Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRRI/PERMESTA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada


Mata Pelajaran Sejarah Peminatan

DISUSUN OLEH:
Nama : Aulia Nindy Putri
Kelas : XII IPA 3

GURU PEMBIMBING :
Edwar Wijayanto, S.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MAN 1 PASAMAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT. Serta dengan mengucap rasa syukur dengan ini kami dapat
menyelesaikan Makalah Sejarah yang berjudul “Keterlibatan Amerika dalam
Pemberontakan PRRI/Permesta”. Untuk mengetahui tentang latar belakang tujuan dan
bukti keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI/Permesta.
Dalam makalah ini telah mendapat bantuan dari beberapa pihak:
1. Bapak Edwar wijayanto, S.Pd Selaku guru mata pelajaran
2. Orang tua kami yang selalu memberi dukungan dan do’a kepada kami.
3. Teman- teman yang telah membantu.
Serta pihak lain yang tidak bisa ditulis satu per satu. Semoga Allah SWT. memberikan
pahala atas semua-Nya.

Lubuk sikaping, 11 September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini kita mengenal PRRI (pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia)
sebagai suatu pemberontakan yang merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesian (NKRI). Selama ini kita diajarkan untuk menganggap apapun kekuatan yang
mengganggu gugat kekuasaan negradianggap sebagai suatu pemberontakan yang mutlak
dianggap salah.
Kita tidak pernah melihat ada apa dibalik pemberontakan tersebut dan apa yang
menyebabkannya muncul. Selama ini kita hanya disuguhi suatu doktrin
yangmenganggap semua gerakan yang memprotes dan tidak sejalan dengan kebijakan
pemerintah pusat dianggap sebagai suatu gerakan makar.Ini juga terjadi pada gerakan
PRRI.
Selama ini kita tidak tahu atau tepatnya kurang peduli ada apa dibalik munculnya
gerakan ini dan mengapa kita mengenalnya hanya sebagai pemberontakan yang
membahayakan kedaulatan NKRI. Adakah suatu permainan dibalik ini, apakah PRRI
benar-benar sebagai suatu gerakan pemberontakan atau kah PRRI merupakan suatu
perjuangan bangsa untuk menegakkan demokrasi.
Semua itu masih menjadi bahan perdebatan dari kalangan-kalangan yang memiliki
suatu pandangan yang berbeda. Salah satunya yaitu pendapat yang mengatakan bahwa
pemebrontakan PRRI Permesta ini merupakan campur tangan Amerika untuk
mengacaukan sistem pemerintahan Indonesia dan menggulingkan pemerintahan
Soekarno.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI
Permesta?
2. Apakah tujuan keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI Permesta?
3. Apa saja bukti keterliabatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI Permesta?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui latar belakang keterlibatan Amerika dalam PRRI Permesta
2. Untuk mengetahui tujuan keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI
Permesta
3. Untuk mengetahui bukti keterliabatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI
Permesta
D. Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui latar belakang, tujuan dan bukti keterlibatan Amerika dalam
Pemberontakan PRRI Permesta.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI Permesta


Perhatian AS terhadap Indonesia sangat besar sejak sebelum Perang Dunia II yang
disebabkan letaknya yang sangat strategis dan kandungan kekayaan alamnya yang luar
biasa. Untuk itu AS pun membangun basecampnya dibeberapa titik :
1. Pada 8 September 1951, AS mendirikan pangkalan militer di Okinawa-Jepang
2. Pangkalan Clark dan Subic di Philipina berdiri pada 30 Agustus 1951
3. ANZUS (Australia, New Zealand, and AS) berdiri pada 1 September 1951
4. Korea Selatan pada 1 Oktober 1953
5. Taiwan pada 2 Desember 1954.
Sejak Indonesia merdeka pada 1945, Amerika Serikat sudah terlibat dalam
berbagai hal, terutama perpolitikan di Indonesia. Pada awal kemerdekaannya, Indonesia
sangat didukung oleh AS. Hal ini terutama disebabkan rasa simpati AS terhadap
Indonesia karena AS pun pernah dijajah oleh Inggris dan AS sangat menentang
kolonialisme. Namun dalam perkembangannya sikap AS mulai berbalik dan secara
diam-diam presiden AS kala itu Harry Truman mendukung kembalinya Belanda untuk
berkuasa di Indonesia.
AS berkepentingan langsung untuk turut campur tangan dalam menentukan
masalah dalam negeri Indonesia bermula tiga tahun setelah Indonesia merdeka pada
1945.Adalah konflik senjata yang meletus di Solo, Jawa Tengah dan Madiun, Jawa
Timur, pada 1948, yang menyeret langsung AS untuk turun tangan. Indonesia yang
memiliki kekayaan alam berlimpah dan geografisnya begitu strategis, menjadi
pertimbangan khusus bagi kebijakan Pemerintahan Harry Truman. Belum lagi, pasca
Perang Dunia II, konflik yang merebak di Burma, Singapura, Thailand dan Malaysia
dengan sponsor dari blok Komunis, membuat AS dengan “politik pembendungannya”
(containment policy) merasa cemas jika Indonesia pun menjadi sulit dikontrol dan
akhirnya masuk dalam negara-negara komunis seperti Uni Soviet.
Kemenangan kaum komunis dalam Revolusi Merah Oktober 1917 begitu
mencemaskan AS. Sejak itu, AS merancang satu strategi untuk menghancurkan Rusia.
“Tanggal 8 Januari 1918, Presiden AS Woodrow Wilson mengumumkan Program 14
Pasal. ”Dan dikemudian hari, terbukti bahwa Uni Soviet (Rusia) benar-benar
dihancurkan di tahun 1992. Doktrin Truman untuk mengepung penyebaran komunisme
dikeluarkan pada 1947.
Disusul dengan Marshall Plan tahun berikutnya untuk membangun kembali Eropa
dari puing-puing akibat PD II. Dan Indonesia yang dulunya dikenal dengan istilah
“Hindia Belanda” merupakan satu-satunya wilayah koloni Eropa yang tercakup dalam
rencana dasar Marshall Plan. Akibatnya, bantuan keuangan AS kepada Belanda
menyebabkan Den Haag mampu untuk memperkuat genggamannya atas Indonesia.
Belanda melancarkan embargo ekonomi terhadap pemerintah RI yang berpusat di Jogja
pada saat itu.
Bahkan tidak hanya itu saja, Washington juga secara rahasia ikut membantu militer
Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Hal itu bisa terlihat ketika tentara Belanda
kembali datang ke Jawa dan Sumatera pada tahun 1946, banyak serdadu Belanda
mengenakan seragam marinir AS. Bahkan AS diyakini turut membantu Belanda dalam
serangan militer Belanda II atas Yogya pada 18 Desember 1948. Perhatian AS terhadap
Indonesia sangat besar sejak sebelum Perang Dunia II yang disebabkan letaknya yang
sangat strategis dan kandungan kekayaan alamnya yang luar biasa.
Awal masuk Amerika Serikat ke Indonesia untuk menjajah secara ekonomi dan
politik pada Konferensi Meja Bundar 1949. Pada konferensi itu, Belanda mengakui
kedaulatan Indonesia tetapi pengakuan itu disertai dengan tiga syarat ekonomi. Pertama,
Indonesia harus tetap mempertahankan keberadaan perusahaan asing di Indonesia. Nah,
sebagian perusahaan itu berasal dari Amerika, di antaranya adalah perusahaan minyak.
Kedua, Indonesia harus mengakui IMF. Kita tahu persis bahwa Amerika pemegang
saham terbesar di IMF. Ketiga, Indonesia harus bersedia menerima warisan utang dari
Hindia Belanda.
Dan dapat diketahui juga waktu itu pihak Belanda berutang ke Amerika Serikat.
Banyak sekali soal keterlibatan Amerika dalam menggulingkan Soekarno. Karena
kebijakan Soekarno yang ingin menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. Tentang
penggulingan Soekarno dan naiknya Soeharto itu pun sebenarnya rekayasa dari
kepentingan modal intenasional. Tetapi didahului oleh kerusuhan politik sehingga timbul
‘kudeta’ yang sifatnya tidak hanya domestik. Bila dicermati, akan menemukan rekayasa
yang sifatnya multinasional, yang dimotori oleh korporasi-korporasi asing untuk
menyingkirkan Soekarno dan mendudukkan Soeharto.
B. Tujuan Amerika dalam Pemberontakan PRRI Permesta
Kepentingan Amerika Serikat dan kondisi domestik Indoneisa yang menjadi motif
dasar keterlibatan AS dalam membantu pemberontakan PRRI Permesta sebenarnya
dapat dipahami sebagai upaya untuk mencegah penyebaran paham dan
pengaruhkomunisme hingga menjangkau kawasan Asia, khususnya Indonesia. Untuk
memahamipermasalahan ini secara komprehensif, maka penelusuran historis dalam
mengkaji bagaimanatujuan AS yang awalnya hanya ingin menumpas komunisme ini
berubah menjadi keterlibatanlebih lanjut dalam pemberontakan PRRI/PERMESTA
kemudian menjadi sangat penting.
Tulisan ini akan menjelaskan secara sistemik bagaimana keterlibatan AS
dalamPRRI/PERMESTA muncul baik dari perspektif kepentingan AS maupun dari
konteksdomestik Indonesia ketika terjadinya PRRI/PERMESTA.Melalui penelusuran
historis, maka dapat diketahui bahwa keinginan AS untuk mengakhiri komunisme
sebenarnya telah lama muncul sejak tahun 1917 pada masapemerintahan Presiden
Woodrow Wilson. Namun rencana Wilson ini tidak berjalan denganefektif dikarenakan
fokus kerja intelijen yang kurang, depresi besar 1930, serta Perang DuniaI dan II yang
menghabiskan banyak biaya. Barulah pada masa pemerintahan Presiden Truman,AS
kemudian mengeluarkan Truman Doctrine dan Marshall Plan guna
membendungpenyebaran komunisme di Eropa dan Asia. Dari sinilah, keterlibatan AS
hingga nantinyaberujung pada bantuan terhadap pemberontakan PRRI/PERMESTA
dapat pertama kali dilihat.Lebih spesifiknya, Indonesia (istilah dulu “Hindia Belanda”)
merupakan satu-satunya wilayah koloni Eropa yang dicakup dalam rencana dasar
Marshall Plan.
Pertanyaan yang penting untuk dianalisis di sini adalah, kenapa Indonesia
menjadifokus dominan dari Marshal Plan atau proyek AS yang lain dalam menumpas
komunisme.Jawaban terhadap pertanyaan ini ternyata terkait secara langsung dengan
kepentingannacional AS dan kondisi perpolitikan di Indonesia.Dari segi kepentingan
nasional, perhatian AS terhadap Indonesia sangat besarbahkan sebelum Perang Dunia II,
disebabkan letaknya yang sangat strategis dan kandungankekayaan alam yang luar biasa.
Ketertarikan AS terhadap kekayaan alam Indonesia ini dapatdilihat dari instruksi Mentri
Luar Negeri AS, John Fuster Dulles, kepada Duta Besar Amerika untuk Jakarta, John M.
Allison, pada awal tahun 1957 yang bunyinya, “Jangan biarkan Soekarno sampai terikat
kepada kaum komunis. Jangan biarkan dia menggunakan kekerasanmelawan Belanda.
Jangan dorong ekstremisme-nya.... Di atas segala-galanya, lakukan apasaja yang
dapat Anda lakukan agar Sumatera (pulau penghasil minyak) tidak sampai jatuh ke
tangan komunis.” Dengan kata lain, menjadikan Indonesia sebagai “wilayah
yang bersahabat” dinilai sangat penting bagi AS. Hal ini seperti dikutip dari Gouda dan
Zaalberg yang menjelaskan bahwa George F. Kennan, Direktur Policy Planning
Staff (PPS) bahkan pernah berkata kepada Menteri Luar Negeri AS George C. Marshall,
“Persoalan paling penting dalam pergulatan kita dengan Kremlin sekarang adalah
persoalan Indonesia
Daridua kutipan ini dapat disimpulkan secara jelas bahwa kepentingan AS
sebenarnya tidak hanyauntuk membentengi pengaruh komunisme di Indonesia, namun
lebih darii tu, AS jugakhawatir bahwa pengaruh komunisme yang disebarkan Soviet
maupun Cina kemudianmengurangi aksesnya terhadap kekayaan alam Indonesia.Intensi
AS, dari yang semula hanya ingin mencegah penyebaran komunisme diIndonesia ini
kemudian meningkat tajam hingga berujung pada keputusan untuk
membantuPRRI/PERMESTA karna respon dari Soekarno dan kondisi domestik di
Indonesia. Hal iniseperti dijelaskan oleh Soebadio dalam tulisannya.
Dalam tulisan ini, Soebadio secara lugas menyebutkan bahwa dalampandangan
Soekarno, Soviet lebih bisa dipercaya ketimbang AS karena Soviet belum pernahmenjadi
negara kolonial di luar negeri, sebaliknya Inggris dan Perancis adalah bekasnegara-
negara kolonial yang bersekutu dengan AS.
Di samping kutipan dari Soebadio,Soekarno pernah menyatakan kepada Dulles
bahwa Indonesia tidak mau mengikuti dengan membabi buta jalan yang direntangkan
oleh Amerika dan tidak akan menjadi satelit dari blok AS.
Penolakan Soekarno untuk menjadi bagian dari blok AS kemudian diartikan oleh
AS sebagai kecenderungan Indonesia untuk lebih memilih bergabung dengan
komunisme.Selain sikap Soekarno yang diartikan AS memihak komunime Soviet,
kondisi domestik di Indonesia pada periode 1950-an juga semakin meyakinkan AS
bahwa komunisme telah menjadi ancaman yang serius dan bahwa sikap tidak koperatif
Soekarno harus ditindak lanjuti. Kondisi domestik yang dimaksudkan AS di sini adalah
semakin berkembangnya kekutan dan dukungan terhadap Partai Nasional Indonesia
(PNI) dan PartaiKomunis Indonesia (PKI).
Kedua partai ini dipandang AS merupakan partai-partai berhaluankiri yang
menyuarakan suara-suara komunisme di Indonesia. Kekhawatiran AS terkaitpenyebaran
komunisme di Indonesia kian meningkat ketika PNI dan PKI kemudian menjadidua
partai pemenang dalam Pemilihan Umum 1955 mengalahkan partai Masyumi
yangdidukung oleh AS. Sampai pada titik ini, AS melihat bahwa tidak ada jalan lain bagi
Amerikauntuk menundukkan Soekarno kecuali menyingkirkannya.Analisis mengenai
intensi AS untuk menumpas komunisme di Indonesia danmengakhiri kepimimpinan
Soekarno hingga berujuung pada keterlibatan dalampemberontakan PRRI/PERMESTA,
sebenarnya tidak lengkap tanpa menyinggung sola friksipolitik dalam pemerintahan
Soekarno. Selain menteri-menteri dan pejabat politik yang setiamendukung kebijakan
Soekarno, ada juga elit-elit politik seperti Soemitro Djojohadikusumodan Soedjatmoko,
Menteri Perdagangan dan Industri, yang memang menilai bahwa kebijakan Soekarno
cenderung berbau komunisme dan harus dihentikan. Kedua elit politik inilah yang pada
akhirnya berhasil direkrut oleh AS dan mengobarkan semangat
pemberontakanPRRI/PERMESTA di Sumatera dan Sulawesi.
Kepentingan AS akan kekayaan alam diIndonesia, kekhawatiran akan penyebaran
komunisme, dan respon Presiden Soekarno sertakondisi-kondisi domestik inilah yang
akhirnya memicu pemberontakan PRRI/PERMESTAyang akan dijelaskan kemudian.
C. Bukti keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI Permesta
Dalam Pemberontakan PRRI dan Permesta, Amerika Serikat (AS) ikut terlibat
didalamnya. Keterlibatan AS dalam permasalahan politik Indonesia, yaitu pada
PemberontakanPRRI dan Permesta ditandai melalui campur tangan Central Intelligence
Agency (CIA) milik Pemerintah Amerika Serikat yang ditujukan untuk menggulingkan
pemerintahan Soekarno.Salah satu bentuk dari keterlibatan AS, khususnya CIA di dalam
Pemberontakan PRRI danPermesta adalah infiltrasi senjata-senjata dan personil. Peter
Dale Scott mengatakan bahwa ditahun 1957-1958, CIA telah menginfiltrasikan senjata-
senjata dan personil untuk mendukungpemberontakan regional PRRI/PERMESTA yang
ditujukan untuk melawan Sukarno.
Pada bulan Januari 1958, merupakan hal yang sangat jelas bahwa Amerika Serikat
akan melakukansegala upaya dalam rangka memperkuat gerakan anti-komunis di
Indonesia. Operasi iniberada di bawah kepemimpinan Eisenhower sebagai Presiden
Amerika Serikat, dan AllenDulles, Director of Central Intelligent (DCI), di mana operasi
ini kemudian disebut denganistilah Operasi HAIK. Operasi HAIK ini sering kali disebut
sebagai salah satu kesalahanterbesar CIA, dikarenakan propaganda yang dilakukan serta
dukungan terhadappembangkang Presiden Soekarno. Amerika Serikat dalam operasi ini
telah menyisihkan danasebesar US$ 7 juta.Bukti fisik adanya bantuan berupa peralatan
militer dan personilnya adalah sebuahpesawat terbang militer AS yang ditembak jatuh di
Ambon pada tanggal 18 Mei 1958 olehAngkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
dengan menggunakan meriam. Pilot yang mengemudikan pesawat terbang militer
tersebut adalah seorang penerbang berkebangsaanAmerika, yaitu Allan Lawrence Pope
yang kemudian ditangkap dan diadili. Allan Popemerupakan penerbang Amerika yang
disewa oleh kaum pemberontak Permesta yang secaralegal diberi izin oleh pemerintah
AS untuk menerbangkan angkutan udara sipil. Pope berhak untuk menggunakan
lapangan terbang di pangkalan militer AS di dekat Manila, Filipina.Pope memiliki
kemampuan untuk melakukan serangan yang mampu membunuh700 rakyat tak berdosa
di Ambon dalam satu kali serangan.
Serangan itu ditujukan kesebuah Gereja sampai hancur dan seluruh umat di dalam
kebaktian itu terbunuh. Selain itu,Pope juga berhasil menenggelamkan sebuah kapal
milik Indonesia dan semua awak kapal inimengalami nasib yang malang. Kesalahan dan
segala akibat yang telah diperbuat oleh Popeini kemudian diampuni oleh Presiden
Soekarno dengan menggunakan hak prerogatifnyasebagai seorang presiden. Padahal
Soekarno yakin Pope merupakan salah satu agen CIA. Danmemang Pope merupakan
salah satu agen CIA yang disewa oleh kaum pemberontak Permesta.
Kemurahan hati dari Soekarno ini sama sekali tidak merubah kebijakan
ASterhadap Indonesia.Tidak hanya dukungan di angkatan udara, usaha-usaha CIA juga
didukung olehsebuah tugas kekuatan angkatan laut AS di lepas pantai, yaitu Armada ke-
7 milik PemerintahAS. Angkatan darat juga ikut diperbantukan dari CIA. Berdasarkan
tulisan H. W. Brandsdikatakan bahwa dalam pemberontakan PRRI, CIA membantu
sekitar 300 serdadu yangterdiri dari orang Amerika, Filipina, dan Taiwan dan juga
beberapa pesawat terbang.
Segala bantuan ini dijalankan oleh CIA ini didasarkan pada kebijakan luar negeri
AS yang dilakukanterhadap Indonesia. Kementerian Luar Negeri AS di pertengahan
April 1958 memutuskanuntuk menjaga komitmennya melalui bantuan pesawat-pesawat
dan personil angkatan udarake Sulawesi.
Keputusan untuk mengirim Pesawat Tempur Mustang dan pesawat pembom
jenis B-26 dilakukan oleh Menteri Luar Negeri John Foster Dulles sebagai
pembuatkebijakan luar negeri pada masa pemerintahan Eisenhower. Bantuan militer dari
AS inidijadikan jalan untuk meningkatkan dan membenatu pemberontakan PRRI dan
Permesta.Berdasarkan keputusan Eisenhower, Presiden AS pada masa itu, langkah
yangdiambil oleh AS adalah menggerakkan unit-unit angkatan laut dan melepaskan the
Third Marine Division milik AS dari Filipina memasuki area Indonesia.
Atas bantuan kekuatan udara dan kekuatan laut baru yang dimiliki oleh Permesta,
Permesta mampu untuk melakukan tindakan ofensif yang membuat adanya keuntungan
di teritorialnya dalampenyerangan terhadap Indonesia. Tindakan pemberontakan ini terus
terjadi sampaipertengahan Mei 1958 di waktu Pemerintah Indonesia berhasil menumpas
semuapemberontakan PRRI dan Permesta di pulau Sumatera dan Indonesia bagian timur
dengancara menghancurkan beberapa pesawat dan mengambil alih kontrol di daerah
teritorialtersebut.
Semua persenjataan serta alat komunikasi modern ini disalurkan kepada
gerombolanpemberontak melalui Singapura, yang dikendalikan dan diorganisir oleh
seorang tokohpolitik dan ekonomi yang terkenal Professor Dr. Sumitro
Djojohadikusumo. Bahkan diPekanbaru, rakyat sering mendapati dan melihat masuknya
senjata-senjata gelap darikapal-kapal yang datang dari Singapura. Namun demikian
pihak PRRI dalam hal ini tidak pernah mau mengakui bahwa mereka sebenarnya
menerima dan mengikuti arahan Imperialis AS, dan menyatakan bahwa isu yang
sebenarnya terjadi adalah dugaan bahwaPRRI/PERMESTA memberontak sebagai wujud
protes terhadap Presiden Sukarno yangterlalu memanjakan PKI sehingga banyak
kebijakan Pemerintah yang berbau ideologi PKI.Keterlibatan Amerika Serikat dalam
peristiwa PRRI/Permesta tidak hanya dalamdukungan terhadap persenjataan selama
pemberontakan berlangsung, namun juga melaluipropaganda-propaganda yang
dilakukannya. CIA kemudian berencana membuat sebuah filmdocumenter berjudul
Happy Days yang menceritakan mengenai affair yang dilakukan oleh Presiden Soekarno
dengan seorang wanita Rusia, yang menandakan bagaimana Soekarnotelah jatuh ke
tangan Uni Soviet dikarenakan sifat suka perempuannya tersebut.
Namun yang kemudian menjadi masalah adalah bagaimana CIA tidak berhasil
mendapatkan pemeran yangdapat menirukan Soekarno, sehingga kemudian pemeran
Soekarno harus menggunakantopeng Soekarno itu sendiri. Peluncuran film ini namun
tidak mendapatkan perhatian sepertiyang diharapkan oleh CIA,image Soekarno juga
tidak terdiskreditkan dikarenakan hal ini.
Keterlibatan CIA dalam peristiwa PRRI/Permesta pada dasarnya dilakukan
secaratersembunyi di mana secara formal di depan media, pemerintahan Amerika Serikat
berusahamenampilkan posisi netral dan tidak adanya intensi untuk melakukan segala
bentuk intervensiterhadap masalah yang terjadi di Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh
Presiden Eisenhowerdalam wawancaranya dengan NBC pada bulan April 1958. Rumor
keterlibatan wargaAmerika Serikat dalam pemberontakan ini juga disangkal oleh Dulles
yang menyatakankeraguannya akan hal tersebut. Ia juga menyatakan bagaimana pada
dasarnya AmerikaSerikat juga tidak memiliki kekuatan untuk mengatur setiap tindakan
warga negara AmerikaSerikat, khususnya di Indonesia pada zaman itu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Latar belakang keterlibatan Amerika dalam Pemberontakan PRRI Permesta
yaitu dimulai dengan perhatian AS terhadap Indonesia sangat besar sejak
sebelum Perang Dunia II yang disebabkan letaknya yang sangat strategis dan
kandungan kekayaan alamnya yang luar biasa.
2. Tujuan keterlibatan amerika dalam gerakan PRRI PERMESTA adalah untuk
menyingkirkan para pemimpin negara-negara dunia ketiga yang memiliki
sikap Ultranasionalis dan Patriotik serta menolak dikendalikan oleh pihak
asing, dalam hal ini Ir Soekarno memenuhi kriteria tersebut dan pantas untuk
digulingkan untuk digantikan oleh pemimpin yang pro dengan kebijakan
Amerika Serikat.
3. Keterlibatan AS dalam permasalahan politik Indonesia, yaitu pada
PemberontakanPRRI dan Permesta ditandai melalui campur tangan Central
Intelligence Agency (CIA) milik Pemerintah Amerika Serikat yang ditujukan
untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno.Salah satu bentuk dari
keterlibatan AS, khususnya CIA di dalam Pemberontakan PRRI danPermesta
adalah infiltrasi senjata-senjata dan personil.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap kita semua menghargai jasa para
pahlawan kita yang berjuang untuk memerdekakan indonesia. Dan kita semua selalu
mengingat sejarah G30S/PKI ini sebagai salah satu sejarah perjuangan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://sepuluhauberalles.blogspot.com/2014/05/pemberontakan-prripermesta- dan.html?m=1
http://ritanur08.blogspot.com/2014/05/sejarah-amerika-keterlibatan-amerika.html?m=1
http://ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-serikat-dalam.html?m=1
https://brainly.co.id/tugas/3826480
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-serikat-dalam.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiI19aw64DeAhXWdisKHfbzDtIQFjAEegQIBRAB&usg=AOv
Vaw0p0T_G_dFQu96Lnce1DwIZ
https://brainly.co.id/tugas/11601871
http://googleweblight.com/i?u=http://sepuluhauberalles.blogspot.com/2014/05/
pemberontakan-prripermesta-dan.html?m%3D1&hl=id-ID
http://muhasanahfkip.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-dalam-pendirian.html?m=1
http://ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/keterlibatan-amerika-serikat-dalam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai