Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama ini kita mengenal PRRI (Pemerintahan Revolusioner
Republik Indonesia) sebagai suatu pemberontakan yang merongrong
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesian (NKRI). Selama ini kita
diajarkan untuk menganggap apapun kekuatan yang mengganggu gugat
kekuasaan negradianggap sebagai suatu pemberontakan yang mutlak dianggap
salah.
Kita tidak pernah melihat ada apa dibalik pemberontakan tersebut dan apa
yang menyebabkannya muncul. Selama ini kita hanya disuguhi suatu doktrin
yangmenganggap semua gerakan yang memprotes dan tidak sejalan dengan
kebijakan pemerintah pusat dianggap sebagai suatu gerakan makar.Ini juga
terjadi pada gerakan PRRI.
Selama ini kita tidak tahu atau tepatnya kurang peduli ada apa dibalik
munculnya gerakan ini dan mengapa kita mengenalnya hanya sebagai
pemberontakan yang membahayakan kedaulatan NKRI. Adakah suatu
permainan dibalik ini, apakah PRRI benar-benar sebagai suatu gerakan
pemberontakan atau kah PRRI merupakan suatu perjuangan bangsa untuk
menegakkan demokrasi.
Semua itu masih menjadi bahan perdebatan dari kalangan-kalangan yang
memiliki suatu pandangan yang berbeda. Salah satunya yaitu pendapat yang
mengatakan bahwa pemebrontakan PRRI Permesta ini merupakan campur
tangan Amerika untuk mengacaukan sistem pemerintahan Indonesia dan
menggulingkan pemerintahan Soekarno.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang Pemberontakan PRRI Permesta?
2. Apakah tujuan keterlibatan Pemberontakan PRRI Permesta?
3. Apa saja bukti Pemberontakan PRRI Permesta?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui latar belakang dalam PRRI Permesta
2. Untuk mengetahui tujuan keterlibatan Pemberontakan PRRI Permesta
3. Untuk mengetahui bukti Pemberontakan PRRI Permesta

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Pemberontakan PRRI Permesta


Perhatian AS terhadap Indonesia sangat besar sejak sebelum Perang Dunia II
yang disebabkan letaknya yang sangat strategis dan kandungan kekayaan alamnya
yang luar biasa. Untuk itu AS pun membangun basecampnya dibeberapa titik :
1. Pada 8 September 1951, AS mendirikan pangkalan militer di Okinawa-Jepang
2. Pangkalan Clark dan Subic di Philipina berdiri pada 30 Agustus 1951
3. ANZUS (Australia, New Zealand, and AS) berdiri pada 1 September 1951
4. Korea Selatan pada 1 Oktober 1953
5. Taiwan pada 2 Desember 1954.
Sejak Indonesia merdeka pada 1945, Amerika Serikat sudah terlibat dalam
berbagai hal, terutama perpolitikan di Indonesia. Pada awal kemerdekaannya,
Indonesia sangat didukung oleh AS. Hal ini terutama disebabkan rasa simpati AS
terhadap Indonesia karena AS pun pernah dijajah oleh Inggris dan AS sangat
menentang kolonialisme. Namun dalam perkembangannya sikap AS mulai berbalik
dan secara diam-diam presiden AS kala itu Harry Truman mendukung kembalinya
Belanda untuk berkuasa di Indonesia.
AS berkepentingan langsung untuk turut campur tangan dalam menentukan
masalah dalam negeri Indonesia bermula tiga tahun setelah Indonesia merdeka pada
1945.Adalah konflik senjata yang meletus di Solo, Jawa Tengah dan Madiun, Jawa
Timur, pada 1948, yang menyeret langsung AS untuk turun tangan. Indonesia yang
memiliki kekayaan alam berlimpah dan geografisnya begitu strategis, menjadi
pertimbangan khusus bagi kebijakan Pemerintahan Harry Truman. Belum lagi, pasca
Perang Dunia II, konflik yang merebak di Burma, Singapura, Thailand dan Malaysia
dengan sponsor dari blok Komunis, membuat AS dengan “politik pembendungannya”
(containment policy) merasa cemas jika Indonesia pun menjadi sulit dikontrol dan
akhirnya masuk dalam negara-negara komunis seperti Uni Soviet.
Kemenangan kaum komunis dalam Revolusi Merah Oktober 1917 begitu
mencemaskan AS. Sejak itu, AS merancang satu strategi untuk menghancurkan
Rusia. “Tanggal 8 Januari 1918, Presiden AS Woodrow Wilson mengumumkan
Program 14 Pasal. ”Dan dikemudian hari, terbukti bahwa Uni Soviet (Rusia) benar-
benar dihancurkan di tahun 1992. Doktrin Truman untuk mengepung penyebaran
komunisme dikeluarkan pada 1947.

2
Disusul dengan Marshall Plan tahun berikutnya untuk membangun kembali
Eropa dari puing-puing akibat PD II. Dan Indonesia yang dulunya dikenal dengan
istilah “Hindia Belanda” merupakan satu-satunya wilayah koloni Eropa yang
tercakup dalam rencana dasar Marshall Plan. Akibatnya, bantuan keuangan AS
kepada Belanda menyebabkan Den Haag mampu untuk memperkuat genggamannya
atas Indonesia. Belanda melancarkan embargo ekonomi terhadap pemerintah RI yang
berpusat di Jogja pada saat itu.
Bahkan tidak hanya itu saja, Washington juga secara rahasia ikut membantu
militer Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Hal itu bisa terlihat ketika tentara
Belanda kembali datang ke Jawa dan Sumatera pada tahun 1946, banyak serdadu
Belanda mengenakan seragam marinir AS. Bahkan AS diyakini turut membantu
Belanda dalam serangan militer Belanda II atas Yogya pada 18 Desember 1948.
Perhatian AS terhadap Indonesia sangat besar sejak sebelum Perang Dunia II yang
disebabkan letaknya yang sangat strategis dan kandungan kekayaan alamnya yang
luar biasa.
Awal masuk Amerika Serikat ke Indonesia untuk menjajah secara ekonomi
dan politik pada Konferensi Meja Bundar 1949. Pada konferensi itu, Belanda
mengakui kedaulatan Indonesia tetapi pengakuan itu disertai dengan tiga syarat
ekonomi. Pertama, Indonesia harus tetap mempertahankan keberadaan perusahaan
asing di Indonesia. Nah, sebagian perusahaan itu berasal dari Amerika, di antaranya
adalah perusahaan minyak. Kedua, Indonesia harus mengakui IMF. Kita tahu persis
bahwa Amerika pemegang saham terbesar di IMF. Ketiga, Indonesia harus bersedia
menerima warisan utang dari Hindia Belanda.
Dapat diketahui juga waktu itu pihak Belanda berutang ke Amerika Serikat.
Banyak sekali soal keterlibatan Amerika dalam menggulingkan Soekarno. Karena
kebijakan Soekarno yang ingin menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing.
Tentang penggulingan Soekarno dan naiknya Soeharto itu pun sebenarnya rekayasa
dari kepentingan modal intenasional. Tetapi didahului oleh kerusuhan politik
sehingga timbul ‘kudeta’ yang sifatnya tidak hanya domestik. Bila dicermati, akan
menemukan rekayasa yang sifatnya multinasional, yang dimotori oleh korporasi-
korporasi asing untuk menyingkirkan Soekarno dan mendudukkan Soeharto.

B. Tujuan Pemberontakan PRRI Permesta


Kepentingan Amerika Serikat dan kondisi domestik Indoneisa yang menjadi
motif dasar keterlibatan AS dalam membantu pemberontakan PRRI Permesta
sebenarnya dapat dipahami sebagai upaya untuk mencegah penyebaran paham dan
pengaruhkomunisme hingga menjangkau kawasan Asia, khususnya Indonesia. Untuk

3
memahamipermasalahan ini secara komprehensif, maka penelusuran historis dalam
mengkaji bagaimanatujuan AS yang awalnya hanya ingin menumpas komunisme ini
berubah menjadi keterlibatanlebih lanjut dalam pemberontakan PRRI/PERMESTA
kemudian menjadi sangat penting.
Tulisan ini akan menjelaskan secara sistemik bagaimana keterlibatan AS dalam
PRRI/PERMESTA muncul baik dari perspektif kepentingan AS maupun dari
konteksdomestik Indonesia ketika terjadinya PRRI/PERMESTA.Melalui penelusuran
historis, maka dapat diketahui bahwa keinginan AS untuk mengakhiri komunisme
sebenarnya telah lama muncul sejak tahun 1917 pada masapemerintahan Presiden
Woodrow Wilson. Namun rencana Wilson ini tidak berjalan denganefektif
dikarenakan fokus kerja intelijen yang kurang, depresi besar 1930, serta Perang
DuniaI dan II yang menghabiskan banyak biaya. Barulah pada masa pemerintahan
Presiden Truman, AS kemudian mengeluarkan Truman Doctrine dan Marshall Plan
guna membendungpenyebaran komunisme di Eropa dan Asia. Dari sinilah,
keterlibatan AS hingga nantinyaberujung pada bantuan terhadap pemberontakan
PRRI/PERMESTA dapat pertama kali dilihat.Lebih spesifiknya, Indonesia (istilah
dulu “Hindia Belanda”) merupakan satu-satunya wilayah koloni Eropa yang dicakup
dalam rencana dasar Marshall Plan.
Pertanyaan yang penting untuk dianalisis di sini adalah, kenapa Indonesia
menjadifokus dominan dari Marshal Plan atau proyek AS yang lain dalam menumpas
komunisme.Jawaban terhadap pertanyaan ini ternyata terkait secara langsung dengan
kepentingannacional AS dan kondisi perpolitikan di Indonesia.Dari segi kepentingan
nasional, perhatian AS terhadap Indonesia sangat besarbahkan sebelum Perang Dunia
II, disebabkan letaknya yang sangat strategis dan kandungankekayaan alam yang luar
biasa. Ketertarikan AS terhadap kekayaan alam Indonesia ini dapatdilihat dari
instruksi Mentri Luar Negeri AS, John Fuster Dulles, kepada Duta Besar Amerika
untuk Jakarta, John M. Allison, pada awal tahun 1957 yang bunyinya, “Jangan
biarkan Soekarno sampai terikat kepada kaum komunis. Jangan biarkan dia
menggunakan kekerasanmelawan Belanda.
Jangan dorong ekstremisme-nya.... Di atas segala-galanya, lakukan apasaja
yang dapat Anda lakukan agar Sumatera (pulau penghasil minyak) tidak sampai jatuh
ke tangan komunis.” Dengan kata lain, menjadikan Indonesia sebagai “wilayah
yang bersahabat” dinilai sangat penting bagi AS. Hal ini seperti dikutip dari Gouda
dan Zaalberg yang menjelaskan bahwa George F. Kennan, Direktur Policy Planning
Staff (PPS) bahkan pernah berkata kepada Menteri Luar Negeri AS George C.
Marshall, “Persoalan paling penting dalam pergulatan kita dengan Kremlin sekarang
adalah persoalan Indonesia

4
Dari dua kutipan ini dapat disimpulkan secara jelas bahwa kepentingan AS
sebenarnya tidak hanyauntuk membentengi pengaruh komunisme di Indonesia,
namun lebih darii tu, AS jugakhawatir bahwa pengaruh komunisme yang disebarkan
Soviet maupun Cina kemudianmengurangi aksesnya terhadap kekayaan alam
Indonesia.Intensi AS, dari yang semula hanya ingin mencegah penyebaran
komunisme diIndonesia ini kemudian meningkat tajam hingga berujung pada
keputusan untuk membantuPRRI/PERMESTA karna respon dari Soekarno dan
kondisi domestik di Indonesia. Hal iniseperti dijelaskan oleh Soebadio dalam
tulisannya.
Dalam tulisan ini, Soebadio secara lugas menyebutkan bahwa
dalampandangan Soekarno, Soviet lebih bisa dipercaya ketimbang AS karena Soviet
belum pernahmenjadi negara kolonial di luar negeri, sebaliknya Inggris dan Perancis
adalah bekasnegara-negara kolonial yang bersekutu dengan AS.
Di samping kutipan dari Soebadio,Soekarno pernah menyatakan kepada
Dulles bahwa Indonesia tidak mau mengikuti dengan membabi buta jalan yang
direntangkan oleh Amerika dan tidak akan menjadi satelit dari blok AS.
Penolakan Soekarno untuk menjadi bagian dari blok AS kemudian diartikan
oleh AS sebagai kecenderungan Indonesia untuk lebih memilih bergabung dengan
komunisme.Selain sikap Soekarno yang diartikan AS memihak komunime Soviet,
kondisi domestik di Indonesia pada periode 1950-an juga semakin meyakinkan AS
bahwa komunisme telah menjadi ancaman yang serius dan bahwa sikap tidak
koperatif Soekarno harus ditindak lanjuti. Kondisi domestik yang dimaksudkan AS di
sini adalah semakin berkembangnya kekutan dan dukungan terhadap Partai Nasional
Indonesia (PNI) dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kedua partai ini dipandang AS merupakan partai-partai berhaluankiri yang
menyuarakan suara-suara komunisme di Indonesia. Kekhawatiran AS
terkaitpenyebaran komunisme di Indonesia kian meningkat ketika PNI dan PKI
kemudian menjadidua partai pemenang dalam Pemilihan Umum 1955 mengalahkan
partai Masyumi yangdidukung oleh AS. Sampai pada titik ini, AS melihat bahwa
tidak ada jalan lain bagi Amerika untuk menundukkan Soekarno kecuali
menyingkirkannya. Analisis mengenai intensi AS untuk menumpas komunisme di
Indonesia danmengakhiri kepimimpinan Soekarno hingga berujuung pada
keterlibatan dalampemberontakan PRRI/PERMESTA, sebenarnya tidak lengkap
tanpa menyinggung sola friksipolitik dalam pemerintahan Soekarno. Selain menteri-
menteri dan pejabat politik yang setiamendukung kebijakan Soekarno, ada juga elit-
elit politik seperti Soemitro Djojohadikusumodan Soedjatmoko, Menteri Perdagangan
dan Industri, yang memang menilai bahwa kebijakan Soekarno cenderung berbau

5
komunisme dan harus dihentikan. Kedua elit politik inilah yang pada akhirnya
berhasil direkrut oleh AS dan mengobarkan semangat pemberontakan
PRRI/PERMESTA di Sumatera dan Sulawesi.
Kepentingan AS akan kekayaan alam diIndonesia, kekhawatiran akan
penyebaran komunisme, dan respon Presiden Soekarno sertakondisi-kondisi domestik
inilah yang akhirnya memicu pemberontakan PRRI/PERMESTAyang akan
dijelaskan kemudian.

C. Bukti keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI Permesta


Dalam Pemberontakan PRRI dan Permesta, Amerika Serikat (AS) ikut terlibat
didalamnya. Keterlibatan AS dalam permasalahan politik Indonesia, yaitu pada
PemberontakanPRRI dan Permesta ditandai melalui campur tangan Central
Intelligence Agency (CIA) milik Pemerintah Amerika Serikat yang ditujukan untuk
menggulingkan pemerintahan Soekarno.Salah satu bentuk dari keterlibatan AS,
khususnya CIA di dalam Pemberontakan PRRI danPermesta adalah infiltrasi senjata-
senjata dan personil. Peter Dale Scott mengatakan bahwa ditahun 1957-1958, CIA
telah menginfiltrasikan senjata-senjata dan personil untuk mendukungpemberontakan
regional PRRI/PERMESTA yang ditujukan untuk melawan Sukarno.
Pada bulan Januari 1958, merupakan hal yang sangat jelas bahwa Amerika
Serikat akan melakukansegala upaya dalam rangka memperkuat gerakan anti-
komunis di Indonesia. Operasi iniberada di bawah kepemimpinan Eisenhower
sebagai Presiden Amerika Serikat, dan AllenDulles, Director of Central Intelligent
(DCI), di mana operasi ini kemudian disebut denganistilah Operasi HAIK. Operasi
HAIK ini sering kali disebut sebagai salah satu kesalahanterbesar CIA, dikarenakan
propaganda yang dilakukan serta dukungan terhadappembangkang Presiden
Soekarno. Amerika Serikat dalam operasi ini telah menyisihkan danasebesar US$ 7
juta.Bukti fisik adanya bantuan berupa peralatan militer dan personilnya adalah
sebuahpesawat terbang militer AS yang ditembak jatuh di Ambon pada tanggal 18
Mei 1958 olehAngkatan Perang Republik Indonesia (APRI) dengan menggunakan
meriam. Pilot yang mengemudikan pesawat terbang militer tersebut adalah seorang
penerbang berkebangsaanAmerika, yaitu Allan Lawrence Pope yang kemudian
ditangkap dan diadili. Allan Popemerupakan penerbang Amerika yang disewa oleh
kaum pemberontak Permesta yang secaralegal diberi izin oleh pemerintah AS untuk
menerbangkan angkutan udara sipil. Pope berhak untuk menggunakan lapangan
terbang di pangkalan militer AS di dekat Manila, Filipina.Pope memiliki kemampuan
untuk melakukan serangan yang mampu membunuh700 rakyat tak berdosa di Ambon
dalam satu kali serangan.

6
Serangan itu ditujukan kesebuah Gereja sampai hancur dan seluruh umat di
dalam kebaktian itu terbunuh. Selain itu,Pope juga berhasil menenggelamkan sebuah
kapal milik Indonesia dan semua awak kapal inimengalami nasib yang malang.
Kesalahan dan segala akibat yang telah diperbuat oleh Popeini kemudian diampuni
oleh Presiden Soekarno dengan menggunakan hak prerogatifnyasebagai seorang
presiden. Padahal Soekarno yakin Pope merupakan salah satu agen CIA. Danmemang
Pope merupakan salah satu agen CIA yang disewa oleh kaum pemberontak Permesta.
Kemurahan hati dari Soekarno ini sama sekali tidak merubah kebijakan
ASterhadap Indonesia.Tidak hanya dukungan di angkatan udara, usaha-usaha CIA
juga didukung olehsebuah tugas kekuatan angkatan laut AS di lepas pantai, yaitu
Armada ke-7 milik PemerintahAS. Angkatan darat juga ikut diperbantukan dari CIA.
Berdasarkan tulisan H. W. Brandsdikatakan bahwa dalam pemberontakan PRRI, CIA
membantu sekitar 300 serdadu yangterdiri dari orang Amerika, Filipina, dan Taiwan
dan juga beberapa pesawat terbang.
Segala bantuan ini dijalankan oleh CIA ini didasarkan pada kebijakan luar
negeri AS yang dilakukanterhadap Indonesia. Kementerian Luar Negeri AS di
pertengahan April 1958 memutuskanuntuk menjaga komitmennya melalui bantuan
pesawat-pesawat dan personil angkatan udarake Sulawesi.
Keputusan untuk mengirim Pesawat Tempur Mustang dan pesawat pembom
jenis B-26 dilakukan oleh Menteri Luar Negeri John Foster Dulles sebagai
pembuatkebijakan luar negeri pada masa pemerintahan Eisenhower. Bantuan militer
dari AS inidijadikan jalan untuk meningkatkan dan membenatu pemberontakan PRRI
dan Permesta.Berdasarkan keputusan Eisenhower, Presiden AS pada masa itu,
langkah yangdiambil oleh AS adalah menggerakkan unit-unit angkatan laut dan
melepaskan the Third Marine Division milik AS dari Filipina memasuki area
Indonesia.
Atas bantuan kekuatan udara dan kekuatan laut baru yang dimiliki oleh
Permesta, Permesta mampu untuk melakukan tindakan ofensif yang membuat adanya
keuntungan di teritorialnya dalampenyerangan terhadap Indonesia. Tindakan
pemberontakan ini terus terjadi sampaipertengahan Mei 1958 di waktu Pemerintah
Indonesia berhasil menumpas semuapemberontakan PRRI dan Permesta di pulau
Sumatera dan Indonesia bagian timur dengancara menghancurkan beberapa pesawat
dan mengambil alih kontrol di daerah teritorialtersebut.
Semua persenjataan serta alat komunikasi modern ini disalurkan kepada
gerombolanpemberontak melalui Singapura, yang dikendalikan dan diorganisir oleh
seorang tokohpolitik dan ekonomi yang terkenal Professor Dr. Sumitro
Djojohadikusumo. Bahkan diPekanbaru, rakyat sering mendapati dan melihat

7
masuknya senjata-senjata gelap darikapal-kapal yang datang dari Singapura. Namun
demikian pihak PRRI dalam hal ini tidak pernah mau mengakui bahwa mereka
sebenarnya menerima dan mengikuti arahan Imperialis AS, dan menyatakan bahwa
isu yang sebenarnya terjadi adalah dugaan bahwaPRRI/PERMESTA memberontak
sebagai wujud protes terhadap Presiden Sukarno yangterlalu memanjakan PKI
sehingga banyak kebijakan Pemerintah yang berbau ideologi PKI.Keterlibatan
Amerika Serikat dalam peristiwa PRRI/Permesta tidak hanya dalamdukungan
terhadap persenjataan selama pemberontakan berlangsung, namun juga
melaluipropaganda-propaganda yang dilakukannya. CIA kemudian berencana
membuat sebuah filmdocumenter berjudul Happy Days yang menceritakan mengenai
affair yang dilakukan oleh Presiden Soekarno dengan seorang wanita Rusia, yang
menandakan bagaimana Soekarnotelah jatuh ke tangan Uni Soviet dikarenakan sifat
suka perempuannya tersebut.
Namun yang kemudian menjadi masalah adalah bagaimana CIA tidak berhasil
mendapatkan pemeran yangdapat menirukan Soekarno, sehingga kemudian pemeran
Soekarno harus menggunakantopeng Soekarno itu sendiri. Peluncuran film ini namun
tidak mendapatkan perhatian sepertiyang diharapkan oleh CIA,image Soekarno juga
tidak terdiskreditkan dikarenakan hal ini.
Keterlibatan CIA dalam peristiwa PRRI/Permesta pada dasarnya dilakukan
secaratersembunyi di mana secara formal di depan media, pemerintahan Amerika
Serikat berusahamenampilkan posisi netral dan tidak adanya intensi untuk melakukan
segala bentuk intervensiterhadap masalah yang terjadi di Indonesia. Hal ini
ditegaskan oleh Presiden Eisenhowerdalam wawancaranya dengan NBC pada bulan
April 1958. Rumor keterlibatan wargaAmerika Serikat dalam pemberontakan ini juga
disangkal oleh Dulles yang menyatakankeraguannya akan hal tersebut. Ia juga
menyatakan bagaimana pada dasarnya AmerikaSerikat juga tidak memiliki kekuatan
untuk mengatur setiap tindakan warga negara AmerikaSerikat, khususnya di
Indonesia pada zaman itu.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Latar belakang Pemberontakan PRRI Permesta yaitu dimulai dengan
perhatian AS terhadap Indonesia sangat besar sejak sebelum Perang
Dunia II yang disebabkan letaknya yang sangat strategis dan kandungan
kekayaan alamnya yang luar biasa.
2. Tujuan gerakan PRRI PERMESTA adalah untuk menyingkirkan para
pemimpin negara-negara dunia ketiga yang memiliki sikap
Ultranasionalis dan Patriotik serta menolak dikendalikan oleh pihak
asing, dalam hal ini Ir Soekarno memenuhi kriteria tersebut dan pantas
untuk digulingkan untuk digantikan oleh pemimpin yang pro dengan
kebijakan Amerika Serikat.
3. Keterlibatan AS dalam permasalahan politik Indonesia, yaitu pada
PemberontakanPRRI dan Permesta ditandai melalui campur tangan
Central Intelligence Agency (CIA) milik Pemerintah Amerika Serikat
yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno.Salah satu
bentuk dari keterlibatan AS, khususnya CIA di dalam Pemberontakan
PRRI dan Permesta adalah infiltrasi senjata-senjata dan personil.

B. Saran
Pemberontakan terjadi karena adanya konflik antara kelompok sering kali
timbul karena adanya rasa ingin terbebas dari penjajaha atau penindasan.
Pemberontakan selalu menimbulkan dampak negative bagi siapa saja yang
melakukannya, oleh karana itu dalam setiap terjadinya konflik ada baiknya di
selesaikan dengan musyawarah agar tidak ada pihak-pihak yang merasa ditidas.
Pemberontakan hanya akan menyengsarakan bagi kehidupan umat manusia selain
itu juga dapat menyebabkan kerusaka dan kehancuran dimana-mana

9
DAFTAR PUSTAKA

http://sepuluhauberalles.blogspot.com/2014/05/pemberontakan-prripermesta-
dan.html?m=1
http://ritanur08.blogspot.com/2014/05/sejarah-amerika-keterlibatan-amerika.html?
m=1
http://ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-serikat-dalam.html?
m=1
https://brainly.co.id/tugas/3826480
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-serikat-dalam.html
%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiI19aw64DeAhXWdisKHfbzDtIQFjAEegQIBRAB&us
g=AOvVaw0p0T_G_dFQu96Lnce1DwIZ
https://brainly.co.id/tugas/11601871
http://googleweblight.com/i?u=http://sepuluhauberalles.blogspot.com/2014/05/
pemberontakan-prripermesta-dan.html?m%3D1&hl=id-ID
http://muhasanahfkip.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-dalam-
pendirian.html?m=1
http://ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-serikat-dalam.html?
m=1

10
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT. Serta dengan mengucap rasa syukur dengan ini

kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah yang berjudul “Pemberontakan PRRI

dan Permesta”. Untuk mengetahui tentang latar belakang tujuan dan Pemberontakan

PRRI/Permesta.

Dalam makalah ini telah mendapat bantuan dari Guru Mata Pelajaran, Orang

tua kami yang selalu memberi dukungan dan do’a kepada kami serta Teman- teman

yang telah membantu.

Serta pihak lain yang tidak bisa ditulis satu per satu. Semoga Allah SWT.

memberikan pahala atas semua-Nya.

Kwandang, November 2023

Penulis

i
11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................1

C. Tujuan Penulisan......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................2

A. Latar Belakang Pemberontakan PRRI Permesta......................................2

B. Tujuan Pemberontakan PRRI Permesta...................................................3

C. Bukti keterlibatan PRRI Permesta...........................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................9

A. Kesimpulan..............................................................................................9

B. Saran.........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAK A................................................................................................10

ii
12
Makalah

PEMBERONTAKAN
PRRI DAN PERMESTA

OLEH
KELOMPOK

NABIL TUNA

MELYSHA AGUSTIA ALDI

VERA RACHMA ISMAIL

KELAS XII IPA-1

SMA NEGERI 1 GORONTALO UTARA

T.P 2023-2024

13

Anda mungkin juga menyukai