Anda di halaman 1dari 3

AJARAN HIDUP KI HAJAR DEWANTARA

Untuk menuguh iman perdjuangan kita, KI Hadjar Dewantara memberikan kita bundelan
dari beberapa adjaranja,jang di sebut Ki Hadjar sebagai fatwa akan sendi hidup merdeka, untuk
di ingat-ingat, direnungkan dan di amalkan :

1. ,,Lawan sastra ngesti mulja” : Dengan pengetahuan kita menudju kemuliaan. Inilah jang
di tjita-tjitakan Ki Hadjar dengan Taman Siswanja, untuk kemuliaan nusa bangsa dan
rakjat. Sastra herjendrajuingrat pangruwating dyu. Ilmu jang luhur dan mulia
menjelamatkan dunia serta melenjapkan kebiadaban. Fatwa ini adalah djuga
tjandrasengkala, menjatat lahirnya Taman Siswa ( tahun 1852 atau 1922).
2. ,,Sutji tata ngesti tunggal” : Dengan sutji batinja, tertib lahirnja menudju kesempurnaan,
sebagai djandji jang harus diamalkan oleh tiap-tiap peserta perdjuangan Taman Siswa.
Fatwa ini djuga sebagai tjandrasengkala, mentjatat lahirnya persatuan Taman Siswa (
1853 atau 1932).
3. ,,Hak untuk menuntut salam dan bahagia” : Berdasarkan asas Taman Siswa, jang
mendjadi sjarat hidup merdeka berdasarkan pada adjaran agama, bahwa untuk Tuhan
semua manusia itu pada dasarnja sama ; sama haknja dan sama kewajibanja. Sama haknja
mengatur hidupnja serta sama haknja mendjalankan kewadjiban kemanusiaan, untuk
mengadjarkan keselamatan hidup lahir dan bahagia dalam hidup batinnja. Djangan kita
hanya mengadjarkan keselamatan lahi, dan djangan pula hanja mengedjar kebahagiaan
hidup batin.
4. ,, Salam bahagia diri tak boleh menjalani damainja masarakat” : Sebagai peringatan,
bahwa kemerdekaan diri kita ialah hak-hak orang lain jang seperti kita masing-masing
sama-sama mengadjar kebahagiaan hidup. Segala kepentingan bersama harus diletakan
diatas kepentingan diri masing-masing, oleh karena tak mungkin kita masing-masing
akan hidup selamat dan bahagia , apabila masarakat kita terganggu , tidak tertib dan
damai. Djanganlah mengutjapkan ,, hak diri” kalau tidak bersama-sama dengan utjapan,,
tertib damainja masarakat”,agar djangan sampai hak diri itu merusak hak hak diri orang
lain sesama kita, jang djuga berarti merusak hidup bersama, jang djuga merusak kita
masing-masing.
5. ,, Kodrat alam penunjuk untuk hidup sempurna” : Sebagai pengakuan bahwa kodrat alam,
jaitu segala kekuatan dan kekuasaan jang mengelilingi dan menlingkupi hidup kita itu
adalah sifat lahirnjakekuasaan Tuhan jang maha kuasa, jang berdjaln tertib dan sempurna
diatas segala kekuasaan manusia.
6. ,,Alam manusia adalah alam hidup berbulatan” : Berarti bahwa hidup kita masing-masing
itu ada di dalam lingkungan berbagai alam-alam chucus, jang saling berhubungan dan
berpengaruh. Alam chucus adalah alam diri, alam kebangsaan, dan alam kemanusiaan.
Rasa diri, rasa bangsa, dan rasa kemanusiaan ketiga-tiganja hidup dalam tiap-tiap
sanubari kita masing-masing manusia. Adanja perasaan ini tidak dapat diungkiri.
7. ,,Dengan bebas dari segala ikatan dan sutji hati berhambalah kita kepada Sang Anak” :
Penghambaan kepada Sang Anak tidak lain daripada penghambaan kita sendiri. Sungguh
pun pengurbanan kita itu kita tudjukan kepada Sang Anak, tetapi jang memerintah kita
dan memberi titah untuk berhamba dan berkurban itu bukan si anak, tetapi kita sendiri
masing-masing. Disamping itu kita.
8. Tetep-Antep-Mantep
Tetep : ketetapan hati pada pendiriannya tidak tergoyahkan oleh pengaruh negative, antep
: berat, berbobot, bermutu. Mantep : mantep tetapi pada pilihannya.
9. Ning-Neng-Nung-Nang,
Dengan berpikir yang hening, tenang, diam, tidak mudah emosi, memiliki keteguhan,
kekuatan hati, akhirnya memperoleh kemenangan. Ning dari kata hening, tenang; Neng
dari kata meneng, diam, tidak emosi, tidak gegabah;Nung dari kata Hanung, teguh, kuat,
sentosa; Nang dari kata menang, wewenang.
10. Ngandel-Kendel-Bandel-Kandel,
Ngandel : percaya kepada Tuhan, percaya diri; Kendel : berani, berani karena benar;
Bandel : Tahan, tahan banting, tidak mudah putus asa; Kandel : tebal, tebal
kepercayaannya, tebal imannya.
11. Bibit-Bebet-Bobot
Dalam membentuk keluarga yang baik,sejahtera, perlu memperhatkan bibit,bebet, dan
bobot. Bibit: benih yang dimaksud anak (calon pengantin); Bebet : yang menrunkan
(orang tua, asal usul) dari keluarga yang baik ataukah tidak, mempunyai penyakit yang
menurun apa tidak, dan seterusnya; Bobot : berat, yang dimaksud adalah mutu, kualitas.
12. Opor bebek mateng saka awake dewek (asas taman sisiwa 1922 : 5)
Mampu membiayai hidup dari hasil pemdapatannya sendiri secara halal, dan wajar.
13. Sistem among
Yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asah, asih, dan asuh.
Pendidikan system among bersendikan pada 2 hal yaitu kodrat alam sebagai syarat untuk
menghidupkan dan mencapai kehidupan dan mencapai kemajuan dengan secepat-
cepatnya dan kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan
kekuatan lahir dan batin anak hingga dapat hidup mandiri.
14. Tri sakti jiwa
Yang terdiri dari cipta rasa dan karsa. Maksudnya, untuk melaksanakan segala sesuatu
maka harus ada kombinasi yang sinergis antara hasil olah pikiran, hasil olah rasa, serta
motivasi yang kuat di dalam dirinya
15. Ing ngarsa sung tuladha
Artinya ing ngarsa itu didepan atau di depan/ di muka. Sun berasal dari kata ingsun yang
artinya saya, tuladha artinya tauladan jadi makna ing sing tuladha adalah menjadi seorang
pemimpin yang mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya.
16. Ing madya mangun karsa
Ing madya artinya di tengah-tengah. Mangun berarti membangkitkan atau mengunggah
dan karsa di artikan sebagai bentuk kemauan ,jadi arti dari kata itu adalah seseorang di
tengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau mengunggah semangat.
17. Hak kemedekaan diri
Adalah hak mengatur diri sendiri, yang di cantumkan sebagai asas taman siswa yang
utama dan pertama menjadi dasar pencapaian cita-cita hidup salam bahagia dan
masyarakat tertib damai.
18. Salam bahagia diri tak boleh menyalahi damainya masyarakat
Sebagai peringatan, bahwa kemerdekaan diri kita di batasi oleh kepentingan keselamatan
masyarakat. Batas kemerdekaan diri kita adalah hak-hak orang lain yang seperti kita
masing-masing sama-sama mengejar kebahagiaan hidup.
19. Kodrat alam petunjuk untuk hidup sempurna
Sebagai pengakuan bahwa kodrat alam, yaitu segala kekuatan dan kekuasaan yang
mengelilingi dan melingkungi hidup kita itu adalah sifat lahirnya kekuasaan Tuhan Yang
Maha Esa yang berjalan tertib dan sempurna diatas segala kekuasaan manusia
20. Ngerti-Ngrasa-Nglakoni
Menyatakan bahwa untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran maka sang anak perlu
menguasai pengetahuan yang sedang di pelajari (Ngerti), mengambil sikap positif
terhadap sesuatu yang di pelajari (Ngrasa), dan mempraktikan apa yang dipelajari
(Nglakoni)
21. Tut wuri handayani
Tut wuri diartikan mengikuti dari belakang dan handayani berarti memberikan dorongan
moral atau dorongan semangat sehingga artinya tut wuri handayani ialah seseorang yang
harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang
22. Tri Hayu
Terdiri dari : mamayu hayuning selira, mamayu hayuning bangsa, dan mamayu hayuning
manungsa (bawana). Menyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya dapat bermanfaat
bagi diri sendiri, bagi bangsa, bagi masyarakat dunia.

Nama : Sabrina Fitria Kartika

NIM : 2019010060

Prodi : Agribisnis 1B

Anda mungkin juga menyukai