Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
FRM/FISE/85-
00
1 April 2010
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Prodi/Jurusan : Ilmu Sejarah / Pendidikan Sejarah


Mata Kuliah : Sejarah Asia Tenggara
Kode Mata Kuliah : ISJ6313 / S-1
SKS : 3 (tiga) SKS
Semester : 3 (gasal)
Dosen : Danar Widiyanta, M.Hum.
Sifat Ujian : Open Book
Waktu : II (09.20-10.50)
Tanggal : Rabu, 29 Desember 2021
Ruang : Online

Nama :Tegar Pratama


NIM :20407144022
Prodi/Kelas : Ilmu Sejarah/B 2020

1. Mengapa nasionalisme di Pilipina muncul lebih awal dibandingkan negara


lain di Asia Tenggara. Jelaskan pula organisasi nasional yang pernah ada
di Pilipina.
Secara etimologis nasionalisme bias didefinisikan menjadi dua pengertian.
Pertama, Nasionalisme (lama) adalah faham kebangsaan yang berdasarkan
kepada kejayaan masa lampau. Kedua, nasionalisme (modern) adalah faham
kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk Negara yang bersatu
berdaulat dan demokrasi. Nasionalisme di Asia tenggara sendiri merupakan
sebuah faham yang mencerminkan bangsa-bangsa di Asia Tenggara telah
tergugah sebagai reaksi atas imperialisme barat. Adapun negara tertua dan
pertama yang menganut faham nasionalisme ialah Filipina. Nasionalisme di
Filipina sendiri telah terasa sejak tahun 1800-an.
Filipina merupakan sebuah negara di kawasan Asia Tenggara, negara ini
merupakan bekas jajahan Spanyol dan sekarang berbentuk republik. Filipina
salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia yang dibagian utara dan timurnya
berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, sebelah selatan dengan
Indonesia, dan sebelah Barat dengan Malaysia serta Laut China Selatan.
Pergerakan nasionalisme filipina sendiri dimulai ketika pada akhir Abad ke-18,
perubahan politik dan ekonomi di Eropa akhirnya mulai mempengaruhi
Spanyol dan berdampak juga pada pengaruh mereka di Filipina. Pada tahun
1863, dibuka pendidikan publik (rakyat) di Filipina dan kemudian gereja yang
mengendalikan kurikulum dari sekolah rakyat tersebut. Kurang lebih dari
seperlima dari mereka yang bersekolah dapat membaca dan menulis dalam
bahasa Spanyol, namun jauh lebih sedikit yang bisa berbicara dengan benar.
Namun, pendidikan tinggi disana masih sulit diakses, hanya anak orang kaya
saja yang dapat menempuh pendidikan tinggi dan kebanyakan dikirim ke eropa.
Di sana, nasionalisme dan hasrat untuk reformasi berkembang di atmosfer
liberal. Dari kelompok siswa Filipina luar negeri yang berbakat ini muncul apa
yang kemudian dikenal sebagai Gerakan Propaganda. Majalah, puisi, dan
pamflet berkembang pesat. Salah satu tokoh terpelajar dalam gerakan
nasionalisme filipina adalah José Rizal. Pada tahun 1892, José Rizal kembali ke
Filipina dan membentuk Liga Filipina yaitu sebuah gerakan masyarakat yang
sebenarnya berpikiran reformasi sederhana yang loyal kepada Spanyol dan
tidak mengembuskan kata kemerdekaan. Tetapi Rizal dengan cepat ditangkap
oleh orang Spanyol yang terlalu takut, diasingkan ke sebuah pulau terpencil di
Selatan dan akhirnya dieksekusi pada tahun 1896.
Hal diatas merupakan salah satu faktor cepatnya gerakan nasionalisme di
filipina berkembang, yaitu munculnya kaum terpelajar yang berpendidikan
barat sehingga mereka mmiliki kesadaran nasional dan berusaha
mengembangkannya. Selain itu filipina menjadi negara pertama yang menganut
nasionalisme karena mereka lebih dulu mengenal nasionalisme pada abad ke-
19 lebih dulu dari negara asia tenggara yang lain yang rata-rata terjadi di abad
ke-20, dan terjadi dalam dua masa yang berbeda oleh dua negara yang berbeda
pula yaitu Spanyol dan Amerika Serikat. Faktor internal dari rakyat filipina juga
mempengaruhi pergerakan nasionalisme disini Rakyat Filipina pernah
merasakan suasana Liberal pada masa Gubernur Torre tahun 1869-1871. Maka
rakyat lebih cenderung untuk bersifat liberal karena sudah terasa enaknya masa
itu. Selanjutnya faktor internal adalah Karena perlakuan yang lebih tidak adil
terhadap kehidupan bangsa Filipina baik dalam bidang politik, ekonomi, social.
Pada bidang politik sendiri orang Filipina tidak boleh duduk dalam
pemerintahan. Lalu pada bidang sosial, pelayanan terhadap masyarakat dan
tentara tidak sama dengan pelayanan terhadap bangsa spanyol. Dan yang
terakhir pada bidang ekonomi, terjadi pemerasan terhadap suasana para petani
yang dilakukan oleh pemerintah Spanyoldan keum gereja. Lalu faktor dari luar
yang menggerakan nasionalisme filipina ialah Dibukanya Terusan Suez pada
tahun 1869 yang lebih mudah dalam menghubungkan arus informasi dari barat
kepada Negara-negara lain di wilayah Asia. Hal ini menyebabkan masuknya
paham liberalisme dan demokrasi di Pilipina. Pergerakan dan kebangkitan
nasionalisme di Filipina terbagi menjadi tiga periode. Pada periode pertama
(sampai tahun 1872) masih ada gerakan nasionalis di beberapa tempat dalam
bentuk perlawanan lokal. Pada periode kedua (1872-1896), sebuah organisasi
bernama Comparenismo, yang berarti persahabatan, didirikan dengan
tujuanuntuk memajukan pendidikan patriotik rakyat Filipina. Pada periode
ketiga (1896-1901), setelah kepergian Aqwnaldo, perjuangan melawan
penjajah,berhenti dan Spanyol gagal memenuhi janjinya. Aqwnaldo kemudian
kembali ke Filipina untuk mendeklarasikan kemerdekaan Filipina pada 12 Juni
1898.
2. Masa pemerintahan Ne Win melahirkan totaliterisme di Myanmar.
Jelaskan pernyataan di atas dan bagaimana dampaknya terhadap
Myanmar dewasa ini.

Ne Win telah menduduki jabatan sebagai pemimpin Myanmar sejak 1962


ketika ia melakukan kudeta terhadap pemerintahan sebelumnya. Dalam masa
kepemimpinan rezim militer Ne Win menggunakan nilai-nilai sosialisme
menjdi intrument untuk mendapatkan legitimasi pemerintahan. Pada masanya
ia Burnase sosialist program party sebagai salah satu partai yang boleh
melakukan kegiatan politik. Ia juga membatasi kebebasan berpendapat dan
melarang pendidikan yang membentuk pemikiran kritis. Ne Win memimin
Myanmar saat itu dengan tidakan yang represif terhadap penduduk sipil yang
tidak sependapat dengannya.
Pemerintahaan saat itu dikuasai sepenuhnya oleh militer atau bisa disebut
dengan Junta Militer. Pada masa Ne Win inilah melahirkan totaliterisme di
Mnyanmar, hak asasi setiap orang tidak dipedulikan, dikarenakan itu banyak
pelanggaran HAM yang terjadi di Myanmar. Karena banyaknya tindakan
pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer di Myanmar hingga menjadi
sorotan dunia Internasional. Salah satu akbiat dari banyaknya pelanggaran
HAM di Myanmar adalah pemutusan hubungan ekonomi dengan Amerika.
PBB dan organisasi lainya juga secara masif melaporkan pelangarah HAM yang
terus terjadi di Myanmar pada masa junta militer ini.
Kekuasaan militer yang berkuasa di Myanmar menjadikan militer sebagai
kekuatan utama dalam politik Myanmar bahkan sampai sekarang. Walaupun
Myanmar sekarang mulai menegakkan demokrasi dan junta militer dibubarkan
setelah diadakan pemilihan umum yang kemudian pemerintahan sipil mualu
berkuasa di Myanmar. Pelanggaran HAM di Myamnar masih sering terjadi oleh
militer terhadap ethnis minoritas seperti apa yang meinimpa komunitas muslim
Rohingnya. Pelangara HAM yang masih sering dilakukan militer masih
menjadi PR bagi pemerintahan Myanmar saat ini. Hal itu juga kemudian bisa
berdampak terhadap hubungan Myanmar dengan negara lain, baik hubungan
ekonomi, politik, dll.

3. Kaitkan hubungan antara jatuhnya Benteng Dien Bien Phu, Perjanjian


Jenewa, dan kedudukan Amerika Serikat di Vietnam.
Pecahnya Perang Vietnam pada tahun 1954 berakibat pada runtuhnya
Benteng Dien Bien Phu. Perang Vietnam merupakan perang terlama yang
pernah dialami Amerika. Perang ini terjadi untuk memperjuangkan
kemerdekaan Vietnam dari para kolonial Barat, yakni Prancis dan Amerika
Serikat. Terejadinya Peran Vietnam dilatarbelakangi ketika bangsa Prancis
ingin menguasai wilayah jajahannya kembali, mengingat Prancis pernah
menjadikan Vietnam menjadi kawasan Indocina pada awal abad-19.
Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam antara lain ingin
menjadikan Vietnam, khusus wilayah Vietnam Selatang sebagai negara anti-
komunis di Asia Tenggara. Melihat hal tersebut, Amerika Serikat memiliki
ketakutan akan adanya negara komunis yang kuat di Asia Tenggara. Dengan
begitu, Amerika Serikat yang semula tidak terlibat dalam perang ini mulai ikut
andil dalam bagian ini.
Ho Chi Minh sebagai tokoh nasionalis yang menganut paham komunis
melakukan perundingan setelah mendengar masalah itu. Hasil dari perundingan
tersebut yakni kemerdekaan Vietnam harus dilalui dengan senjata. Maka
dimulailah perang antara rakay dengan Perancis. Pada saat ini ,Amerika Serikat
dan Perancis membangun benteng Dien Bien Phu untuk menangkal inflitrasi
pasukan Viet Minh ke Laos yang dikuasai Perancis. Dien Bien Phu merupakan
peristiwa terakhir pertempuran dalam Perang Vietnam. Setelah mengalami
pertempuran yang merugikan kedua pihak, Viet Minh memiliki rencana untuk
menguasai dan mempertahankan wilayah Vietnam yang diduduki oleh Prancis.
Guna menghancurkan kekuatan Prancis, Viet Minh harus melumpuhkan
benteng-benteng pertahanan yang dibangun oleh Prancis.
Pada 15 Maret 1954, Viet Minh menyerang benteng Dien Bien Phu.
Pertempuran berlangsung selama berminggu-minggu dengan kondisi yang
sama-sama kuat atas kedua pihak. Pada 7 Mei 1954 dimana Prancis mengalami
kekalahan karena tidak adanya pasokan bantuan baik makanan maupun amunisi
senjata. Berakhirnya perang ini ditandai Perjanjian Jenew (Geneva
Aggrements) pada 20 Juli 1954. Dalam perjanjian tersebut terdapat beberapa
poin antara lain:
a. Kesepakatan gencatan senjata
b. Vietnam dibagi dua untuk sementara dan memiliki zona demiliterisaasi
di area 17 pararel.
c. Relokasi personel militer Prancis yang berada di utara serta relokasi
personel Viet Minh yang berada di selatan dengan jangka waktu selama
300 hari.
d. Relokasi warga Vietnam utara yang sebelumnya berada di selatan,
begitu juga sebaliknya terhadap warga Vietnam selatan yang berada di
utara.
Dalam perjanjian tersebut, terjadi kesepatan bahwa Prancis mengakui
kedaulatan negara Vietnam, dan negara-negara Indochina lainnya.

4. Jelaskan proses panjang terbentuknya Federasi Malaysia hingga


terpisahnya Singapura.
Federasi Malaysia bisa terbentuk dikarenakan kembalinya inggris ke
Malaysia pada tahun 1946. Hal ini dilakukan inggris setelah kekalahan jepang
dari sekutu pada 1945, dan jepang memberikan ruanh kepada Partai komunis
malaya untuk menduduki malaysia Pada saat itu Partai Komunis Malaysia
melakukan tindakan – tindakan kejam kepada penduduk Malaysia. Pada tahun
1946, Inggris kembali menduduki Malaysia dan berupaya membendung
komunisme di Malaysia terutama Partai Komunis Malaysia.
Untuk mengembalikan kestabilan Malaysia, Inggris membentuk
Malaya Union pada 1 Januari 1946 dengan usulan Mac Michael Treaty.
Kebijakan tersebut mendapat pertentangan dari penduduk Malaysia terutama
golongan nasionalis Melayu. Mereka menganggap bahwa Inggris memberi
kewarganegaraan kepada etnis Cina, India, dan kaum minoritas lain. Hal ini
melihat bahwa banyak etnis Cina, India, dan Kaum Minoritas lainnya yang
ingin bergabung ke Malaysia.
Kemudian pada Mei 1946 terbentuk sebuah organisasi United Malay
National Organization (UMNO). Tujuan dari terbentuknya UMNO antara lain
guna menentang adanya kesatuan Malaya dalam Malaya Union. Sehingga pada
Februari 1948, pihak Inggris melakukan perundingan dengan UMNO dalam
rangka membuat kebijakan baru dalam membentuk sistem pemerintahan baru.
Inggris sepakat untuk membubarkan Malaya Union dan diganti dengan
Federasi Malaya.
Dalam pembentukan Federasi Malaysia diadakan perjanjian yang
dikenal dengan Perjanjian Persekutuan Malaya 1948. Pada perjanjian tersebut
menyatakan bahwa dalam pemerintahan Federasi Malayasia dijabat oleh
beberapa pihak Inggris dan Malysia. Setelah terbentuknya Federasi Malaya,
terjadi perkembangan dalam partai-partai politik di Malaysia.
Berdirinya Partai Gabungan yang terdiri dari etnis-etnis di Malysia
mewujudkan cita-cita Malaysia sebagai negara yang memiliki dasar sistem
demokrasi. Pada 1956, Tunku bersama wakil Partai Gabungan melakukan
perundingan kemerdekaan. Hasil dari perundingan tersebut yakni Malaysia
mendapat kemerdekaan sepenuhnya di bawah Commonwalth pada 31 Agustus
1957. Tunku berencana melakukan penggabungan wilayah-wilayah sekitar
Malaya dengan membentuk negara Malaysia untuk melakukan perkembangan
politik. Pada akhirnya upaya tersebut berhasil, sehingga pada 1963
terbentuklah negara Federasi Malaysia yang terdiri negara Malaya, Sabah,
Sarawak, dan Singapura.
Singapura bergabung dengan Federasi Malaysia karena tidak stabilnya
perekonomian Singapura akibat dari perlawanan Jepang serta keterbatasan
lahan pekerjaan. Namun pada tahun 1965, Singapura resmi keluar dalam
Federasi Malaysia. Tunku terpaksa mengeluarkan Dingapura karena adanya
konflik antara Singapura dan Malaysia. Perdana Menteri Singapura, yakni Lee
Kuan Yew saat itu ingin mencoba menggantikan kedudukan MCA dengan PAP
sebagai partai sekutu perikatan. Selain itu adanya konflik etnis Melayu dan
Cina yang membuat Singapura ingin keluar dari Negara Federasi Malaysia.
Sehingga pada 9 Agustus 1965, Singapura resmi keluar dari negara Federasi
Malaysia.

5. SEATO, ASA, dan Maphilindo adalah organisasi yang pernah ada di Asia
Tenggara sebelum lahirnya ASEAN. Mengapa SEATO, ASA dan
Maphilindo gagal mempersatukan Asia Tenggara ke dalam suatu
organisasi regional.
Keadaan politik di Asia Tenggara tidak kunjung stabil dan dipenuhi konflik
setelah Perang Dunia terjadi. Dikarenakan oleh banyaknya konflik tersebut,
beberapa negara Asia Tenggara melakukan kerjasama. Kerjasama pertama yang
muncul diawali dengan pengukuhan SEATO (Southeast Asian Nation). SEATO
merupakan sebuah Pakta Pertahanan yang berdiri atas prakarsa Amerika
Serikat. SEATO ini menggandeng negara Asia Tenggara, Filipina dan Thailand,
organisasi ini bertujuan untuk membendung arus komunis di Asia Tenggara.
Hal ini dilakukan pihak AS mrngingat bahwa Komunisme biasanya memiliki
efek domino, yaitu apabila satu negara sudah terpengaruh ideologi ini maka
negara-negara di sekitarnya akan mudah jatuh ke dalam pengaruh komunis juga.
Akan tetapi usaha pembendungan komunis ini mengalami kegagalan karena
arus persebaran ideologi, dalam hal ini adalah ideologi komunis tidak dapat
dicegah dengan cara-cara kerjasama militer konvensional. Kegagalan SEATO
juga disebabkan tidak didapatkannya dukungan dari negara-negara Asia
Tenggara yang lain, hal ini terbukti dengan hanya Filipina dan Thailand saja
yang menjadi anggota pakta pertahanan ini. Akhirnya SEATO dibubarkan pada
tahun 1975 menyusul kekalahan Amerika Serikat dalam perang Vietnam.
Sebelum SEATO mengalami kegagalan hingga pada akhirnya dibubarkan,
pada tahun 1961 muncul sebuah kerjasama antar negara Asia Tenggara,
tepatnya pada tanggal 31 Juli, Malaysia mengusulkan untuk membangun
kerjasama antar negara Asia Tenggara dengan membentuk ASA (Association
of Southeast Asia). Kerjasama yang dimaksud meliputi bidang ekonomi, sosial,
dan budaya yang tujuannya 20 tentu saja untuk meningkatkan kesejahteraan
negara. Meskipun dinamakan Association of Southeast Asia, sebenarnya
anggota perkumpulan ini hanya terdiri Malaysia sebagai penggagas, Thailand
dan Filipina sedangkan negara Asia Tenggara lainnya tidak bergabung
dikarenakan negaranegara Indochina masih mengalami konflik sedangkan
Indonesia memutuskan untuk tidak menjadi bagian ASA karena menganggap
perkumpulan ini hanya sebagai terusan dari SEATO. Dengan mengusung
kesejahteraan negara sebagai tujuannya, namun pada akhirnya kerjasama ini
mengalami kegagalan disebabkan terjadinya friksi antar anggotanya yaitu
Malaysia-Filipina atas wilayah Sabah.
Selanjutnya untuk mengatasi friksi antara Malaysia dan Filipina, pada tahun
1963, bersama Indonesia mereka membentuk kerjasama yang dikenal dengan
Maphilindo. Dasar pembentukan Maphilindo adalah kesamaan kultur, oleh
karena itu meskipun kerjasama yang dijalin sama dengan yang dilakukan ASA,
akan tetapi Thailand yang sebelumnya tergabung dalam ASA memilih untuk
tidak bergabung karena merasa terdiskriminasi. Maphilindo tidak dapat
bertahan lama karena konflik Malaysia-Filipina semakin memuncak dan
Maphilindo akhirnya bubar.
Dari uiraian diatas, kerjasama yang dilakukan sebelum ASEAN terbentuk
gagal karena masih bemum memiliki tujuan bersama. Dalam SEATO, ASA,
dan Maphilindo masih ada kepentingan-kepentiangan dalam kerjasama. Hal
itulah yang menyebabkan kegagalan kerjasama tersebut. Berbeda ketika
ASEAN terbentuk. Saat ASEAN terbentuk, negara pelopor sudak berkomitmen
meninggalkan kepentingan negaranya demi kepentingan bersama di wilayah
ASEAN. Oleh karena itualah, sampai sekarang ASEAN masih berdiri dan terus
berkembang.
6. Apa yang anda ketahui tentang :
a. Konflik Vietnam-Kamboja
Pada tahun 1975, perang saudara pecah di Kamboja dan Republik Kamboja
jatuh ke negara Demokratik KAmboja. Sejak itu, Kamboja diperintah oleh
Kamboja yang demokratis yang dipimpin oleh Pol Pot. Pemerintah Pol Pot
mulai menempuh kebijakan radikal, di mana semua orang Kamboja diusir dari
kota untuk bertani dan mematuhi perintah Pol Pot. Hal ini terjadi karena Pol
Pot percaya bahwa negara dengan ideologi komunis harus menjalani kehidupan
yang primitif. Konflik antara Kamboja dan Vietnam mencapai klimaksnya
dengan pecahnya Perang Vietnam-Kamboja pada tahun 1978. Perang tersebut
didasarkan pada ketakutan KhMR akan pembentukan Persemakmuran
Indochina oleh Vietnam. Saat itu, negara Vietnam berusaha menyatukan
wilayah Indochina di bawah kekuasaan Vietnam menjadi satu negara. Dengan
demikian, Kamboja yang demokratis mengambil tindakan terhadap ibu kota
Vietnam Selatan, menewaskan hingga 500 jiwa.
Mulai 13 Desember 1978, Perang Kamboja-Vietnam pecah dalam skala
besar. Vietnam melancarkan invasi besar-besaran yang berakhir dengan
kemenangan bagi pihak Vietnam. Perang antara Vietnam dan Kamboja tidak
hanya diikuti oleh Vietnam dan Kamboja, tetapi juga oleh negara-negara yang
mendukung kedua negara. Salah satunya adalah China yang melakukan
berbagai intervensi dan serangan di wilayah Vietnam. Sementara itu, Vietnam
mendapat dukungan Soviet melalui beberapa taktik. Untuk mengurangi
konflik, negosiasi dimulai pada akhir 1980-an antara berbagai faksi dari faksi
nasional Vietnam dan Kamboja dan negara-negara lain. Ada beberapa
pertemuan yang membahas masalah perdamaian antara Kamboja dan
Vietnam. Pada 23 Oktober 1991, Perjanjian Paris ditandatangani, mengakhiri
perang. Dalam perjanjian ini, Kamboja diperintah oleh PBB melalui UNTAC
dan mendeklarasikan kembali negara merdeka dengan Norodom Sihanouk
sebagai rajanya.
b. Brunai Darussalam
Brunei Darussalam terletak di Pantai Kalimantan Barat Laut yang
berbatasan dengan Malaysia dengan luas mencapai 5.765km2. Ibu kota
negara Brunei bernama Bandar Sri Begawan dengan bahasa resmi yang
digunakan ialah Melayu, China, dan Inggris. Mayoritas agama penduduk
Brunei Darussalam yakni Islam yang menganut paham Sunni, sisanya ialah
Kristen, Katolik, serta Buddha.
Terbentuknya wilayah Brunei Darussalam berawal dari
kedatangan masyarakat China ke Brunai. Dalam naskah Negarakertagama
menyatakan bahwa wilayah Brunei Darussalam telah ada sejak abad ke-6
M yang dikenal dengan Barune (ng). Pada tahun 1402 M, telah berdiri
sebuah kerajaan yang dikenal dengan Brunei Darussalam. Setelah
berkembangnya waktu, wilayah Brunei Darussalam mulai dikuasai oleh
Inggris pada tahun 1906. Pada tahun 1959, wilayah Brunei diberikan
kebebasan yakni memiliki pemerintahan yang mandiri.
Walaupun demikian, urusan-urusan yang berhubungan dengan
luar negeri masih diambil alih oleh Inggris. Secara resmi, negara Brunei
Darussalam merdeka pada 1 Januari 1984 dengan bentuk negara monarki
absolut. Melihat penduduk Brunei Darussalam yang mayoritas Muslim,
maka hukum pemerintahan yang dilakukan yakni berdasarkan ajaran-ajaran
agama Islam. Sultan ialah sebutan bagi kepala negara Brunei Darussalam
yang merangkap sebagai Perdana Menteri.
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara yang kaya akan
minyak bumi dan gas alam dengan pendapatan nasional yang termasuk
tinggi didunia. Dalam perekonomian negara, minyak bumi dan gas alam
dijadikan sebagai bahan ekspor utama yang biasa dikirimkan ke negara
Amerika, Singapura, dan Korea.
Selain itu, pemerintahan juga mencoba upaya pertumbuhan
ekonomi dengan bidang perdagangan dan industri. Dalam kehidupan social
budaya, mayoritas penduduk Brunei Darussalam mendapat pengaruh besar
dengan budaya Melayu. Agama Islam di Brunei Darussalam dangat kuat,
sehingga hal ini berpengaruh dalam hasil-hasil kebudayaan yang ada. Selain
itu, hal ini juga terpengaruh oleh kontak social dengan pedagang Muslim
ketika awal berdirinya kerajaan. Dengan demikian,dari adanya kontak
dagang ini menimbulkan adanya interaksi dengan masyarakat lain seperti
pedagang muslim,China,Persia,dan India.

b. Moro masa Marcos dan Cory


Konflik moro yang terjadi di Mindanao Filipina, merupakan konflik mulai
terjadi pada 4 Juli 1946, yaitu terjadi konflik antara pemerintah Filipina yang
ketika itu di pimpin oleh Manuel Quezon dengan masyarakat Mindanao.
Konflik tersebut terjadi di sebabkan oleh kebijakan pemerintah Filipina yang
ingin menghapus hukum-hukum Islam dan diganti dengan hukum yang berlaku
di Filipina. Hal ini menjadi permasalahan bagi masyarakat Mindanao, karena
identitas Islam sudah melekat di masyarakat Mindanao sejak abad ke 15.
Namun panjangnya konflik ini membuat pusing para presiden-presiden yang
pernah berkuasa di filipina. Berbagai cara telah dilakukan Proses perdamaian
yang panjang dan berliku serta berbagai macam tindakan atau keputusan yang
dibuat pemerintah Filipina dalam menyelesaikan konflik tersebut, baik
penggunaan Soft Diplomacy maupun penggunaan militer. Akan tetapi, tetap
sulit mencapai kata damai diantara pihak pemerintah dan pihak Mindanao.
Pada tahun 1976 ada salah satu presiden filipina yaitu Ferdinand Marcos
yang menjabat 1972-1986 dapat mencapi kesepakatan dengan warga Mindanao.
Kesepakatan ini di tuangkan pada perjanjian Tripoli pada 1976. Perjanjian
Tripoli tahun 1976 di Libya merupakan hasil dari negosiasi antara pemerintah
Filipina dan MNLF (Moro National Liberation Front) sebagai perwakilan dari
masyarakat Mindanao. Pemimpin Libya ketika itu Muammar Qaddafi serta
orginasasi OKI (Organisasi Konfrensi Islam) yang menjadi fasilitator
perdamaian, perjanjian itu sendiri berisi tentang pemberian wilayah
administrasi khusus kepada daerah Mindanao. Pada akhirnya perjandian Tripoli
ini juga mengalami kegagalan lagi. Perjanjian tripoli ini dianggap gagal karena
pemerintah Filipina dianggap tidak mengikuti atau menaati isi perjanjian yang
telah di buat dan disepakati oleh pemerintah Filipina dan MNLF (Moro National
Liberation Front) sebagai perwakilan masyarakat Mindanao. Perjanjian tersebut
akhirnya tidak lagi berlaku dan hanya merupakan salah satu perjanjian yang
pernah dibuat dalam upaya penyelesaian konflik di Mindanao. Hal ini kembali
menimbulkan aksi perlawanan dari MNLF (Moro National Liberation Front)
kepada pemerintah Filipina. Perpecahan MNLF (Moro National Liberation
Front) yang memunculkan MILF (Moro Islamic Liberation Front) semakin
membuat konflik yang terjadi di antara pemerintah Filipina dan masyarakat di
Mindanao semakin rumit. Pada tahun 1986, presiden Cory Aquino menjadi
presiden Filipina menggantikan Ferdinand Marcos
Pada masa pemerintahan Cory sendiri negosiasi tetap dilanjutkan dengan
masyarakat Mindanao. Masih sama dengan masa Marcos pada masa Cory
negosiasi juga dilakukan dengan MNLF. Pada masa ini muncullah sebuah
organisasi pecahan dari MNLF yang memberikan gangguan atas negosiasi ini
yaitu MILF (Moro Islamic Liberation Front). MILF menganggap MNLF (Moro
National Liberation Front) yang dianggap sudah tidak lagi mewakili orang-
orang di Mindanao. MILF (Moro Islamic Liberation Front) mengklaim jika
mereka merupakan kelompok yang lebih mewakili masyarakat Mindanao dan
harus diajak dalam negeosiasi antara pemerintah Filipina dan MNLF (Moro
National Liberation Front). Walau bagaimanapun, MNLF terbukti lebih mahir
dalam mendapatkan akses media daripada MILF di bawah Hashim Salamat, dan
pada bulan September 1986, Nur Misuari kembali ke Filipina, malah membuat
mereka kecewa dengan usaha MILF untuk mendapatkan pendedahan. Presiden
Aquino, yang menentang protokol dan nasihat penasihat pemerintah dan
ketenteraannya, pergi ke Jolo dan bertemu dengan Misuari. Mesyuarat ini
mendapat pendedahan media sepenuhnya dan dianggap sebagai peristiwa
bersejarah; ia menjadi pentas bagi Persetujuan Jeddah pada tahun 1987.

c. Revolusi 1932 di Thailand.


Revolisi 1932 atau Revolusi Siam salah satu revolusi di Thailand yang
terjadi pada masa Prajadhipok. Revolusi tersebut adalah suatu transisi hampir
tak berdarah pada tanggal 24 Juni 1932. Revolusi ini di lancarkan oleh para
pemuda terdidik dan terpelajar yang dilatarbelakangi oleh absolutisme raja.
Revolusi ini bertujuan untuk melaksanakan perubahan pada pemerintah raja
dengan merombak asas-asas lama dan diganti dengan asas baru. Revolusi ini
terhitung sebagai revolusi terpentig di Thailand karena merupakan titik balik
krusial dalam sejarah Thailand pada abad ke-20.Revolusi ini yang mengubah
sistem pemerintahan di Siam atau Thailand dari monarki absolut ke monarki
konstitusional. "Revolusi" itu dilakukan oleh sekelompok relatif kecil militer
dan sipil, yang membentuk partai politik pertama Siam, Khana Ratsadon.
Revolusi mengakhiri 150 tahun absolutisme di bawah Dinasti Chakri dan
hampir 800 tahun kekuasaan mutlak raja sepanjang sejarah Thailand. Hal ini
merupakan hasil dari perubahan sejarah global serta perubahan sosial dan
politik dalam negeri. Hal ini juga mengakibatkan rakyat Siam memperoleh
konstitusi pertama mereka.
d. Aung San Suu Kyi dan demokrasi di Myanmar
Aung San Suu Kyi adalah pemimpin demokratis di myanmar
yang terpilih sebagai pemenang dalam pemilihan uum 15 November 2010
sekaligus perpindahan tangan kekuasaan dari militer ke sipil. Sun Kyi dan
partainya National League for Democracy (NLD) menjadi polpuler dalam
politil Muanmar karena keberanian mereka menentang rezim otoriter yang
dikuasai militer yang sudah berkuasa sejak kemerdekaan 4 Januari 1948.
Pemikiran politik Sun Kyi terinpirasi dari pemikiran sang
ayahnya yaitu Jendral Aung San. Pembunuhan Jendral Aung San menjadi
titik balik Sun Kyi untuk melakukan perjuangnya di bidang politik. Ketiaka
dewasa, ia melanjutkan pendidikan ke Inggris dan mengambil jurusan
politik sebagai modal dalam perjuangannya dalam politik di Myanmar.
Akan tetapi ia tidak selesai dalam studinya karena ibunya di Myanmar
mendadak sakit dan mengahruskan Sun Kyi pulang. Tak lama setelah itu
Sun Kyi dipenjara dalam rumahnya sendiri pada tahun 1989. Pada saat itu
masa pemerintahan Ne Win yang bersifat bersifat otoriter tidak mau adanya
perbedaan pendapat dengan aturan rezim pada saat itu, jika menentang akan
langsung behadapan dengan militer. Akan tetapi, perjuangan Sun Kyi
mendapat dukungan dari para masyarakat Myanmar yang benci terhadap
rezim yang otoriter.
Hingga pada akhirnya ia dibebaskan atas perjuangan rakyat
Myanmar dan menjadi Presiden pada pemili pada tahun 2010. Saat ini Sun
Kyi menjabat sebagai Penasihat Negara. Dan sekarang posisi Sun Kyi
sangat penting terhadap masalah Ronginya di Rakhine. Ia memiliki
tangguang jawab atas masalah tersebut dalam menegakkan demokrasi di
Myanmar dan mempertangguangjawabkan ia sebagai penerima Nobel
Perdamaian.
Daftar Pustaka
Batubara, P. E. (2017). Peran dan Upaya Aung San Suu Kyi dalam
Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar (Studi: dari masa
kekuasaan Junta Militer 1988 hingga tahun 2012). kripis:
FISIPOL Universitas Sumatera Utara.
David I. Steinberg, The Military in Burma/Myanmar: On the Longevity of
Tatmadaw Rule and Influence, ed. Ooi Kee Beng, The Military
in Burma/Myanmar (Singapore: ISEAS Publishing, 2021),
https://doi.org/10.1355/9789814951722-003.
Dewi, A. (2018). Penyebab Proses, Dan Dampak Keluarnya Singapura
Dari Malaysia. Skripsi: Fakultas Adab dan Humaniora
Universias Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Mangku, D. (2019). Pembentukan ASEAN Security Community (ASC) di
Kawasan Asia Tenggara. Jurnal Hukum Saraswati Vol. 1 No. 2,
205-221.
Mohammad Maiwan, “Gerakan Mahasiwa Dalam Kemelut Politik Di
Myanmar: Pergulatan Mewujudkan Kebebasan,” Mimbar
Demokrasi 13, no. 2 (2014): 39–60,
https://core.ac.uk/download/pdf/295356616.pdf.
S. Clip A., Marjono, & Swastika, K. American Intervention In The
Overthrow Of President Ferdinand E. Marcos In Philippines In
1983-1986. (2017). Jurnal Historica ISSN No. 2252-4673
Volume. 1 (2017) Issue. 1. Samad. (2011). Peranan Jose Rizal
Dalam Pergerakan Nasionalisme Filipina. Skripsi: Studi
Pendidikan Sejarah, Fakultas Kegurusan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sejarah Perkembangan Filipina Dari Era Kolonial Hingga Sekarang, n.d.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30172/F
.BABII.pdf?sequence=6&isAllowed=y.
Sutopo, A. R. (1978.). Beberapa Segi Konflik Vietnam-Kamboja: Menuju
Hegemoni Kekuasaan? Jurnal Analisi CSIS Vol. 7 No. 2:, 79-
101.
Tiana, Anggita, and Rachmawati. “Perjuangan Jose Rizal Menuntut
Reformasi Kebijakan Spanyol Di Filipina Tahun 1883-1896,”
2013. https://eprints.uny.ac.id/16402/2/3. BAB I.pdf.
Utama, Wildan Sena. “Patriot Ekspatriat: Imajinasi Dan Aksi Anti
Kolonialisme Dan Nasionalisme Asia Tenggara.” Jurnal Kajian
Wilayah 5, no. 2 (2016): 166–83.
http://ejournal.lipi.go.id/index.php/jkwpsdr/article/view/261
Widyanta, D. (2021). Powerpoint Materi Kelimabelas Sejarah Asia
Tenggara "Organisasi ASA, SEATO dan ASEAN".
Widyanta, D. (2021). Powerpoint materi Pertemuan Keempatbelas Sejarah
Asia Tenggara "Malaysia, Singapura dan Brunai Darusalam :
Perjalanan Sejarahnya".
Wiharyanto, A. Kardiyat. “Perkembangan Masalah Moro 1975-1994.”
Historia Vitae: Seri Pengetahuan Dan Pengajaran Sejarah 28,
no. 1 (2014).
https://repository.usd.ac.id/3767/1/1152_HV%2BPak%2BAK%
2BApril%2B14.pdf.
Wiharyanto, A Kardiyat. “Proses Berdirinya ASEAN.” Jurnal Historia
Vitae 24, no. 2 (2010): 1–16.
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/JurnalHistoriaVitae/v
ol24no2oktober2010/PROSES BERDIRINYA ASEAN
kardiyat.pdf.
Nb. Pilih dan kerjakan 5 soal untuk no 1-7, no 8 wajib dikerjakan. Jawaban
diketik TNR 12, kertas A4, spasi 1,5 margin standar ilmiah. Jawaban
dilengkapi dengan bahan bacaan. Jawaban dikirim ke google classroom
dan email saya danar_widiyanta@uny.ac.id paling lambat pada hari
Kamis, 30 Desember 2021 pukul 12.00 WIB.

Dosen Tim Kaprodi


Verifikasi

selamat mengerjakan semoga sukses


Magelang, Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai