. Vietnam

 Negara-negara yang termasuk ATM adalah :

1. Brunei,
2. Filipina,
3. Indonesia,
4. Malaysia,
5. Singapura,
6. Timor Leste

Malaysia, meskipun ada bagian yang tersambung ke benua Asia, biasa


dimasukkan ke dalam ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia
Tenggara terhimpun ke dalam organisasi ASEAN. Timor Leste yang
sebelumnya merupakan bagian dari Indonesia telah mengajukan diri menjadi
anggota ASEAN walaupun oleh beberapa pihak, atas alasan politis, negara ini
dimasukkan ke kawasan Pasifik.

Secara geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan
juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun demikian,
karena alasan politik Taiwan dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke
kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Christmas, yang terletak di
selatan Jawa, oleh beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun
secara politik berada di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua
dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun secara geologi
sudah tidak termasuk benua Asia.

Negara – negara Asia Tenggara :


 Kamboja
 Laos
 Myanmar
 Brunei Darussalam
 Malaysia
 Filipina
 Vietnam
 Singapura
 Thailand
 Indonesia
 Timor Leste
2. Pada walnya, pergerakan nasional dimotori oleh golongan biksu
(pongyis). Hal itu terkait dengan kebijakan dan sistem pemerintahan
kolonial Inggris, yang menurut mereka telah memarginalkan golongan
biksu dalam masyarakat Birma. Dari merekalah gerakan anti
kolonialisme Inggris di Birma muncul.
Bangsa Birma sangat merasakan kepahitan terhadap tindakan pemerintah
Kolonial Inggris akibat kekayaan dan sumber-sumber bahan mentah dikuasai
oleh pihak kolonial serta derajat nasional Birma diturunkan. Para rakyat
kesulitan mendapatkan pekerjaan. Sistem perekonomian dikuasai oleh pihak
kolonial Inggris membuat golongan pengusaha atau pedagang pribumi Birma
mulai disingkirkan. Selain itu, persaingan juga timbul antara Bangsa Birma
dengan Bangsa India. Karena sejak 1886 pemerintah kolonial Inggris
mengintegrasikan Birma sebagai propinsi bagian dari India dan status tersebut
berakhir pada tahun 1937. Bangsa India di Birma hidup sebagai tuan tanah,
peminjam uang atau kaum modal dan dalah realitanya bangsa India ini
merupakan saingan berat bagi bangsa Birma untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak. ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya nasionalisme Birma,
pada umumnya adalah seperti hal-hal berikut:
1. Pada hakekatnya bangsa Birma (baru tahun 1886 menjadi jajahan) belum
pernah hilang rasa kebangsaan. Kolonial Inggris belum pernah sempat
menanamkan pengaruh sedalam-dalamnya di Birma, karena Birma pada saat
itu menjadi bagian dari India.
2. Kemenangan Jepang dalam perang Jepang – Rusia 1905 yang memperkuat
nasionalisme di India, menimbulkan juga nasionalisme di Birma.
3. Nasionalisme di India mempengaruhi timbunya nasionalisme di Birma.
4. Perundang-undangan dalam perdamaian Versailles di man Wilson
memperjuangkan hak-hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa
yang belum merdeka
5. Montagu – Chelmsford reform, yang oleh Inggris ditentukan untuk India
dan tidak berlaku untuk Birma. Montagu – Chelsford Reform (goverment of
Indian Act 1919) adalah suatu undang-undang yang mengatur pemerintahan
India, akibat ketegangan tuntutan partai Kongres India terhadap Inggris.
Isi dari undang-undang tersebut adalah:
a. Pemerintahan di India dititik beratkan pada pemerintahan provinsi-provinsi
b. Pemerintahan di provinsi dipegang oleh Inggris dan India.
Inggris memegang urusan-urusan yang bersifat vital sedangkan India
memegang urusan yang tidak penting. Ini berarti pada hakikatnya ada dua
pemerintahan yang bersama-sama menjalankan pemerintah. Yang disebut
Dyarchy.
Pada hakikatnya nasionalisme Birma baru bergerak sesudah Perang Dunia I
(1918). Ketika Birma mendengar bahwa undang-undang tidak berlaku bagi
Birma, maka timbulah kegelisahan diantara bangsa Birma. Pada akhirnya
dibentuklah gerakan nasionalisme pertama pada tahun 1919 yang dengan
terang-terangan menentang Inggris. Gerakan ini ialah “The General Council of
Burmese Association” (GCBA). Satu persatu organisasi yang bersifat
nasionalisme muncul, ini merangsang semakin banyaknya para tokoh-tokoh
nasional yang berusaha memperjuangkan kemerdekaan negaranya tanpa diberi
kemerdekaan dari negara manapun. Salah satunya adalah organisasi yang
didirikan oleh para biksu.
Para biksu mendirikan organisasi anti kolonial sebagai bentuk perlawanan
terhadap pemerintahan kolonial. Organisasi tersebut adalah Young Mens
Buddhist Association (YMBA) yang didirikian di Rangoon pada tahun 1906
oleh para pongyis (biksu buddha) yang dipimpin oleh U May Oung. Organisasi
ini mentitikberatkan pada masalah keagamaan dan pelayanan sosial. Selain itu
organisasi ini juga berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap
fungsi sangha(komunitas Biksu Buddha) agar masyarakat tidak menjadi sekuler.
YMBA menyebarkan semangat nasionalisme, pembaharuan sosial,
peningkatan karya kesusasteraan dan kebudayaan. Anggota-anggotanya
menyebarkan semangat nasionalisme dan anti-kolonialisme melalui diskusi-
diskusi kelompok politik yang diadakan di Universitas Rangoon dan Sekolah
Judson (Saung, 1991). Pada tahun 1920 saat pertemuan Prome, YMBA berubah
nama menjadi GCBA (General Councis Of Buddhist Association atau Dewan
Umum Perkumpulan Budha) perubahan nama organiasi ini ikut mendororng
gelombang pergerakan nasionalisme yang semakin membesar
3. Latar belakang pembentukan AFPFL yaitu karena kaum nasionalis di
Burma merasa kemerdekaan yang diberikan Jepang untuk Burma
pada tanggal 1 Agustus 1943 merupakan kemerdekaan semu. Hal ini
terlihat dari intervensi atau campur tangan yang kuat dari Jepang dalam
segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan Burma. Sebagai contoh,
setiap keputusan yang diambil menyangkut urusan kenegaraan Burma
harus diketahui oleh Jepang. Selain itu, penderitaan rakyat Burma akibat
dari eksploitasi ekonomi yang dilakukan oleh Jepang juga menjadi
penyebab kaum nasionalis menjadi antipati terhadap Jepang.
Eksploitasi ini terkait dengan kepentingan Jepang dalam Perang Dunia
II.
4. Keadaan ekonomi dan sosial yang terjadi adalah sbb :
 Sulitnya pendistribusian bahan makanan seperti : beras, ikan,
minyak goreng, garam, dll. Pendistribusian bahan makanan yang
lamban tentu saja membuat rakyat sulit untuk memperoleh bahan
makanan.
 tentara Jepang mengambil alih semua transportasi sungai dan jalur
kereta api, hanya menyisakan sedikit angkutan muatan untuk
keperluan sipil.
 Terjadinya kemunduran ekonomi berupa inflasi yang tida
terkontrol.
 Adanya wabah penyakit seperti kolera, malaria, cacar, penyakit
pes.
 para petani yang banyak kehilangan hewan ternak mereka yang
berharga karena diambil paksa oleh tentara Jepang. Hewan ternak
ini dipergunakan sebagai bahan makanan oleh tentara Jepang.
Selain diambil paksa oleh tentara Jepang, hewan ternak mereka
juga banyak yang mati karena epidemik rinderpest.
 Sumber daya alam yang dieksploitasi habis-habisan
5. Ada 2 afpfl yaitu :
 Stable afpfl (afpfl stabil) yang dipimpin oleh ba swe dan kyaw
nyein
 Clean afpfl (afpfl bersih) yang dipimpin oleh U nu
6. Revolusi thailand adalah momen dalam titik balik sejarah thailand.
Revolusi thailand atau revolusi thailand tahun 1932 merupakan puncak
dari gerakan nasionalisme di thailand. Para sejarawan tidak menganggap
hal ini sebagai revolusi karena tidak disertai oleh orang ramai.  Revolusi
ini hanya dilakukan oleh para kaum intelektual dan militer.  Berbeda
dengan negara-negara lain. Revolusi di thailand meletus bukan
karena  perlawanan terhadap penjajahan. Tapi merupakan perlawanan
terhadap sistem pemerintahan monarki absolute dan merubahnya menjadi
monarki konstitusional. Masuknya ilmu pemerintahan barat, terutama
mengenai ide ide baru yang telah dipelajari para pemuda thailand menjadi
faktor yang mempercepat revolusi di thailand. Pengaruh ide-ide barat ini
telah memberi inspirasi kepada masyarakat thailand untuk mengubah cara
hidup mereka terutama dalam bidang politik Hal ini  menimbulkan
keinginan dalam diri para intelektual dan opsir-opsir militer thailand yang
revolusioner yang sudah terpengaruh pendidikan barat untuk mengubah
sistem pemerintahan monarki absolut menjadi sistem monarki
konstitusional.
Pada tanggal 25 juni sang raja kembali ke bangkok  setelah 2 hari bertemu
dengan pemimpin kerajaan sukhotai. Prajadhipok secara simbolik
memerintahkan untuk mengibarkan bendera thailand, menggantikan salah satu
tradisi dari dinasti chakri. Thailand akan mempunyai peraturan perundang-
undangan dalam kerangka bentuk pemerintahan yang demokrasi. Pemimpin dari
revolusi ini mencoba untuk memadukan ideologi barat dalam konstitusi dengan
realitas thailand itu sendiri. Pada tanggal 10 desember
1932 prajadhipok menandatangani konstitusi pertama thailand, mengakhiri
peraturan dari monarki absolut yang berlangsung 682 tahun dari
periode sukhothai. Meskipun monarki absolut telah berakhir, martabat dan rasa
hormat pada raja tetap dipertahankan. Raja telah menjadi simbol dari kasih
sayang, kehormatan, harapan, dan aspirasi dari orang-orang thailand. Kekuasaan
raja thailand sama dengan monarki konstitusional di inggris. Raja
dapat memveto peraturan perundang-undangan hanya satu kali dan akan
menjadi peraturan yang disetujui oleh parlemen lagi. Sang raja mempunyai
kekuasaan untuk membubarkan parlemen, tapi harus memerintahkan pemilihan
dalam tiga bulan sesudahnya. Pangeran kerajaan dilarang untuk memegang
segala bentuk posisi eksekutif. Tapi mereka dapat menjadi
anggota kerjasama diplomasi atau mempunyai fungsi kapasitas sebagai
penasehat. Sebagai akibat dari revolusi tahiland 1932 kekuasaan mutlak dari
raja dihapus dan di bentuk undang-undang dan parlemen. Dan kemudian
diangkatnya seorang perdana mentri.
7.  akibat yang ditimbulkan dari revolusi adalah sebagai berikut:
 Raja kehilangan hak istimawa yang mana paska revolusi raja tidak memil
iki kekuasaan langsung dalam urusan pemerintahan dan digantikan perda
na mentri
 Kehormatan raja dan bangsawan hampir hilang
 Pangeran tidak boleh menjabat sebagai menteri dan angkatan perang
 Pemimpin pemerintah adalah dari partai
8. a). Faktor ekstern :
 Pengaruh dari Barat
Perkembangan ilmu pengetahuan terutama paham pemerintahan demokrasi bara
t mendorong timbulnya rasa tidak puas bagi rakyat terhadap dominasi kekuasaa
n raja dan bangsawan, pengaruh barat masuk ke Thailand antara lain melalui par
a mahasiswa yang belajar diluar negeri. 
 Pimpinan Revolusi
Pridi Banouyong (Pradisto Manudharm) seorang sarjana hukum dan pernah bela
jar di Paris. Ia menjabat sebagai professor dalam ilmu hukum pada universitas C
ullalonsom. Untuk kepentingan revolusi sudah dipersiapka konstitusi. Bersama-
sama dengan anggota angkatan perang dibawah Phibun pada tanggal 24 Juni 19
32 mengambil alih kekuasaan dan mengorbankan revolusi tak berdarah. Rakyat 
tidak turut mengambil bagian dalam coup tersebut. Ternyata raja mau mengirim
, konstitusi sementara yang disodorkan oleh pridhi dan kawan- kawan, dalam un
dang
undang dasar dinyatakan bahwa kedaulatan penuh Muangthai berada di tangan r
akyat. Kekuasaan eksekutif ditangan dewan eksekutif, sedangkan kekuasaan leg
islative dipegang oleh mejelis rakyat. Sesudah revolusi maka dibentuk DPR dan 
cabinet sementara tetapi belum merupakan wakil rakyat, karena belum melalui 
penelitian umum. Dibentuk senationg yang beranggotakan 90 orang. Badan ini 
menunjuk dewan eksekutif yang bertugas mengumumkan undang-undang dan 
mengawasi menteri-menteri.
b). Faktor intern :
 Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi kacau menyebabkan timbulnya rasa kekecewaan di hat
i rakyat. Sejak pemerintahan raja Vajiroput kas negara krisis karena kurangnya 
control. Situasi ini diwariskan kepada penggantinya ialah prajadipok.Akibatnya 
merupakan beban bagi raja VII dan ia berusaha untuk memperbaiki kerajaan, na
mun tidak berhasil.Tahun 1930 mencoba meminta bantuan kepada Inggris dan 
USA, untuk diadakan penyelidikan kemudian diberi bantuan tetapi kurang berha
sil.Kaum bangsawan menuntut dihapuskannya hak-hak istimewa serta kontrak-
kontrak orang asing di Thialand.
 Faktor Sosial
Sampai tahun 1931 keadaan rakyat jelata tidak berubah. Para petani masi
h terbelakang meskipun modernisasi sudah cukup lama tetapi belum dapat menc
iptakan industry-industri yang besar yang dapat menampung pengangguran. Dal
am bidang perdagangan dipegang orang asing( China). Karena ekonomi hancur, 
pengangguran merajalela. Pajak yang harus dibayar oleh rakyat kepada pemerin
tah dinaikkan, sehingga timbul rasa tidak puas.
 Faktor Politik
Tindakan-tindakan raja sangat mengecewakan karena terlalu derastis, mis
alnya pemecatan pegawai yang menyebabkan pengangguran meningkat, meskip
un tujuannya untuk meningkatkan penghasilan negara dan mengurangi pengelua
ran negara, supaya khas tertutup. Pemerintahan masih bersifat absolute. Raja me
mperluas kekuasaan, dewan negara dan dewan legislative yang telah ada sejak t
ahun 1895 tetapi raja tetap memegang hak untuk mengangkat anggota dewan ter
sebut, sehingga anggotanya hanya terdiri dari orang-orang yang loyal pada raja. 
Meskipu tahun 1931 raja mengkodipikasikan undang-undang dan mewajibkan u
ntuk semua anak untuk belajar di sekolah rendah dengan cuma-cuma tetapi han
ya dapat dinikmati sebagian kecil masyarakat.
9. Monarki konstitusional : Monarki konstitusional atau monarki terbatas
memiliki badan pemerintah pusat seperti parlemen. Jadi, walaupun raja
dan ratu berperan sebagai pemimpin negara, mereka tidak bisa seenaknya
melakukan sesuatu.
Monarki absolut : Monarki absolut adalah jenis pemerintahan monarki yang
menempatkan kekuasaan raja atau ratu dalam posisi absolut. Hal ini berarti, raja
atau ratu yang memimpin suatu negara memiliki kekuataan hukum, bahkan
kata-kata yang diucapkan raja dan ratu bisa menjadi suatu kebijakan atau
peraturan yang berlaku.
10.pridi banomyong dan Mayor Plaek Phibunsongkhram
11.Thailand dalam Perang Dunia II secara resmi mengadopsi
posisi netral sampai diserang oleh Jepang pada bulan Desember 1941
yang menyebabkan gencatan senjata dan, kemudian, perjanjian aliansi
militer antara Thailand dan Kekaisaran Jepang. Pada awal Perang
Pasifik, Kekaisaran Jepang menekan pemerintah Thailand agar
mengizinkan pasukan Jepang untuk menyerang Malaya dan Burma
yang dikuasai Inggris. Pemerintah Thailand di bawah Plaek
Phibunsongkhram (hanya dikenal sebagai Phibun) menganggapnya
menguntungkan untuk bekerja sama dengan upaya perang Jepang, karena
Thailand melihat Jepang - yang berjanji untuk membantu Thailand
mendapatkan kembali beberapa wilayah Indochina (di Laos, Kamboja,
dan Myanmar saat ini) yang telah hilang karena diambil oleh Prancis -
sebagai sekutu melawan imperialisme Barat. Thailand yang memihak
Poros menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan Inggris dan
mengambil alih wilayah di negara-negara tetangga, meluas ke utara,
selatan, dan timur, membuat perbatasan dengan Cina di dekat Kengtung.
Setelah menjadi sekutu Kekaisaran Jepang, Thailand mempertahankan kendali
atas angkatan bersenjata dan urusan internalnya. Kebijakan Jepang tentang
Thailand berbeda dari hubungan mereka dengan negara boneka Manchukuo.
Jepang bermaksud hubungan bilateral serupa dengan antara Nazi
Jerman dan Finlandia, Bulgaria, dan Rumania. Namun, Thailand pada waktu itu
telah dicap oleh Jepang dan Sekutu sebagai "Italia Asia".
Sementara itu, pemerintah Thailand telah terpecah menjadi dua faksi: rezim
Phibun dan Gerakan Thai Merdeka, gerakan perlawanan pro-Sekutu yang
terorganisir dengan baik yang akhirnya berjumlah sekitar 90.000 gerilyawan
Thailand, didukung oleh pejabat pemerintah yang bersekutu dengan bupati Pridi
Banomyong. Gerakan ini aktif sejak 1942, menentang rezim Phibun dan Jepang.
Para partisan memberikan layanan spionase kepada Sekutu, melakukan
beberapa kegiatan sabotase, dan membantu merekayasa kejatuhan Phibun pada
tahun 1944. Setelah perang, Thailand menerima sedikit hukuman atas peran
perangnya di bawah Phibun.
Thailand mengalami sekitar 5.569 personel militer tewas selama perang, hampir
seluruhnya karena penyakit. Kematian dalam pertempuran termasuk 150
orang di Negara-negara Shan, 180 orang pada 8 Desember 1941 (hari invasi
singkat Jepang dan serangan Inggris yang gagal di Ledge), dan 100 orang
selama Perang singkat Perancis-Thailand.
12. kebijakannya antara lain :
 Kebijakan pemerintah Phibun Songkhram yang bernama Rathaniyom,
dimana maksud dari kebijakan tersebut adalah men-Siamkan semua
kelompok minoritas. Dalam kebijakan tersebut semua kebudayaan
minoritas muslim harus dihapuskan dan menganut kebudayaan Thai.
kebijakan yang dikeluarkan Phibun membuat muslim Melayu khawatir.
Phibun Songkhram melakukan penghilangan identitas budaya Melayu,
penghilangan identitas tersbut disegala bidang seperti pendidikan, bahasa,
pakaian, dan praktik keagamaan. Kebijakan Rathaniyom membuat
Melayu muslim dipaksa meninggalkan budaya Melayu dengan budya dan
identitas Budha Thailand. Cara hidup mereka yang berubah dari
sebelumnya mengakibatkan adanya cultural shock pada komunitas
muslim Melayu. Kebijakan Phibun diperkenalkan menerapkan aturan
penggunaan cara berpakaian seperti orang barat, dan amalan kehidupan
orang-orang Barat serta penjelasan mengenai dasar-dasar kerajaan.
Mereka dipaksa menerapkan unsur-unsur kehidupan barat dalam
kehidupan sehari-hari. Kewajiban 75 menggunakan nama Thai apabila
Melayu muslim akan memasuki sekolah negeri atau melamar pekerjaan
di instansi pemerintahan. Di dalam sekolah pun masyarakat muslim
Melayu dilarang menggunakan bahasa Melayu dan untuk percakapan
sehari-hari juga diharuskan menggunakan bahasa Thai.
 asimilasi budaya
 melakukan kerjasama dengan jepang
13.kelaparan dan wabah penyakit
14.Pada tahun 1896, Amerika mencari ide untuk menguasai Filipina yang
saat itu sudah dikuasai oleh Spanyol. Amerika ingin menguasai Filipina
karena Filipina memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan
Amerika ingin itu. Suatu hari Amerika datang mengunjungi Spanyol dan
mulai melakukan rencana tersebut. Akhirnya, Spanyol dapat berhasil
mundur setelah dikalahkan oleh negara Amerika Serikat pada saat itu
sehingga Spanyol menjajah wilayah lain.
Akhirnya, negara Spanyol kembali ke negara asalnya sebelum ia kembali
menjajah wilayah Asia Tenggara lainnya dan Amerika sendiri mulai
menyiapkan penjajahan di Filipina yang diawali di kota Manila. Sementara itu,
Amerika melakukan pendaratan di Filipina dan sedikit demi sedikit mulai
menguasai wilayah Manila secara perlahan.
Akan tetapi, pada bulan Agustus, Spanyol memberi informasi terhadap Amerika
bahwa mereka akan menyerah jika Amerika keluar dari wilayah Filipina karena
Spanyol yang sudah menguasai Filipina terlebih dahulu dan ia ragu jika
memberikan wilayah Filipina ke Amerika karena Spanyol ingin menguasai
sumber daya alam yang ada di Filipina.
Akhirnya, Amerika memiliki ide jika ia ingin damai dengan Spanyol dan ide ini
bukan ide baik karena ini termasuk ide licik untuk membohongi Spanyol
sehingga dilaksanakan rapat besar untuk melakukan negosiasi untuk menduduki
wilayah Filipina. Dalam rapat itu menghasilkan sebuah keputusan yaitu Spanyol
harus membayar sebesar 20 juta agar Amerika bisa pergi dari wilayah Filipina
dan Filipina sendiri akan dikuasai kembali oleh Spanyol.
Akhirnya, kedua negara saling menyetujui hasil rapat tersebut. Akan tetapi,
Spanyol tidak sesuai dengan kesepakatan karena Spanyol tidak membayar uang
yang sudah tertulis di rapat tersebut sehingga menyebabkan gencatan senjata
yang dilakukan oleh Amerika Serikat kepada Spanyol di wilayah Filipina. Hal
ini sangat merugikan masyarakat Filipina karena masyarakat Filipina ada yang
menjadi korban dalam gencatan ini.
Akhirnya, Amerika mempunyai ide lain dan mereka akhirnya bisa menduduki
kota Manila pada saat itu sehingga Spanyol ditangkap dan membuang mereka
ke laut dan ada yang ditembak hingga mati. Lalu, pihak Spanyol mulai
menyerah karena mereka tidak bisa mengalahkan Amerika dan membiarkan
Amerika untuk menguasai wilayah Filipina.
Kemudian Spanyol mencari jajahan baru di kawasan Asia Tenggara lainnya.
Amerika sendiri menguasai Filipina dan pada abad ke-19 mereka menguasai
seluruh wilayah Filipina tanpa ada hambatan dari negara lain yang ingin
menjajah wilayah ini.
15. Menurut perjanjian tersebut, Amerika
Serikat membayar Spanyol AS$20 juta untuk kepemilikan Guam , Puerto
Riko , dan Filipina yang telah berpikir untuk membebaskan diri mereka
dari pemerintahan kolonial yang kemudian menyerang Amerika Serikat
dalam Perang-Amerika Filipina . Puerto Riko dan Guam juga di bawah
kuasa Amerika, dan Spanyol melepas klaimnya
terhadap Kuba . Kekalahan ini menutup pesona Spanyol , dan
menandakan awal periode kuasai kolonial Amerika Serikat.
16. Singapura & malaya serta filipina
17.keadaan filipina pada masa kependudukan jepang :
a. bidang politik
Dalam bidang politik, pemerintah militer Jepang membentuk organisasi pusat
pemerintahan Filipina yang bernama Executive Commission yang terdiri dari
enam departemen. Dengan terbentuknya pemerintahan sipil, pemerintah militer
Jepang pada tanggal 14 Oktober 1943 memproklamasikan kemerdekaan Filipina
dengan menunjuk Jose P. Laurel sebagai presiden Filipina. Namun demikian
seluruh urusan pemerintahan selalu dalam pengawasan pemerintah militer
Jepang. 
b. bidang ekonomi
Dalam bidang ekonomi, pemerintah militer Jepang bermaksud mengeksploitasi
seluruh sumber daya alam yang ada di Filipina untuk kepentingan industri dan
tentaranya. Dalam bidang ekonomi, industri dan perdagangan sangat menderita
dan pertanian mengalami kemunduran, sebab banyak petani yang enggan
mengerjakan lahannya. Rakyat dipaksa menanam kapas untuk kepentingan
Jepang. Dengan keadaan ekonomi demikian menyebabkan harga-harga
melambung tinggi, sebaliknya nilai mata uang mengalami penurunan. Karena
nilai uang sangat merosot maka ada istilah Micky Mouse Money. Aktifitas
ekonomi selama masa pendudukan secara kebutuhan sangatlah terbatas. Industri
komersil dan perdagangan sangat menderita dan mengalami kemerosotan.
Kuda, mobil, truk dan alat transportasi lainnya disita oleh Jepang. Sebagai
gantinya para pemilik alat transportasi tersebut menerima potongan kertas
dengan tulisan yang tak bisa dibaca didalmnya. Sebagai penghibur dalam
penerimaan potongan kertas yang demikian ini yang hanya dapat digunakan
sebagai kertas pembungkus rokok.

Penduduk kota Manila, ditidak mempunyai lahan pertanian untuk membayar


hutang-hutang mereka dan mereka sangatlah menderita. Para petani tingkat
rendahan sampai sekarang semakin tenggelam akibat dari kaum burjuis dan
tidak adanya kepemilkan tanah.

c. Dalam bidang sosial budaya


Dalam bidang sosial budaya, kehidupan rakyat Filipina sangat
menyedihkan. Aktivitas budaya Filipina dikontrol oleh pemerintah militer
Jepang. Dalam bidang sosial, kehidupan rakyat sangat menyedihkan dan
merupakan cobaan yang berat. Rakyat sendiri mempunyai banyak musuh,
seperti kelaparan dan menghadapi polisi militer Jepang (Kompetei) yang
kadang tidak bersikap perikemanusiaan. Karena kondisi sosial yang sangat
buruk tadi maka kejahatan merajalela, terutama kejahatan untuk mendapat
bahan makanan. Dilain pihak ada orang-orang yang hidup mewah yang sering
di sebut kaum borjuis baru, yaitu golongan yang mau kerjasama dengan Jepang.
Dalam hal ini kebanyakan kaum pedagang. Dalam bidang budaya, semua
pengaruh yang berbau USA (Barat) di hilangkan dan digantikan kebudayaan
Jepang. Karena kondisi ini mulai timbulah perlawanan-perlawanan terhadap
Jepang
d. Dalam bidang pendidikan
Dalam bidang pendidikan Jepang memiliki tujuan yakni menghilangkan
kebudayaan barat. Usaha yang dilakukan adalah dengan mendirikan sekolah-
sekolah dasar sebab dalam tingkat ini mudah untuk mempengruhi propaganda
Jepang. Disini juga Jepang membangun sekolah kejuruan dan kursus-kursus
pertanian. Dalam pelajaran formal juga diajarkan sejarah Filipina dalam bahasa
Tagalog. Tapi karena kekurangan ekonomi jadi menyebabkan tidak ada gairah
rakyat untuk bersekolah.

18. pertama, merdeka sepenuhnya tanpa ada ikatan lagi dengan Inggris,
dan kedua, Commonwealth, ketiga adalah dibentuknya Constituent
Assembly yaitu majelis konstituante yang bertugas merumuskan
bentuk ketatanegaraan Burma.
19. a. Hukbalahap adalah kependekan dari Hukbo ng Bayan laban Sa Hapon
atau People’s Anti Japanese Army. Berdiri pada tanggal 29 Maret 1942 di
Mount Arayat yang melewati propinsi Pampanga, Tarlac dan Nueva Ecija.
Hukbalahap ini beranggotakan tokoh-tokoh sosialis dan para petani penggarap
lahan yang sebelumnya juga bergabung dengan organisasi petani Setelah Jepang
mundur dari Filipina gerakan ini kemudian berubah namanya menjadi Hujbong
Mapagpalaya ng Bayan atau People’s Liberation Army. Lawan yang dihadapi
pun berubah, dari tentara Jepang menjadi melawan pemerintahan Republik
Filipina yang baru terbentuk. Kerap kali dikatakan bahwa Hukbalahap
mengadakan pemberontakan dalam dua tahap. Tahap yang pertama berlangsung
pada 1946—1950 dan tahapan kedua berlangsung antara 1950—1955.
Untuk mengetahaui penyebab munculnya gerakan petani di Filipina, kita
terlebih dahulu harus mengerti mengenai hubungan tradisional patron klien
antara elite lokal pemilik tanah/ tuan tanah dengan para petani penggarap.
Sistem seperti ini sebenarnya sudah ada bahkan sebelum masuknya penjajah
Spanyol ke Pulau Luzon. Pola hubungan ini memungkinkan adanya jaminan
mengenai substensi oleh para tuan tanah untuk para petaninya. Kondisi ini
kemudian berubah seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan
perkembangan pasar komersial. Para tuan tanah menekan upah menjadi
serendah mungkin untuk mendapatkan hasil keuntungan semaksimal mungkin.
Hubungan patron klien berubah menjadi eksploitasi terhadap para petani
penggarap tahan.
Pasa awal munculnya tuntutan para petani adalah untuk mereformasi sistem
sewa tanah, bukan sama sekali menghapus sistem tersebut. Sebagai contoh para
petani di central Luzon menuntut penurunan biaya sewa dan jaminan
kesejahteraan. Namun dalam perkembangannya kemudian, gerakan protes ini
berkembang menjadi pemberontakan. Pemberontakan, menurut point of view
petani, adalah sebuah usaha terakhir yang bisa dilakukan. Mereka melakukan
pemberontakan juga sebagai reaksi atas tindakan represif yang dilakukan oleh
pemerintahan kolonial.
Perlawanan terhadap pemerintahan koloni Spanyol pun berlangsung. Akan
tetapi gerakan tersebut masih bersikap lokal, setempat, dan belum terorganisir
dengan baik. Yang terbesar adalah pemberontahan tahun 1899—1902. Pada saat
Amerika menganeksasi Filipna setelah perang Spanyol-Amerika, orang-orang
Filipina diberi kesempatan dan tanggung jawab untuk memerintah negerinya
sendiri. Tanah yang pada masa penjajahan Spanyol diambil dari para tuan tanah
untuk kemudian menjadi milik gereja, ketika AS datang tanah tersebut dijual
untuk publik. Amerika Serikat kemudian megesayahkan Tydings-McDuffie
Act. Keputusan ini diratifikasi oleh Philippine Congress. Isinya adalah janji
akan diberikannya kemerdekan penuh pada Filipina di tanggal 4 Juli 1946.
Sebelum merdeka penuh, Filipina adalah Negara persemakmuran di bawah
kekuasaan Amerika.
Masa Pendudukan Jepang
Pada saat Jepang menginvasi Filipina situasi politik di central Luzon pun
berubah. Pemerintahan militer Jepang bertindak represif terhadap orang-orang
dari organisasi petani. Akibatnya, Gerakan petani pun bergerak di bawah tanah.
Hukbalahap muncul sebagai perkembangan dari Gerakan Petani yang telah
muncul sebelumnya; seperti Kalipunang Pambansa ng mga Magsasaka sa
Pilipinas (KPMP), sebuah organisasi petani yang cukup berpengaruh di tahun
1930an; adapula Pambansang Kaisahan ng mga Magbubukid (PKM), atau
disebut juga Nation Peasants Union. Namun kemudian, semakin lama semakin
berkembang. Akhirnya, Hukbalahap menjadi organisasi paling besar dan paling
aktif di Central Luzon. Pendudukan jepang di Filipina tidak berlangsung lama.
Menyusul kekalahannya pada sekutu, Jepang pun hengkang dari Filipina.
Setelah Jepang mundur, pemerintahan baru di Filipina menghadapi
permasalahan serius. Perkonomian Filipina dalam kondisi yang buruk. Rakyat
menderita kelaparan, sementara angka pengangguran pun meningkat Sementara
itu, sejak kemerdekaannya di tahun 1946, pemerintah Republik Filipna sudah
harus menghadapi Gerakan Hukbalahap. Setelah dengan Jepang sudah tercapai
penyelesaian, Hukbalahap berupaya untuk mengkontrol pemerintahan yang baru
terbentuk. Akan tetapi usaha tersebut gagal. Hukbalahap kemudian berganti
nama menjadi People’s Liberation Army (Hukbong Magpalayang Bayan,
HMB) dan mengadakan pemberontakan.
Hukbalahap Pasca Pendudukan Jepang
Hukbalahap (yang kemudian berubah nama menjadi HMB) sebagai sebuah
gerakan terhitung sukses hingga bisa bertahan sampai tahun 1955. Dukungan
dari masyarakat lokal (setempat)lah yang membuat gerakan ini bertahan lama
(kurang lebih sampai 10 tahun). Organisasi Hukbalahap memiliki basis massa
dari golongan petani.Yang mendorong masyarakat petani untuk ikut dalam
gerakan hukbalahap ini adalah reformasi agraria. System landtenure yang ada
malah membuat mereka rugi. Para petani ingin memiliki tanah yang telah
mereka garap selama beberapa generasi. Ini tentunya selaras dengan slogan
Hukbalahap land for the landless.
Selama pemberontakannya itu, pasukan huk sempat menguasai sebagian daerah
di Luzon. Di daerah tersebut mereka membentuk pemerintahan sendiri.
Dilakukan pula perekrutan pegawai administrasi, pemungutan pajak, bahkan
juga membangun dan mengelola sekolah-sekolah. Perlawanan terhadap Jepang
telah membuat mereka lebih berpengalaman untuk melakukan perlawanan
terhadap pemerintah.
Hukbalahap kemudian terntegrasi dengan Partai Komunis Filipina dan
mengajukan tuntutan kepemilikan bersama tanah pertanian. Pertempuran pun
terjadi antara polisi Filipina bekerjasama dengan tuan tanah melawan pasukan
Huk. Pada bulan Februari 1948 presiden Roxas mengeluarkan kebijakan untuk
memaafkan mereka kolaborator, yang sempat bekerjasama dengan Jepang.
Disaat saat yang sama ia juga mengumumkan HMB sebagai organisasi ilegal.
Untuk itu, akan ditempuh langkah untuk menumpas pemberontakan ini. Upaya
ini diteruskan oleh pengganti Roxas, yaitu Presiden Quirino. Tugas penumpasan
Hukbalahap diserahkan pada Ramon Magsaysay. Magsaysay mengusulkan
untuk diadakan pelatihan bagi angkatan bersenjata Filipina dengan bantuan
Amerika Serikat. Pada tahun 1950 angkatan bersenjata melakukan penangkapan
para pempian gerakan ini. Sementara bagi anggota yang menyerahkan diri akan
diberikan amnesti. Pemberontakan Hukbalahap ini baru benar-benar berakhir
pada saat Luis Taruc menyerah di tahun 1955.
b. Tujuan gerakan hukbahalap
 Melawan Jepang
 Mengadakan pembaharuan tanah
 Memperthankan tanah-tanah milik tuan-tuan yang telah pergi ke kota.
c. Pimpinan Hukbalahap terbagi kedalam tiga kategori. Pertama adalah
pemimpin di tingkat lokal. Mereka biasanya berasal dari kalangan
petani, contohnya:Hilary Filipe dan Patricio del Rosario. Yang kedua
adalah pimpinan di tingkat pusat.orang-orang yang bukan berasal dari
golongan petani, namun bersimpati dengan perjuangan petani. Mereka
ingin perubahan yang lebih radikal. Kebanyakan dari golongan
intelektual ini duduk dalam Partai Komunis Filipina (PKP). Tokohnya
antara lain Mateo del Castilo, Jose Lova, Jesus Lava. Yang terakhir
adalah golongan menengah. Mereka memiliki latar belakang keluarga
petani namun telah mengenyam pendidikan. Tokoh pimpinan seperti
ini adalah Luis Taruc dan Cenon Bungay.
1 Tidak adanya perhatian dari pemerintah thailand, adanya pembantaian
oleh pemerintah serta perlakuan diskriminatif lainnya seperti sekolah –
sekolah muslim yang dihancurkan dan diganti dengan sekolah thai dan
juga mereka kesulian dalam beribadah

Anda mungkin juga menyukai