5. SEATO, ASA, dan Maphilindo adalah organisasi yang pernah ada di Asia
Tenggara sebelum lahirnya ASEAN. Mengapa SEATO, ASA dan
Maphilindo gagal mempersatukan Asia Tenggara ke dalam suatu
organisasi regional.
Keadaan politik di Asia Tenggara tidak kunjung stabil dan dipenuhi konflik
setelah Perang Dunia terjadi. Dikarenakan oleh banyaknya konflik tersebut,
beberapa negara Asia Tenggara melakukan kerjasama. Kerjasama pertama yang
muncul diawali dengan pengukuhan SEATO (Southeast Asian Nation). SEATO
merupakan sebuah Pakta Pertahanan yang berdiri atas prakarsa Amerika
Serikat. SEATO ini menggandeng negara Asia Tenggara, Filipina dan Thailand,
organisasi ini bertujuan untuk membendung arus komunis di Asia Tenggara.
Hal ini dilakukan pihak AS mrngingat bahwa Komunisme biasanya memiliki
efek domino, yaitu apabila satu negara sudah terpengaruh ideologi ini maka
negara-negara di sekitarnya akan mudah jatuh ke dalam pengaruh komunis juga.
Akan tetapi usaha pembendungan komunis ini mengalami kegagalan karena
arus persebaran ideologi, dalam hal ini adalah ideologi komunis tidak dapat
dicegah dengan cara-cara kerjasama militer konvensional. Kegagalan SEATO
juga disebabkan tidak didapatkannya dukungan dari negara-negara Asia
Tenggara yang lain, hal ini terbukti dengan hanya Filipina dan Thailand saja
yang menjadi anggota pakta pertahanan ini. Akhirnya SEATO dibubarkan pada
tahun 1975 menyusul kekalahan Amerika Serikat dalam perang Vietnam.
Sebelum SEATO mengalami kegagalan hingga pada akhirnya dibubarkan,
pada tahun 1961 muncul sebuah kerjasama antar negara Asia Tenggara,
tepatnya pada tanggal 31 Juli, Malaysia mengusulkan untuk membangun
kerjasama antar negara Asia Tenggara dengan membentuk ASA (Association
of Southeast Asia). Kerjasama yang dimaksud meliputi bidang ekonomi, sosial,
dan budaya yang tujuannya 20 tentu saja untuk meningkatkan kesejahteraan
negara. Meskipun dinamakan Association of Southeast Asia, sebenarnya
anggota perkumpulan ini hanya terdiri Malaysia sebagai penggagas, Thailand
dan Filipina sedangkan negara Asia Tenggara lainnya tidak bergabung
dikarenakan negaranegara Indochina masih mengalami konflik sedangkan
Indonesia memutuskan untuk tidak menjadi bagian ASA karena menganggap
perkumpulan ini hanya sebagai terusan dari SEATO. Dengan mengusung
kesejahteraan negara sebagai tujuannya, namun pada akhirnya kerjasama ini
mengalami kegagalan disebabkan terjadinya friksi antar anggotanya yaitu
Malaysia-Filipina atas wilayah Sabah.
Selanjutnya untuk mengatasi friksi antara Malaysia dan Filipina, pada tahun
1963, bersama Indonesia mereka membentuk kerjasama yang dikenal dengan
Maphilindo. Dasar pembentukan Maphilindo adalah kesamaan kultur, oleh
karena itu meskipun kerjasama yang dijalin sama dengan yang dilakukan ASA,
akan tetapi Thailand yang sebelumnya tergabung dalam ASA memilih untuk
tidak bergabung karena merasa terdiskriminasi. Maphilindo tidak dapat
bertahan lama karena konflik Malaysia-Filipina semakin memuncak dan
Maphilindo akhirnya bubar.
Dari uiraian diatas, kerjasama yang dilakukan sebelum ASEAN terbentuk
gagal karena masih bemum memiliki tujuan bersama. Dalam SEATO, ASA,
dan Maphilindo masih ada kepentingan-kepentiangan dalam kerjasama. Hal
itulah yang menyebabkan kegagalan kerjasama tersebut. Berbeda ketika
ASEAN terbentuk. Saat ASEAN terbentuk, negara pelopor sudak berkomitmen
meninggalkan kepentingan negaranya demi kepentingan bersama di wilayah
ASEAN. Oleh karena itualah, sampai sekarang ASEAN masih berdiri dan terus
berkembang.
6. Apa yang anda ketahui tentang :
a. Konflik Vietnam-Kamboja
Pada tahun 1975, perang saudara pecah di Kamboja dan Republik Kamboja
jatuh ke negara Demokratik KAmboja. Sejak itu, Kamboja diperintah oleh
Kamboja yang demokratis yang dipimpin oleh Pol Pot. Pemerintah Pol Pot
mulai menempuh kebijakan radikal, di mana semua orang Kamboja diusir dari
kota untuk bertani dan mematuhi perintah Pol Pot. Hal ini terjadi karena Pol
Pot percaya bahwa negara dengan ideologi komunis harus menjalani kehidupan
yang primitif. Konflik antara Kamboja dan Vietnam mencapai klimaksnya
dengan pecahnya Perang Vietnam-Kamboja pada tahun 1978. Perang tersebut
didasarkan pada ketakutan KhMR akan pembentukan Persemakmuran
Indochina oleh Vietnam. Saat itu, negara Vietnam berusaha menyatukan
wilayah Indochina di bawah kekuasaan Vietnam menjadi satu negara. Dengan
demikian, Kamboja yang demokratis mengambil tindakan terhadap ibu kota
Vietnam Selatan, menewaskan hingga 500 jiwa.
Mulai 13 Desember 1978, Perang Kamboja-Vietnam pecah dalam skala
besar. Vietnam melancarkan invasi besar-besaran yang berakhir dengan
kemenangan bagi pihak Vietnam. Perang antara Vietnam dan Kamboja tidak
hanya diikuti oleh Vietnam dan Kamboja, tetapi juga oleh negara-negara yang
mendukung kedua negara. Salah satunya adalah China yang melakukan
berbagai intervensi dan serangan di wilayah Vietnam. Sementara itu, Vietnam
mendapat dukungan Soviet melalui beberapa taktik. Untuk mengurangi
konflik, negosiasi dimulai pada akhir 1980-an antara berbagai faksi dari faksi
nasional Vietnam dan Kamboja dan negara-negara lain. Ada beberapa
pertemuan yang membahas masalah perdamaian antara Kamboja dan
Vietnam. Pada 23 Oktober 1991, Perjanjian Paris ditandatangani, mengakhiri
perang. Dalam perjanjian ini, Kamboja diperintah oleh PBB melalui UNTAC
dan mendeklarasikan kembali negara merdeka dengan Norodom Sihanouk
sebagai rajanya.
b. Brunai Darussalam
Brunei Darussalam terletak di Pantai Kalimantan Barat Laut yang
berbatasan dengan Malaysia dengan luas mencapai 5.765km2. Ibu kota
negara Brunei bernama Bandar Sri Begawan dengan bahasa resmi yang
digunakan ialah Melayu, China, dan Inggris. Mayoritas agama penduduk
Brunei Darussalam yakni Islam yang menganut paham Sunni, sisanya ialah
Kristen, Katolik, serta Buddha.
Terbentuknya wilayah Brunei Darussalam berawal dari
kedatangan masyarakat China ke Brunai. Dalam naskah Negarakertagama
menyatakan bahwa wilayah Brunei Darussalam telah ada sejak abad ke-6
M yang dikenal dengan Barune (ng). Pada tahun 1402 M, telah berdiri
sebuah kerajaan yang dikenal dengan Brunei Darussalam. Setelah
berkembangnya waktu, wilayah Brunei Darussalam mulai dikuasai oleh
Inggris pada tahun 1906. Pada tahun 1959, wilayah Brunei diberikan
kebebasan yakni memiliki pemerintahan yang mandiri.
Walaupun demikian, urusan-urusan yang berhubungan dengan
luar negeri masih diambil alih oleh Inggris. Secara resmi, negara Brunei
Darussalam merdeka pada 1 Januari 1984 dengan bentuk negara monarki
absolut. Melihat penduduk Brunei Darussalam yang mayoritas Muslim,
maka hukum pemerintahan yang dilakukan yakni berdasarkan ajaran-ajaran
agama Islam. Sultan ialah sebutan bagi kepala negara Brunei Darussalam
yang merangkap sebagai Perdana Menteri.
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara yang kaya akan
minyak bumi dan gas alam dengan pendapatan nasional yang termasuk
tinggi didunia. Dalam perekonomian negara, minyak bumi dan gas alam
dijadikan sebagai bahan ekspor utama yang biasa dikirimkan ke negara
Amerika, Singapura, dan Korea.
Selain itu, pemerintahan juga mencoba upaya pertumbuhan
ekonomi dengan bidang perdagangan dan industri. Dalam kehidupan social
budaya, mayoritas penduduk Brunei Darussalam mendapat pengaruh besar
dengan budaya Melayu. Agama Islam di Brunei Darussalam dangat kuat,
sehingga hal ini berpengaruh dalam hasil-hasil kebudayaan yang ada. Selain
itu, hal ini juga terpengaruh oleh kontak social dengan pedagang Muslim
ketika awal berdirinya kerajaan. Dengan demikian,dari adanya kontak
dagang ini menimbulkan adanya interaksi dengan masyarakat lain seperti
pedagang muslim,China,Persia,dan India.