Anda di halaman 1dari 4

RESUME

FILSAFAT PENDIDIKAN

“Tujuan Hidup Dan Tujuan Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia”

OLEH

SELLA YELMIWATI

NIM : 21129114

Dosen Pengampu :

Dr.Ahmad Sabandi,M.Pd

Seksi : 0106

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
“Tujuan Hidup Dan Tujuan Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia”

A. Hakikat Manusia

Manusia sebagai salah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi
permukaan bumi ini, memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sekian juta
himpunan makhluk lainnya. Manusia selama ia hidup selalu berusaha dan
berjuang untuk memanfaatkan alam sekitarnya dengan cara menggunakan daya
dan tenaga alam untuk kepentingan dirinya. Digunakannya tanah, air, udara, api,
sinar matahari, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 4 Lebih
lanjut lagi, jika dilihat dari segi biologis, hampir tidak dapat dibedakan antara
manusia dengan hewan.

Manusia tidak dapat dipandang sebagai makhluk yang terlalu istimewa dan luar
biasa jika dipandang dari satu segi saja. Dalam perkembangannya banyak para
pakar liberal yang mengkategorikan manusia seperti binatang. Sebagaimana ahli
antropologi yang menggolongkan manusia dalam kelompok hewan karena
peninjauan mereka dari segi jasad atau jismiyah. Misalnya Charles darwin (1809 –
1882) menetapkan manusia sejajar dengan binatang, karena ia memandang
kejadian manusia dari sebab-sebab mekanis, yaitu lewat Descendensy (ilmu
turunan) dan teori Natural Selection ( teori seleksi alam).

B. Tujuan Hidup

Seringkah kita berpikir bahwa hidup menyodorkan terlalu banyak pertanyaan


yang tak terjawab kepada kita, tak sedikit diantara kita mencari tahu apa tujuan
hidup ini. Sebagian memikirkannya keras-keras, namun jawaban yang dirumuskan
tak juga menentramkan hatinya. Sebagian yang lain merenungkannya dalam
nurani dalam-dalam, namun sang pikiran masih penuh gelak bertanya-tanya.
Bahkan ada yang seolah tak perlu untuk apa miliki tujuan dalam hidup. Ada orang
yang mengaku telah menemukan dalam akal dan budi hatinya, namun mereka
kehilangan itu saat harus melewati hidup sehari-hari.
Benarkah tujuan hidup ini bisa ditemukan dengan memikirkannya keras-
keras,atau merenungkannya dalam-dalam? Bukankah begitu banyak orang merasa
tak perlu sibuk mencari tahu apa jawabannya. Bagi mereka, menjalani hidup
sebaik-baiknya, menikmati setiap detik dengan ketentraman pikiran dan
kerendahan hati adalah lebih dari cukup ketimbang setumpuk kalimat jawaban
dan pernyataan. Tujuan hidup tak berada di balik kata-kata – seindah apapun
kata itu digoreskan – melainkan dalam hidup itu sendiri yang kita temukan
sewaktu kita sungguh-sungguh menjalaninya. Dengan begitu kita kedua kaki
tak segan dan tahu kemana mesti diayunkan.Persoalan falsafah, “Apa makna
hidup?” mempunyai makna yang berbeza bagi setiap orang. Kekaburan
pertanyaan ini terwujud dalam perkataan “makna” yang menyebabkan persoalan
ini boleh ditaksif dengan pelbagai cara. Tujuan hidup manusia jelas nampak ialah
bagaimana memudahkan hidup ini, bagaimana menciptakan kesejahteraan dan
kemakmuran bagi suatu negara dan bangsa, dan bagimana melindungi diri dan
bangsa mereka dari segala gangguan, hambatan, rintangan, dan marabahaya yang
mengancam kelestarian, dan kelanggengan serta kelangsungan hidup bangsa itu
dari masa ke masa.

C. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan selalu terpaut dengan zamannya, dengan kata lain rumusan
tujuan pendidikan yang dapat dibaca unsur filsafat dan kebudayaan suatu bangsa
yang dominan ini karena diantara ahli teori dan penghayal pendidikan yang telah
banyak membantu dalam memberikan inspirasi terhadap bermacam-bermacam
usaha pendidikan yang dianggap mulia segala zaman, sebagai contoh dapat
dikemukkan sebagai berikut.

Tujuan pendidikan di Indonesia dalam undang-undang RI nomer 20 tahun2003


tentang pendidikan tentang sisitem pendidikan nasional bab II pasal 3,
menyebutkan : “ pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang mhasa
esa, berakhlak mulia , sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”

Dalam pengertian yang sangat sederhana bahwa pendidikan selalu membawa


perubahan baik cepat atau lambat, terbuka dan terpendam. Perubahan juga
membawa kepada kebutuhan yang makin banyak dan bergam sehingga mungkin
benar, kalo ada yang mengatakan bahwa pendidikan mencetuskan harapan, karena
harapan itu sendiri terletak pada pendidikan.

D. Tujuan hidup manusia sebagai tujuan pendidikan

Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan oleh Allah dengan suatu
bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain dalam
kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirannya manusia memerlukan pola
pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Hubungan manusia dengan
pendidikan sangat erat karena mempunyai ikatan yang tidak dipisahkan antara
satu dengan yang lainnya. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok
dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini
dalam rangka mempertahankan hidupnya. Manusia disebut juga “ Homo Sapiens ”
yang artinya sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu
pengetahuan. Salah satu insting manusia adalah selalu cenderung ingin
mengetahui segala sesuatu disekelilingnya, yang belum diketahuinya. Berawal
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Dari rasa
ingin tahu maka timbulah ilmu pengetahun yang bermanfaat untuk manusia itu
sendiri.

Dalam hidupnya manusia digerakan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai


sesuatu dan sebagian lagi oleh tanggung jawab sosial dalam bermasyarakat.
Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan – kemampuan, tetapi juga
mempunyai keterbatasan – keterbatasan. Manusia tidak hanya memiliki sifat –
sifat yang baik namun juga mempunyai sifat – sifat yang kurang baik. Menurut
pandangan pancasila manusia mempunyai keinginan untuk mempertahankan
hidup dan menjaga kehidupan lebih baik. Setiap manusia itu membutuhkan
pendidikan. Karena melalui pendidikan manusia dapat mempunyai kemampuan –
kemampuan untuk mengatur dan mengontrol serta menentukan dirinya sendiri.

Melalui pendidikan pula perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan


kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan tingkah laku
manusia dapat didekati dan di analisis secara murni. Kemampuan seperti itulah
yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lainnya. Manusia dapat tumbuh dan
berkembang melalui pendidikan, karena manusia dapat tumbuh berkembang
melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik itu bersifat jasmani maupun
bersifat rohani. Oleh sebab itu manusia memerlukan Pendidikan demi
mendapatkan perkembangan yang optimal sebagai manusia. Dalam ajaran Agama
Islam memandang bahwa manusia sebagai tubuh, akal dan hati nurani. Potensi
dasar manusia yang dikembangkan itu tidak lain adalah bertuhan dan cenderung
kepada kebaikan bersih dari dosa, berilmu pengetahuan serta bebas memilih dan
berkreasi.

Anda mungkin juga menyukai