Anda di halaman 1dari 367

SEKRETARIAT DAERAH

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PASURUAN


BAGIAN LAYANAN PENGADAAN
BAGIAN
Jl. Hayam
Jl. Hayam Wuruk
Wuruk No.
No. 14
14 telp.
telp. 0343-429073
0343-429073 Pasuruan

DO
D O KK U M E N P E M I L I H A N
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Nomor :: 027/142.072.004/424.023.PK.I/2018
Nomor 027/142.072.004/424.023.PK.I/2018
Tanggal : 8 Agustus 2018
Tanggal

untuk
Pekerjaan
Pembangunan Rumah
Pembangunan Rumah Sakit
Sakit Grati
Grati (Lanjutan)
(Lanjutan) Keperluan
Keperluan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan

POKJA
KHUSUS I

BagianLayananPengadaan
KABUPATEN PASURUAN
KABUPATEN PASURUAN
TAHUN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2018
2018
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PASURUAN
BAGIAN LAYANAN PENGADAAN
KELOMPOK KERJA KHUSUS I
Jalan Hayam Wuruk No. 14 Pasuruan Telp. (0343) 429073

LEMBAR PENETAPAN DOKUMEN PEMILIHAN


Nomor : 027/142.A.072.004/424.023.PK.I/2018
Tanggal : 8 Agustus 2018

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami Kelompok Kerja Khusus I Bag.
LP Kabupaten Pasuruan :

1. Susiadi HP, Amd selaku Ketua Pokja Pemilihan


2. Sudiharto selaku Anggota Pokja Pemilihan
3. Mochammad Saichu selaku Anggota Pokja Pemilihan
4. Dian Irrawadi selaku Anggota Pokja Pemilihan
5. Rensi Wulandari selaku Anggota Pokja Pemilihan

sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki telah sepakat dan
dengan ini menetapkan dokumen pemilihan ini sebagai dokumen
pemilihan yang sah untuk tender pekerjaan konstruksi Pembangunan
Rumah Sakit Grati (Lanjutan) Keperluan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan.
Pelaksanaan ketentuan-ketentuan dan tata cara pengadaan yang
termuat didalam dokumen ini disesuaikan dengan prosedur dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian penetapan dokumen pemilihan untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pasuruan
Tanggal : 8 Agustus 2018

Kelompok Kerja Khusus I Bag. LP Kabupaten Pasuruan

No Nama Jabatan Tanda Tangan


Ketua
1. Susiadi HP, Amd 1. TTD
Pokja Pemilihan
Anggota
2. Sudiharto 2. TTD
Pokja Pemilihan
Anggota
3. Mochammad Saichu 3. TTD
Pokja Pemilihan
Anggota
4. Dian Irrawadi 2. TTD
Pokja Pemilihan
Anggota
5. Rensi Wulandari 3. TTD
Pokja Pemilihan
DAFTAR ISI
BAB I UMUM
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
2. SUMBER DANA
3. PESERTA
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAH-GUNAAN WEWENANG
SERTA PENIPUAN
5. LARANGAN PERTENTANG-AN KEPENTINGAN
6. PENDAYA-GUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
7. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA
B. DOKUMEN PEMILIHAN
8. PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN
9. ISI DOKUMEN PEMILIHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
10.BAHASA DOKUMEN PEMILIHAN
11.PEMBERIANPENJELASAN
12.PERUBAHAN DOKUMEN PEMILIHAN
13.TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN
14.BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN
15.BAHASA PENAWARAN
16.DOKUMEN PENAWARAN
17.HARGA PENAWARAN
18.MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN
19.MASA BERLAKU PENAWARAN
20.BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
21.PAKTA INTEGRITAS
22.PENGISIAN DOKUMENISIAN KUALIFIKASI
23.JAMINAN PENAWARAN
D. DOKUMEN PENAWARAN
24.PEMASUKAN DAN CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
25.BATAS AKHIR PEMASUKAN PENAWARAN
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN
26.PEMBUKAAN PENAWARAN
27.KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN
28.HAK MENOLAK ATAU MENERIMA PENAWARAN
29.EVALUASI PENAWARAN
30.EVALUASI KUALIFIKASI
31.PEMBUKTIAN KUALIFIKASI
F. PENETAPAN PEMENANG
32.PENETAPAN PEMENANG
33.PENGUMUM-AN PEMENANG
34.SANGGAHAN
35. SANGGAHAN BANDING
G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN
35.PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA
36.KERAHASIAAN PROSES
H. TENDER GAGAL
37.TENDER GAGAL
I. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN
38.SURAT JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
39. PENANDA-TANGANAN KONTRAK
BAB III LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
A. PENERAPAN IKP DAN LDP
B. LINGKUP PEKERJAAN
C. SUMBER DANA
D. PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
E. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN DAN PENINJAUAN LAPANGAN
F. DOKUMEN PENAWARAN
G. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN
H. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN
I. JAMINAN PENAWARAN
J. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
K. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN
L. PEMBUKAAN PENAWARAN
M. AMBANG BATAS
N. SANGGAHAN
BAB IV LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
A. LINGKUP KUALIFIKASI
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI
BAB V BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTABADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)
B. BENTUK SURAT KUASA
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN)
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR
G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI (RK3K)
H. BENTUK RINCIAN/URAIAN HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP)
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/ PERUSAHAAN PENJAMINAN (HANYA UNTUK
BADAN USAHA KECIL)
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
L. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
BAB VI PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
A. DATA ADMINISTRASI
B. IZIN USAHA
C. SERTIFIKAT BADAN USAHA
D. IZIN LAINNYA (APABILA DIPERSYARATKAN, YANG SESUAI DENGAN PEKERJAAN YANG
DILELANGKAN)
E. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN BADAN USAHA
F. PENGELOLA BADAN USAHA (PENGAWAS/PENGURUS)
G. DATA KEUANGAN
H. DATA PERSONIL INTI
I. DATA PERALATAN
J. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN
K. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
L. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN
M. MODAL KERJA
N. KEMITRAAN/KSO
BAB VII TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
BAB VIII BENTUK RANCANGAN KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
BAB IX SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A. KETENTUAN UMUM
1. DEFINISI
2. PENERAPAN
3. BAHASA DAN HUKUM
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN WEWENANG
SERTA PENIPUAN
5. ASAL MATERIAL/ BAHAN
6. KORESPONDENSI
7. WAKIL SAH PARA PIHAK
8. PEMBUKUAN
9. PERPAJAKAN
10.PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
11.PENGABAIAN
12.PENYEDIA MANDIRI
13.KEMITRAAN/ KSO
14.PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
15.PERSETUJUAN ATAU PERNYATAAN TIDAK BERKEBERATAN DARI PENGAWAS PEKERJAAN
16.PERINTAH
17.PENEMUAN-PENEMUAN
18.AKSES KE LOKASI KERJA
B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK
19.MASA PELAKSANAAN (JANGKA WAKTU PELAKSANAAN) PEKERJAAN
B.1PELAKSANAAN PEKERJAAN
20.PENYERAHAN LOKASI KERJA
21.SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
22.PROGRAM MUTU
23.RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI (RK3K)
24.RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK
25.MOBILISASI
26.PEMERIKSAAN BERSAMA
27.PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
B.2PENGENDALIAN WAKTU
28.WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
29.PERPANJANGAN WAKTU
30.PENUNDAAN OLEH PENGAWAS PEKERJAAN
31.RAPAT PEMANTAUAN
32.PERINGATAN DINI
B.3PENYELESAIAN KONTRAK
33.SERAH TERIMA PEKERJAAN
34.PENGAMBILALIHAN
35.PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/ PEMELIHARAAN
B.4ADENDUM
36.PERUBAHAN KONTRAK
37.PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN
38.PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA
39.PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
40.PENYESUAIAN HARGA (ESKALASI/DE-ESKALASI)
B.5KEADAAN KAHAR
41.KEADAAN KAHAR
B.6PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
42.PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
43.KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KONTRAK KRITIS
44.PENINGGALAN
C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
45.HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
46.PENGGUNAAN DOKUMEN-DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI
47.HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
48.PENANGGUNGAN DAN RISIKO
49.PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
50.PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
51.ASURANSI
52.TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU PENGAWAS
PEKERJAAN
53.LAPORAN HASIL PEKERJAAN
54.KEPEMILIKAN DOKUMEN
55.KERJASAMA ANTARA PENYEDIA DAN SUB PENYEDIA
56.USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL
57.PENYEDIA LAIN
58.KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
59.PEMBAYARAN DENDA
60.JAMINAN
D. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA
61.PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN
E. KEWAJIBAN PPK
62.FASILITAS
63.PERISTIWA KOMPENSASI
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
64.HARGA KONTRAK
65.PEMBAYARAN
66.HARI KERJA
67.PERHITUNGAN AKHIR
68.PENANGGUHAN
G. PENGAWASAN MUTU
69.PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
70.PENILAIAN PEKERJAAN SEMENTARA OLEH PPK
71.CACAT MUTU
72.PENGUJIAN
73.PERBAIKAN CACAT MUTU
74.KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
75.PENYELESAIAN PERSELISIHAN
76.ITIKAD BAIK
I. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. KORESPONDENSI
B. WAKIL SAH PARA PIHAK
C. JENIS KONTRAK
D. TANGGAL BERLAKU KONTRAK
E. MASA PELAKSANAAN
F. MASA PEMELIHARAAN
G. PERBAIKAN CACAT MUTU
H. UMUR KONSTRUKSI
I. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN/PEMELIHARAAN
J. PEMBAYARAN TAGIHAN
K. PENCAIRAN JAMINAN
L. TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN PPK ATAU PENGAWAS PEKERJAAN
M. KEPEMILIKAN DOKUMEN
N. FASILITAS
O. PERISTIWA KOMPENSASI
P. SUMBER PEMBIAYAAN
Q. PEMBAYARAN UANG MUKA
R. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
S. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN
T. PEMBAYARAN PERALATAN DAN/ATAU BAHAN
U. SERAH TERIMA SEBAGIAN PEKERJAAN
V. PENYESUAIAN HARGA (ESKALASI/DE-ESKALASI)
W. DENDA
X. USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL
Y. PENYELESAIAN PERSELISIHAN /SENGKETA
LAMPIRAN A – SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
BAB XI SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
BAB XII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KETERANGAN
BAB XIII BENTUK DOKUMEN LAIN
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
C. BENTUK SURAT JAMINAN
D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK
E. PENGUMUMAN TENDER DENGAN PASCAKUALIFIKASI
BAB I
UMUM

A. Dokumen Pemilihan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden


No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta aturan turunannya, serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

B. Dalam hal pemilihan metode evaluasi apabila ada pertentangan


ketentuan yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan
Instruksi Kepada Peserta (IKP) maka yang digunakan adalah
ketentuan pada Lembar Data Pemilihan (LDP).

C. Dokumen Pemilihan ini disusun untuk membantu peserta dalam


menyiapkan dokumen penawaran.

D. Dalam dokumen pemilihan digunakan pengertian, istilah, dan


singkatan sebagai berikut:

 Pekerjaan : adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan


Konstruksi yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan;

 Kontrak : adalah Kontrak Pengadaan Barang/


Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan
harga satuan yang tetap untuk setiap satuan
atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan,yang volume atau kuantitas
pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada
saat Kontrak ditandatangani, dengan
pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
bersama atas realisasi volume pekerjaan dan
nilai akhir kontrak ditetapkan setelah
seluruh pekerjaan diselesaikan;

 HEA : adalah Harga Evaluasi Akhir yang merupakan


penyesuaian atau normalisasi harga terhadap
harga penawaran dalam proses pengadaan
dimana unsur preferensi harga telah
diperhitungkan berdasarkan capaian TKDN
dan status perusahaan;

 LDP : adalah Lembar Data Pemilihan yang memuat


ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai
dengan jenis pekerjaan antara lain meliputi
penyiapan, penyampaian, pembukaan,
kriteria dan tata cara penilaian dokumen
penawaran, pengumuman pemenang, dan
sanggahan;
 LDK : adalah Lembar Data Kualifikasi yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan penyedia
barang/jasa antara lain dalam menyiapkan,
mengisi formulir isian kualifikasi, dan
melengkapi pakta integritas;

 APIP : adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah


(APIP) yang selanjutnya disebut Inspektorat
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
merupakan aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
pemerintah;
 Penyedia : adalah Pelaku Usaha yang menyediakan
barang/jasa berdasarkan kontrak;
 Subpenyedia : adalah penyedia yang mengadakan perjanjian
kerja dengan penyedia penanggung jawab
kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak);
 Kemitraan/ : adalah kerja sama usaha antar penyedia baik
Kerja Sama penyedia nasional maupun penyedia asing,
Operasi (KSO) yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis;
 Surat : adalah jaminan tertulis yang selanjutnya
Jaminan disebut Jaminan, jaminan tertulis yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan
Penjaminan/ Perusahaan Asuransi/ lembaga
keuangan khusus yang menjalankan usaha
di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia dimana
Perusahaan Penerbit Jaminan memiliki izin
usaha dan pencatatan produk suretyship di
Otoritas Jasa Keuangan.Surat jaminan
bersifat tidak bersyarat (unconditional)dan
mudah dicairkan, diserahkan oleh penyedia
kepada PPK/Pokja Pemilihan untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia;
 Hari : adalah hari kalender untuk pelaksanaan
kontrak dan hari kerja untuk proses
pemilihan secara elektronik dan batas akhir
setiap tahapan;
 Daftar : adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga
kuantitas dan satuan dan jumlah biaya keseluruhannya
harga yang merupakan bagian dari penawaran;
 Harga : adalah perhitungan perkiraan biaya seluruh
Perkiraan volume pekerjaan dikalikan dengan Harga
Sendiri (HPS) Satuan yang disusun dan ditetapkan oleh
PPK, dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan sudah termasuk
biaya umum, keuntungan pekerjaan, dan
beban pajak, serta digunakan oleh Pokja
Pemilihan untuk menilai kewajaran
penawaran termasuk rinciannya;
 Pekerjaan : adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
Utama menunjang terwujudnya dan berfungsinya
suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;
 Mata : adalah mata pembayaran yang pokok dan
Pembayaran penting yang nilai bobot kumulatifnya
Utama minimal 80% (delapan puluh per seratus)
dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai
dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan oleh Pokja
Pemilihan dalam Dokumen Pemilihan;

 Harga Satuan : adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu


Pekerjaan per satu satuan tertentu;
(HSP)
 Harga Satuan : adalah harga satuan komponen dari
Dasar (HSD) hargasatuan pekerjaan (HSP) per satu
satuan tertentu, misalnya:
a. Upah tenaga kerja (per jam, per hari)
b. Bahan (per m, per m2, per m3, per kg,
per ton)
c. Peralatan (per jam, per hari)
 Metode : adalah metode yang menggambarkan
pelaksanaan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
pekerjaan sistematis dari awal sampai akhir meliputi
tahapan/urutan pekerjaan (utama) dan
uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan utama dan penunjang
pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis;
 Personil inti : adalah tenaga ahli dan/atau tenaga teknis
yang ditempatkan sesuai penugasan pada
organisasi pelaksanaan pekerjaan. Personil
inti dalam dokumen pemilihan ini
disyaratkan berdasarkan pada personil inti
yang ditetapkan oleh PPK.
 Bagian : adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan
pekerjaan utama, atau pekerjaan spesialis yang
yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
disubkontrak Dokumen Pemilihan, yang pelaksanaannya
an diserahkan kepada penyedia barang/jasa dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK;
 Masa : adalah jangka waktu untuk melaksanakan
Pelaksanaan pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK
(jangka waktu sampai dengan serah terima pertama
pelaksanaan) pekerjaan;
 K/L/PD : adalah Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Daerah yang menggunakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Merupakan Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Pasuruan
pemilik pekerjaan

 PA : adalah Pengguna Anggaran yang merupakan


pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/APBD;

 KPA : adalah Kuasa Pengguna Anggaran yang


merupakan pejabat yang memperoleh kuasa
dari PA untuk melaksanakan senagian
kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementerian
Negara/ Lembaga yang bersangkutan atau
pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan
Pengguna Anggaran dalam melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah;

 UKPBJ : adalah Unit Kerja Pengadaan Barang/ Jasa


yaitu Organisasi Perangkat Daerah yang
bertugas menyelenggarakan dukungan
pengadaan barang/ jasa. Dalam hal ini yang
dimaksud UKPBJ adalah Bagian Layanan
Pengadaan Setda Kabupaten Pasuruan.

 Pokja : adalah sumber daya manusia yang


Pemilihan berkedudukan di Bagian Layanan Pengadaan
Setda Kabupaten Pasuruan yang ditetapkan
oleh Kepala Bagian Layanan Pengadaan
Setda Kabupaten Pasuruan untuk mengelola
pemilihan Penyedia. Dalam Seleksi ini telah
ditetapkan pengelola pemilihan penyedia
adalah Pokja Khusus I Bagian Layanan
Pengadaan Setda Kabupaten Pasuruan;
 PPK : adalah Pejabat Pembuat Komitmenpejabat
yang diberi kewenangan oleh PA/ KPA untuk
mengambil keputusan dan/ atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran be1anja
negara/anggaran belanja daerah, yang dalam
hal ini bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan;

 SPPBJ : adalah Surat Penunjukan Penyedia


Barang/Jasayang diterbitkan oleh PPK
kepada penyedia barang/jasa untuk
melaksanakan pekerjaan;

 TKDN : adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri


yaitu besarnya komponen dalam negeri pada
barang, jasa, dan gabungan barang dan jasa;

 RK3K : adalah Rencana Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) Konstruksi, merupakandokumen
lengkap rencana penyelenggaraan SMK3
Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu
kesatuan dengan dokumen kontrak suatu
pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh
Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna
Jasa, untuk selanjutnya dijadikan sebagai
sarana interaksi antara Penyedia Jasa
dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang
PU;

 LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah


layanan pengelolaan teknologi informasi
untuk memfasilitasi pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik. Fungsi
pengelolaan layanan pengadaan dimaksud,
dapat dilaksanakan oleh unit kerja terpisah;

 Aplikasi SPSE : aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan


Secara Elektronik (SPSE) berbasis web yang
terpasang di server LPSE yang dapat di akses
melalui website LPSE;
 Form Isian : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk
Elektronik grafis berisi komponen isian yang dapat
diinput oleh pengguna aplikasi;
 Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE
Elektronik yang digunakan penyedia barang/jasa untuk
Data menginputkan dan mengirimkan data
Kualifikasi kualifikasi.

E. Tender dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimana tercantum dalam LDP.

F. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha tunggal atau kemitraan/KSO.
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. Umum

1. Lingkup 1.1 Nama paket dan lingkup pekerjaan


Pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.2 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu sebagaimana tercantumdalam LDP,
berdasarkan syarat umum dan syarat
khusus kontrak dengan mutu sesuai
spesifikasi teknis dan hargayang tercantum
dalam kontrak.
2. Sumber Tender ini dibiayai dari sumber pendanaan
Dana sebagaimanatercantum dalam LDP.
3. Peserta 3.1 Pokja Pemilihan mengumumkan kepada
para peserta untuk menyampaikan
penawaran atas paket pekerjaan konstruksi
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3.2 Tender pekerjaan konstruksi ini terbuka dan
dapat diikuti oleh semua peserta penyedia
pelaksana konstruksi tunggal atau
kemitraan/KSO yang memenuhikualifikasi.
3.3 Peserta pada paket pekerjaan konstruksi
dengan nilai diatas Rp.2.500.000.000,00
(dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah) dipersyaratkan hanya untuk
pelaksana konstruksi dengan kualifikasi
Usaha Menengah yang kemampuan
dasarnya (KD) memenuhi syarat.
3.4 Tender paket pekerjaan konstruksi
sebagaimana dimaksud pada 3.3 dapat
dikerjakan oleh penyedia jasa dengan
kualifikasi besar apabila:
a. Tender gagal karena tidak ada penyedia
jasa dengan kualifikasi menengah yang
mendaftar; dan/atau
b. peralatan utama dan tingkat kesulitan
pekerjaan yang akan dilelangkan tidak
dapat dipenuhi/dilaksanakan oleh
penyedia jasa dengan kualifikasi
menengah.
3.5 Pelaku Usaha Asing (PUA) dapat mengikuti
paket pekerjaan untuk nilai paling sedikit di
atas Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun
rupiah) kecuali dalam hal tidak ada Pelaku
Usaha dalam negeri yang mampu dan
memenuhi persyaratan, dan harus
melakukan kerja sama usaha dengan badan
usaha nasional dalam bentuk konsorsium,
subkontrak, atau bentuk kerja sama
lainnya serta , harus bekerja sama dengan
industri dalam negeri dalam pembuatan
suku cadang dan pelaksanaan pelayanan
purnajual.
3.6 Kemitraan/KSO dilakukan sebelum
memasukkan dokumen penawaran, antar
badan usaha pelaksana konstruksi swasta
dan/atau milik pemerintah, dan/atau salah
satu pesertanya PUA.
3.7 Dalam hal peserta melakukan
kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan
nasional maupun asing maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasiyang memuat persentase
kemitraan/KSO dan perusahaan yang
mewakili kemitraan/KSO tersebut.
3.8 Kemitraan/KSOharus terdiri dari
perusahaan nasional untuk nilai pekerjaan
di bawah Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah)
3.9 Peserta kemitraan/KSO dilarang mengubah
Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasiselama proses Tender.
3.10 Penyedia jasa yang bermitra/KSO untuk
memenuhi jenis pekerjaan yang dilelangkan
dapat terdiri dari penyedia jasa konstruksi
umum (general), spesialis,
mekanikal/elektrikal, dan/atau
keterampilan tertentu.
3.11 Bagi PUA yang mengikuti Tender harus
memiliki bukti Ijin Perwakilan Jasa
Konstruksi Asing dan melakukan kerja
sama usaha dengan perusahaan nasional
dalam bentuk kemitraan, subkontrak dan
lain-lain, dalam hal terdapat perusahaan
nasional yang memiliki kemampuan di
bidang yang bersangkutan.
4 Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan
Korupsi, pengadaan ini berkewajiban untuk
Kolusi, dan mematuhi etika pengadaan dengan tidak
Nepotisme melakukan tindakan sebagai berikut:
(KKN), 4.1.1 berusaha mempengaruhi anggota
Penyalah- Pokja Pemilihan dalam bentuk dan
gunaan cara apapun, untuk memenuhi
Wewenang keinginan peserta yang bertentangan
serta dengan Dokumen Pemilihan,
Penipuan dan/atau peraturan perundang-
undangan.;
4.1.2 melakukan persekongkolan dengan
peserta lain untuk mengatur hasil
Tender, sehingga mengurangi/
menghambat/memperkecil/meniada
kan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lain sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Indikasi persekongkolan antar
peserta memenuhi sekurang-
kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah
ini:
4.1.2.1 terdapat kesamaan dalam
Dokumen Penawaran,
antara lain pada: metode
kerja, bahan, alat, analisa
pendekatan teknis,
koefisien, harga satuan
dasar upah, bahan dan alat,
harga satuan pekerjaan,
dan/ atau spesifkasi teknis/
barang yang ditawarkan
(merk/ tipe/ jenis) dan/
atau dukungan teknis;
4.1.2.2 seluruh penawaran dari
peserta mendekati HPS;
4.1.2.3 adanya keikutsertaan
beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada
dalam 1 (satu) kendali;
4.1.2.4 adanya
kesamaan/kesalahan isi
dokumen penawaran, antara
lain kesamaan/ kesalahan
pengetikan, susunan, dan
format penulisan; atau
4.1.2.5 jaminan penawaran
dikeluarkan dari penjamin
yang sama dengan nomor
seri yang berurutan.
4.1.3 membuat dan/atau menyampaikan
dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen
Pemilihan ini.
4.2 Peserta yang menurut penilaian Pokja
Pemilihanterbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1
dikenakan sanksi sebagai berikut:
4.2.1 sanksi administratif, seperti
digugurkan dari proses tender atau
pembatalan penetapan pemenang;
4.2.2 sanksi pencantuman dalam Daftar
Hitam;
4.2.3 gugatan secara perdata; dan/atau
4.2.4 pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.
5 Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas,
Pertentang- fungsi dan perannya,dilarang
an memiliki/melakukan peran ganda atau
Kepentingan terafiliasi.
5.2 Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal
5.1 antara lain meliputi:
5.2.1 Direksi, Dewan Komisaris, atau
personel inti pada suatu badan
usaha, merangkap sebagai Direksi,
Dewan Komisaris, atau personel inti
pada badan usaha lain yang
mengikuti Tender/ Seleksi yang
sama;
5.2.2 konsultan perencana/pengawas
dalam Pekerjaan Konstruksi
bertindak sebagai pelaksana
Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/ diawasinya,
kecuali dalam pelaksanaan
pengadaan pekerjaan terintegrasi;
5.2.3 konsultan manajemen konstruksi
berperan sebagai konsultan
perencana;
5.2.4 pengurus/manajerkoperasi
merangkap sebagai PPK/ Pokja
Pemilihan/ Pejabat Pengadaan pada
pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa di Kementerian/
Lembaga/ Perangkat Daerah.
5.2.5 PPK/ Pokja Pemilihan/ Pejabat
Pengadaan baik langsung maupun
tidak langsung mengendalikan atau
menjalankan badan usaha Penyedia;
dan/ atau;
5.2.6 Beberapa badan usaha yang
mengikuti Tender/ Seleksi yang
sama, dikendalikan baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak
yang sama, dan/atau kepemilikan
sahamnya lebih dari 50% (lima
puluh persen) dikuasai oleh
pemegang saham yang sama.
6 Alih 6.1 Dalam hal paket pekerjaan dengan nilai di atas
Pengalaman Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
dan rupiah) diwajibkan mengalokasikan alih
Pendaya- pengalaman/ keahlian dengan merekrut tenaga
gunaanProdu magang dan/atau fresh graduate.
ksi Dalam
6.2 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan
Negeri penawaran yang mengutamakan pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).
6.3 Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dimungkinkan menggunakan bahan baku, tenaga
ahli, dan perangkat lunak yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) dengan ketentuan:
6.3.1 pemilahan atau pembagian komponen
harus benar-benar mencerminkan bagian
atau komponen yang telah dapat
diproduksi di dalam negeri dan bagian
atau komponen yang masih harus diimpor;
6.3.2 komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang
diproduksi di dalam negeri belum
memenuhi persyaratan;
6.3.3 pekerjaan pemasangan, pabrikasi,
pengujian dan lainnya sedapat mungkin
dilakukan di dalam negeri;
6.3.4 semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri,
seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;
6.3.5 penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh
di Indonesia, disusun berdasarkan
keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara terencana untuk semaksimal
mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia; dan
6.3.6 peserta diwajibkan membuat daftar
Barang yang diimpor yang dilengkapi
dengan spesifikasi teknis, jumlah dan
harga yang dilampirkan pada Dokumen
Penawaran.
6.4 Pemberian preferensi harga terhadap penawaran
peserta atas penggunaan produksi dalam negeri
ditetapkan dalam LDP.
7. Satu 7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri
Penawaran maupun sebagai anggota kemitraan/KSO
Tiap Peserta hanya boleh memasukkan satu penawaran
untuk satu paket pekerjaan.
7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam
kemitraan/KSO DILARANG menjadi peserta
baik secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket
pekerjaan yang sama.

B. Dokumen Pemilihan

8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pemilihan Pekerjaan


Pemilihan Konstruksi terdiri dari Dokumen Tender
Pekerjaan dan Dokumen Kualifikasi.
Konstruksi 8.2 Dokumen Tenderterdiri atas:
a. Umum
b. Instruksi Kepada Peserta;
c. Lembar Data Pemilihan;
d. Contoh Bentuk Dokumen Penawaran
meliputi:
1) Surat Penawaran;
2) Surat Kuasa;
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO);
4) DokumenPenawaranTeknis;
5) Formulir Rekapitulasi Perhitungan
TKDN;
6) Jaminan Penawaran
(dipersyaratkan untuk paket
pekerjaan dengan nilai di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah));
7) Analisa Harga Satuan dan Analisa
Teknik Satuan Pekerjaan pada saat
klarifikasi kewajaran harga
terhadap penawaran di bawah 80%
HPS akan diminta, untuk
kepentingan evaluasi dan tidak
menjadi bagian dari ketentuan
kontrak.
e. Contoh BentukRancangan
Kontrakmeliputi:
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Daftar Kuantitas dan Harga;
g. Formulir RK3K; dan
h. Contoh Bentuk Dokumen Lain
meliputi:
1) Pengumuman Tender;
2) SPPBJ;
3) SPMK;
4) Jaminan Sanggah Banding;
5) Jaminan Pelaksanaan;
6) Jaminan Uang Muka;
7) Jaminan Pemeliharaan;
8) Daftar Barang yang diimpor.
8.3 Isi Dokumen Kualifikasi meliputi:
a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas;
c. Formulir Isian Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian
Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.
8.4 Peserta berkewajiban memeriksa
keseluruhan isi Dokumen Pemilihan.
Kelalaian menyampaikan Dokumen
Penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihansepenuhnya
merupakan risiko peserta.
8.5 Peserta dapat meminta penjelasan secara
tertulis mengenai isi Dokumen Pemilihan
kepada Pokja Pemilihan sebelum batas
akhir pemasukan penawaran.
8.6 Pokja Pemilihan wajib menanggapi setiap
permintaan penjelasan yang diajukan
peserta secara tertulis.
9 Bahasa Dokumen Pemilihan beserta seluruh
Dokumen korespondensi tertulis dalam proses
Pemilihan Pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.
10 Pemberian 10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara
Penjelasan online melalui aplikasi SPSE sesuai
jadwal dalam aplikasi SPSE.

10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat


pemberian penjelasan tidak dapat
dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.

10.3 Apabila diperlukan Pokja dapat


memberikan informasi yang dianggap
penting terkait dengan dokumen
Pemilihan.

10.4 Apabila dipandang perlu, Pokja dapat


memberikan penjelasan lanjutan
dengan cara melakukan peninjauan
lapangan. Biaya peninjauan lapangan
ditanggung oleh peserta.

10.5 Pokja menjawab setiap pertanyaan


yang masuk, kecuali untuk substansi
pertanyaan yang telah dijawab.
10.6 Apabila diperlukan Pokja pada saat
berlangsungnya pemberian penjelasan
dapat menambah waktu batas akhir
tahapan tersebut sesuai dengan
kebutuhan.

10.7 Dalam hal waktu tahap penjelasan


telah berakhir, peserta tidak dapat
mengajukan pertanyaan namun Pokja
masih mempunyai tambahan waktu
untuk menjawab pertanyaan yang
masuk pada akhir jadwal.

10.8 Apabila dipandang perlu, Pokja dapat


memberikan penjelasan (ulang).

10.9 Kumpulan tanya jawab pada saat


pemberian penjelasan dalam aplikasi
SPSE merupakan Berita Acara
Pemberian Penjelasan (BAPP).

10.10 Jika dilaksanakan peninjauan


lapangan dapat dibuat Berita Acara
Pemberian Penjelasan Lanjutan dan
diunggah melalui aplikasi SPSE.

11 Perubahan 11.1 Apabila pada saat pemberian


Dokumen penjelasan terdapat hal-hal/ketentuan
Pemilihan baru atau perubahan penting yang
perlu ditampung, maka Pokja
menuangkan ke dalam Adendum
Dokumen Pemilihan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pemilihan.

11.2 Perubahan rancangan kontrak,


spesifikasi teknis, KAK, gambar
dan/atau nilai total HPS, harus
mendapatkan persetujuan PPK
sebelum dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan.

11.3 Apabila ketentuan baru atau


perubahan penting tersebut tidak
dituangkan dalam Adendum Dokumen
Pemilihan, maka ketentuan baru atau
perubahan tersebut dianggap tidak ada
dan ketentuan yang berlaku adalah
Dokumen Pemilihan awal.

11.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan


sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran, Pokja dapat menetapkan
Adendum Dokumen Pemilihan,
berdasarkan informasi baru yang
mempengaruhi substansi Dokumen
Pemilihan.

11.5 Setiap Adendum yang ditetapkan


merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.

11.6 Pokja mengumumkan Adendum


Dokumen Pemilihan dengan cara
mengunggah (upload) file adendum
dokumen Pemilihan melalui aplikasi
SPSE paling lambat 3 (tiga) hari kerja
sebelum batas akhir penyampaian
dokumen penawaran. Apabila Pokja
akan mengunggah (upload) file
Adendum Dokumen Pemilihan kurang
dari 2 (dua) hari kerja sebelum batas
akhir pemasukan penawaran, maka
Pokja wajib mengundurkan batas akhir
pemasukan penawaran.

11.7 Peserta dapat mengunduh (download)


Adendum Dokumen Pemilihanyang
diunggah (upload) Pokja pada aplikasi
SPSE (apabila ada).

12 Tambahan Apabila adendum dokumen pemilihan


Waktu mengakibatkan kebutuhan penambahan
Pemasukan waktu penyiapan dokumen penawaran maka
Dokumen Pokja memperpanjang batas akhir pemasukan
Penawaran penawaran.

C. Penyiapan Dokumen Penawaran

13 Biaya 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam


dalam penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penyiapan
13.2 Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab
Penawaran
atas kerugian apapun yang ditanggung
oleh peserta.

14 Bahasa 14.1 Semua Dokumen Penawaran harus


Penawaran menggunakan Bahasa Indonesia.
14.2 Dokumen pendukung yang terkait dengan
Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau
bahasa asing.
14.3 Dokumen pendukung yang berbahasa
asing perlu disertai penjelasan dalam
Bahasa Indonesia. Dalam hal
terdapatperbedaan penafsiran, maka yang
berlaku adalah penjelasandalam Bahasa
Indonesia.
15 Dokumen 15.1 Dokumen Penawaran pokok/utama
Penawaran paling kurang terdiri atas:
a. Penawaran Administrasi;
b. Penawaran Teknis;
c. Penawaran Harga; dan
d. Data Kualifikasi.
15.2 Dokumen Penawaran, meliputi:
a. surat penawaran;
b. Jaminan Penawaran asli (untuk paket
pekerjaan di atas
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah));
c. daftar kuantitas dan harga;
d. surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya (apabila dikuasakan);
e. surat perjanjian kemitraan/kerja
sama operasi (apabila bermitra);
f. dokumen penawaran teknis.
g. RK3K;
h. rekapitulasi perhitungan TKDN;
i. data kualifikasi; dan
j. Daftar Barang yang diimpor (apabila
impor).
16 Harga 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas
Penawaran dalam angka dan huruf.
16.2 Peserta mencantumkan harga
kegiatan/keluarandan harga total untuk
setiap kegiatan pekerjaan
dalamkebutuhan biaya (daftar kegiatan
dan harga) dapat dalam setiap mata
pembayaran yang pokok (milestone) atau
dalam rincian. Jika harga
kegiatan/keluaran ditulis “nol” atau tidak
dicantumkan, maka pekerjaan tersebut
tetap harus dilaksanakan. Harga
penawaran yang mengikat adalah harga
total penawaran terkoreksi.
16.3 Biaya overheadtermasuk untuk
penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), keuntungan, semua
pajak, bea, retribusi, tenaga kerja
praktek/magang, biaya asuransi, dan
biaya lain yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan konstruksi ini telah
diperhitungkan dalam total harga
penawaran.
17 Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus
Penawaran dalam bentuk mata uang sebagaimana
dan Cara tercantum dalam LDP.
Pembayar- 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan
an pekerjaandilakukan sesuai dengan cara
sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
18 Masa 18.1 Masa berlaku penawaran sebagaimana
Berlaku tercantum dalam LDP.
Penawaran
18.2 Apabila evaluasi belum selesai
dilaksanakan, sebelum akhir masa
berlakunya penawaran, Pokja Pemilihan
dapat meminta kepada seluruh peserta
secara tertulis untuk memperpanjang
masa berlakunya penawaran tersebut
dalam jangka waktu tertentudan
diperhitungkan paling kurang sampai
perkiraan tanggal penandatanganan
kontrak.
18.3 Berkaitan dengan 18.2, maka peserta
dapat :
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa
mengubah penawaran; atau
b. Tidak bersedia memperpanjang sesuai
permintaan tersebut dan dianggap
mengundurkan diri, serta tidak
dikenakan sanksi.
19 Bentuk Dokumen Penawaran disampaikansecara
Dokumen elektronik, dan penyerahan dokumen
Penawaran penawaran asli hanya dilakukan terhadap
penawaran yang akan diusulkan sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan
(apabila ada).
20 Pakta 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk
Integritas mencegah dan tidak melakukan dan akan
melaporkan terjadinya kolusi, korupsi,
dan nepotisme (KKN) termasuk
penyalahgunaan wewenang dalam
pengadaan pekerjaan konstruksi serta
akan mengikuti proses pengadaan secara
bersih, transparan, dan profesional.
20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang
pada suatu paket pekerjaan melalui
aplikasi SPSE, maka peserta telah
menandatangani Pakta Integritas, kecuali
untuk penyedia barang/jasa yang
melakukan Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO), badan usaha yang
ditunjuk mewakili Kemitraan/ Kerja
Sama Operasi (KSO) wajib menyampaikan
pakta integritas melalui fasilitas
unggahan lainnya pada form isian
elektronik data kualifikasi di aplikasi
SPSE.
21 Pengisian 21.1 Pengisian Data Kualifikasi
Data
Kualifikasi 21.1.1 Data kualifikasi disampaikan
melalui form isian elektronik
kualifikasi yang tersedia pada
aplikasi SPSE;
21.1.2 Jika form isian elektronik
kualifikasi yang tersedia pada
aplikasi SPSE belum
mengakomodir data kualifikasi
yang disyaratkan Pokja Pemilihan,
maka data kualifikasi tersebut
diunggah (upload) pada fasilitas
pengunggahan lain yang tersedia
pada aplikasi SPSE;
21.1.3 Dengan mengirimkan data
kualifikasi secara elektronik,
peserta menyetujui pernyataan
sebagai berikut:
21.1.3.1 yang bersangkutan dan
manajemennya tidak
dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit,
dan kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan;
21.1.3.2 yang bersangkutan
berikut pengurus badan
usaha tidak masuk
dalam daftar hitam;
21.1.3.3 yang bertindak untuk
dan atas nama badan
usaha tidak sedang
dalam menjalani sanksi
pidana;
21.1.3.4 data kualifikasi yang
diisikan benar, dan jika
dikemudian hari
ditemukan bahwa
data/dokumen yang
disampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan,
maka direktur
utama/pimpinan
perusahaan, atau kepala
cabang, atau pejabat
yang menurut perjanjian
kerja sama berhak
mewakili badan usaha
yang bekerja sama dan
badan usaha yang
diwakili bersedia
dikenakan sanksi
administratif, sanksi
pencantuman dalam
daftar hitam, gugatan
secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang
undangan;
21.1.3.5 pimpinan dan pengurus
badan usaha bukan
sebagai pegawai K/L/PD
atau pimpinan dan
pengurus badan usaha
sebagai pegawai K/L/PD
yang sedang mengambil
cuti diluar tanggungan
K/L/PD; dan
21.1.3.6 pernyataan lain yang
menjadi syarat
kualifikasi yang
tercantum dalam
dokumen pemilihan.
21.1.4 Untuk peserta yang berbentuk
konsorsium/ kemitraan/bentuk
kerjasama lain, pemasukan
kualifikasi dilakukan oleh badan
usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium/ kemitraan/ bentuk
kerjasama lain.

21.2 Peserta berkewajiban untuk menyetujui


Pakta Integritas dan mengisi form isian
elektronik data kualifikasi dalam aplikasi
SPSE.
21.3 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi
dianggap telah disetujui dan
ditandatangani oleh peserta pengadaan,
kecuali untuk peserta yang melakukan
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
Pakta Integritas dan dan Data Kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang
menurut perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi berhak mewakili
Kemitraan/KSO.
21.4 Peserta mengirimkan Data Kualifikasi
melalui aplikasi SPSE kepada Pokja
Pemilihan sesuai jadwal yang ditetapkan.
21.5 Peserta dapat mengirimkan kekurangan
data kualifikasi melalui fasilitas
pengiriman data kualifikasi yang tersedia
pada aplikasi SPSE sebelum batas akhir
pemasukan data kualifikasi.
21.6 Data Kualifikasi harus disampaikan
melalui aplikasi SPSE kepada Pokja
Pemilihan paling lambat pada waktu yang
ditentukan oleh Pokja Pemilihan.
21.7 Aplikasi SPSE menolak setiap file
penawaran yang dikirimkan setelah batas
akhir waktu pemasukan penawaran.
21.8 Data Kualifikasi dapat dibuka pada saat
Data Kualifikasi diterima Pokja Pemilihan
pada aplikasi SPSE.
22 Jaminan 22.1 Penggunaan jaminan penawaran:
Penawaran 22.1.1 Untuk nilai total HPS paling
sedikit di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah)
22.1.2 dikeluarkan oleh Bank Umum/
Perusahaan Penjaminan/
Perusahaan Asuransi/ lembaga
keuangan khusus yang
menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong
ekspor Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia,
bersifat tidak bersyarat
(unconditional) dan mudah
dicairkan, diserahkan oleh
penyedia kepada PPK/Pokja
Pemilihan untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban
penyedia.
22.2 Softcopy Jaminan Penawaran
disampaikan sebagai bagian dari
dokumen administrasi. Peserta yang tidak
menyampaikan Softcopy Jaminan
Penawaran dapat dinyatakan gugur.
22.3 Jaminan Penawaran asli disampaikan
secara langsung atau melalui pos/jasa
pengiriman dan diterima UKPBJ 1
(satu) hari kerja sebelum batas akhir
penyampaian penawaran dan paling
lambat 1 (satu) jam sebelum batas akhir
penyampaian penawaran.
22.4 Peserta menyerahkan Jaminan
Penawaran dalam mata uang penawaran
sebagaimana tercantum dalam LDP.
22.5 Jaminan Penawaran memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
22.5.1 diterbitkan sesuai dengan nilai
peruntukannya.
22.5.2 Jaminan Penawaran dimulai
sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa
berlakunya tidak kurang dari
waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP;
22.5.3 nama peserta sama dengan nama
yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran;
22.5.4 besaran nilai Jaminan
Penawaran tidak kurang dari
nilai nominal sebagaimana
tercantum dalam LDP;
22.5.5 besaran nilai Jaminan
Penawaran dicantumkan dalam
angka dan huruf;
22.5.6 nama Pokja Pemilihan yang
menerima Jaminan Penawaran
sama dengan nama Pokja
Pemilihan yang mengadakan
Tender;
22.5.7 paket pekerjaan yang dijamin
sama dengan paket pekerjaan
yang dilelangkan;
22.5.8 Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan harus dicairkan oleh
penerbit jaminan paling
lambat14 (empat belas) hari kerja
setelah surat perintah pencairan
dari Pokja Pemilihan yang diberi
kuasa oleh Pokja Pemilihan
diterima; dan
22.5.9 Jaminan Penawaran atas nama
perusahaan kemitraan (Kerja
Sama Operasi/KSO) harus
ditulis atas nama perusahaan
kemitraan/KSO.
22.6 Jaminan Penawaran dari pemenang
lelang dan pemenang cadangan akan
dikembalikan setelah pemenang lelang
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani kontrak.
22.7 Jaminan Penawaran dari peserta yang
tidak ditetapkan sebagai pemenang
Tender dan pemenang cadangan akan
dikembalikan setelah penandatanganan
kontrak.
22.8 Jaminan Penawaran akan disita dan
dicairkan apabila:
22.8.1 peserta terlibat KKN;
22.8.2 peserta menarik kembali
penawarannya selama
dilaksanakannya Tender;
22.8.3 tidak bersedia menambah nilai
Jaminan Pelaksanaan dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2
harga penawarannya di bawah
80% HPS;
22.8.4 tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau verifikasi kualifikasi
dalam hal sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1
dan 2 dengan alasan yang tidak
dapat diterima; atau
22.8.5 mengundurkan diri atau gagal
tanda tangan kontrak.

D. Dokumen Penawaran

23 Pemasukan 23.1Penyampaian dokumen penawaran


Dokumen menggunakan metode 1 (satu) file
Penawaran 23.2 Metode 1 (satu) file dengan ketentuan :
23.2.A) File penawaran yang
disampaikan oleh peserta
terdiri dari 1 (satu) file
penawaran yang telah
disandikan/ dienkripsi yang
terdiri dari:
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis;
c. Penawaran harga.
23.2.B) File penawaran
disandikan/dienkripsi dengan
Aplikasi Pengaman Dokumen
(APENDO)/ Spamkodok.
23.2.C) Peserta mengirimkan file
penawaran yang telah
disandikan/dienkripsi sesuai
waktu yang ditetapkan.
23.2.D) Data kualifikasi diinput dan
dikirimkan melalui form isian
elektronik data kualifikasi pada
SPSE.
24 Penyampaia 24.1 Peserta menyampaikan Dokumen
n Dokumen Penawaran kepada Pokja Pemilihan
Penawaran dengan ketentuan:
a. Data kualifikasi disampaikan melalui
form isian elektronik kualifikasi yang
tersedia pada aplikasi SPSE.
b. Jika form isian elektronik kualifikasi
yang tersedia pada aplikasi SPSE
belum mengakomodir datakualifikasi
yang disyaratkan Pokja, maka data
kualifikasi tersebut diunggah (upload)
pada fasilitas pengunggahan lain yang
tersedia pada form isian elektronik
kualifikasi aplikasi SPSE.
c. Dengan mengirimkan data kualifikasi
secara elektronik, peserta menyetujui
pernyataan sebagai berikut:
1) yang bersangkutan dan
manajemennya tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak
pailit, dan kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan;
2) yang bersangkutan berikut
pengurus badan usaha tidak
masuk dalam daftar hitam;
3) perorangan yang bertindak untuk
dan atas nama badan usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi
pidana;
4) data kualifikasi yang diisikan
benar, dan jika dikemudian hari
ditemukan bahwa data/dokumen
yang disampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan, maka direktur
utama/pimpinan perusahaan, atau
kepala cabang, atau pejabat yang
menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili badan usaha yang
bekerja sama dan badan usaha
yang diwakili bersedia dikenakan
sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam daftar hitam,
gugatan secara perdata,dan/atau
pelaporan secara pidana kepada
pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5) pimpinan dan pengurus badan
usaha bukan sebagai pegawai
Pemerintah Kabupaten Pasuruan
atau pimpinan dan pengurus
badan usaha sebagai pegawai
Pemerintah Kabupaten Pasuruan
yang sedang mengambil cuti diluar
tanggungan Pemerintah Kabupaten
Pasuruan.
6) pernyataan lain yang menjadi
syarat kualifikasi yang tercantum
dalam dokumen pemilihan.
d. Peserta dapat mengirimkan data
kualifikasi secara berulang sebelum
batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. Data kualifikasi
yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang
telah terkirim sebelumnya.
24.1.A) [Untuk metode 1 (satu) file (sampul)]:
1) Dokumen penawaran
disampaikan melalui fitur
penyampaian penawaran pada
aplikasi SPSE atau
Apendo/Spamkodok.
2) Setelah File penawaran
administrasi, teknis dan harga
dienkripsi menggunakan
Apendo/Spamkodok.
3) peserta mengunggah (upload)
file penawaran administrasi,
teknis dan harga yang telah
terenkripsi (*.rhs) sesuai jadwal
yang ditetapkan.
4) Peserta dapat mengunggah file
penawaran secara berulang
sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen
Penawaran. File penawaran
terakhir akan menggantikan file
penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.
24.2 Surat/Form penawaran dan/atau
surat/form lain sebagai bagian dari
dokumen penawaran yang diunggah
(upload) ke dalam aplikasi SPSE
dianggap sah sebagai dokumen elektronik
dan telah ditandatangani secara
elektronik oleh pemimpin/direktur
perusahaan atau kepala cabang
perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik atau pejabat yang menurut
perjanjian kerjasama adalah yang berhak
mewakili perusahaan yang bekerjasama.
24.3 Peserta tidak perlu menggunggah (upload)
hasil pemindaian dokumen asli yang
bertanda tangan basah dan berstempel,
kecuali surat lain yang memerlukan
tanda tangan basah dari pihak lain.
24.4 Peserta dapat menggunggah (upload)
ulang file penawaran untuk mengganti
atau menimpa file penawaran
sebelumnya, sampai dengan batas akhir
pemasukan penawaran.
24.5 Pengguna SPSE wajib mengetahui dan
melaksanakan ketentuan penggunaan
Apendo/ Spamkodok yang melekat pada
Apendo/ Spamkodok.
25 Batas Akhir 25.1 Penawaran harus disampaikan secara
Pemasukan elektronik melalui aplikasi SPSE kepada
Penawaran Pokja paling lambat pada waktu yang
ditentukan oleh PokjaPemilihan.

25.2 Pokja tidak diperkenankan mengubah


waktu batas akhir pemasukan
penawaran kecuali:
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen pemilihan yang
mengakibatkan kebutuhan
penambahan waktu penyiapan
dokumen; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan
penawaran sampai dengan batas akhir
pemasukan penawaran.

25.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah


waktu batas akhir pemasukan
penawaran maka harus menginputkan
alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan pada aplikasi
SPSE.

25.4 Dalam hal setelah batas akhir


pemasukan penawaran tidak ada peserta
yang memasukkan penawaran, Pokja
Pemilihan dapat memperpanjang batas
akhir jadwal pemasukkan penawaran.

25.5 Pepanjangan jangka waktu sebagaimana


dimaksud pada angka 25.4 dilakukan
pada hari yang sama dengan batas akhir
pemasukan penawaran.

26 Penawaran Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran


Terlambat yang dikirimkan setelah batas akhir waktu
pemasukan penawaran kirim.

E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran

27 Pembukaan 27.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja


Penawaran Pemilihan mengunduh (download) dan
melakukan dekripsi file penawaran dengan
menggunakan Apendo/Spamkodok sesuai
waktu yang telah ditetapkan.

27.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat


dibuka (didekripsi), Pokja menyampaikan
file penawaran tersebut kepada LPSE untuk
mendapat keterangan bahwa file yang
bersangkutan tidak dapat dibuka dan bila
dianggap perlu LPSE dapat menyampaikan
file penawaran tersebut kepada LKPP.

27.3 Berdasarkan keterangan dari LPSE atau


LKPP, apabila file penawaran tidak dapat
dibuka/didekripsi maka Pokja Pemilihan
dapat menetapkan bahwa file penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat sebagai
penawaran dan penyedia barang/jasa yang
mengirimkan file penawaran tersebut
dianggap tidak memasukkan penawaran.
Apabila dapat dibuka, maka Pokja
Pemilihan akan melanjutkan proses atas
penawaran yang bersangkutan

27.4 Apabila penawaran yang masuk 2 (dua)


peserta maka Pokja Pemilihan tetap
melanjutkan proses pemilihan dengan
melakukan metode penawaran harga secara
berulang (e-reverse auction), setelah kedua
peserta dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis. Dalam hal SPSE
belum dapat mengakomodir metode
tersebut maka metode penawaran harga
secara berulang (e-reverse auction) tidak
dilakukan. Proses selanjutnya dilakukan
dengan evaluasi harga, dan klarifikasi
/negosiasi teknis dan harga, untuk
mendapatkan teknis dan harga terbaik dari
penawar urutan pertama yang lulus teknis.

27.5 Dalam hal sebagaimana angka 27.4,


Klarifikasi teknis dan harga dimulai dari
penawar dari urutan terendah pertama
setelah koreksi aritmatik yang memenuhi
persyaratan administrasi dan teknis. Hal
yang diklarifikasi adalah metode
pelaksanaan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi harga untuk dilakukan
negosiasi. Apabila klarifikasi dan negosiasi
terhadap penawaran terendah pertama
tidak tercapai kesepakatan, maka
penawarannya dinyatakan gugur dan
dilanjutkan negosiasi terhadap penawaran
terendah kedua, apabila ada.

27.6 Pokja tidak boleh menggugurkan


penawaran pada waktu pembukaan
penawaran, kecuali untuk file penawaran
yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan LPSE

28 Klarifikasi 28.1 Dalam mengevaluasi dokumen penawaran,


Dan Pokja Pemilihan dapat melakukan
Konfirmasi klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas
Penawaran dalam dokumen penawaran. Peserta harus
memberikan tanggapan atas klarifikasi.
Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi
dan harga penawaran. Klarifikasi dan
tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan
secara tertulis.
28.2 Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan
dengan dokumen penawaran, Pokja
Pemilihan dapat melakukan
konfirmasikebenarannya termasuk
peninjauan lapangankepada pihak-
pihak/instansi terkait.
28.3 Hasil klarifikasi/konfirmasi dapat
menggugurkan penawaran.
29 Hak Dalam keadaan khusus, Pokja Pemilihan berhak
Menolak membatalkan proses Tender, menerima atau
atau menolak penawaran atau semua penawaran
Menerima setiap saat sebelum penandatanganan kontrak,
Penawaran dan tidak dapat diminta bertanggung jawab
apapun kepada penawar atau berkewajiban
untuk menginformasikan kepada penawar alasan
dari tindakan tersebut. Dalam hal pembatalan,
semua penawaran khususnya jaminan
penawaran segera dikembalikan kepada penawar.
30 Evaluasi 30.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan
Penawaran sistem gugur metode harga terendah.
30.2 Data yang digunakan Pokja Pemilihan
dalam evaluasi dokumen penawaran adalah
data yang diunggah (upload) pada aplikasi
sistem pengadaan secara elektronik, sesuai
dengan data syarat-syarat yang tertulis
dalam dokumen pemilihan.
30.3 Dalam hal terdapat lebih dari satu data
dokumen elektronik berbeda isi dan tidak
saling melengkapi serta tidak ada
keterangan penarikan, penggantian,
pengubahan, atau penambahan dokumen,
maka dokumen yang digunakan untuk
evaluasi adalah dokumen yang diupload
paling akhir. Tetapi jika waktu uploadnya
sama maka yang digunakan adalah
dokumen yang waktu modifikasinya paling
akhir.
30.4 Data dokumen elektronik yang rusak
(sesudah mendapat klarifikasi dari LPSE)
akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh
Penyedia Jasa, yang mengakibatkan
dokumen tersebut tidak dapat dilakukan
evaluasi oleh Pokja Pemilihan, maka
dokumen elektronik tersebut dinyatakan
tidak memenuhi syarat.
30.5 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan
koreksi aritmatik dengan ketentuan:
a. volume1 pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan;

1Volume yang dimaksud adalah perkalian antara satuan dengan kuantitas, masing-masing
dilakukan pembetulan.
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah2;

c. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga


satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan
harga satuan pada daftar kuantitas dan
harga tetap dibiarkan kosong;

d. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum


dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan
dan harga satuan pekerjaan dimaksud
dianggap nol serta sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain
serta dilakukan klarifikasi.

30.6 Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah


nilai penawaran sehingga urutan peringkat
dapat menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah dari urutan peringkat semula.
30.7 Penawaran setelah koreksi aritmatik yang
melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.
30.8 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja
Pemilihan menyusun urutan dimulai dari
nilai penawaran terendah terkoreksi.
30.9 Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui
aplikasi sistem pengadaan secara
elektroniksebagaimana tercantum dalam
LDP.
30.10Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur
dilakukan oleh Pokja Pemilihan untuk
mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang
memenuhi syarat yang dimulai dari
penawaran terendah setelah koreksi
aritmatik.
30.11Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat
kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar
harga di bawah HPS maka proses lelang
tetap dilanjutkan dengan melakukan
evaluasi penawaran.
30.12Pokja Pemilihan melakukan evaluasi
penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi;

2Harga satuan pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan penempatan desimal.
30.13Ketentuan umum dalam melakukan
evaluasi sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan dilarang menambah,
mengurangi, mengganti dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta
dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat
adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan antara lain disampaikan oleh
penawar yang berhak,pada waktu yang
telah ditentukan, untuk paket pekerjaan
yang dilelangkan, memenuhi syarat-
syarat yang ditetapkan meliputi syarat
administrasi, syarat teknis dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan dan harga yang
wajar dapat dipertanggung jawabkan
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran
bersyarat adalah:
1) Ketidaksesuaian/penyimpangan dari
Dokumen Pemilihan yang
mempengaruhi lingkup, spesifikasi
teknis/KAK dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan
persyaratan tambahan di luar
ketentuan dan syarat-syarat dalam
Dokumen Pemilihan yang akan
menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan/atau tidak adil.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja
Pemilihan selama proses evaluasi;
f. apabila dalam evaluasi dokumen
penawaran ditemukan bukti/indikasi
terjadi persaingan usaha tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antar peserta
dengan tujuan untuk memenangkan
salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
2) anggota Pokja Pemilihan dan/atau
PPK yang terlibat persekongkolan
diganti, dikenakan sanksi
administrasi dan/atau pidana;
3) evaluasi dokumen penawaran
dilanjutkan terhadap peserta
lainnya yang tidak terlibat (bila ada);
dan
4) apabila tidak ada peserta lain
sebagaimana dimaksud pada angka
1), Tender/Seleksi dinyatakan gagal.
30.14Evaluasi Administrasi :
a. penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang
diminta berdasarkan Dokumen
Pemilihan dipenuhi/dilengkapi:
a) surat penawaran;
b) Jaminan Penawaran Asli (jika
disyaratkan)
c) Softcopy Jaminan Penawaran
(jika disyaratkan)
d) surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan
kepada penerima kuasa
(apabila dikuasakan);
e) Daftar Kuantitas dan Harga;
f) surat perjanjian kemitraan/kerja
sama operasi (apabila bermitra);
g) rekapitulasi perhitungan TKDN
(khusus untuk peserta yang
tidak menyampaikan TKDN,
penawarannya tidak
digugurkan dan nilai TKDNnya
dianggap nol);
h) RK3K;
i) dokumen isian kualifikasi;
j) daftar barang yang diimpor
(apabila impor); dan
k) dokumen penawaran teknis.

2) memenuhi kriteria sebagai berikut:


a) surat penawaran3 memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
(1) ditandatangani oleh:
(a) direktur
utama/pimpinan

3 Dalam hal terdapat kesalahan penulisan nama Pokja dan/atau nama paket tidak dapat
dinyatakan gugur.
perusahaan;
(b) penerima kuasa dari
direktur utama/
pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi yang
nama penerima
kuasanya tercantum
dalam akta
pendirian/Anggaran
Dasar;
(c) kepala cabang
perusahaan yang
diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan
dengan dokumen
otentik; atau
(d) pejabat yang menurut
perjanjian kerja sama
berhak mewakili
perusahaan yang
bekerja sama.
(2) jangka waktu berlakunya
surat penawaran tidak
kurang dari waktu
sebagaimana tercantum
dalam LDP, dengan
ketentuan:
(a) apabila ada perbedaan
nilai penulisan antara
angka dan huruf maka
yang diakui adalah
tulisan huruf;
(b) apabila nilai yang
tertulis dalam angka
jelas sedangkan nilai
dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui
adalah nilai yang
tertulis dalam angka;
atau
(c) apabila nilai dalam
angka dan nilai yang
tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan
gugur.
(3) Bertanggal.
Tanggal yang dinyatakan
memenuhi syarat adalah
tanggal dalam masa
pengunduhan dokumen
pemilihan sampai batas akhir
b) Jaminan Penawaran (jika
disyaratkan dalam LDP) asli
memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
(1) diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan,
perusahaan asuransi,
konsorsium perusahaan
asuransi umum, konsorsium
lembaga atau konsorsium
perusahaan penjaminan,
yang mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, atau telah
mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) apabila berbentuk
konsorsium;
(2) Jaminan Penawaran dimulai
sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan
masa berlakunya tidak
kurang dari waktu
sebagaimana tercantum
dalam LDP; atau
(3) nama peserta sama dengan
nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
(4) besaran nilai Jaminan
Penawaran tidak kurang dari
nilai sebagaimana tercantum
dalam LDP;
(5) besaran nilai Jaminan
Penawaran dicantumkan
dalam angka dan huruf;
(6) nama Pokja Pemilihan yang
menerima Jaminan
Penawaran sama dengan
nama Pokja Pemilihan yang
mengadakan pelelangan;
(7) paket pekerjaan yang dijamin
sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan;
(8) Jaminan Penawaran harus
mudah dicairkan dan dapat
dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari
Pokja Pemilihan diterima oleh
Penerbit Jaminan;

(9) Jaminan Penawaran atas


nama perusahaan kemitraan
(Kerja Sama Operasi/KSO)
harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO;
(10) Kriteria pencairan jaminan
penawaran sesuai dengan
persyaratan yaitu:
(a) peserta terlibat KKN;
(b) peserta menarik
kembali penawarannya
selama
dilaksanakannya
pelelangan;
(c) tidak bersedia
menambah nilai
Jaminan Pelaksanaan
dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon
pemenang cadangan 1
dan 2harga
penawarannya di
bawah 80% HPS;
(d) tidak hadir dalam
klarifikasi dan/atau
verifikasi kualifikasi
dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon
pemenang cadangan 1
dan 2dengan alasan
yang tidak dapat
diterima; atau
(e) mengundurkan diri
atau gagal tanda
tangan kontrak.
(11) substansi dan
keabsahan/keaslian Jaminan
Penawaran telah diklarifikasi
dan dikonfirmasi secara
tertulis oleh Pokja Pemilihan
kepada penerbit jaminan.
c) surat kuasa (apabila
dikuasakan):
(1) Harus ditandatangani
direktur utama / pimpinan
perusahaan;
(2) Nama penerima kuasa
tercantum dalam akte
pendirian/anggaran dasar ;
(3) Dalam hal kemitraan, surat
kuasa ditandatangani oleh
anggota kemitraan yang
diwakili menurut perjanjian
kerja sama.
d) surat perjanjian kemitraan/kerja
sama operasi (apabila bermitra)
memenuhi persyaratan antara
lain sebagai berikut:
1) mencantumkan nama
kemitraan sesuai dengan
dokumen isian kualifikasi
2) mencantumkan lead firm dan
mitra/anggota;
3) mencantumkan modal
(sharing) dari setiap
perusahaan;
4) mencantumkan nama pihak
yang mewakili
kemitraan/KSO;
5) ditandatangani para calon
peserta kemitraan/KSO.
e) daftar barang yang diimpor
(apabila impor) memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
[kriteria diisi oleh Pokja Pemilihan]
f) dokumen penawaran teknis.
(akan dievaluasi lebih lanjut
sesuai dengan kriteria
persyaratan teknis pada tahap
evaluasi teknis)
b. Pokja Pemilihan dapat melakukan
klarifikasi secara tertulis terhadap hal-
hal yang kurang jelas dan meragukan
namun tidak boleh mengubah substansi;
c. peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
d. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
ada yang tidak memenuhi persyaratan
administrasi, Pokja Pemilihan
melakukan evaluasi administrasi
terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada);
e. apabila hanya ada 1 (satu) peserta yang
memasukan penawaran, maka maka
dilakukan seperti penunjukan langsung
f. apabila hanya 2 (dua) peserta yang
memasukan penawaran dan memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi
tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
dan
g. apabila tidak ada peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi,
maka pelelangan dinyatakan gagal.

30.15Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis
sesuai dengan yang ditetapkan dalam
dokumen pemilihan ini;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem
gugur dengan ketentuan:

1) Pokja Pemilihan menilai persyaratan


teknis minimal yang harus dipenuhi
dengan membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP dan khusus
personil inti serta peralatan utama
minimal tercantum dalam LDK;
2) penilaian persyaratan teknis,
minimal dilakukan terhadap:
a) metode pelaksanaan pekerjaan
memenuhi persyaratan
substantif yang meliputi
tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis
besar dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan
utama dan pekerjaan
penunjang/sementarayang ikut
menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama
yangdapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan
diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan. Penilaian metode
pelaksanaan tidak mengevaluasi
job-mix/ rincian/campuran/
komposisi material dari jenis
pekerjaan;
Jenis-jenis pekerjaan utama dan
pekerjaan penunjang/ sementara
yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan utama ditetapkan
dalam LDP.
b) jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu (yaitu
sampai dengan serah terima
pertama/Provision Hand Over
(PHO)) sebagaimana tercantum
dalam LDP.
c) Peralatan utama minimal: jenis,
kapasitas, komposisi dan jumlah
yang disediakan untuk
pelaksanaan pekerjaan,
sebagaimana tersebut dalam
LDP.
d) personil inti[dipilih Tenaga
ahli4/tenaga terampil5]:
tingkat
pendidikan, jabatan dalam
pekerjaan yang diusulkan,
pengalaman kerja, keahlian/
keterampilan, yang ditempatkan
secara penuh, dan lain-lain
sebagaimana tersebut dalam
LDP;
e) Usaha non kecil dapat
melakukan kerjasama usaha
dengan usaha kecil dalam
bentuk kemitraan/subkontrak,
atau bentuk kerjasama lainnya,
dengan bagian pekerjaan yang
dapatkerjasama usahakan sesuai
dengan persyaratan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
f) Spesifikasi teknis, sebagaimana
dalam LDP
g) Menyampaikan surat dukungan
ketersediaan bahan/material
sebagaimana dalam LDP.
h) RK3K memenuhi persyaratan
yaitu adanya sasaran dan
program K3 yang secara umum
menggambarkan penguasaan
dalam mengendalikan risiko
bahaya K3.
3) Pokja Pemilihan dapat meminta uji
mutu/ teknis/ fungsi untuk
bahan/alat tertentu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat
hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Pokja Pemilihan melakukan
klarifikasi dengan peserta. Hasil
klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;

4Disyaratkan untuk pelelangan umum dengan nilai paket > Rp 2.500.000.000 (usaha non kecil)
5Disyaratkan untuk pemilihan langsung dengan nilai paket < Rp 2.500.000.000 (usaha kecil)
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi
teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi
harga;
f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi persyaratan teknis, Pokja
Pemilihan dapat melakukan evaluasi
penawaran terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
g. apabila hanya ada 1 (satu) peserta yang
memasukan penawaran, maka maka
dilakukan seperti penunjukan langsung;
h. apabila hanya ada 2 (dua) peserta yang
memasukan penawaran dan lulus
evaluasi teknis, maka proses selanjutnya
dilakukan ketahap penawaran harga
secara berulang kecuali dalam hal SPSE
belum dapat mengakomodir metode
tersebut maka metode penawaran harga
secara berulang (e-reverse auction) tidak
dilakukan dan proses dilanjutkan
dengan evaluasi harga dan negosiasi
teknis dan harga, untuk mendapatkan
teknis dan harga terbaik dari penawar
urutan pertama yang lulus teknis;
i. apabila tidak ada peserta yang lulus
evaluasi teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal.

30.16Evaluasi Harga:
a. Dalam hal metode penawaran harga
secara berulang (e-reverse auction)
dilakukan, maka penawaran harga
secara berulang (e-reverse auction)
dibatasi hanya 2 (dua) kali.
b. Penawaran harga secara berulang (e-
reverse auction) dilakukan melalui
aplikasi SPSE.
c. Pokja Pemilihan mengundang Peserta
melakukan E-reverse Auction dengan
mencantumkan jadwal pelaksanaan.
Peserta menyampaikan penawaran
berulangnya dalam kurun waktu yang
telah ditetapkan.
d. Selama dalam proses E-reverse
Auction, identitas penawar
dirahasiakan.
e. Peserta yang mengikuti E-reverse
Auction adalah peserta yang
memenuhi persyaratan teknis dan
tidak dapat mengubah substansi
penawaran teknis yang telah
disampaikan/dievaluasi.
f. Dalam hal kondisi sebagaimana angka
27.4, Klarifikasi/negosiasi teknis dan
harga dimulai dari penawar dari urutan
terendah pertama setelah koreksi
aritmatik yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis. Hal yang
diklarifikasi adalah metode pelaksanaan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi
harga untuk dilakukan negosiasi.
Apabila klarifikasi dan negosiasi
terhadap penawaran terendah pertama
tidak tercapai kesepakatan, maka
penawarannya dinyatakan gugur dan
dilanjutkan negosiasi terhadap
penawaran terendah kedua, apabila ada.
g. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi
adalah hal-hal yang pokok atau penting,
dengan ketentuan:
1) total harga penawaran terkoreksi
dibandingkan nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran
terkoreksi melebihi nilai total
HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran
terkoreksi di atas nilai total HPS,
pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang
nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari
harga satuan yang tercantum dalam
HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila
setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut
dapat dipertanggungjawabkan/
sesuai dengan harga pasar maka
harga satuan tersebut dinyatakan
tidak timpang. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi Harga Satuan
tersebut dinyatakan timpang, maka
harga satuan timpang hanya
berlaku untuk volume sesuai
daftar kuantitas dan harga. Jika
terjadi penambahan volume
terhadap harga satuan yang
dinyatakan timpang, maka
pembayaran terhadap tambahan
volume tersebut berdasarkan
harga satuan yang tercantum
dalam HPS.
3) mata pembayaran yang harga
satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan
tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam
harga satuan pekerjaan lainnya;

h. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga


dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Klarifikasi dalam hal penawaran
Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) berbeda dibandingkan
dengan perkiraan Pokja Pemilihan;
2) Pokja Pemilihan melakukan
klarifikasi/evaluasi kewajaran
harga apabila harga penawaran
lebih rendah dari 80% (delapan
puluh persen) HPS, dengan
ketentuan:
a) Meneliti dan menilai kewajaran
harga satuan dasar meliputi
harga upah, bahan, dan
peralatan dari harga satuan
penawaran, sekurang-kurangnya
pada setiap mata pembayaran
utama;
b) Meneliti dan menilai kewajaran
kuantitas/koefisien dari unsur
upah, bahan, dan peralatan
dalam Analisa Harga Satuan;
c) Hasil penelitian butir a) dan butir
b) digunakan untuk menghitung
harga satuan yang dinilai wajar
tanpa memperhitungkan
keuntungan yang ditawarkan;
d) Harga satuan yang dinilai wajar
digunakan untuk menghitung
total harga penawaran yang
dinilai wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
e) Total harga sebagaimana
dimaksud pada huruf d. dihitung
berdasarkan volume yang ada
dalam daftar kuantitas dan
harga.
Apabila total harga penawaran yang
diusulkan lebih kecil dari hasil
evaluasi sebagaimana tersebut
diatas, maka harga penawaran
dinyatakan tidak wajar dan gugur
harga.
Apabila total harga penawaran lebih
besar dari hasil evaluasi
sebagaimana tersebut diatas, maka
harga penawaran dinyatakan wajar
dan apabila peserta tersebut
ditunjuk sebagai pemenang
pelelangan, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan
menjadi 5% (lima perseratus) dari
nilai total HPS.
Apabila peserta yang bersangkutan
tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan menjadi
sebesar 5% HPS, penawarannya
digugurkan dan Jaminan Penawaran
dicairkan dan disetorkan ke kas
Negara/Daerah, serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam.
i. Memperhitungkan preferensi harga atas
penggunaan produksi dalam negeri
(apabila memenuhi persyaratan
diberlakukannya preferensi harga)
dengan ketentuan Perhitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang
disampaikan oleh peserta berdasarkan
penilaian sendiri (self assessment),
digunakan dalam evaluasi penawaran
harga apabila pelelangan pekerjaan
tersebut diberlakukan preferensi harga
yaitu apabila memenuhi ketentuan:
1) Preferensi harga diberlakukan untuk
Pengadaan Barang/Jasa yang
bernilai paling sedikit di
atasRp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah); dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan
kepada Barang/Jasa dalam negeri
dengan TKDN lebih besar atau sama
dengan 25% (dua puluh lima
perseratus).
3) Preferensi harga untuk barang/jasa
paling tinggi 25% (dua puluh lima
persen)
4) Preferensi harga untuk Pekerjaan
Konstruksi yang dikerjakan oleh
badan usaha nasional paling tinggi
7,5% (tujuh koma lima persen) di
atas harga penawaran terendah dari
badan usaha asing
Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka
peserta dianggap tidak menginginkan
diberlakukan preferensi harga bagi
penawarannya dan tidak
menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara
penghitungan TKDN merujuk pada
ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri yang membidangi urusan
perindustrian dengan tetap
berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana diatur dalam Peraturan
PresidenNomor 16 Tahun 2018
beserta petunjuk teknisnya.
5) rumus penghitungan sebagai
berikut:
 
HEA   1  KP   HP
 
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = TKDN x preferensi tertinggi
KP = Koefisien Preferensi
HP = Harga Penawaran setelah
koreksi aritmatik.
6) Dalam hal terdapat 2 (dua) atau
lebih penawaran dengan HEA
terendah yang sama, penawar
dengan TKDN lebih besar ditetapkan
sebagai pemenang;
7) pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan
hanya digunakan oleh Pokja
Pemilihan untuk keperluan
perhitungan HEA guna menetapkan
peringkat pemenang.
j. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang
memiliki harga penawaran yang sama
dalam hal tidak diperhitungkan TKDN,
maka Pokja Pemilihan memilih peserta
yang mempunyai kemampuan teknis
lebih besar dan hal ini dicatat dalam
Berita Acara Hasil Pelelangan.
k. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) sebagaimana
ketentuan peraturan dan perundang-
undangan, maka pelelangan dinyatakan
gagal dan peserta yang terlibat
dimasukkan dalam Daftar Hitam.

30.17Evaluasi Kualifikasi:
a. Evaluasi kualifikasi dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan
evaluasi administrasi.
b. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan
menggunakan metode penilaian sistem
gugur (pass and fail).
c. Persyaratan kualifikasi terdiri dari
persyaratan administrasi/legalitas,
teknis, dan keuangan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.
d. [Pakta integritas telah diisi dan
ditandatangani oleh peserta sebelum
pemasukan penawaran (untuk peserta
yang melakukan kemitraan/ KSO)].
e. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan
sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kualifikasi.
f. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau
data yang kurang jelas maka dilakukan
klarifikasi secara tertulis namun tidak
boleh mengubah substansi data isian
kualifikasi..
g. Evaluasi kualifikasi dalam proses
pascakualifikasi sudah merupakan
ajang kompetisi, maka data yang
kurang tidak dapat dilengkapi.
h. Apabila tidak ada calon pemenang yang
lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang
dinyatakan gagal.

30.18Pokja Pemilihan menyusun urutan 3 (tiga)


penawaran sebagai calon pemenang dan
calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada).
31 Pembuktian 31.1 Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap
Kualifikasi calon pemenang serta calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

31.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar


aplikasi SPSE (offline).

31.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan


cara melihat dokumen asli atau dokumen
yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang,
dan meminta dokumennya.

31.4 Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi


dan/atau verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan.

31.5 Apabila hasil pembuktian kualifikasi


ditemukan pemalsuan data, peserta
digugurkan, badan usaha atau peserta
perorangan dimasukkan dalam Daftar
Hitam, serta dilaporkan kepada Kepolisian
atas perbuatan pemalsuan tersebut.
31.6 Pokja Pemilihan tidak perlu meminta
seluruh dokumen kualifikasi apabila
penyedia barang/jasa sudah pernah
melaksanakan pekerjaan yang sejenis
dan/atau data kualifikasi penyedia sudah
terverifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja
Penyedia (SIKaP).

31.7 Apabila tidak ada penawaran yang lulus


pembuktian kualifikasi, pelelangan
dinyatakan gagal.

31.8 Apabila calon pemenang, calon pemenang


cadangan 1 dan/atau calon pemenang
cadangan 2 yang tidak hadir dalam
pembuktian kualifikasi dengan alasan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan
dianggap mengundurkan diri, maka:
a) dibatalkan sebagai calon pemenang; dan
b) dikenakan sanksi pencairan Jaminan
Penawaran dan
c) dikenakan sanksi Daftar Hitam selama
1 (satu) tahun.

31.9 Apabila calon pemenang, calon pemenang


cadangan 1 dan/atau calon pemenang
cadangan 2 mengundurkan diri dengan
alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan maka:
a) dibatalkan sebagai calon pemenang; dan
b) dikenakan sanksi pencairan Jaminan
Penawaran dan
c) dikenakan sanksi Daftar Hitam selama
1 (satu) tahun.

32 Berita Pokja Pemilihan membuat dan menandatangani


Acara Hasil Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP) yang paling
Pemilihan sedikit memuat:
(BAHP) a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran
terkoreksi dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu hal ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada setiap tahapan evaluasi; dan
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara.

F. Penetapan Pemenang

33 Penetapan 33.1 Penetapan Pemenang dilakukan 1 (satu)


Pemenang hari kerja setelah klarifikasi dan/atau
pembuktian kualifikasi.
33.2 Pokja Pemilihan membuat Surat Penetapan
Pemenang, Pemenang Cadangan 1, dan
Pemenang Cadangan 2 (apabila ada
pemenang cadangan) untuk nilai
penawaran terkoreksi sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) berdasarkan Berita Acara Hasil
Pemilihan (BAHP).
33.3 PA membuat Surat Penetapan Pemenang,
Pemenang Cadangan 1, dan Pemenang
Cadangan 2 (apabila ada pemenang
cadangan) untuk nilai penawaran terkoreksi
diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari
Pokja Pemilihan, dengan ketentuan:
a. usulan penetapan pemenang
ditembuskan kepada PPK dan APIP
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan
Pokja Pemilihan dengan alasan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, maka PA
memerintahkan evaluasi ulang atau
menyatakan Tender gagal.
33.4 Dalam hal nilai penawaran terkoreksi
pemenang sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) dan nilai penawaran terkoreksi
pemenang cadangan diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah), maka penetapannya oleh PA
setelah mendapatkan usulan dari Pokja
Pemilihan.
33.5 Dalam hal hasil evaluasi peserta akan
diusulkan sebagai pemenang pada beberapa
paket pekerjaan, dan sisa kemampuan
menangani paket (SKP) tidak mencukupi
maka dilakukan klarifikasi untuk memilih
paket pekerjaan berdasarkan pilihan
penyedia jasa setelah mempertimbangkan
ketersediaan peralatan dan personil.
33.6 Dalam hal peserta mengikuti Tender
beberapa paket pekerjaan konstruksi dalam
waktu penetapan pemenang bersamaan:
a. menawarkan peralatan yang sama pada
masing-masing paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi untuk
menentukan peralatan tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan
tidak ada dan dinyatakan gugur;
b. Ketentuan hanya dapat ditetapkan
sebagai pemenang pada 1 (satu) paket
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, dapat dikecualikan dengan
syarat waktu penggunaan alat tidak
tumpang tindih (overlap), ada peralatan
candangan yang diusulkan dalam
dokumen penawaran yang memenuhi
syarat, dan/atau kapasitas dan
produktifitas peralatan secara teknis
dapat menyelesaikan lebih dari 1 (satu)
paket pekerjaan;
c. menawarkan personil yang sama pada
masing-masing paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
setelah dilakukan klarifikasi untuk
menentukan personil tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan personil
tidak ada dan dinyatakan gugur;
d. Ketentuan pada huruf c hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan konstruksi,
dikecualikan apabila personil yang
diusulkan penugasannya sebagai Kepala
Proyek atau ada personil cadangan yang
diusulkan dalam dokumen penawaran
yang memenuhi syarat;
e. menawarkan personil yang sedang
bekerja di paket lain, maka pada saat
akan ditetapkan sebagai pemenang
dipastikan sudah tidak terikat pada
paket lain.
33.7 Penetapan pemenang disusun sesuai
dengan urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total
HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga penawaran
terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi penawaran administrasi,
teknis, harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.
33.8 Data pendukung yang diperlukan untuk
menetapkan pemenang adalah:
a. Dokumen Pemilihan beserta adendum
(apabila ada);
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) yang telah diparaf anggota Pokja
Pemilihan dan 2 (dua) wakil
peserta/saksi.
33.9 Apabila terjadi keterlambatan dalam
menetapkan pemenang dan mengakibatkan
surat penawaran dan Jaminan Penawaran
habis masa berlakunya, dilakukan
konfirmasi kepada calon pemenang, calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan Jaminan Penawaran sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak. Calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang tidak
bersedia memperpanjang surat penawaran
dan Jaminan Penawaran dapat
mengundurkan diri tanpa dikenakan
sanksi.

34. Pengumum- Pengumuman Pemenang dilakukan 1 (satu) hari


an kerja setelah klarifikasi dan/atau pembuktian
Pemenang kualifikasi. Pokja Pemilihan mengumumkan
pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) kepada masyarakat di website
layanan pengadaan secara elektronik (LPSE)
sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan
pengumuman resmi yang memuat sekurang-
kurangnya:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran;
d. harga penawaran terkoreksi;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
f. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis,
harga, dan kualifikasi untuk seluruh peserta
yang dievaluasi dilengkapi dengan penjelasan
untuk setiap penawaran yang dinyatakan
gugur dari substansi yang dievaluasi (alasan
gugur administrasi dan kualifikasi
/teknis/harga).

35. Sanggahan 35.1 Peserta yang memasukkan penawaran


dapat menyampaikan sanggahan secara
elektronik atas penetapan pemenang
kepada Pokja Pemilihan disertai bukti
terjadinya penyimpangan melalui website,
dengan tembusan kepada PPK, PA/KPA dan
APIP Kementerian/ Lembaga/ Perangkat
Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP,
dengan ketentuan :
a. Sanggah disampaikan dalam waktu 5
(lima) hari kerja setelah pengumuman,
dan
b. Jawaban sanggah diberikan melalui
aplikasi SPSE atas semua sanggah
paling lambat 3 (tiga) hari kerja
setelah akhir masa sanggah.
35.2 Sanggahan diajukan oleh peserta baik
secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dengan peserta lain.
35.3 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila
terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
a. kesalahan dalam melakukan evaluasi;
b. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan
c. rekayasa/persekongkolan sehingga
menghalangi terjadinya persaingan
usaha yang sehat; dan/atau
d. penyalahgunaan wewenang oleh
Pokja Pemilihan, pimpinan UKPBJ, PPK,
PA/KPA, dan/atau kepala daerah
35.4 Apabila sanggah dinyatakan benar/
diterima, Pokja Pemilihan melakukan
evaluasi ulang, pemasukan dokumen
penawaran ulang, atau pemilihan Penyedia
ulang.
35.5 Apabila sanggah dinyatakan salah/tidak
diterima, dan penyanggah tidak setuju
dengan jawaban sanggah maka
penyanggah dapat menyampaikan sanggah
banding.
35.6 Sanggahan yang diajukan bukan dari
peserta dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti serta tidak
menghentikan proses Tender.
35.7 Sanggahan yang disampaikan kepada
PA/KPA, PPK atau disampaikan dan
diterima diluar masa sanggah, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjuti serta tidak menghentikan
proses Tender.
36. Sanggahan Sanggah Banding merupakan protes dari
Banding penyanggah kepada KPA pada pengadaan
Pekerjaan Konstruksi yang tidak setuju atas
jawaban sanggah. Dalam hal tidak ada KPA,
Sanggah Banding ditujukan kepada PA.
Penyampaian Sanggah Banding diatur dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Penyanggah menyampaikan Sanggah
Banding secara tertulis kepada KPA
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
setelah jawaban sanggah dimuat dalam
aplikasi SPSE. Tembusan Sanggah Banding
disampaikan kepada APIP yang bersangkutan
b. Dalam hal SPSE belum mengakomodir
tahapan sanggahan banding, maka sanggahan
banding dilakukan secara offline, dan pokja
harus mengalokasikan waktu dan
menyampaikan informasi tahapan sanggahan
banding offline ini pada menu lain yang
terdapat dalam SPSE.
c. Penyanggah Banding harus menyerahkan
Jaminan Sanggah Banding yang ditujukan
kepada Pokja Pemilihan sebesar 1% (satu
persen) dari nilai total HPS dengan masa
berlaku 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
tanggal pengajuan Sanggah Banding. Untuk
pekerjaan konstruksi terintegrasi, Jaminan
Sanggah Banding besarnya 1% (satu persen)
dari nilai Pagu Anggaran
d. Pokja Pemilihan mengklarifikasi atas
kebenaran Jaminan Sanggah Banding
kepada penerbit jaminan dan KPA tidak
akan menindaklanjuti Sanggah Banding
sebelum mendapatkan hasil klarifikasi Pokja
Pemilihan
e. KPA menyampaikan jawaban Sanggah
Banding, dengan tembusan kepada UKPBJ
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah menerima klarifikasi dari Pokja
Pemilihan. Dalam hal KPA tidak
memberikan jawaban Sanggah Banding
maka KPA dianggap menerima Sanggah
Banding.
f. Apabila Sanggah Banding dinyatakan
benar/diterima, UKPBJ memerintahkan
Pokja Pemilihan melakukan evaluasi ulang
atau pemilihan Penyedia ulang.
g. Apabila Sanggah Banding dinyatakan
salah/tidak diterima, maka:
1) Pokja Pemilihan melanjutkan proses
pemilihan dengan menyampaikan hasil
pemilihan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak; dan
2) UKPBJ mencairkan Jaminan Sanggah
Banding dan disetorkan ke kas
negara/daerah
h. Sanggah Banding menghentikan proses Tender
i. Sanggah Banding yang disampaikan bukan
kepada KPA, atau disampaikan diluar masa
Sanggah Banding, dianggap sebagai
pengaduan dan diproses sebagaimana
penanganan pengaduan
G. Penunjukan Pemenang Pengadaan

37. Penunjukan 37.1 Pokja Pemilihan menyampaikan Berita


Penyedia Acara Hasil Pemilihan (BAHP) kepada PPK
Barang/Jasa dengan melalui Kepala UKPBJ sebagai
dasar untuk menerbitkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ).
37.2 PPK menerbitkan SPPBJ, dengan ketentuan
apabila:
a. pernyataan peserta pada formulir isian
kualifikasi masih berlaku;
b. tidak ada sanggahan dan/atau
sanggahan banding dari peserta;
c. sanggahan dan/atau sanggahan banding
terbukti tidak benar; atau
d. masa sanggah berakhir dalam hal tidak
ada sanggahan; atau
e. masa sanggah banding berakhir dalam
hal terdapat sanggah tapi tidak ada
sanggah banding; atau
f. setelah sanggah banding dijawab.
37.3 Rapat persiapan penandatanganan kontrak,
hal-hal yang dibahas antara lain:
a. finalisasi rancangan Kontrak;
b. kelengkapan dokumen pendukung
Kontrak, seperti Jaminan Pelaksanaan
telah diterima sebelum penandatanganan
Kontrak, asuransi, dsb;
c. Rencana penandatanganan kontrak;
dan/atau
d. hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau
dikonfirmasi pada saat evaluasi
penawaran.
37.4 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima
keputusan tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan
mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja Pemilihan, maka
Jaminan Penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan
mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang tidak dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja Pemilihan, maka
Jaminan Penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
tercantum dalam LDP serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam /Black List; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak
bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah tidak berlaku,
maka tidak dikenakan sanksi dan
Jaminan Penawaran yang bersangkutan
tidak boleh dicairkan.
37.5 Apabila pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka penunjukan
pemenang dapat dilakukan kepada
pemenang cadangan sesuai dengan urutan
peringkat, selama masa surat penawaran
dan Jaminan Penawaran pemenang
cadangan masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya.
37.6 Apabila semua pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka Tender
dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah
mendapat laporan dari PPK.
37.7 SPPBJ harus diterbitkan, dengan
ketentuan:
d. Paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah
pengumuman penetapan pemenang,
apabila tidak ada sanggahan;
e. Paling lambat 12 (dua belas) hari kerja
setelah semua sanggahan dan dijawab
dan tidak ada sanggah banding;
f. Paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
semua sanggah banding dijawab.
37.8 Di dalam SPPBJ disebutkan/ditegaskan/
ditulis bahwa penyedia harus menyiapkan
Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.
38. Kerahasiaan 38.1 Proses evaluasi Dokumen Penawaran
Proses bersifat rahasia dan dilaksanakan oleh
Pokja Pemilihan secara independen.
38.2 Informasi yang berhubungan dengan
penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi,
dan usulan calon pemenang tidak boleh
diberitahukan kepada peserta, atau orang
lain yang tidak berkepentingan sampai
keputusan pemenang diumumkan.
38.3 Setiap usaha peserta lelang mencampuri
proses evaluasi dokumen penawaran atau
keputusan pemenang akan mengakibatkan
ditolak atau digugurkannya penawaran
yang bersangkutan.
38.4 Evaluasi penawaran yang disimpulkan
dalam Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP)
oleh Pokja Pemilihan bersifat rahasia
sampai dengan saat pengumuman
pemenang.

H. Tender Gagal

39. Tender 39.1 Pokja Pemilihan menyatakan Tender gagal,


Gagal dalam hal :
a. kesalahan dalam proses evaluasi
berdasarkan sanggahan dan/atau
sanggahan banding;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan
dokumen penawaran setelah ada
pemberian waktu perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi
penawaran;
d. ditemukan kesalahan dalam Dokumen
Pemilihan atau Dokumen Pemilihan
tidak sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta petunjuk teknisnya
e. berdasarkan indikasi atau bukti, seluruh
peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN);
f. berdasarkan hasil evaluasi penawaran,
seluruh peserta terlibat persaingan usaha
tidak sehat;
g. seluruh penawaran harga pada Tender
Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa
Lainnya di atas HPS;
h. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan
evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam
klarifikasi dan/atau pembuktian
kualifikasi.
39.2 PA/KPA menyatakan Tender gagal, dalam
hal:
a. berdasarkan indikasi atau bukti, terjadi
KKN yang melibatkan Pokja Pemilihan/
PPK.
b. pemenang dan pemenang cadangan 1 dan
2 mengundurkan diri;
39.3 Setelah Tender dinyatakan gagal, maka Pokja
Pemilihan memberitahukan kepada seluruh
peserta melalui aplikasi SPSE.
39.4 Setelah pemberitahuan adanya Tender gagal,
Pokja Pemilihan atau Pokja Pemilihan
pengganti (apabila diganti) meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya Tender
gagal, untuk menentukan tindak lanjutnya,
yaitu melakukan:
a. evaluasi penawaran ulang (apabila dalam
evaluasi terdapat kesalahan);
b. penyampaian ulang penawaran (kesalahan
dalam Dokumen Pemilihan atau tidak
sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dengan terlebih dahulu
melakukan perbaikan Dokumen
Pemilihan); atau
c. Tender ulang, apabila :
1) tidak ada peserta yang
menyampaikan dokumen penawaran
setelah ada pemberian waktu
perpanjangan;
2) tidak ada peserta yang lulus evaluasi
penawaran;
3) seluruh peserta terlibat Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
4) seluruh peserta terlibat persaingan
usaha tidak sehat;
5) seluruh penawaran harga Tender
Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa
Lainnya di atas HPS; atau
6) KKN melibatkan Pokja
Pemilihan/PPK. Dalam hal Tender
ulang yang disebabkan oleh KKN
yang melibatkan Pokja Pemilihan/
PPK, Tender ulang dilakukan oleh
Pokja Pemilihan/PPK yang baru.

I. Surat Jaminan Pelaksanaan


40. Surat 40.1 Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi
Jaminan ketentuan sebagai berikut:
Pelaksanaan a. dikeluarkan oleh Bank Umum/
Perusahaan Penjaminan/ Perusahaan
Asuransi/ lembaga keuangan khusus
yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia, bersifat
tidak bersyarat (unconditional) dan
mudah dicairkan, diserahkan oleh
penyedia kepada PPK
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak
tanggal penandatanganan Kontrak
sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO)
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan
Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak
kurang dari nilai jaminan yang
ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama PPK
yang menandatangani kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang tercantum
dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat
dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah surat pernyataan wanprestasi dari
PPK diterima oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama
Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan
pihak penjamin.
40.2 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan menolak untuk
menandatangani Kontrak atau tidak
menerima keputusan penunjukan sebagai
penyedia barang/jasa, maka akan
dikenakan sanksi.
40.3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan
Surat Jaminan Pelaksanaan diatur dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak.
J. Penandatanganan Kontrak
41. Penanda- 41.1 Penandatanganan Kontrak dapat
tanganan dilakukan setelah DIPA/DPA disahkan.
Kontrak Dalam hal penandatangan kontrak
dilakukan sebelum tahun anggaran, maka
Kontrak mulai berlaku dan dilaksanakan
setelah DIPA/DPA berlaku efektif.
41.2 Sebelum penandatanganan kontrak PPK
wajib memastikan Isian Kualifikasi masih
berlaku/valid. Apabila terdapat data isian
kualifikasi tidak valid, maka kontrak tidak
ditandatangani.
41.3 Penandatanganan kontrak dilakukan setelah
penyedia menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. untuk nilai penawaran terkoreksi antara
80% (delapan puluh persen) sampai
dengan 100% (seratus persen) dari nilai
HPS, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5%
(lima persen) dari nilai kontrak; atau;
b. untuk nilai penawaran terkoreksi di
bawah 80% (delapan puluh persen) dari
nilai HPS, Jaminan Pelaksanaan sebesar
5% (lima persen) dari nilai total HPS.
41.4 PPK dan penyedia tidak diperkenankan
mengubah substansi Dokumen Pemilihan
sampai dengan penandatanganan Kontrak,
kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan
melewati batas tahun anggaran.
41.5 Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan melewati batas tahun anggaran,
penandatanganan kontrak dilakukan setelah
mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
41.6 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep
Kontrak meliputi substansi, bahasa,
redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar
Dokumen Kontrak.
41.7 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian
Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian,
dengan maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian
yang lain, maka berlaku urutan sebagai
berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas
dan harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-
jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
41.8 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK
dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia
dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila
diperlukan) tanpa dibubuhi materai.
41.9 Penandatanganan Kontrak bernilai diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) dilakukan setelah memperoleh
pendapat ahli hukum Kontrak atau Tim
Opini Hukum Kontrak yang dibentuk oleh
K/L/PD yang bersangkutan.
41.10 Pihak yang berwenang menandatangani
kontrak atas nama penyedia adalah Direksi
yang disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/ Anggaran Dasar, yang telah
didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. Penerapan IKP Apabila ada pertentangan ketentuan yang


dan LDP tertulis pada Lembar Data Pemilihan (LDP)
dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP) maka
yang digunakan adalah ketentuan pada
Lembar Data Pemilihan (LDP).

B. Lingkup Nama Pokja Pemilihan :


Pekerjaan Kelompok Kerja Khusus I Bag. LP Kabupaten
Pasuruan

Alamat Pokja Bag. LP :


Jl. Hayam Wuruk No. 14 telp. 0343-429073
Pasuruan

Alamat Website :
http://www.pasuruankab.go.id

Alamat Website LPSE :


http://www.lpse.pasuruankab.go.id

Nama paket pekerjaan :


Pembangunan Rumah Sakit Grati (Lanjutan)
Keperluan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan

Uraian singkat pekerjaan:


Membuat dan mewujudkan produk fisik
(konstruksi) Gedung dengan lingkup pekerjaan
meliputi:
A. Bangunan Gedung (Pekerjaan Sipil)
B. Pekerjaan Mekanikal
C. Pekerjaan Site Development
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan:
120 (seratus dua puluh) hari kalender

C. Sumber Dana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


APBD Kabupaten Pasuruan Tahun Anggaran
2018
D. Pendayagunaan Preferensi harga diberikan terhadap
Produksi Dalam penawaran peserta.
Negeri Catatan:
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam
negeri diberlakukan pada Pengadaan
Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni tetapi
hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/Jasa
bernilai diatas Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah); dan.
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada
Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN lebih
besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima
perseratus).
Apabila paket pekerjaan yang ditenderkan
memenuhi ketentuan 1) dan 2) maka
diberlakukan preferensi harga.

E. Pemberian 1. Pemberian Penjelasan Dokumen Pemilihan:


Penjelasan akan dilaksanakan pada :
Dokumen Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
Pemilihan dan
Peninjauan 2 Peninjauan lapangan dapat dilaksanakan 1
Lapangan hari setelah aanwijzing apabila menurut
PPK/Peserta diperlukan. Peninjauan lapangan
akan didampingi oleh PPK dan/atau tenaga
pendukung PPK yang ditunjuk dengan terlebih
dahulu menghubungi Pokja Pemilihan.

F. Dokumen a. Surat penawaran


Penawaran b. Jaminan Penawaran
Tata cara penyampaian jaminan penawaran :
1. Jaminan Penawaran Asli
2. Jaminan penawaran ditujukan kepada Pokja
Khusus I Bagian Layanan Pengadaan Setda
Kabupaten Pasuruan.
3. Jaminan Penawaran Asli dikirim melalui
pos/jasa pengiriman/kurir ke alamat Pokja
Khusus I Bagian Layanan Pengadaan Setda
Kabupaten Pasuruan Jl. Hayam Wuruk 14
Kota Pasuruan Kode Pos 67115. Dan
Softcopy Jaminan Penawaran disampaikan
dan menjadi bagian dari dokumen
administrasi.
4. Jaminan penawaran diterima Pokja Khusus I
1 (satu) hari kerja sebelum batas akhir
penyampaian penawaran dan paling
lambat 1 (satu) jam sebelum batas akhir
penyampaian penawaran. Peserta harus
memperhitungkan sendiri masa pengiriman
dan perkiraan sampainya jaminan
penawaran. Melebihi batas waktu yang
ditetapkan maka pokja akan menolak
dan/atau menyatakan penolakannya dengan
berita acara dengan saksi-saksi yang cukup
menurut pokja. Akibat dari keterlambatan
penyampaian jaminan penawaran
sepenuhnya menjadi tanggun jawab peserta.
c. Daftar Kuantitas Dan Harga (DKH) lengkap
dengan rincian sebagaimana dalam dokumen
pemilihan ini. Rincian DKH dimaksud adalah
Rekap Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Analisa
Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Upah
Bahan. Rincian DKH digunakan dalam hal
terjadi negosiasi dan/atau mengevaluasi
kewajaran harga pada penawaran dibawah 80%
HPS.
d. Dokumen penawaran teknis yang disyaratkan
meliputi :
- Metode Pelaksanaan
Deskripsi/ penjelasan/ uraian yang
dipaparkan meliputi:
a. penanganan pekerjaan persiapan;
metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi
persyaratan substantif yang meliputi
tahapan/urutan pekerjaan dari awal
sampai akhir secara garis besar dan
uraian/cara kerja dari masing-masing
jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut
menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan utama yang dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis dan
diyakini menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan. Penilaian
metode pelaksanaan tidak mengevaluasi
job-mix/ rincian/campuran/ komposisi
material dari jenis pekerjaan;
Metode kerja yang diuraikan ditetapkan
sekurang-kurangnya untuk seluruh
pekerjaan.

b. rencana strategi pelaksanaan tepat waktu.


Menyampaikan kiat-kiat yang akan
dilakukan guna mendukung penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal
pelaksanaan.

- Jadwal Waktu Pelaksanaan dan Mobilisasi


a. Jadwal Pelaksanaan :
Bentuk/ format jadual pelaksanaan
secara subtantif harus sesuai dengan
yang telah ditentukan dalam dokumen
pemilihan dan ditunjukan dalam diagram
S. Uraian pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga
disusun sedemikian rupa dan dalam
diagram menggambarkan urutan
pekerjaan yang benar dan berorientasi
pada rencana pelaksanaan. Jadwal
Waktu Pelaksanaan menampilkan bobot
setiap periode masing-masing pekerjaan
dan jangka waktu penyelesaian pekerjaan
yang ditawarkan tidak melampaui batas
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP ini. Penyedia juga diwajibkan
membuat Net Work Planning dapat
berupaCPM (Critical Path Method) atau
PDM (Presedence Diagram Method) yang
dibuat dengan program aplikasi komputer
sekurang-kurangnya menggunakan
aplikasi komputer microsoft project
planner.;

b. Jadual Mobilisasi :
Jadual Mobilisasi disajikan sesuai dengan
kebutuhan (dalam satuan ukuran
dan/atau diagram batang). Jadwal
mobilisasi sekurang-kurangnya
menggambarkan kemampuan suplai
bahan/material yang baik guna
mendukung pelaksanaan pekerjaan
secara optimal dan mempertimbangkan
berbagai aspek termasuk ketersediaan
tempat dalam hal menampung
bahan/material.

- Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah


peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
Peralatan yang digunakan hanya yang
kondisinya tidak kurang dari 80%.
Apabila peralatan yang digunakan adalah
sewa, maka dibuktikan dengan perjanjian
sewa yang masih berjalan selama waktu
pelaksanaan pekerjaan dan/atau surat
pernyataan dukungan peralatan dari pihak
pemilik peralatan bermaterai Rp. 6.000,00
yang isinya mencakup antara lain : jenis,
kapasitas, jumlah dan harga sewa peralatan,
masa berlaku dsb, dan disampaikan dalam
bentuk file hasil pemindaian (scan) yang
menjadi bagian dari lampiran dokumen
penawaran peserta.
Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sekurang–kurangnya
sebagai berikut :
Kapasitas
No. Jenis Alat Jumlah
minimal
1. Tower Crane 1 unit 2,5 ton
2. Buldozer 1 unit Standart
3. Dump Truck 5 unit 6-8 ton
4. Concret Mixer 3 unit 0,3 m3
5. Wals 1 unit 10 ton
6. Escavator 1 unit Standart
7. Concret Pump 1 unit Standart
8. Concret Vibrator 4 unit Standart
9. Stamper 1 unit Standart
10. Scaffolding 2500 set Standart
11. Theodolite 1 unit Standart
12. Water Pass 1 unit Standart
13. Alat Pancang jack in pile 1 unit Standart
14. Alat PDA Tes 1 unit Standart
14. Generator Set 1 unit 7 KVA
15. Pompa Air 1 unit 2 ltr/det

- Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis yang dimaksud adalah
spesifikasi teknis bahan/material. Spesifikasi
teknis bahan/ material dilakukan terhadap
pemenuhan bahan/ material pada seluruh
pekerjaan.Spesifikasi bahan / material yang
akan digunakan harus memenuhi syarat
yang telah ditentukan dalam dokumen
pemilihan ini. Spesifikasi teknis bahan
memuat keseluruhan jenis bahan/material
yang digunakan meliputi nama/jenis
bahan/material, tipe (jika ada) dan merk
bahan.

- Daftar Personil Inti/teknis/terampil yang


diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:
- Menyampaikan daftar personil inti yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
meliputi :

Pengal
aman
No Jabatan Jumlah Keahlian Ket.
Kerja
( Th )
1 2 3 4 5 6
TENAGA AHLI (PROFESIONAL)
SKA Madya
Managemen Pendidikan
Projek Proyek dan S1 Teknik
1. 1 Org 7,00
Manager Teknik Sipil /
Bangunan Arsitektur
Gedung
SKA Madya
Managemen
Pendidikan
Site Konstruksi
2. 1 Org 7,00 S1 Teknik
Manager dan Teknik
Sipil
Bangunan
Gedung
SKA Madya
Pendidikan
Engineer Teknik
3. 1 Org 7,00 S1 /
Sipil Bangunan
Arsitektur
Gedung
Engineer SKA Madya Pendidikan
4. Arsitektur 1 Org 7,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Engineer SKA Muda Pendidikan
5. Arsitektur 1 Org 5,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Sistem SKA Muda Pendidikan
6. Manajeme 1 Org 5,00 Manajemen S1 Teknik
n Mutu Mutu Sipil
Pendidikan
Sertifikat K3
S1 Teknik
K3 Muda
7. 1 Org 5,00 Sipil /
Konstruksi Kemenaker-
Arsitektur
trans RI
/ Sederajat
Total 7 Org
PELAKSANA (SUB PROFESIONAL)
SKT
Pelaksanana
Bangunan
Gedung /
Min D3
Pelaksana Pekerjaan
1. 2 Org 5,00 Teknik
Sipil Gedung: /
Sipil
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Finishing
Bangunan
Min D3
Pelaksana Gedung
2. 1 Org 5,00 Arsitek /
Arsitektur Bertingkat
Sipil
tinggi; atau
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT Juru
Min D3
Ukur / Teknisi
3. Surveyor 1 Org 5,00 Teknik
Survey
Sipil
Pemetaan
SKT Juru Min D3
4. Drafter 1 Org 5,00 Gambar / Teknik
Draftmen Sipil Sipil
Total 4 orang
Keterangan : Pemenuhan Kelengkapan
Persyaratan Tenaga Teknis dan
Administrasi dilakukan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.

- Personil inti mempunyai ijasah,


pengalaman kerja dan untuk tenaga ahli
memiliki sertifikat keahlian (SKA) yang
masih berlaku atau dinyatakan masih
berlaku oleh peraturan perundang-
undangan yang mengaturnya, kecuali
ditentukan lain dalam klausul ini..
- Peserta menyampaikan hasil
pemindaian/scan Ijazah, SKA, NPWP dan
KTP asli masing- masing personil sesuai
yang dipersyaratkan dalam bentuk file
dan menjadi bagian dalam dokumen
penawarannya.
- Penyedia jasa juga membuat
bagan/struktur organisasi dan daftar
uraian tugas masing-masing posisi secara
terperinci. Nama – nama dalam daftar
personil inti tercantum dalam bagan/
struktur organisasi tersebut serta surat
pernyataan kesediaan untuk ditempatkan
secara penuh untuk setiap personil yang
diusulkan.
- Untuk membuktikan pengalaman yang
dimiliki oleh personil pada daftar personil
inti maka setiap personil harus
menyampaikan pernyataan tentang daftar
pengalaman kerja yang dimilikinya dalam
bentuk daftar riwayat hidup atau surat
pernyataan pengalaman kerja personil.
Daftar pengalaman kerja yang dimaksud
dalam daftar riwayat hidup atau surat
pernyataan pengalaman kerja personil
memuat identitas personil, uraian daftar
pengalaman pekerjaan, jabatan, tahun
pelaksanaan dan nama perusahaannya
serta ditanda tangani oleh yang
bersangkutan. Pengalaman kerja yang
diakui adalah pengalaman kerja pada
satuan tahun, pada pekerjaan dan jabatan
sejenis.

- Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan.


Daftar Pekerjaan yang dapat
disubkontrakkan : Tidak ada

- Persyaratan teknis lain yang dibutuhkan :


a. Surat Pernyataan Kesediaan untuk
melakukan Uji mutu/teknis/ fungsi jika
ditunjuk sebagai pemenang untuk :
pekerjaan : -
bahan : Beton, Baja dan Tiang Pancang
alat :-
b. Surat dukungan ketersediaan
bahan/material.
- Surat dukungan disertai/dilampiri
nama/jenis bahan/material yang
didukung.
- Dukungan dari pihak ketiga diperlukan
untuk bahan-bahan sebagai berikut :
1. Tiang Pancang (mini pile);
2. Sirtu;
3. Baja;
4. U-ditch; dan
- Dukungan dari pihak ketiga dapat lebih
dari satu tempat harus dari
pabrikan/distributor. Kecuali untuk
dukungan dari distributor harus
melampirkan surat penunjukan sebagai
distributor yang masih berlaku dan oleh
peserta disampaikannya dalam bentuk
file hasil pemindaian (scan).
a. Khusus material Tiang Pancang
(mini pile), U-ditch dan Baja
melampirkan SIUP dan IUI untuk
pabrikan, kecuali untuk dukungan
yang berasal dari distributor, dan
disampaikannya dalam bentuk file
hasil pemindain (scan).
b. Khusus material Sirtu melampirkan
SIUP dan IUP (Ijin Usaha
Pertambangan), dan disampaikannya
dalam bentuk file hasil pemindain
(scan)

Keseluruhan materi dalam surat


dukungan akan diklarifikasi dan dapat
menggugurkan.

c. Identifikasi bahaya
Jenis/tipe pekerjaan yang mengandung
bahaya serta identifikasi jenis bahaya &
risiko K3 pada seluruh pekerjaan kecuali
pekerjaan persiapan. Format RK3K dan
identifikasi biaya seperti dalam Bab
Bentuk Dokumen Penawaran.

G. Mata Uang 1. Mata uang yang digunakan : Rupiah


Penawaran dan
Cara 2. Pembayaran dilakukan dengan cara :
Pembayaran Angsuran (Termin)

H. Masa Masa berlaku penawaran selama 60 (enam


Berlakunya puluh) hari kalender sejak batas akhir
Penawaran pemasukan penawaran.

I. Jaminan 1. Besarnya Jaminan Penawaran adalah: Rp.


Penawaran 275.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima
juta rupiah)

2. Jaminan penawaran berlaku selama 30 (tiga


puluh) hari kalender efektif sejak batas akhir
pemasukan penawaran

J. Penyampaian [Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan


Dokumen secara elektronik]
Penawaran
K. Batas Akhir [Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan
Waktu secara elektronik]
Pemasukan
Penawaran
L. Pembukaan [Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan
Penawaran secara elektronik]

M. Sanggahan 1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.


Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar
aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. PPK Kegiatan Penyediaan/ Peningkatan/
Pemeliharaan Sarana/ Prasarana Fasilitas
Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan
(Pembangunan Rumah Sakit Grati Tahap II)
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan ;
b. PA/KPA Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan ;
dan
c. APIP : Inspektur Kabupaten Pasuruan
2. Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline)
ditujukan kepada APIP : Inspektur Kabupaten
Pasuruan
N. Sanggahan 1. Sanggah banding disampaikan melalui aplikasi SPSE.
Banding Dalam hal aplikasi SPSE belum mengakomodir/
menyediakan fasilitas/menu sanggah banding maka
sanggah banding disampaikan di luar aplikasi SPSE
(offline) yang ditujukan kepada KPA Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan .
Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar
aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. PPK Kegiatan Penyediaan/ Peningkatan/
Pemeliharaan Sarana/ Prasarana Fasilitas
Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan
(Pembangunan Rumah Sakit Grati Tahap II)
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan ;
b. Pokja Khusus I Bagian Layanan Pengadaan
Kabupaten Pasuruan; dan
c. APIP : Inspektur Kabupaten Pasuruan
2. Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline)
ditujukan kepada APIP : Inspektur Kabupaten
Pasuruan
3. Masa Sanggah Banding untuk tender
pekerjaan ini ditetapkan tanggal 31 Agustus
2018 sampai dengan 6 September 2018

O. Jaminan 1. Besarnya jaminan sanggahan banding :


Sanggahan Rp. 137.508.120,00 (seratus tiga puluh tujuh
Banding juta lima ratus delapan ribu seratus dua puluh
rupiah)
2. Masa berlakunya jaminan sanggah banding 30
(tiga puluh) hari kalender sejak tanggal
pengajuan Sanggah Banding.
3. Jaminan Sanggah Banding dicairkan dan
disetorkan pada Kas Daerah Kabupaten
Pasuruan
BAB IV
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Nama Pokja Pemilihan :


Kualifikasi Kelompok Kerja Khusus I Bag. LP Kabupaten
Pasuruan

Alamat Pokja Bag. LP :


Jl. Hayam Wuruk No. 14 telp. 0343-429073
Pasuruan

Alamat Website :
http://www.pasuruankab.go.id

Alamat Website LPSE :


http://www.lpse.pasuruankab.go.id

Nama paket pekerjaan :


Pembangunan Rumah Sakit Grati (Lanjutan)
Keperluan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan

B. Persyaratan 1. Evaluasi Kualifikasi Administrasi/Legalitas


Kualifikasi a. peserta harus memiliki Surat Izin Usaha
Jasa Konstruksi (IUJK) yang diterbitkan
oleh Pemerintah Kabupaten / Kota tempat
domisili peserta pengadaan, dengan
kualifikasi dan klasifikasi yang sesuai
dengan kompetensi dalam Sertifikat Badan
Usaha (SBU) yang masih berlaku,dengan
ketentuan sebagai berikut:
Golongan Usaha : Non Kecil
KlasifikasiUsaha : Bangunan Gedung
Sub Klasifikasi
Usaha : Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan
Kesehatan
Kualifikasi Bidang
Usaha :M
b. telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir (SPT tahunan) Tahun
2017.
c. mempunyai atau menguasai tempat
usaha/kantor dengan alamat yang benar,
tetap dan jelas berupa milik sendiri atau
sewa yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Domisili atau Surat Keterangan
Lain yang sesuai.
d. Surat Pernyataan Pakta Integritas meliputi:
1. Tidak akan melakukan praktek
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Akan melaporkan kepada PA/ KPA jika
mengetahui terjadinya praktik Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme dalam proses
pengadaan ini;
3. Akan mengikuti proses pengadaan
secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil
kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
4. Apabila melanggar hal-hal yang
dinyatakan dalam angka 1), 2), dan 3)
maka bersedia menerima sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.

e. Menyampaikan surat pernyataan yang


ditandatangani peserta yang berisi:
1) yang bersangkutan dan manajemennya
tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak bangkrut, dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya;
2) yang bersangkutan berikut pengurus
badan usaha tidak sedang dikenakan
sanksi daftar hitam;
3) yang bertindak untuk dan atas nama
badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4) pimpinan dan pengurus badan usaha
bukan sebagai peagawai
Kementerian/lembaga/ Perangkat
Daerah atau pimpinan dan pengrus
badan usaha sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah yang sedang mengambil cuti
diluar tanggungan Negara;
5) Pernyataan lain yang menjadi syarat
kualifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan; dan
6) data kualifikasi yang diisikan dan
dokumen penawaran yang disampaikan
benar, dan jika dikemudian hari
ditemukan bahwa data/dokumen yang
disampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan maka direktur
utama/pimpinan perusahaan/
pimpinan koperasi, atau kepala
cabang, dari seluruh anggota
konsorsium/kerja sama operasi/
kemitraan/ bentuk kerjasama lain
bersedia dikenakan sanksi
pencantuman dalam daftar hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan.
2. Evaluasi Kualifikasi Teknis
a) memperoleh paling sedikit 1 (satu)
pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
bagi Penyedia Usaha Kecil yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
b) Memiliki kemampuan pada klasifikasi
Bangunan Gedung sub klasifikasi Jasa
Pelaksana Konstruksi Bangunan
Kesehatan pada pekerjaan yang sejenis
c) Menyampaikan berkas/data yang
menunjukan bahwa perusahaan aktif dan
dalam kondisi sehat dalam bentuk file hasil
pemindaian pada menu form kualifikasi
SPSE, yang meliputi :
1) Sertifikat/Tanda Kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan dilampiri hasil
pemindaian/scan bukti bayar sekurang-
kurangnya bulan Juli 2018;
2) Laporan hasil audit independen oleh
Akuntan Publik tahun 2017;
3) Sekurang-kurangnya Sertifikat ISO
9001:2008 & ISO 14001:2004 serta
Sertifikat OHSAS 18001:2007 (surat
keterangan perpanjangan / dalam
proses tidak berlaku);
4) Sertifikat penerapan SMK3 perusahaan
yang dikeluarkan Kemenakertrans RI.
d) memiliki kemampuan menyediakan
fasilitas dan peralatan untuk pelaksanaan
pekerjaan :
Kapasitas
No. Jenis Alat Jumlah
minimal
1. Tower Crane 1 unit 2,5 ton
2. Buldozer 1 unit Standart
3. Dump Truck 5 unit 6-8 ton
4. Concret Mixer 3 unit 0,3 m3
5. Wals 1 unit 10 ton
6. Escavator 1 unit Standart
7. Concret Pump 1 unit Standart
8. Concret Vibrator 4 unit Standart
9. Stamper 1 unit Standart
10. Scaffolding 2500 set Standart
11. Theodolite 1 unit Standart
12. Water Pass 1 unit Standart
13. Alat Pancang jack in pile 1 unit Standart
14. Alat PDA Tes 1 unit Standart
14. Generator Set 1 unit 7 KVA
15. Pompa Air 1 unit 2 ltr/det
e) memiliki kemampuan personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :
Pengal
aman
No Jabatan Jumlah Keahlian Ket.
Kerja
( Th )
1 2 3 4 5 6

TENAGA AHLI (PROFESIONAL)

SKA Madya
Managemen Pendidikan
Projek Proyek dan S1 Teknik
1. 1 Org 7,00
Manager Teknik Sipil /
Bangunan Arsitektur
Gedung
SKA Madya
Managemen
Pendidikan
Site Konstruksi
2. 1 Org 7,00 S1 Teknik
Manager dan Teknik
Sipil
Bangunan
Gedung
SKA Madya
Pendidikan
Engineer Teknik
3. 1 Org 7,00 S1 /
Sipil Bangunan
Arsitektur
Gedung
Engineer SKA Madya Pendidikan
4. Arsitektur 1 Org 7,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Engineer SKA Muda Pendidikan
5. Arsitektur 1 Org 5,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Sistem SKA Muda Pendidikan
6. Manajeme 1 Org 5,00 Manajemen S1 Teknik
n Mutu Mutu Sipil
Pendidikan
Sertifikat S1 Teknik
K3 K3 Muda Sipil /
7. 1 Org 5,00
Konstruksi Kemenaker- Arsitektur
trans RI /
Sederajat
Total 7 Org
PELAKSANA (SUB PROFESIONAL)
SKT
Pelaksanan
a Bangunan
Gedung /
Min D3
Pelaksana Pekerjaan
1. 2 Org 5,00 Teknik
Sipil Gedung: /
Sipil
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Finishing
Bangunan Min D3
Pelaksana
2. 1 Org 5,00 Gedung Arsitek /
Arsitektur
Bertingkat Sipil
tinggi; atau
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT Juru
Min D3
Ukur /
3. Surveyor 1 Org 5,00 Teknik
Teknisi
Sipil
Survey
Pemetaan
SKT Juru
Min D3
Gambar /
4. Drafter 1 Org 5,00 Teknik
Draftmen
Sipil
Sipil
Total 4 orang
Keterangan : Pemenuhan Kelengkapan
Persyaratan Tenaga Teknis dan
Administrasi dilakukan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.

3. Evaluasi Kualifikasi Kemampuan Keuangan

a) memiliki surat keterangan dukungan


keuangan dari bank pemerintah/swasta
untuk mengikuti pengadaan pekerjaan
konstruksi paling kurang Rp.
1.375.081.200,00 (satu milyar tiga ratus
tujuh puluh lima juta delapan puluh satu
ribu dua ratus rupiah) yang ditujukan
kepada Pokja Khusus I Bag. LP Kabupaten
Pasuruan.
b) Memiliki Kemampuan Dasar (KD) yang
sesuai subklasifikasi Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Kesehatan atau
sejenis dengan paket pekerjaan yang
ditenderkan sekurang-kurangnya sebesar
Rp. 13.750.812.000,00 (Tiga Belas Milyar
Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Delapan
Ratus Dua Belas Ribu Rupiah);
BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN


USAHA/KEMITRAAN (KSO)

CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]

Nomor : ................, .................. 20....


Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja Khusus I Bag. LP Kabupaten Pasuruan
di
......................................................

Perihal : Penawaran Pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Grati


(Lanjutan) Keperluan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan


Dokumen Pemilihan nomor: ................................... tanggal ......................dan
setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pemilihan danBerita Acara
Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pemilihan, apabila ada],
dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Pembangunan
Rumah Sakit Grati (Lanjutan) Keperluan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
sebesar Rp.................. (...............dalam huruf.....................) termasuk PPN.
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas.
Penawaran ini berlaku selama ........ (..........dalam huruf...........)
hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami
lampirkan:
1. Jaminan Penawaran;
2. Daftar Kuantitas dan Harga;
3. [Surat Kuasa, apabila ada];
4. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila bermitra];
5. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jangka Waktu Pelaksanaan; dan
c. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
6. rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
7. RK3K; dan
8. Dokumen isian kualifikasi; dan
9. Pakta Integritas
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan
sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan serta Pokja Pemilihan tidak terikat untuk menetapkan
penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam dokumen
anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan
dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO).........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan
B. BENTUK SURAT KUASA

CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ..................

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan: .................. ..................
Jabatan : .....................................[Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan]..................[nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan
Akta Pendirian No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal ..................[tanggal
penerbitan Akta] Notaris ..................[nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya(apabila ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi
Kuasa,

memberi kuasa kepada :


Nama : ...................................6
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk melaksanakan dan


tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., ..................20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

6 Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha KSO]

SURAT KUASA
Nomor : ..................

1. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/ wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama
PT/CV/Firma]

2. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama
PT/CV/Firma]

3. (dst.)
masing-masing dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
[perusahaan/kemitraan (KSO)] berdasarkan [Akta Notaris No. ...... [No.
Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris
.................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila
ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) No .........
tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada:


Nama (lead firm) : ....................................
Alamat : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Perusahaan Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untukmelaksanakan dan tidak


terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1. .............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20....

Pemberi Kuasa 1 Penerima Kuasa (lead firm)

.................................... ...................................
(nama dan jabatan) (nama)

Pemberi Kuasa 2

....................................
(nama dan jabatan)
Dst...
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI
(KSO)

CONTOH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pengumuman Tender pekerjaan ..................................


yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di .................................. pada
tanggal .................... 20....., maka kami:
....................................................................[nama peserta 1]
....................................................................[nama peserta 2]
....................................................................[dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti Tender dan pelaksanaan kontrak secara bersama-
sama dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:


1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO
adalah..................................
b. Menunjuk ..................................[nama peserta 1] [dengan modal/sharing
palingbesar] sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk
kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama
kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung
jawab baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua
kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO
adalah:
............................... [nama peserta 1] sebesar……...% (…………..persen)
............................... [nama peserta 2] sebesar……..% (…………..persen)
............................... [dan seterusnya] sebesar……...% (…………..persen)
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian
sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan,
dan kerugian dari kemitraan/KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik
selama masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota
kemitraan/KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota
kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua
aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa
keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga
kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.
6. Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama
kemitraan/KSO diberikan kepada ..................................[nama wakil
peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana
..................................[nama peserta 1] berdasarkan persetujuan
tertulis(surat kuasa untuk menandatangani penawaran) dari seluruh
anggota kemitraan/KSO.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
Tender tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …… (…………) yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan


tanda tangan di …………….. pada hari …………….. tanggal …………….. bulan
…………….., tahun ……………..
[Peserta 1] [Peserta 2] [Peserta 3]

(………………....) (………………....) (………………....) [dst]


CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA7
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur
Utama/Pimpinan Perusahaan] .................. [nama
PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan
berdasarkan Akta Pendirian No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal
.................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris .................. [nama
Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila ada), yang
selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada :


Nama : ....................................
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk menandatangani


Surat Penawaran atas nama kemitraan………….. untuk
pekerjaan……………

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

7Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan kepada
yang mewakili kemitraan
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARANTEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan,


keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metode pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan


penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan];
2. jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan (sebagaimana tercantum
dalam LDP);
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal
[sebagaimana tercantum dalam LDP];
4. spesifikasi teknis;
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai
dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP);
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP]; dan
7. Persyaratan teknis lain yang dibutuhkan.
CONTOH BENTUK DOKUMEN TEKNIS
1. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)

Periode Pelaksanaan
Bulan ke .....(dst Ket
Uraian Satuan Bobot
No. Kuantitas Bulan ke ...... Bulan ke ...... sesuai jangka
Pekerjaan Ukuran (%) waktu dalam LDP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
100

CONTOH
50

0
Jumlah 100,00

…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................

( ........ nama jelas ......... )


Jabatan
Jadual Mobilisasi
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)

Periode Pelaksanaan
No. Uraian Bulan ke .....(dst
Vol Sat Bulan ke .... Bulan ke .... sesuai jangka Ket.
Pekerjaan
waktu dalam LDP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I. Material / Bahan
.......
.......
dst.
II. Alat CONTOH
.......
.......
dst.

…………….. , ……………….. 20 .....


Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................

( ........ nama jelas ......... )


Jabatan
2. Daftar Peralatan Utama Minimal
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)

Kapasitas / Merk
Jenis Tahun Lokasi
No. Jumlah Output pada saat dan Kondisi Kepemilikan
Peralatan Pembuatan Sekarang
ini Type

1.
2.
Dst.

…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................

( ........ nama jelas ......... )


Jabatan
3. Spesifikasi Teknis Pekerjaan (jika yang disyaratkan adalah spesifikasi teknis pekerjaan)
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)

…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................

( ........ nama jelas ......... )


Jabatan

4. Spesifikasi Teknis Bahan (jika yang disyaratkan adalah spesifikasi teknis bahan)
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)

Nama Tipe dan/atau Merk Lokasi Sumber Bahan / Material


No. Bahan/ Produk
Material

1.
2.
dst.

…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................

( ........ nama jelas ......... )


Jabatan
5. Daftar Personil Inti, Organisasi dan Pengalaman Kerja Tenaga Teknik
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)
1. Daftar Personil Inti

Jabatan Pengalaman Nomor :


Tanggal / Bulan Profesi /
No. Nama Pendidikan Dalam Kerja - Ijasah
/ Tahun Lahir Keahlian
Kegiatan ( Tahun ) - SKT

1.
2.
Dst.

…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................

( ........ nama jelas ......... )


Jabatan

2. Organisasi Kerja

a. Dibuat skema / bagan / struktur organisasi personil yang menangani pekerjaan;


b. Setiap nama dan jabatan harus sesuai dengan nama yang ada di formulir isian
penilaian kualifikasi;
c. Uraian tugas masing – masing jabatan dalam struktur organisasi.
6. Surat Pernyataan Pengalaman Kerja Tenaga Teknik

SURAT PERNYATAAN PENGALAMAN KERJA PERSONIL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama :
2. Tempat / tanggal lahir :
3. Pendidikan :
4. Jabatan dalam perusahaan :
5. Nama perusahaan :
6. Alamat perusahaan :
7. No. SKK / SKT / SKTK :
8. Pengalaman kerja :

Nama Nama Penyedia / Periode Pelaksanaan


No. Jabatan
Paket Pekerjaan Perusahaan Tahun

Jumlah Tahun
Keterangan :
jika 2 (dua) pekerjaan dilaksanakan dalam tahun yang sama maka pengalaman akan dihitung salah satu.

Demikian Surat Pernyataan Pengalaman Kerja Tenaga Teknik ini saya buat
dengan sebenar–benarnya.

…………….. , ……………….. 20 .....


Yang menyatakan,

( ........ nama terang ......... )


7. Bentuk Surat Pernyataan Tenaga Teknik

CONTOH

SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENJADI PERSONIL INTI

Yang bertanda tangan dibawah ini:


1. Nama : ....................................................
2. No. SKA/SKT/SKK : ....................................................
3. NPWP : ....................................................
4. Alamat : ....................................................
5. Pengalaman Kerja : ............... tahun.
dengan ini menyatakan bahwa saya sanggup menjadi personil inti dan bekerja sebagai
Tenaga ............... pada:

1. Nama Perusahaan : PT/CV .....................................


2. Alamat : ....................................................
dan apabila Perusahaan tersebut memenangkan pengadaan pekerjaan untuk:
1. Kegiatan : ....................................................
2. Pekerjaan : ....................................................
Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari
ternyata pernyataan tersebut tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku

...................., ................. 20......


Bertanggung jawab atas kebenaran
pernyataan tersebut
PT/CV/Firma/Koperasi/Kemitraan
(KSO)
..........................
Yang menyatakan,

Materai Rp. 6.000,00

(......nama jelas.....)
Jabatan ……
8. Surat Pernyataan Kesediaan Melakukan Uji Mutu/ Teknis/ Fungsi
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)

KOP PERUSAHAAN

................... , .............. 20 .....

Kepada :
Nomor : .................................... Kelompok Kerja Khusus I Bagian
Lampiran : - Layanan Pengadaan Setda
Perihal : Kesediaan Melakukan Uji Kabupaten Pasuruan
Mutu/ Teknis/ Fungsi untuk
pekerjaan ........... (isi nama JI. Hayam Wuruk No. 14 telp.
pekerjaan sesuai dengan LDP) 0343-429073 Pasuruan
di
PASURUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur PT. / CV. ...................
Alamat : ..............................................

dengan ini menyatakan jika perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang pengadaan ini,
maka bersedia untuk melakukan Uji Mutu/Teknis/ Fungsi pemenang untuk seluruh
pekerjaan dan bahan yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis

Demikian surat pernyataan Kesediaan Melakukan Uji Mutu/ Teknis/ Fungsi ini
dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang menyatakan
PT. / CV. / ...................................
Materai Rp. 6.000,00
Tanggal, Tanda Tangan
dan Cap Perusahaan

( Nama Jelas )
Jabatan
9. Surat Dukungan Ketersedian Bahan / Material Dari Pihak Ketiga
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)

KOP PERUSAHAAN

................... , ............... 20 .....


Kepada :
Nomor : .................................... Kelompok Kerja Khusus I Bagian
Lampiran : - Layanan Pengadaan Setda
Perihal : Dukungan bahan ......... untuk Kabupaten Pasuruan
pekerjaan ........... (nama pekerjaan
sesuai dengan LDP) JI. Hayam Wuruk No. 14 telp.
0343-429073 Pasuruan
di
PASURUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : .................................................................
Jabatan : Direktur PT. / CV. ...................................
Alamat : .................................................................
Dengan ini menyatakan bahwa Perusahaan kami PT./CV./UD. ................... mempunyai quary /
ketersediaan bahan / material ............... dengan data sebagai berikut :
Lokasi Bahan : ……………………………………..
Kabupaten / Kota : ……………………………………..
No. SIUP / Surat Ijin Lainnya : ……………………………………..
Test Laboratorium : Terlampir (jika ada)
Harga bahan / material : Nama dan Harga bahan terlampir
Bersedia memberikan dukungan bahan / material ………… sesuai dengan kebutuhan volume
dengan segala resiko apapun kepada :
Nama : .................................................................
Jabatan : Direktur PT./ CV. ................................
Alamat : .................................................................
untuk digunakan mengerjakan :
Pekerjaan : ................................. (tulis nama pekerjaan sesuai LDP)
Apabila perusahaan tersebut dinyatakan sebagai pemenang pengadaan pekerjaan konstruksi ini
dengan ikatan perjanjian kerjasama ( kontrak ).

Demikian surat dukungan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Perusahaan Yang Diberi Dukungan : Perusahaan Pemberi Dukungan :


PT. / CV. ............................... PT. / CV. / ...................................

Materai Rp. 6.000,00


Tanggal, Tanda Tangan
( Nama Jelas ) dan Cap Perusahaan
Jabatan ( Nama Jelas )
Jabatan
CONTOH

BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN

No. Jenis Pekerjaan yang Nama dan alamat sub


disubkontrakkan penyedia setempat *)
1. ...... 1. ......
2. ......
Dst.
2. ...... 1. ......
2. ......
Dst.
Dst. Dst. Dst.

Catatan:
*) peserta wajib mencantumkan nama-nama sub penyedia jasa
lokasi setempat dalam hal subkontrak diperbolehkan dalam LDP
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

NIlai Gabungan Barang dan


TKDN
Jasa (Rp)
Uraian Pekerjaan
Barang/
KDN KLN Total Gabungan
Jasa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Barang8
I. Material langsung
(1A) (1B) (1C) (1D)
(Bahan Baku)
II. Peralatan (Barang
(2A) (2B) (2C) (2D)
Jadi)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D)
Jasa9
III. Manajemen
Proyek dan (4A) (4B) (4C) (4D)
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas (5A) (5B) (5C) (5D)
Kerja
V. Konstruksi dan
(6A) (6B) (6C) (6D)
Fabrikasi
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D)
C. Total Biasa (A+B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E)

1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material


Langsung (Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen
Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi
dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material
Langsung (Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen
Proyek dan Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi
dan Fabrikasi, dan Jasa lainnya dari luar negeri.
3. Formulasi perhitungan:
Biaya Gabungan (9C) – Biaya Gabungan X
% TKDN Gabungan
= LN (9B) 100%
Barang & Jasa (9E)
Biaya Gabungan (9C)

8diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.


9 dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR

CONTOH

DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR10

NO NAMA SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA NEGARA


BARANG/URAIAN ASAL

TOTAL HARGA

10 diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI(RK3K)

CONTOH
I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


.................
KONSTRUKSI(RK3K)

[Logo & Nama


[digunakan untuk usulan penawaran]
Perusahaan]

DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan
Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3

A. KEBIJAKAN K3
............................................................................................................................. ......
.............
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan
K3 yang dilaksanakan secara konsisten]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Dan
Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko
K3, dan Program K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PROGRAM K3.
[digunakan untuk usulan penawaran]

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
halaman : ….. / …..
(Contoh Pengisian)

IDENTIFIKASI SASARAN K3
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
BAHAYA PROYEK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 Pekerjaan galian pada Tertimbun Nihil kecelakaan 1.1 Penggunaan turap 1. Bahan (Turap, peralatan kerja,
basement bangunan fatal dll)
gedung dengan kondisi 2. SDM (diisi dengan jumlah SDM
tanah labil yang diperlukan dan kualifikasi
sesuai dengan yang dibutuhkan)

1.2 Menyusun instruksi kerja 1. SDM menyusun instruksi kerja


2. Sosialisasi instruksi kerja (.....
kali)
1.3 Menggunakan rambu Pengadaan rambu dan barikade
peringatan dan barikade
1.4 Melakukan pelatihan 1. Instruktur
kepada pekerja 2. Materi/modul

Ketentuan Pengisian Tabel 1:


1. Kolom (1), (2) dan (3) diisi oleh PPK di dalam dokumen Pemilihan;
2. Kolom (4) sampai dengan (6) diisi oleh Penyedia Jasapada saat penawaran;
B.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU antara lain sebagai berikut:
1. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3;
3. ............. [diisi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3
lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3
Konstruksi Bidang PU]

C. Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya
:
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1
kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi
Penanggung Jawab Kegiatan SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada
Tabel 1 kolom (5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
.........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan
II. BENTUK RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dibuat oleh penyedia jasa pada saat pelaksanaan kontrak, dibahas
dan ditetapkan oleh PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan.

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


.................
KONSTRUKSI(RK3K)

[Logo & Nama


[digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan]
Perusahaan]

DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3

A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh manajer
proyek/kepala proyek]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada
kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

B. ORGANISASI K3
Contoh:

Penanggung Jawab K3

Emergency/ P3K Kebakaran


kedaruratan

C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuatIdentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk
diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak/Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format
pada Tabel 1.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS, PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN
PENANGGUNG JAWAB

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..

PENILAIAN RISIKO PENANGGUNG


IDENTIFIKASI SKALA PENGENDALIAN JAWAB
NO URAIAN PEKERJAAN KEKERAPA TINGKAT
BAHAYA KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3 (Nama
N RISIKO Petugas)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Pekerjaan galian pada Tertimbun 3 3 9 1 1.1. Penggunaan turap
basement bangunan (Tinggi) Pengawas
gedung dengan kondisi 1.2. Menggunakan lapangan/
tanah labil metode pemancangan quality
1.3. Menyusun engineer
instruksi kerja
pekerjaan galian
1.4. Menggunakan
rambu peringatan dan
barikade
1.5. Melakukan
pelatihan kepada
pekerja
1.6 Pengunaan APD
yang sesuai
Dst.
Ketentuan Pengisian Tabel 1:
Kolom (1) : Nomor urut uraian pekerjaan.
Kolom (2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3
yang tertuang di dalam dokumen Tender.
Kolom (3) : Diisi dengan identifikasi bahaya yang akan timbul dari
seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3.
Kolom (4) : Diisi dengan nilai (angka) kekerapan terjadinya
kecelakaan.
Kolom (5) : Diisi dengan nilai (angka) keparahan.
Kolom (6) : Perhitungan tingkat risiko K3 adalah nilai kekerapan x
keparahan.
Kolom (7) : Penetapan skala prioritas ditetapkan berdasarkan item
pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko K3 tinggi,
sedang dan kecil, dengan penjelasan: prioritas 1 (risiko
tinggi), prioritas 2 (risiko sedang), dan prioritas 3 (risiko
kecil). Apabila tingkat risiko dinyatakan tinggi, maka item
pekerjaan tersebut menjadi prioritas utama (peringkat 1)
dalam upaya pengendalian.
Kolom (8) : Diisi bentuk pengendalian risiko K3. Bentuk
pengendalian risiko menggunakan hirarki pengendalian
risiko (Eliminasi, Substitusi, Rekayasa, Administrasi,
APD), diisi oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran
(belum memperhitungkan penilaian risiko dan skala
prioritas.
Keterangan :
1. Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan atau
mengganti material/ bahan sehingga bahaya dapat
dihilangkan atau dieliminasi.
Contoh: seorang pekerja harus menghindari bekerja
di ketinggian namun pekerjaan tetap dilakukan
dengan menggunakan alat bantu.
2. Substitusi adalah mengganti dengan metode yang
lebih aman dan/ atau material yang tingkat
bahayanya lebih rendah.
Contoh: penggunaan tangga diganti dengan alat
angkat mekanik kecil untuk bekerja di ketinggian.
3. Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi
teknologi atau peralatan guna menghindari terjadinya
kecelakaan.
Contoh: menggunakan perlengkapan kerja atau
peralatan lainnya untuk menghindari terjatuh pada
saat bekerja di ketinggian .
4. Administrasi adalah pengendalian melalui
pelaksanaan prosedur untuk bekerja secara aman.
Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja)
untuk mengurangi terpaparnya/ tereksposnya pekerja
terhadap sumber bahaya, larangan menggunakan
telepon seluler di tempat tertentu, pemasangan
rambu-rambu keselamatan .
5. APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi
standard dan harus dipakai oleh pekerja pada semua
pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan
kulit pada pekerjaan pengelasan.
Kolom (9) Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risiko
: K3.
C.2.Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3;
3. ............. [diisi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3
lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3
Konstruksi Bidang PU]
C.3. Sasaran dan Program K3
C.3.1. Sasaran
1. Sasaran Umum:
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Accidents) pada
pekerjaan konstruksi.
2. Sasaran Khusus:
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian
risiko yang disusun guna tercapainya Sasaran Umum, contoh
sebagaimana Tabel 2.Penyusunan Sasaran dan Program K3.
C.3.2. Program K3
Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator pencapaian,
monitoring, dan penanggung jawab, contoh sebagaimana Tabel 2.
Penyusunan Sasaran dan Program K3.
TABEL 2. TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : ..................

SASARAN KHUSUS PROGRAM


URAIAN PENGENDALIAN TOLOK SUMBER JANGKA
NO URAIAN INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN RISIKO UKUR DAYA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pekerjaan galian 1.1. Penggunaan Seluruh Penggunaan - Bahan Sebelum Turap Checklist Pengawas
pada basement turap pekerjaan turap (Turap, bekerja terpasang /petugas
bangunan galian memenuhi peralatan harus sudah sesuai gambar terkait
gedung dengan dipastikan spesifikasi kerja, dll yang lengkap dan spesifikasi
kondisi tanah memenuhi …… terkait)
labil prinsip (ditetapkan - SDM sesuai
keselamatan quality dengan
enginering) kebutuhan

1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai Dokumen Sesuai Tertib Checklist Quality


metode metode dengan (manual jadwal melaksanakan Enginering
pemancangan metode yang instruction/pe pelaksanaan sesuai metode
telah tunjuk kerja
ditetapkan
1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai Dokumen Sesuai Tertib Checklist Quality
instruksi kerja instruksi kerja dengan petunjuk kerja jadwal melaksanakan Enginering
pekerjaan galian instruksi pelaksanaan petunjuk kerja
kerja
SASARAN KHUSUS PROGRAM
URAIAN PENGENDALIAN TOLOK SUMBER JANGKA
NO URAIAN INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN RISIKO UKUR DAYA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.4. Menggunakan Seluruh lokasi Rambu dan - Rambu dan Sebelum 100% sesuai Checklist Petugas K3
rambu peringatan galian barikade barikade bekerja standar
dan barikade diberikan standar - SDM sesuai harus sudah
rambu dan (Dicari contor dengan lengkap
barikade dari jasa kebutuhan
standar marga, NFPA)
1.5. Melakukan Seluruh Lulus tes dan Instruktur, Sebelum 100% lulus Evaluasi hasil Petugas K3,
pelatihan kepada pekerja terkait paham program, bekerja dan paham penyuluhan/ unit
pekerja telah mengenai materi/modul, harus sudah pelatihan pelatihan/HRD
mengikuti sistem tes terlatih
pelatihan dan keselamatan pemahaman,
penyuluhan galian dan peserta.

1.6 Pengunaan Seluruh - SNI helm, Masker, Sebelum 100% sesuai Disediakan Inspektor
APD yang sesuai pekerja masker & sepatu bekerja standar petugas yang K3/petugas
menggunakan sepatu keselamatan, harus sudah melakukan pengawas
APD standar (Dicari) pelindung lengkap pengawasan pelaksanaan
- Jumlah kepala selama pekerjaan
pekerja pekerjaan
galian
berlangsung
Ketentuan Pengisian Tabel 2.:
Kolom (1) : Nomor urut kegiatan.
Kolom (2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3
yang tertuang di dalam dokumen Tender.
Kolom (3) : Diisi pengendalian risiko merujuk pada Tabel 1. kolom (8).
Kolom (4) : Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai
terhadap pengendalian risiko pada kolom (3).
Kolom (5) : Tolok ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif
ataupun kuantitatif terhadap pencapaian sasaran pada
kolom (4)
Kolom (6) : Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran yang hendak dicapai dari
kolom (5)
Kolom (7) : Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran khusus yang hendak dicapai.
Kolom (8) : Indikator pencapaian adalah ukuran keberhasilan
pelaksanaan program.
Kolom (9) : Diisi bentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam
rangka memastikan bahwa pencapaian sasaran dipenuhi
sepanjang waktu pelaksanaan
Kolom (10) : Penanggung jawab pelaksana program

D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada
contoh Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang
tertera pada contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab.

E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada
kegiatan yang dilaksanakan pada bagianD. (Pengendalian Operasional)
berdasarkan upaya pengendalian pada bagianC (Perencanaan K3) sesuai
dengan uraian Tabel 2. (sasaran dan program K3).

F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan
pada tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja
dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.

Dibuat oleh,

[Penanggung Jawab Lapangan/Team


Leader]

( …………………………)
Penyedia Jasa
H. BENTUKRINCIAN/URAIAN HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP)
REKAPITULASI ANALISA HARGA SATUAN

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN

NO URAIAN HARGA SATUAN


ANALISA HARGA SATUAN (AHS) Rp.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 1 M2 MEMBERSIHKAN LAPANGAN -
2 1 M1 PENGUKURAN & PASANG BOWPLANK -

II. PEKERJAAN TANAH


1 1 M3 PEKERJAAN STRIPPING -
2 1 M3 PEKERJAAN PEMBUANGAN TANAH HASIL STRIPPING KE AREA PROYEK -
3 1 M1 PENGEBORAN TANAH LUBANG STRAUSS DIAMETER 30 CM -
4 1 M3 GALIAN TANAH BIASA SEDALAM 1 METER -
5 1 M3 URUGAN KEMBALI/PERATAAN -
6 1 M3 URUGAN PASIR -
7 1 M3 URUGAN SIRTU -

III. PEKERJAAN PASANGAN


1 1 M2 PASANG BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA 1pc:3ps -
2 1 M2 PASANG BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA 1pc:5ps -

IV. PEKERJAAN PLESTERAN


1 1 M2 PLESTERAN tebal 15 mm
2 1 M2 PLESTERAN + ACI 1 pc : 3 ps, tebal 15 mm -
3 1 M2 PLESTERAN + ACI 1 pc : 5 ps, tebal 15 mm -
4 1 M2 ACIAN BETON -
5 1 M1 BENANGAN SUDUT -

V. PEKERJAAN BETON
1 1 M3 BETON TUMBUK K 100 -
2 1 M2 BETON TUMBUK K 100 (Tebal 5 cm) -
3 1 M3 BETON PRAKTIS K 175 -
4 1 M3 BETON STRUKTUR K 300 -
5 1 KG PEMBESIAN BETON -
6 1 M2 BEKISTING PONDASI -
7 1 M2 BEKISTING SLOOF -
8 1 M2 BEKISTING KOLOM -
9 1 M2 BEKISTING BALOK -
10 1 M2 BEKISTING TANGGA -
11 1 M2 BEKISTING DINDING -
12 1 M2 BEKISTING PLAT LANTAI -
13 1 M2 BEKISTING LISPLANK -
14 1 M2 BEKISTING PRAKTIS -

VI. PEKERJAAN KAYU & PLAFON


1 1 M2 PASANG USUK/RENG BAJA RINGAN -
2 1 M2 PENUTUP ATAP GENTENG TYPE ROYAL -
3 1 M1 PASANG BUBUNGAN GENTENG -
4 1 M2 PASANG ATAP uPVC tebal 10 mm -
5 1 M1 PASANG BUBUNGAN uPVC tebal 10 mm -

VII. PELAPIS LATAI DAN DINDING


1 1 M2 LANTAI GRANITILE 60 x 60 CM (polish) -
2 1 M2 LANTAI KERAMIK 20 x 20 CM -
3 1 M2 LANTAI KERAMIK 30 x 30 CM -
4 1 M2 PERKERASAN PAVING BLOCK TEBAL 6 CM K300 (MOTIF WARNA) -
5 1 M1 BETON KANSTEEN 15X20X40 -

VIII. PEKERJAAN PENGECATAN


1 1 M2 PENGECATAN DINDING (LUAR) -
2 1 M2 PENGECATAN DINDING (DALAM) GLOSSY -
3 1 M2 LAPISAN KEDAP AIR (COATING) -
4 1 M2 LAPISAN KEDAP AIR (MEMBRANE+SCREET) -
5 1 M2 PENGECATAN PLAFON -
6 1 M2 PENGECATAN BESI -
7 1 M2 MENI RANGKA BAJA/ ZINCROMATE -
IX. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
1 1 KG PEKERJAAN PERAKITAN -
2 1 CM PEKERJAAN PENGELASAN DGN LAS LISTRIK -
3 1 KG PEKERJAAN ERECTION -
4 1 KG PEKERJAAN BAJA WF (Termasuk perakitan+pengelasan & Erection) -
5 1 KG PEKERJAAN BAJA C (Termasuk perakitan+pengelasan&Erection) -
6 1 KG PEKERJAAN PLAT LANDASAN/SIMPUL (Termasuk perakitan+pengelasan& Erection) -
7 1 KG PEKERJAAN PIPA BAJA (Termasuk perakitan+pengelasan& Erection) -
7 1 KG PEKERJAAN BESI SIKU (Termasuk perakitan+pengelasan&Erection) -

XIII. PEMIPAAN AIR KOTOR/BERSIH, AIR PANAS & HYDRANT


a. PEMIPAAN AIR KOTOR
1 1M1 PIPA PVC KLAS AW Dia. 6" -
2 1M1 PIPA PVC KLAS AW Dia. 4" -
3 1M1 PIPA PVC KLAS AW Dia. 3" -
4 1M1 PIPA PVC KLAS AW Dia. 2" -
5 1 UNITPRETREATMENT KAPASITAS 10 M3 -

b. PEMIPAAN AIR BERSIH


1 1M1 PIPA PP-R PN 10 Dia. 2" -
2 1M1 PIPA PP-R PN 10 Dia. 1 1/2" -
3 1M1 PIPA PP-R PN 10 Dia. 1 1/4" -
4 1M1 PIPA PP-R PN 10 Dia. 1 " -
5 1M1 PIPA PP-R PN 10 Dia. 3/4 " -

c. PEMIPAAN AIR PANAS


1 1M1 PIPA PP-R PN 20 Dia. 1 1/4" -
2 1M1 PIPA PP-R PN 20 Dia. 1 " -
3 1M1 PIPA PP-R PN 20 Dia. 3/4 " -

c. PEMIPAAN HYDRANT
1 1M1 PIPA BS sch 40 Dia. 5" -
2 1M1 PIPA BS sch 40 Dia. 4" -
3 1M1 PIPA BS sch 40 Dia. 2 1/2" -
ANALISA HARGA SATUAN

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)
I. PEKERJAAN PERSIAPAN & TANAH :
1 1 M2 PEMBERSIHAN LAPANGAN
Upah
- Pekerja 0,100 hr - -
- Mandor 0,050 hr - -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1 M1 PENGUKURAN & PASANG BOWPLANK
Bahan:
- Kayu lanan (usuk 5/7) 0,012 m3 - -
- Paku biasa 2"-5" 0,020 kg - -
- Kayu meranti (papan 3/20) 0,007 m3 - -
Jumlah -
Upah:
- Tukang kayu 0,100 hr - -
- Pekerja 0,100 hr - -
- Kepala tukang 0,010 hr - -
- Mandor 0,005 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 1 M2 PEKERJAAN STRIPPING
Upah :
- Pekerja 0,050 hr - -
- Mandor 0,005 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
4 1 M1 BOR TANAH LUBANG STRAUSS DIA. 30 CM
Upah:
- Pekerja 0,400 hr - -
- Mandor 0,020 hr - -

Sewa alat :
- Alat bantu strauss pile 0,400 jm - -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
5 1 M3 GALIAN TANAH BIASA
Upah:
- Pekerja 0,750 hr - -
- Mandor 0,025 hr - -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

6 1 M3 URUG TANAH KEMBALI


Upah:
- Pekerja 0,250 hr - -
- Mandor 0,008 hr - -
-
Keuntungan & overhead (10 %) - % - -
- -
7 1 M3 URUGAN PASIR
Bahan:
- Pasir urug 1,200 hr - -
Jumlah -
Upah:
- Pekerja 0,300 hr - -
- Mandor 0,010 m3 - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

8 1 M3 URUGAN PASIR (PADAT)


Bahan:
- Pasir 1,200 hr - -
Jumlah -
Upah:
- Pekerja 0,300 hr - -
- Mandor 0,010 m3 - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN
(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

9 1 M3 URUGAN SIRTU PADAT


Bahan:
- Sirtu klas C 1,200 hr - -
Jumlah -
Upah:
- Pekerja 0,250 hr - -
- Mandor 0,025 m3 - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
10 1 M3 URUGAN TANAH PADAT
Bahan:
- Tanah urug 1,200 hr - -
Jumlah -
Upah:
- Pekerja 0,300 hr - -
- Mandor 0,010 m3 - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
11 1 M3 URUGAN TANAH TAMAN
Bahan:
- Tanah taman 1,200 hr - -
Jumlah -
Upah:
- Pekerja 0,300 hr - -
- Mandor 0,010 m3 - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
12 1 M3 PEMBUANGAN TANAH HASIL STRIPING
Upah:
- Pekerja 0,330 hr - -
- Mandor 0,010 m3 - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

II. PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON :

1 1 M3 BETON STRUKTUR K.175


Bahan :
- Krikil cor/pecah mesin 0,762 m3 - -
- Pasir cor/beton 0,543 m3 - -
- Semen (PC) 326,000 kg - -
- Air 215,000 ltr - -
Jumlah -
Upah :
- Mandor 0,083 hr - -
- Tukang batu 0,275 hr - -
- Kepala Tukang batu 0,028 hr - -
- Pekerja 1,650 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1 M3 BETON STRUKTUR K.300
Bahan :
- Krikil cor/pecah mesin 0,756 m3 - -
- Pasir cor 0,486 m3 - -
- Semen (PC) 413,000 kg - -
- Air 215,000 ltr - -
Jumlah -
Upah :
- Mandor 0,083 hr - -
- Tukang batu 0,275 hr - -
- Kepala Tukang batu 0,028 hr - -
- Pekerja 1,650 hr - -
Jumlah -
- -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN
(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)
3 1 M3 BETON STRUKTUR K.100
Bahan :
- Semen portlan 230,000 kg - -
- Pasir beton 0,638 m3 - -
- Krikil cor/pecah mesin 0,761 m3 - -
- Air 200,000 ltr - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 1,200 hr - -
- Tukang batu 0,200 hr - -
- Kepala tukang batu 0,020 hr - -
- Mandor 0,060 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
-

I M2 Beton Lantai Kerja T. 5 CM 0,050 - -- - -

4 1 KG PEKERJAAN PEMBESIAN BETON ULIR


Bahan :
- Besi beton ulir 1,050 kg - -
- Kawat ikat (bendrat) 0,015 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,007 hr - -
- Tukang besi 0,007 hr - -
- Kepala tukang besi 0,001 hr - -
- Mandor 0,0004 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
5 1 M2 BEKISTING UNTUK PONDASI
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,040 m3 - -
- Paku 0,300 kg - -
- Minyak bekisting 0,100 lt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,520 hr - -
- Tukang kayu 0,260 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,026 hr - -
- Mandor 0,026 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
6 1 M2 BEKISTING UNTUK SLOOF
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,045 m3 - -
- Paku 0,300 kg - -
- Minyak bekisting 0,100 lt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,520 hr - -
- Tukang kayu 0,260 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,026 hr - -
- Mandor 0,026 hr - -
Jumlah -
-

untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
7 1 M2 BEKISTING UNTUK KOLOM
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,040 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok tahun (bekisting) 0,015 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 2,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-

untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN
(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

8 1 M2 BEKISTING UNTUK BALOK


Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,040 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok kayu tahun 0,018 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 2,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-

untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
9 1 M2 BEKISTING UNTUK TANGGA
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,030 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,150 lt - -
- Balok kayu tahun 0,015 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 2,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
10 1 M2 BEKISTING UNTUK PLAT LANTAI
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,040 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok kayu tahun 0,015 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 6,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
11 1 M2 BEKISTING UNTUK DINDING
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,030 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok kayu meranti 0,020 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 3,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,006 hr - -
Jumlah -
-
untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
12 1 M2 BEKISTING UNTUK LISPLANK BETON
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,030 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok kayu meranti 0,020 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 3,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,006 hr - -
Jumlah -
-

untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

13 1 M2 BEKISTING UNTUK BETON PRAKTIS


Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,040 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-

untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
III. PEKERJAAN PASANGAN :
1 1M2 PASANGAN BT.MERAH 1pc:5ps
Bahan :
- Batu bata 70,000 bj - -
- Semen portlant 9,680 kg - -
- Pasir 0,045 m3 - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,100 hr - -
- Kepala tukang batu 0,010 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1M2 PASANGAN BT.MERAH 1pc:3ps
Bahan :
- Batu bata 70,000 bj - -
- Semen portlant 14,370 kg - -
- Pasir 0,040 m3 - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,100 hr - -
- Kepala tukang batu 0,010 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
IV. PEKERJAAN PLESTERAN/BENANGAN :
1 1M2 PLESTERAN + ACI 1pc:3ps (Tebal 15 mm)
Bahan :
- Semen portland 7,776 kg - -
- Pasir 0,023 m3 - -
Jumlah -
Upah
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,150 hr - -
- Kepala tukang batu 0,015 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1 M2 PLESTERAN + ACI 1pc:5ps (Tebal 15 mm)
Bahan :
- Semen portland 5,184 kg - -
- Pasir 0,026 m3 - -
Jumlah -
Upah
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,150 hr - -
- Kepala tukang batu 0,015 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 1 M' BENANGAN
Bahan :
- Semen PC (Portland Cement) 6,480 kg - -
- Pasir pasang 0,021 m3 - -
Jumlah (1) -
Upah :
- Tukang batu 0,120 hr - -
Jumlah (2) -
(A.) Jumlah (1+2) -
Per M1 (A)/4 -
Keuntungan & overhead - % - -
- -

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

4 1 M2 PLESTERAN / ACIAN BETON


Bahan :
- Semen PC (Portland Cement) 3,250 kg - -
Jumlah -
Upah
- Mandor 0,010 hr - -
- Kepala Tukang Batu 0,010 hr - -
- Tukang Batu 0,100 hr - -
- Pekerja 0,200 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
V. PEKERJAAN KAYU ,ATAP,PLAFON & TALANG
1 1 M2 PASANG USUK / RENG BAJA RINGAN
Bahan :
- Usuk baja ringan 75/65 tebal 0,75 mm 3,000 m1 - -
- Reng baja ringan tebal 0,75 mm 4,000 m1 - -
- Accesories + alat bantu 1,000 ls - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,100 hr - -
- Tukang kayu 0,100 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,010 hr - -
- Mandor 0,005 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
4 1 M2 PASANG PENUTUP ATAP GENTENG JAWA BETON TYPE ROYAL
Bahan :
- Genteng type royal 14,000 bj - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,150 hr - -
- Tukang kayu 0,060 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,006 hr - -
- Mandor 0,008 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
5 1 M' PASANG GENTENG BUBUNGAN & PEREKAT
Bahan :
- Genteng bubungan Jawa Beton 4,000 bh - -
- Semen portland 8,000 kg - -
- Pasir pasang 0,032 m3 - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,400 hr - -
- Tukang kayu 0,200 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,020 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
6 1 M2 PASANG PENUTUP ATAP uPVC tebal 10 mm
Bahan :
- Atap uPVC tebal 10 mm 1,050 m2 - -
- Drilling 4,000 bj - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,150 hr - -
- Tukang kayu 0,060 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,006 hr - -
- Mandor 0,008 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
7 1 M' PASANG BUBUNGAN UPVC
Bahan :
- Bubungan uPVC tebal 10 mm 1,050 bh - -
- Drilling 4,000 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,400 hr - -
- Tukang kayu 0,200 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,020 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

VI. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING


1 1 M2 PASANG LANTAI GRANITILE 60 x 60 CM (POLISH)
Bahan :
- Granitile 60 x 60 cm 1,050 m2 - -
- Portlan cemen (PC) 9,800 kg - -
- Pasir pasang 0,045 m3 - -
- Semen berwarna 1,300 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,250 hr - -
- Tukang batu 0,125 hr - -
- Kepala tukang batu 0,013 hr - -
- Mandor 0,013 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1 M2 PASANG LANTAI KERAMIK 20 x 20 CM
Bahan :
- Keramik 20 x20 cm 1,000 m2 - -
- Portlan cemen (PC) 10,400 kg - -
- Pasir pasang 0,045 m3 - -
- Semen berwarna 1,620 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,270 hr - -
- Tukang batu 0,135 hr - -
- Kepala tukang batu 0,014 m2 - -
- Mandor 0,014 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 1 M2 PASANG LANTAI KERAMIK 30 x 30 CM
Bahan :
- Keramik 30 x30 cm 1,000 m2 - -
- Portlan cemen (PC) 10,400 kg - -
- Pasir pasang 0,045 m3 - -
- Semen berwarna 1,620 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,270 hr - -
- Tukang batu 0,135 hr - -
- Kepala tukang batu 0,014 m2 - -
- Mandor 0,014 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
4 1 M2 PASANG PAVING STONE T. 6 CM K-300 (MOTIF WARNA)
Bahan :
- Paving stone t. 6 cm K-300 1,000 m2 - -
- Pasir perata 0,005 m3 - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,010 hr - -
- Tukang batu 0,160 hr - -
- Kepala tukang 0,050 m2 - -
- Mandor 0,025 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
5 1 M1 PASANG KANSTEEN/ CURBING TYPE A PANJ. 40 CM
Bahan :
- Curbing/ Kansteen 2,500 bh - -
- Pasir 0,001 m3 - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,050 hr - -
- Tukang batu 0,100 hr - -
- Kepala tukang 0,050 m2 - -
- Mandor 0,025 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

VII. PEKERJAAN PENGECATAN


1 1 M2 MENGECAT/PLAMUR TEMBOK (3 lapis penutup) DINDING LUAR
Bahan :
- Plamur 0,100 kg - -
- Cat dinding 0,260 kg - -
- Cat dasar 0,100 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,020 hr - -
- Tukang cat 0,063 hr - -
- Kepala tukang cat 0,006 hr - -
- Mandor 0,003 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1 M2 MENGECAT/PLAMUR TEMBOK (3 lapis penutup) DINDING DALAM
Bahan :
- Plamur 0,100 kg - -
- Cat dinding 0,260 kg - -
- Cat dasar 0,100 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,020 hr - -
- Tukang cat 0,063 hr - -
- Kepala tukang cat 0,006 hr - -
- Mandor 0,003 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 1 M2 MENI BESI/ ZINCROMATE
Bahan :
- Meni besi 0,100 kg - -
- Kuas 0,010 bh - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,020 hr - -
- Tukang cat 0,020 hr - -
- Kepala tukang cat 0,020 hr - -
- Mandor 0,010 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
4 1 M2 MENI PENGECATAN BESI
Bahan :
- Cat besi 0,300 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,006 hr - -
- Tukang cat 0,060 hr - -
- Kepala tukang cat 0,012 hr - -
- Mandor 0,006 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
7 1 M2 WATERPROOFING (COATING) 2X LAPIS
Bahan :
Cat dasar 0,170 kg - -
Cat penutup 2 kali 0,260 kg - -
Jumlah -
Upah :
Pekerja 0,070 oh - -
Tukang cat 0,009 oh - -
Kepala tukang 0,006 oh - -
Mandor 0,003 oh - -
Jumlah -
-
Overhead + Profit - % - -
- -
8 1 M2 LAPISAN WATERPROOFING + SCREET
Bahan :
- Membrane 0,3500 kg - -
- Serat fibre 1,0000 bh - -
- Screet 1,0000 m2 - -
Jumlah -
Upah :
- Mandor 0,0025 hr - -
- Kepala tukang cat 0,0075 hr - -
- Tukang cat 0,0750 hr - -
- Pekerja 0,0500 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN
(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

VIII. PEKERJAAN BAJA


1 100 KG PEKERJAAN PERAKITAN
Bahan :
- Solar 1,000 ltr - -
- Minyak pelumas 0,100 ltr - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,100 hr - -
- Tukang besi 0,100 hr - -
- Kepala tukang besi 0,001 hr - -
- Mandor 0,005 hr - -
Jumlah -
Alat :
- Sewa alat 0,800 jm - -
Jumlah -
-

1 KG PEKERJAAN PERAKITAN 0,010 - -


Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 10 CM PENGELASAN DENGAN LAS LISTRIK
Bahan :
- Kawat las 0,400 kg - -
- Solar 0,300 ltr - -
- Minyak pelumas 0,040 ltr - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,040 hr - -
- Tukang besi 0,020 hr - -
- Kepala tukang besi 0,002 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
Alat :
- Sewa alat 0,170 jm - -
Jumlah -
-

1 CM PEKERJAAN PENGELASAN 0,100 - -


Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 1 KG ERECTION KONSTRUKSI BAJA
Bahan :
- Solar 0,010 ltr - -
- Minyak pelumas 0,001 ltr - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,001 hr - -
- Tukang besi 0,001 hr - -
- Kepala tukang besi 0,000 hr - -
- Mandor 0,000 hr - -
- Operator 0,000 hr - -
- Pembantu operator 0,020 hr - -
Jumlah -
Alat :
- Sewa alat 0,000 jm - -
Jumlah -
-

1 CM PEKERJAAN ERECTION 0,100 - -


Keuntungan & overhead - % - -
- -
4 I KG BESI BAJA WF
Bahan :
- Besi baja WF 1,150 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,060 hr - -
- Tukang besi 0,060 hr - -
- Kepala tukang besi 0,006 hr - -
- Mandor 0,003 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead (10 %) - % - -
- -
1 kg Besi baja WF 1,000 kg - -
1 kg perakitan 1,000 kg - -
1 Cm Pengelasan 1,000 cm - -
1 kg Erection 1,000 kg - -
- -
No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN
(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

5 I KG BESI BAJA KANAL C


Bahan :
- Besi baja kanal C 1,150 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,060 hr - -
- Tukang besi 0,060 hr - -
- Kepala tukang besi 0,006 hr - -
- Mandor 0,003 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

1 KG Besi baja C 1,000 kg - -


1 KG perakitan 1,000 kg - -
1 Cm Pengelasan 1,000 cm - -
1 kg Erection 1,000 kg - -
- -
6 I KG BESI PLAT LANDASAN/ SIMPUL
Bahan :
- Besi plat landasan/ simpul 1,150 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,060 hr - -
- Tukang besi 0,060 hr - -
- Kepala tukang besi 0,006 hr - -
- Mandor 0,003 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

1 KG Besi baja WF 1,000 kg - -


1 KG perakitan 1,000 kg - -
1 Cm Pengelasan 1,000 cm - -
1 kg Erection 1,000 kg - -
- -
7 I KG BESI PIPA
Bahan :
- Besi pipa 1,150 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,060 hr - -
- Tukang besi 0,060 hr - -
- Kepala tukang besi 0,006 hr - -
- Mandor 0,003 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead 10,000 % - -
- -

1 KG Besi baja pipa 1,000 kg - -


1 KG perakitan 1,000 kg - -
1 Cm Pengelasan 1,000 cm - -
1 kg Erection 1,000 kg - -
- -
8 I KG BESI SIKU
Bahan :
- Besi pipa 1,150 kg - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,060 hr - -
- Tukang besi 0,060 hr - -
- Kepala tukang besi 0,006 hr - -
- Mandor 0,003 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

1 KG Besi baja WF 1,000 kg - -


1 KG perakitan 1,000 kg - -
1 Cm Pengelasan 1,000 cm - -
1 kg Erection 1,000 kg - -
- -
XII. PEKERJAAN PIPA AIR BERSIH / KOTOR
1 I M' PIPA PVC TYPE AW dia. 6"
Bahan :
- Pipa PVC tipe AW dia. 6" 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,081 hr - -
- Tukang pipa 0,135 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,014 hr - -
- Mandor 0,004 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

2 I M' PIPA PVC TYPE AW dia. 4"


Bahan :
- Pipa PVC tipe AW dia. 4" 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,081 hr - -
- Tukang pipa 0,135 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,014 hr - -
- Mandor 0,004 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 I M' PIPA PVC TYPE AW dia. 3"
Bahan :
- Pipa PVC tipe AW dia. 3" 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,081 hr - -
- Tukang pipa 0,135 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,014 hr - -
- Mandor 0,004 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
4 I M' PIPA PVC TYPE AW dia. 2 "
Bahan :
- Pipa PVC tipe AW dia. 2 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,054 hr - -
- Tukang pipa 0,090 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,009 hr - -
- Mandor 0,0027 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
XII. PIPA AIR BERSIH
1 I M' PIPA PP-R PN 10 dia. 2 "
Bahan :
- Pipa PP-R PN 10 dia. 2 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,054 hr - -
- Tukang pipa 0,090 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,009 hr - -
- Mandor 0,0027 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 I M' PIPA PP-R PN 10 dia. 1 1/2 "
Bahan :
- Pipa PP-R PN 10 dia. 1 1/2 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,036 hr - -
- Tukang pipa 0,060 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,006 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 I M' PIPA PP-R PN 10 dia. 1 1/4 "
Bahan :
- Pipa PP-R PN 10 dia. 1 1/4 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,036 hr - -
- Tukang pipa 0,060 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,006 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

4 I M' PIPA PP-R PN 10 dia. 1 "


Bahan :
- Pipa PP-R PN 10 dia. 1 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,036 hr - -
- Tukang pipa 0,060 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,006 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
5 I M' PIPA PP-R PN 10 dia. 3/4 "
Bahan :
- Pipa PP-R PN 10 dia. 3/4 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,036 hr - -
- Tukang pipa 0,060 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,006 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
XIII. PIPA AIR PANAS
1 I M' PIPA PP-R PN 20 dia. 1 1/4 "
Bahan :
- Pipa PP-R PN 20 dia. 1 1/4 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,036 hr - -
- Tukang pipa 0,060 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,006 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 I M' PIPA PP-R PN 20 dia. 1 "
Bahan :
- Pipa PP-R PN 20 dia. 1 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,036 hr - -
- Tukang pipa 0,060 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,006 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 I M' PIPA PP-R PN 20 dia. 3/4 "
Bahan :
- Pipa PP-R PN 20 dia. 3/4 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,036 hr - -
- Tukang pipa 0,060 hr - -
- Kepala tukang pipa 0,006 hr - -
- Mandor 0,002 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

XIV. PIPA HYDRANT


1 I M' PIPA BS sch. 40 dia. 5"
Bahan :
- Pipa BS sch. 40 dia. 5 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,135 oh - -
- Tukang pipa 0,225 oh - -
- Kepala tukang pipa 0,023 oh - -
- Mandor 0,007 oh - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -

No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN


(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)

2 I M' PIPA BS sch. 40 dia. 4"


Bahan :
- Pipa BS sch. 40 dia. 4 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,135 oh - -
- Tukang pipa 0,225 oh - -
- Kepala tukang pipa 0,023 oh - -
- Mandor 0,007 oh - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 I M' PIPA BS sch. 40 dia. 2 1/2"
Bahan :
- Pipa BS sch. 40 dia. 2 1/2 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,108 oh - -
- Tukang pipa 0,180 oh - -
- Kepala tukang pipa 0,018 oh - -
- Mandor 0,005 oh - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
4 I M' PIPA BS sch. 40 dia. 2 "
Bahan :
- Pipa BS sch. 40 dia. 2 " 1,200 m' - -
- Perlengkapan 35,000 % - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,108 oh - -
- Tukang pipa 0,180 oh - -
- Kepala tukang pipa 0,018 oh - -
- Mandor 0,005 oh - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
5 1 BH PRETREATMENT KAPASITAS 10,00 M3
- Gali tanah 95,500 m3 - -
- Urug kembali/ perataan 95,500 m3 - -
- Urug pasir bawah plat t. 10 cm 48,750 m3 - -
- Beton lantai kerja t. 5 cm 17,500 m2 - -
- Pretreatment kapasitas 10 m3 1,000 unit 163.300.000,00 ###########
163.300.000,00 ############
ANALISA BETON BERTULANG
01.
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON POER BETON SLOOF 30/60 BETON SLOOF 25/50
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 - 1,00 m3 - 1,00 m3 -
Bekisting Pondasi - 1,28 m2 - m2 m2
Bekisting Sloof - m2 6,67 m2 - 8,00 m2 -
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 158,34 kg - 184,16 kg - 243,18 kg -
JUMLAH - - -

KOMPONEN HARGA SATUAN BETON SLOOF 25/40 BETON SLOOF 20/30 BETON SLOOF 15/25
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 m3 -


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 1,00 m3 -
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - 8,00 m2 10,00 m2 13,33 m2 -
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 199,46 kg - 238,66 kg - 270,13 kg -
JUMLAH - - -

KOMPONEN HARGA SATUAN BETON SLOOF PRAKTIS 15/20 BETON SLOOF 25/50
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - 1,00 m3 m3 m3


Spesi beton K 300 - m3 m3 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - 1,00 m2 m2 m2
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 187,11 kg - 167,52 kg - kg -
JUMLAH - - -

KOMPONEN HARGA SATUAN BETON KOLOM 40/40 (K1) BETON KOLOM 30/30 (K2) BETON KOLOM 40/40 (K3)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 1,00 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - 10,00 m2 13,33 m2 10,00 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 195,85 kg - 181,02 kg - 171,47 kg -
JUMLAH - - -

KOMPONEN HARGA SATUAN BETON KOLOM 20/20 (K4) BETON KOLOM 25/55 (Kx) BETON KOLOM 25/75 (Kz)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 1,00 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - 20,00 m2 11,64 m2 10,67 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 345,60 kg - 207,24 kg - 183,36 kg -
JUMLAH - - -
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON KOLOM PRAKTIS 15/15
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 m3 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - 18,44 m2 m2 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 127,48 kg - kg - kg -
JUMLAH - - -

02
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON BALOK 30/60 (B1) BETON BALOK 30/50 (B2+B6) BETON BALOK 25/40 (B3)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga 329,00 Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 1,00 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - 7,00 m2 7,07 m2 8,10 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 210,90 kg - 186,17 kg - 205,48 kg -
JUMLAH - - -

KOMPONEN HARGA SATUAN BETON BALOK 25/45 (B4) BETON BALOK 20/30 (B5) BETON BALOK 20/25 (B6)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 1,00 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - 8,09 m2 9,33 m2 9,20 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 198,74 kg - 183,70 kg - 213,86 kg -
JUMLAH - - -

KOMPONEN HARGA SATUAN BETON BALOK 30/30 (B7) BETON BALOK 40/70 (B8) BETON RING BALK/LATAI 15/20
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 1,00 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - 7,33 m2 5,57 m2 6,67 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 173,59 kg - 162,33 kg - 167,00 kg -
JUMLAH - - -

KOMPONEN HARGA SATUAN BETON PLAT LANTAI T=12 cm BETON PLAT ATAP T= 10 cm BETON TANGGA
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 1,00 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 8,33 m2
Bekisting Dinding - m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - 8,33 m2 10,00 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 136,00 kg - 110,43 kg - 195,00 kg -
JUMLAH - - -
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON LISPLANK BETON PLAT LANTAI DASAR T=7 cm BETON STRAUSS DIA. 30 CM
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga

Spesi beton K 175 - m3 m3 1,00 m3


Spesi beton K 300 - 1,00 m3 1,00 m3 m3
Bekisting Pondasi - m2 m2 m2
Bekisting Sloof - m2 m2 m2
Bekisting Kolom - m2 m2 m2
Bekisting Balok - m2 m2 m2
Bekisting Tangga - m2 m2 m2
Bekisting Dinding - 19,37 m2 m2 m2
Bekisting Plat Lantai - m2 m2 m2
Bekisting Ring balk - m2 m2 m2
Besi Beton - 90,00 kg - 60,00 kg - 130,00 kg -
JUMLAH - - -
DAFTAR HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN

No. JENIS TENAGA DAN BAHAN SATUAN HARGA SATUAN KETERANGAN


BAHAN / UPAH
(Rp.)

I. UPAH TENAGA
1 Pekerja hr -
2 Tukang hr -
3 Kepala Tukang hr -
4 Mandor hr -

II. BAHAN DASAR


1 Tanah urug m3 -
2 Tanah taman m3 -
3 Sirtu klas C m3 -
4 Pasir Urug m3 -
5 Pasir Pasang m3 - - /per kg
6 Pasir cor m3 - - /per kg
7 Batu pecah 1/2 cm m3 - - /per kg
8 Batu pecah 2/3 cm m3 - - /per kg
9 Batu pecah 0,5/1 cm m3 - - /per kg
10 Batu Merah klas 1 bj -
11 Portland Cement (PC) @ 40 kg zak - - /per kg
12 Semen berwarna kg -
13 Air tawar ltr -
14 Besi beton polos kg -
15 Besi beton ulir kg -
16 Kawat Beton/ Bendrat kg -
17 Paku kayu panjang 2"-5" kg -

III. BAHAN FINISHING/PENUNJANG


1 Cat meni besi kg -
2 Cat besi kg -
3 Cat dasar waterproofing kg -
4 Cat Tembok (luar) kg -
5 Cat Tembok (dalam) kg -
6 Cat waterproofing kg -
7 Plamir tembok kg -
8 Minyak cat meni ltr -
9 Minyak cat/afdduner ltr -
10 Minyak bekisting ltr -
11 Dempul besi kg -
12 Membrane kg -
13 Serat fibre bh -
14 -
15 Kertas gosok lbr -
16 Kuas lbr -
17 Triplek tebal 9 mm lbr - - /per m2
18 Kalsiboard tebal 4 mm m2 - - /per m2
19 Spandrill m2 -
19 Genteng jawa beton type royal bj -
20 Bubungan genteng jawa beton bj -
21 Atap uPVC tebal 10 mm m2 -
22 Bubungan uPVC tebal 10 mm m1 -
23 Drilling bj -
24 Granitile 60x60 cm (polish) m2 -
25 Keramik 20x20 cm m2 -
26 Keramik 30x30 cm m2 -
25 Paving block tebal 6 cm K300 (motif 2 warna) m2 -
26 Kansteen beton 15x20x40 bh -
27 Box culvert U-Dith 50x70x120 bh -
28 Box culvert U-Dith 30x40x120 bh -
29 Elektroda baja kg -
30 Welding set (min 5 jam) jm -
31 Besi WF kg -
32 Besi siku kg -
33 Besi kanal C kg -
34 Besi pipa baja A53 kg -
35 Besi plat landasan kg -
36 Kawat las kg -
37 Solar ltr -
38 Minyak pelumas ltr -
39 Kayu papan meranti (3/20) m3 -
40 Kayu papan kamper (3/30) m3 -
41 Kayu usuk meranti (5/7) m3 -
42 Kayu tahun (papan) m3 -
43 Kayu tahun (bekisting) m3 -
44 Kayu papan meranti m3 -
45 Kayu meranti (balok) m3 -
46 Baja ringan canal 75/65 t. 0,75 mm (usuk) m1 -
47 Reng baja ringan t. 0,75 mm m1 -
48 Kayu gelam dia. 10/12 cm x 4 m btg -
49 Baut angker dia.25 mm bh -
50 Jarum keras bh -
51 Roof drain baja tuang dia. 4" bh -

IV. PIPA AIR KOTOR


1 Pipa PVC AW dia- 6 " m1 -
2 Pipa PVC AW dia- 4 " m1 -
3 Pipa PVC AW dia- 3 " m1 -
4 Pipa PVC AW dia- 2 " m1 -

No. JENIS TENAGA DAN BAHAN SATUAN HARGA SATUAN KETERANGAN


BAHAN / UPAH
(Rp.)

V. PIPA AIR BERSIH


1 Pipa PP-R PN 10 dia. 6" m1 -
2 Pipa PP-R PN 10 dia. 4" m1 -
3 Pipa PP-R PN 10 dia. 3" m1 -
4 Pipa PP-R PN 10 dia. 2 1/2" m1 -
5 Pipa PP-R PN 10 dia. 2" m1 -
6 Pipa PP-R PN 10 dia. 1 1/2" m1 -
7 Pipa PP-R PN 10 dia. 1 1/4" m1 -
8 Pipa PP-R PN 10 dia. 1" m1 -
9 Pipa PP-R PN 10 dia. 3/4" m1 -
10 Pipa PP-R PN 10 dia. 1/2" m1 -

VI. PIPA AIR PANAS


1 Pipa PP-R PN 20 dia. 1 1/4" m1 -
2 Pipa PP-R PN 20 dia. 1" m1 -
3 Pipa PP-R PN 20 dia. 3/4" m1 -
4 Pipa PP-R PN 20 dia. 1/2" m1 -

VII. PIPA HYDRANT


1 Pipa BS sch 40 dia. 5" m1 -
2 Pipa BS sch 40 dia. 4" m1 -
3 Pipa BS sch 40 dia. 3" m1 -
4 Pipa BS sch 40 dia. 2 1/2" m1 -
5 Pipa BS sch 40 dia. 2" m1 -
6 Pipa BS sch 40 dia. 1 1/2" m1 -
7 Pipa BS sch 40 dia. 1 1/4" m1 -
8 Pipa BS sch 40 dia. 1" m1 -
I. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ………………....

Yang bertanda tangan dibawah ini: ………………....………………....……… dalam


jabatan selaku ………………....……………….... dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama ………………......…....……[nama bank]berkedudukan di
………………....………………....………………....[alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ………………....………………....[Pokja Pemilihan]
Alamat : ………………....………………....
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp………………....………………....


(terbilang ………………....………………....………………....………………....) sebagai
Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk Tender pekerjaan
……..........… dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ………………....………………....[peserta Tender]
Alamat : ………………....………………....
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
a. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya Tender;
c. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
d. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
e. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama …………… (……………….) hari kalender, dan
efektif mulai dari tanggal ………………....[diisi sesuai dengan tanggal batas
akhir pemasukan penawaran]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ……………….....

Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....

[Bank]

Materai Rp6000,00

Untuk keyakinan, ………………....


pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/
PERUSAHAAN PENJAMINANATAU KONSORSIUM
PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/LEMBAGA PENJAMINAN/
PERUSAHAAN PENJAMINAN

CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: ………………....……… Nilai : ………………....……

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ………………....………[nama],


………………....[alamat]sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
………………....………[nama penerbit jaminan],………………....[alamat],
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung
jawab dan dengan tegas terikat pada ……………….... [nama Pokja
Pemilihan], ………………....………………....…………[alamat] sebagai
pelaksana Tender pekerjaan ……..........…, selanjutnya disebut PENERIMA
JAMINAN atas uang sejumlah Rp……………….... (terbilang
……………….................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya Tender;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
dengan alasan yang tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ……. (………………..) hari kalender dan
efektif mulai tanggal ……………[diisi sesuaidengan tanggal batas akhir
pemasukan penawaran]
4. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji/wanprestasi.
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
6. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………...

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp6000,00

………………………… …………………………

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi


SPSE maka peserta telah menyetujui dan menandatangani
pakta integritas
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : ……………[nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : ……………

Bertindak : PT/CV/Firma/ atau lainnya ……………[pilih yang


untuk sesuai dan cantumkan nama]
dan atas
nama

2. Nama : ……………[nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : ……………

Bertindak : PT/CV/Firma/ atau lainnya ……………[pilih yang


untuk sesuai dan cantumkan nama]
dan atas
nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota
kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan ……………[isi nama paket] pada


……………[isi sesuai dengan namaPokja Pemilihan] dengan ini
menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan


Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP ……………[isi sesuai dengan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi] dan/atau
LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses
pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan,
dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA
INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif,
menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat
secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

…………[tempat], ….. [tanggal]…………[bulan] 20…. [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan],[tanda tangan],[tanda tangan],


[nama lengkap][nama lengkap][nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]


L. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

[isian Data Kualifikasi bagi peserta selain anggota Kemitraan/KSO


berbentuk Form Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia
pada aplikasi SPSE]

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI


UNTUK BADAN USAHA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………………………[nama wakil sah badan
usaha]

Jabatan : …………….….[diisi sesuai jabatan dalam akta


pendirian perusahaan dan perubahannya]

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ……………[pilih yang


untuk sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
dan atas
nama

Alamat : …………

No. Telepon : ...............

No. Fax : ...............

E-mail : ...............
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani


kontrak berdasarkan Akte Notaris…………………………[sesuai
akta pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas
nomor dan tanggal akta pendirian/perubahan/surat kuasa. Jika
kemitraan/KSO maka dicantumkan tambahan Surat Perjanjian
Kemitraan/KSO];
2. saya bukan sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi[bagi
pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusiyang
sedang cuti diluar tanggungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusiditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusiyang sedang
cuti diluar tanggungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi”];
3. sayatidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan
kepentingan dengan para pihak yang terkait, langsung
maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar
Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya
wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;
7. data-data saya/badan usaha yang saya wakili adalah sebagai
berikut:
A. Data Administrasi

Nama
1. (PT/CV/Firma/ atau : ……………………………………………
lainnya)
2. Status : Pusat Cabang

3. Alamat Kantor yang


mendaftar :
……………………………………………
(Pusat/Cabang)

No. Telepon : ……………………………………………

No. Fax : ……………………………………………

E-mail : ……………………………………………
4. Alamat Kantor Pusat :
……………………………………………

No. Telepon : ……………………………………………

No. Fax : ……………………………………………

E-mail : ……………………………………………

B. Izin Usaha

1. Surat Izin UsahaJasa : a. Nomor.……………


Konstruksi b. Tanggal ……………
2. Masa berlaku izin usaha : …………
3. Instansi pemberi izin usaha : …………

C. Sertifikat Badan Usaha

1. Sertifikat Badan Usaha : a. Nomor …………


b. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………

3. Instansi pemberi : …………

D. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan,yang sesuai dengan


pekerjaan yang dilelangkan)

4. Surat Izin......... : a. Nomor …………


b. Tanggal …………
5. Masa berlaku izin : …………

6. Instansi pemberi izin : …………


E. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/ atau lainnya


a. Nomor Akta : …………
b. Tanggal : …………
c. Nama Notaris : …………
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta : …………
b. Tanggal : …………
c. Nama Notaris : …………

F. Pengelola Badan Usaha

1. Komisaris/Pengawas untuk Perseroan Terbatas (PT)

Jabatan dalam Badan


No. Nama No. KTP
Usaha

2. Direksi/Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. KTP Jabatan dalam Badan


Usaha

G. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan


Pesero (untuk CV/Firma)

No.
No. Nama Persentase
KTP

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib …………


:
Pajak
b. Bukti Laporan Pajak
Tahun terakhir (SPT
Tahunan) : No. ……… Tanggal …………
H. DataPersonil Inti (Tenaga ahli/teknis badan usaha)

Jabatan
Pengalaman Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat dalam Profesi/
No Nama Kerja Sertifikat/
lahir Pendidikan pekerjaan keahlian
(tahun) 1 Ijazah
(posisi)
1 2 3 4 5 6 7 8

I. DataPeralatan

Kapasitas
Merk Status Kepemilikan
Jenis atau output Tahun Kondisi Lokasi
No. Jumlah dan (Millik/Sewa
Peralatan pada saat pembuatan (%) Sekarang
tipe Beli/Sewa)
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9

J. Data Pengalaman Perusahaan (nilai paket tertinggi


pengalaman sesuai klasifikasi/subklasifikasi yang
dipersyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir)

Pemberi Tugas
/ Pejabat Tanggal Selesai
Kontrak
Pembuat Menurut
Nama Klasifikasi/Sub Komitmen
No. Paket klasifikasi Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat
Nomordan Nilai Serah
Nama dan Kontrak
Tanggal (Rp) Terima
Telepon
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pengalaman Perusahaan dalam 5 tahun terakhir


(digunakan untuk penilaian SKP = 6 atau SKP = 1,2 N bagi
paket pekerjaan non kecil)

Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak/Subkontrak
Menurut
Komitmen
Nama Paket
No. Lokasi BA
Pekerjaan Alamat Nomor
Nilai Serah
Nama dan dan Kontrak
(Rp) Terima
Telepon Tanggal
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1pengalaman dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi


(dihitung berdasarkan Tahun Anggaran)
L. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan (untuk
perhitungan SKP = KP - jumlah paket yang
sedang dikerjakan)

Pemberi
Tugas/Pejabat Kontrak
Pembuat Komitmen Rencana
No Nama Paket
Lokasi tanggal
. Pekerjaan
Nomor kontrak
Alamat Nilai
Nama dan berakhir
/Telepon (Rp)
Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8

M. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank:

Nomor : ……………………
Tanggal : ……………………
Nama Bank : ……………………
Nilai : Rp………………. (.……... dalam
huruf ………..)

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh


rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa
data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan/atau ada
pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia
dikenakan sanksi berupa sanksiadministratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata,
dan/ataupelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

…………[tempat], ….. [tanggal] …………[bulan] 20…. [tahun]

PT/CV/Firma/ atau lainnya


…………[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-


dan tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]
BAB VI
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI

I. Badan Usaha selain Kemitraan/KSO


Petunjuk pengisian untuk peserta bukan Kemitraan/KSO
mengikuti petunjuk dan penggunaan aplikasi SPSE (User
Guide).

II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian
kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya
dengan petunjuk pengisian formulir kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail
badan usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail
kantor pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta
berstatus kantor cabang.

B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal
penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.

C. Sertifikat Badan Usaha


1. Diisi nomor dan tanggal penerbitan.
2. Diisi dengan masa berlaku.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit.

D. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan, yang sesuai dengan


pekerjaan yang dilelangkan)
1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal
penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

E. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha


1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta
pendirian badan usaha.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta
perubahan terakhir badan usaha, apabila ada.

F. Pengelola Badan Usaha (Pengawas/Pengurus)


1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan
usaha, apabila berbentuk Perseroan Terbatas.
2. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan
usaha.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak
tahun terakhir berupa SPT Tahunan.

H. Data Personil Inti


Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat
pendidikan (SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan
yang pernah dilaksanakan, lama pengalaman kerja,
profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah
dari setiap tenaga ahli/teknis sesuai denganyang diperlukan
untuk pekerjaan yang dilelangkan.

I. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat
dicapai pada saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan,
kondisi(dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan
status kepemilikan/dukungan sewa(dapat diisi sebagaimilik
sendiri/sewa beli/sewa/kontrak atau lainnya yang tidak
sedang digunakan dalam pelaksanaan)dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapansesuai dengan yang
diperlukan untuk pekerjaan utama yang dilelangkan sesuai
ketentuan Dokumen Pemilihan. Pokja apabila diperlukan dapat
membuktikan keberadaan alat dan bukti status kepemilikan
harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

J. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket-paket pekerjaan yang dipilih mulai
dari nilai paket tertinggi, Klasifikasi/Sub klasifikasipekerjaan
yang dipersyaratkan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan,
nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai
paket pekerjaan menurut kontrak, dan tanggal Berita Acara
serah terima(PHO), untuk masing-masing paket pekerjaan
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir.

K. Data Pengalaman Perusahaan dalam 5 tahun terakhir


Diisi dengan nama paket-paket pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari
pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal
dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan menurut
kontrak, dan tanggal Berita Acara serah terima(PHO), untuk
masing-masing paket pekerjaan selama 5 (lima) tahun terakhir.

L. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan
pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai
kontrak, dan rencana tanggal kontrak berakhir.
M. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang
mengeluarkan surat dukungan keuangan serta nilai dukungan
paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS.

N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian
kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.
BAB VII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut :
1. Evaluasi Kualifikasi Administrasi/Legalitas
a. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, seperti Izin Usaha Jasa
Konstruksi;
b. memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
c. memiliki NPWP
d. telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT tahunan).
e. mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor
dengan alamat yang benar, tetap dan jelas berupa
milik sendiri atau sewa.
f. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk
mengikatkan diri pada Kontrak yang dibuktikan
dengan:
1) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau
perubahannya;
2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan
3) Kartu Tanda Penduduk.
g. Surat Pernyataan Pakta Integritas
Dalam hal ini, dengan peserta mendaftar (login) pada
aplikasi SPSE paket Tender dimaksud maka dinyatakan
telah memenuhi Pernyataan Pakta Integritas.
h. Surat pernyataan peserta
Dengan peserta mengirimkan data kualifikasi pada
aplikasi SPSE paket tender dimaksud maka dinyatakan
telah memenuhi persyaratan menyampaikan surat
pernyataan peserta sebagaimana LDK.
i. Dalam hal Peserta akan melakukan konsorsium/
kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain
1) harus mempunyai perjanjian konsorsium/kerja
sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain
yang memuat persentase konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain dan
perusahaan yang mewakili konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain tersebut
dan disampaikan dalam form evaluasi kualifikasi
aplikasi SPSE.
2) Untuk anggota konsorsium/ kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain harus
menyampaikan formulir isian kualifikasi yang
disampaikan dalam form evaluasi kualifikasi
aplikasi SPSE ditandatangani oleh:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya;
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik pada saat pembuktian kualifikasi; atau
d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
3) evaluasi persyaratan pada huruf a sampai dengan
huruf g dilakukan untuk setiap perusahaan yang
melakukan konsorsium/ kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain;

2. Evaluasi Kualifikasi Teknis


a) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi
Penyedia Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
b) Memiliki kemampuan pada klasifikasi dan sub
klasifikasi pekerjaan yang sejenis untuk badan usaha
non kecil;
c) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan
peralatan serta personil yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan;
d) menyampaikan/mengisi daftar perolehan pekerjaan
yang sedang dikerjakan;
e) Menyampaikan berkas/data yang menunjukan bahwa
perusahaan aktif dan dalam kondisi sehat dalam
bentuk file hasil pemindaian pada menu form
kualifikasi SPSE sebagaimana dalam LDK;
f) evaluasi persyaratan pada huruf a, d dan e dilakukan
untuk setiap perusahaan yang melakukan konsorsium/
kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama
lain. Khusus untuk huruf b dan c evaluasi persyaratan
digabungkan sebagai evaluasi konsorsium/ kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain;

3. Evaluasi Kualifikasi Kemampuan Keuangan

a) memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari


bank pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan
pekerjaan konstruksi paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai total HPS. Dalam hal kemitraan
yang menyampaikan surat dukungan keuangan hanya
lead firm;
b) untuk usaha non-kecil memiliki Kemampuan Dasar
(KD) pada sub klasifikasi pekerjaan yang sejenis/
kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
1) KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub klasifikasi
pekerjaan yang sesuai dalam 10 (sepuluh)
tahun terakhir;
2) dalam hal konsorsium/ kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain yang
diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili konsorsium/ kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain;
3) KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total
HPS;
4) pengalaman perusahaan dinilai dari sub klasifikasi
pekerjaan, nilai kontrak dan status peserta pada
saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
5) nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi
menjadi nilai pekerjaan sekarang (present value)
menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk
eskalasi (apabila ada) saat serah terima
pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada
bulan serah terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian
prakualifikasi (apabila belum ada, dapat
dihitung dengan regresi linier
berdasarkan indeks bulan-bulan
sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang
merupakan komponen terbesar dari pekerjaan;

c) mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan


ketentuan
1) SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil KP = 5
untuk usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2
N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang
dapat ditangani pada saat bersamaan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir;
2) untuk paket pekerjaan non kecil perhitungan SKP
dipilih yang nilainya terbesar dari cara sesuai butir
c.1.
d) dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:
1) evaluasi persyaratan pada huruf c dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO.
Khusus untuk huruf b evaluasi persyaratan adalah
KD dari perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO,
sedangkan dukungan keuangan huruf a hanya atas
nama konsorsium/ kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain;

B. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode


penilaian sistem gugur. Pokja Pemilihan memeriksa dan
membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam
Data Kualifikasi dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membubuhi materai
senilai Rp12.000,00 (dua belas ribu rupiah).

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas


maka Pokja Pemilihan dapat meminta peserta untuk
menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi formulir isian kualifikasi termasuk dapat
melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/instansi
terkait.

E. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta


sebelum pemasukan penawaran.

F. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan


kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Raci (Komplek RSUD Bangil) Bangil – Pasuruan Jawa Timur
Telepon ( 0343 ) 748909 Fax. ( 0343 ) 748919

BAB VIII
SURAT PERJANJIAN
Nomor : .............................................

UNTUK MELAKSANAKAN PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI


...................................................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut


“Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di Pasuruan pada hari ...............
tanggal ............... bulan ................... tahun Dua ribu empat belas antara
MASHUDI, ST, MT, selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak
untuk dan atas nama Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, yang
berkedudukan di Jalan Raya Raci (Komplek RSUD Bangil) Bangil-
Pasuruan, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan Nomor ..................................... Tanggal
............................. selanjutnya disebut “PPK” dan ……………….. Jabatan
Direktur, yang bertindak atas nama PT……………….. yang berkedudukan
di …………………………… berdasarkan Akta Notaris Nomor …… tanggal
……………………, oleh …………………………….. selanjutnya disebut
“Penyedia”

MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan


Konstruksi sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya disebut
“Pekerjaan Konstruksi”);

(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian


profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk


menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan


dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh


advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak
ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa
dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini
beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat
dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
1. “total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) dan pajak lainnya yang diperoleh berdasarkan kuantitas
dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. .......................
(.................................................)”;

2. Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti


dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat
Perjanjian ini;

3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian


yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:

a. pokok perjanjian;
b. surat penawaran, beserta penawaran harga;
c. syarat-syarat khusus Kontrak;
d. syarat-syarat umum Kontrak;
e. spesifikasi khusus;
f. spesifikasi umum;
g. gambar-gambar;
h. daftar kuantitas dan harga; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain,


dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen
dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku
adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam


Kontrak yang meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan Penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang


ditetapkan, dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk


menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia


DINAS KESEHATAN PT. ……………………………..
KABUPATEN PASURUAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MASHUDI, ST, MT Nama


NIP. 19620201 198703 1 016 Direktur
BAB IX
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-


Syarat Umum Kontrak selanjutnya disebut
SSUK harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh
pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2 Kontrak Harga Satuan adalah kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu, berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara, sedangkan pembayarannya
didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan oleh
penyedia barang/jasa.
1.3 Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/APBD.
1.4 Kuasa Pengguna Anggaran yang
selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk menggunakan
APBD.
1.5 Pejabat Pembuat Komitmen yang
selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi.
1.6 Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang
selanjutnya disingkat PjPHP adalah
pejabat administrasi/pejabat
fungsional/personel yang bertugas
memeriksa administrasi hasil pekerjaan
Pengadaan Barang/Jasa.
1.7 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang
selanjutnya disingkat PPHP adalah tim
yang bertugas memeriksa administrasi
hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
1.8 Aparat Pengawas Intern Pemerintah
yang selanjutnya disingkat APIP adalah
aparat yang melakukan pengawasan
melalui audit, reviu, pemantauan,
evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pemerintah.
1.9 Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang
selanjutnya disebut Penyedia adalah
Pelaku Usaha yang menyediakan
barang/jasa berdasarkan kontrak.
1.10 Subpenyedia adalah penyedia yang
mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak,
untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.11 Kemitraan/KSO adalah kerjasama usaha
antar penyedia baik penyedia nasional
maupun penyedia asing, yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban
dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
1.12 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut
Jaminan adalah jaminan tertulis yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/
Perusahaan Penjaminan/ Perusahaan
Asuransi/ lembaga keuangan khusus
yang menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia.
1.13 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PA/ KPA/ PPK
dengan Penyedia Bararig/Jasa atau
pelaksana Swakelola.
1.14 Nilai Kontrak adalah total harga
pelaksanaan pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak.
1.15 Hari adalah hari kalender untuk sebagian
dan/atau seluruh proses pemilihan
secara elektronik, pelaksanaan kontrak
dan batas akhir setiap tahapan adalah
hari kerja.
1.16 Direksi lapangan adalah tim pendukung
yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK
(dapat dijabat oleh PPK atau pejabat lain
dan diberitahukan secara tertulis kepada
Penyedia), terdiri dari 1 (satu) orang atau
lebih, yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak untuk mengelola
administrasi kontrak dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan.
1.17 Direksi teknis adalah tim pendukung
yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang
bertugas untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.
1.18 Daftar kuantitas dan Harga adalah
daftar kuantitas yang telah diisi harga
satuan dan jumlah biaya keseluruhannya
yang merupakan bagian dari penawaran.
1.19 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan
yang disusun oleh PPK, dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan serta
digunakan oleh Pokja Pemilihan untuk
menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya.
1.20 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan
yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu
konstruksi sesuai peruntukannya yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
LDP.
1.21 Mata Pembayaran Utama adalah Mata
pembayaran yang pokok dan penting yang
nilai bobot kumulatifnya minimal 80%
(delapan puluh per seratus) dari seluruh
nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata
pembayaran yang nilai bobotnya terbesar
yang ditetapkan oleh Pokja Pemilihan
dalam Dokumen Pemilihan.
1.22 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah
harga satuan jenis pekerjaan tertentu per
satu satuan tertentu.
1.23 Metoda Pelaksanaan Pekerjaan adalah
metode/cara kerja yang layak, realistik
dan dapat dilaksanakan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dan
diyakini menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan dengan
tahap pelaksanaan yang sistimatis dari
awal sampai akhir dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar.
1.24 Personil Inti adalah tenaga ahli atau
tenaga teknis yang akan ditempatkan
secara penuh sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam dokumen pemilihan serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.25 Bagian Pekerjaan yang
Disubkontrakkan adalah pekerjaan
spesialis atau bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam
penawaran, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.26 SPMK adalah Surat Perintah Mulai Kerja
yang diterbitkan oleh PPK kepada
penyedia barang/jasa untuk memulai
melaksanakan pekerjaan.
1.27 Masa Kontrak adalah jangka waktu
berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.28 Masa Pelaksanaan (jangka waktu
pelaksanaan) adalah jangka waktu untuk
melaksanakan pekerjaan dihitung
berdasarkan SPMK sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan.
1.29 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah
kerangka waktu yang sudah terinci
berdasarkan masa pelaksanaan, setelah
dilaksanakan pemeriksaan lapangan
bersama dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan Kontrak.
1.30 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) yang diterbitkan oleh PPK
untuk memulai melaksanakan pekerjaan.
1.31 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
adalahtanggal penyerahan pertama
pekerjaan selesai (Provisional Hand
Over/PHO), dinyatakan dalam Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan
yang diterbitkan oleh Pejabat/Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan.
1.32 Masa Pemeliharaan adalah kurun waktu
kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan
sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan.
1.33 Kegagalan Konstruksi adalah adalah
keadaan hasil pekerjaan yang tidak
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
sebagaimana disepakati dalam kontrak
baik sebagian maupun keseluruhan
sebagai akibat kesalahan pengguna atau
penyedia dalam periode pelaksanaan
kontrak.
1.34 Kegagalan Bangunanadalah keadaan
bangunan, yang setelah diserahterimakan
oleh penyedia kepada PPK dan terlebih
dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan,
menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi
teknis, manfaat, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan/atau keselamatan
umum sebagai akibat kesalahan Penyedia
atau Pengguna Jasa.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini tetapi
tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hirarki dalam Surat
Perjanjian.
3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa
Hukum Indonesia kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan Bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris.
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum
yang berlaku di Indonesia.
3.3 Apabila sumber dana berasal dari
pinjaman/hibah luar negeri,
menggunakan hukum yang berlaku di
Indonesia atau hukum yang berlaku di
negara pemberi pinjaman/hibah
(tergantung kesepakatan antara
Pemerintah dan negara pemberi
pinjaman/hibah), pilihan hukum yang
digunakan agar dicantumkan dalam
Syarat-syarat Khusus Kontrak yang
selanjutnya disebut SSKK.
4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan
Korupsi, Kolusi barang/jasa pemerintah, dilarang untuk:
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau
(KKN), menjanjikan untuk memberi atau
Penyalahgunaan menerima hadiah atau imbalan
Wewenang serta berupa apa saja atau melakukan
Penipuan
tindakan lainnya untuk
mempengaruhi siapapun yang
diketahui atau patut dapat diduga
berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan
tidak sehat;
c. membuat dan/atau menyampaikan
secara tidak benar dokumen dan/atau
keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini.
4.2 Penyedia menjamin bahwa yang
bersangkutan (termasuk semua anggota
Kemitraan/KSOapabila berbentuk
Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya
(jika ada) tidak pernah dan tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang di
atas.
4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK
terbukti melakukan larangan-larangan di
atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh PPK sebagai berikut:
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK;
c. Sisa uang muka harus dilunasi oleh
Penyedia; dan/atau
d. Sanksi pengenaan daftar hitam.
[catatan: Sanksi pengenaan daftar hitam,
diterbitkan oleh KPA/PA atas usulan PPK.
KPA/PA mengirimkan dokumen penetapan
sanksi daftar hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan Daftar
Hitam; dan
2) Kepala LKPP]
4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas
dilaporkan oleh PPK/KPA kepada
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Organisasi Perangkat Daerah.
4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan
penipuan dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Asal 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal
Material/Bahan material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen
impor.
5.2 Asal material/bahan merupakan tempat
material/bahan diperoleh, antara lain
tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.
6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk
surat, e-mail dan/atau faksimili dengan
alamat tujuan para pihak yang tercantum
dalam SSKK.
6.2 Semua pemberitahuan, permohonan,
atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini
harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan
secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSUK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat
dan/atau faksimili ditujukan ke alamat
yang tercantum dalam SSKK.
7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau
Pihak diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap
dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam
SSKK.
8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan
pencatatan keuangan yang akurat dan
sistematis sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi
yang berlaku.
9. Perpajakan Penyedia, Sub penyedia (jika ada), dan Personil
yang bersangkutan berkewajiban untuk
membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan
perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini.
Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap
telah termasuk dalam Nilai Kontrak.
10. Pengalihan 10.1 Penyedia dilarang untuk mengalihkan
dan/atau sebagian atau seluruh Kontrak ini.
Subkontrak Pengalihan seluruh Kontrak hanya
diperbolehkan dalam hal pergantian
nama Penyedia, baik sebagai akibat
peleburan (merger) maupun akibat
lainnya.
10.2 Penyedia dilarang mengalihkan
pelaksanaan pekerjaan utama
berdasarkan Kontrak, dengan melakukan
subkontrak kepada pihak lain, kecuali
sebagian pekerjaan utama kepada
penyedia spesialis setelah mendapat
persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia
tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan.
10.3 Jika ketentuan di atas dilanggar maka
Kontrak diputuskan dan Penyedia
dikenakan sanksi sebagaimana diatur
dalam SSKK.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak
terhadap pelanggaran ketentuan tertentu
Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-
menerus selama Masa Kontrak atau seketika
menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat
mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis
dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.
12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung
Mandiri jawab penuh terhadap personil dan
subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka.
13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah
satu anggota yang disebut dalam Surat
Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan
kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak
ini.
14. Pengawasan 14.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan, PPK jika dipandang perlu
Pekerjaan dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan
(Direksi Pekerjaan/Direksi Teknis) yang
berasal dari personil PPK atau konsultan
pengawas. Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya,
Pengawas Pekerjaan selalu bertindak
untuk kepentingan PPK. Jika tercantum
dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat
bertindak sebagai Wakil Sah PPK.
15. Persetujuan 15.1 Semua gambar yang digunakan dalam
Atau pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak,
Pernyataan untuk pekerjaan permanen maupun
Tidak pekerjaan sementara harus mendapatkan
Berkeberatan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
Dari Pengawas 15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini
Pekerjaan diperlukan terlebih dahulu ada pekerjaan
sementarayang tidak tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga di dalam
kontrak maka penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan spesifikasi dan
gambar usulan pekerjaan sementara
tersebut untuk mendapatkan pernyataan
tidak berkeberatan (no objection) untuk
dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas
rencana pekerjaan sementara ini tidak
melepaskan penyedia dari tanggung
jawabnya sesuai kontrak.
16. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan
semua perintah Pengawas Pekerjaan yang
sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.
17. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK
penemuan dan kepada pihak yang berwenang semua
penemuan benda/barang yang mempunyai
nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi
pekerjaan yang menurut peraturan perundang-
undangan dikuasai oleh negara.
18. Akses ke Lokasi 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin
Kerja akses PPK, Wakil Sah PPK, Pengawas
Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat
izin dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi
lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau
akan dilaksanakan.
18.2 Penyedia harus dianggap telah menerima
kelayakan dan ketersediaan jalur akses
menuju lapangan. Penyedia harus
berupaya menjaga setiap jalan atau
jembatan dari kerusakan akibat
penggunaan/lalu lintas penyedia atau
akibat personil penyedia. Kecuali
ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab
atas pemeliharaan yang mungkin
diperlukan akibat pengunaan jalur
akses.
b. Penyedia harus menyediakan rambu
atau petunjuk sepanjang jalur akses,
dan mendapatkan perizinan yang
mungkin disyaratkan oleh otoritas
terkait untuk penggunaan jalur,
rambu, dan petunjuk.
c. Biaya karena ketidaklayakan atau
tidak tersedianya jalur akses untuk
digunakan oleh penyedia, harus
ditanggung penyedia.
d. PPK tidak bertanggung jawab atas
klaim yang mungkin timbul akibat
penggunaan jalur akses.
18.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim
yang mungkin timbul selain penggunaan
jalur akses tersebut.
B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak
19. Masa 19.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
Pelaksanaan penandatanganan Surat Perjanjian oleh
(Jangka Waktu Para Pihak atau yang ditetapkan dalam
Pelaksanaan) SSKK.
Pekerjaan 19.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah
jangka waktu yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak dihitung
sejak tanggal mulai kerja yang tercantum
dalam SPMK.
19.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan masa pelaksanaan yang
ditentukan dalam SSKK.
19.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai masa
pelaksanaan karena keadaan diluar
pengendaliannya yang dapat dibuktikan
demikian, dan penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada PPK, dengan
disertai bukti-bukti yang dapat disetujui
PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas
penyedia dengan membuat adendum
kontrak.
19.5 Jadwal pelaksanaan pekerjaan disepakati
bersama dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak, jadwal pelaksanaan
pekerjaan tidak boleh melebihi dari
masapelaksanaan.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

20. Penyerahan 20.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan


Lokasi Kerja lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan
penyedia yang tercantum dalam rencana
kerja yang telah disepakati oleh para
pihak untuk melaksanakan pekerjaan
tanpa ada hambatan kepada penyedia
sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
peninjauan lapangan bersama. Hasil
peninjauan dan penyerahan dituangkan
dalam berita acara penyerahan lokasi
kerja.
20.2 Jika dalam peninjauan lapangan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak
maka perubahan tersebut harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.
20.3 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi
kerja sesuai kebutuhan penyedia yang
tercantum dalam rencana kerja (sesuai
angka 20.1) untuk melaksanakan
pekerjaan dan terbukti merupakan suatu
hambatan, maka kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi.
21. Surat Perintah 21.1 SPMK diterbitkan selambat-lambatnya
Mulai Kerja 14 (empat belas) hari kerja setelah
(SPMK) tandatangan Kontrak atau 14 (empat
belas) hari kerja sejak penyerahan
lokasi pekerjaan.
21.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling
lambat dimulainya pelaksanaan kontrak
oleh penyedia.
22. Program Mutu 22.1 Penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan program mutu pada rapat
persiapan pelaksanaan kontrak untuk
disetujui oleh PPK.
22.2 Program mutu disusun paling sedikit
berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.
22.3 Program mutu dapat direvisi sesuai
dengan kondisi lokasi pekerjaan.
22.4 Penyedia berkewajiban untuk
memutakhirkan program mutu jika
terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa
Kompensasi.
22.5 Pemutakhiran program mutu harus
menunjukkan perkembangan kemajuan
setiap pekerjaan dan dampaknya
terhadap penjadwalan sisa pekerjaan,
termasuk perubahan terhadap urutan
pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.
22.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu
tidak mengubah kewajiban kontraktual
penyedia.
23. Rencana 23.1 Penyedia berkewajiban untuk
Keselamatan menyerahkan RK3K pada rapat persiapan
dan Kesehatan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh
Kerja PPK.
Konstruksi 23.2 RK3K disusun paling sedikit berisi:
(RK3K)
a. Kebijakan K3 Proyek;
b. Organisasi K3;
c. Perencanaan K3;
d. Pengendalian dan Program K3;
e. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;
f. Tinjauan Ulang Kinerja K3.
23.3 RK3K dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.
23.4 Penyedia berkewajiban untuk
memutakhirkan RK3K jika terjadi
addendum kontrak dan peristiwa
kompensasi.
23.5 Pemutakhiran RK3K harus mendapatkan
persetujuan PPK.
23.6 Persetujuan PPK terhadap RK3K tidak
mengubah kewajiban kontraktual
penyedia.
24. Rapat 24.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
Persiapan kalender sejak diterbitkannya SPMK dan
Pelaksanaan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK
Kontrak bersama dengan penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan,
harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
24.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan
kontrak meliputi:
a. program mutu;
b. rencana K3 Kontrak/Pelaksanaan;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang
diikuti uraian tentang metode kerja
yang memperhatikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
25. Mobilisasi 25.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah
mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak diterbitkan
SPMK, atau sesuai kebutuhan dan
rencana kerja.
25.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan
lingkup pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan
terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan, termasuk
instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti
kantor, rumah, gedung laboratorium,
bengkel, gudang, dan sebagainya;
dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.
25.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
26. Pengukuran/ 26.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Pemeriksaan PPK bersama-sama dengan penyedia
Bersama melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan
dengan melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata
pembayaran(Mutual Check 0%).
26.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA
dapat membentuk Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
26.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan
dalam Berita Acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak
(Berita Acara Mutual Check 0%).
26.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa Personil dan/atau Peralatan
ternyata belum memenuhi persyaratan
Kontrak maka penyedia tetap dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat
Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti
dalam jangka waktu yang disepakati
bersama.
27. Penggunaan 27.1 Penggunaan produk dalam negeri
Produksi dilakukan sesuai besaran komponen
Dalam Negeri dalam negeri pada setiap Barang/Jasa
yang ditunjukkan dengan nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada
saat penawaran.
27.2 Penyedia wajib membuat laporan
penggunaan produksi dalam negeri secara
periodik.
27.3 Apabila di dalam penggunaan produksi
dalam negeri berbeda dengan yang
ditunjukkan dengan nilai TKDN pada saat
penawaran akan dikenakan sanksi sesuai
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
beserta petunjuk teknisnya, dan
ditetapkan dalam SSKK.
B.2Pengendalian Waktu

28. Waktu 28.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal,


Penyelesaian penyedia berkewajiban untuk memulai
Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal
Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta
menyelesaikan pekerjaan selambat-
lambatnya pada Tanggal Penyelesaian
yang ditetapkan dalam SPMK.
28.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal
Penyelesaian bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian penyedia
maka penyedia dikenakan denda.
28.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata
disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti
rugi tidak dikenakan jika Tanggal
Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.
28.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud
dalam Pasal ini adalah tanggal
penyelesaian seluruh pekerjaan.
29. Perpanjangan 29.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi
Waktu sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan memperpanjang Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui Adendum Kontrak.
29.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan harus telah menetapkan ada
tidaknya perpanjangan dan untuk berapa
lama, dalam jangka waktu 21 (dua puluh
satu) hari kalender setelah penyedia
meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini
atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah
keterlambatan sesegera mungkin,maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.
30. Penundaan Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
oleh Pengawas secara tertulis penyedia untuk menunda
Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah
penundaan ini harus segera ditembuskan
kepada PPK.
31. Rapat 31.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat
Pemantauan menyelenggarakan rapat pemantauan,
dan meminta satu sama lain untuk
menghadiri rapat tersebut. Rapat
pemantauan diselenggarakan untuk
membahas perkembangan pekerjaan dan
perencanaaan atas sisa pekerjaan serta
untuk menindaklanjuti peringatan dini.
31.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan
oleh Pengawas Pekerjaan dalam berita
acara rapat, dan rekamannya diserahkan
kepada PPK dan pihak-pihak yang
menghadiri rapat.
31.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu
diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat
memutuskan baik dalam rapat atau
setelah rapat melalui pernyataan tertulis
kepada semua pihak yang menghadiri
rapat.
32. Peringatan 32.1 Penyedia berkewajiban untuk
Dini memperingatkan sedini mungkin
Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau
kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Nilai Kontrak atau menunda
penyelesaian pekerjaan. Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi
tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak
dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan
perkiraan ini harus sesegera mungkin
disampaikan oleh penyedia.
32.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja
sama dengan Pengawas Pekerjaan untuk
mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.
B.3Penyelesaian Kontrak

33. Serah Terima 33.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus


Pekerjaan perseratus), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan pekerjaan.
33.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan,
PPK menugaskan Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian
teknis khusus dapat dibantu oleh
tim/tenaga ahli untuk membantu
pelaksanaan tugas Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan.
33.3 Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
penyedia. Apabila terdapat kekurangan-
kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas
perintah PPK.
33.4 PPK menerima penyerahan pertama
pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Kontrak sejak tanggal berita acara
penyerahan pekerjaan dan telah diterima
oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
33.5 Pembayaran dilakukan sebesar 95%
(sembilan puluh lima perseratus) dari
nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama
masa pemeliharaan, atau pembayaran
dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan
penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.
33.6 Penyedia wajib memelihara hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.
33.7 Setelah masa pemeliharaan berakhir,
penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan.
33.8 PPK menerima penyerahan akhir
pekerjaan setelah penyedia melaksanakan
semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. PPK wajib
melakukan pembayaran sisa nilai kontrak
yang belum dibayar atau mengembalikan
Jaminan Pemeliharaan.
33.9 Apabila penyedia tidak melaksanakan
kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak
menggunakan uang retensi untuk
membiayai perbaikan/pemeliharaan atau
mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
33.10 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan
perbagian pekerjaan (secara parsial) yang
ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.
33.11 Dalam hal dilakukan serah terima
pekerjaan secara parsial, maka cara
pembayaran dan kewajiban pemeliharaan
tersebut di atas disesuaikan.
33.12 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan
setelah penyerahan bagian pekerjaan
tersebut dilaksanakan pertama kali.
33.13 Umur konstruksi bangunan hasil dari
pelaksanaan pekerjaan ditetapkan dalam
SSKK.
34. Pengambilalih PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil
an pekerjaan dalam jangka waktu tertentu setelah
dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
35. Pedoman 35.1 Penyedia diwajibkan memberikan
Pengoperasian petunjuk kepada PPK tentang pedoman
dan pengoperasian dan
Perawatan/ perawatan/pemeliharaan sesuai dengan
Pemeliharaan SSKK.
35.2 Apabila penyedia tidak memberikan
pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan, PPK berhak
menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.
B.4Adendum

36. Perubahan 36.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui


Kontrak adendum kontrak.
36.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan
apabila disetujui oleh para pihak,
meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh
sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
b. perubahan harga kontrak akibat
adanya perubahan pekerjaan dan/atau
karena perubahan pelaksanaan
pekerjaan.
c. perubahan jadwal pelaksanaan
pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan
d. Perubahan harga kontrak akibat
adanya penyesuaian harga
(eskalasi/de-eskalasi).
36.3 Untuk kepentingan perubahan kontrak,
PPK menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.
37. Perubahan 37.1 Apabila terdapat perbedaan yang
Lingkup signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan
Pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan spesifikasi yang ditentukan dalam
Dokumen Kontrak, maka PPK bersama
penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain:
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
b. menambah atau mengurangi jenis
pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan
gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang
belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan sesuai lingkup
kontrak awal.
37.2 Pekerjaan tambah harus
mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai kontrak awal.
37.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh
PPK secara tertulis kepada penyedia
kemudian dilanjutkan dengan negosiasi
teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam
kontrak awal.
37.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan
dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan adendum kontrak.
38. Perubahan 38.1 Perubahan kuantitas hanya dilakukan
Kuantitas dan apabila terdapat perubahan gambar dan
Harga spesifikasi (lingkup pekerjaan).
38.2 Harga satuan dalam daftar kuantitas dan
harga digunakan untuk membayar
prestasi pekerjaan.
38.3 Apabila kuantitas mata pembayaran
utama yang akan dilaksanakan berubah
lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari
kuantitas awal, maka pembayaran volume
selanjutnya dengan menggunakan harga
satuan yang disesuaikan dengan
negosiasi.
38.4 Apabila dari hasil evaluasi penawaran
terdapat harga satuan timpang, maka
harga satuan timpang tersebut hanya
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan.
Untuk kuantitas pekerjaan tambahan
digunakan harga satuan berdasarkan
hasil negosiasi.
Apabila ada daftar item pekerjaan yang
masuk kategori harga satuan timpang,
maka dicantumkan dalam lampiran A
SSKK.
38.5 Apabila diperlukan mata pembayaran
baru, maka penyedia jasa harus
menyerahkan rincian harga satuannya
kepada PPK. Penentuan harga satuan
mata pembayaran baru dilakukan dengan
negosiasi.
39. Perubahan 39.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
Jadwal diberikan oleh PPK atas pertimbangan
Pelaksanaan yang layak dan wajar untuk hal-hal
Pekerjaan sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh
PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali
penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.
39.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar atau waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan pada 39.1.
39.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan
waktu pelaksanaan atas kontrak setelah
melakukan penelitian terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia.
39.4 PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti
kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.
39.5 Persetujuan perpanjangan waktu
pelaksanaan dituangkan dalam adendum
kontrak.
40. Penyesuaian 40.1 Ketentuan penggunaan rumusan
Harga Penyesuaian Harga (Price Adjustment)
(Eskalasi/De- adalah sebagai berikut:
eskalasi) a) Harga yang tercantum dalam kontrak
dapat berubah akibat adanya
penyesuaian harga sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b) penyesuaian harga diberlakukan
pada Kontrak Tahun Jamak yang
masa pelaksanaannya lebih dari 18
(delapan belas) bulan;
c) penyesuaian harga diberlakukan
mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
pelaksanaan pekerjaan;
d) penyesuaian harga satuan berlaku
bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen
keuntungan, biaya tidak langsung
(overhead cost), dan harga satuan
timpang sebagaimana tercantum
dalam penawaran. Harga satuan
timpang adalah harga satuan
penawaran yang melebihi 110%
(seratus sepuluh persen) dari harga
satuan HPS, dan dinyatakan harga
satuan timpang berdasarkan hasil
klarifikasi;
e) penyesuaian harga satuan
diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam
Kontrak/adendum kontrak;
f) penyesuaian harga satuan bagi
komponen pekerjaan yang berasal
dari luar negeri, menggunakan
indeks penyesuaian harga dari negara
asal barang tersebut;
g) jenis pekerjaan baru dengan harga
satuan baru sebagai akibat adanya
adendum Kontrak dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak adendum Kontrak
tersebut ditandatangani;
h) indeks yang digunakan dalam hal
pelaksanaan Kontrak terlambat
disebabkan oleh kesalahan Penyedia
adalah indeks terendah antara jadwal
Kontrak dan realisasi pekerjaan;
i) Jenis pekerjaan yang lebih cepat
pelaksanaannya diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan
indeks harga pada saat pelaksanaan.
40.2 Ketentuan lebih lanjut sebagaimana
diatur dalam SSKK.
B.5Keadaan Kahar

41. Keadaan 41.1 suatu keadaan yang terjadi diluar


Kahar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
41.2 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka
penyedia memberitahukan kepada PPK
paling lambat14 (empat belas) hari
kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar,
dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang.
41.3 Jangka waktu yang ditetapkan dalam
Kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar
harus diperpanjang sekurang-kurangnya
sama dengan jangka waktu terhentinya
Kontrak akibat Keadaan Kahar.
41.4 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan
paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar,
tidak dikenakan sanksi.
41.5 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar,
Kontrak ini akan dihentikan sementara
hingga Keadaan Kahar berakhir dengan
ketentuan, Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar PPK
memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan
sedapat mungkin maka Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak
dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi
demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.
B.6Penghentian dan Pemutusan Kontrak

42. Penghentian 42.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan


dan karena pekerjaan sudah selesai atau
Pemutusan terjadi Keadaan Kahar.
Kontrak 42.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK
wajib membayar kepada penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai, termasuk:
a. biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini.
Bahan dan Perlengkapan ini harus
diserahkan oleh Penyedia kepada PPK,
dan selanjutnya menjadi hak milik
PPK;
b. biaya langsung pembongkaran dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan
Sementara dan Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.
42.3 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh
pihak penyedia atau pihak PPK.
42.4 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata,pemutusan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis dapat dilakukan
apabila:
a. penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
c. penyedia menghentikan pekerjaan
selama 28 (dua puluh delapan) hari
kalender dan penghentian ini tidak
tercantum dalam program mutu serta
tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan;
d. penyedia berada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
f. penyedia tidak mempertahankan
keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan akibat kesalahan penyedia
sudah melampaui 5% (lima perseratus)
dari nilai Kontrak dan PPK menilai
bahwa Penyedia tidak akan sanggup
menyelesaikan sisa pekerjaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan
penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama
28 (dua puluh delapan) hari kalender;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK;
j. penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
k. pengaduan tentang penyimpangan
prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.
42.5 Dalam hal pemutusan Kontrak pada
masa pelaksanaan dilakukan karena
kesalahan penyedia, maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan;
c. Penyedia membayar denda (apabila
pelaksanaan pekerjaannya terlambat);
dan
d. Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam.
42.6 Dalam hal pemutusan Kontrak pada
masa pemeliharaan dilakukan karena
kesalahan penyedia, maka:
a. Jaminan Pemeliharaan dicairkanuntuk
membiayai perbaikan/pemeliharaan;
dan
b. Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam.
42.7 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena PPK terlibat penyimpangan
prosedur, melakukan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan usaha di dalam
pelaksanaan pengadaan yang sudah
diputuskan oleh instansi berwenang,
maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
43. Keterlambatan 43.1 Apabila penyedia terlambat
Pelaksanaan melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal,
Pekerjaan dan maka PPK harus memberikan peringatan
Kontrak Kritis secara tertulis atau dikenakan ketentuan
tentang kontrak kritis.
43.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam periode I (rencana fisik
pelaksanaan 0% – 70% dari kontrak),
selisihketerlambatan antara realisasi
fisik pelaksanaan dengan rencana
pelaksanaan lebih besar 10%;
b. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
kontrak), selisihketerlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan lebih besar 5%;
c. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
kontrak), selisihketerlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan kurang dari
5%dan akan melampaui tahun
anggaran berjalan.
43.3 Penanganan kontrak kritis.
a. Dalam hal keterlambatan pada 43.1
dan penanganan kontrak pada 43.2,
penanganan kontrak kritis
dilakukandengan Rapat pembuktian
(show cause meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan
kritis direksi pekerjaan
menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia dan selanjutnya
menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan,
direksi teknis dan penyedia
membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam
berita acara SCM tingkat Tahap I
3) Apabila penyedia gagal pada uji
coba pertama, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap II
yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
kedua) yang dituangkan dalam
berita acara SCM Tahap II
4) Apabila penyedia gagal pada uji
coba kedua, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap III
yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
ketiga) yang dituangkan dalam
berita acara SCM. Tahap III
5) Pada setiap uji coba yang gagal,
PPK harus menerbitkan surat
peringatan kepada penyedia atas
keterlambatan realisasi fisik
pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal terjadi keterlambatan dan
akan melampaui tahun anggaran
berjalan akibat kesalahan Penyedia
Pekerjaan Konstruksi, sebelum
dilakukan pemutusan kontrak
Penyedia Pekerjaan Konstruksi dapat
diberi kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
dengan diberlakukan denda sebesar
1/1000 (satu perseribu) dari nilai
Kontrak atau nilai bagian Kontrak
apabila ditetapkan serah terima
pekerjaan secara parsial untuk setiap
hari keterlambatan. Kesempatan
menyelesaikan pekerjaan selama 50
(lima puluh) hari kalender tersebut
dapat melampaui tahun anggaran
berjalan.
c. Dalam hal penyelesaian pekerjaan
akibat keterlambatan melampaui
tahun anggaran berjalan, diterbitkan
adendum untuk mencantumkan
sumber dana tahun anggaran
berikutnya atas sisa pekerjaan yang
akan diselesaikan dan memperpanjang
masa berlaku jaminan pelaksanaan.
d. Dalam hal keterlambatan pada 43.2 a
atau 43.2 b, setelah dilakukan
penanganan kontrak kritis sesuai 43.3
a, PPK dapat langsung memutuskan
kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
PPK dapat memutuskan Kontrak
secara sepihak,apabila:
1) kebutuhan barang/jasa tidak
dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
2) berdasarkan penelitian PPK,
Penyedia Barang/Jasa tidak akan
mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
dan/atau
3) setelah diberikan kesempatan
menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
Barang/Jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan.
44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil
Pekerjaan Sementara yang masih berada di
lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat
kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat
dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa
kewajiban perawatan/pemeliharaan.
Pengambilan kembali semua peninggalan
tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan
setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. Hak dan Kewajiban Para Pihak

45. Hak dan Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-


Kewajiban Para kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK
Pihak dan penyedia dalam melaksanakan kontrak,
meliputi:
45.1 Hak dan kewajiban PPK:
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan
yang dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara
periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh
penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan
harga yang tercantum dalam kontrak
yang telah ditetapkan kepada
penyedia; dan
d. memberikan fasilitas berupa sarana
dan prasarana yang dibutuhkan oleh
penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak.
45.2 Hak dan kewajiban penyedia:
a. menerima pembayaran untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam
kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas
dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan
secara periodik kepada PPK;
d. melaporkan pelaksanaan penggunaan
produksi dalam negeri/TKDN secara
periodik kepada PPK;
e. melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
f. melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau
dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan
yang dirinci dalam kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan
yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
h. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai
dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak;
dan
i. mengambil langkah-langkah yang
memadai dalam rangka memberi
perlindungan kepada setiap orang yang
berada di tempat kerja maupun
masyarakat dan lingkungan sekitar
yang berhubungan dengan
pemindahan bahan baku, penggunaan
peralatan kerja konstruksi dan proses
produksi.
[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor
disesuaikan dengan lingkup pekerjaan
yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]
46. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan
Dokumen- dan menginformasikan dokumen kontrak atau
Dokumen dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak dan kontrak untuk kepentingan pihak lain,
Informasi misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-
gambar, serta informasi lain yang berkaitan
dengan kontrak, kecuali dengan izin tertulis
dari PPK sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
47. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi PPK dari segala
Intelektual tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang
disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
48. Penanggungan 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
dan Risiko membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda,
gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat PPK)
sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai dengan
tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan
dan harta benda penyedia,
Subpenyedia (jika ada), dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian
Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta
benda, dan cidera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga;
48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan awal, semua
risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan
merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian
PPK.
48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki
oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.
48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap
Hasil Pekerjaan atau Bahan yang
menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama
Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau
diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan
atau kerusakan tersebut terjadi akibat
tindakan atau kelalaian penyedia.
49. Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban
Tenaga Kerja atas biaya sendiri untuk
mengikutsertakan Personilnya pada
program Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) ketenagakerjaan
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi
dan memerintahkan Personilnya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
penyedia beserta Personilnya dianggap
telah membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerja tersebut.
49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri
untuk menyediakan kepada setiap
Personilnya (termasuk Personil
Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.
49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia
untuk melaporkan kecelakaan
berdasarkan hukum yang berlaku,
penyedia wajib melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak
ini dalam waktu 24 (dua puluh empat)
jam setelah kejadian.
50. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil
Lingkungan langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan baik di dalam maupun
di luar tempat kerja dan membatasi gangguan
lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta
bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.
51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi
sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja untuk pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap
kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat
diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan
di tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan
bangunan.
51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.
52. Tindakan 52.1 Penyedia berkewajiban untuk
Penyedia yang mendapatkan lebih dahulu persetujuan
Mensyaratkan tertulis PPK sebelum melakukan
Persetujuan tindakan-tindakan berikut:
PPK atau a. mensubkontrakkan sebagian
Pengawas pekerjaan dalam Lampiran A SSKK;
Pekerjaan
b. menunjuk Personil Inti yang namanya
tidak tercantum dalam Lampiran A
SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan
program mutu dan RK3K;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
52.2 Penyedia berkewajiban untuk
mendapatkan lebih dahulu persetujuan
tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar
dalam Pasal 15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis
asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau
Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
53. Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama
Pekerjaan pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang
telah dilaksanakan guna pembayaran
hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan
pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.
53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan
dilokasi pekerjaan dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian
pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
53.3 Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada
di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap
macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir
dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan
dengan pelaksanaan.
53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia,
apabila diperlukan diperiksa oleh
konsultan, dan disetujui oleh wakil PPK.
53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman
laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, PPK dan penyedia
membuat foto-foto dokumentasi dan video
pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan sesuai kebutuhan.
54. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain,
Dokumen laporan, dan dokumen-dokumen lain serta
piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya
merupakan hak milik PPK. Penyedia paling
lambat pada waktu pemutusan atau akhir
Masa Kontrak berkewajiban untuk
menyerahkan semua dokumen dan piranti
lunak tersebut beserta daftar rinciannya
kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1
(satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti
lunak tersebut. Pembatasan (jika ada)
mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.
55. Kerjasama 55.1 Penyedia yang mempunyai harga Kontrak
Antara di atas Rp25.000.000.000,00 (dua puluh
Penyedia dan lima miliar rupiah) sampai dengan
Sub Penyedia Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah)wajib bekerja sama dengan
penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil, yaitu dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama.
55.2 Penyedia yang mempunyai harga Kontrak
di atasRp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah)wajib bekerja sama dengan
penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil, yaitu dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa dari lokasi pekerjaan
setempat, kecuali tidak tersedia sub
penyedia jasa yang dimaksud.
55.3 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut harus diatur dalam Kontrak dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
55.4 Penyedia tetap bertanggung jawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut.
55.5 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak
harus mengacu kepada Kontrak serta
menganut prinsip kesetaraan.
56. Usaha Mikro, 56.1 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai
Usaha Kecil pelaksana konstruksi adalah penyedia
dan Koperasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi
Kecil Kecil, maka pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan sendiri oleh penyedia yang
ditunjuk dan dilarang diserahkan atau
disubkontrakkan kepada pihak lain.
56.2 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai
pelaksana konstruksi adalah penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
koperasi kecil, maka:
a. penyedia wajib bekerja sama dengan
penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan koperasi kecil, antara lain dengan
mensubkontrakkan sebagian
pekerjaannya;
b. dalam melaksanakan kewajiban di atas
penyedia terpilih tetap
bertanggungjawab penuh atas
keseluruhan pekerjaan tersebut;
c. bentuk kerjasama tersebut hanya
untuk sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama; dan
d. membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.
56.3 Apabila ketentuan tersebut di atas
dilanggar, maka penyedia dikenakan
sanksi yang diatur dalam SSKK.
57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan
menggunakan lokasi kerja termasuk jalan
akses bersama-sama dengan penyedia yang lain
(jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang
berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal
kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.
58. Alih Dalam hal paket pekerjaan dengan nilai di atas
Pengalaman/ Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Keahlian rupiah) diwajibkan mengalokasikan alih
pengalaman/ keahlian dengan merekrut tenaga
magang dan/atau fresh graduate.
59. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan
dan Kesehatan dan kesehatan semua pihak di lokasi
Kerja kerja.Penyedia setiap saat harus mengambil
langkah-langkah yang patut diambil untuk
menjaga keselamatan dan kesehatan para
personilnya. Penyedia harus memastikan bahwa
staf kesehatan, fasilitas pertolongan pertama
pada kecelakaan, dan layanan ambulance dapat
disediakan setiap saat di lapangan bagi personil
penyedia termasuk subpenyedia maupun
personil PPK dan telah dibuat perencanaan yang
sesuai dengan semua persyaratan kesehatan
dan kebersihan untuk mencegah timbulnya
wabah penyakit. Penyedia harus menunjuk
petugas keselamatan kerja yang bertanggung
jawab untuk menjaga keselamatan dan
mencegah terjadinya kecelakaan. Petugas yang
bersangkutan harus memenuhi aturan dan
persyaratan K3.Petugas K3 dipersyaratkan
berdasarkan tingkat risiko pekerjaan:
diperlukan Ahli K3 untuk pekerjaan berisiko
tinggi dan diperlukan Petugas K3 untuk
pekerjaan berisiko sedang atau
kecilsebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
60. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi
Denda finansial berupa Denda sebagai akibat
wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak
ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.
61. Jaminan 61.1 Penggunaan jaminan pelaksanaan,
jaminan uang muka, dan jaminan
pemeliharaan sebagai berikut:
A. paket pekerjaan sampai dengan
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah) dapat diterbitkan
oleh Bank Umum, Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Penjaminan,
konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), dan diserahkan oleh
Penyedia Jasa kepada PPK.
a. paket pekerjaan di atas
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah) diterbitkan oleh
Bank Umum, konsorsium perusahaan
asuransi umum/lembaga
penjaminan/perusahaan penjaminan
yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), dan diserahkan oleh
Penyedia Jasa kepada PPK.
61.2 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada
PPK selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari kerja setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ) sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan
besaran/nilai:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;
atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) bagi
penawaran yang lebih kecil dari 80%
(delapan puluh perseratus) HPS.
61.3 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal
penanda-tanganan kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan
(Provisional Hand Over/PHO).
61.4 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan
setelah pekerjaan dinyatakan selesai
100% (seratus perseratus) dan diganti
dengan Jaminan Pemeliharaan atau
dengan menahan uang retensi sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak;
61.5 Jaminan Uang Muka diberikan kepada
PPK dalam rangka pengambilan uang
muka sekurang-kurangnya sama dengan
besarnya uang muka;
61.6 Nilai Jaminan Uang Muka dapat
dikurangi secara proporsional sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan;
61.7 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka
sekurang-kurangnya sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka
sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).
61.8 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada
PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai
100% (seratus perseratus).
61.9 Pengembalian Jaminan Pemeliharan
dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah masa pemeliharaan
selesai dan pekerjaan diterima dengan
baik sesuai dengan ketentuan kontrak;
61.10 Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal serah
terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan (Final Hand Over/FHO);
D. Personil Inti dan/atau Peralatan Penyedia

62. Personil Inti 62.1 Personil inti dan/atau peralatan yang


dan/atau ditempatkan harus sesuai dengan yang
Peralatan tercantum dalam Dokumen Penawaran.
62.2 Penggantian personil inti dan/atau
peralatan tidak boleh dilakukan kecuali
atas persetujuan tertulis PPK.
62.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh
penyedia dengan mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada PPK
dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti
yang diusulkan beserta alasan
penggantian.
62.4 PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti
dan/atau peralatan menurut kualifikasi
yang dibutuhkan.
62.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:
a. tidak mampu atau tidak dapat
melakukan pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya,
maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin
personil inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak diminta oleh PPK.
62.6 Jika penggantian personil inti dan/atau
peralatan perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara
atau lebih baik dari personil inti dan/atau
peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
62.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika
diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk
menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah
sumpah.
E. Kewajiban PPK

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana


dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika
ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.
64. Peristiwa 64.1 Peristiwa Kompensasi yang dapat
Kompensasi diberikankepada penyedia yaitu:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada
penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-
gambar, spesifikasi dan/atau instruksi
sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi
sesuai jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak
penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan
pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi
kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.
64.2 Jika Peristiwa Kompensasi
mengakibatkan pengeluaran tambahan
dan/atau keterlambatan penyelesaian
pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk
membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.
64.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.
64.4 Perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu
akibat Peristiwa Kompensasi.
64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi
dan/atau perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan jika penyedia
gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi
atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.
F. Pembayaran Kepada Penyedia

65. Harga 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas


Kontrak pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak
sebesar harga kontrak.
65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan
keuntungan, beban pajak dan biaya
overhead termasuk penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan semua pajak, bea, retribusi, tenaga
kerja praktek/magang, biaya asuransi,
dan biaya lain yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan konstruksi.
65.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan
rincian yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga.
66. Pembayaran 66.1 Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil,
pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok bahan/material dan
persiapan teknis lain;
b. untuk usaha kecil, uang muka dapat
diberikanpaling tinggi 30% (tiga puluh
perseratus) dari nilai Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa;
c. untuk usaha non kecil, uang muka
dapatdiberikan paling tinggi 20% (dua
puluh perseratus) dari nilai Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa;
d. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang
muka dapatdiberikan:
1) 20% (dua puluh perseratus) dari
alokasi anggaran tahunpertama;
atau
2) 15% (lima belas perseratus) dari
nilai Kontrak.
e. Besaran uang muka ditentukan dalam
SSKKdan dibayar setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Uang Muka
senilai uang muka yang diterima;
f. penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai
dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak;
g. PPK harus mengajukan surat
permintaan pembayaran untuk
permohonan tersebut pada hurufc,
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
h. Jaminan Uang Muka dapat diterbitkan
oleh Bank Umum, Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Penjaminan,
konsorsium perusahaan asuransi
umum/lembaga penjaminan/
perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk paket
pekerjaan sampai dengan
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah);
i. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh
Bank Umum, konsorsium perusahaan
asuransi umum/lembaga
penjaminan/perusahaan penjaminan
yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium
tersebut telah ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)untuk paket
pekerjaan di atas
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah);
j. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur
secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan
paling lambat harus lunas pada saat
pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).
66.2 Prestasi pekerjaan
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan :
a. Penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
b. Pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
c. Pembayaran dilakukan senilai
pekerjaan yang telah terpasang.
d. Pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian permanen dari hasil
pekerjaan yang akan
diserahterimakan (material on site)
yang sudah dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
e. Untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
Pembayaran kepada sub penyedia
dilakukan sesuai prestasi pekerjaan
yang selesai dilaksanakan oleh sub
penyedia tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari PPK.
f. pembayaran terakhir hanya dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100%
(seratus perseratus) dan Berita Acara
Penyerahan Pertama Pekerjaan
diterbitkan;
g. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari
kalender setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari penyedia
harus sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran kepada
Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM);
h. apabila terdapat ketidaksesuaian
dalam perhitungan angsuran, tidak
akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta
penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.
66.3 Peralatan dan/atau bahan yang menjadi
bagian permanen dari hasil pekerjaan
yang akan diserahterimakan
Sesuai dengan ketentuan yang tercantum
di dalam SSKK, peralatan dan/atau
bahan yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan memenuhi ketentuan :
a. Peralatan dan/atau bahan yang
merupakan bagian dari pekerjaan
utama namun belum dilakukan uji
fungsi (commisioning) harus
memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
(1) Berada di lokasi pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam
Kontrak dan perubahannya;
(2) Memiliki sertifikat uji mutu dari
pabrikan/produsen;
(3) Bersertifikat garansi dari
produsen/agen resmi yang
ditunjuk oleh produsen;
(4) Disetujui oleh PPK sesuai dengan
capaian fisik yang diterima;
(5) Dilarang dipindahkan dari area
lokasi pekerjaan dan/atau
dipindahtangankan oleh pihak
manapun; dan
(6) Keamanan penyimpanan dan
risiko kerusakan sebelum
diserahterimakan secara satu
kesatuan fungsi merupakan
tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
b. Sertifikat uji mutu dan sertifikat
garansi tidak diperlukan dalam hal
peralatan dan/atau bahan
dibuat/dirakit oleh Penyedia
Barang/Jasa;
c. Besaran yang akan dibayarkan dari
material on site (berkisar antara 50%
sampai dengan 70%). Besaran nilai
pembayaran dicantumkan di dalam
SSKK;
66.4 Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial
yang dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial
yang dikenakan kepada PPK karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan
kepada penyedia atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan untuk setiap
hari keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa
harga bagian kontrak yang belum
dikerjakan (sebelum PPN), apabila
bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak (sebelum PPN), apabila
bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan belum berfungsi;
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;

d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh


PPK atas keterlambatan pembayaran
adalah sebesar bunga dari nilai
tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti
rugi diperhitungkan dalam
pembayaran prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada
peserta dituangkan dalam adendum
kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan
kompensasi dilakukan oleh PPK,
apabila penyedia telah mengajukan
tagihan disertai perhitungan dan data-
data.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja
dan datanya disimpan oleh penyedia.
Daftar pembayaran ditandatangani oleh
masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari
kerja kepada tenaga kerjanya setelah
formulir upah ditandatangani.
67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja
harus dilampirkan.
68. Perhitungan 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan
Akhir terakhir dilakukan berdasarkan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan berita acara penyerahan
awal telah ditandatangani oleh kedua
belah Pihak berdasarkan Berita Acara
Pekerjaan Selesai dari Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan (PPHP).
68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan
rincian perhitungan nilai tagihan terakhir
yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil
penelitian tagihan oleh Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran terakhir selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.
69. Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran
setiap angsuran prestasi pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajiban kontraktualnya, termasuk
penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
69.2 PPK secara tertulis memberitahukan
kepada penyedia tentang penangguhan
hak pembayaran, disertai alasan-alasan
yang jelas mengenai penangguhan
tersebut. Penyedia diberi kesempatan
untuk memperbaiki dalam jangka waktu
tertentu.
69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan
atau kelalaian penyedia.
69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK,
penangguhan pembayaran akibat
keterlambatan penyerahan pekerjaan
dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.
G. Pengawasan Mutu

70. Pengawasan PPK berwenang melakukan pengawasan dan


dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan
Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada
pihak ketiga untuk melakukan pengawasan
dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
71. Penilaian 71.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan dapat melakukan penilaian sementara
Sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh
oleh PPK penyedia.
71.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan
terhadap mutu dan kemajuan fisik
pekerjaan
72. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa
setiap Hasil Pekerjaan dan memberitahukan
penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu
yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan
dapat memerintahkan penyedia untuk
menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap
oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak.
73. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan
memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum
dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat
Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika
tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji
coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.
74. Perbaikan 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan
Cacat Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat
Mutu kepada penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu
selama Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.
74.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu
tersebut, penyedia berkewajiban untuk
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.
74.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang
ditentukan maka PPK, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan,
berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh
PPK melakukan perbaikan tersebut.
Penyedia segera setelah menerima
permintaan penggantian biaya/klaim dari
PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK
dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas
tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika
ada) atau uang retensi atau pencairan
Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika
tidak ada maka biaya penggantian akan
diperhitungkan sebagai utang penyedia
kepada PPK yang telah jatuh tempo.
74.4 PPK mengenakan Denda Keterlambatan
untuk setiap keterlambatan perbaikan
Cacat Mutu, dan mengenakan sanksi
daftarhitam kepada penyedia jika tidak
melaksanakan perbaikan Cacat Mutu.
Besaran denda keterlambatan akibat
cacat mutu ini ditentukan dalam SSKK.
75. Kegagalan 75.1 Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada
Konstruksi pelaksanaan pekerjaan dan masa
dan Kegagalan pemeliharaan, maka PPK dan/atau
Bangunan penyedia bertanggung jawab atas
kegagalan konstruksi sesuai dengan
kesalahan masing-masing.
75.2 Apabila terjadi kegagalan bangunan maka
PPK dan/atau penyedia terhitung sejak
tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir bertanggung jawab atas
kegagalan bangunan sesuai dengan
kesalahan masing-masing selama umur
konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun,
dan dalam SSKK pada umur konstruksi
agar dicantumkan lama pertanggungan
terhadap kegagalan bangunan yang
ditetapkan apabila rencana umur
konstruksi kurang dari 10 (sepuluh)
tahun.
75.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda,
gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian PPK)
sehubungan dengan klaim kehilangan
atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga
yang timbul dari kegagalan konstruksi
dan/atau kegagalan bangunan.
75.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki
oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan penyedia dalam Pasal ini.
75.5 PPK maupun Penyedia berkewajiban
untuk menyimpan dan memelihara
semua dokumen yang digunakan dan
terkait dengan pelaksanaan ini selama
umur konstruksi yang tercantum dalam
SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.

H. Penyelesaian Perselisihan

76. Penyelesaian 76.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya


Perselisihan sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul
dari atau berhubungan dengan Kontrak
ini atau interpretasinya selama atau
setelah pelaksanaan pekerjaan ini.
76.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa
antara para pihak dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui musyawarah, arbitrase,
mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Penyelesaian perselisihan atau
sengketa yang dipilih ditetapkan dalam
SSKK.
77. Itikad Baik 77.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas
saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
77.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan
perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing
pihak. Apabila selama kontrak, salah satu
pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
DINAS KESEHATAN
Jalan Raya Raci Km. 15 - Pasuruan 67153 Jawa Timur
Telp. (0343) 748909 - Fax. (0343) 747919
email : dinkes@dinkes.pasuruankab.go.id

BAB X
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK :


Nama : Pemerintah Kabupaten Pasuruan
Alamat : Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
Jl.Raya Raci (Komplek RSUD Bangil) Bangil
Pasuruan
Telepon : 0343-748909
Faksimili : 0343-747919

Penyedia:
Nama :
Alamat :
Telepon :
Faksimili :
e-mail :
B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak
Untuk PPK : MASHUDI, ST.MT
Untuk Penyedia :
Direksi Lapangan :

PPHP : Tim PPHP yang bertugas memeriksa dan


menerima hasil pekerjaan

C. Tanggal Kontrak mulai berlaku sejak:................................


Berlaku
Kontrak
D. Jenis Kontrak Kontrak berdasarkan cara pembayaran:
Kontrak Harga Satuan (unit price)
E. Jadwal
Pelaksanaan Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :
Pekerjaan 120 (Seratus dua puluh) hari kalender sejak tanggal SPMK

F. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama: 180 (seratus delapan puluh) hari
Pemeliharaan kalender setelah Penyerahan I (pertama)

G. Umur Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: 10 (sepuluh)


Konstruksi tahun sejak tanggal penanda-tanganan Berita Acara penyerahan
akhir.

H. Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan


Pengoperasian harus diserahkan selambat-lambatnya: 2 (Dua) hari kalender setelah
dan Perawatan tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
Tagihan untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14 (Empat belas) hari
kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen
penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
J. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Kabupaten
Jaminan Pasuruan
K. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK
Penyedia yang adalah:
Mensyaratkan 1.Koodinasi dengan pihak-pihak terkait
Persetujuan 2.Mengadakan Rapat-rapat lapangan
PPK atau
Pengawas Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas
Pekerjaan Pekerjaan adalah:
1.Setiap memulai pekerjaan/Bagian pekerjaan
2.apabila terjadi perubahan pekerjaan/bagian pekerjaan

L. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti


Dokumen lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan
pembatasan sebagai berikut:
1. Asbuilt drawing

M. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :


Penyerahan lapangan

N. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari APBD


Pembiayaan dengan sumber pembiayaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
(DBHCHT) tahun anggaran 2018.

O. Pembayaran Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka sebesar 20 %


Uang Muka dari Nilai Kontrak dengan ketentuan penyedia telah :
1. Menyerahkan Jaminan Uang Muka sebesar 20 % dari Nilai
Kontrak dengan Jangka waktu selama 4 (empat) Bulan.
2. Memulai pekerjaan dengan menyerahkan surat pemberitahuan
mulai kerja.
3. Menyerahkan perincian penggunaan uang muka minimal sebesar
nilai uang muka.
4. Telah dilakukan rapat persiapan pelaksanaan kontrak (PCM).
5. Menyerahkan Berita Acara Uitzet.
6. Menyerahkan Foto Dokumentasi 0 % dan telah memasang Papan
Nama Proyek.
7. Mengajukan permohonan pembayaran uang muka.

P. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Angsuran


Prestasi
Pekerjaan Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Penyedia menyelesaikan progres fisik minimal sama dengan yang
diminta;
2. Pembayaran Angsuran setelah dikurangi uang muka (Apabila ada)
3. Angsuran I (Pertama) minimal progres fisik 20% (dua puluh
presen), Adapun dokumen penunjang untuk setiap angsuran
antara lain :
- Surat Permintaan Tagihan Angsuran
- Laporan Mingguan dan harian
- Surat Rekomendasi dari konsultan pengawas
- Dokumentasi foto kemajuan pekerjaan.
4. Pembayaran 100% (seratus prosent) setelah dilakukan Penyerahan
I (P1) dengan menyerahkan Jaminan Pemeliharan sebesar 5% dari
Nilai Kontrak;
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk Penyerahan pertama
(P1):
1. Surat Permintaan Tagihan angsuran;
2. Laporan Kemajuan Pekerjaan yang telah diperiksa dan
disetujui Konsultan Pengawas/Direksi
3. Berita Acara Penyerahan I (PI) apabila telah 100%
4. Foto Dokumentasi
5. Menyerahkan Buku Direksi/pengawas apabila pekerjaan telah
100%
6. Berita Acara Rapat-rapat (apabila ada)
7. Asbuiltdrawing dan MC 100%.
8. Jaminan pemeliharaan
9. Hasil uji/tes beton

Q. [Penyesuaian (Tidak ada)


Harga]
R. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian
Kompensasi peristiwa kompensasi adalah: (Tidak ada)

S. Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 dari harga kontrak atau bagian dari
kontrak apabila bagian pekerjaan yang lain dapat difungsikan
(denda dihitung sebelum PPN dari nilai kontrak) dan batas maksimal
waktu denda sebesar 50 (lima puluh) hari kalender.
Apabila penyedia tidak dapat menyelesaikan dalam waktu denda
tersebut diatas maka penyedia dikenakan sangsi :
1. Diadakan Pemutusan Hubungan Kontrak;
2. Jaminan Pelaksanaan disetor ke Kas Negara/Daerah;
3. Mengembalikan Uang Muka atau Jaminan uang muka disetor
Ke Kas Negara/Daerah
4. Di daftar hitamkan yaitu Tidak dapat mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Republik Indonesia
berturut-turut selama 2 (dua) tahun;
T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak
dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kontrak dan di Daftar
Hitamkan;

U. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak


Perselisihan dapat diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan
lembaga penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus
Sengketa:
Pengadilan Negeri di Bangil
Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Daftar Harga Satuan Timpang, Subpenyedia, Personil Inti, dan
Peralatan

- Daftar jenis/item pekerjaan yang masuk kategori harga satuan


timpang [dicantumkan apabila ada]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika


ada) berikut uraian personilnya seperti uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil


tanggung jawab kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Peralatan khusus yang digunakan:[cantumkan jenis peralatan


khusus yang disyaratkan untuk pelaksanaan pekerjaan]
BAB XI
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
DAFTAR ISI
RKS../ISP-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan i

DAFTAR ISI SPESIFIKASI TEKNIS

BAB I : PERSYARATAN TEKNIS UMUM


I.01. L I N G K U P ….…….……………………………………....................... I-1
I.02. REFERENSI ….……….…….……………………………………........... I-1
I.03. B A H A N ………….…….……... ……………………………............ I-2
I.04. PELAKSANAAN ….…………….…….…….. …………………………….... . I-6
I.05. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN ………………………………...... I-9
I.06. KEAMANAN/ PENJAGAAN ………………………………...... I - 10

BAB II : PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN


II.01. PEKERJAAN PERSIAPAN
01.1. DIREKSI KEET ………………. ……………………………... . II - 1
01.2. KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR…………….............................. II - 1
01.3. SARANA KERJA ...………………………………………………………….... II - 1
01.4. PENGATURAN JAM KERJA ,dst ………………………………...... II - 2
01.5. PERLINDUNGAN TERHADAP,dst. ………………………..……….... II - 2
01.6. PEMBERSIHAN DAN PENEBANGAN,dst….....…………………….......... II - 2
01.7. PENJAGAAN, PEMAGARAN SEMENTARA,dst.………………………..... II - 3
01.8. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK dst. …………..... II - 3
01.9. DRAINASE TAPAK ……………. ………………………………..... II - 3
01.10. MENGADAKAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN dst. .................... II - 4
II.02. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
02.1. LINGKUP PEKERJAAN ......... ……………………………... . II - 5
02.2. PELAKSANAAN .....................…………….............................. II - 5
02.3. HASIL BONGKARAN ................................……………………….... II - 6
II.03. PEKERJAAN TANAH UNTUK LAHAN BANGUNAN
03.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH ......... ……………………………... . II - 7
03.2. URUGAN PASIR PADAT .....................…………….............................. II - 8
03.3. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN ....……………………….... II - 10

BAB III : PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG MINI PILE


01.1. PENJELASAN UMUM ....……………. ……………………………... .. III - 1
01.2. MATERIAL / BAHAN .....................…………….............................. III - 2
01.3. METODE PELAKSANAAN ...…………………………………………….... III - 2
01.4. PEKERJAAN TAMBAH KURANG ........................................................ III - 4
DAFTAR ISI
RKS../ISP-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan ii

BAB IV : PEKERJAAN STRUKTUR


IV.01. PEKERJAAN BETON BERTULANG
01.1. LINGKUP PEKERJAAN ....……………. ……………………………... .. IV - 1
01.2. PERATURAN-PERATURA .....................……………............................... IV - 1
01.3. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN ...……………………………….... IV - 1
01.4. PERSYARATAN BAHAN ....................................................................... IV - 2
01.5. PENGUJIAN BAHAN ....……………. ……………………………... .. IV - 4
01.6. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN ..……………............................... IV - 8
01.7. PEMADATAN BETON ......................……………………………….... IV - 9
01.8. TEMPERATUR BETON SEGAR ......................................................... IV - 10
01.9. PERAWATAN BETONN ....................................................................... IV - 10
01.10. CARA UNTUK MENGHINDARI KERETAKAN ...................................... IV - 11
01.11. ADUKAN BETON YANG DIBUAT DITEMPAT ...…............................... IV - 12
01.12. BESI BETON ......................……………………………….... IV - 12
01.13. TOLERANSI DEMENSI dst.... ......................................................... IV - 14
01.14. PEMASANGAN ALAT-ALAT DI DALAM BETON/SPARING ................... IV - 14
01.15. ACUAN / BEKISTING ....................................................................... IV - 14
IV.02. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
02.1. SYARAT-SYARAT UMUM …………………........................................... IV - 18
02.2. B A H A N …………………………................................ IV - 20
02.3. PELAKSANAAN DAN SISTEM PEMASANGAN ……………..……….... . IV - 20

BAB V : PEKERJAAN ARSITEKTUR


01.1. KETENTUAN UMUM ……………………………………………...... V-1
01.2. PEKERJAAN PASANGAN ……………………………………..……....... V-4
01.3. PEKERJAAN PLESTERAN SEMEN …………….…………............... V-6
01.4. PEKERJAAN LANTAI ....................................................…….......... V-9
01.5. PEKERJAAN PENUTUP ATAP......................................…………………. V - 12
01.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING ............................. …………....... V - 15
01.7. PEKERJAAN BESI ..................................... ............………....... V - 16
01.8. WATERPROOFING .......................................................................... V - 18
01.9. PEKERJAAN DRAINASE & BOX CULVERT ....................................... V - 22

BAB VI : PEKERJAAN MEKANIKAL


VI.01. U M U M
01.1. STANDARD DAN PERATURAN-PERATURAN ................................... VI - 1
01.2. GAMBAR-GAMBAR ........................................................................... VI - 1
01.3. PERIJINAN ........................................................................... VI - 2
01.4. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN .......................................... VI - 2
01.5. RAPAT LAPANGAN DAN KOORDINASI .......................................... VI - 2
01.6. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS .......................................... VI - 2
01.7. LAPORAN LAPORAN .........................….…………………………….... VI - 3
01.8. PELAKSANAAN PEMASANGAN ..........……………………………..... V-3
01.9. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN …....................... VI - 3
01.10. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN ..……………………. VI - 3
DAFTAR ISI
RKS../ISP-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan iii

01.11. TESTING DAN COMMISSIONING ...........…………………………........ VI - 4


01.12. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN ...………………... VI - 4

VI.02. SISTEM PERPIPAAN


02.1. U M U M ........................................................................................ VI - 5
02.2. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN ................................................... VI - 5
02.3. PERSYARATAN PEMASANGAN ................................................... VI - 8
02.4. PENGUJIAN .................................................................................... VI - 13
02.5. PENGECATAN .................................................................................... VI - 14
02.6. LABEL KATUP .................................................................................... VI - 15
02.7. KODE WARNA PENGECATAN ............................................................. VI - 14

VI.03. PEKERJAAN SISTEM AIR BERSIH


03.1. SISTEM AIR BERSIH DAN LINGKUP PEKERJAAN ........................... VI - 16
03.2. TANGKI PERSEDIAAN AIR DINGIN ................................................... VI - 16

VI.04. PEKERJAAN SISTEM AIR LIMBAH


04.1. SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH .............................................. VI - 18
04.2. PERALATAN UTAMA ...................................................................... VI - 18
04.3. PERSETUJUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT ..................................... VI - 23

VI.05. PEKERJAAN SISTIM PENANGKAL PETIR


05.1. U M U M ....................................... VI-25
05.2. BAHAN / MATERIAL ....................................... VI-25
05.3. PELAKSANAAN ........................................ VI-26
05.4. PENGUJIAN ......................................... VI-27

BAB VII : OUTLINE SPECK .......................................................................................... VII-1

PENUTUP
Pekerjaan Arsitektur
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-1

BAB V : PEKERJAAN ARSITEKTUR

01.1. KETENTUAN UMUM


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu serta cara kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pada spesifikasi teknis ini diatur seluruh pekerjaan berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat daerah, nasional, maupun internasional, serta
berdasarkan jenis bahan / material, cara pelaksanaan (metoda) dan sistem yang
dibutuhkan.
3. Seluruh pekerjaan akan dikelola (manager) oleh Tim Teknis , yaitu dalam hal Koordinasi
dan Pengawasan, mencakup Mutu hasil kerja (Kualitas), Waktu pelaksanaan (Schedule)
dan Pembiayaan.
4. Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan estetika, penentuan warnanya harus
dikonsultasikan dengan Direksi/ Pengawas terlebih dahulu serta mendapat persetujuan
dari Owner.

b. Peraturan-peraturan yang dipakai ;


1. Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai.
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia ; SNI 03-1734-1989.
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia : SNI 03-0675-1989
4. Peraturan Semen Portland Indonesia : SNI 15-2049-2004
5. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
6. Ketentuan-ketentuan Umum untuk Pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Umum (A.V.)
No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 14571.
7. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Direksi/ Pengawas.
8. Standard Normalisasi Jerman (D.I.N.).
9. American Society for Testing and Material (A.S.T.M.).
10. American Concrete Institute (A.C.I.).
11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SNI 15-2049-2004 dan ASTM C 1500-78A.
12. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SNI 03-1750-1990.
13. Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SNI 03-1750-1990.
14. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AVGNOR P18-303 dan NZS-
3121/1974.
15. Pengendalian seluruh pekerjaan beton ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971
(NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8).
16. Pengendalian pekerjaan keramik harus sesuai dengan peraturan ASTM, NI-129, PUBI
1982 pasal 31 dan SNI 03-4876-1998.
Pekerjaan Arsitektur
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-2

17. Pengendalian seluruh pekerjaan karpet harus sesuai dengan peraturan-peraturan


ASTM-D-2858 dan ASTM-E-648 dan sesuai ketentuan-ketentuan dari pabrik.
18. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun
1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan SNI 03-6839-2002.
19. Pengendalian seluruh pekerjaan cat, harus memenuhi ketentuan-ketentuan pabrik
bersangkutan dan persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.
20. Bahan cat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 53, BS No. 3900:1970/1971, AS.K-41 dan NI.4, serta mengikuti ketentuan
pabrik bersangkutan.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua jenis pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan kepada Tim Teknis
untuk diperiksa yang selanjutnya dimintakan persetujuan kepada Direksi/ Pengawas.
2. Semua material, terutama finishing utama sebelum dikerjakan, Kontraktor harus
mengajukan 2 atau 3 buah contoh produk yang setara kepada Direksi/ Pengawas untuk
didiskusikan dengan Perencana, selanjutnya Perencana mengajukan material tersebut
kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya.
3. Hal-hal yang bertalian erat dengan estetika seperti : warna cat, keramik, batu tempel,
politur dan sebagainya harus mendapat persetujuan dari Arsitek terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
4. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif
dari pabrik material yang bersangkutan termasuk mengajukan cara perawatan/
maintenance seluruh bahan/ material bangunan sebagai informasi bagi Direksi/
Pengawas dan untuk dapat digunakan dikemudian hari oleh Pemilik.
5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi dibutuhkan agar dapat
melakukan penyelesaian/ penggantian dalam suatu pekerjaan, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi/ Pengawas.
6. Semua material yang dikirim ke site/ lapangan harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong/ kaleng yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
7. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site/ lapangan yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi/ Pengawas. Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan/ perbedaan diselesaikan.
Pekerjaan Arsitektur
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-3

10. Setiap produk yang diajukan oleh Kontraktor harus dilengkapi dengan cara perawatan/
maintenance dari produk tersebut yang meliputi :
- sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik yang bersangkutan ;
- sesuai dengan persyaratan / peraturan setempat ;
- disetujui oleh Direksi/ Pengawas .

d. Untuk setiap pekerjaan cat, maka Kontraktor atau aplikator :


1. Harus memberi surat penunjukkan/ rekomendasi dari pabrik cat yang bersangkutan
sebagai applicator ;
2. Harus melakukan pengecatan secara full system ;
3. Harus mengajukan system pengecatan dan jenis cat ;
4. Harus mengajukan urutan kerja ;
5. Harus mengajukan bukti pesanan kepada pabrik cat sesuai jumlah kebutuhan proyek;
6. Harus memberikan surat jaminan supply dari pabrik cat sampai proyek selesai ;
7. Harus memberikan surat jaminan mutu berbentuk sertifikat garansi yang dikeluarkan oleh
pabrik cat (produsen) yang ditandatangani Direktur Perusahaan dengan dilampiri Surat
Pengantar dari Main Kontraktor.
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-1

BAB I : PERSYARATAN TEKNIS UMUM

I.01. L I N G K U P.
01.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk :
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II DINAS KESEHATAN KABUPATEN
PASURUAN yang meliputi :
Dengan uraian pekerjaan sbb:
a. Pekerjaan Urugan
b. Pekerjaan Pondasi
c. Pekerjaan Struktur

Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan/ dilihat dan tercantum
pada Bill Of Quantity (BQ).

01.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup pekerjaan
yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Pengadaan bahan/ material
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai kebutuhan lingkup pekerjaan yang ditugaskan
d. Koordinasi dengan Kontraktor/ pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan pada
bagian pekerjaan yang ditugaskan
e. Penjagaan kebersihan, kerapian dan keamanan area kerja
f. Pembuatan as built drawing (gambar terlaksana)

01.3. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan Persyaratan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan teknis untuk
seluruh pekerjaan sebagaimana dijelaskan dalam satu atau lebih dari satu dokumen berikut :
a. Gambar-gambar pelelangan/ pelaksanaan termasuk perubahannya
b. Persyaratan teknis umum/ pelaksanaan pekerjaan/ bahan
c. Rincian volume pekerjaan/ rincian penawaran
d. Dokumen-dokumen pelelangan/ pelaksanaan yang lain
01.4. Dalam hal dimana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan diatas, maka bagian
dari Persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.

I.02. REFERENSI.
02.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Standard Nasional Indonesia (SNI),
maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan
bersangkutan antara lain :
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-2

o SNI 03-1734-1989 PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA


o SNI 03-1729-2002 PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
o SNI 03-1729-2002 PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA
o SNI 15-2049-2004 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA
o SNI 03 -6481-2000 PERATURAN PLUMBING INDONESIA
o STANDARD NASIONAL INDONESIA (SNI)
o ASTM, JIS das lain sebagainya yang dianggap berhubungan dengan bagian-bagian
pekerjaan ini.

Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standard- standard tersebut, maupun
Standard Nasional lainnya, maka berlaku standard-standard Internasional untuk pekerjaan
tersebut atau setidaknya berlaku standard Persyaratan Teknis dari negara asal bahan/
peralatan bersangkutan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.
02.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur dalam
Persyaratan Teknis Umum/ Khusus maupun salah satu dari ketentuan yang disebut
diatas, maka atas bagian pekerjaan tersebut Kontraktor harus mengajukan salah satu dari
persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati oleh Direksi/ Pengawas untuk dipakai
sebagai patokan persyaratan teknis :
a. Standard/ norma/ kode/ pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Assosiasi Profesi/ Assosiasi
Produsen/ Lembaga Pengujian atau Badan-badan lain yang berwenang/ berkepentingan
atau Badan yang bersifat Internasional atau Nasional dari Negara lain, sejauh bahwa hal
tersebut mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.
b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari Lembaga Pengujian yang
diakui secara Nasional/ Internasional.

I.03. B A H A N.
03.1. Baru/ Bekas.
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam/ untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas dalam
komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan/ dilarang digunakan.

03.2. Tanda Pengenal.


a. Dalam hal dimana pabrik/ produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk produk
bahan yang dihasilkannya, baik berupa cap/ merk dagang pengenal pabrik/ produsen
ataupun sebagai pengenal kwalitas/ kelas/ kapasitas, maka semua bahan dari pabrik/
produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengadung
tanda pengenal tersebut.
b. Khusus untuk bahan pekerjaan instalasi (penerangan, plumbing, dll.) kecuali ditetapkan
lain oleh Direksi/ Pengawas. bahan sejenis dengan fungsi yang sama harus diberi tanda
pengenal untuk membedakan satu bahan dari bahan yang lain. Tanda pengenal ini bisa
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-3

berupa warna atau tanda-tanda lain yang mana harus sesuai referensi tersebut diatas
atau dalam hal dimana tidak/ belum ada pengaturan yang jelas mengenai hal ini, harus
dilaksanakan sesuai petunjuk dari Direksi/ Pengawas.

03.3. Merk Dagang dan Kesetaraan.


a. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/ produk didalam Persyaratan Teknis
Umum, secara umum harus diartikan sebagai persyaratan kesetaraan kwalitas penampilan
(performance) bahan/produk tersebut, dinyatakan dengan kata "atau setara".
b. Kecuali secara khusus disyaratkan lain, maka penggunaan bahan/ produk lain yang dapat
dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setara dengan bahan/ produk yang
memakai merk dagang yang disebutkan, dapat diterima sejauh untuk itu telah diperoleh
sebelumnya persetujuan Direksi/ Pengawas/ kesetaraan tersebut.
c. Penggunaan bahan/ produk yang disetujui sebagai "setara” tidak dianggap sebagai
perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan produk yang disebut
merk dagangnya akan diabaikan.
d. Sejauh memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi dalam Negeri
lebih diutamakan.
03.4. Penggantian (Substitusi).
a. Kontraktor/ Supplier bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan/ produk
dengan sesuatu bahan/ produk lain dengan penampilan yang setara dengan yang
dipersyaratkan.
b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan harga yang ada
dengan bahan/ produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan
pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan Kontraktor/ Supplier
untuk mendapatkan bahan/ produk yang disyaratkan, maka perubahan pekerjaan
yang bersifat penambahan biaya dianggap tidak ada.
2. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati Direksi/ Manajemen Konstruksi
sebagai masukan (input) baru yang menyangkut nilai tambah, maka perubahan
pekerjaan yang mengakibatkan biaya tambah diperkenankan.
03.5. Persetujuan Bahan.
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar
sebelum sesuatu bahan/produk akan dibeli/dipesan/diprodusir, harus dimintakan
persetujuan Direksi/ Pengawas atau kesesuaian dari bahan/ produk tersebut pada
Persyaratan Teknis, yang mana akan diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan
pada contoh/ brosur dari bahan/ produk yang bersangkutan untuk diserahkan
kepada Direksi/ Pengawas.
b. Penolakan bahan dilapangan karena diabaikannya prosedur diatas sepenuhnya
merupakan tanggung jawab Kontraktor/ Supplier, atau mana tidak dapat diberikan
pertimbangan keringanan apapun.
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-4

c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/ brosur seperti tersebut diatas tidak
melepaskan tanggung jawab Kontraktor/ Supplier dari kewajibannya dalam Perjanjian
Kerja ini untuk mengadakan bahan/ produk yang sesuai dengan persyaratannya, serta
tidak merupakan jaminan akan diterima/ disetujuinya seluruh bahan/ produk tersebut
dilapangan, sejauh dapat dibuktikan bahwa tidak seluruh bahan/ produk yang digunakan
sesuai dengan contoh brosur yang disetujui.

03.6. Contoh.
Pada waktu meminta persetujuan bahan/ produk kepada Direksi/ Pengawas harus
menyertakan contoh dari bahan/ produk tersebut dengan ketentuan :
a. Jumlah Contoh.
1. Untuk bahan/ produk bila tidak dapat diberikan sesuatu sertifikat pengujian yang
dapat disetujui/diterima Direksi/ Pengawas sehingga perlu diadakan pengujian kepada
Direksi/ Pengawas harus diserahkan sejumlah bahan produk sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam standard prosedur pengujian, untuk dijadikan
benda uji guna diserahkan pada Badan/ Lembaga Penguji yang ditunjuk oleh Direksi/
Pengawas.
2. Untuk bahan/ produk atau mana dapat ditunjukkan sertifikat pengujian yang dapat
disetujui/ diterima oleh Direksi/ Pengawas, kepada Direksi/ Pengawas harus
diserahkan 3 (tiga) buah contoh yang masing-masing disertai dengan salinan sertifikat
pegujian yang bersangkutan.
b. Contoh yang Disetujui.
1. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi/ Pengawas atau contoh yang telah
memperoleh persetujuan dari Direksi/ Pengawas harus dibuat suatu keterangan
tertulis mengenai persetujuannya dan disamping itu oleh Direksi/ Pengawas harus
dipasang tanda pengenal persetujuan pada 3 (tiga) buah contoh yang semuanya
dipegang Direksi/ Pengawas.
Bila dikehendaki, Kontraktor/ Supplier dapat meminta sejumlah tambahan dari contoh
berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan persetujuan untuk
kepentingan dokumentasi sendiri.
Dalam hal demikian jumlah contoh yang harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas
harus ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan tambahan tersebut.
2. Pada waktu Direksi/ Pengawas sudah tidak lagi membutuhkan contoh yang disetujui
tersebut untuk pemeriksaan bahan produk bagi pekerjaan, Kontraktor berhak
meminta kembali contoh tersebut untuk dipasangkan pada pekerjaan.

c. Waktu Persetujuan Contoh


1. Adalah tanggung jawab dari Kontraktor/ Supplier untuk mengajukan contoh pada
waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atau contoh tersebut tidak
akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan.
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-5

2. Untuk bahan/ produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetaraan pada
suatu merk dagang tertentu, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi/ Pengawas dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja.
Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan keputusan tambahan
diluar Persyaratan Teknis (seperti penentuan model, warna dll) maka seluruh
keputusan akan diberikan dalam waktu tak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja.
3. Untuk bahan produk yang masih harus dibuktikan kesetaraannya dengan sesuatu
merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi/ Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak dilengkapinya
pembuktian kesetaraan.
4. Untuk bahan/ produk yang bersifat pengganti (substitusi), keputusan persetujuan akan
diberikan oleh Direksi/ Pengawas dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya
dengan lengkap seluruh bahan-bahan pertimbangan.
5. Untuk bahan/ produk yang bersifat peralatan/ perlengkapan atau produk lain yang
karena sifat/ jumlah/ harga pengadaannya tidak memungkinkan untuk diberikan contoh
dalam bentuk bahan/ produk jadi permintaan persetujuan bias diajukan berdasarkan
brosur produk tersebut, yang harus dilengkapi dengan :
- Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik/ produsen
- Surat-surat seperlunya dari agen/ importir, sesuai keagenan, surat jaminan
suku cadang dan jasa purna penjualan (after sales service) dan lain-lain.
- Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lain-lain.
- Sertifikat pengujian, penetapan kelas dan dokumen-dokumen lain sesuai
petunjuk Direksi/ Pengawas
6. Jika setelah lewat waktu yang ditetapkan, keputusan atau contoh dari bahan/ produk
yang diajukan belum didapat tanpa pemberitahuan apapun dari Direksi/ Pengawas,
dengan sendirinya dianggap bahwa contoh yang diajukan telah disetujui oleh Direksi/
Pengawas.

03.7. Penyimpanan Bahan.


a. Persetujuan atau suatu bahan/ produk harus diartikan sebagai perijinan untuk
memasukkan bahan/ produk tersebut dengan tetap dalam kondisi layak untuk pakai.
Jika selama itu ternyata bahwa bahan/ produk menjadi tidak layak pakai dalam pekerjaan,
Direksi/ Pengawas berhak untuk memerintahkan :
1. Bahan/Produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali layak untuk dipakai.
2. Dalam hal perbaikan tak dimungkinkan, bahan/ produk tersebut segera dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan selama 2x24 jam untuk diganti yang memenuhi syarat.
b. Untuk bahan/ produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu penyimpanannya
harus dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut yang mana harus dinyatakan
dengan tanda pengenan dengan ketentuan sebagai berikut :
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-6

1. Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama penggunaan.
2. Berukuran minimal 40 x 60 cm
3. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah
4. Diletakkan ditempat yang mudah terlihat
c. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian, sehingga
bahan yang lebih dulu masuk, lebih dulu pula dikeluarkan untuk pekerjaan.

I.04. PELAKSANAAN.
04.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda tanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
kedua belah pihak, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas sebuah
"Network Planning” mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini dalam diagram mana dinyatakan pula urutan logis serta kaitan/ hubungan
antara seluruh kegiatan tersebut.
b. Kegiatan Kontraktor selama pengadaan/pembelian serta waktu pengiriman/pengangkutan :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan/ pembantu.
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan Kontraktor selama waktu fabrikasi, pemasangan dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja.
f. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Direksi/ Pengawas akan memeriksa rencana kerja Kontraktor dan memberikan tanggapan
atas itu dalam waktu 2 (dua) minggu.
i. Kontraktor harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja jika Direksi/
Pengawas meminta diadakan perbaikan/ penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling
lambat 4 (empat) hari sebelum dimulai waktu pelaksanaan.
j. Kontraktor tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan/ pekerjaan sebelum ada
persetujuan dari Direksi/ Pengawas atas rencana kerja ini.
Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi/ Pengawas telah melalaikan kewajiban untuk
memeriksa rencana kerja tersebut pada waktu, maka kegagalan Kontraktor untuk mulai
pekerjaan yang belum ada persetujuan tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

04.2. Gambar Kerja (Shop Drawings).


a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawings)
belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana,
Kontraktor wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang secara rinci akan
memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.
b. Format gambar kerja harus sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapat persetujuan atas
gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga).
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-7

d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemesanan bahan atau pelaksanaan pekerjaan dimulai.

04.3. Ijin Pelaksanaan.


Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib
mengajukan kepada Direksi/ Pengawas dilampiri gambar kerja yang disetujui
Ijin pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan Kontraktor untuk melaksanakan pada
bagian pekerjaan tersebut.

04.4. Contoh Pekerjaan (Mock Up).


Bila pekerjaan atau dikehendaki oleh Direksi/ Pengawas, Kontraktor wajib menyediakan
sebelum pekerjaan dimulai.

04.5. Rencana Mingguan dan Bulanan.


a. Selambat-lambatnya setiap hari Sabtu dalam masa dimana pelaksanaan pekerjaan
berlangsung, Kontraktor wajib untuk menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas suatu
rencana mingguan yang berisi rencana pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan
yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Kontraktor wajib
menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas suatu rencana bulanan yang menggambarkan
dalam garis besarnya, berbagai rencana pelaksanaan dari berbagai bagian
pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.
c. Kelalaian Kontraktor untuk menyusun dan menyerahkan rencana mingguan maupun
bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi/ Pengawas
dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Kontraktor wajib untuk memberitahu
Direksi/ Pengawas paling sedikit 2 x 24 jam sebelumnya.

04.6. Kwalitas Pekerjaan.


Pekerjaan harus dilakukan dengan kwalitas pengerjaan terbaik untuk pekerjaan tersebut.

04.7. Pengujian Hasil Pekerjaan.


a. Kecuali dipersyaratkan lain/khusus, maka semua pekerjaan akan diuji dengan tolok ukur uji
yang ditentukan dalam referensi yang ditetapkan dari Persyaratan Teknis Umum ini.
b. Kecuali ditentukan lain/ khusus, maka Badan/ Lembaga yang akan melakukan pengajuan
dipilih atau disetujui Direksi/ Pengawas, Badan Penguji milik Pemerintah atau yang diakui
Pemerintah/ Badan lain yang oleh Direksi/ Pengawas dianggap memiliki obyektivitas dan
integritas yang menyakinkan.
Atau hal yang terakhir ini Kontraktor/ Supplier tidak berhak mengajukan sanggahan.
c. Semua biaya pengujian seperti yang disyaratkan menjadi beban Kontraktor.
d. Dalam hal dimana Kontraktor tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari Badan Penguji
yang ditunjuk oleh Direksi, Kontraktor berhak mengadakan pengujian tambahan pada
Lebaga/ Badan lain yang memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut diatas
untuk mana seluruh pembiayaannys ditanggung sendiri oleh Kontraktor.
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-8

e. Jika ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan
kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
1. Memilih Badan/ Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan bersama.
2. Melakukan pengujian ulang pada Badan/ Lembaga Penguji pertama atau kedua
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
- Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi/ Pengawas dan
Kontraktor maupun wakilnya.
- Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapn dari alat-alat penguji.
3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua belah pihak
sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Jika hasil uji ulang mengkonfirmasi kesimpulan dari hasil pengujian pertama, maka
semua akibat langsung/tidak langsung dari adanya semua pengujian ulang menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
5. Jika hasil uji ulang menunjukkan ketidak tepatan kesimpulan dari pengujian yang
pertama dan membenarkan kesimpulan dari hasil pengujian yang kedua, maka :
- 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji tersebut, atas pilihan Kontraktor akan diperlakukan
sebagai pekerjaan tambah.
- Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan/ pengulangan
pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan
bersangkutan dan bagian lain yang terkena akibatnya, penambahan mana
besarnya adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi.
04.8. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lain yang mana
secara visual menghalangi Direksi/ Pengawas untuk memeriksa bagian pekerjaan yang
terdahulu, Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/ Pengawas mengenai rencana
melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi bagian pekerjaan tersebut,
sedemikian sehingga Direksi/ Pengawas berkesempatan melakukan pemeriksaan pada
bagian tersebut dengan wajar untuk dapat disetujui kelanjutan pengerjaannya.
b. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan tersebut, memberi hak kepada Direksi/
Pengawas dikemudian hari menuntut pembongkaran kembali pekerjaan tersebut, guna
memeriksa hasil pekerjaan sebelumnya dan biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Dalam hal laporan telah disampaikan dan Direksi tidak mengambil langkah-langkah
penyelesaian pemeriksaan, maka setelah lewat 2 (dua) hari kerja sejak dilaporankan,
Kontraktor berhak melanjutkan pelaksanaan dan menganggap Direksi telah menyetujui.
d. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi/ Pengawas atau suatu pekerjaan, tidak melepas
Kontraktor dari kewajibannya melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian.
e. Walau telah diperiksa dan disetujui Direksi/Pengawas, Kontraktor masih dapat diperintah
untuk membongkar bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan lain guna
pemeriksaan bagian pekerjaan yang tertutupi.
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-9

04.9. Kebersihan dan Keamanan.


a. Kontraktor bertanggung jawab menjaga agar area kerja dalam keadaan rapih dan bersih.
b. Kontraktor bertanggung jawab atau keamanan diarea kerja, termasuk jika diperlukan
tenaga, peralatan atau tanda-tanda khusus.

I.05. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN.


05.1. Dokumen Terlaksana (As Build Documents).
a. Setiap penyelesaian pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun Dokumen Terlaksana terdiri :
1. Gambar-gambar terlaksana (as built drawing)
2. Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah dilaksanakan
b. Dikecualikan dari kewajiban diatas adalah Kontraktor untuk pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Supply bahan, perlengkapan/ peralatan kerja
c. Dokumen terlaksana bisa disusun dari :
1. Dokumen pelaksanaan
2. Gambar-gambar perubahan
3. Perubahan persyaratan teknis
4. Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai petunjuk Direksi/
Pengawas
d. Dokumen terlaksana harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran banyak, utilitas dan
pekerjaan lain dengan sistim jaringan secara operasional dibutuhkan identifikasi yang
bersifat lokatif, dokumen terlaksana ini harus dilengkapi dengan daftar pesawat/instalasi/
peralatan/ perlengkapan yang mengidentifikasi lokasi dari masing-2 barang tersebut.
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Direksi/ Pengawas, Kontraktor harus membuat dokumen
terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Kontraktor tidak dibenarkan membuat/ menyimpan salinan atau copy dari dokumen
terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.
05.2. Penyerahan.
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas
a. 2 (dua) set dokumen terlaksana
b. Untuk peralatan/ perlengkapan
- 2 (dua) set pedoman operasi (operation manual)
- Suku cadang sesuai yang dipersyaratkan.
c. Untuk berbagai macam :
- Semua kunci orisinil disertai "Construction Key” (bila ada)
- Minimum 1 (satu) set kunci duplikat
d. Dokumen-dokumen (surat ijin, tanda pembayaran cukai, surat fiskal pajak, dan lain-lain)
e. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee/ Warranty sesuai uang dipersyaratkan
f. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-10

I.06. KEAMANAN/ PENJAGAAN.


06.1. Untuk keamanan, Kontraktor wajib mengadakan penjagaan bukan saja pada pekerjaannya,
juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan, jalan, pagar, pohon existing.
06.2. Kontraktor berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada, jika bangunan yang
telah ada terjadi kerusakan akibat pekerjaan ini, maka Kontraktor berkewajiban untuk
memperbaiki/ membetulkan sebagaimana mestinya.
06.3. Kontraktor harus menyediakan penerangan yang cukup dilapangan, terutama pada waktu
lembur, jika Kontraktor menggunakan aliran listrik dari bangunan/ komplek, diwajibkan bagi
Kontraktor untuk memasang meter sendiri untuk menetapkan sewa listrik yang dipakai.
06.4. Kontraktor harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran debu agar tidak mengurangi
kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan ataupun prasarana yang telah ada.
06.5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk pembangunan
pekerjaan sementara sesuai dengan ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian
sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap ketentraman penduduk atau jalan yang
harus digunakan jalan perorangan atau umum, milik Pemberi Tugas ataupun milik pihak
lain. Kontraktor harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala tuntutan ganti rugi
sehubungan dengan hal tersebut diatas.
06.6. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan/ jembatan akibat dari lalu lalang
peralatan/kendaraan yang dirgunakan untuk angkutan bahan/ material keperluan proyek.
06.7. Jika Kontraktor memindah alat pelaksanaan, mesin berat atau alat berat dari bagian
pekerjaan, melalui jalan raya/ jembatan yang bisa mengakibatkan kerusakan. Jika Kontraktor
akan membuat perkuatan, maka hal tersebut harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan
Intansi berwenang. Biaya perkuatan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan Pasangan
RKS../ISP-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V..-4

01.2. PEKERJAAN PASANGAN


a. Penjelasan Umum
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan masing-masing pekerjaan sehingga
mendapatkan hasil yang baik dan sempurna.
2. Penggunaan masing-masing jenis pasangan dapat dilihat pada gambar rencana ataupun
petunjuk/ perintah Direksi/ Pengawas.
3. Pengendalian Pekerjaan :
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :
- SNI 03-6882-2002,
- SNI 03-4166-1996
b. Pasangan Batu Bata.
1. Lingkup Pekerjaan.
Pasangan batu bata dilaksanakan untuk dinding/tembok gedung, pondasi ringan,
saluran, bak-bak bunga, ataupun pasangan batu bata lainnya yang ditunjuk pada
gambar rencana, pekerjaan pasangan batu bata dilaksanakan dari lantai dasar sampai
dengan lantai atap.
2. Bahan.
2.1. Batu bata yang dikehendaki adalah batu bata lokal yang berkualitas baik yaitu
dengan hasil pembakaran yang matang berukuran sama kira-kira 6x12x20 cm
tidak boleh terdapat pecah-pecah (melebihi 20 %) dan tidak diperbolehkan
memasang bata yang pernah dipakai.
2.2. Sebagai Semen dan Pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama dengan
kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
2.3. Kecuali ditentukan lain semua pasangan batu bata dipasang dengan perekat
dengan campuran 1pc:5ps dengan pencair air, sedang untuk pasangan batu
bata yang dikehendaki harus kedap air (trasram, dinding kamar mandi/WC,
pasangan rolag, pasangan untuk saluran, dan tempat lain yang ditunjuk dalam
gambar) dibuat dengan campuran perekat 1pc:3ps.
3. Pelaksanaan.
3.1. Dimana diperlukan menurut Direksi, pemborong harus membuat shop
drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan.
3.2. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan.
Adukan dilaksanakan sesuai standart spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk Direksi/ Pengawas.
3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar arsitektur terutama gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/ tinggi/ peil dan bentuk profilnya.
Pekerjaan Pasangan
RKS../ISP-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V..-5

3.4. Pasangan batu bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh
terdapat retak-retak, dipasang dengan fungsi, ukuran ketebalan dan
ketinggian yang ditentukan dalam gambar rencana.
3.5. Mencampur Perekat.
Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujuh atau
dicampur dengan tangan pada permukaan yang keras, dilarang memakai
perekat yang sudah mulai mengeras untuk dipakai lagi.
3.6. Sebelum dimulai pemasangan batu bata harus direndam lebih dahulu dengan
air dan permukaan yang akan dipasang harus basah juga dan untuk semua
sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar penyelesaian dinding/
plesteran dapat melekat dengan baik, sedang dimana ada pertemuan kosen
kayu dengan tembok harus diberi nat selebar 1 cm dan dalam 1cm.
3.7. Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1,00 m
untuk setiap harinya.
3.8. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama
sekali tidak diperkenankan.
3.9. Pasangan tembok dipasang seluas 12,00 m2, bila lebih harus dipasang beton
praktis ukuran penampang 15 x 15 cm dengan tulangan 4 d.10, beugel d.6-20.
3.10. Pada semua sambungan-sambungan vertikal dari kolom beton dengan dinding,
Pemborong harus memberi batang tulangan dari baja lunak yang berdiameter 8
mm panjang 50 cm (15 cm /dibengkok masuk pada beton dan 35 cm/ lurus
masuk pada pasangan. dan dipasang setiap jarak 50 cm.
3.11. Pasangan batu bata 1pc:2ps sebagai pasangan dibawah permukaan
tanah/lantai harus diberapen dengan adukan 1pc:3ps.
3.12. Syarat-syarat penerimaan :
- Pasangan batu bata dapat diterima/ diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal dinding seluas 12 m² tidak lebih dari 0.5 cm (sebelum
diaci/diplester).
- Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum
diaci/diplester) .
3.13. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
Plesteran Semen
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V..-6

01.3 PEKERJAAN PLESTERAN SEMEN


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata pada ke dua sisi
bidangnya (dalam dan luar), plesteran dinding beton, pengisi dan perekat pada
pemasangan bahan finishing, serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala macam kotoran, serta harus melalui ayakan # 1,6 – 2,0 mm.
2. Untuk area yang tidak memakai finishing bahan lain, dipakai campuran DURACOAT
dengan pemakaian sesuai dengan standard pabrik yang bersangkutan, agar dapat
diperoleh sifat tahan / kedap air (watertight).
3. Pada pemasangan aduk / spesi agar menggunakan :
Pada setiap pertemuan 2 (dua) bahan yang berbeda, seperti : pertemuan kolom dinding
bata, plat beton dinding bata, kolom baja yang difinish plaster dan sebagainya untuk
menghindarkan retak rambut, diberikan nat dengan lebar nat 5 mm dan dalamnya 5 mm.
4. Pada area tempat terjadi pertemuan bahan yang berbeda (misalnya : kolom beton-bata
atau balok beton-bata) dipasang kawat ayam dengan overlap yang cukup untuk
mencegah keretakan.
5. Finishing plesteran menggunakan cat sesuai gambar, seperti dinyatakan dalam RKS
Pekerjaan Pengecatan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir, kecuali pada
dinding batu bata semen raam / rapat air.
2. Pada dinding batu bata semen raam / rapat air diplester dengan aduk campuran 1 PC : 3
pasir (yang dilakukan pada sekeliling dinding ruang toilet, dinding eksterior, dan bagian-
bagian yang ditentukan / disyaratkan dalam detail gambar.
3. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas dari lumpur serta material tidak
terpakai lainnya, diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan ø 3 mm seperti yang
dipersyaratkan.
4. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya
dan disetujui Direksi/ Pengawas.
5. Semen Portland yang dikirim ke site / lapangan harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya,
dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
Plesteran Semen
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V..-7

6. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. Tempat
penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai
dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
7. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi/ Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan di tempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
10. Tebal plesteran 15 mm dengan hasil ketebalan dinding finish 150 mm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 mm harus diberi
kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran, pada bagian
pekerjaan yang diijinkan Direksi/ Pengawas.
11. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, seperti kosen dan pekerjaan lainnya,
harus dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 5 mm dan dalam 5 mm, kecuali bila
ditentukan lain.
12. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen. Acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul),
sehingga siap untuk dicat atau difinish wall paper.
13. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat.
14. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai.
15. Pada pertemuan antara dinding bata dengan komponen beton struktur, harus diberi tali
air sedalam 3 cm selebar 1 cm, kemudian kedalaman tali air tersebut disisipkan styrom
foam 1 x 2 cm dan bagian terluar diisi dengan silicon rubber sealant.

16. Khusus untuk permukaan beton yang akan diplester, maka :


- Seluruh permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dengan cara
dipahat halus.
Plesteran Semen
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V..-8

- Sebelum plesteran dilakukan, seluruh permukaan beton yang akan diplester,


dibersihkan dari segala kotoran, debu dan minyak serta disiram / dibasahi dengan air
semen.
- Plesteran beton dilakukan dengan aduk kedap air campuran 1 PC : 3 pasir.
- Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan
seperti yang disyaratkan.
Lantai keramik
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-9

01.4 PEKERJAAN LANTAI


4.1. Pekerjaan Lantai Granitile & Keramik
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pekerjaan lantai keramik dan Granitile dilakukan pada seluruh finishing
lantai sesuai yang disebut/ ditunjuk dalam detail gambar finishing lantai.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan yang digunakan :
1.a. Lantai Granitile :
 Lantai granitile/ homogenous size 60 x 60 cm (polish) untuk
bangunan selasar dengan warna ditentukan kemudian atau sesuai
gambar rencana.
 Keramik ukuran 30x30 cm dan 20x20 cm untuk pekerjaan tandon air
dan ruang pompa.
 Granitile dan Keramik harus disetujui Direksi/ Pengawas.

1.b. P l i n t
 Digunakan plint keramik atau PVC atau granitile cove 10x60 cm pada
seluruh area yang ditunjuk dalam gambar.
2. Warna ditentukan kemudian dan seragam, yang tidak seragam akan ditolak.
3. Tebal bahan minimal 8 mm atau sesuai dengan standard pabrik, dengan
kekuatan lentur 250 kg/ cm2 dan mutu tingkat 1 (Grade 1).
4. Bahan pengisi siar sewarna keramik, pada area basah dapat ditambahkan
liquid grout additive sebagai pengganti air sesuai petunjuk pabrik
5. Bahan perekat granite tile yang digunakan adalah mortar.
6. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai ASTM, Peraturan Keramik
Indonesia (SNI) dan bahan pengisi siar serta bahan perekat harus memberi
supervisi dan garansi pemasangan selama 5 tahun.
7. Bahan yang dipakai harus diserahkan contoh untuk disetujui Direksi/
Pengawas setelah berkonsultasi dengan Perencana.
8. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatif pabrik sebagai informasi bagi Direksi/Pengawas.
9. Material yang tidak ada pada daftar diatas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan ini, harus baru, kwalitas baik dari
jenisnya/ disetujui Direksi/Pengawas.
10. Toleransi terhadap panjang = 0,5 %, toleransi terhadap tebal = 0,8 %.
Lantai keramik
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-10

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Keramik maupun grani tile harus terpasang dengan baik, tidak retak, tidak
cacat, tidak bernoda dan sebelum dipasang keramik harus direndam dalam
air.
2. Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas lantai keramik selesai
dengan baik/ sempurna serta disetujui Direksi/ Pengawas (antara lain lantai
screed, kering minimal 7 hari, waterproofing dll.) baru pemasangan keramik
dilaksanakan kedaan kering sempurna lantai beton adalah min umur 28 hari.
3. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata dan
sebelum pemasangan keramik, dibagian bawah keramik perlu diberi pasir
atau lembaran plastik atau bahan lain untuk menghindari terjadinya pecah.
4. Jarak antara unit keramik terpasang (siar), lebar serapat mungkin atau maks
1 mm, dalam 1 mm atau sesuai detail gambar dan petunjuk Direksi/
Pengawas. Siar harus membentuk garis sejajar, lurus lebar/ dalamnya dan
yang berpotongan harus siku dan saling tegak lurus sesamanya.
5. Siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan persyaratan bahan,
dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasang.
6. Pemotongan unit-unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus
(mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
7. Granitile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
yang terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
8. Perhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan
atau hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
9. Pingulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gerinda, sehingga
diperoleh hasil yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
10. Granitile yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain
selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat permukaannya.
11. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
11.a. Tetapkan data level lantai yang tepat
11.b. Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level
11.c. Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik
11.d. Untuk memastikan unit keramik yang terpotong menyajikan tampilan
yang seimbang ketika dipasang dan unit terpasang sebesar mungkin.
11.e. Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai persetujuan.
11.f. Bila tidak ditentukan lain, keramik dipasang mulai dari center tiap
bagian ruang dan pertemuan antara lantai dengan plint adalah lurus.
12. Grouting
12.a. Granitile maupun keramik diberi grout ketika sudah terpasang dengan
tepat, setelah naat dibersihkan dari kotoran/ pencemaran dengan
kompresor (ditiup)
12.b. Bersihkan grout berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang diinginkan.
Lantai keramik
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-11

12.c. Jika grout sudah mengeras, basahi dengan air dan poles dengan kain.

4.2. PERKESASAN PAVING BLOCK.


1. Persiapan Pelaksanaan.
a. Sebelum dilaksanakan lapisan dasar, maka permukaan tanah hasil galian harus dipadatkan
secara mekanik hingga mempunyai kepadatan minimum CBR 5 %.
b. Sebagai struktur diurug dengan sirtu yang telah mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas,
dengan ketebalan sesuai dengan yang tertera dalam gambar rencana dan dipadatkan hingga
mempunyai kepadatan CBR minimum 40 %,
c. Pemasangan Concrete Block (Paving Block) dengan tebal 6 cm dilaksanakan sesuai
dengan pola yang terlukis dalam gambar rencana. Permukaan perkerasan jika sudah
selesai pemasangan Concrete Block harus rapi, rata, dan sama susunannya,
seluruh permukaan harus dapat mengalirkan air dengan sempurna.
d. Pemotongan harus mennggunakan mesin potong paving yang khusus, seperti yang
disarankan pabrik yang bersangkutan.

2. Penyelesaian Tepi Perkersanan.


Sisi tepi perkerasan dipasang kanstin beton pra cetak dengan bentuk pola pemasangannya
sesuai dengan gambar rencana. Beton pra cetak yang disetujui Direksi Teknik/ Pengawas.

3. Kelengkapan Peralatan.
Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan Concrete Block
Paving dimulai adalah :
a. Mesin pemadat untuk pemadatan urugan sirtu kapasitas 2 ton.
b. Mesin pemadat paving (Plau vibrator)
Harus mempunyai luas dasar 0,3-0,5 m2 dengan centrifugal force kira-kira 1,9-2,00 ton.
c. Alat pemotong paving (Cutter)
Penutup Atap
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-12

01.5. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


5.1. U M U M.
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan penutup atap, dan talang untuk bagian
bangunan tertentu seperti yang terlukis dan dijelaskan dalam gambar rencana termasuk
kelengkapan pendukung lainnya hingga fungsi masing-masing hasil pekerjaan sempurna.

b. Standard
 PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3).
 ASTM, A 370 - 74
 SNI : Standart Nasional Indonesia.

c. Contoh Bahan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh tiap jenis/type bahan
penutup atap yang dipakai, lengkap dengan brosur dan syarat pelaksanaan dari pabrik.

d. Shop Drawing
Kontraktor harus menyediakan shop drawing yang memperlihatkan dengan jelas, bagian-
bagian atas yang belum tergambar dengan jelas pada gambar rencana.

5.2. PENUTUP ATAP.


a. Lingkup Pekerjaan disini meliputi :
Pemasangan atas penutup atap lengkap dengan segala accesoriesnya ,paku, skrup , atau
pengait lainnya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan, sesuai gambar.

b. Rangka atap yang digunakan adalah galvalum dengan usuk ukuran 40x60 mm dengan tebal
0,75 mm, sedang reng galvalume ukuran 30x40 mm dengan ketebalan minimal 04,5 mm atau
sesuai gambar rencana

c. Bahan/ Material.
- Bahan Utama : Genteng beton berwarna , sedang jenis penutup lainnya disesuaikan
dengan jenis / spesifikasi yang tercantum dalam gambar rencana.
- Mutu : Kualitas I (satu) mempunyai warna yang sama antara satu dengan
lainnya, kekuatan beban lentur 18,80 kg/m2. type standart
- Chemical
Resistence : Konsiten terhadap SNI (Standar Nasional Indonesia) atau PUBI-1982
pasal 28, SII 0022-80.
- Bubungan : Dari genteng beton (sesuai dengan genteng badan), dipasang
dengan adukan 1pc:3ps ditambah bahan chemicrin bentuk cair dengan
perbandingan 1 bagian chemicrin untuk 10 bagian pc.
- Type genteng sesuai dengan bangunan yang sudah ada agar sama, dan dipasang lengkap
dengan segala accesoriesnya yang sesuai, nok, tepi kiri,kanan, ujung-ujung nok (bawah,
Penutup Atap
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-13

kanan dan kiri), nok 3 arah, hiasan sudut bawah, atau ornemen lainnya sesuai gambar
rencana/detail.
- Untuk bangunan selasar penghubung atap menggunakan jenis uPVC dengan ketebalan 10
mm termasuk bubungan dengan warna akan ditentukan kemudian dan accesories lainnya
seperti drilling dll.
- Seluruh bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dalam NI-19, tidak
berlumut, memenuhi ASTM B 370-74 dan PUBI 1982.

c. Pelaksanaan.
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Pengawas/ Direksi untuk mendapatkan persetujuannya, baik
type maupun warna finishingnya.
2. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas/ Direksi
mendapatkan persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
3. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus
disetujui Pengawas/ Direksi yang didasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
4. Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak diperkenankan
untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Pengawas/ Direksi.
5. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, maka
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas/ Direksi.
6. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan
ditempat itu, sebelum kelainan/ perbedaan tersebut terselesaikan.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
8. Pemasangan Genteng .
8.a. Kecuali dengan ijin tertulis dari Direksi Lapangan, Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pemasangan genteng sebelum usuk, reng dan papan dasar (kayu lapis
aluminium ) terpasang.
8.b. Sebelum pemasangan genteng, Kontraktor harus memastikan bahwa usuk ,
reng dan papan dasar telah terpasang dengan rata, kemiringan telah benar, jarak
usuk sesuai dengan yang direncanakan.
8.c. Pemasangan genteng , baik urut-urutan maupun jarak over lapping dan toleransi-
toleransi yang diperkenankan, harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan
pabrik.
8.d. Setelah genteng terpasang, susunannya harus rapi sehingga jika pada susunan
tersebut ditarik garis horizontal maupun diagonal, garis tersebut harus lurus.
8.e. Overlapping contok genteng harus tepat, sehingga tidak terjadi kebocoran karena
tampias.
Penutup Atap
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-14

8.f. Jarak pemasangan genteng dan pemotongannya diarea talang jurai agar seminim
mungkin (5 cm), agar tidak mengganggu pandangan
Pengecatan Dinding & Plafon
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Pemerintah Pasuruan V.-15

01.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING


a. Lingkup Pekerjaan
1. Perjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat bantu dalam
pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pengecatan dinding dan plafond dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh
detail yang disebut/ ditunjuk dalam gambar.

b. Syarat-syarat Bahan
1. Semua bahan cat, dengan proses sebagai berikut :
 Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer, interval 2 jam.
 Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.
Cat akhir dinding
 luar / exterior : 2 lapis Weathershiel tebal 2 x 30 µ, interval 2 jam, sehingga
dicapai permukaan yang rata dan sama tebal.
Cat akhir dinding
 dalam / interior : 3 lapis Emulsion 3 x 30 untuk micron, dengan interval 2 jam,
sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama tebal.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat pabrik bersangkutan dan
syarat PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4. Tipe dan warna ditentukan kemudian.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus rata, tidak cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).
2. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih ada perbaikan bidang pengecatan.
3. Bidang pengecatan harus kering dan bebas debu, lemak, minyak dan kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
4. Seluruh bidang pengecatan diplamur menggunakan “Skin Cost” Mill Putih campuaran 7
bagian mill putih : 2 bagian semen atau menggunakan plamur produk yang sama ,
sebelum dilapis cat dasar, dan cat yang akan digunakan.
5. Pengecatan dilakukan setelah pekerjaan instalasi didalamnya telah selesai sempurna.
6. Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/ mengirimkan
contoh cat kepada Direksi/ Pengawas dan akan diputuskan Direksi jenis dan warna yang
digunakan tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh diterima.
7. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
8. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard untuk pemeriksaan/
penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
9. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor harus melakukan percobaan bahan & warna
(mock-up) untuk mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas..
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak ada rnoda permukaan.
Harus dihindari terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan lain.
11. Kontraktor bertanggung jawab atas pekerjaan ini sampai penyerahan pekerjaan. Jika
terjadi ketidak-sempurnaan pekerjaan, Kontraktor harus memperbaiki atas biaya sendiri
12. Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam pelaksanaan
pengecatan, sehingga tercapainya mutu pekerjaan yang baik/ sempurna.
Pengecatan Besi
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-16

01.7. PEKERJAAN PENGECATAN BESI


7.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pengecatan ini dilakukan meliputi pengecatan permukaan besi/ baja yang nampak
serta pada seluruh detail yang disebut/ ditunjuk dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi/
Pengawas.

7.2. Persyaratan Bahan


a. Semua bahan cat, dengan proses sebagai berikut :
 Primer : 1 lapis Quick Drying Metal Primer Chromate setebal 50 µ, interval 8 jam.
 Undercoat : 1 lapis cat setebal 35 µ, interval 6 jam.
 Cat akhir : 2 lapis cat Synthetic Super Gloss setebal 2 x 30 µ, interval 16 jam.
Untuk mendapatkan hasil solid, pengecatan dilakukan dengan sistem spray.
b. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama tebalnya.
c. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982
pasal 53, BS No. 3900:1970/1971, AS.K-41 dan NI-4, atau SNI serta mengikuti ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
d. Warna dan tipenya akan ditentukan kemudian.

7.3. Syarat_syarat Pelaksanaan


a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan
pecah-pecah).
b. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan amplas besi.
Setelah memenuhi persyaratannya barulah siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan dengan
persetujuan Direksi/ Pengawas.
c. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.
d. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak, minyak dan
kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi dan jika seluruh pekerjaan
pengelasan dan penyambungan telah selesai dengan sempurna.
f. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/ mengirimkan
contoh bahan dari 3 (tiga) macam produk kepada Direksi/Pengawas akan diputuskan jenis
dan warna yang akan digunakan, selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
contoh bahan diserahkan.
g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
Pengecatan Besi
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-17

h. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/ penerimaan
bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
i. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan
persetujuan Direksi/ Pengawas sebelum pekerjaan dimulai/ dilakukan, serta pengerjaan
sesuai ketentuan yang disyaratkan pabrik bersangkutan.
j. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
k. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan perawatan/
keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
l. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa tambahan biaya.
m. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan
yang baik dan sempurna.
n. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain memperoleh permukaan yang halus, rata
dan bersih juga harus bebas dari karat.
o. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.
p. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai jenis yang disyaratkan diatas atau sesuai
persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
q. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, cat dasar dilapiskan sampai
rata dan sama tebal. Selanjutnya undercoat dilakukan dengan persyaratan sesuai yang
ditentukan dari pabrik yang bersangkutan.
r. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta telah mendapat
persetujuan Direksi.
s. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bermutu baik atau dengan spray.
t. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.
Waterproofing
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-18

01.8. PEKERJAAN WATERPROOFING


a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan, biaya, peralatan dan alat
bantu lain termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar memenuhi uraian syarat dibawah ini serta
memenuhi spesifikasi dari pabrik bersangkutan.
2. Bagian yang diberi lapisan waterproofing ialah :
2.a. Sheet Membrane.
Pada area plat atap dan yang tertera dalam gambar
2.b. Liquid.
Pada area toilet, teras dan bagian lain yang tertera dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Persyaratan Standar Mutu Bahan.
Standard dari bahan dan prosedur mengikuti yang ditentukan oleh pabrik dan standard-
standard lainnya seperti : NI.3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407. Kontraktor tidak
dibenarkan merubah standard dengan cara apapun tanpa ijin dari Direksi/ Pengawas.
2. Bahan.
Untuk lapisan kedap air digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Merupakan lembaran yang terdiri dari komponen spunbond polyester core coated
pada dua sisi dengan modified bitumen dan dengan special polypropylene
thermoplastic polymers.
b. Dilapis 1 kali dengan tebal minimum 3 mm, reinforcement 180 gr/m2 non woven
polyester fabric dengan karakteristik fisik/ kimiawi dan kepadatan merata/ konstan.
c. Untuk lapisan yang menggunakan liquid full system sesuai standard pabrik.
d. Dilapis 2 kali dengan bahan liquid (minimum) dengan urutan pekerjaan sesuai dengan
pelapisan yang disyaratkan oleh pabrik.
e. Kedap air dan uap, termasuk dibagian overlap. Overlapping antar sambungan adalah
100 mm, tekukan vertikal adalah 200 mm, pada lubang masuk 50 mm.
f. Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan.
g. Perilaku material pada 100 derajat C harus tetap stabil.
h. Berwarna hitam atau ditentukan kemudian.
i. Susunan polimer tidak berubah akibat perubahan cuaca.
c. Pengujian
1. Bila diperlukan test bahan pada laboratorium yang ditunjuk Direksi/ Pengawas, mengenai
komposisi, konsentrasi dan hasil yang ditimbulkan. Untuk ini Kontraktor/ Supplier harus
menunjukkan rekomendasi hasil uji dari lembaga resmi yang ditunjuk.
2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberi jaminan atas produk yang digunakan
terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lain, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk
Waterproofing
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-19

mengganti dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Jaminan : jaminan material dari
pabrik dan jaminan pemasangan (applicator) untuk pemasangan
3. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air di atas
permukaan yang diberi lapisan kedap air. Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.

d. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


1. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik, tidak cacat harus
tersegel dan berlabel pabrik.
2. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih,
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
3. Tempat penyimpanan harus cukup dan dilindungi sesuai jenis. Kontraktor bertanggung
jawab atas kerusakan bahan yang disimpan baik sebelum/ selama pelaksanaan dan wajib
mengganti jika terjadi kerusakan bukan oleh tindakan Pemilik.

e. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi/ Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika perlu diadakan penukaran/ penggantian, maka bahan-bahan pengganti harus yang
disetujui Direksi berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-
syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar, instruction manual dari
manufacturer dan standard-standard yang telah disebut .
4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi/ Pengawas.
5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak
dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di
tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

f. Gambar Detail Pelaksanaan


1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada
gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak.
3. Shop drawing harus tercantum semua data yang perlu termasuk info produk, cara pangan
atau syarat lain yang belum lengkap dalam gambar/ spesifikasi pabrik.
4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi/ Pengawas.

g. Contoh
Waterproofing
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-20

1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari
pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
2. Contoh bahan yang diajukan harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas sebanyak min
2 (dua) produk setara dari beberapa merk atau kecuali ditentukan lain oleh Direksi/
Pengawas
3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Direksi dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
4. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai.

h. Cara Pelaksanaan
1. Pelaksanaan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (dari pemberi garansi) dan harus
mengajukan metode pelaksanaan sesuai spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan
Direksi/ Pengawas.
2. Khusus untuk bahan waterproofing untuk tempat yang berhubungan langsung dengan
matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar atau spesifikasi arsitektur, maka dibagian atas lembar
waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar, dapat berupa lantai
screed maupun material finishing lainnya.

i. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan / pengetesan terhadap
hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman diatas
permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.
2. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
3. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberi jaminan atas semua pekerjaan
perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lain, akibat kegagalan
bahan maupun pelaksanaan yang berlaku selama 10 (sepuluh) tahun termasuk
mengganti/ memperbaiki kerusakan yang terjadi.

j. Syarat Pengamanan Pekerjaan


1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan atas pemasangan yang telah dilakukan,
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai
pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan maka Kontraktor harus memperbaiki/
mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi/ Pengawas. Biaya yang timbul
untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab Kontraktor.
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-22

01.9. PEKERJAAN DRAINASE & BOX CULVERT


1. PERSIAPAN
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan drainase terdiri pembangunan saluran terbuka dan saluran tertutup, sesuai
dengan yang ditunjukkan pada gambar, garis batas, ketinggian dan ukuran-ukuran, serta
memenuhi spesifikasi teknis atau arahan Direksi/ Pengawas. Seluruh konstruksi saluran
terbuka dan saluran tertutup menggunakan box culvert mutu K 350 dan saluran PVC klas
AW atau sesuai gambar.
Pekerjaan drainase juga meliputi pemindahan, pengaturan dan perlindungan aliran air lainnya
yang ada, ataupun yang akan mengalami gangguan, baik bersifat sementara maupun
permanen, dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan berdasarkan Kontrak.

b. Toleransi Dimensi
Elevasi dasar saluran tidak boleh berbeda dari yang telah ditentukan dalam gambar atau yang
telah disetujui Direksi/ Pengawas lebih dari 4 mm pada setiap titik dan harus cukup halus dan
rata untuk menjamin aliran air secara bebas dan tanpa genangan pada perioda aliran kecil.
Kelengkungan (alignment) saluran dan profil penampang melintang yang telah selesai, tidak
berbeda dengan yang ditentukan atau disetujui sebelumnya, yaitu tidak lebih dari 4 mm pada
setiap titik.

2. PELAKSANAAN
a. Pelaksanaan
1. Pengajuan Gambar
1.1 Jadwal Pengajuan
Sekurang kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pelaksanaan atau bagian
pekerjaan drainase, Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi/ Pengawas
Konstruksi gambar kerja (shop drawing) hasil pengukuran memanjang saluran
terbuka/ tertutup dan harus memperlihatkan profil dasar saluran, arah aliran, elevasi
dasar (invert level) dan permukaan (top level) saluran pada bagian hulu, sepanjang
dan hilir saluran, termasuk biaya.

1.2. Gambar Penampang Memanjang


Kontraktor harus memberi tanda pada gambar kerja (Shop Drawing) penampang
memanjang yang diusulkan, terkait panjang dan kelandaian saluran, berupa saluran
terbuka atau tertutup. Usulan yang telah ditandai harus dimasukkan pada bagian
pekerjaan.
1.3. Persetujuan dan Penolakan
Dalam waktu 30 (tiga puluh hari) sejak penerimaan usulan gambar kerja (Shop
Drawing) dari Kontraktor, maka Direksi/ Pengawas akan memberi persetujuan/
penolakan terkait lokasi, sifat dan batas pekerjaan.
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-23

2. Penentuan Titik Saluran


2.1. Lokasi, panjang dan kelandaian
Lokasi, panjang, arah aliran dan kelandaian yang disyaratkan terhadap seluruh
saluran, yang akan dibentuk lagi atau digali, atau di cor beton dan lokasi dari seluruh
kantong-kantong lumpur dan saluran pembuangan harus diusulkan dan
diperlihatkan kepada Direksi/ Pengawas oleh Kontraktor, dan selanjutnya akan
disetujui atau ditolak.
2.2. Pohon dan kestabilan lereng
Dalam usaha untuk mencapai hasil yang memuaskan pada seluruh saluran dan
masalah keamanan selama masa Kontrak, lokasi saluran yang khusus dan
penampang melintang yang terlihat pada gambar akan dirubah oleh Direksi/
Pengawas bila perlu, guna kemungkinan mempertahankan pohon yang ada,
khususnya pada lokasi dimana tumbuhnya pohon tersebut adalah penting untuk dan
tidak terbatas pada kestabilan lereng atau lainnya.

3. Konstruksi saluran
3.2. Konstruksi saluran
Konstruksi saluran terbuka adalah Konstruksi beton mutu K 350 sesuai gambar
termasuk ukuran Dimensi sesuai dengan gambar .
Kualitas beton harus memenuhi ketentuan berikut ini:
3.1.1. Mutu beton K-350.
 Tegangan beton karakteristik umur 28 hari adalah 350 Kg/ cm 2.
 Tegangan tarik min (Min. flexural strength) umur 28 hari adalah >51
Kg/ cm2.
 Jumlah semen minimum 385 Kg/m 3 campuran beton.
 Maksimum rasio air semen 0,50
 Maksimum slump 65 mm.

3.3. Pembuangan Sampah


Tumbuhnya tanaman yang tidak dikehendaki, sampah dan endapan lainnya, harus
dikeluarkan dan dibersihkan dari tepi dan lantai saluran.

3.4. Penggalian, penimbunan dan pemotongan


Penggalian, penimbunan dan pemotongan harus dilaksanakan sebagaimana
disyaratkan membentuk saluran baru sampai kelandaian sesuai gambar
penampang memanjang disetujui profil pada gambar kerja (Shop Drawing) atau
sebagaimana diarahkan Direksi/ Pengawas.

3.5. Pembangunan konstruksi saluran


Sesudah bentuk saluran disetujui Drieksi/ Pengawas, maka pekerjaan konstruksi
beton Insitu harus dilaksanakan sesuai spesifikasi.
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-24

3.6. Bahan galian


Seluruh bahan (material) galian harus dibuang dengan mengeluarkan dari lokasi
pekerjaan atau Lokasi Tapak, dengan rahan Direksi/ Konsultan MK.
4. Pemeliharaan Saluran air Eksisting
4.1. Saluran eksisting
Sungai atau kanal atau saluran alam yang berdampingan dengan lokasi pekerjaan
tidak boleh diganggu tanpa persetujuan Direksi/ Pengawas.
4.2. Penggalian dasar saluran
Jika suatu pekerjaan penggalian atau pengerukan dasar saluran eksisting tidak
dapat dihindari untuk pelaksanaan yang layak, maka Kontraktor harus melakukan
penimbunan kembali setelah pekerjaan selesai sampai permukaan tanah dasar
menggunakan bahan yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
4.3. Penempatan material
Bahan bahan pondasi atau penggalian lainnya atau penempatan cofferdam, tidak
diperbolehkan ditempatkan dalam daerah aliran saluran eksisting.
5. Relokasi Saluran air
5.1. Kelancaran aliran air
Jika stabilisasi timbunan-timbunan atau pekerjaan permanen lainnya akan
menghalangi tanpa dapat dihindari seluruh atau sebagian saluran yang ada, maka
saluran tersebut harus dipindah untuk menjamin aliran tak terhalang oleh pekerjaan
pada ketinggian aliran biasa.
5.2. Kelandaian dan erosi
Perpindahan saluran air tersebut diatas, harus mempertahankan kelandaian dasar
saluran yang ada, dan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga tidak
menyebabkan gerusan yang merusak, baik pada pekerjaan permanen atau
sementara, maupun pada tanah milik yang berdampingan.
5.3. Gambar penampang saluran
Kontraktor harus mengadakan pengukuran dan menggambarkan penampang-
penampang melintang saluran air, yang akan dipindahkan dan memberikan tanda
secara terperinci, untuk pekerjaan yang diperlukan. Direksi/ Pengawas akan
memberi persetujuan/ penolakan kepada usulan Kontraktor sebelum pekerjaan
pemindahan dimulai.
6. Penjadwalan Pekerjaan
6.2. Mulai Pekerjaan
Pekerjaan konstruksi saluran terbuka atau saluran tertutup tidak akan dimulai,
sebelum memperoleh persetujuan Direksi/ Pengawas dilingkup pekerjaan yang
telah dikeluarkan.
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-25

6.3. Pekerjaan saluran Tertutup


Drainase yang memuaskan harus senantiasa dalam keadaan berfungsi dan efektif,
sebelum suatu penggalian atau pekerjaan timbunan dilaksanakan. Pada umumnya
pekerjaan saluran tertutup diselesaikan secara khusus sebelum pekerjaan timbunan
tanah dapat dimulai, kecuali dipasang saluran sementara atau drainase yang
memadai dan dijamin oleh Kontraktor.

3. PERBAIKAN PEKERJAAN
a. Pekerjaan pengukuran obyek perbaikan
Pekerjaan pengukuran yang menunjukkan profil permukaan yang ada atau telah terbangun,
permukaan lantai dasar atau ukuran saluran tertutup konstruksi beton Insitu dan precast
(concrete box culvert), yang harus diperbaiki atau diulangi sebagaimana diperlukan untuk
memperoleh suatu catatan yang teliti, mengenai kondisi fisik sehingga memuaskan Direksi/
Pengawas.

b. Biaya perbaikan
Setiap pekerjaan konstruksi tambahan, yang diakibatkan oleh kesalahan atau ketidak cocokan
data-data, yang diperlihatkan pada gambar penampang memanjang yang diajukan, harus
dilaksanakan oleh Kontraktor atas biayanya sendiri.

4. PENGUKURAN
a. Pekerjaan penggalian saluran
Kuantitas pekerjaan penggalian tanah untuk saluran yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor,
akan diukur langsung pada lokasi pekerjaan dan dihitung secara bersama, antara Direksi/
Pengawas dan Kontraktor untuk mendapatkan kesepakatan kuantitas hasil pelaksanaan
pekerjaan galian tanah, dan menjadi dasar pembayaran kepada Kontraktor.

b. Pekerjaan penimbunan kembali


Kuantitas pekerjaan penimbunan tanah kembali, yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor,
akan diukur langsung pada lokasi pekerjaan dan dihitung secara bersama, antara Direksi/
Pengawas dan Kontraktor untuk mendapatkan kesepakatan kuantitas hasil pelaksanaan
pekerjaan penimbunan tanah, dan menjadi dasar pembayaran kepada Kontraktor.

5. COUNCRETE BOX CULVERT & U-DICT.


a. PERSIAPAN
1. Lingkup pekerjaan Box Culvert terdiri dari pembuatan saluran tertutup, garis batas,
ketinggian dan ukuran, yang memenuhi spesifikasi teknis atau arahan Konsultan
Manajemen Konstruksi dan Direksi. Pekerjaan Box Culvert dan U Dict meliputi
pemindahan sementara, pengaturan dan perlindungan aliran air yang ada atau yang
akan mengalami gangguan, baik bersifat sementara maupun permanen,agar
pelaksanaan pekerjaan sempurna dan memuaskan sesuai Kontrak.
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-26

2. Toleransi Dimensi
Ketinggian lantai dasar saluran tidak boleh berbeda dari ketentuan gambar/ telah
disetujui oleh Direksi/ Pengawas lebih dari 4 mm pada setiap titik dan dasar Box
Culvert dan U Dict harus cukup halus/ rata untuk menjamin air mengalir secara
bebas tanpa genangan saat aliran kecil.
b. LINGKUP PEKERJAAN
1. Umum
1.1. Pekerjaan Box Culvert adalah pembuatan konstruksi berbentuk persegi empat
dengan pelat beton bertulang yang secara struktur mampu memikul beban
kendaraan yang melintas diatasnya dan merupakan lubang masuk-keluar nya
air dari saluran drainase. Termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan pondasi
tiang pancang dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan perlindungan dari
gerusan air yang merupakan koneksi saluran induk menuju box culvert yang
ditunjukkan dalam Gambar dan Spesifikasi pada lokasi yang dientukan Direksi/
Pengawas.
1.2. Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan saluran terbuka dari konstruksi beton
bertulang (U Dict) yang bilamana diperlukan harus dilengkapi dengan pelat
penutup dan gorong-gorong pada lokasi yang disetujui seperti selokan
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
2. Uraian Pelaksanaan
2.1. Jadwal pengajuan
Sekurang kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pelaksanaan
bagian pekerjaan drainase, Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi/
Pengawas : Metode Pelaksanaan dan gambar kerja detail (shop drawing) hasil
pengukuran memanjang saluran terbuka dan tertutup serta harus
memperlihatkan profil dasar saluran, arah aliran air, ketinggian dasar (invert
level) dan permukaan (top level) saluran pada bagian hulu, sepanjang aliran
dan hilir saluran, termasuk penandaannya serta gorong-gorong dan drainase,
serta yang diajukan kepada Direksi/ Pengawas untuk disetujui
2.2. Gambar Penampang Memanjang
Kontraktor harus memberi tanda pada gambar kerja penampang memanjang
yang diusulkan, berkaitan dengan panjang dan kelandaian seluruh saluran,
berupa saluran terbuka/ tertutup. Usulan yang ditandai harus dimasukkan
pada bagian pekerjaan.
2.3. Persetujuan dan Penolakan
Dalam waktu 30 (tiga puluh hari) sejak penerimaan usulan gambar kerja dari
Kontraktor, maka Konsultan Manajemen Konstruksi dan Direksi akan memberi
persetujuan atau penolakan tertuli terkait dengan lokasi, sifat dan batas
pekerjaan.
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-27

2.4. Standar Rujukan


Seluruh pekerjaan pondasi tiang pancang harus dilaksanakan mengikuti
syarat/ standard :
2.4.1. Standar Nasional Indonesia (SNI) : SNI 03-2847-2002 .
2.4.2. AASHTO M170-07, Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
2.4.3. Reinforced Concrete Box Culvert, Storm Drain, and Sewer Pipe.
2.4.4. P.U.B.B. 1982
2.4.5. P.B.I. 1971
2.4.6. SNI 03-2847-2002
2.4.7. SNI 03-1726-2002
2.4.8. SNI 03-1727-2002
2.4.9. SNI 03-1729-2002
2.4.10. A.C.I. 318-02
Dan persyaratan teknik (pekerjaan beton) serta arahan Direksi/ Konsultan
Manajemen Konstruksi.
c. MATERIAL/ BAHAN.
Beton pracetak mutu K-350 spesifikasi mengikuti standard pabrik. Untuk mendapat
kualitas produk yang baik sesuai persyaratan, pengadaan box culvert harus
bersertifikat ISO 9002-2000 dan K3. Kontraktor harus menyerahkan copy sertifikat
tersebut kepada Direksi/ Pengawas sebelum dilakukan pemesanan.
d. PELAKSANAAN
1. Persiapan :
1.1. Pelaksanaan pekerjaan Box Culvert beton tidak boleh dimulai sebelum ada
persetujuan Direksi/ Pengawas.
1.2. Sebagimana disyaratkan dalam Spesifikasi, drainase existing harus dalam
kondisi operasional dan berfungsi efektif sebelum pekerjaan galian/ timbunan
dilaksanakan. Box Culvert harus diselesaikan dahulu sebelum pekerjaan
timbunan dimulai, kecuali Kontraktor membuat drainase khusus yang
memadai.
1.3. Pekerjaan tanah dasar/ pekerjaan pelapisan ulang, baik pada jalur lalu lintas
maupun pada bahu jalan, tidak boleh dimulai sebelum Box Culvert, dan
struktur lain dibawah elevasi tanah dasar dikerjakan.
1.4. Pengendalian Lalu Lintas dan metode pelaksanaan harus memenuhi
ketentuan yang disyaratkan atas lalu lintas dikawasan tersebut dan diajukan
untuk disetujui kepada Direksi/ Pengawas.
2. Pelaksanaan :
2.1. Kondisi Tempat Kerja
Kontraktor harus tetap menjaga lingkungan pekerjaan yang senantiasa
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-28

terhindar dari genangan air dan pemeliharaan sanitasi lingkungan di lapangan


dengan baik.
2.1.1. Penggalian dan persiapan Box Culvert harus dilaksanakan sesuai
ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar
2.1.2. Pemasangan pondasi tiang pancang sesuai spesifikasi Teknis
sebagaimana diuraikan dalam pekerjaan pondasi
2.1.3. Landasan box culvert harus ditempatkan pada suatu lantai kerja diatas
lapis pasir tebal 10 cm dan sesuai ketentuan dalam gambar.
2.2. Perbaikan Terhadap Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Seluruh pekerjaan dan bahan untuk pekerjaan beton (box culvert) harus
memenuhi toleransi dimensi dan berbagai ketentuan untuk perbaikan
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan/ rusak tanpa tambahan biaya.
2.2.1. Pekerjaan pengukuran perbaikan pekerjaan yang menunjukkan profil
permukaan terbangun, elevasi dasar saluran terbuka/ tertutup (concrete
box culvert) yang harus diperbaiki/ diulang jika diperlukan untuk
memperoleh catatan yang teliti, mengenai kondisi fisik sehingga
memuaskan Direksi/ Pengawas.
2.2.2. Biaya perbaikan.

Setiap pekerjaan konstruksi tambahan, akibat kesalahan atau ketidak


cocokan data yang diperlihatkan pada gambar penampang memanjang
yang diajukan, harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-1

BAB IV : PEKERJAAN STRUKTUR


IV.01. STRUKTUR BETON BERTULANG
01.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan serta pengakutan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, serta
pekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi beton dan admixtures. Juga
termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik bekerja maupun fasilitas lain
disekitar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
01.2. PERATURAN-PERATURAN
Kecuali ditentukan lain didalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan berikut :
a. Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2002)
b. Pedoman Beton 1989 (SKBI – 1.4.53.1988)
c. Peraturan perencanaan tahan gempa Indonesia untuk Gedung 1983
d. Pedoman perencanaan untuk struktur beton bertulang biasa dan struktur tembok bertulang
untuk gedung 1983
e. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)/NI-3
f. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-8
g. Spesifikasi beton struktural (SNI 03-6880-2002)
h. Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal (SNI 03-2834-2000)
i. Metode pengujian kuat tekan beton (SNI 03-1974-1990)
j. Metode pengujian slump beton (SNI 03-1972-1990)
k. ASTM C-33 Standard Specification for concrete Agregates
l. Baja Tulangan Beton (SNI 07-2052-2002)’
m. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SNI 07-0663-1995)’
n. American Society for testing and Material setempat (ASTM)
o. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daserah setempat
p. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC:699.81:624.04)

01.3. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN


Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas sesuai ketentuan yang disyaratkan, antara lain,
mutu dan kenggunannya dalam pelaksanaan. Semua pekerjaan beton harus dilakukan oleh
tenaga ahli yang berpengalaman, termasuk tenaga ahli untuk acuan/ bekisting, sehingga dapat
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Selain itu Kontraktor wajib menggunakan
tukang yang berpengalaman, sehinga sudah paham dengan pekerjaan yang dilaksanakan
terutama pada saat dan setelah pengecoran berlangsung. Semua tenaga ahli dan tukang harus
mengawasi pekerjaan sampai pekerjaan perawatan beton selesai. Untuk itu paling lambat 10 hari
sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengusulkan metode kerja dan disetujui Direksi/
Pengawas. Jika dipandang perlu, Direksi/ Pengawas berhak menunjuk tenaga ahli diluar yang
ditunjuk kontraktor untuk mengevaluasi usulan tersebut. Smua biaya menjadi beban Kontraktor.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-2

01.4. PERSYARATAN BAHAN


a. Semen
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang telah
ditentukan dalam SNI 15-2049-2004 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
dalam standart tersebut. Semua yang akan diapaki harus dari satu merk yang sama dan
dalam keadaan baru. Semen yang dikirim semen harus terlindung dari hujan dan air. Semen
harus terbungkus dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat.
Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yang baik, tidak lembab dan diletakkan
pada tempat yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen
tersebut tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 zak. Sistim penyimpanan semen harus diatur
sedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama. Semen yang
diragukan mutunya dan rusak akibat salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diizinkan
untuk dipakai. Bahan yang ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan selambat-
lambatnya 2x24 jam atas biaya Kontraktor.

b. Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat kasar/ batu
pecah dan agregat halus/ pasir beton. Kedua jenis agregat ini disyaratkan :
1. Agregat Kasar, Ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar (batu pecah
mesin) harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau
1/3 dari tebal pelat, atau ¾ jarak bersihminimum antar batang tulangan , berkas batang
tulangan atau tendon pratekan atau 30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara
keseluruhan harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadinya
sarang kerikil atau riongga dengan ketentuan sebagai berikut :

Sisa diatas (% berat)


Ayakan 31.50 mm 0
Ayakan 4.00 mm 90-98
Selisih antar 2 ayakan berikutnya 01-10

2. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organik ,lumpur dan kotoran lainnya. Kadar lumpur harus lebih kecil dari 4 % berat.
Sagregat halus harus terdiri dari butir-butir beraneka ragam besarnya dan jika diayak
harus memenuhi syarat sbb :

Sisa diatas (% berat)


Ayakan 4.00 mm > 02
Ayakan 1.00 mm > 10
Ayakan 0,25 mm 80-95

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai persyaratan spesifikasi ini. Jika agregat
berubah karena sesuatu hal, maka kontraktor wajib untuk memberitahu Direksi/
Pengawas. Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, keras permukaannya dan
dicegah agar tidak terjadi percampuran dengan tanah.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-3

c. Air Untuk Campuran Beton


Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak berminyak, asam alkali, garam,
zat organis atau bahan lain yang dapat merusak beton atau besi beton. Air tawar yang dapat
diminum umumnya dapat digunakan. Air tersebut harus diperiksa pada laboratorium yang
disetujui oleh Direksi. Jika air pada lokasi pekerjaan tidak memenuhi syarat untuk digunakan,
maka Kontraktor harus mencarai air yang memadai untuk itu.

d. Besi Beton
Besi beton berdiameter lebih besar 12 mm harus selalu menggunakan besi beton ulir
(deformad bars/ U39) untuk tulangan utama, sedang besi beton berdiameter sama atau lebih
kecil 12 mm menggunakan besi beton polos, U24 atau dapat disesuaikan dengan notasi
dalam gambar, Agar dipeoleh hasil pekerjaan yang baik, maka besi beton harus :
1. Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak ,karat dan tidak cacat
2. Mutu sesuai dengan yang ditentukan
3. Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi
4. Merk Kratau Steel atau Budi Dharma
Pemakaian besi beton dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas, harus mendapat
persetujuan dari Direksi/ Pengawas. Besi beton harus besaral dari satu pabrik
(manufactures). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merk besi beton yang berlainan untuk
pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate/ sertifikat pabrik yang
memuat label dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton tersebut.

e. Admixtures Material Tambahan


Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk memperbaiki sifat
suatu campuran beton. Jenis ,jumlah bahan yang ditambahkan dan cara penggunaan bahan
tambahan harus dapat dibuktikan melalui hasil hasil uji dengan dengan menggunakan jenis
semen dan agregat yang akan dipakai pada proyek ini. Bahan campuran tambahan yang
berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur, memperlambat atau mempercepat
pengukatan dan/ atau pengerasan beton harus memenuhi “Specifikation for Chemical
Admixtures for Concrete” (ASTM C494) atau memenuhi standar Umum Bahan Bangunan
Indonesia.

f. Kulaitas Beton
1. Kualitas beton yang digunakan tercantum dalam gambar rencana yang harus dibuktikan
dengan pengujian seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknis ini.
2. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai, Kontraktor harus
melakukan percobaan sesuai peraturan yang berlaku dengan mengadakan trialmix di
laboratorium yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
3. Jika tidak ditentukan secara khusus, maka untuk lantai kerja, kolom praktis, ring balk,
lantai kerja dan beton non struktur lainnya harus menggunakan beton Mutu K 175,
sedangkan untuk beton structural menggunakan beton Mutu K 300.

4. Disain Adukan Beton


Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-4

Proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar beton yang dihasilkan
memberikan kelecakan (workability) dan konsistensi yang baik, sehingga beton mudah
dituangkan kedalam acuan dan kesekitar besi beton, tanpa menimbulkan segregasi
agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara kelebihan. Campuran beton harus
dirancang sesuai dengan mutu beton yang ingin dicapai, dengan batasan :

MUTU BETON K225 K250 K275 K300 K350 K400


Kuat tekan minimum 7 hari (kg/cm2) 158 175 192 210 245 280
Jumlah semen minimum (kg/m3) 300 300 300 325 350 375
Jumlah semen maksimum(kg/m3) 550 550 550 550 550 550
W/C faktor, maksimum 0.55 0.55 0.55 0.55 0.5 0.5

Untuk beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, harus dipenuhi syarat
pada Pedoman Beton Indonesia

Ketentuan minimum untuk beton kedap air

Kondisi lingkungan Faktor air semen Jumlah semen


Jenis Struktur
berhubungan dengan maksimum Minimum (kg/m3)
Air tawar/ payau 0.50 290
Beton Bertulang
Air laut 0.45 360
Air tawar/ payau 0.50 300
Beton Pratekan
Air laut 0.45 360

Kontraktor harus menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Direksi/ Manajemen


Konstruksi untuk mendapat persetujuan. Khusus untuk beton kedap air, maka, semen
minimum harus sesuai yang disyaratkan oleh bahan waterproofing.

01.5. PENGUJIAN BAHAN


a. Umum
1. Kontraktor harus bertaggung jawab untuk melaksanakan pengujian termasuk membuat
benda uji sejumlah yang disyaratkan. Kontraktor harus menyerahkan hasilnya setelah di
uji untuk disetujui Direksi/ Pengawas.
2. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, maka kontraktor harus
melaksanakan pengujian ulang dengan campuran yang lain dan selanjutnya
mengevaluasi hasil uji tersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.
3. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai dengan
pengarahan Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan, Kontraktor harus
mendapatkan salinan sertifikat pengujian dari pabrik, dimana pengujian dilakukan secara
berkala, dengan cara pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.

b. Laboratorium Penguji.
1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu laboratorium
penguji untuk melaksanakan pengujian material yang akan digunakan pada proyek ini.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-5

Laboratorium ini bertanggung jawab untuk melakukan semua pengujian dengan


spesifikasi ini.
2. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapangan
seperti tersebut berikut ini, berikut tenaga ahli yang menguasai bidangnya.
3. Alat penguji agregat kasar dan agregat halus
1.1. Alat pengukur kadar air (moisture countent) dari agregat
1.2. Alat pengukur kelecakan beton (slump)
1.3. Alat cetakan benda uji, termasuk bak penyimpan untuk merawat benda uji pada
temperatur normal dan terhindar dari panas matahari.
4. Jika digunakan readymix, maka peralatan yang disebut butir 1.1. dan 1.2. diatas harus
disiapkan pada pabrik beton readymix .

c. Pengujian Agregat
1. Pengujian Pendahuluan Agregat
Kontraktor harusmelakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai berikut :
1.1. Sieve analysis
1.2. Pengujian kadar lumpur dan kotoran lain
1.3. Pengujian unsur organis
1.4. Pengujian kadar clorida dan sulfat.
Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapat
persetujuan butir 1.1. dan 1.2. dengan pengujian kadar air dari setiap jenis agregat harus
dilakukan terhadap contoh untuk setiap trial mix.
2. Benda Uji Agregat
Kontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akan digunakan untuk
menghasilkan beton seperti yang disyaratkan. jumlah minimum untuk pengujian agregat
yang dipakai untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :

Tipe Pengujian Minimum satu contoh


Sieve analysis Setiap minggu
Moistur content Setiap minggu
Clay,silt dan kotoran Setiap hari
Kadar organis Setiap minggu
Kadar clorida dan sulfat Setiap 500 m3 beton

Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan Kontraktor tidak memuaskan, maka Konsultan
Manajemen Konstruksi berhak untuk meminta uji tambahan atas biaya Kontraktor. Dan
sebaliknya mungkin jumlah uji dapat dikurangi jika hasil yang diperoleh ternyata
memuaskan.

d. Pengujian Beton
1. Benda Uji Beton
Benda uji harus diberi kode/tanda yang menunjukkan tanggal pengecoran, lokasi
pengecoran dari bagian struktur yang bersangkutan. Benda uji harus diambil dari mixer,
atau dalam hal menggunakan beton readymix, maka benda uji harus diambil sebelum
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-6

beton dituang ke lokasi pengecoran sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi/
Pengawas.
2. Jumlah Benda Uji Beton
2.1. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,50 m3 beton
hingga dengan cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama . Benda uji harus
berbentuk kubus berukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm . Benda uji bentuk lainnya dapat
digunakan jika disetujui oleh Direksi/ /Pengawas. Selanjutnya pengambilan benda uji
sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton. Benda uji tersebut ditentukan
secara acak oleh Direksi/ Pengawas dan harus dirawat sesuai dengan persyaratan.
2.2. Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang dituang
pada satu hari harus diambil minimal satu kali. Pada setiap satu kali pengambilan
contoh beton harus dibuat dua buah spesimen kubus. Satu data hasil uji kuat tekan
adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini yang diuji pada umur beton
yang ditentukan , yaitu umur 7 haris dan 28 hari.
2.3. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Direksi dapat meminta jumlah benda
uji yang lebih besar dari ketentuan diatas, dengan biaya ditanggung Kontraktor.
2.4. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan untuk setiap mutu beton :

Waktu Perawatan (hari)


Jenis Struktur Jumlah Minimum Benda Uji
3 7 28
Beton Bertulang 4 - 2 2
Beton Pratekan 6 2 2 2

3. Laporan Hasil Uji Beton


Kontraktor harus membuat laporan atas hasil uji beton dari laboratorium penguji untuk
disahkan oleh Direksi/ Pengawas. Laporan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan
tekanan beton karakteristik.

4. Evaluasi Kualitas Beton Berdasarkan Hasil Uji Beton.


4.1. Deviasi Standar – S
Deviasi standar produksi beton ditetapkan berdarakan jumlah 30 buah hasil tes
kubus. Deviasi yang dihitung dari jumlah contoh kubus < 30 buah harus dikoreksi
dengan faktor pengali seperti tercantum dalam tabel berikut :

  fc  fcr
2

S=
N 1

Jumlah Benda Uji (N)-buah Faktor Pengali - S


< 15 1.16
20 1.08
25 1.03
> 30 1.00
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-7

4.2. Kuat Tekan Rata-rata – fcr


Target fcr yang digunakan sebagai dasar dalam menetukan proporsi campran beton
harus diambil sebagai nilai yang terbesar dari formula berikut ini :
Fcr = fc’ + 1.64 S atau fcr – fc’ + 2.64 S – 40 kg/cm2
4.3. Kuat Tekan Sesungguhnya
Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan tercapai dengan memuaskan, jika kedua
syarat berikut dipenuhi :
4.3.1. Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yangmasing-masing terdiri dari 4
hasil uji kuat tekan tidak kurang (fc’ + 0.82 N)
4.3.2. Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji) mempunyai nilai
bawah 0.85 fc’
Bila salah satu dari kedua syarat diatas tidak dipenuhi, maka harus diambil langkah
untuk meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya atas rekomondasi
Direksi/ Pengawas
5. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test)
Jika hasil evaluasi terhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak memenuhi, maka
jika diminta Direksi/ Pengawas. Kontraktor harus melaksanakan pengujian yang tidak
merusak dan dapat berupa hammer test, uji beban dan lain-lain. Semua biaya uji menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Lokasi dan jumlah pengujian ditentukan secara khusus dengan melihat kasusnya.
5.1. Pengujian Besi Beton
5.1.1. Benda Uji Besi Uji Beton
a. Sebelumm besi beton dipesan , Kontraktor wajib mengambil benda uji besi
beton masaing-masing 2 buah dengan ukuran panjang 100 cm sesuai
diameter dan mutu yang akan digunakan . Selanjunya benda uji besi beton
harus diambil dengan disaksikan oleh Direksi/ Pengawas sebanyak 2 buah
untuk setiap 20 ton untuk masing-masing diameter besi beton. Uji besi
beton terdiri dari uji tarik dan ulir lentur.
b. Pengujian mutu besi beton juga akan dilakuakn setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi/ Pengawas. Contoh besi beton yang diambil
untuk pengujian tanpa disaksikan Direksi tidak diperkenankan dan hasil uji
dianggap tidak sah. Semua biaya uji tersebut sepenuhnya menjadi
tanggung Kontraktor.
c. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggal
pengiriman, lokasi terpasang bagian struktur yang bersangkutan dan lain-
lain data yang perlu dicatat.
d. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan, maka
Direksi berhak untuk meminta pengambilan contoh benda uji lebih besar
dari yang ditentukan diatas, beban biaya ditanggung oleh Kontraktor.
5.1.2. Laporan Hasil Uji Besi Beton
Kontraktor harus membuat dan menyusun hasil uji besi beton dari
laboratorium penguji untuk diserahkan kepada Direksi/ Pengawas dan laporan
tersebut harus dilengkapai dengan kesimpulan apakah kualitas besi beton
tertsebut memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-8

01.6. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


a. Slump
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara khusus
adalah antara 5-12 cm untuk beton umumnya, sedang tiang bor slump beton adalah 16-18
cm. Cara uji slump sebagai berikut, Beton diambil sebelum dituang kedalam cetakan beton
(begisting). Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan diatas permukaan yang rata. Cetakan
diisi sampai ± sepertiganya. Kemudian beton tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi beton
Ø 16 mm, panjang 30 cm dengan ujung yang bulat. Pengisian dilakukan dengan cara serupa
untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan tiap tusukan harus
masuk sampai dengan satu lapisan dibawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera
cetakan diangkat perlahan dan diukur penurunnannya.
b. Persetujuan Direksi/ Pengawas
Sebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan. Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas. Laparan harus diberikan kepada Direksi paling
lambat 3 hari sebelum dilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalam
antar pihak yang berkepentingan. Semua tahap pelaksanaan harus dicatat dengan jelas
sehingga mudah ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.
c. Persiapan dan Pemeriksaan
Kontraktor tidak diizinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa izin tertulis dari Direksi.
Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi/Pengawas tentang kesiapan untuk melakukan
pengecoran dan laporan tersebut harus disampaikan beberapa hari sebelum waktu
pengecoran, sesuai dengan kesepakatan dilapangan, untuk memungkinkan Direksi/
Pengawas melakukan pemeriksaan sebelum pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus
menyediakan fasilitas yang memadai seperti tangga ataupun fasilitas lain yang dibutuhkan
agar Direksi/ Pengawas dapat memeriksa pekerjaan secara aman dan mudah. Tanpa fasilitas
tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran. Semua koreksi yang
terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam waktu 1 x 24 jam dan
selanjutnya Kontraktor harus mengajukan ijin lagi untuk dapat melaksanakan pengecoran.
Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali ditentukan
lain oleh Direksi/ Pengawas, Persetujuan untuk melaksanakan pengecoran tidak berarti
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabb sepenuhnya atas ketidak sempurnaan
ataupun kesalahan yang timbul. Sebelum pengecoran dilakukan harus dipastikan bahwa
semua peralatan yang akan tertanam didalam beton sudah terletak pada tempatnya dan
semua kotoran sudah dibersihkan ndari lokasi pengecoran. Demikian pula untuk siar
pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan.
d. Siar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar kerjanya. Siar
pelaksanaan harus diusahakan seminimum mungkin, agar perlemahan struktur dapat
dikurangi. Siar pelaksanaan tidak diizinkan untuk melalui daerah yang diperkirakan sebagai
daerah basah, seperti toilet, seservoir dll. Jika tidak ditentukan lain, maka lokasi siar
pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaaya geser adalah minimal, umumnya
terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjangg efektif elemen struktur. Pada
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-9

pengecoran beton yang tebal dan volume yang besar, lokasi siar pelaksanaan harus
dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan perbedaan temperatur yang
besarpada beton yang tersebut, yang berakibat retaknya beton, disamping adanya tegangan
residu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat dibuat secara horizontaldan pengecoran
dapat dibagi menjadi berlapis-lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harus disetujui oleh
Direksi/ Pengawas. Kontraktor harus sudah mempertimbangkan didalam penawarannya ,
segala hal yang berhubungan dengan siar pelaksanaan sepertierstop, perekat beton, dowel
dsb, maupun pembersih permukaan beton agar dapat dijamin lekatan antara beton lama dan
baru. Siar pelaksanaan harus bersih dari semua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat
dengan baik, dan sebelum pengecoran dilanjutkan, harus dikasarkan sedemikian rupa
sehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap melekat dengan baik.
e. Pengangkutan dan Pengecoran Beton.
Beton harus diangkut sedemikian, sehingga tiba dilokasi proyek dalam keadaan masih
memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi pembuatan cukup jauh dari proyek, harus digunakan
admixtures yang dapat memperlambat proses pengerasan beton. Pada saat beton diangkut ke
lokasi pengecoran harus diperhatikan agar tidak terjadi pemisahan antar bahan dasar pembuat
beton. Pada saat pengecoran tinggi jatuh dari beton segar harus < 1.50 metert. Hal ini sangat
penting agar tidak terjadi pemisahan antar batu pecah yang berat dengan pasta beton
sehingga mengakibatkan kualitas beton menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti
pipa tremi sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar
tetap pada kondisi plastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran dapat dilakukan
dengan baik. Kontraktor harus mengajukan jumlah alat dan personil yang mendukung
pengecoran beton, dianalisa berdasarkan besar volume pengecoran yang dilakukan. Sebagai
gambaran setiap alat pemadat mampu memadatkan sekitar 5 - 8 m3 beton segar/ jam. Beton
segar dicampur harus ditempat sedekat mungkin dengan lokasi akhir sehingga masalah
segregasi dan pengerasan beton dapat dihindari selama pemadatan masih bersifat plastis.

01.7. PEMADATAN BETON


a. Alat Pemadat Beton
Beton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan pemadat (vibrator), tipe yang disetujui
oleh Direksi/ Pengawas. Pemadatan tersebut bertujuan untuk mengurangi udara pada beton
yang akan mengurangi kualitas beton. Pemadatan tersebut berkaitan dengan kelecakan
(workability) beton. Pada cuaca panas kelecakan beton menjadi sangat singkat, sehingga
slump yang rendah biasanya merupakan masalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam
jumlah yang memadai, sesuai dengan besarnya pengecoran yang akan dilakukan. Minimal
harus dipersiapkan satu vibrator cadangan yang akan dipakai, jika ada vibrtor yang rusak pada
saat pemadatan sedang berlangsung. Alat pemadat harus ditempatkan sedemikian sehingga
tidak menyentuh besi beton.
b. Lokasi Pemadatan yang Sulit
Pada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti pada pertemuan baolk-kolom,
dinding beton yang tipis dan pada lokasi pembesian yang rapat dan rumit, maka kontraktor
harus mempersiapkan metode khusus untuk pemadatan beton yang disampaikan kepada
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-10

Direksi paling lambat 3 hari sebelum pengecoran dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos
pada beton, sehingga secara kualitas tidak akan disetujui.
c. Pemadatan Kembali
Jika permukaan beton mengalami retak masih dalam kondisi plastis, maka beton harus
dipadatkan kembali sesuai rekomondasi Direksi/ Pengawas agar retak dapat dihilangkan.
d. Metode Pemadatan Lain
Jika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang dipandang
dapat menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara permukaan dan inti beton. Hal
ini dapat menyebabkan keretakan struktur dan terjadinya tegangan menetap pada beton,
tanpa adanya beban yang bekerja.

01.8. TEMPERATUR BETON SEGAR


Dalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yang mempunyai skala 5 s/d 100
derajat C, harus dimasukkan kedalam contoh tersebut sedalam 100 mm. Jika temperatur sudah
stabil selama 1 menit, maka temperatur tersebut harus dicatat dengan ketelitian 1 o C.

01.9. PERAWATAN BETON


a. Tujuan Perawatan
Perawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan air saat
terjadi pengikatan awal dan mencegah penguapan air dari beton umur awal dan mencegah
perbedaan temperatur dalam beton yang dapat menyebabkan terjadi keretakan dan
penurunan kualitas. Perawatan beton harus dilakukan begitu pemadatan beton selesai. Untuk
itu harus dilakukan perawatan beton sedemikian sehingga tidak terjadi penguapan yang cepat
terutama pada permukaan beton yang baru dipadatkan.
b. Lama Perawatan
Permukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi air bersih selama min
7 hari setelah pengecoran. Untuk elemen vertikal (kolom & dinding) beton, maka beton harus
diselimuti dengan karung yang dibasahi terus menerus selama 7 hari .
c. Perlindungan Beton Tebal
Untuk pengecoran beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, maka permukaan beton harus
dilindungi dengan material (antara lain stirofoam) yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas, agar
dapat memantulkan radiasi akibat panas. Material tersebut harus dibuat kedap, agar
kelembaban permukaan beton dapat dipertahankan.
d. Acuan Metal
Setiap acuan dari metal, beton ataupun material lain yang sejenis, harus didinginkan dengan
air sebelum pengecoran dilakuakan. Acuan tersebut dihindari dari terik matahari langsung,
karena sifatnya yang mudah menyerap dan mengantar panas. Perlakuan yang kuarang baik
akan menyebabkan retak-retak yang parah pada permukaan beton.
e. Curing Compound
Cara lain lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan curing compound
. Jenis dan tipe curing compound yang digunakan harus disetujui oleh Direksi. Harus
diperhatikan agar tidak terjadi penurunan temperatur yang cepat pada permukaan beton
sehingga dapat menyebabkan keretaan pada permukaan beton.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-11

01.10. CARA UNTUK MENGHINDARI KERETAAN PADA BETON.


a. Alat Monitoring.
Untuk pekerjaan beton tebal lebih dari 600 mm, Kontraktor harus menyediakan peralatan yang
dibutuhkan untuk mengukur dan memonitor segala kejadian yang terjadi selama pengecoran
berlangsung. Monitoring dilakukan min 7 hari sejak pengecoran selesai. Kontraktor wajib
menyediakan alat pengukur temperatur yang diletakkan pada dasar beton, didalam dan
dipermukaan beton dengan jarak vertikal antar alat ditetapkan maksimal 50 cm. Sedang jarak
horisontal antar titik satu dengan lainnya max 10 meter. Lokasi alat dan metode pengukur
suhu harus diusulkan untuk mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.
b. Perbedaan Temperatur.
Umumnya permukaan beton harus didinginkan secar mendadak, yang terpenting adalah tidak
terjadi perbedaan temperatur yanng besar (> 20o C) antara permukaan dan inti beton dan
beton harus dihindarkan dari sinar matahari langsung atapun tiupan angin.
c. Material Bantu.
Disamping peralatan juga dibutuhkan material pembantu yang mungkin dapat dicampur
kedalam beton maupun yang akan digunakan pada saat perawatan beton untuk mencegah
terjadinya penguapan yang terlalu cepat.
d. Lebar Retak
Suatu struktur beton pasti akan mengalami suatu retakan. dan lebar retak yang dizinkan
maksimal sebesar 0,004 kali tebal selimut beton.
e. Antisipasi Perbedaan Temperatur.
Kontraktor harus menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk mengatasi jika perbedaan
temperatur menjadi lebih dari 20o C, misal dengan mempertebal isolasi yang sudah digunakan
atau membuat isolasi menjadi benar-benar kedap terhadap angin dan udara. Hal ini harus
segera dilakukan agar perbedaan temperatur tidak menjadi besar. Untuk itu harus disiapkan
material isolasi lebih dari kebutuhan sebelum pengecoran dilakukan.
f. Hal-hal Lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan baik sebelum, selama maupun sesudah pengecoran :
1. Usahakan semua material dasar yang digunakan tetap dalam kondisi terlindung dari sinar
matahari, sehingga temperatur tidak tinggi pada saat pencampuaran dimulai.
2. Air yang digunakan harus didinginkan, misalnya dengan mengganti sebagian air dengan
es, sehingga temperatur tidak menjadi lebih tinggi.
3. Semen yang digunakan mempunyai hidrasi rendah.
4. Jika mungkin, tambahkan nitrogen cair kedalam campuarn beton.
5. Waktu antara pengadukan beton dan pengecoran harus dibatasi maksimal 2 jam
6. Lakukan pengecoran bertahap sedemikan, misal dengan membuat siar pelaksanaan
horizontal pada beton yang tebal, sehingga tebal satu lapis pengecoran penjadi ± 1 m’ dan
perbedaan temperatur dapat dikontrol.
7. Jika mungkin diusulkan pengecoran dilakukan pada malam hari dimana temperatur
lapangan sudah lebih rendah dari dibandingkan dari siang hari.
8. Harus disiapkan isolasi panas pada seluruh permukaan beton terbuka untuk mencegah
tiupan angin dan menjaga suhu tidak terlalu beda pada penampang beton.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-12

9. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai dan harus diteruskan sampai
sistim isolasi terpasang seluruhnya
10. Sediakan pelindung dari sinar matahari dan angin. Pelindung pada sekeliling daerah
pengecoran dapat dibuat dari plastic/ sejenis, demikian juga pada bagian atas.
g. Retak di Luar Batas yang Disyaratkan.
Jika setelah pemadatan selesai masih terjadi keretakan diluar batas yang diizinkan, Kontraktor
harus melaporkan hal tersebut yang berisi antara lain metode kerja dan peralatan yang
digunakan berikut komposisi campuran yang digunakan kepada Direksi/ Pengawas untuk
dievaluasi lebih lanjut. Kontraktor tidak diijinkan untuk memperbaikai keretakan tersebut
sebelum mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.

01.11. ADUKAN BETON YANG DIBUAT DITEMPAT (SITE MIXING)


Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik, maka untuk beton yang dibuat dilapangan harus
memenuhi syarat-syarat :
a. Semen diukur menurut berat
b. Agregat kasar diukur menurut berat
c. Pasir diukur menurut berat
d. Adukan beton dibuat menggunakan alat pengaduk mesin (concrete batching plant)
e. Junlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin beton
f. Lama pengadukan tak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan dalam mesin pengaduk
g. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih dahulu,
sebelum adukan beton yang baru dimulai

01.12. BESI BETON


a. Merk Besi Beton
Sebelum dilakukan pemesanan, Kontraktor harus mengajukan merk besi beton dilengkapi
brosur dan data teknis pabrik untuk disetujui Direksi/ Pengawas.
b. Penyimpanan
Besi beton disimpan pada tempat yang bersih, ditumpu secara baik dan tidak merusak
kualitas. Penyimpanan harus terlindung hingga kemungkinan berkarat dapat dihindari.
c. Gambar Kerja dan Bending Schedule
Pembengkokan besi beton harus dilakukan sesuai gambar dan standard ditail. Pembengkokan
harus dilakukan dengan mesin (bar bender) sehingga tidak menimbulkan cacat patah, retak
dan sebagainya. Semua pembengkokan dilakukan dalam kondisi dingin dan pemotongan
dengan mesin bar cutter. Pemotongan & pembengkokan sistim panas tidak diizinkan.
Kontraktor harus membuat gambar kerja pembengkokan (bending schedule) dan diajukan
kepada Direksi/ Pengawas untuk dsetujui.
d. Bebas Karat
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan evaluasi yang sesuai dengan gambar dan
diperhitungkan toleransi penurunannya. Sebelum besi beton dipasang, permukaan besi harus
bebas karat, minyak dan lain-lain yang dapat mengurangi lekatan besi beton.
e. Selimut Beton
Besi beton harus dilindungi selimut beton sesuai gambar detail standard. Sebagai catatan,
pemasangan tulangan utama tarik/ tekan penampang beton harus dipasang sejauh mungkin
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-13

dari pusat penampang, sehingga pemakaian selimut yang melebihi ketentuan tersebut harus
mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
f. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait, panjang penjangkaran, penyaluran, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai gambar standar yang terdapat dalam gambar rencana.
Apabila ada keraguan, Kontraktor harus mengklarifikasi kepada Direksi/ Pengawas.
g. Kawat Beton dan Penunjang
Penyetelan besi harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada posisi yang kokoh untuk
menghindari pergeseran menggunakan kawat ukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip
yang sesuai per 3 pertemuan. Pembesian harus ditunjang beton tahu/ penunjang besi/
spacers/ besi penggantung seperti gambar standard/tercantum dalam spesifikasi ini.
Penunjang metal tak boleh berhubungan dengan acuan. Ikatan kawat harus masuk dalam
beton, sehingga tidak menonjol.
h. Sengkang-sengkang
Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai rencana, sengkang harus diikat pada
tulangan utama dan jarak harus sesuai dengan gambar. Akhiran/ kait sengkang harus dibuat
seperti yang disyaratkan didalam gambar standar agar sengkang dapat bekerja seperti yang
diinginkan. Demikian juga untuk besi pengikat yang digunakan untuk pengikat tulangan utama.
i. Beton Tahu
Beton tahu digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan dan minimum
mempunyai mutu yang sama dengan beton rencana. Jarak beton tahu max 100 cm.
j. Penggantian Besi.
1. Kontraktor harus mengusahakan agar besi yang dipasang sesuai tertera pada gambar
2. Dalam hal dimana berdasar pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat kekeliruan/
kekurangan/ perlu penyempurnaan pembesian maka Kontraktor dapat menambah ektra
besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar tanpa biaya tambah.
3. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan Ø besi sesuai yang ditetapkan dalam gambar
maka dapat dilakukan penukaran Ø besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
3.1. Harus ada persetujuan dari tertulis dari Direksi/ Pengawas.
3.2. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak kurang dari
yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Khusus
balok portal, jumlah luasan besi pada tumpuan tidak lebih besar dari pembesian asli.
3.3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat
tersebut atau di daerah overlap yang dapat menyulitkan pengecoran.
3.4. Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.
k. Toleransi Besi

Diameter Besi (mm) Toleransi dia (mm) Toleransi Berat (%)


6 <  < 10 + 0.4 +7
10 >  < 16 + 0.4 +5
16 <  < 28 + 0.5 +4
 > 28 + 0.6 +2
01.13 TOLERANSI DIMENSI ELEMEN-ELEMEN STRUKSUR
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-14

Dimensi elemen struktur seperti (pelat, balok, kolom, dinding) harus memenuhi toleransi sbb:

Dimensi Elemen Struktur (mm) Toleransi Terhadap B (mm) Toleransi Selimut (mm)
B < 200 + 9.0 + 5.0
B > 200 + 12.0 + 9.0

Dimana B adalah dimensi elemen sytruktur baik untuk lebar maupun tinggi. Pelaksanaan yang
tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi oleh Direksi/ Pengawas untuk diputuskan.
Semua akibat atas kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

01.14 PEMASANGAN ALAT-ALAT DI DALAM BETON/ SPARING


a. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan secara tepat lokasi sparing yang
terdapat pada elemen struktur. Kontraktor wajib mempelajari gambar M/E dan mendiskusikan
dengan pihak terkait jika terdapat keraguan gambar tersebut. Kebutuhan sparing yang terjadi
akibat perubahan disain harus diinformasikan kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapat
solusi. Pekerjaan membobok, membuat lubang atau memotong konstruksi beton yang sudah
jadi harus dihindari dan jika diperlukan harus mendapat ijin dari Direksi/ Pengawas.
b. Ukuran lubang, pemasangan alat dalam beton dan sebagainya, harus sesuai gambar struktur
maupun gambar lain yang terkait atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas.
c. Perkuatan beton untuk lubang pekerjaan M/E harus mengikuti ketentuan yang terdapat dalam
gambar standar. Jika tidak/ belum tertera dalam gambar, Kontraktor wajib mengiformasikan
kepada Direksi/ Pengawas untuk penyelesainnya.

01.15 ACUAN / BEKISTING


a. U m u m
1. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggung jawabkan secara struktur baik
kekuatan, stabilitas maupun kekakuan serta layak digunakan. Acuan merupakan bagian
pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur beton agar sesuai.
2. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan didalam spesifikasi ini. Kontraktor
dapat mengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujui oleh Direksi/
Pengawas
3. Semua bagian acuan yang sudah digunakan harus dibongkar dan dikeluarkan dari lokasi
proyek. Tidak dibenarkan ada bagian acuan yang tertanam dalam beton.

b. Lingkup Pekerjaan.
1. Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti release agent,
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan acuan beton
sesuai gambar struktur/disiplin lain yang berhubungan dan terurai dalam RKS.
2. Ditail – ditail Khusus
Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasuk yang ditawarkan
didalam penawaran Kontraktor. Termasuk juga jika menggunakan material acuan yang
khusus untuk menghasilkan ditail khusus

c. Persyaratan Bahan
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-15

1. Acuan dan Penyanggah


Bahan acuan yang digunakan dapat dari beton, baja, pasangan bata, kayu atau material
lain yang bisa dipertanggung jawabkan kualitasnya. Pemakaian acuan siap pakai dari
spandeck/ produk tertentu dapat digunakan selama disetujui Direksi/ Pengawas. Pengaku
harus dibuat agar tidak terjadi perubahan bentuk/ ukuran dari elemen beton yang dibuat.
Penyangga yang terbuat dari baja lebih disarankan walau penggunaan material dari kayu
dapat diterima. Bahan dan ukuran kayu yang digunakan harus mendapat persetujuan
Direksi/ Pengawas. Untuk beton yang langsung berhubungan dengan tanah, lantai kerja
dibuat mutu K 175 dengan acuan samping dari pasangan batu kali, batu bata atau material
lain yang disetujui Direksi/ Pengawas. Untuk elemen kolom bulat disarankan memakai
acuan baja.
2. Release Agent
Release agent harus merupakan material yang memenuhi ketentuan berikut ini :
2.1. Cream emulsion
2.2. Neat oil dengan ditambahkan surfactant
2.3. Release agent kimiawi yang tidak merusak beton
Release agent digunakan sesuai ketentuan pabrik. Kontrktor harus memastikan bahwa
release agent yang dipakai cocok dengan bahan acuan. Jika permukaan beton merupakan
finishing (umum disebut beton exposed), Kontraktor harus memastikan bahwa permukaan
beton yang dihasilkan sesuai yang diingikan Direksi/ Pengawas. Kontraktor harus
memastikan bahwa release agent tersebut tidak bersentuhan langsung dengan besi beton.

d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Struktur Acuan
Acuan berikut elemen pendukung harus dianalisa sedemikian, sehingga mampu memikul
beban semua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalamai deformasi berlebihan
(kaku) dan memenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang.
Peninjauan terhadap kemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan,
seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa dan
perhitungan acuan berikut elemen pendukung harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas
untuk mendapat persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.
2. Dimensi Acuan
Ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran bersih penampang, tidak termasuk
plester/ finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk/profil khusus yang tercantum
dalam gambar arsitektur harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun analisa biaya.
a. Gambar Kerja.
Kontraktor harus membuat gambar kerja berdasar analisa. Gambar harus disertai
ukuran dan ditail sambungan yang benar. Gambar diserahkan Direksi/ Pengawas untuk
disetujui. Tanpa persetujuan Kontraktor tidak diizinkan memulai pembuatan acuan.
b. Tanggung Jawab
Walau perhitungan sudah disetujui Direksi/ Pengawas atas bentuk, kekuatan dan
stabilitas acuan, tanggung jawab tetap pada Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidak
sesuai perkiraan/ kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambah, maka
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-16

semua biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat mengikuti
bentuk yang dimaksud gambar. Pelaksanaan yang tidak sesuai gambar harus segera
dibongkar.
c. Stabilitas Acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar/silang sehingga kemungkinan gerak selama
pelaksanaan dapat dihindari. Direksi/ Pengawas dapat meminta Kontraktor
memperbaiki acuan yang dianggap kurang sempurna atas biaya sendiri.
d. Inspeksi Pekerjaan.
Semua acuan dan penunjang harus diatur sedemikian sehingga memungkinkan
dilakukan inspeksi dengan mudah oleh Direksi/ Pengawas.

e. Ditail Acuan
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
f. Akurasi.
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan/ kelurusan,
elevasi dan posisi sesuai gambar. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai spesifikasi.
g. Sistim Pengaliran Air.
Acuan harus bersih dan dibasahi sebelum pengecoran. Harus disiapkan sistim aliran air
sedemikian sehingga saat dibasahi, air dapat mengalir ketempat yang diinginkan dan
acuan tidak tergenang. Acuan dipasang sedemikian hingga tak ada bocoran air semen
saat pengecoran, tidak berubah bentuk dan tak goyang.
h. Ikatan Acuan di Dalam Beton.
Sebelum mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas, baut dan tie rod untuk ikatan beton
harus diatur sedemikian sehingga bila acuan dibongkar tak merusak beton yang dibuat.
i. Acuan Beton Exposed
Harus dilapisi release agent acuan beton. Release agent harus tidak mempengaruhi
warna beton, maka pemilihan jenis penggunaan harus teliti. Cara pengecoran harus
diperhitungkan sehingga siar pelaksanaan tidak merusak tampilan beton. Merk/ jenis
relesae agent yang disetujui tidak boleh diganti merk/jenis lain. Kontraktor harus
memberitahu merk, bahan utama, pabrik, cara pemakain, resiko dan keterangan perlu.
j. Bukaan Untuk Pembersihan
Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
k. Scaffolding
Prinsipnya penunjang acuan mengggunakan steiger besi (scaffolding). Harus kuat,
kaku dapat diatur agar mudah diperiksa Direksi/ Pengawas.
l. Persetujuan Direks/ Pengawas.
Kontraktor harus mengajukan permohonan izin pengecoran dari Direksi/ Pengawas
minimal 3 (tiga) hari sebelum pengecoran.

m. Anti Lendut (Cambers)


Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-17

Kecuali ditentukan lain dalam gambar, maka semua acuan untuk balok dan pelat, harus
dipersiapkan dengan memakai anti lendut dengan besar sbb :

Lokasi % Tehadap Bentang


Ditengah Bentang balok 0.3
Diujung balok kantilever 0.5

3. Pembongkaran Acuan
a. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi yang
dibongkar acuannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban pelaksanaan.

b. Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapai waktu sbb:

Elemen Struktur Waktu Minimum


Sisi-sisi balok, kolom dan dinding 3 hari
Balok dan plat beton (tiang penyanggah tidak dilepas) 21 hari
Tiang-tiang penyangga plat 21 hari
Tiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari

Waktu pembongkaran sesuai kondisi normal dan harus dipertimbangkan secara khusus
jika pada lantai bekerja beban. Untuk mempercepat pembongkaran, Kontraktor dapat
mengusulkan metode, perhitungan yang digunakan dan usulan yang dapat disetujui
Direksi/ Pengawas. Biaya akibat usulan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

c. Pembongkaran acuan harus diajukan kepada Direksi/ Pengawas untuk disetujui


Persiapan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-1

BAB II : PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN

II.01. PEKERJAAN PERSIAPAN


01.1. DIREKSI KEET.
a. Bangunan Sementara.
Sebelum Kontraktor memulai pelaksanaan pekerjaan diharuskan menyediakan/ menyiapkan
ruang/ bangunan sementara ukuran 3,00 x 7,00 m untuk ruang rapat dan 3,00 x 4,00 m untuk
ruang Direksi. Bangunan Sementara ini harus dilengkapi Toilet/WC dan kamar mandi yang
khusus dimanfaatkan oleh Direksi/ Tim Teknis/ Pengawas. Selain disediakan bak air dan
closet, maka harus pula dilengkapi dengan Septictank & Resapan.
b. Kelengkapan Direksi Keet.
Sebagai kelengkapan Direksi Keet guna penyelesaian Administrasi dilapangan, maka sebelum
pelaksanaan pekerjaan ini dimulai Kontraktor harus melengkapi peralatan berikut antara lain :
 soft board menempel didinding 2x1,20x2,40
 (satu) buah meja rapat (sederhana) ukuran 1,20x4,80 m2
 (dua belas) buah kursi duduk ruang rapat
 (satu) white board (1,20 x 2,40) dan peralatannya
 (satu) rak/almari buku (sederhana)
 (satu) meja kerja/tulis dan kursi
 (satu) set kelengkapan PPPK (P3K)
 (satu) tabung Pemadam Api
 (lima) buah safety project helmet
 Sarana dan prasarana listrik, telephon dan komunikasi.
Selesai pelaksanaan proyek ini (Serah Terima ke II) semua Peralatan/ kelengkapan tersebut
menjadi milik Kontraktor, dengan demikian pembiayaanya dianggap sebagai sewa.
c. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek untuk setiap saat dapat digunakan oleh
Direksi Pekerjaan adalah :
 (satu) buah kamera (Movie Camera Digital)
 (satu) buah alat ukur Schuitmaat
 (satu) buah alat ukur optik (theodolith/ waterpass)
 (satu) buah personal computer Dual Core dan printer

01.2. KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR.


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat Kantor Lapangan, barak pekerja dan
gudang tempat penyimpanan bahan (Bouqeet), yang sebelumnya telah mendapat persetujuan
Direksi/ Pengawas berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya.
Semua Boukeet perlengkapan Kontraktor dan sebagainya, pada waktu pekerjaan berakhir (serah
terima kedua) harus dibongkar.
Persiapan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-2

013. SARANA KERJA.


a. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang dilakukan
diluar lapangan sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja
sehingga memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/ material dilapangan harus aman dari segala
kerusakan hilang dan hal-hal dasar yang mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.

01.4. PENGATURAN JAM KERJA DAN PENGERAHAN TENAGA KERJA.


a. Kontraktor harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan tenaga kerja,
pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Direksi/Pengawas lapangan. Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja dan
pengaturan jam kerja dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perburuhan yang
berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan akomodasi dan fasilitas lain yang
dianggap perlu seperti : air minum, toilet yang memenuhi syarat kesehatan dan fasilitas
kesehatan lain seperti penyediaan perlengkapan PPPK yang cukup serta pencegahan
penyakit menular
c. Kontraktor harus membatasi daerah operasinya disekitar proyek dan harus mencegah
sedemikian agar pekerjan tidak melanggar wilayah pekerjaan lain yang berdekatan dan
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.

01.5. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN/ SARANA YANG ADA


a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan/ konstruksi/ peralatan disekitarnya merupakan
tanggung jawab Kontraktor untuk memperbaiki jika kerusakan jelas-jelas akibat pekerjaan ini.
b. Kontraktor wajib mengidentifikasi keadaan bangunan atau prasarana lain disekitar lokasi
sebelum memulai pekerjaan.
c. Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus selalu menjaga kondisi jalan/ peralatan
existing disekitar lokasi proyek dan menjadi tanggung jawabnya atas kerusakan yang terjadi
akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
d. Kontraktor wajib mengamankan dan melaporkan/ menyerahkan kepada pihak berwenang bila
menemukan benda-benda bersejarah

01.6. PEMBERSIHAN DAN PENEBANGAN POHON-POHONAN.


a. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.
b. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.
c. Kontraktor tidak boleh membasmi, menebang/ merusak pohon/ pagar, kecuali ditentukan atau
sebelumnya diberi tanda pada gambar yang menujukkan bahwa pohon/ pagar harus
Persiapan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-3

disingkirkan. Jika ada sesuatu yang mengharuskan Kontraktor untuk melakukan penebangan,
maka harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.

01.7. PENJAGAAN, PEMAGARAN SEMENTARA, DAN PAPAN NAMA.


a. Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaannya yang dianggap penting selama pelaksanaan, dan sekaligus menempatkan
petugas keamanan untuk mengatur sirkulasi/ arus kendaraan keluar/ masuk proyek.
b. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaan, maka harus memberi pagar pengaman
pada sekeliling site pekerjaaan yang akan dilakukan.
c. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan,sehingga tidak mengganggu
pelaksanaan yang sedang dilakukan serta tempat penimbunan bahan dan dibuat sedemikian,
sehingga bertahan/ kuat sampai pekerjaan selesai dan tampak dari luar dapat menunjang
estetika kawasan.
d. Syarat pagar pengaman :
 Pagar dari seng gelombang, tinggi 180 cm finish cat berpola sesuai arahan Pemberi Tugas.
 Tiang dolken min Ø 10 cm, jarak min 180 cm, bagian yang masuk pondasi min 40 cm.
 Rangka kayu meranti ukuran 4/6 cm, dengan pemasangan 4 jalur menurut tinggi pagar.
 Pondasi cor beton setempat minimum penampang Ø 30cm dalam 50 cm dari permukaan
tanah setempat. Beton dengan adukan 1pc:3ps:5kr.
 Lengkap pembuatan pintu masuk dari bahan yang sama.
Selesai proyek semua bahan pagar adalah milik Kontraktor, untuk hal tersebut didalam
penyusunan penawaran hendaknya telah dipertimbangkan.
e. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor harus memasang papan nama Proyek yang dibuat
dan dilaksanakan sesuai gambar.

01.8. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA


a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumua pompa di tapak proyek
atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Direksi/ Pengawas.
b. Listrik untuk bekerja harus‚ disediakan Kontraktor, baik sambungan PLN selama masa
konstruksi atau diesel pembangkit listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara
atas persetujuan Direksi/ Pengawas. Listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi
Lapangan.
c. Segala biaya atas pemakaian listrik dan air tersebut adalah beban Kontraktor.

01.9. DRAINAGE TAPAK.


a. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/ kontur tanah yang ada di tapak, Kontraktor
wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada.
Persiapan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-4

b. Arah aliran ditujukan kedaerah/ permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke saluran
yang sudah ada dilingkungan daerah pembangunan.
c. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi/ Pengawas
dan tidak merupakan pekerjaan dengan biaya tambah.

01.10. MENGADAKAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK.


a. Pengukuran Tapak Kembali.
1. Kontraktor wajib mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah,
letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan kondisi lapangan aktual harus
dilaporkan kepada Direksi/ Pengawas untuk diminta keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/
Theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/ waterpas beserta petugas yang melayani untuk
kepentingan pemeriksaan Direksi/ Pengawas.
5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga Phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas
6. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
b. Tugu Patok Dasar (Bench Mark)
1. Letak dan jumlah patok dasar ditentukan oleh Direksi/ Pengawas.
2. Tugu patok dasar dibuat dari beton berpenampang minimal 20x20 cm, tertancap kuat
dalam tanah ± 1 meter dengan bagian yang menonjol diatas muka tanah minimal 40 cm
untuk memudahkan pengukuran selanjutnya. Tugu patok dasar harus dilengkapi dengan
titik ukur dari bahan logam dan diangkurkan ke beton.
3. Tugu patok dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga
keutuhannya sampai ada instruksi dari Direksi/ Pengawas untuk membongkarnya.
4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan kontraktor
5. Pada setiap tugu patok dasar harus tertera dengan jelas kode koordinat dan ketinggian
(elevasi) nya.
c. Pengukuran dan Titik Peil (± 0.00) Bangunan.
Kontraktor harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan letak/ kedudukan
bangunan terhadap titik patok/ pedoman yang telah ditentukan, kesikuan maupun kedataran
(waterpas) dan tegak lurus bangunan harus ditentukan dengan alat waterpas instrument/
theodolith. Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan elevasi plafond dan sebagainya
dengan hasil yang baik.
Untuk mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan notasi yang tercantum pada gambar
rencana (Lay Out), dan bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuainya antara kondisi
lapangan dan gambar Lay Out, Kontraktor harus melapor pada Direksi/ Pengawas.
Persiapan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-5

d. Pemasangan Bouwplank.
1. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan, kebenaran persiapan bouwplank/
pengukuran sesuai referensi dan bench mark yang ditentukan Direksi/Pengawas, serta
bertanggung jawab atas ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian
pekerjaan, pengadaan peralatan dan tenaga kerja yang diperlukan.
2. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal
tersebut, maka merupakan tanggung jawab Kontraktor yang wajib memperbaiki kesalahan
dan akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi (tertulis) dari Direksi/
Pengawas.
3. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Direksi/ Pengawas yang mewakili tidak
menngurangi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor wajib melindungi semua bench mark,
dan lain-lain atau seluruh referensi dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan
ini.
e. Bahan dan Pelaksanaan
1. Tiang bowplank menggunakan kayu kruing atau meranti ukuran 5/7 dipasang setiap
jarak 2,00 m', sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti
diketam halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpas).
2. Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m 1 dari as tepi
bangunan dengan patok-patok yang kuat, bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan
harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat dimanfaatkan hingga
pekerjaan mencapai tahapan trasram tembok bawah.

II.02. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN


02.1. LINGKUP PEKERJAAN.
a. Bagian ini meliputi pekerjaan pembongkaran bangunan existing atau seperti yang tampak
pada daerah pembangunan. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran
yang ditunjukkan Direksi, serta pengamanan atas jaringan-jaringan listrik dan lain-lain bila
ada.
b. Kecuali ditentukan lain oleh Direkasi/ Pengawas, maka Pemborong diwajibkan
melaksanakan pembersihan bahan- bahan bongkaran dari lapangan pekerjaan.
02.2. PELAKSANAAN
a. Sebelum memulai, Pemborong harus mengumpulkan semua data mengenai kondisi-kondisi
yang ada disekitar lapangan pembangunan serta gambar-gambar dan izin-izin yang
diperlukan untuk bekerja.
b. Pemborong juga harus mengajukan rencana, lokasi dan sistem pelaksanaan pembongkaran
kepada Direksi/Pengawas, untuk disetujui.
Terhadap semua sarana-sarana listrik maupun yang ada lainnya harus dilakukan tindakan-
tindakan pengamanan guna menjaga keutuhan fungsinya serta tidak akan mengganggu
kelancaran pemakaian yang ada dan mengadakan tindakan-tindakan yang perlu guna
menanggulangi hal ini tanpa membebani Pemberi Tugas.
Persiapan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-6

c. Sistem pembongkaran harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan
pencemaran lingkungan dan kerusakan-kerusakan lingkungan. Semua kerugian pihak lain yang
timbul karenanya akan menjadi tanggung jawab Pemborong.
d. Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan/atas ditambah/dikurangi harus terpasang kembali
sesuai dengan standat serta petunjuk Direksi, hingga dapat berfungsi dengan baik. Keadaan
sesudah selesai harus rapih dan bersih serta siap untuk pekerjaan selanjutnya. Penggunaan
bahan peledak untuk pekerjaan pembongkaran tidak diizinkan.

02.3. HASIL BONGKARAN


a. Semua bahan hasil bongkaran adalah milik Pemberi Tugas dan akan dimanfaatkan kembali
sesuai petunjuk/seijin Direksi yang nantinya dapat diperhitungkan sebagai kopensasi biaya
pembongkaran/pemasangan , atau pekerjaan tambahan lainnya, untuk hal tersebut bahan
hasil bongkaran yang berharga harus ditata sedemikan supaya mudah didata, sedang untuk
bahan tidak berharga harus segera dibuang.
b. Semua bahan hasil bongkaran dari elemen yang paling kecil maupun elemen besar harus
didata yang nantinya akan dipasang kembali sesuai persetujuan Direksi/ Pengawas.
Pekerjaan Pondasi
RKS./STU-RS Grati Thp II - Kabupaten Pasuruan III.-1

BAB III : PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG MINI PILE


01.1. PENJELASAN UMUM.
1.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pondasi ini meliputi, penyediaan tenaga, bahan-bahan material dan
peralatan-peralatan yang diperlukan sehingga secara keseluruhan pekerjaan pondasi ini
dapat terselesaikan.
Sebagai pondasi utama bangunan gedung maupun tribune ini adalah pondasi tiang
pancang persegi ukuran 25 x 25 cm dengan mutu beton K 500, sedangkan sebagai
pondasi penunjang / ringan dipakai pondasi type lain sebagaimana ditunjuk dalam gambar
rencana.
1.2. Pedoman Pelaksanaan.
a. Sebelum dilaksanakan pekerjaan pondasi maka Pemborong harus mengadakan
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan jarak/notasi yang tercantum dalam
gambar rencana pondasi dan harus dimintakan persetujuan lebih lanjut kepada
Direksi/Pengawas.
b. Pemborong diwajibkan memberi laporan kepada Direksi/Pengawas, bila ada perbedaan
antara gambar detail/konstruksi dengan gambar arsitektur atau adanya notasi yang
kurang jelas untuk mendapatkan keputusan/penjelasan.
1.3. Daya Dukung tiang Pancang.
Tiang pancang yang selesai dilaksanakan harus tahan memikul beban kerja sebesar 33 ton
baik pada kondisi single pile maupun dalam grup pile.
Kedalaman tiang pancang diperkirakan lebih kurang 5m’- 6 m’ dari atas poer dengan
panjang tiang pancang antara 5,00m’- 6 m’ untuk kolom-kolom utama (sesuai gambar
rencana), dan nantinya harus dikonfirmasikan dengan laporan penyelidikan tanah dan hasil
kalenderingnya.
1.4. Teleransi-toleransi.
- Toleransi Lokasi
Tidak lebih dari 8.00 cm dari lokasi yang ditentukan dan jarak antara tiang pancang tidak
bertambah/ berkurang lebih dari 15.00 cm (tambahannya/ pengurangannya).
- Toleransi Vertikal.
Tidak lebih dari 1:80
1.5. Standart.
Seluruh pekerjaan sehubungan dengan pondasi tiang pancang ini harus dilaksanakan
sepenuhnya mengikuti persyaratan serta standart-standart yang disebutkan dalam :
- P.U.B.B. ......... 1982
- P.B.I. ......... 1971
- SNI 03-2847-2002
- SNI 03-1726-2002
- SNI 03-1727-2002
Pekerjaan Pondasi
RKS./STU-RS Grati Thp II - Kabupaten Pasuruan III.-2

- SNI 03-1729-2002
- A.C.I. ......... 318-02
- Persyaratan teknik (pekerjaan beton) dan keputusan-keputusan Konsultan Pengawas/
Direksi

01.2. MATERIAL/ BAHAN.


Beton pratekan pracetak produksi pabrik, spesifikasi teknik mengikuti persyaratan produsen.
Untuk mendapatkan kualitas produksi yang baik sesuai dengan persyaratan teknis,
pengadaan tiang pancang pracetak pihak fabrikan sebaiknya mempunyai sertifikat ISO 9002
tahun 2000 dan bersertifikat K3. Pihak kontraktor harus menyampaikan / menunjukkan copy
kedua sertifikat tersebut kepada pihak Pengawas/ Direksi sebelum mengadakan pemesanan.

01.3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Pengenalan Lapangan/ Site.
a. Kontraktor harus mengenal lapangan sebaik-baiknya sebelum memulai
pekerjaannya yang antara lain :
- Peil existing dihubungkan dengan peil dalam gambar rencana.
- Keadaan/kondisi lapisan tanah
- Bangunan-bangunan/fasilitas-fasilitas yang ada dan atau berdekatan dengan site
- Kedalaman muka air tanah
- Peralatan dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan guna kelancaran pekerjaan
- Hal-hal lain yang mungkin berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan.
b. Kontraktor juga harus mengenal kondisi jalan-jalan umum,batasan-batasan beban jalan
dan batasan/ketentuan-ketentuan lainnya yang mungkin mempengaruhi lancarnya
transportasi/alat-alat dari dan ke site.
c. Kontraktor wajib untuk mencocokkan kondisi lapangan dengan gambar rencana dan
wajib untuk melaporkan secara tertulis kepada Direksi/ Pengawas.
3.2. Pengukuran Lapangan/ Setting Site
a. Kontraktor sebelum memulai pekerjaan, harus melakukan pengukuran layout dengan
menggunakan surveyor yang teliti serta berpengalaman.
b. Kontraktor wajib untuk melaporkan secara tertulis kepada Direksi/Pengawas, apabila
ditemukan perbedaan elevasi/ ukuran lapangan dengan yang tercantum dalam
gambar rencana.
c. Kontraktor wajib untuk mengukur/menentukan fasilitas/utilitas yang ada dilapangan
serta melaporkannya secara tertulis kepada Direksi/Pengawas
d. Segala biaya yang diperlukan untuk melindungi/memelihara fasilitas/utilitas yang ada,
termasuk memasang kembali yang rusak karena kesalahan Kontraktor, memjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan Pondasi
RKS./STU-RS Grati Thp II - Kabupaten Pasuruan III.-3

3.3. Mesin/ Alat Pancang.


a. Mesin pancang yang digunakan adalah jenis Diesel Hummer dengan berat pemukul
minimal 2,5 ton. agar proses pemancangan bisa berjalan dengan cepat dengan kondisi
yang ada.
b. Pemborong harus dapat menunjukkan bahwa alat yang digunakan telah tersedia
dan dapat digunakan pada waktu yang telah ditentukan.
c. Pada waktu pemancangan kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan
yang cukup kuat dan tidak mudah copot serta disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Lapangan.
3.4. Penetrasian Tiang Pancang.
Pada waktu pemancangan, penetrasi dari tiang pancang harus dicatat dengan baik sesuai
dengan pengarahan dari konstruktor/perencana untuk menentukan daya dukung tiang.
3.5. Pemancangan Tiang
a. Pemborong diwajibkan mengadakan pengukuran lokasi untuk menentukan letak tiang
pancang dengan menggunakan alat ukur Theodolith.
b. Pemancangan harus dilakukan betul-betul vertikal tegak lurus seperti yang
disyaratkan dan pada waktu pemancangan harus dicegah terjadinya gerakan-
gerakan lateral horizontal.
c. Tiang-tiang yang dipancang secara tidak baik menurut garis vertikal dan dianggap
bisa membahayakan atau mengurangi kegunaan tiang pancang, maka tiang pancang
tersebut harus diperbaiki atau harus ditambahkan tiang pancang lain.
d. Tiang-tiang pancang yang rusak/dianggap rusak sehingga mengurangi kegunaannya,
maka tiang tiang tersebut harus diganti dengan yang baik/baru atau diperbaiki pada
bagian-bagian yang rusak dimana biaya keseluruhan ditanggung Pemborong.
3.6. Toleransi Posisi Tiang
a. Deviasi maksimum terhadap posisi dari tiang pondasi harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
- Deviasi horizontal tidak lebih dari 7.5 cm dari lokasi yang ditentukan dan jarak antara
dua pancang tidak bertambah/berkurang lebih dari 15 cm (simpangannya).
- Toleransi sumbu vertical tidak lebih dari 1:8
b. Semua biaya tambahan yang timbul karena perubahan pada jumlah tiang, disain dari
pada kepala tiang, baloh pondasi baik dari segi material, waktu maupun biaya
perencanaan ulang yang diakibatkan oleh kesalahan/ kegagalan dari Kontraktor dalam
melaksanakan pembuatan tiang pancang, seluruhnya menjadi beban Kontraktor.
3.7. Persiapan Tulangan
Selama masa perataan sisi atau dari tiang, Kontraktor harus merapikan serta meluruskan
tulangan-tulangan tiang pondasi yang dipersiapkan keperluan penyambungan dengan
pile cap/poer.
Pekerjaan Pondasi
RKS./STU-RS Grati Thp II - Kabupaten Pasuruan III.-4

3.8. Penolakan Tiang.


Tiang yang dilaksanakan tidak benar serta tidak memenuhi spesifikasi ini akan ditolak oleh
Direksi/ Pengawas. Kontraktor wajib membuat tiang pengganti tanpa biaya tambahan,
meskipun bila diperlukan tiang dengan ukuran yang berbeda sebagai akibat kesalahan
tersebut diatas.

01.4. PEKERJAAN TAMBAH KURANG.


Pekerjaan tambah kurang akan dilaksanakan sesuai dengan penambahan/pengurangan
jumlah tiang dan perubahan panjang tiang. Perubahan mengenai jumlah dan panjang
tiang akan diketahui setelah selesai dilaksanakan.
Bila terjadi penambahan/pengurangan jumlah maupun panjang tiang pada tempat-tempat
tertentu karena keadáan setempat yang diluar dugaan, maka hal tersebut akan
diperhitungkan sebagai tambah/kurang, dan penambahan/ pengurangan jumlah maupun
panjang tiang tersebut harus atas perintah tertulis dari pihak Pemberi Tugas lewat
Direksi/Pengawas.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-1

BAB VI : PEKERJAAN MEKANIKAL

VI.01. UMUM
01.1. STANDARD DAN PERATURAN-PERATURAN
1. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku secara
nasional.
2. SNI (Standar Nasional Indonesia)
1) Tentang Tata cara perancangan konservasi energi pada bangunan gedung.
2) Tentang Pedoman teknik dan rekomendasi dari instansi yang berwenang
mengenai jenis instalasi yang dirancang.
3) SNI 03-6481-2000 Sistem plambing
4) SNI 03-1736-2000 Tata cara perencanaan sistem protekasi pasif untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
3. ASTM (American Society fot testing and Materials)
4. BS (British Standar)
5. JIS (Japanese Industrial Standar)
6. DIN (Deutsches Institut für Normung/German Institute for Standardization)
7. AWWA (American Water Works Association)
8. SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors' National Association)
9. ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers)
10. AMCA (Air Movement and Control Association)
11. NFPA (National Fire Protection Association)
a. NFPA 13: Standard for the Installation of Sprinkler Systems
b. NFPA 14: Standard for the Installation of Standpipe and Hose Systems
c. NFPA 20: Standard for the Installation of Stationary Pumps for Fire Protection
d. NFPA 92A: Standard for Smoke-Control Systems Utilizing Barriers and Pressure
Differences
e. NFPA 92B: Standard for Smoke Management Systems
12. NEMA (National Electrical Manufacturers Association)

01.2 GAMBAR-GAMBAR
1. Gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertimbangkan kemudahan service maintenance
jika peralatan dioperasikan.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-2

3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/ Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan detail
kepada Direksi/ Pengawas untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.
Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Kontraktor dianggap telah
mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
5. Kontraktor instalasi harus membuat gambar instalasi terpasang disertai dengan
operating & Maintenane Instruction dan harus diserahkan kepada Direksi/
Pengawas saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi
dengan daftar isi dan data notasi.

01.3 PERIJINAN
Semua pengurusan izin untuk pelaksanaan pekerjaan ini serta seluruh biaya yang
diperlukan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

01.4. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN


Kontraktor instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan ahli/ berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, bertindak
mewakili Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberi keputusan teknis
serta bertanggung dalam menerima segala instruksi yang diberikan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.

01.5. RAPAT LAPANGAN DAN KOORDINASI


1. Wakil Kontraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh pemberi
tugas.
2. Kontraktor instalasi ini harus bekerja sama dengan Kontraktor instalasi lain, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan lancar sesuai waktu yang ditetapkan.
3. Koordinasi yang baik diperlukan, agar pekerjaan yang satu tidak menghalangi
kemajuan pekerjaan yang lain.
4. Jika pekerjaan instalasi ini menghalangi pekerjaan instalasi yang lain, maka
akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

01.6 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS


1. Pemeriksaan secara periodik harus dilaksanakan Kontraktor tidak kurang dari dua
minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Kontraktor, jikka ada permintaan
dari Direksi/ Pengawas dan atau bila ada gangguan dalam pekerjaan ini.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-3

01.7. LAPORAN-LAPORAN
1. Laporan Harian dan Mingguan
Kontraktor wajib membuat laporan harian mingguan yang memberi gambaran
mengenai :
1) Kegiatan fisik berupa Catatan dan perintah Direksi/ Pengawas yang
disampaikan baik lisan maupun tertulis; Jumlah material masuk/ditolak,
Jumlah tenaga kerja, Keadaan cuaca, Pekerjaan tambah/ kurang dan lain lain.
2) Laporan mingguan merupakan ringkasan laporan harian, setelah ditanda
tangani Project Manager, diserahkan kepada Direksi/ Pengawas untuk
diketahui/ disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut:
1) Hasil pengetesan semua persyaratan teknis, Hasil uji peralatan dan lain-lain.
2) Semua proses pengetesan/ pengukuran harus disaksikan oleh Direksi/
Pengawas.

01.8 PELAKSANAAN PEMASANGAN


1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan gambar
kerja dan detailnya kepada D i r e k s i / P e n g a wa s dalam rangkap 3 (tiga) untuk
disetujui.
2. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Kontraktor harus segera menghubungi Direksi/ Pengawas. Pengambilan ukuran
dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

01.9 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelak-
sanaan ini serta mengembalikan kekondisi semula, menjadi lingkup pekerjaan ini.
2. Pembobokan/ pengelasan/ pengeboran hanya dapat dilaksanakan jika ada
persetujuan dari Direksi/ Pengawas.

01.10 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan dari Direksi/ P e n g a w a s .
2. Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan gambar setiap perubahan yang ada
kepada Direksi/ Pengawas dalam rangkap 3 (tiga).
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-4

3. Perubahan material dan lain-lain harus termasuk pekerjaan tambah/ kurang/


perubahan diajukan/ harus disetujui oleh Direksi/ Pengawas.

01.11 TESTING DAN COMMISSIONING


1. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan Kontraktor wajib mengajukan
program Testing dan Commissioning kepada Dir ek si/ Peng a was .
2. Kontraktor harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu
dan/ atau yang diminta oleh Direksi/ Pengawas untuk mengetahui apakah
seluruh pekerjaan dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi
persyaratan yang diminta.
3. Semua bahan, perlengkapan dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.

01.12 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


1. Masa pemeliharaan untuk pekerjaan ini adalah 12 (Dua belas) bulan
terhitung sejak saat penyerahan pertama.
2. Selama masa ini Kontraktor wajib mengatasi kerusakan yang ada tanpa biaya
tambah.
3. Selama masa ini, seluruh pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan masih
merupakan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
4. Jika Kontraktor tidak melaksanakan teguran D i r e k s i / Pengawas atas
perbaikan/ penggantian/penyetelan yang diperlukan, Konsultan Manajemen
Konstruksi berhak penyerahkan pada pihak lain atas biaya Kontraktor.
5. Serah terima pertama pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah ada bukti
pemeriksaan dengan hasil yang baik dan ditanda tangani bersama oleh
Kontraktor dan D i r e k s i / P e n g a w a s serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari
instansi berwenang lainnya.
6. Serah terima setelah masa pemeliharaan baru dapat dilaksanakan apabila :
1) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa pekerjaan ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama Kontraktor dan Direksi/ Pengawas.
2) Kontraktor telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari Instansi
pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas DAMKAR & Instansi
Keselamatan Kerja dll hingga instalasi terpasang dapat dipakai tanpa
menyalahi peraturan pekerjaan yang ada.
3) As Built Drawing beserta operating, instruction, technical & maintenance
manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada
Direksi/Pengawas.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-5

VI.02 SISTEM PERPIPAAN

02.1. UMUM
Pekerjaan instalasi mekanikal perpipaan (plumbing) yang dimaksud disini secara
keseluruhan adalah pengadaan, pengangkutan, pembuatan, pemasangan, peralatan
bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lengkap
dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.

a. Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :


1. Instalasi Sistem Air Bersih
2. Instalasi Sistim Air Panas
3. Instalasi Sistem Air Limbah
4. Instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah
5. Instalasi Sistem Pembuangan Air Hujan

b. Gambar Kerja
Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, akan
menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut :
- Denah ruang & detail pemasangan peralatan utama, perlengkapan & fixtures.
- Detail denah perpipaan
- Detail denah perkabelan (terkait pekerjaan perpipaan)
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

c. Gambar Instalasi Terpasang


Setiap tahapan penyelesaian, kontraktor akan memberi tanda sesuai jalur terpasang
pada gambar, sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia
gambar terpasang yang mendekati keadaan sebenarnya.

02.2. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN

Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah
dari masing-masing sistem pipa.Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau
spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan
dengan bagian lainnya. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran,
air, karat dan tekanan mekanis sebelum, selama dan sesudah pamasangan.Khusus
pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus juga terlindung
dari cahaya matahari. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan
identitas pabrik.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-6

2.1 Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan :

Tekanan Tekanan Tekanan Spesifikasi


Ur a i a n Kerja Bahan Uji Pipa
(Bar) (Bar) (Bar)
Air dingin dalam gedung 10 10 15 PN 10
Air dingin luar gedung 10 10 15 PN 10
Air panas dalam gedung 10 10 15 PPr/PN 20
Penyiram tanaman - taman 5 10 15 PN 10
Air limbah dapur gr 10 15 Cast IP
Air limbah saniter gr 10 16 Pv 10
(pembuangan)
Air limbah dipompakan 7 10 15 Pv 10
Air hujan gr 10 15 Pv 10

gr : Gravitasi
Catatan : Pengecualian bila digambar menyebutkan material tertentu.

2.2 Spesifikasi PN 10
Penggunaan : - Air dingin untuk riser dan distribusi
Tekanan Standard 10 Bar

Uraian Keterangan
Pipa Polypropylene random-copolymer
Sambungan Heating element socket welding yang direkomendasi
oleh pabrik pembuat
Valves Bronze atau a-metal body class 150 lb

2.3 Spesifikasi PN 20
Penggunaan : - Air dingin untuk riser dan distribusi
Tekanan Standard 10 Bar
Uraian Keterangan
Pipa Polypropylene random-copolymer
Sambungan Buut weld Heating element socket welding yang
direkomendasi oleh pabrik pembuat
Valves Bronze atau a-metal body class 150 lb
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-7

2.4 Spesifikasi B 20
Penggunaan : - Hydrant
Tekanan Standard 20 Bar :

Uraian Keterangan

Pipe ASTM A 53 Black steel pipe , sch 40


Sambungan / fitting Ø 40 mm kebawah screwed end
Ø 50 mm keatas plain end
Ø 40 mm kebawah malleable iron ANSI B 16.3 class 300 lb,
screwed end
Ø 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting ANSI B 16.9,
sch 40
Flange Ø 40 mm kebawah black malleable cast iron RF class 300 lb
screwed
Ø 50 mm keatas forged steel RF class 300 lb, welding joint
Valves & strainer Ø 40 mm kebawah, malleable cast iron body class 300 lb
dengan sambungan ulir, BS 21 / ANSI B 2.1
Ø 40 mm keatas, cast iron body class 300 lb dengan
sambungan flanges

2.5 Spesifikasi CIP


Penggunaan : - Pipa air limbah dapur tenant
Tekanan Standard 10 Bar
Uraian Keterangan

Pipe Hub and spigot coated cast iron


Fitting Hub and spigot coated cast iron sanitary type fitting
Joint Dipakai dengan tali goni dan timah

2.6 Spesifikasi PV 10
Penggunaan : - Air limbah pengaliran horizontal
- Air hujan
- Air limbah dipompakan
Uraian Keterangan

Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar

Elbow & junction PVC injection molded sanitary fitting large radius atau factory
made fabricated fitting, solvent cement joint atau rubber ring
Reducer type

Solvent cement Seperti diatas, model concentric

Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

Tekanan Standard 10 Bar


Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-8

2.7 Persyaratan Jenis Peralatan


Jenis peralatan yang boleh dipergunakan disini adalah sebagai berikut :
Fungsi Peralatan Ukuran & Joint W.O & G Steam
Katup Penutup s/d 40 mm Ball Globe
(Stop Valve) screwed Butterfly
Gate
Diaphargm
50 mm keatas Butterfly Globe
flanged Gate
Katup Pengatur s/d 40 mm Globe Globe
(Regulating Valve) screwed Butterfly
Diaphargm
50 mm keatas Butterfly Globe
flanged Globe

Non-Return Valve s/d 40 mm Swing check


screwed Globe check
50 mm keatas Double swing check
flanged Disk check
Strainer "Y" type
"Bucket" type
Pressure Reducer Die and flow type
Pressure Indicator Dial dia. 100 mm Dial type
Note  W : Water, O : Oil, G : Gas

02.3. PERSYARATAN PEMASANGAN

3.1 Umum
Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil penyilangan.
Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari
50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam / runcing serta
penghalang lainnya.
Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan, antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan pada gambar.
Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan union atau flange.
Sambungan lengkung, reducer dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut:
- Dibagian dalam bangunan : Diameter 150 mm atau lebih kecil : 1%
- Dibagian luar bangunan : Diameter 150 mm atau lebih kecil : 1%
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-9

Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik


buangan. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian
maupun pengurasan.
Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan
dan penggantian. Pegangan katup (valve handle) tidak boleh menukik.
Sambungan-sambungan flexible harus dipasang sedemikian rupa dan angkur
pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau
alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.
Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan
fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipa sleeves harus disediakan
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok kolom atau langit-
langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara
sleeves dan pipa-pipa harus dipakal dengan bahan rock-wool. Selama
pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan
perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan
menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-benda lain.
Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

3.2 Penggantung dan Penunjang Pipa


3.2.1 Perpipaan harus ditunjang/ digantung dengan support/ hanger, brackets
atau sadel dengan tepat/ sempurna agar memungkinkan gerak muai/
renggang pada jarak tidak melebihi yang diberikan dalam tabel berikut :

Jenis Pipa Ukuran Pipa Batas Maximum Ruang


(mm) Interval Mendatar Interval Tegak
(m) (m)
sampai 20 1.8 2
s/d 40 2.0 3
50 s/d 80 3.0 4
100 s/d 150 atau 4.0 4
lebih
200 atau lebih 5.0 4
50 0.6 0.9
80 0.9 1.2
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-10

Pipa PVC 100 1.2 1.5


150 1.8 2.1

3.2.2 Penunjang/penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut :


 Perubahan perubahan arah.
 Titik percabangan.
 Beban terpusat karena katup, saringan dan lain-lain yang sejenis.
3.2.3 Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah :
Diameter Batang
Ukuran Pipa Batang

sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 10 mm
65 mm s/d 150 mm 12 mm
200 mm s/d 300 mm 16 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor keamanan 5
dari 2 terhadap kekuatan puncak

3.2.4 Pengapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
3.2.5 Semua gantungan dan penumpu harus dicat dasar zinchromat.

3.3 Cara Pemasangan Pipa Air Limbah Dalam Tanah


Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/ tajam.
Membuat tanda letak pipa interval 2 m’ pada dasar galian dengan adukan
semen.
Urugan pasir setinggi dasar pipa dan dipadatkan.
Pipa yang telah tersambung diletakkan diatas dasar pipa.
Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar.
3.4 Pemasangan Katup-katup
Katup harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk bagian berikut :
- Sambungan masuk dan keluar peralatan.
- Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-11

 Diruang mesin
Ukuran Pipa Ukuran Katup Drain

-- s/d 75 mm 20 mm
100 mm s/d 200 mm 40 mm
200 mm ˃ lebih besar 50 mm

 Lain-lain, ukuran katup 20 mm


- Ventilasi udara otomatis.
- Katup kontrol aliran keatas dan kebawah.
- Katup pengurang tekanan (pressure reducing valves) aliran keatas/ kebawah.
- Katup by-pass.
3.5 Pemasangan Strainer
Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut :
- Katup-katup pengontrol.
- Pipa hisap pompa.
3.6 Pemasangan Katup-katup Pelepasan Tekanan
Katup pelepas tekanan disediakan ditempat yang mungkin timbul over tekanan
3.7 Pemasangan Katup-katup Pengaman.
Katup pengaman disediakan ditempat yang dekat dengan sumber tekanan.
3.8 Pemasangan Ven Udara Otomatis.
Vent udara otomatis disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantong udara.
3.9 Pemasangan Sambungan Flexible
Sambungan flexible disediakan untuk menghilangkan getaran dari sumber getar.
3.10 Pemasangan Pengukur Tekanan
Pengukur tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk mengukur,
antara lain :
- Titik tertinggi dan terjauh dari sumber tekanan.
- Katup-katup pengontrol.
- Setiap pompa.
- Setiap bejana tekan.
3.11 Sambungan Ulir
3.11.1 Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan
ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm.
3.11.2 Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk
pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
3.11.3 Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat henep dan
zinkwite dengan campuran minyak.
3.11.4 Semua pemotongan pipa harus dengan pipe cutter dengan pisau roda.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-12

3.11.5 Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter
dengan reamer.
3.11.6 Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
3.12 Sambungan Las
3.12.1 Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
3.12.2 Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
3.12.3 Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa
yang dilas.
3.12.4 Sebelum pekerjaan las dimulai pemborong harus mengajukan kepada
Direksi contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
3.12.5 Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja
sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi.
3.12.6 Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus.
3.12.7 Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi
baik menurut penilaian Direksi.
3.13 Sambungan Lem
3.13.1 Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang
sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
3.13.2 Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
3.13.3 Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi
dari pabrik pipa.
3.14 Sambungan Mudah Dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sbb :
- Antara lavatory faucet dan supply valve.
- Pada waste fitting dan siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya packing dan bukan seal
threat.
3.15 Sleeves
3.15.1 Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.
3.15.2 Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi.
3.15.3 Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk
yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-13

3.15.4 Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang


mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis
"Flushing Sleeves".
3.15.5 Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber
sealed atau "Caulk".
3.16 Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan,
pemipaan disetiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan
cara/ metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
3.17 Desinfeksi
a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dengan desinfeksi untuk seluruh
instalasi air bersih dingin dan panas sebelum pekerjaan tersebut diserahkan
kepada pemberi tugas.
b. Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kedalam sistem
pemipaan, dengan cara/metoda yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.
Dosis chlorine tidak kurang dari 50 ppm (part per million) selama min 16 jam.
Pekerjaan ini harus disaksikan oleh Manajemen Konstruksi.
c. Setelah 16 jam, seluruh sistem pemipaan harus dibilas dengan air bersih
sehingga kadar chlorine tidak lebih dari 0,2 ppm.
Semua katup pada sistem pemipaan yang sedang mengalami proses desinfeksi
tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam
tersebut diatas.

02.4. PENGUJIAN
4.1 Sistem Air Bersih Dingin
4.1.1 Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan
tekanan air dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah
50% atau 15 kg/cm2 dan tidak lebih tinggi lagi dalam waktu 1 x 24 jam.
4.1.2 Kebocoran pipa harus diperbaiki dan pekerjaan harus diuji kembali.
4.1.3 Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas
(diputus) dari hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung.

4.2 Sistem Air Limbah


4.2.1 Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan
kerja ditambah 50% selama 1 x 24 jam.
4.2.2 Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3 meter
diatas titik tertinggi selama 1 x 24 jam.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-14

02.5. PENGECATAN
5.1 Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
- Pipa service.
- Support pipa dan peralatan konstruksi besi.
- Flens.
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
- Peralatan yang catnya harus diperbarui.
5.2 Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :
Lokasi Pengecatan Pengecatan
Pipa & peralatan dalam plafond Zinchromate primer 2 lapis, cat akhir 2 lapis
Pipa dan peralatan expose Zinchromate primer 2 lapis, cat akhir 2 lapis
Pipa dalam tanah 2 lapis flincote

02.6. LABEL KATUP (VALVE TAG)


6.1 Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan.
6.2 Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan
ditags katup.
6.3 Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai/ kawat.

02.7. KODE WARNA PENGECATAN

Jenis Pipa Warna

Pipa air bersih (supply) - biru muda

Pipa air bersih panas - biru tua

Pipa hydrant - merah

Pipa drain dan waste - hitam

Pipa hanger dan support - perak (silver) atau sesuai dengan finishing
struktur

Panah pengarah aliran - putih


Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-15

Air hujan - sesuai warna pipa PVC

Air daur ulang - hijau tua

Setiap pipa harus diberi tanda panah sesuai dengan alur air.
Air Bersih
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-16

VI.03 : PEKERJAAN SISTEM AIR BERSIH

03.1. SISTEM AIR BERSIH & LINGKUP PEKERJAAN

a. Sumber Air :
Sumber air bersih berasal dari PDAM akan langsung ditampung di Tandon bawah.
Selanjutnya digunakan untuk kebutuhan pada bangunan ini.
b. Sistem Penyediaan Air Bersih:
Air yang berada pada tandon bawah di pompa ke tandon atas dengan menggunakan
pompa transfer. Air dari bak atas didistribusikan ke lantai-lantai di bawahnya, yang
dibantu dengan pompa booster.

03.2. TANGKI PERSEDIAAN AIR DINGIN


2.1 Tangki air bawah seperti pada uraian di atas terdiri yaitu tanki air bersih dari
PDAM (clean water/ domestic tank) Clean water berkapasitas 150 m3 berfungsi
sebagai tank kebutuhan domestik selama 1.5 hari pemakaian. Jaminan ke terisi
an tandon clean water diperoleh dari adanya pasokan dari air PDAM.
2.2 Tangki air harus dibuat dengan konstruksi higenis sbb :
o Membuat penyekat, sehingga terjadi aliran air.
o Menghilangkan sudut tajam.
o Membuat bak pengurasan pada dasar tangki.
o Mencegah air tanah masuk dalam tangki
o Membuat permukaan dinding licin dan bersih.
o Membuat manhole dengan konstruksi water tight.
o Membuat semua sleeve dipakai rapat air.
2.3 Tangki air bawah harus dibuat menjadi dua bagian, untuk mempermudah
pekerjaan back wash.
2.4 Tangki air bawah dibuat dari konstruksi beton kedap air, sedangkan tangki air
atas dari fibreglass reinforced plastic, modular panel type atau coated steel.
2.5 Tangki air harus mempunyai perlengkapan sbb :
 Manhole.
 Tangga monyet.
 Pipa ven penghubung maupun ven ke udara luar.
 Pipa peluap (over flow pipe).
 Level indicator.
 Sleeve untuk laluan pipa masuk, pipa hisap, pipa penguras, kabel dsb.
Air Bersih
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-17

2.6 Air Pengisi Tangki


Apabila air didalam tangki telah mencapai batas yang telah ditentukan maka
supply air harus dapat berhenti secara otomatis begitu juga apabila air turun
sampai batas yang telah ditentukan, supply air harus dapat mengisinya kembali.
Muka air dalam tangki air atas mengendalikan pompa pemindah (transfer).
Pompa akan hidup pada saat air turun mencapai muka air tertentu, Pompa akan
mati bila muka air sudah mendekati tepi pipa peluap
Pekerjaan Tanah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-7

II.03. PEKERJAAN TANAH UNTUK LAHAN BANGUNAN

03.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH


1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik sesuai
spesifikasi ini.
b. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pile cap, balok pondasi dan struktur lainnya
yang terletak didalam atau diatas tanah, seperti tercantum didalam gambar rencana
atau sesuai kebutuhan. Kontraktor agar dapat dilaksanakan pekerjaannya dengan
lancar, benar dan aman.
c. Pembersihan Akar Tanaman dan Bekas Akar Pohon.
Akar tanaman bekas pohon yang terdapat didalam tanah dapat membusuk dan menjadi
material organik yang dapat mempengaruhi kekuatan tanah. Pada seluruh lokasi proyek
dimana tanah berfungsi sebagai pendukung bangunan khususnya pendukung lantai
terbawah, maka akar tanaman dan sisa akar pohon harus digali dan dibuang hingga
bersih. Lubang bekas galian harus diisi dengan material urugan yang sesuai.
d. Pohon-Pohon Pada Lahan Proyek.
Sebagaian pohon ini harus dipertahankan. Kontraktor wajib mempelajari dengan teliti
sehingga tidak melakukan penebangan pohon tanpa koordinasi dengan
Direksi/Pengawas. Pohon yang terletak dalam bangunan boleh ditebang.

1.2. Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Level Galian
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum didalam gambar
rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti hubungan antara level bangunan
terhadap level tanah asli dan jika belum jelas harus segera dibahas dengan
Direksi/Pengawas, sebelum dilaksanakan. Kesalahan yang terjadi menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
b. Jaringan Utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain,
maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Direksi/Pengawas
untuk mendapatkan penyelesaian . Kontraktor bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan utilitas
aktif yang ditemukan dibawah tanah dan terletak didalam lokasi pekerjaan harus
dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Direksi/Pengawas atas tanggungan
Kontraktor.

c. Galian Yang Tidak Sesuai


Pekerjaan Tanah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-8

Jika galian dilakukan melebihi level yang ditentukan, kontraktor harus mengisi/ urug
kembali kembali galian dengan bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan ssesuai
syarat pemadatan tanah atau galian diisi dengan material seperti adukan beton.
d. Urugan Kembali
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan
pada bab mengenai pekerjaan urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali ini
hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas.
e. Pemadatan Dasar Galian
Dasar galian harus rata/ waterpass dan bebas dari akar tanaman atau bahan organis
lain. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai persyaratan yang berlaku.
f. Air Pada Galian
Kontraktor harus mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk
menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah harus dialirkan , sehingga tidak terjadi
genangan air/ banjir pada lokasi disekitar proyek. Didalam lokasi galian harus dibuat
drainase yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan berlangsung.
g. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian
Jika galian yang dilakukan ternyata cukup dalam, maka kontraktor harus membuat
pengaman galian sedemikan sehingga tidak terjadi longsor pada tepi galian. Galian
terbuka hanya diijinkan jika didapat kemiringan ˃ 1:2 (vertikal : horisontal). Sisi galian
yang harus dilindungi beton, galian harus dilindungi dengan material kedap air seperti
lembaran terpal/ kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung dari hujan.
h. Perlindungan Benda yang Dijumpai
Kontraktor harus melindungi/ menyelamatkan benda-benda yang yang dilindungi selama
pekerjaan. Kecuali disetujui untuk dipindah, benda-benda tersebut harus tetap berada di
tempatnya dan kerusakan yang terjadi akibat kelalaian kontraktor harus diperbaiki/
diganti oleh kontraktor.
i. Urutan Galian Pada Level Berbeda
Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus dimulai pada
bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.

03.2. URUGAN PASIR PADAT


2.1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan
sesuai dengan spesifikasi.

b. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Tanah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-9

Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan
lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur betonyang berhubungan dengan tanah
seperti pile cup, balok pondasi dan pekerjaan beton lain yang berhubungan langsung
dengan tanah.
c. Pembersihan Akar Tanaman dan Sisa Galian.
Jika dibawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka dasar galian
tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut diatas, dan bekas galian tersebut harus diisi
dengan material urugan yang memenuhi syarat.

2.2. Persyaratan Bahan


a. Bahan Urugan Pasir Padat
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas
dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harusmendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas.
b. Air Kerja.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-
bahan organis lainnya, serta dapat diminum. Sebelum digunakan air harus diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji ternyata tidak memenuhi
syarat, kontraktor wajib mencari air kerja yang memenuhi syarat.

2.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


c. Tebal Pasir Urug.
Jika tidak tercantum dalam gambar, maka dibawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir
urug tebal 10 cm. Pemadatan harus dilakukan hingga dapat menerima beban kerja.
d. Cara Pemadatan
Pemadatan dilakukan dengan disiram air lalu dipadat dengan alat pemadat yang
disetujui Direksi/ Pengawas. Pemadatan dilakukan hingga mencapai ˃ 98 % dari
kepadatan optimum laboratorium . Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang
memadai agar dapat hasil kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut harus
dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan sele sai dilakukan. Pemadatan harus
diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak terpenuhi.
e. Air Pada Lokasi Pemadatan
Jika air tanah menggenangi lokasi pemadatan, maka kontraktor wajib memompa hingga
dasar galian kering sebelum pasir urug dipasang. Kontraktor harus membuat rencana
yang benar, agar air tanah dapat dialirkan kelokasi yang lebih rendah dari dasar galian,
misalnya dengan membuat sumpit pada tempat tertentu.

f. Tanah di Sekitar Pasir Urug


Pekerjaan Tanah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-10

Kontraktor harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir urug.
Jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya, maka kontraktor wajib mengganti pasir
urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih.
g. Persetujuan
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut sudah
mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.

03.3. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN


3.1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alt bantu yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan
sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, dengan elevasi
seperti tertera di dalam peta kountur.
c. Pembersihan Akar Tanaman dan Sisa Galian
Jika dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka lokasi tersebut harus dibersihkan
dari hal tersebut diatas, dan bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan
yang memenuhi syarat.

3.2. Persyaratan Bahan


a. Bahan Bekas Galian di Dalam Lokasi Proyek
Tanah bekas galian dapat dipertimbangkan untuk digunakan jika memenuhi syarat untuk
digunakan. Tanah tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan organis lainnya.
b. Bahan Urugan Dari Luar Lokasi Proyek
Jika sirtu harus didatangkan dari luar, maka sirtu tersebut harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. memiliki koifisien permeabilitas dari 10-7 cm/ detik
2. mengandung minimal 20 % partikel lanau dan lempung dan bebas tanah organis ,
kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung kurang dari 10 %
partikel gravel.
3. Mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 % bahan yang mempunyai PI lebih dari
10 % akan sulit dipadatkan.
4. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dalam
kondisi lepas agar mudah dipadatkan.
c. Bahan Urugan yang Tidak Memenuhi Syarat
Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi proyek dan
diganti dengan bahan yang memenuhi syarat.

3.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


Pekerjaan Tanah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-11

a. Cara Pengurugan dan Pemadatan


Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapisan 20 cm dan
pemadatan dilakukan sampai mencapai Kepadatan Maximum pada Kadar Air Optimum
yang ditentukan didalam gambar rencana. Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat
yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas. Jika tidak tercantum dalam gambar, pemadatan
harus dilakukan hingga derajat kepadatan 98 %.
b. Pemasangan Patok.
Pada lokasi urugan harus diberi patok ketinggian sesuai dengan elevasi rencana. Untuk
daerah-daerah dengan elevasi tertentu, dibuat patok dengan warna tertentu pula.
c. Sistim Drainase.
Pada daerah yang basah, kontraktor harus membuat saluran sementara sedemikian
rupa sehingga lokasi tersebut dapat dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan
bantuan pompa air. Sistim drainase yang direncanakan harus disetujui oleh Direksi/
Pengawas. Dan sistim drainase tersebut harus selalu dijaga selama pekerjaan
berlangsung agar berfungsi secara efektif untuk menanggulangi air.
d. Kotoran dan Lumpur dan Bahan Organik
Lokasi yang akan diurug harus bebas lumpur dan kotoran, sampah/material sejenis.
Pengurugan tidak dapat dilakukan jika kotoran belum dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
e. Uji Kepadatan Optimum di Laboratorium
Uji kepadatan optimum harus mengikuti ketentuan ASTM.D-1557/ AASHTO digunakan
untuk menentukan cara pemadatan dilapangan. Uji tersebut meliputi :
1. “Density of soil inplace by sand-cone method” AASHTO.T.191
2. “Density of soil inplace by driven cylinder method” AASHTO.T204
3. “Density of soil inplace by the rubber ballon method” AASHTO.T205
f. Kepadatan Lapisan dan Uji Lapangan
Untuk bahan yang sama, setiap lapis tanah yang sudah dipadatkan harus diuji lapangan
yaitu 1 (satu) test untuk tiap 500 m 2 dengan “Field Density Test”. Jika urugan cukup
tebal maka kepadatan harus memenuhi :
1. Untuk lapisan yang letaknya lebih dalam dari 50 cm dari permukaan rencana, maka
berat jenis kering tanah padat lapangan harus mencapai minimal 95 % dari berat
jenis kering laboratorium yang dihitung dengan Standart Proctor Test.
2. Untuk lapisan 50 cm dari permukaan rencana kepadatan min 98 % Standart Proctor
g. Toleransi Kerataan
Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan + 50 mm
terhadap kerataan yang ditentukan.
h. Level Akhir
Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Direksi/ Pengawas. Semua hasil-
hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk
mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.

i. Perlindungan Hasil Pemadatan


Pekerjaan Tanah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-12

Bagian permukaan yang yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan
dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air
hujan, panas matahari dan sebagainya perlindungan dapat dilakungan dengan
menutupi permukaan dengan plastik. Pekerjaan pemadaan dianggap cukup, setelah
hasil test memenuhi syarat dan disetujui Direksi/ Pengawas.
j. Pemadatan Kembali
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan dan
diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai lapisan
berikutnya. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulang atau diganti dengan cara pelaksanaan yang ditentukan.
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 18

VI.04 : PEKERJAAN SISTEM AIR LIMBAH


04.1. SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH
a. Sistem pembuangan yang dirancang adalah sistem pembuangan limbah saniter,
limbah dapur dan pembuangan air hujan.
 Sistem pembuangan yang diterapkan menggunakan prinsip pembuangan terpisah
antara air bekas, air kotor dan kotorannya pada awalnya yang kemudian akan
digabung sebelum menuju saluran pembuangan.
 Sistem pembuangan air hujan menggunakan sistem gravitasi.
b. Pekerjaan penyaluran air limbah meliputi :
 Pemasangan pipa-pipa drainase dari alat plambing/ saniter di toilet, dapur
restaurant serta tempat lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
 Pemasangan pipa-pipa vent ke pipa pembuangan dan/atau alat plumbing seperti
dalam gambar.
 Pemasangan pipa pembuang vertikal air hujan dari atap ke saluran pembuang
halaman/ bak kontrol dan saringan kotoran (roof drain) diatas talang vertical.
04.2. PERALATAN UTAMA
.A. PERSIPAAN
1. Umum
Perpipaan air limbah adalah, Air Hujan, Air Limbah Saniter, Limbah Dapur. Jenis
sesuai spesifikasi perpipaan.
2. Limbah Saniter
Perpipaan Limbah Saniter mulai dari alat antara lain Kloset, Urinal, Lavatory, dan
Floor Drain sampai saluran halaman melalui septik tank.
3. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof dan kanopy drain atap dialirkan ke sumur
resapan sebelum dialirkan kesaluran kota.

B. PRETREATMENT
Pretreatment tank diperuntukan untuk limbah toilet dan urinoir. Sistem yang
digunanakan adalah anaerobic. Minimal ada 3 sekat dengan perpindahan air secara
overflow. Bahan dari FRP fibre glass.kapasitas 10 m3/hari. BOD inlet 300mg/L,
sedangkan outlet 20 mg/L.
Secara umum, Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah / Sewage Treatment Plant
(STP) yang baru, dengan menggunakan system Biofiltration lengkap dengan semua
peralatannya. Sistem Biofiltration, secara umum terdiri dari beberapa bagian utama,
yaitu Sedimentation & Separation Chamber, Anaerobic Chamber, Aeration Chamber,
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 19

Sedimentation chamber, and Desinfection Chamber yang dilengkapi dengan Clorinator.


B.1 Umum
Hasil proses STP ini harus memenuhi Standar untuk ambang batas buangan air
limbah Gedung, yaitu Total Suspended Solid (TSS) 30 ppm dan Biologycal Oxigen
Demand (BOD) 20 ppm.
B.2 Lingkup Pekerjaan
Secara umum Paket Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, testing,
adjusting dan pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan tersebut dibawah ini.
1. Pekerjaan Galian dan pengurugan kembali untuk penimbunan tanki-tanki
STP sistem Biofiltration dan pemipaannya.
2. Pekerjaan pondasi Tanki STP sistem Biofitration dan pembuatan lantai
dengan konstruksi Beton bertulang.
3. Pengadaan dan Pemasangan STP sistem Biofiltration selengkapnya
dengan kapasitas 10 m3/hari, termasuk Tanki Biofiltration, Pemipaan Angin,
Pemipaan Air Limbah, Diffuser, Pompa-pompa sewage, Peralatan dosing
Chlorinator dan peralatan/pekerjaan lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan operasi/fungsi sistem ini.
4. Sistem kelistrikan, Panel-panel listrik & kontrol dan pengabelan untuk sistem
baru dan sistem lama sehingga kedua sistem ini dapat bekerja dengan
sempurna. Sistem Listrik untuk masing-masing sistem ini harus dibuat
terpisah (tidak boleh digabungkan) sehingga dapat beropersi sendiri – sendiri
(fully independent).
5. Pengujian sistem (Testing & Commisioning) untuk sistem, baik secara
individual maupun operasi gabungan. Hasil akhir dan Effluent harus
diuji/dianalisa di Laboratorium yang independent.
6. Pemulihan lahan kerja sehingga keadaan lingkungan menjadi bersih dan rapi
seperti sediakala, bebas dari sampah dan barang sisa proyek.
Termasuk diantaranya pekerjaan pengecatan kembali bagian-bagian yang
terkena dampak dari proyek ini.
7. Semua pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan dan atau terkena dampak
pelaksanaan pekerjaan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
B.3 Spesifikasi Peralatan
Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas design system / merk yang
diusulkan dan dipasang, untuk memenuhi permintaan kapasitas pengolahan 4 X 10
m3/hari dengan kwalitas effluent yang memenuhi / berada di bawah ambang batas
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 20

yang ditentukan. Kontraktor wajib membuat perhitungan kembali atas parameter-


parameter dan keadaan di lapangan.
Apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan untuk penyesuaian di lapangan atau
hal-hal yang dapat berpengaruh dalam kinerja system, maka sepenuhnya akan
menjadi tanggung jawab pemborong untuk mengerjakannya.
Tanki Sewage Treatment Plant (STP) harus di tanam dengan pondasi beton
setempat yang dibuat untuk menahan beban tanki dalam keadaan beroperasi,
ditambah dengan beban kendaraan parkir diatasnya.
Diatas tanki Sewage Treatment Plant (STP) harus dipasang lantai plat beton
bertulang untuk lahan parkir kendaraan.
B.4 Sedimentation & Separation Chamber
Sedimentation & Separation Chamber berisi separation box tanpa menggunakan
bantuan udara dari blower.
Equipment :
- Weir/buffle : FRP
Spesifikasi Sedimentation & Separation Chamber
Type : Silinder
Material : FRP
Volume : 5,835 m3
Ketebalan : 8 mm
- Pipa Equalisasi
Dengan menggunakan pipa PVC 3/4 “, Equalisasi ini berfungsi untuk
menyetarakan debit aliran air dengan menggunakan bantuan udara dari blower
agar dalam proses mikrobiologis tidak terjadi fluktuasi aliran yang akan
berakibat kurang optimalnya proses biologis oleh mikro-organisme.
- Anaerobic Chamber
Anaerobic Chamber berisi media anaerob (Hetchi Media) tanpa menggunakan
bantuan udara dari blower.
Equipment :
- Media Anaeorob : Hetchi Media , Clean port
- Support Atas dan bawah : FRP net
- Weir/buffle : FRP
Spesifikasi Anaerobic Chamber
Type : Silinder
Material : FRP
Volume : 5,915 m3
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 21

Ketebalan : 8 mm
B.5 Aeration Chamber
Aeration Chamber berisi media pembiakan bakteri Moving Bed Media
Polypropylene dengan bantuan pasokan udara dari blower melalui diffuser. Diffuser
digunakan sebagai sarana Aerasi yang menghasilkan Gelembung udara halus
(Fine buble). Diffuser adalah dari jenis Non Clogging terbuat dari bahan Poly Vinil
Chloride (PVC) class AW.
Equipment :
- Media Aerob : Moving Bed Media Polypropylene , Diffuser
- Support : Aeration Blower
- Weir/buffle : FRP
Spesifikasi Aeration Chamber
Type : Silinder
Material : FRP
Volume : 3,343 m3
Ketebalan : 8 mm
B.6 Sedimentation chamber
Tempat pengendapan sludge/lumpur yang dihasilkan dari proses aerasi. Sehingga
air hasil olahan yang dialirkab ke ruang disinfeksi.khlorinasi akan jernih dan
memenuhi standard baku mutu serta ramah lingkungan. Lumpur yang mengendap
akan dikembalikan ke ruangan sedimentasi dan separasi awal, dimana proses ini
disebut proses sirkulasi yang juga membantu terjadinya peoses denitrifikasi.
Spesifikasi Treated water Chamber
Type : Silinder
Material : FRP
Volume : 3,495 m3
Ketebalan : 8 mm
B.7 Desinfection Chamber
Berfungsi sebagai tempat injeksi/pembubuhan chlorine/disinfektan dengan tujuan
supaya air limbah yang terolah minim microorganisme seperti bakteri dan lain-lain
sebelum dialirkan atau dibuang ke lingkungan.
Spesifikasi Treated water Chamber
Type : box khlorinasi
Material : FRP
Volume : 0.438 m3
Ketebalan : 8 mm
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 22

B.8 Pemipaan
Pipa air limbah dan pipa udara aerasi digunakan jenis pipa PVC Class AW.
Rincian mengenai Spesifikasi masing-masing pipa diuraikan lebih lanjut pada bagian
berikutnya pada dokumen ini.
B.9 Blower
Unit blower adalah dari jenis yang khusus untuk keperluan ini dengan ketentuan sbb
:
a. Blower Aeration
Kapasitas : 200 l / mnt
Daya : 240 Watt
Jumlah : 1 Unit
B.10 Chlorinator
Digunakan chlorinator dosing dari type Tablet chlorinator dengan Ø 4” (inches)
menggunakan PVC.

B.11 SPESIFIKASI INSTALASI


Instalasi Pemipaan Udara
Kontraktor harus menyediakan dan memasang seluruh system pemipaan yang
diperlukan :
1. Bahan Pipa
a. Bahan pipa udara :Poly Vinil Chloride (PVC) class AW
b. Tidak diperkenankan mengganti bahan kecuali dengan persetujuan tertulis
dari pemilik proyek / pengawas atau pihak yang berwenang.
c. Seluruh pipa dan peralatannya harus dapat menahan tekanan minimum 10 kg
/ cm² tanpa terjadi kebocoran (solid and rigid).
2. Kelengkapan Pipa (Fitting, flange dll)
a. Sambungan/Fitting
Bahan Poly Vinil Chloride (PVC) class AW
b. Valve & Strainer
Bahan Poly Vinil Chloride (PVC) class AW
c. Belokan
 Belokan harus dari jenis ” Long radius elbow” kecuali bila ruang tidak
memungkinkan, belokan harus mempunyai jari-jari minimal 5 kali garis
tengah pipa.
 Kecuali yang dinyatakan lain di dalam gambar, seluruh sistem sambungan
pipa menggunakan sistem flange dan Ulir.
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 23

d. Sambungan
Untuk seluruh sambungan pipa yang menggunakan sistem ulir (screw) harus
dilengkapi sealing tape (pita perekat)atau ”joint compound” untuk mencegah
kebocoran.
e. Jarak Pemasangan
Jarak Pipa ke tepi dinding, atap, lantai dan lain-lain minimum 50 mm agar
memudahkan pemeliharaan.

C. FLOOR DRAIN
1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water Prooved type
dengan 50mm Water Seal dan dilengkapi dengan U trap.
2. Floor Drain terdiri dari:
Chromium plated bronze cover and ring.
PVC neck
Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for water
proofing.
3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb. :
Outlet diameter Cover diameter
2" 4"
3" 6"
4" 8"

04.3. PERSETUJUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT.


Kontraktor wajib menyerahkan contoh bahan dan peralatan-peralatan yang akan
dipasang, untuk disetujui oleh Direksi/ Pengawas dan atau ahli yang ditunjuk paling
sedikit satu bulan sebelum bagian pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan komponen-komponen yang
diperlukan untuk melengkapi instalasi. Kerusakan dan kekurang-sempurnaan yang
diakibatkannya serta penggantian dengan komponen yang benar yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor dengan tanpa penggantian beaya.
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan yang hilang dari
pencurian/ kerusakan. Bahan/ peralatan yang hilang/ rusak harus diganti oleh
Kontraktor tanpa tambahan biaya.
Kontraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan dan biaya yang perlu karena
timbulnya perubahan yang perlu sebagai akibat dari adanya bahan/ peralatan atau
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 24

pengganti yang diajukan dan disetujui tetapi berbeda dengan yang dinyatakan dalam
gambar atau spesifikasi teknis ini.
Bahan, peralatan atau fixture yang digunakan namun tidak disebutkan dalam
spesifikasi ini hanya diperbolehkan dipasang, jika disetujui dan biaya uji bahan/
peralatan/ fixture (jika diminta Direksi/ Pengawas) ditanggung oleh Kontraktor.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-18

IV.02. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA


02.1. SYARAT-SYARAT UMUM.
a. Lingkup Pekerjaan.
Yang dimaksud pekerjaan konstruksi baja adalah semua pekerjaan konstruksi baja dan
pekerjaan baja lainnya yang tercantum dalam gambar rencana.
Termasuk didalam pekerjaan Konstruksi Baja ini antara lain adalah :
- Konstruksi rangka atap, dan konstruksi baja lainnya untuk Bangunan Gedung.
- Konstruksi baja lainnya sesuai yang dimaksud gambar rencana.
b. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan serta
pemasangan dari semua pekerjaan baja dan logam termasuk alat-alat atau benda-benda/
material pendukung lainnya.
c. Pekerjaan baja dan logam harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang
tertera pada gambar rencana/detail, lengkap dengan penyangganya, alat untuk memasang dan
menyambungnya, pelat-pelat baja/ profil siku dan lain sebagainya.
d. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangannya tidak
memerlukan pengisi, kecuali kalau gambar detail menunjuk hal tersebut.
e. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan diselesaikan dengan rapi, dan dalam
pelaksanaannya tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang pada tempatnya
tetapi dimungkinkan untuk mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan terutama
bagian-bagian yang terhalang oleh benda lain.
f. Pekerjaan harus bermutu kelas satu dalam segala hal, setiap bagian pekerjaan yang buruk akan
ditolak dan harus diganti apabila perlu. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari puntiran-
puntiran,bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan yang mengganggu.
g. Referensi : SNI S-05-1989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan dari
Besi/baja);
g.1. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) tahun 1984
g.2. Standar Nasional Indonesia (SNI 03 – 1729 - 1989) Pedoman Perencanaan Bangunan Baja
Untuk Gedung.
g.3. SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutudan Cara Uji
g.4. SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum,Mutu dan Cara Uji
g.5. SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan
g.6. SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas,Mutu dan Cara Uji
g.7 SNI 07-0358-1989-A: Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan
g.8. SNI 07-0722-1989: Baja Canal Panas untuk Konstruksi Umum
g.9. SNI 07-0950-1989: Pipa dan Pelat Baja Bergelombang LapisSeng
g.10. SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji
g.11. SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum
g.12. SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-19

g.13. SNI 07-3015-1992: Baja Canal Panas untuk konstruksi dengan pengelasan
g.14. SNI 03-1726-1989: Tata Cara Perencanaan Ketahanan GempaUntuk Rumah dan
Gedung.Ketentuan tambahan yang berbentuk SNI dan ketentuan-ketentuan pengganti
ketentuan di atas
g.15. American Institute Of Steel Construction (AISC) Manual Of Steel Construction 8 th Edition,
1980
g.16. American Welding Society (AWS DI.0-69 : code for Building Construction) – bahan bahan
las
g.17. American National Standard Institute (ANSI) B 27.265 Plain Washers
g.18. American Society for Testing and Materials (ASTM) Specifications :
- ASTM A 35 type E atau S (pipa struktur)
- ASTM A 36 – 70a Structure Steel
- ASTM A 53 – 72a Welded and Seamless Steel Pipe
- ASTM A 153 – 71 link Coating (hot dip) on iron and Steel Hardware’
- ASTM A 3.07 – 68 Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners
- ASTM A 325 – 71a High Strength Bolt for Structure Steel Joint, Include Suitable Nuts
and Plain Hardware washer
- ASTM A 370
- ASTM A 490 – 71, Quenched and Tempered Alloy Steel Bolt for Structural Steel Joints.
- RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
h. Perancangan
1. Penawaran baja dalam berat (kg), sudah termasuk “wastage” akibat pemotongan dan
lain-lain dan diperhitungkan pada analisa harga satuan.
2. Standard :
Kontraktor bertanggung jawab untuk menjamin perancang baja untuk pengerjaannya agar
sesuai dengan persyaratan-persyaratan ini sepenuhnya.
Kontraktor supaya menyiapkan salinan usulan standart yang akan dipakai, sebagai
pedoman bagi Direksi paling lambat 21 hari sebelum fabrikasi.
i. Perencanaan dan Pengawasan
1. Gambar Kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar kerja
(shop drawing) yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang
serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain yang lazimnya
diperlukan untuk fabrikasi.
2. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran yang
tercantum pada gambar kerja.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-20

3. Kelurusan
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
4. Pemeriksaan dan lain-lain
Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh
pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen
dapat dipasang dengan tepat di lapangan.
Direksi mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki,
dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui
Direksi/ Pengawas. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar
atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera.

02.2. B A H A N.
a. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan baja harus sudah disetujui oleh
Pengawas, tidak berkarat, bagian bagiannya dan lembaran-lembarannya tidak bengkok dan
cacat. Potongan-potongan (profil) mempunyai ukuran yang tepat sesuai dengan dimensi yang
tertera dalam gambar rencana baik bentuknya, tebal, ukuran berat.
b. Bahan baja yang digunakan/ dipasang harus dari jenis yang sama kualitasnya, dalam hal ini
dipakai baja jenis ST-37, dengan tegangan leleh baja minimum adalah 3.700 kg/cm2.
c. Toleransi luas penampang bahan baja ditetapkan maksimum 5 % dari luas untuk rangka batang
atau maksimum 5 % dari momen inersia (I)
d. Sebagai kawat las dipakai setaraf produksi “KOBE” atau “NIPPON STEEL” Jenis kawat las
yang akan digunakan harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuat dan
petunjuk-petunjuk Direksi. Elektroda-elektroda las harus diambil dari GRADA-A (besi heavy
coatee type) batang-batang elektroda yang dipakai diameternya lebih besar atau sama dengan 6
mm (1/4 inch), dan batang-batang elektroda harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering.
e. Baut-baut yang digunakan harus baut hitam ulir (HTB) tak penuh dengan tegangan baut dan
tegangan las minimum adalah 1.400 kg/cm² atau minimal sama dengan mutu baja yang
digunakan (A-325 ASTM).
f. Pada konstruksi atap bangunan gedung, sambungan gording tidak harus menumpu pada
kuda-kuda/jurai atau tumpuan lainnya. Untuk itu sebelum pemasangan gording dilaksanakan
Pemborong harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas.
Bahan baja ini kecuali ditunjuk atau dipersyaratan lain harus sesuai dengan SNI

02.3. PELAKSANAAN DAN SISTIM PEMASANGAN.


a. Fabrikasi :
1. Sebelum memulai dengan pemotongan, penyambungan, dan pemasangan Kontraktor
harus memberitahukan secara tertulis tentang tempat, sistim pengerjaan dan
pemasangan kepada Direksi/Pengawas untuk mendapat persetujuannya.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-21

2. Kontraktor harus terlebih dahulu menunjukkan kualitas pengelasan dan penghalusan untuk
dijadikan standart dalan pekerjaan tersebut.
3. Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar rencana dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
4. Kecuali ditunjuk sistim lain maka, dalam hal menghubungkan profil-profil, plat-plat
pengaku digunakan las listrik dengan alat pembakar yang standart dengan ketentuan
sebagai berikut :
4.a. Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari bahan yang campurannya sama
dengan bahan yang akan disambung.
4.b. Kekuatan sambungan dengan las (hasil pengelasan) harus sama kuat dengan
batang yang disambung.
4.c. Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan dengan persetujuan pengawas bila
dianggap perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.
4.d. Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
4.e. Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang-bidang benda kerja harus dibersihkan dari keras (slag) dan
kotoran lainnya.
4.f. Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu
harus dibersihkan dari keras (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru.
Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus dibuang sama sekali.
4.g. Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan/ angin kencang.
4.h. Cara pemotongan harus menggunakan mesin potong dilakukan dengan membatasi
sekecil mungkin .
4.i. Permukaan las terakhir harus digerinda sampai rata dan halus.
4.j. Kesalahan pemotongan maupun lubang yang terlalu besar tidak diperkenankan
ditutup dengan las, karena itu batang yang bersangkutan harus diganti dengan yang
baru.
5. Lubang-lubang Baut
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat bor.
Lubang baut harus lebih besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
6. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut :

6.a. Hanya diperkenankan satu sambungan.


Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-22

6.b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full
penetration butue weld.
7. Pemasangan Percobaan/Trial Erection
Bila dipandang perlu oleh Direksi/ Pengawas, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan
percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok
atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh manajemen
Konstruksi dan pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan
manajemen Konstruksi.
b. Pemasangan/ Erection.
Baja dipasangkan, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas 2 (dua) hari setelah
pengecoran.
1. Penguat Sementara.
- Baja harus dipasang mati setelah sebagian besar struktur baja terpasang dan
disetujui ketepatan garis, vertikan dan horisontal.
- Kontraktor supaya menyediakan penunjang-penunjang sementara (pembautan-
pembautan) bilamana diperlukan sampai pemasangan mati sesuai keputusan Direksi/
Pengawas.
2. Pembautan
- Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah putaran dari muka mur dalam keadaan
terpasang mati.
Kontraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya satu cincin pada setiap mur dan
menyiapkan daftar mur, baut, dan cincin.
- Kontraktor supaya menggunakan cincin baja keras untuk baut tegangan tinggi (HSB).
3. Adukan Pengisi (Grouting)
Kontraktor supaya memasang adukan pengisi dibawah pelat- pelat kolom dll.tempat sesuai
dengan gambar-gambar.
Penawaran harus sudah termasuk pekerjaan ini, bahan grouting yang digunakan setaraf
AM, Sika, Frosroc.
c. Pengecatan
1. Semua bahan Konstruksi baja yang di expose / tampak harus di cat sampai akhir, sedang baja
yang tidak ditampakkan/expose cukup di cat dasar.
2. Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strength bold permukaan baja tidak boleh di cat.
3. Cat akhir adalah enamel paint pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila
dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.
4. Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di grout
dengan bahan setara “Master Flor 713 Grout”, dengan tebal minimum 2,5 cm.
Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.
d. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-23

1. Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain.


2. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang diakibatkan oleh
pekerjaan-pekerjaan lain.
3. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
4. Penempatan pipa dan batang baja di work shop maupun dilapangan tidak boleh langsung
diatas tanah atau lantai, tetapi harus diatas balok-balok kayu yang berjarak maksimum 2
m. Tanah atau lantai tersebut harus datar, padat merata dan bebas dari genangan air.
e. Pemasangan Akhir/ Final Erection.
1. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam
keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau
ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau
perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus segera
dilaporkan kepada Direksi disertai usulan cara perbaikannya
Cara perbaikan tersebut harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dimulainya
pekerjaan tersebut.
Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi
tanggungan Kontraktor.
Meluruskan pelat dan besi siku atau bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan persetujuan
Direksi..
Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang
tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan “waterproofing” yang disetujui. Sabuk
pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja pada saat bekerja ditempat yang
tinggi, disamping pengaman yang berupa “piatfrom” atau jaringan (“net”).
2. Setiap komponen diberi kode/ marking sesuai dengan gambar pemasangan sedemikian
rupa sehingga memudahkan pemasangan.
3. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan ijin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai.
Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian konstruksi
untuk menahan beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
4. Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus disediakan dan
harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail.
Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
5. Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok, balok
penunjang dan sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh setelah bagian
pendukung ditempatkan secara baik dan tegak.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-24

Daerah dibawah pelat harus diberi adukan lembab/ kering yang tidak susut dan disetujui
Direksi.
6. Penyimpangan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebihdari 1/1500 dari tinggi vertikal
kolom.
Penangkal Petir
RKS../ISP-RS Grati Kabupaten Pasuruan. VI - 25

VI.05 PEKERJAAN SISTEM PENANGKAL PETIR


05.1 UMUM
1. Lingkup (Scope) Pekerjaan:
1) Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sistem penangkal petir/
grounding, lengkap dengan peralatan utama/ perlengkapan bantu yang diperlukan
dalam pemasangan instalasi ini sesuai yang tergambar/ terurai dalam spesifikasi
sehingga didapat suatu instalasi yang baik-sempurna dalam pemasangannya.
2) Pengadaan, pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan dari instalasi sistem
penangkal petir dan grounding ini.
3) Mengadakan testing dan familiarisasi lengkap dengan pengadaan peralatan serta
peralatan bantu yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut.
4) Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble shooting tenaga
yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
5) Menyerahkan gambar, buku petunjuk cara menjalankan & memelihara (Operational &
Maintenance Manual), Daftar suku cadang dan data teknis instalasi yang terpasang.
2. Standard:
1) PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik-2000)
2) Direktorat Jendral Perhubungan Udara : SKEP 114/VI/2002 - Standar Instalasi AFL 2002.
3) Standar Nasional Indonesia : SNI 03-7015-2004-Sistem proteksi petir bangunan gedung.
4) ICAO (International Civil Aviation Organization)
a) ICAO Annex 14 Volume I, Aerodrom Design and Operasional, Third Edition, July (1999)
b) Aerodrome Design Manual, Part 4, Visual Aid, 1993
5) BS (British Standard)
6) JIS (Japanese Industrial Standard)
7) IEC (Institute Electrotechnical Commision)

05.2 BAHAN/ MATERIAL


1. Produk:
1) Dalam pengadaan barang, produk harus berasal dari agen yang ditunjuk Prinsipal.
2) Dalam pengajuan persetujuan material kepada Direksi/ Pengawas, Kontraktor harus
melampirkan copy surat keagenan tunggal dari Prinsipal produk masing-masing
3) Kontraktor harus melampirkan Diagram Sistem dilengkapi pencantuman type product
yang diajukan dan kapasitas maximum terpasang yang mengacu pada spesifikasi

2. Bahan dan Peralatan:


1) Umum
a) Setiap bangunan tinggi atau ditempat terbuka wajib dipasang Lightning Arrester
untuk mengamankan bangunan/ peralatan dalam bangunan dari sambaran petir.
b) Lokasi pemasangan seperti ditiang flood light, gedung pemadam kabakaran,
perkantoran, tiang antenna dan semua peralatan penting lainnya.
c) Sistem penangkal petir yang digunakan adalah elektrostatic dengan EF Lightning
Control System, System 3000 .
Penangkal Petir
RKS../ISP-RS Grati Kabupaten Pasuruan. VI - 26

.2) Peralatan Utama


a) The Air Terminal
i. Elektroda penangkal petir termasuk batang penangkap petir (air termination),
dudukan air termination, alat bantu untuk kesempurnaan instalasi ini.
ii. Air terminal panjang 1,5 m, Ø 1” dipasang pada bangunan tinggi agar
menerima sambaran petir langsung untuk kemudian menyalurkannya ke tanah.
iii. Satu bangunan dapat dipasang air terminal lebih dari satu sesuai luas yang
diprotek dan tersambung satu dan lain dengan plat tembaga 2,5 cm x 2 mm.
b) The Down Conductor
i. Hantaran turun (The Down Conductor) dalam item ini termasuk pipa pelindung,
penyangga dan klem untuk dudukan dan pemasangan hantaran turun.
ii. Down conductor dari plat tembaga 2,5 cm x 2 mm atau coaxial cable Ø 50
mm² adalah penghantar sambaran petir dari air terminal dibuang ke tanah.
iii. Untuk keamanan bangunan/peralatan, down conductor dipasang diluar gedung
± 20 cm dari dinding, pada support tembaga atau dalam pipa PVC tipe AW Ø 1”.
c) The Earth
i. Elektroda pembumian (The Earth) terminal penyambungan/bak kontrol, Lampu
obstruction, Lightning Event Counter dan material–material bantu lainnya.
ii. Earthing system umumnya dipakai batang tembaga panjang 3 m’ atau lebih
hingga mencapai muka air tanah, dimasukkan dalam conduit pipa galvanis Ø 1”
ditanam hingga dapat tahanan max 2 Ω, bila perlu untuk memperoleh tahanan
terendah diberi bahan kimia MgSO4 atau CUSO4 untuk menaikkan konduktifitas.
d) Khusus peralatan listrik atau elektronika dalam gedung dilengkapi lightning
arrester yang melindungi dari petir tak langsung (Internal Lightning Protection).

05.3 PELAKSANAAN
1. Persyaratan Teknis Pemasangan
1) Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki Surat Ijin
Pemasangan Sistem Penangkal Petir dari Instansi berwenang dan berpengalaman.
Suatu daftar referensi pemasangan harus dilampirkan.
2) Jika pekerjaan ini menghalangi pekerjaan yang lain, maka akibatnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
2. Pelaksanaan Pemasangan
1) Elektroda Penangkal Petir
a) Air Termination jenis kualitas EF lightning terminal atau setara tipe adalah R 100 m.
b) Dudukan air termination terbuat dari fibre glass atau sesuai spesifikasi pabrik
pembuat dan ketinggian minimum 2.5 m sesuai gambar.
c) Pemasangan dudukan air terminator harus tahan terhadap goncangan & angin.
d) Air termination yang dipakai harus mendapat ijin/ rekomendasi dari Kementrian
Tenaga Kerja RI atau instansi berwenang lainnya.
e) Air termination yang dipakai adalah air termination dari jenis bukan radioaktif.
Penangkal Petir
RKS../ISP-RS Grati Kabupaten Pasuruan. VI - 27

f) Detail dan tata letak instalasi penangkal petir sesuai dengan Gambar Kerja.
g) Air termination terbuat dari bahan tahan aliran listrik yang besar tanpa kerusakan.
h) Elektroda penangkal petir harus dihubungan dengan hantaran turun.
i) Pemasangan penangkal petir harus diatur sedemikian, sehingga benda yang
ada diatap hingga lantai terlindung dari sistem instalasi penangkal petir ini.

2) Hantaran Turun
a) Hantaran turun penyalur petir yang diterima/ ditangkap penangkal petir ke
pembumian harus terhubung sempurna dengan elektroda penangkal petir.
b) Hantaran coaxial cable khusus dirancang untuk hantaran turun sistem ini.
c) Coaxial cable yang digunakan harus direkomendasi pabrik yang menyatakan
bahwa kabel tersebut dapat digunakan untuk sistem penangkal petir.
d) Coaxial cable yang digunakan mempunyai ukuran minimal 2x35 mm2.
e) Hantaran turun harus dipasang dengan baik, lurus dan mempunyai kekuatan
yang cukup sehingga mampu menahan gangguan mekanis.

3) Elektroda Pembumian
a) Elektroda pembumian high quality electric non corossive copper material 3/8“
dengan konstruksi seperti tercantum dalam Gambar.
b) Elektroda pembumian harus ditanam langsung ketanah dengan panjang bagian
yang tertanam minimal 6 m, mempunyai tahanan pentanahan sebesar 2 Ω.
c) Terminal penyambung untuk elektroda pembumian dan hantaran turun harus
dilakukan dalam bak control dan harus menggunakan mur baut M-10 tiga titik.
d) Pembumian penangkal petir harus terpisah dari pembumian elektrikal lainnya.

4) Bak Kontrol/ Terminal Penyambungan


a) Bak kontrol berfungsi sebagai tempat penyambung antara electroda penyalur dan
pembumian (grounding terminal) dan sebagai tempat untuk pengukuran tahanan.
b) Dimensi konstruksi bak kontrol sesuai dengan Gambar Kerja.
c) Dinding dan tutup bak kontrol terbuat dari konstruksi beton.
d) Bak kontrol mempunyai tutup dilengkapi handle sehingga m udah dibuka.
5) Penyangga dan Klem
a) Penyangga digunakan untuk memegang hantaran penyalur petir.
b) Penyangga terbuat dari besi yang digalvanisasi sehingga tahan terhadap karat.
c) Dimensi dan konstruksi penyangga sesuai dengan Gambar.
d) Jarak antara dua penyangga yang berdekatan minimal 40 cm.
05. 4. PENGUJIAN
1) Kontraktor harus melakukan uji/ pengukuran yang dianggap perlu oleh Direksi/
Pengawas untuk memeriksa bahwa pemasangan memenuhi persyaratan. Pengujian
tahanan isolasi dan grounding harus dilakukan sesuai PUIL.
Penangkal Petir
RKS../ISP-RS Grati Kabupaten Pasuruan. VI - 28

2) Kontraktor harus menyerahkan buku asli pengoperasian/ pemeliharaan peralatan


berikut salinannya kepada Dreksi Pekerjaan melalui Direksi/ Pengawas.
RKS./STU –RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan Penutup

PENUTUP

1. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) ini untuk menguraikan
bahan-bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat-kalimat "DIADAKAN
OLEH PEMBORONG ATAU DISELENGGARAKAN PEMBORONG", maka hal ini dianggap
seperti betul-betul disebutkan, jika uraian tersebut ternyata masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang betul-
betul termasuk dalam bagian pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam Rencana
kerja dan Syarat- syarat Pekerjaan (RKS) ini harus diselenggarakan oleh Pemborong
seperti benar-benar disebut.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan muntlak adanya maka tetap
diadakan/ dikerjakan Pemborong.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pihak
Pemberi Tugas, Unsur Teknis, Direksi/ Pengawas dan Konsultan Perencana
BAB. VII : OUTLINE SPECK

DAFTAR MATERIAL
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II
DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
VII.-01

No. Fungsi Ruang/Item Pekerjaan Spesifikasi Bahan Merk/ Produk

I. PEKERJAAN STRUKTUR
a. Portland cement (PC) - Tigaroda,Semen Gresik
b. Pondasi Tiang Pancang Pre Boring - Beton pracetak K-500 - Wahana, Varia Usaha,JHS
Mini pile 25 x 25 cm
c. Upper Struktur Beton
1 Beton Kolom - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
2 Beton Balok - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
3 Beton Plat lantai - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
4 Beton Plat Atap - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
5 Beton Praktis - Mutu beton K-175 (site mix)

d. Besi Beton & Bekisting


1 Besi Beton - dia. < 12 mm - U-24 - Krakatau Steel, Indal ,Hanil
- dia. > 12 mm - U-39 - Krakatau Steel, Indal ,Hanil
2 Bekisting - Kolom,Balok & Plat - Multipleks t=12 mm, 9 mm

e. Rangka Baja - Kolom - Pipa Baja , baja WF - Gunung garuda, PPI, Rajin
- Gording - Baja C - Gunung garuda, PPI, Rajin
- Mur baut - High Tension Bolt (HTB)
- Baut angkur - dia. 25 mm , panjang 400 mm

II. PEKERJAAN ARSITEKTUR


a. Dinding - Bata merah - uk. 6x12x20 cm - Lokal

b. Pelapis Lantai - Granitile - Venus,Essenza,Monalisa


- Keramik - Roman,Asia tile , Mulia
- Paving block - Conbloc Indonesia,UI

c. Penutup atap - Bangunan UGD - Genteng beton gedung utama - Kanmuri,Jawa Beton
- Bangunan Selasar - uPVC tebal 10 mm - Kanmuri,Jawa
Alderon, Roof Beton
top

d. Finishing Cat - Besi - Propan, Jotun,Nipon Paint

e. Water Proofing - Atap beton - Membrane+screet - Fosroc,Sika


- KM/WC - Coating - Sika, Drymix,Frosroc

f. Saluran - Saluran PVC klas AW - Wavin, Rucika,Maspion


- Concrete box Culvert - SCG, Wika,Lisa

III. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL


a. AIR BERSIH
1 Pipa air bersih - Pipa PPR PN10 - Agrusan,Wespex,Koprax,asialing
2 Fitting - Heating element socket welding - Agrusan,Wespex,Koprax,asialing

b. AIR LIMBAH
1 Pipa air limbah
# air limbah sanitair, air recycle, air hujan - Pipa PVC PV10 - Maspion,wavin,rucika
# air limbah dapur - Pipa cast iron (CIP) - Maspion,wavin,rucika
2 Elbow, junction, reducer PVC - injection molded sanitary fitting large radius - Maspion,wavin,rucika
3 Fitting CIP - Hub and spigot coated cast iron sanitary - Agrusan,fusiotherm,kehlen,toro
4 Sewage Treatment Plant (STP) Kap. 10 m3 - Exteded Aeration System - Axis, Bioseptic, Biotirta
Blower,Influet pump,dosing pump kaporit
Dosing pump basah & Asam,Panel kontrol
Sedimentation Tank dan acc.

c. FIRE FIGHTING
1 Pipa hydrant - Pipa BSP sch40 B20 - Bakri, Spindo,PPI
2 Fitting - Ø 50 mm keatas plain end - Bakri, Spindo,PPI
Ø 40 mm kebawah malleable iron screwed end
3 Penangkal Petir - Air terminal jenis Electrostatic Non Radioactive - Viking, EF, Kurn
dengan radius proteksi minimal 100 meter
BAB XII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan


Instruksi Kepada Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan


berdasarkan kuantitas pekerjaan aktual yang dimintakan
dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh Penyedia dan
diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta
dinilai sesuai dengan harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus diisi lengkap


yang telah mencakup semua biaya pekerjaan, personil,
pengawasan, bahan-bahan, perawatan,pajak, keuntungan,
overhead (termasuk biaya K3) dan yang diatur dalam
Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran.


Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu
pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk
dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan


Kontrak harus dianggap telah termasuk dalam setiap mata
pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada
maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam
harga mata pembayaran yang lain.

6. Pokja Pemilihan akan melakukan koreksi aritmatik atas


kesalahan penghitungan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam


angka dan huruf pada Surat Penawaran maka yang
dicatat nilai dalam huruf;
b. jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara
volume(perkalian antara satuan dengan kuantitas) dengan
harga satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan volume pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan dan harga satuan
tidak boleh diubah; dan
c. jika terjadi jenis pekerjaan tidak ditulis dengan lengkap
maka akan dilakukan klarifikasi dan penilaian untuk
dilanjutkan atau tidak dilanjutkan pada evaluasi
penawaran.
REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
Lok asi : Kecamatan Grati - Kabupaten Pasuruan

REKAPITULASI

A. BANGUNAN GEDUNG (Pekerjaan Sipil) = Rp. -

B. PEKERJAAN MEKANIKAL = Rp. -

C. PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT = Rp. -

JUMLAH = Rp. -
Ppn (10 %) = Rp. -

JUMLAH BIAYA KONTRUKSI FISIK (BKF) = Rp. -


dibulatkan = Rp. -

Terbilang :
.........................., .......................20.....

Dibuat oleh:
PT. .................................................

..........................................(Nama Direktur)
..........................................(Jabatan)
SUB REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
Bag. Pekerjaan: (A.) BANGUNAN GEDUNG (Pekerjaan Sipil) ugd: 01

I. PEKERJAAN PERSIAPAN = Rp. -


II. PEKERJAAN TANAH/ URUGAN = Rp. -
III. PEKERJAAN TIANG PANCANG & BETON STRUKTUR
III.1. PEKERJAAN TIANG PANCANG = Rp. -
III.2. PEKERJAAN BETON STRUKTUR = Rp. -
= Rp. -

IV. PEKERJAAN PASANGAN & BETON PRAKTIS = Rp. -

V. PEKERJAAN RANGKA BAJA + ATAP


V.1. BANGUNAN UTAMA = Rp. -
V.2. ATAP ORNAMEN (Lantai 2.) = Rp. -
= Rp. -

VI. PEKERJAAN TALANG = Rp. -

SUB JUMLAH (I.) = Rp. -


DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Nama Proyek : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II
DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
Bag. Pekerjaan : (A.) BANGUNAN GEDUNG (Pekerjaan Sipil)
ugd: 02

No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga SatuanSub Jumlah Harga Jumlah Harga
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengukuran/ pasang bowplank m1 220,00
b. Pembersihan (selama pelaksanaan) m2 3.100,00
c. Direksikeet (sewa) m2 21,00
d. Pembongkaran bangunan existing dissuaikan bangunan baru m2 1.497,30

II. PEKERJAAN TANAH/ URUGAN


a. Galian tanah pondasi poer + sloof m3 1.265,38
b. Urug kembali bekas galian dan perataan m3 1.265,38
c. Urug pasir bawah poer + sloof t= 10 cm m3 61,41
d. Urug pasir bawah lantai t= 10 cm m3 189,74
e. Urug sirtu peninggian lantai tebal 34 cm m3 645,12

III. PEKERJAAN TIANG PANCANG & BETON STRUKTUR


III.1. PEKERJAAN TIANG PANCANG
a. Pengadaan beton pondasi tiang pancang mini pile 25x25 cm m1 1.230,00
b. Mob/demob + pemancangan pondasi tiang pancang 25x25 cm m1 1.230,00
c. Pemotongan/ kupasan kepala tiang pancang bh 246,00
d. Ruyung bh 14,00

III.2. PEKERJAAN BETON STRUKTUR


a. Lantai (1.)
1 Beton lantai kerja tebal 5 cm (bawah poer+sloof) m2 614,07
2 Beton lantai kerja tebal 5 cm (bawah plat lantai dasar) m2 1.897,40
3 Beton plat lantai dasar tebal 7 cm (pembesian M6) m3 132,82
4 Beton poer m3 50,38
5 Beton sloof 30/60 m3 1,44
6 Beton sloof 25/50 m3 58,38
7 Beton sloof 25/40 m3 36,35
8 Beton sloof 20/30 m3 1,45
9 Beton sloof 15/25 m3 7,50
10 Beton kolom struktur 40/40 (K1) m3 61,09
11 Beton kolom struktur 30/30 (K2) m3 1,43
12 Beton kolom struktur 25/55 (Kx) m3 3,41
13 Beton kolom struktur 25/75 (Kz) m3 1,16
14 Beton balok leuvel 20/30 m3 1,56
15 Beton pit lift m3 10,68
16 Beton plat leuvel tebal 10 cm m3 2,16
17 Beton dinding m3 39,25
18 Beton tangga (A) m3 4,05
19 Beton tangga (B) m3 4,05

b. Lantai (2.)
1 Beton kolom struktur 40/40 (K1) m3 28,98
2 Beton kolom struktur 30/30 (K2) m3 1,22
3 Beton kolom struktur 20/20 (K4) m3 2,81
4 Beton kolom struktur 25/55 (Kx) m3 2,48
5 Beton kolom struktur 25/75 (Kz) m3 0,84
6 Beton balok struktur 30/60 (B1) elv.3.45 m3 1,26
7 Beton balok struktur 30/60 (B1) elv.4.45 m3 72,18
8 Beton balok struktur 30/50 (B2+B6) elv.4.45 m3 40,73
9 Beton balok struktur 25/40 (B3) elv.3.45 m3 0,90
10 Beton balok struktur 25/40 (B3) elv.3.95 m3 5,10
11 Beton balok struktur 25/40 (B3) elv.4.45 m3 9,79
12 Beton balok struktur 25/45 (B4) elv.3.45 m3 0,39
13 Beton balok struktur 25/45 (B4) elv.3.95 m3 2,43
14 Beton balok struktur 25/45 (B4) elv.4.45 m3 4,67
15 Beton balok struktur 20/30 (B5) elv.4.45 m3 8,62
16 Beton balok struktur 20/25 (B6) elv.4.45 m3 3,88
17 Beton balok struktur 30/30 (B7) elv.4.45 m3 1,49
18 Beton balok struktur 40/70 (B8) elv.4.45 m3 2,23
19 Beton balok konsol 25/40 m3 2,48
20 Beton balok leuvel 20/30 m3 5,15
21 Beton tanggulan 12/20 m3 4,66
22 Beton plat lantai t= 12 cm (elv.3.45) m3 6,46
23 Beton plat lantai t= 12 cm (elv.3.95) m3 17,81
24 Beton plat lantai t= 12 cm (elv.4.45) m3 178,39
25 Beton plat leuvel tebal 10 cm m3 6,34
26 Beton lisplank 10/60 m3 14,36
27 Beton tangga (A) m3 3,81
28 Beton tangga (B) m3 3,81
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)

c. Lantai (3.)
1 Beton kolom struktur 30/30 (K2) m3 1,22
2 Beton kolom struktur 40/40 (K3) m3 28,08
3 Beton kolom struktur 25/55 (Kx) m3 2,48
4 Beton kolom struktur 25/75 (Kz) m3 0,84
5 Beton balok struktur 30/60 (B1) m3 45,90
6 Beton balok struktur 30/50 (B2+B6) m3 22,73
7 Beton balok struktur 25/40 (B3) m3 4,90
8 Beton balok struktur 25/45 (B4) m3 4,67
9 Beton balok struktur 20/30 (B5) m3 4,95
10 Beton balok struktur 20/25 (B6) m3 3,88
11 Beton balok struktur 30/30 (B7) m3 1,13
12 Beton balok struktur 40/70 (B8) m3 2,24
13 Beton balok konsol 25/40 m3 2,48
14 Beton balok leuvel 20/30 m3 4,92
15 Beton plat lantai t= 12 cm m3 104,39
16 Beton plat leuvel tebal 10 cm m3 6,00
17 Beton lisplank 10/60 m3 1,11
18 Beton tangga (B) m3 3,81

c. Lantai (Atap.)
1 Beton kolom struktur 30/30 (K2) m3 6,80
2 Beton balok struktur 30/60 (B1) m3 45,90
3 Beton balok struktur 30/50 (B2+B6) m3 22,73
4 Beton balok struktur 25/40 (B3) m3 4,90
5 Beton balok struktur 25/45 (B4) m3 4,67
6 Beton balok struktur 20/30 (B5) m3 4,95
7 Beton balok struktur 20/25 (B6) m3 3,88
8 Beton balok struktur 30/30 (B7) m3 1,13
9 Beton balok struktur 40/70 (B8) m3 2,24
10 Beton balok konsol 25/40 m3 2,48
11 Beton tanggulan 12/20 m3 3,00
12 Beton plat atap t= 12 cm m3 92,48
13 Beton lisplank 10/60 m3 0,56

IV. PEKERJAAN PASANGAN & BETON PRAKTIS


Lantai (1.)
1 Pemasangan dinding trasram 1pc:3ps (bawah nol) m2 513,76
2 Beton kolom praktis 12/15 m3 2,32

V. PEKERJAAN RANGKA BAJA + ATAP


V.1. BANGUNAN UTAMA
1 Kuda-kuda baja Dobel Siku K-1 Dobel Siku L. 70.70.7 kg 3.554,21
K-1 Dobel Siku L. 50.50.5 kg 3.782,06
K-1A Dobel Siku L. 70.70.7 kg 888,55
K-1A Dobel Siku L. 50.50.5 kg 832,42
Pipa ɸ 6" , tebal 5 mm kg 297,00
K-2 Dobel Siku L. 70.70.7 kg 723,24
K-2 Dobel Siku L. 50.50.5 kg 244,30
K-3 Dobel Siku L. 50.50.5 kg 422,24
KJ Dobel Siku L. 70.70.7 kg 956,45
KJ Dobel Siku L. 50.50.5 kg 294,06
2 Bracing Siku L. 50.50.5 kg 2.112,71
3 Gording C 150.65.20.3,2 kg 7.009,08
4 Plat landasan, simpul, tupai dll kg 2.821,45
5 Ikatan kuda-kuda dia. 16 + mur kg 369,72
6 Ikatan gording dia. 12 +mur kg 684,41
7 Jarum keras bh 44,00
8 Baut angkur dia. 19 bh 144,00
9 Pemasangan usuk/reng galvalume m2 1.203,55
10 Penutup atap genteng jawa beton type royal m2 1.203,55
11 Bubungan genteng jawa beton m1 74,10
12 Lisplank kalsiplank tebal 8 mm lebar 50 cm + rangka hollow m1 146,30
13 Kompres m1 32,00
14 Dinding kaca lapis ACP dicuting ZISE m2 45,90
15 Dinding krepyak alluminium + rangka m2 87,75
16 Zinchromate rangka baja m2 1.200,21
17 Pengecatan lisplank m2 51,21
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)

V.2. ATAP ORNAMEN (Lantai 2.)


1 Kuda-kuda baja Dobel Siku K-4 Dobel Siku L. 50.50.5 kg 1.324,63
K-4A Dobel Siku L. 50.50.5 kg 523,58
KJ2 Dobel Siku L. 50.50.5 kg 377,00
2 Gording C 150.65.20.3,2 kg 4.475,96
3 Plat landasan, simpul, tupai dll kg 445,04
4 Ikatan gording dia. 12 +mur kg 225,65
5 Baut angkur dia. 19 bh 208,00
6 Pemasangan usuk/reng galvalume m2 516,10
7 Penutup atap genteng jawa beton type royal m2 516,10
8 Bubungan genteng jawa beton m1 99,00
9 Lisplank kalsiplank tebal 8 mm lebar 50 cm + rangka hollow m1 200,00
10 Zinchromate rangka baja m2 475,65
11 Pengecatan lisplank m2 60,00

VI. PEKERJAAN TALANG


a. Lantai (2.)
1 Gatter 3x30 m1 258,00
2 Roof drain dia. 4" baja tuang bh 24,00

b. Lantai (Atap.)
1 Gatter 3x30 m1 136,00
2 Roof drain dia. 4" baja tuang bh 34,00
SUB HARGA PERKIRAAN SENDIRI

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
Bag. pekerjaan : (B.) PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL Mek. 1A- 01.

I. PENGADAAN / PEMBUATAN PRETREATMENT KAP=10.00 M3 = Rp. -

II. PEMBUATAN BAK PENGUMPUL


II.1. BAK PENGUMPUL KAP. = 8,00 M3 = Rp. -
II.2. BAK PENGUMPUL KAP. = 3,00 M3 = Rp. -
= Rp. -

III. PEMIPAAN AIR KOTOR & FITTING = Rp. -

IV. PEMIPAAN AIR BERSIH & KELENGKAPAN = Rp. -

V. PEMIPAAN AIR PANAS & KELENGKAPAN = Rp. -

VI. PEMIPAAN FIRE HYDRANT & SKELENGKAPAN = Rp. -

VII. PENYALUR PETIR = Rp. -

SUB JUMLAH (B.) = Rp. -


DAFTAR KUANTITAS DAN HARAGA

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
Bag. pekerjaan : (B.) PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
Mek 1A: .-02

No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Sub Jumlah Harga Jumlah Harga
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)

I. PENGADAAN / PEMBUATAN PRETREATMENT KAP=10.00 M3 unit 1,00


Termasuk :
- Galian tanah
- Tangki
- Blower
- Panel & Instalasi
-

II. PEMBUATAN BAK PENGUMPUL


II.1. BAK PENGUMPUL KAP. = 8,00 M3
1 Pengukuran/pasang bowplank m1 24,00
2 Gali tanah m3 35,00
3 Urug kembali/ perataan m3 35,00
4 Urug pasir bawah plat t. 10 cm m3 1,06
5 Beton lantai kerja t. 5 cm m2 10,60
6 Beton plat lanta bawah dan atas & dinding m3 6,07
7 Tutup manhole lengkap 70x70 cm unit 2,00 -

II.2. BAK PENGUMPUL KAP. = 3,00 M3


1 Pengukuran/pasang bowplank m1 24,00
2 Gali tanah m3 17,93
3 Urug kembali/ perataan m3 17,93
4 Urug pasir bawah plat t. 10 cm m3 0,64
5 Beton lantai kerja t. 5 cm m2 6,35
6 Beton plat lanta bawah dan atas & dinding m3 3,48
7 Tutup manhole lengkap 70x70 cm unit 2,00 -
-
III. PEMIPAAN AIR KOTOR & FITTING
Lantai (1.)
1 Pipa PVC (Saluran tinja) klas AW :
ø 6" m1 162,00
ø 4" m1 140,50
2 Pipa PVC (Sal. air kotor & udara) klas AW :
ø 3" m1 149,00
ø 2" m1 215,30
3 Alat bantu ls 1,00
-
IV. PEMIPAAN AIR BERSIH & KELENGKAPAN
Lantai ( 1.)
1 Pipa PP-R PN 10 ø 2" m1 97,00
ø 1 1/2" m1 34,00
ø 1 1/4" m1 32,00
ø 1" m1 240,00
ø 3/4" bh 35,00
3 Alat bantu ls 1,00
-

V. PEMIPAAN AIR PANAS & KELENGKAPAN


Lantai (1.)
1 Pipa PP-R PN 20 ø1" m1 38,00
ø 3/4" m1 8,00
2 Alat bantu ls 1,00
-
VI. PEMIPAAN FIRE HYDRANT & SKELENGKAPAN
Lantai (1.)
1 Pipa hydrant BS sch 40 ø5" m1 42,00
ø4" m1 276,00
ø 2 1/2 " m1 36,00
2 Alat bantu ls 1,00
-
VII. PENYALUR PETIR
1 Non radio aktif radius 100 meter unit 1,00
2 Obstruction light unit 1,00
3 Lighting strike counter unit 1,00
4 Dudukan tiang,tiang penangkal petir dan material bantu unit 1,00
5 Down coaxsial NYY 1 x 70 mm2 m1 30,00
6 Grounding System 2 ohm unit 1,00
7 Perijinan ls 1,00
-
SUB REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
Bag, Pekerjaan : (C.) SITE DEVELOPMENT
site -01

I. PEKERJAAN URUGAN Rp. -

II. PERKERASAN HALAMAN Rp. -

III. SALURAN Rp. -

IV. PEMBUATAN SELASAR PENGHUBUNG Rp. -

V. TANDON AIR BERSIH + RUMAH POMPA KAP. 150 M3 Rp. -

SUB JUMLAH (C.) Rp. -


PERINCIAN ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan : PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II


DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
Bag, Pekerjaan : (C.) SITE DEVELOPMENT
Site : - 02

No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Sub Jumlah Harga Jumlah Harga
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)

I. PEKERJAAN URUGAN
1 Striping tebal 20 cm m3 1.723,00 -
2 Pembuangan tanah hasil striping (sekitar gedung) m3 1.723,00 -
3 Urugan sirtu peninggian lahan m3 12.135,00 -
-
II. PERKERASAN HALAMAN
1 Perkerasan paving block tebal 6 cm K-300 m2 965,85 -
2 Beton kansteen m1 305,97 -
3 Stopper roda (beton 15x30x60) m1 27,00 -
4 Pengecatan marka m2 2,80
-
III. SALURAN
1 Saluran pipa PVC klas AW diameter 12" = 76,00 m
a. Gali tanah m3 18,81 -
b. Urug kembali/ perataan m3 18,81 -
c. PVC klas AW dia. 12 " m1 76,00 - -

2 Saluran beton bertulang tertutup U50 (box culvert) = 160.80 m


a. Gali tanah m3 103,04 -
b. Urug kembali/ perataan m3 103,04 -
c. Urug pasir tebal 10 cm m3 11,90 -
d. Beton lantai kerja tebal 5 cm m2 118,99 -
e. Box culvert U-Dith 50x70x120 bh 134,00 - -

3 Saluran beton bertulang tertutup U30 (box culvert) = 97.20 m


a. Gali tanah m3 38,54 -
b. Urug kembali/ perataan m3 38,54 -
c. Urug pasir tebal 10 cm m3 4,86 -
d. Beton lantai kerja tebal 5 cm m2 48,60 -
e. Box culvert U-Dith 30x40x120 bh 81,00 - -

4 Bak kontrol 40 x 40 cm (tertutup berlubang) bh 21,00 -


-
No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Sub Jumlah Harga Jumlah Harga
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)

IV. PEMBUATAN SELASAR PENGHUBUNG


1 Pengukuran/ pasang bouwplank m1 110,00 -
2 Pembersihan m2 220,00 -
3 Bor tanah lubang staruss dia. 25 cm m1 90,00 -
4 Galian tanah (Poer , Sloof) m3 72,27 -
5 Urug kembali + Perataan m3 72,27 -
6 Urug sirtu dlm selasar tebal 48 cm m3 78,96 -
7 Urug pasir dlm selasar tebal 10 cm m3 16,45 -
8 Urug pasir bwh poer, sloof tebal 10 cm m3 5,04 -
9 Lantai kerja tebal 5 cm (poer + slof) m2 50,44 -
10 Lantai kerja tebal 5 cm (selasar) m2 94,92 -
11 Beton strauss dia. 25 cm m3 2,94 -
12 Beton poer m3 1,50 -
13 Beton sloof 15/25 m3 3,83 -
14 Beton pedestal 20/20 m3 1,08 -
15 Beton plat lantai tebal 7 cm (pembesian weremesh M6) m3 6,64 -
16 Baut Angker Ø 12 bh 120,00
17 Plat Plendes t = 8 mm + steffiner kg 172,23 -
18 Tiang + kuda2 pipa dia. 2,5 " t=3,2 kg 640,47 -
19 Bracing Pipa dia. 2,5" t = 3,2 kg 507,76 -
20 Gording C 100.50.20.2,3 kg 734,05 -
21 Ikatan angin Ø 12 kg 113,54 -
22 Ikatan gording Ø 10 kg 26,04 -
23 Jarum keras bh 32,00 -
24 Talang datar Zinkalume + Bracket m1 90,40
25 Lisplank Kalsiplank 9/100 mm + rangka m1 97,60
26 Atap uPVC tebal 10 mm m2 135,60
27 Bubungan uPVC tebal 10 mm m1 45,20
28 Talang tegak PVC klas AW dia. 2,5" (termasuk elbow+klem) m1 114,00
29 Roof drain baja tuang bh 30,00
30 Cat besi Pipa 2,5 " , C 100, talang m2 180,74
31 Cat Tembok ( Pendestal ) m2 120,00 -
32 Pasang trasram 1pc:3ps m2 28,38 -
33 Plesteran Pendestal m2 12,00 -
34 Lantai granitile 60x60 cm + Border m2 94,92 -
35 Beton lantai rabat tebal 5 cm m2 45,20 -
36 Saluran buis beton U 20 m1 45,20
37 Bak Kontrol bh 15,00
-
V. TANDON AIR BERSIH + RUMAH POMPA KAP. 150 M3
1 Pengukuran/pasang bowplank m1 56,00 -
2 Gali tanah m3 340,00 -
3 Urug kembali/ perataan m3 340,00 -
4 Urug pasir bawah plat t. 10 cm m3 6,84 -
5 Beton lantai kerja t. 5 cm m2 68,40 -
6 Beton plat lantai bawah dan atas ,dinding+R.pompa m3 51,63 -
7 Beton kolom 20/20 m3 0,85 -
8 Beton balok 15/20 m3 1,98 -
9 Beton plat dag tebal 10 cm m3 5,23 -
10 Beton lisplank 8/50 m3 1,16 -
11 Beton dudukan pompa m3 1,60 -
12 Pasang dinding batu merah 1pc:5ps m2 61,10 -
13 Plester dinding 1pc:5ps m2 122,20 -
14 Acian beton m2 93,43 -
15 Benangan sudut m1 297,10 -
16 Lapisan kedap air (coating) m2 204,20 -
17 Lapisan kedap air atap beton (membrane+screet) m2 52,30 -
18 Lapisan keramik 20 x 20 cm m2 204,20 -
19 Lantai keramik 30 x 30 cm m2 16,75 -
20 Pengecatan dinding m2 215,63 -
21 Gate valve dia. 4" + tangkai unit 2,00
22 Tutup manhole lengkap 105x125 cm unit 2,00
23 Tutup manhole lengkap 220x125 cm unit 1,00
24 Tangga monyet tinggi 3 meter unit 4,00
25 Talang tegak PVC klas AW dia. 3" (termasuk klem+elbow) m1 24,00
26 Roof drai baja tuang dia. 3" bh 4,00
27 Gutter m1 13,00
-
BAB XIII
BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA


(SPPBJ)

[kop surat satuan kerjaPejabat Pembuat Komitmen]

Nomor : .................... ...................., …................. 20....


Lampiran : ....................

Kepada Yth.:
....................
di ....................

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket


Pekerjaan.................... .................... .................... ....................
.................... .................... ................

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor


.................... tanggal ....................perihal .................... dengan
penawaran terkoreksi sebesar Rp.................... (.........dalam huruf...........)
telah ditetapkan oleh Pokja Pemilihan/Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan surat penetapan nomor
.................... tanggal .................... dan kami menyatakan menerima
hasil penetapan tersebut.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa


(SPPBJ) ini Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian. Penunjukan ini
diberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap penawaran Saudara
tersebut diatas, apabila Saudara tidak bersedia menerima penunjukan
ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden
No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa beserta petunjuk
teknisnya.

Satuan Kerja ....................


Pejabat Pembuat Komitmen
....................

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................

Tembusan Yth. :
 Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Organisasi Perangka Daerah
 APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah]
 Unit Eselon 1
 Unit Eselon 2………./Kepala Satuan kerja………..
 ....................[Pokja Pemilihan]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: ....................
Paket Pekerjaan: ....................

Yang bertanda tangan di bawah ini:

........................................[nama Pejabat Pembuat Komitmen]


........................................[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian .................... nomor .................... tanggal


...................., bersama ini memerintahkan:

........................................[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


........................................[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: ....................

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan


ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Lingkup pekerjaan: ....................;

2. Tanggal mulai kerja: ....................[hari/bulan/tahun];

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama …… (.........dalam huruf...........) hari kalender


dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal
....................[hari/bulan/tahun];

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan


Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar ........ [1/1000 (satu
per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum
PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak].

...................., …. .................... 20.....

Untuk dan atas nama ....................


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama ....................

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]
C. BENTUK SURAT JAMINAN

Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: ................................................................... dalam


jabatan selaku ................................................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama ...............................................[nama bank]berkedudukan di
.................................................[alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : .................................................[nama PPK]
Alamat : .................................................
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp.................................................
(terbilang ..............................................dalam huruf..................................................)
sebagai Jaminan Pelaksanaan untuk pekerjaan ............ dalam bentuk garansi bank,
apabila:
Nama : .................................................[nama penyedia]
Alamat : .................................................
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik
dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihanyang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Garansi Bank berlaku selama ................. (........dalam huruf.........) hari kalender, -
dari tanggal .................................. s.d. ..................................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat
14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank
sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan
sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang
Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada
pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-
masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan
Negeri .....................

Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................

[Bank]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
Materai Rp6000,00
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank] ......................................
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: ................................... Nilai: ...................................

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ...................................[nama],


...................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ...................................[nama penerbit jaminan],
...................................[alamat]sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
...................................[nama PPK], ......................................[alamat]
sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN
atas uang sejumlah Rp................................... (terbilang
...................................)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri


untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan
benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam
melaksanakan pekerjaan ................. yang telah dipercayakan
kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa
(SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No. ................................... tanggal
...................................

3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (……dalam huruf………) hari


kalender dan efektif mulai dari tanggal …………… sampai dengan
tanggal……………

4. Jaminan ini dicairkan apabila:

a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya


dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai


jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara
tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut
supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna
dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini


harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………

TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00

………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke …… [Penerbit Jaminan]
Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: ..........................................................................


dalam jabatan selaku ........................................................ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ........................................[nama bank]berkedudukan di
........................................[alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ........................................[nama PPK]
Alamat : ........................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp................................................................................


(terbilang ................................................................................
...................................) sebagai Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan ...........
dalam bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ........................................[nama penyedia]
Alamat : ........................................

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang
Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama …………. (…….…dalam huruf……....) hari
kalender, dari tanggal …………. s.d. ………….
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi
akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri …………..

Dikeluarkan di : ………….
Pada tanggal : ………….
[Bank]

Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank ......................................
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
ini ke ……..[bank]

( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan: ....................... Nilai: ................................

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ........................................[nama],


........................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ........................................[nama penerbit jaminan],
........................................[alamat]sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
......................................[nama PPK],
........................................[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp..................................................................(terbilang
................................. )

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ................... tanggal .................................

3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (............dalam huruf.................)


hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ................... sampai dengan
tanggal........................................

4. Jaminan ini dicairkan apabila:


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
kepada PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar
menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai


jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan
TERJAMIN dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan
sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus


sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp6000,00

...................................... ......................................

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
………[Penerbit Jaminan]
Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: ..........................................................................


dalam jabatan selaku ................................................. dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ........................................[nama bank]berkedudukan di
........................................[alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ........................................ [nama PPK]
Alamat : ........................................
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp................................................................................
(terbilang .........................................................................................................)
sebagai Jaminan Pemeliharaan untuk pekerjaan ................ dalam bentuk garansi
bank, apabila:
Nama : ........................................[nama penyedia]
Alamat : ........................................
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Garansi Bank berlaku selama ….. (……dalam huruf……) hari kalender, dari
tanggal ........................................ s.d. ........................................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan
sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ..................

Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................

[Bank]

Materai Rp6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke …….[bank]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: ........................... Nilai: ...............................


1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami:
........................................[nama],
........................................[alamat]sebagai Penyedia, selanjutnya
disebut TERJAMIN, dan ........................................[nama penerbit
jaminan], ........................................[alamat]sebagai Penjamin,
selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan
dengan tegas terikat pada ........................................[nama PPK],
........................................[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp...................................................(terbilang
.....................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri
untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik
dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam
melaksanakan pekerjaan ....................... yang telah dipercayakan
kepadanya atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa
(SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No. ......................... tanggal
.............................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (........ dalam huruf .........) hari
kalender dan efektif mulai dari tanggal ......................... sampai
dengan tanggal..........................
4. Jaminan ini dicairkan apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah
nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN
cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan
kembali bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk
menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan
dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini
harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan
ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp6000,00

...................................... ......................................

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke …….[Penerbit Jaminan]
D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN
DARI BANK

[Kop Bank Penerbit Dukungan Keuangan]

SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN


No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini: -


........................................................................ dalam jabatan
selaku ....................................................... dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama ..................................................
[nama bank]berkedudukan di .......................................................
[alamat]

Dalam rangka memenuhi persyaratan kualifikasi pengadaan


pekerjaan................................... pada ......................................
dengan ini menerangkan kesediaan memberikan dukungan
keuangan kepada:

Nama Perusahaan : .......................................................


Alamat : .......................................................
Nomor Rekening : .......................................................
Nama Penanggung Jawab : .......................................................

Apabila Perusahaan tersebut diatas dinyatakan lulus dan


ditetapkan sebagai Pemenang, maka Bank .................. bersedia
mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan dana paling
kurangRp.................. (terbilang ..................).

Demikian Surat Keterangan Dukungan Keuangan diberikan untuk


dipergunakan semestinya.

Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................

[Bank]

Materai Rp6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
……….[bank]
E. PENGUMUMAN TENDER DENGAN PASCAKUALIFIKASI

Pengumuman Tender secara elektronik mengikuti


petunjuk/pedoman sistem pengadaan secara elektronik pada
website LPSE.

Anda mungkin juga menyukai