DO
D O KK U M E N P E M I L I H A N
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Nomor :: 027/142.072.004/424.023.PK.I/2018
Nomor 027/142.072.004/424.023.PK.I/2018
Tanggal : 8 Agustus 2018
Tanggal
untuk
Pekerjaan
Pembangunan Rumah
Pembangunan Rumah Sakit
Sakit Grati
Grati (Lanjutan)
(Lanjutan) Keperluan
Keperluan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan
POKJA
KHUSUS I
BagianLayananPengadaan
KABUPATEN PASURUAN
KABUPATEN PASURUAN
TAHUN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2018
2018
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PASURUAN
BAGIAN LAYANAN PENGADAAN
KELOMPOK KERJA KHUSUS I
Jalan Hayam Wuruk No. 14 Pasuruan Telp. (0343) 429073
Yang bertanda tangan dibawah ini, kami Kelompok Kerja Khusus I Bag.
LP Kabupaten Pasuruan :
sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki telah sepakat dan
dengan ini menetapkan dokumen pemilihan ini sebagai dokumen
pemilihan yang sah untuk tender pekerjaan konstruksi Pembangunan
Rumah Sakit Grati (Lanjutan) Keperluan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasuruan.
Pelaksanaan ketentuan-ketentuan dan tata cara pengadaan yang
termuat didalam dokumen ini disesuaikan dengan prosedur dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian penetapan dokumen pemilihan untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pasuruan
Tanggal : 8 Agustus 2018
F. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha tunggal atau kemitraan/KSO.
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
B. Dokumen Pemilihan
D. Dokumen Penawaran
1Volume yang dimaksud adalah perkalian antara satuan dengan kuantitas, masing-masing
dilakukan pembetulan.
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah2;
2Harga satuan pekerjaan dilakukan pembetulan apabila terjadi kesalahan penempatan desimal.
30.13Ketentuan umum dalam melakukan
evaluasi sebagai berikut:
a. Pokja Pemilihan dilarang menambah,
mengurangi, mengganti dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta
dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat
adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan antara lain disampaikan oleh
penawar yang berhak,pada waktu yang
telah ditentukan, untuk paket pekerjaan
yang dilelangkan, memenuhi syarat-
syarat yang ditetapkan meliputi syarat
administrasi, syarat teknis dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan dan harga yang
wajar dapat dipertanggung jawabkan
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran
bersyarat adalah:
1) Ketidaksesuaian/penyimpangan dari
Dokumen Pemilihan yang
mempengaruhi lingkup, spesifikasi
teknis/KAK dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan
persyaratan tambahan di luar
ketentuan dan syarat-syarat dalam
Dokumen Pemilihan yang akan
menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan/atau tidak adil.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja
Pemilihan selama proses evaluasi;
f. apabila dalam evaluasi dokumen
penawaran ditemukan bukti/indikasi
terjadi persaingan usaha tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antar peserta
dengan tujuan untuk memenangkan
salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
2) anggota Pokja Pemilihan dan/atau
PPK yang terlibat persekongkolan
diganti, dikenakan sanksi
administrasi dan/atau pidana;
3) evaluasi dokumen penawaran
dilanjutkan terhadap peserta
lainnya yang tidak terlibat (bila ada);
dan
4) apabila tidak ada peserta lain
sebagaimana dimaksud pada angka
1), Tender/Seleksi dinyatakan gagal.
30.14Evaluasi Administrasi :
a. penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang
diminta berdasarkan Dokumen
Pemilihan dipenuhi/dilengkapi:
a) surat penawaran;
b) Jaminan Penawaran Asli (jika
disyaratkan)
c) Softcopy Jaminan Penawaran
(jika disyaratkan)
d) surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan
kepada penerima kuasa
(apabila dikuasakan);
e) Daftar Kuantitas dan Harga;
f) surat perjanjian kemitraan/kerja
sama operasi (apabila bermitra);
g) rekapitulasi perhitungan TKDN
(khusus untuk peserta yang
tidak menyampaikan TKDN,
penawarannya tidak
digugurkan dan nilai TKDNnya
dianggap nol);
h) RK3K;
i) dokumen isian kualifikasi;
j) daftar barang yang diimpor
(apabila impor); dan
k) dokumen penawaran teknis.
3 Dalam hal terdapat kesalahan penulisan nama Pokja dan/atau nama paket tidak dapat
dinyatakan gugur.
perusahaan;
(b) penerima kuasa dari
direktur utama/
pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi yang
nama penerima
kuasanya tercantum
dalam akta
pendirian/Anggaran
Dasar;
(c) kepala cabang
perusahaan yang
diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan
dengan dokumen
otentik; atau
(d) pejabat yang menurut
perjanjian kerja sama
berhak mewakili
perusahaan yang
bekerja sama.
(2) jangka waktu berlakunya
surat penawaran tidak
kurang dari waktu
sebagaimana tercantum
dalam LDP, dengan
ketentuan:
(a) apabila ada perbedaan
nilai penulisan antara
angka dan huruf maka
yang diakui adalah
tulisan huruf;
(b) apabila nilai yang
tertulis dalam angka
jelas sedangkan nilai
dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui
adalah nilai yang
tertulis dalam angka;
atau
(c) apabila nilai dalam
angka dan nilai yang
tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan
gugur.
(3) Bertanggal.
Tanggal yang dinyatakan
memenuhi syarat adalah
tanggal dalam masa
pengunduhan dokumen
pemilihan sampai batas akhir
b) Jaminan Penawaran (jika
disyaratkan dalam LDP) asli
memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
(1) diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan,
perusahaan asuransi,
konsorsium perusahaan
asuransi umum, konsorsium
lembaga atau konsorsium
perusahaan penjaminan,
yang mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri
Keuangan, atau telah
mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) apabila berbentuk
konsorsium;
(2) Jaminan Penawaran dimulai
sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan
masa berlakunya tidak
kurang dari waktu
sebagaimana tercantum
dalam LDP; atau
(3) nama peserta sama dengan
nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
(4) besaran nilai Jaminan
Penawaran tidak kurang dari
nilai sebagaimana tercantum
dalam LDP;
(5) besaran nilai Jaminan
Penawaran dicantumkan
dalam angka dan huruf;
(6) nama Pokja Pemilihan yang
menerima Jaminan
Penawaran sama dengan
nama Pokja Pemilihan yang
mengadakan pelelangan;
(7) paket pekerjaan yang dijamin
sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan;
(8) Jaminan Penawaran harus
mudah dicairkan dan dapat
dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari
Pokja Pemilihan diterima oleh
Penerbit Jaminan;
30.15Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis
sesuai dengan yang ditetapkan dalam
dokumen pemilihan ini;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem
gugur dengan ketentuan:
4Disyaratkan untuk pelelangan umum dengan nilai paket > Rp 2.500.000.000 (usaha non kecil)
5Disyaratkan untuk pemilihan langsung dengan nilai paket < Rp 2.500.000.000 (usaha kecil)
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi
teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi
harga;
f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi persyaratan teknis, Pokja
Pemilihan dapat melakukan evaluasi
penawaran terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
g. apabila hanya ada 1 (satu) peserta yang
memasukan penawaran, maka maka
dilakukan seperti penunjukan langsung;
h. apabila hanya ada 2 (dua) peserta yang
memasukan penawaran dan lulus
evaluasi teknis, maka proses selanjutnya
dilakukan ketahap penawaran harga
secara berulang kecuali dalam hal SPSE
belum dapat mengakomodir metode
tersebut maka metode penawaran harga
secara berulang (e-reverse auction) tidak
dilakukan dan proses dilanjutkan
dengan evaluasi harga dan negosiasi
teknis dan harga, untuk mendapatkan
teknis dan harga terbaik dari penawar
urutan pertama yang lulus teknis;
i. apabila tidak ada peserta yang lulus
evaluasi teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal.
30.16Evaluasi Harga:
a. Dalam hal metode penawaran harga
secara berulang (e-reverse auction)
dilakukan, maka penawaran harga
secara berulang (e-reverse auction)
dibatasi hanya 2 (dua) kali.
b. Penawaran harga secara berulang (e-
reverse auction) dilakukan melalui
aplikasi SPSE.
c. Pokja Pemilihan mengundang Peserta
melakukan E-reverse Auction dengan
mencantumkan jadwal pelaksanaan.
Peserta menyampaikan penawaran
berulangnya dalam kurun waktu yang
telah ditetapkan.
d. Selama dalam proses E-reverse
Auction, identitas penawar
dirahasiakan.
e. Peserta yang mengikuti E-reverse
Auction adalah peserta yang
memenuhi persyaratan teknis dan
tidak dapat mengubah substansi
penawaran teknis yang telah
disampaikan/dievaluasi.
f. Dalam hal kondisi sebagaimana angka
27.4, Klarifikasi/negosiasi teknis dan
harga dimulai dari penawar dari urutan
terendah pertama setelah koreksi
aritmatik yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis. Hal yang
diklarifikasi adalah metode pelaksanaan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi
harga untuk dilakukan negosiasi.
Apabila klarifikasi dan negosiasi
terhadap penawaran terendah pertama
tidak tercapai kesepakatan, maka
penawarannya dinyatakan gugur dan
dilanjutkan negosiasi terhadap
penawaran terendah kedua, apabila ada.
g. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi
adalah hal-hal yang pokok atau penting,
dengan ketentuan:
1) total harga penawaran terkoreksi
dibandingkan nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran
terkoreksi melebihi nilai total
HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran
terkoreksi di atas nilai total HPS,
pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang
nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari
harga satuan yang tercantum dalam
HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila
setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut
dapat dipertanggungjawabkan/
sesuai dengan harga pasar maka
harga satuan tersebut dinyatakan
tidak timpang. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi Harga Satuan
tersebut dinyatakan timpang, maka
harga satuan timpang hanya
berlaku untuk volume sesuai
daftar kuantitas dan harga. Jika
terjadi penambahan volume
terhadap harga satuan yang
dinyatakan timpang, maka
pembayaran terhadap tambahan
volume tersebut berdasarkan
harga satuan yang tercantum
dalam HPS.
3) mata pembayaran yang harga
satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan
tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam
harga satuan pekerjaan lainnya;
30.17Evaluasi Kualifikasi:
a. Evaluasi kualifikasi dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan
evaluasi administrasi.
b. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan
menggunakan metode penilaian sistem
gugur (pass and fail).
c. Persyaratan kualifikasi terdiri dari
persyaratan administrasi/legalitas,
teknis, dan keuangan sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.
d. [Pakta integritas telah diisi dan
ditandatangani oleh peserta sebelum
pemasukan penawaran (untuk peserta
yang melakukan kemitraan/ KSO)].
e. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan
sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kualifikasi.
f. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau
data yang kurang jelas maka dilakukan
klarifikasi secara tertulis namun tidak
boleh mengubah substansi data isian
kualifikasi..
g. Evaluasi kualifikasi dalam proses
pascakualifikasi sudah merupakan
ajang kompetisi, maka data yang
kurang tidak dapat dilengkapi.
h. Apabila tidak ada calon pemenang yang
lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang
dinyatakan gagal.
F. Penetapan Pemenang
H. Tender Gagal
Alamat Website :
http://www.pasuruankab.go.id
b. Jadual Mobilisasi :
Jadual Mobilisasi disajikan sesuai dengan
kebutuhan (dalam satuan ukuran
dan/atau diagram batang). Jadwal
mobilisasi sekurang-kurangnya
menggambarkan kemampuan suplai
bahan/material yang baik guna
mendukung pelaksanaan pekerjaan
secara optimal dan mempertimbangkan
berbagai aspek termasuk ketersediaan
tempat dalam hal menampung
bahan/material.
- Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis yang dimaksud adalah
spesifikasi teknis bahan/material. Spesifikasi
teknis bahan/ material dilakukan terhadap
pemenuhan bahan/ material pada seluruh
pekerjaan.Spesifikasi bahan / material yang
akan digunakan harus memenuhi syarat
yang telah ditentukan dalam dokumen
pemilihan ini. Spesifikasi teknis bahan
memuat keseluruhan jenis bahan/material
yang digunakan meliputi nama/jenis
bahan/material, tipe (jika ada) dan merk
bahan.
Pengal
aman
No Jabatan Jumlah Keahlian Ket.
Kerja
( Th )
1 2 3 4 5 6
TENAGA AHLI (PROFESIONAL)
SKA Madya
Managemen Pendidikan
Projek Proyek dan S1 Teknik
1. 1 Org 7,00
Manager Teknik Sipil /
Bangunan Arsitektur
Gedung
SKA Madya
Managemen
Pendidikan
Site Konstruksi
2. 1 Org 7,00 S1 Teknik
Manager dan Teknik
Sipil
Bangunan
Gedung
SKA Madya
Pendidikan
Engineer Teknik
3. 1 Org 7,00 S1 /
Sipil Bangunan
Arsitektur
Gedung
Engineer SKA Madya Pendidikan
4. Arsitektur 1 Org 7,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Engineer SKA Muda Pendidikan
5. Arsitektur 1 Org 5,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Sistem SKA Muda Pendidikan
6. Manajeme 1 Org 5,00 Manajemen S1 Teknik
n Mutu Mutu Sipil
Pendidikan
Sertifikat K3
S1 Teknik
K3 Muda
7. 1 Org 5,00 Sipil /
Konstruksi Kemenaker-
Arsitektur
trans RI
/ Sederajat
Total 7 Org
PELAKSANA (SUB PROFESIONAL)
SKT
Pelaksanana
Bangunan
Gedung /
Min D3
Pelaksana Pekerjaan
1. 2 Org 5,00 Teknik
Sipil Gedung: /
Sipil
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Finishing
Bangunan
Min D3
Pelaksana Gedung
2. 1 Org 5,00 Arsitek /
Arsitektur Bertingkat
Sipil
tinggi; atau
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT Juru
Min D3
Ukur / Teknisi
3. Surveyor 1 Org 5,00 Teknik
Survey
Sipil
Pemetaan
SKT Juru Min D3
4. Drafter 1 Org 5,00 Gambar / Teknik
Draftmen Sipil Sipil
Total 4 orang
Keterangan : Pemenuhan Kelengkapan
Persyaratan Tenaga Teknis dan
Administrasi dilakukan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
c. Identifikasi bahaya
Jenis/tipe pekerjaan yang mengandung
bahaya serta identifikasi jenis bahaya &
risiko K3 pada seluruh pekerjaan kecuali
pekerjaan persiapan. Format RK3K dan
identifikasi biaya seperti dalam Bab
Bentuk Dokumen Penawaran.
Alamat Website :
http://www.pasuruankab.go.id
SKA Madya
Managemen Pendidikan
Projek Proyek dan S1 Teknik
1. 1 Org 7,00
Manager Teknik Sipil /
Bangunan Arsitektur
Gedung
SKA Madya
Managemen
Pendidikan
Site Konstruksi
2. 1 Org 7,00 S1 Teknik
Manager dan Teknik
Sipil
Bangunan
Gedung
SKA Madya
Pendidikan
Engineer Teknik
3. 1 Org 7,00 S1 /
Sipil Bangunan
Arsitektur
Gedung
Engineer SKA Madya Pendidikan
4. Arsitektur 1 Org 7,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Engineer SKA Muda Pendidikan
5. Arsitektur 1 Org 5,00 Teknik S1
Arsitektur Arsitektur
Sistem SKA Muda Pendidikan
6. Manajeme 1 Org 5,00 Manajemen S1 Teknik
n Mutu Mutu Sipil
Pendidikan
Sertifikat S1 Teknik
K3 K3 Muda Sipil /
7. 1 Org 5,00
Konstruksi Kemenaker- Arsitektur
trans RI /
Sederajat
Total 7 Org
PELAKSANA (SUB PROFESIONAL)
SKT
Pelaksanan
a Bangunan
Gedung /
Min D3
Pelaksana Pekerjaan
1. 2 Org 5,00 Teknik
Sipil Gedung: /
Sipil
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Finishing
Bangunan Min D3
Pelaksana
2. 1 Org 5,00 Gedung Arsitek /
Arsitektur
Bertingkat Sipil
tinggi; atau
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Gedung
SKT Juru
Min D3
Ukur /
3. Surveyor 1 Org 5,00 Teknik
Teknisi
Sipil
Survey
Pemetaan
SKT Juru
Min D3
Gambar /
4. Drafter 1 Org 5,00 Teknik
Draftmen
Sipil
Sipil
Total 4 orang
Keterangan : Pemenuhan Kelengkapan
Persyaratan Tenaga Teknis dan
Administrasi dilakukan pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]
Kepada Yth.:
Pokja Khusus I Bag. LP Kabupaten Pasuruan
di
......................................................
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO).........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., ..................20.....
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
6 Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha KSO]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
1. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/ wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama
PT/CV/Firma]
2. Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan :....................................[Direktur Utama/
Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang/wakil
kemitraan (KSO)]..................[nama
PT/CV/Firma]
3. (dst.)
masing-masing dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
[perusahaan/kemitraan (KSO)] berdasarkan [Akta Notaris No. ...... [No.
Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris
.................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila
ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) No .........
tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................... ...................................
(nama dan jabatan) (nama)
Pemberi Kuasa 2
....................................
(nama dan jabatan)
Dst...
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI
(KSO)
CONTOH
SURAT KUASA7
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
7Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan kepada
yang mewakili kemitraan
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARANTEKNIS
Periode Pelaksanaan
Bulan ke .....(dst Ket
Uraian Satuan Bobot
No. Kuantitas Bulan ke ...... Bulan ke ...... sesuai jangka
Pekerjaan Ukuran (%) waktu dalam LDP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
100
CONTOH
50
0
Jumlah 100,00
…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................
Periode Pelaksanaan
No. Uraian Bulan ke .....(dst
Vol Sat Bulan ke .... Bulan ke .... sesuai jangka Ket.
Pekerjaan
waktu dalam LDP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I. Material / Bahan
.......
.......
dst.
II. Alat CONTOH
.......
.......
dst.
Kapasitas / Merk
Jenis Tahun Lokasi
No. Jumlah Output pada saat dan Kondisi Kepemilikan
Peralatan Pembuatan Sekarang
ini Type
1.
2.
Dst.
…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................
…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................
4. Spesifikasi Teknis Bahan (jika yang disyaratkan adalah spesifikasi teknis bahan)
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)
1.
2.
dst.
…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................
1.
2.
Dst.
…………….. , ……………….. 20
.....
Dibuat Oleh :
PT./ CV./ Firma / Koperasi
......................
2. Organisasi Kerja
1. Nama :
2. Tempat / tanggal lahir :
3. Pendidikan :
4. Jabatan dalam perusahaan :
5. Nama perusahaan :
6. Alamat perusahaan :
7. No. SKK / SKT / SKTK :
8. Pengalaman kerja :
Jumlah Tahun
Keterangan :
jika 2 (dua) pekerjaan dilaksanakan dalam tahun yang sama maka pengalaman akan dihitung salah satu.
Demikian Surat Pernyataan Pengalaman Kerja Tenaga Teknik ini saya buat
dengan sebenar–benarnya.
CONTOH
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENJADI PERSONIL INTI
(......nama jelas.....)
Jabatan ……
8. Surat Pernyataan Kesediaan Melakukan Uji Mutu/ Teknis/ Fungsi
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)
KOP PERUSAHAAN
Kepada :
Nomor : .................................... Kelompok Kerja Khusus I Bagian
Lampiran : - Layanan Pengadaan Setda
Perihal : Kesediaan Melakukan Uji Kabupaten Pasuruan
Mutu/ Teknis/ Fungsi untuk
pekerjaan ........... (isi nama JI. Hayam Wuruk No. 14 telp.
pekerjaan sesuai dengan LDP) 0343-429073 Pasuruan
di
PASURUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur PT. / CV. ...................
Alamat : ..............................................
dengan ini menyatakan jika perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang pengadaan ini,
maka bersedia untuk melakukan Uji Mutu/Teknis/ Fungsi pemenang untuk seluruh
pekerjaan dan bahan yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis
Demikian surat pernyataan Kesediaan Melakukan Uji Mutu/ Teknis/ Fungsi ini
dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang menyatakan
PT. / CV. / ...................................
Materai Rp. 6.000,00
Tanggal, Tanda Tangan
dan Cap Perusahaan
( Nama Jelas )
Jabatan
9. Surat Dukungan Ketersedian Bahan / Material Dari Pihak Ketiga
(perhatikan unsur-unsur yang dinilai dalam LDP)
KOP PERUSAHAAN
Catatan:
*) peserta wajib mencantumkan nama-nama sub penyedia jasa
lokasi setempat dalam hal subkontrak diperbolehkan dalam LDP
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
CONTOH
TOTAL HARGA
10 diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI(RK3K)
CONTOH
I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, dan
Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
............................................................................................................................. ......
.............
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan
K3 yang dilaksanakan secara konsisten]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan
konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Dan
Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko
K3, dan Program K3 sesuai dengan format pada Tabel 1.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PROGRAM K3.
[digunakan untuk usulan penawaran]
IDENTIFIKASI SASARAN K3
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
BAHAYA PROYEK
C. Pengendalian Operasional K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya
:
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1
kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi
Penanggung Jawab Kegiatan SMK3.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada
Tabel 1 kolom (5).;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
.........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
II. BENTUK RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dibuat oleh penyedia jasa pada saat pelaksanaan kontrak, dibahas
dan ditetapkan oleh PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan.
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh manajer
proyek/kepala proyek]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada
kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. ORGANISASI K3
Contoh:
Penanggung Jawab K3
C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuatIdentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk
diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak/Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format
pada Tabel 1.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS, PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN
PENANGGUNG JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pekerjaan galian 1.1. Penggunaan Seluruh Penggunaan - Bahan Sebelum Turap Checklist Pengawas
pada basement turap pekerjaan turap (Turap, bekerja terpasang /petugas
bangunan galian memenuhi peralatan harus sudah sesuai gambar terkait
gedung dengan dipastikan spesifikasi kerja, dll yang lengkap dan spesifikasi
kondisi tanah memenuhi …… terkait)
labil prinsip (ditetapkan - SDM sesuai
keselamatan quality dengan
enginering) kebutuhan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.4. Menggunakan Seluruh lokasi Rambu dan - Rambu dan Sebelum 100% sesuai Checklist Petugas K3
rambu peringatan galian barikade barikade bekerja standar
dan barikade diberikan standar - SDM sesuai harus sudah
rambu dan (Dicari contor dengan lengkap
barikade dari jasa kebutuhan
standar marga, NFPA)
1.5. Melakukan Seluruh Lulus tes dan Instruktur, Sebelum 100% lulus Evaluasi hasil Petugas K3,
pelatihan kepada pekerja terkait paham program, bekerja dan paham penyuluhan/ unit
pekerja telah mengenai materi/modul, harus sudah pelatihan pelatihan/HRD
mengikuti sistem tes terlatih
pelatihan dan keselamatan pemahaman,
penyuluhan galian dan peserta.
1.6 Pengunaan Seluruh - SNI helm, Masker, Sebelum 100% sesuai Disediakan Inspektor
APD yang sesuai pekerja masker & sepatu bekerja standar petugas yang K3/petugas
menggunakan sepatu keselamatan, harus sudah melakukan pengawas
APD standar (Dicari) pelindung lengkap pengawasan pelaksanaan
- Jumlah kepala selama pekerjaan
pekerja pekerjaan
galian
berlangsung
Ketentuan Pengisian Tabel 2.:
Kolom (1) : Nomor urut kegiatan.
Kolom (2) : Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3
yang tertuang di dalam dokumen Tender.
Kolom (3) : Diisi pengendalian risiko merujuk pada Tabel 1. kolom (8).
Kolom (4) : Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai
terhadap pengendalian risiko pada kolom (3).
Kolom (5) : Tolok ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif
ataupun kuantitatif terhadap pencapaian sasaran pada
kolom (4)
Kolom (6) : Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran yang hendak dicapai dari
kolom (5)
Kolom (7) : Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
program kerja atas sasaran khusus yang hendak dicapai.
Kolom (8) : Indikator pencapaian adalah ukuran keberhasilan
pelaksanaan program.
Kolom (9) : Diisi bentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam
rangka memastikan bahwa pencapaian sasaran dipenuhi
sepanjang waktu pelaksanaan
Kolom (10) : Penanggung jawab pelaksana program
D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus
mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh
Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada
contoh Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang
tertera pada contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab.
F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan
pada tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja
dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh,
( …………………………)
Penyedia Jasa
H. BENTUKRINCIAN/URAIAN HARGA SATUAN PEKERJAAN (HSP)
REKAPITULASI ANALISA HARGA SATUAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 1 M2 MEMBERSIHKAN LAPANGAN -
2 1 M1 PENGUKURAN & PASANG BOWPLANK -
V. PEKERJAAN BETON
1 1 M3 BETON TUMBUK K 100 -
2 1 M2 BETON TUMBUK K 100 (Tebal 5 cm) -
3 1 M3 BETON PRAKTIS K 175 -
4 1 M3 BETON STRUKTUR K 300 -
5 1 KG PEMBESIAN BETON -
6 1 M2 BEKISTING PONDASI -
7 1 M2 BEKISTING SLOOF -
8 1 M2 BEKISTING KOLOM -
9 1 M2 BEKISTING BALOK -
10 1 M2 BEKISTING TANGGA -
11 1 M2 BEKISTING DINDING -
12 1 M2 BEKISTING PLAT LANTAI -
13 1 M2 BEKISTING LISPLANK -
14 1 M2 BEKISTING PRAKTIS -
c. PEMIPAAN HYDRANT
1 1M1 PIPA BS sch 40 Dia. 5" -
2 1M1 PIPA BS sch 40 Dia. 4" -
3 1M1 PIPA BS sch 40 Dia. 2 1/2" -
ANALISA HARGA SATUAN
Sewa alat :
- Alat bantu strauss pile 0,400 jm - -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
5 1 M3 GALIAN TANAH BIASA
Upah:
- Pekerja 0,750 hr - -
- Mandor 0,025 hr - -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
7 1 M2 BEKISTING UNTUK KOLOM
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,040 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok tahun (bekisting) 0,015 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 2,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-
untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
No. URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN PEMBULATAN
(Bahan + Upah Kerja) (Rp.)
untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
9 1 M2 BEKISTING UNTUK TANGGA
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,030 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,150 lt - -
- Balok kayu tahun 0,015 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 2,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
10 1 M2 BEKISTING UNTUK PLAT LANTAI
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,040 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok kayu tahun 0,015 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 6,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,033 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
11 1 M2 BEKISTING UNTUK DINDING
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,030 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok kayu meranti 0,020 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 3,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,006 hr - -
Jumlah -
-
untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
12 1 M2 BEKISTING UNTUK LISPLANK BETON
Bahan :
- Kayu tahun (papan) 0,030 m3 - -
- Paku 0,400 kg - -
- Minyak bekisting 0,200 lt - -
- Balok kayu meranti 0,020 m3 - -
- Multiplek t. 9 mm 0,350 lbr - -
- Dolken kayu gelam 8/10-4 m 3,000 bt - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,660 hr - -
- Tukang kayu 0,330 hr - -
- Kepala tukang kayu 0,033 hr - -
- Mandor 0,006 hr - -
Jumlah -
-
untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
untuk 2 xpakai - -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
III. PEKERJAAN PASANGAN :
1 1M2 PASANGAN BT.MERAH 1pc:5ps
Bahan :
- Batu bata 70,000 bj - -
- Semen portlant 9,680 kg - -
- Pasir 0,045 m3 - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,100 hr - -
- Kepala tukang batu 0,010 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1M2 PASANGAN BT.MERAH 1pc:3ps
Bahan :
- Batu bata 70,000 bj - -
- Semen portlant 14,370 kg - -
- Pasir 0,040 m3 - -
Jumlah -
Upah :
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,100 hr - -
- Kepala tukang batu 0,010 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
IV. PEKERJAAN PLESTERAN/BENANGAN :
1 1M2 PLESTERAN + ACI 1pc:3ps (Tebal 15 mm)
Bahan :
- Semen portland 7,776 kg - -
- Pasir 0,023 m3 - -
Jumlah -
Upah
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,150 hr - -
- Kepala tukang batu 0,015 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
2 1 M2 PLESTERAN + ACI 1pc:5ps (Tebal 15 mm)
Bahan :
- Semen portland 5,184 kg - -
- Pasir 0,026 m3 - -
Jumlah -
Upah
- Pekerja 0,300 hr - -
- Tukang batu 0,150 hr - -
- Kepala tukang batu 0,015 hr - -
- Mandor 0,015 hr - -
Jumlah -
-
Keuntungan & overhead - % - -
- -
3 1 M' BENANGAN
Bahan :
- Semen PC (Portland Cement) 6,480 kg - -
- Pasir pasang 0,021 m3 - -
Jumlah (1) -
Upah :
- Tukang batu 0,120 hr - -
Jumlah (2) -
(A.) Jumlah (1+2) -
Per M1 (A)/4 -
Keuntungan & overhead - % - -
- -
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON SLOOF 25/40 BETON SLOOF 20/30 BETON SLOOF 15/25
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON SLOOF PRAKTIS 15/20 BETON SLOOF 25/50
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON KOLOM 40/40 (K1) BETON KOLOM 30/30 (K2) BETON KOLOM 40/40 (K3)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON KOLOM 20/20 (K4) BETON KOLOM 25/55 (Kx) BETON KOLOM 25/75 (Kz)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
02
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON BALOK 30/60 (B1) BETON BALOK 30/50 (B2+B6) BETON BALOK 25/40 (B3)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga 329,00 Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON BALOK 25/45 (B4) BETON BALOK 20/30 (B5) BETON BALOK 20/25 (B6)
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON BALOK 30/30 (B7) BETON BALOK 40/70 (B8) BETON RING BALK/LATAI 15/20
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
KOMPONEN HARGA SATUAN BETON PLAT LANTAI T=12 cm BETON PLAT ATAP T= 10 cm BETON TANGGA
(Rp.) Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga Volume/Satuan Jumlah Harga
I. UPAH TENAGA
1 Pekerja hr -
2 Tukang hr -
3 Kepala Tukang hr -
4 Mandor hr -
CONTOH
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ………………....
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
a. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya Tender;
c. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
d. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
e. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : ………………....
Pada tanggal : ………………....
[Bank]
Materai Rp6000,00
CONTOH
JAMINAN PENAWARAN
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
K. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : ……………
Jabatan : ……………
Alamat : …………
E-mail : ...............
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
Nama
1. (PT/CV/Firma/ atau : ……………………………………………
lainnya)
2. Status : Pusat Cabang
E-mail : ……………………………………………
4. Alamat Kantor Pusat :
……………………………………………
E-mail : ……………………………………………
B. Izin Usaha
G. Data Keuangan
No.
No. Nama Persentase
KTP
2. Pajak
Jabatan
Pengalaman Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat dalam Profesi/
No Nama Kerja Sertifikat/
lahir Pendidikan pekerjaan keahlian
(tahun) 1 Ijazah
(posisi)
1 2 3 4 5 6 7 8
I. DataPeralatan
Kapasitas
Merk Status Kepemilikan
Jenis atau output Tahun Kondisi Lokasi
No. Jumlah dan (Millik/Sewa
Peralatan pada saat pembuatan (%) Sekarang
tipe Beli/Sewa)
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi Tugas
/ Pejabat Tanggal Selesai
Kontrak
Pembuat Menurut
Nama Klasifikasi/Sub Komitmen
No. Paket klasifikasi Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat
Nomordan Nilai Serah
Nama dan Kontrak
Tanggal (Rp) Terima
Telepon
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat Kontrak/Subkontrak
Menurut
Komitmen
Nama Paket
No. Lokasi BA
Pekerjaan Alamat Nomor
Nilai Serah
Nama dan dan Kontrak
(Rp) Terima
Telepon Tanggal
(PHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi
Tugas/Pejabat Kontrak
Pembuat Komitmen Rencana
No Nama Paket
Lokasi tanggal
. Pekerjaan
Nomor kontrak
Alamat Nilai
Nama dan berakhir
/Telepon (Rp)
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8
M. Modal Kerja
Nomor : ……………………
Tanggal : ……………………
Nama Bank : ……………………
Nilai : Rp………………. (.……... dalam
huruf ………..)
II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian
kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya
dengan petunjuk pengisian formulir kualifikasi sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail
badan usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail
kantor pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta
berstatus kantor cabang.
B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal
penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
I. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat
dicapai pada saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan,
kondisi(dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan
status kepemilikan/dukungan sewa(dapat diisi sebagaimilik
sendiri/sewa beli/sewa/kontrak atau lainnya yang tidak
sedang digunakan dalam pelaksanaan)dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapansesuai dengan yang
diperlukan untuk pekerjaan utama yang dilelangkan sesuai
ketentuan Dokumen Pemilihan. Pokja apabila diperlukan dapat
membuktikan keberadaan alat dan bukti status kepemilikan
harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing
anggota kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian
kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.
BAB VII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
BAB VIII
SURAT PERJANJIAN
Nomor : .............................................
MENGINGAT BAHWA:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat
dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
1. “total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) dan pajak lainnya yang diperoleh berdasarkan kuantitas
dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. .......................
(.................................................)”;
a. pokok perjanjian;
b. surat penawaran, beserta penawaran harga;
c. syarat-syarat khusus Kontrak;
d. syarat-syarat umum Kontrak;
e. spesifikasi khusus;
f. spesifikasi umum;
g. gambar-gambar;
h. daftar kuantitas dan harga; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
A. Ketentuan Umum
H. Penyelesaian Perselisihan
BAB X
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Penyedia:
Nama :
Alamat :
Telepon :
Faksimili :
e-mail :
B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak
Untuk PPK : MASHUDI, ST.MT
Untuk Penyedia :
Direksi Lapangan :
F. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama: 180 (seratus delapan puluh) hari
Pemeliharaan kalender setelah Penyerahan I (pertama)
I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
Tagihan untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14 (Empat belas) hari
kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen
penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
J. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Kabupaten
Jaminan Pasuruan
K. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK
Penyedia yang adalah:
Mensyaratkan 1.Koodinasi dengan pihak-pihak terkait
Persetujuan 2.Mengadakan Rapat-rapat lapangan
PPK atau
Pengawas Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas
Pekerjaan Pekerjaan adalah:
1.Setiap memulai pekerjaan/Bagian pekerjaan
2.apabila terjadi perubahan pekerjaan/bagian pekerjaan
S. Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 dari harga kontrak atau bagian dari
kontrak apabila bagian pekerjaan yang lain dapat difungsikan
(denda dihitung sebelum PPN dari nilai kontrak) dan batas maksimal
waktu denda sebesar 50 (lima puluh) hari kalender.
Apabila penyedia tidak dapat menyelesaikan dalam waktu denda
tersebut diatas maka penyedia dikenakan sangsi :
1. Diadakan Pemutusan Hubungan Kontrak;
2. Jaminan Pelaksanaan disetor ke Kas Negara/Daerah;
3. Mengembalikan Uang Muka atau Jaminan uang muka disetor
Ke Kas Negara/Daerah
4. Di daftar hitamkan yaitu Tidak dapat mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Republik Indonesia
berturut-turut selama 2 (dua) tahun;
T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak
dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kontrak dan di Daftar
Hitamkan;
PENUTUP
Pekerjaan Arsitektur
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-1
10. Setiap produk yang diajukan oleh Kontraktor harus dilengkapi dengan cara perawatan/
maintenance dari produk tersebut yang meliputi :
- sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik yang bersangkutan ;
- sesuai dengan persyaratan / peraturan setempat ;
- disetujui oleh Direksi/ Pengawas .
I.01. L I N G K U P.
01.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk :
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II DINAS KESEHATAN KABUPATEN
PASURUAN yang meliputi :
Dengan uraian pekerjaan sbb:
a. Pekerjaan Urugan
b. Pekerjaan Pondasi
c. Pekerjaan Struktur
Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan/ dilihat dan tercantum
pada Bill Of Quantity (BQ).
01.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup pekerjaan
yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Pengadaan bahan/ material
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai kebutuhan lingkup pekerjaan yang ditugaskan
d. Koordinasi dengan Kontraktor/ pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan pada
bagian pekerjaan yang ditugaskan
e. Penjagaan kebersihan, kerapian dan keamanan area kerja
f. Pembuatan as built drawing (gambar terlaksana)
01.3. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan Persyaratan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan teknis untuk
seluruh pekerjaan sebagaimana dijelaskan dalam satu atau lebih dari satu dokumen berikut :
a. Gambar-gambar pelelangan/ pelaksanaan termasuk perubahannya
b. Persyaratan teknis umum/ pelaksanaan pekerjaan/ bahan
c. Rincian volume pekerjaan/ rincian penawaran
d. Dokumen-dokumen pelelangan/ pelaksanaan yang lain
01.4. Dalam hal dimana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan diatas, maka bagian
dari Persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.
I.02. REFERENSI.
02.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Standard Nasional Indonesia (SNI),
maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan
bersangkutan antara lain :
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-2
Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standard- standard tersebut, maupun
Standard Nasional lainnya, maka berlaku standard-standard Internasional untuk pekerjaan
tersebut atau setidaknya berlaku standard Persyaratan Teknis dari negara asal bahan/
peralatan bersangkutan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.
02.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur dalam
Persyaratan Teknis Umum/ Khusus maupun salah satu dari ketentuan yang disebut
diatas, maka atas bagian pekerjaan tersebut Kontraktor harus mengajukan salah satu dari
persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati oleh Direksi/ Pengawas untuk dipakai
sebagai patokan persyaratan teknis :
a. Standard/ norma/ kode/ pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Assosiasi Profesi/ Assosiasi
Produsen/ Lembaga Pengujian atau Badan-badan lain yang berwenang/ berkepentingan
atau Badan yang bersifat Internasional atau Nasional dari Negara lain, sejauh bahwa hal
tersebut mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.
b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari Lembaga Pengujian yang
diakui secara Nasional/ Internasional.
I.03. B A H A N.
03.1. Baru/ Bekas.
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam/ untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas dalam
komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan/ dilarang digunakan.
berupa warna atau tanda-tanda lain yang mana harus sesuai referensi tersebut diatas
atau dalam hal dimana tidak/ belum ada pengaturan yang jelas mengenai hal ini, harus
dilaksanakan sesuai petunjuk dari Direksi/ Pengawas.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/ brosur seperti tersebut diatas tidak
melepaskan tanggung jawab Kontraktor/ Supplier dari kewajibannya dalam Perjanjian
Kerja ini untuk mengadakan bahan/ produk yang sesuai dengan persyaratannya, serta
tidak merupakan jaminan akan diterima/ disetujuinya seluruh bahan/ produk tersebut
dilapangan, sejauh dapat dibuktikan bahwa tidak seluruh bahan/ produk yang digunakan
sesuai dengan contoh brosur yang disetujui.
03.6. Contoh.
Pada waktu meminta persetujuan bahan/ produk kepada Direksi/ Pengawas harus
menyertakan contoh dari bahan/ produk tersebut dengan ketentuan :
a. Jumlah Contoh.
1. Untuk bahan/ produk bila tidak dapat diberikan sesuatu sertifikat pengujian yang
dapat disetujui/diterima Direksi/ Pengawas sehingga perlu diadakan pengujian kepada
Direksi/ Pengawas harus diserahkan sejumlah bahan produk sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam standard prosedur pengujian, untuk dijadikan
benda uji guna diserahkan pada Badan/ Lembaga Penguji yang ditunjuk oleh Direksi/
Pengawas.
2. Untuk bahan/ produk atau mana dapat ditunjukkan sertifikat pengujian yang dapat
disetujui/ diterima oleh Direksi/ Pengawas, kepada Direksi/ Pengawas harus
diserahkan 3 (tiga) buah contoh yang masing-masing disertai dengan salinan sertifikat
pegujian yang bersangkutan.
b. Contoh yang Disetujui.
1. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi/ Pengawas atau contoh yang telah
memperoleh persetujuan dari Direksi/ Pengawas harus dibuat suatu keterangan
tertulis mengenai persetujuannya dan disamping itu oleh Direksi/ Pengawas harus
dipasang tanda pengenal persetujuan pada 3 (tiga) buah contoh yang semuanya
dipegang Direksi/ Pengawas.
Bila dikehendaki, Kontraktor/ Supplier dapat meminta sejumlah tambahan dari contoh
berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan persetujuan untuk
kepentingan dokumentasi sendiri.
Dalam hal demikian jumlah contoh yang harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas
harus ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan tambahan tersebut.
2. Pada waktu Direksi/ Pengawas sudah tidak lagi membutuhkan contoh yang disetujui
tersebut untuk pemeriksaan bahan produk bagi pekerjaan, Kontraktor berhak
meminta kembali contoh tersebut untuk dipasangkan pada pekerjaan.
2. Untuk bahan/ produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetaraan pada
suatu merk dagang tertentu, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi/ Pengawas dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja.
Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan keputusan tambahan
diluar Persyaratan Teknis (seperti penentuan model, warna dll) maka seluruh
keputusan akan diberikan dalam waktu tak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja.
3. Untuk bahan produk yang masih harus dibuktikan kesetaraannya dengan sesuatu
merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi/ Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak dilengkapinya
pembuktian kesetaraan.
4. Untuk bahan/ produk yang bersifat pengganti (substitusi), keputusan persetujuan akan
diberikan oleh Direksi/ Pengawas dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya
dengan lengkap seluruh bahan-bahan pertimbangan.
5. Untuk bahan/ produk yang bersifat peralatan/ perlengkapan atau produk lain yang
karena sifat/ jumlah/ harga pengadaannya tidak memungkinkan untuk diberikan contoh
dalam bentuk bahan/ produk jadi permintaan persetujuan bias diajukan berdasarkan
brosur produk tersebut, yang harus dilengkapi dengan :
- Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik/ produsen
- Surat-surat seperlunya dari agen/ importir, sesuai keagenan, surat jaminan
suku cadang dan jasa purna penjualan (after sales service) dan lain-lain.
- Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lain-lain.
- Sertifikat pengujian, penetapan kelas dan dokumen-dokumen lain sesuai
petunjuk Direksi/ Pengawas
6. Jika setelah lewat waktu yang ditetapkan, keputusan atau contoh dari bahan/ produk
yang diajukan belum didapat tanpa pemberitahuan apapun dari Direksi/ Pengawas,
dengan sendirinya dianggap bahwa contoh yang diajukan telah disetujui oleh Direksi/
Pengawas.
1. Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama penggunaan.
2. Berukuran minimal 40 x 60 cm
3. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah
4. Diletakkan ditempat yang mudah terlihat
c. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian, sehingga
bahan yang lebih dulu masuk, lebih dulu pula dikeluarkan untuk pekerjaan.
I.04. PELAKSANAAN.
04.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda tanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
kedua belah pihak, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas sebuah
"Network Planning” mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini dalam diagram mana dinyatakan pula urutan logis serta kaitan/ hubungan
antara seluruh kegiatan tersebut.
b. Kegiatan Kontraktor selama pengadaan/pembelian serta waktu pengiriman/pengangkutan :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan/ pembantu.
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan Kontraktor selama waktu fabrikasi, pemasangan dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja.
f. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Direksi/ Pengawas akan memeriksa rencana kerja Kontraktor dan memberikan tanggapan
atas itu dalam waktu 2 (dua) minggu.
i. Kontraktor harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja jika Direksi/
Pengawas meminta diadakan perbaikan/ penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling
lambat 4 (empat) hari sebelum dimulai waktu pelaksanaan.
j. Kontraktor tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan/ pekerjaan sebelum ada
persetujuan dari Direksi/ Pengawas atas rencana kerja ini.
Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi/ Pengawas telah melalaikan kewajiban untuk
memeriksa rencana kerja tersebut pada waktu, maka kegagalan Kontraktor untuk mulai
pekerjaan yang belum ada persetujuan tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemesanan bahan atau pelaksanaan pekerjaan dimulai.
e. Jika ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan
kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
1. Memilih Badan/ Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan bersama.
2. Melakukan pengujian ulang pada Badan/ Lembaga Penguji pertama atau kedua
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
- Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi/ Pengawas dan
Kontraktor maupun wakilnya.
- Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapn dari alat-alat penguji.
3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua belah pihak
sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Jika hasil uji ulang mengkonfirmasi kesimpulan dari hasil pengujian pertama, maka
semua akibat langsung/tidak langsung dari adanya semua pengujian ulang menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
5. Jika hasil uji ulang menunjukkan ketidak tepatan kesimpulan dari pengujian yang
pertama dan membenarkan kesimpulan dari hasil pengujian yang kedua, maka :
- 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji tersebut, atas pilihan Kontraktor akan diperlakukan
sebagai pekerjaan tambah.
- Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan/ pengulangan
pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan
bersangkutan dan bagian lain yang terkena akibatnya, penambahan mana
besarnya adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi.
04.8. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lain yang mana
secara visual menghalangi Direksi/ Pengawas untuk memeriksa bagian pekerjaan yang
terdahulu, Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/ Pengawas mengenai rencana
melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi bagian pekerjaan tersebut,
sedemikian sehingga Direksi/ Pengawas berkesempatan melakukan pemeriksaan pada
bagian tersebut dengan wajar untuk dapat disetujui kelanjutan pengerjaannya.
b. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan tersebut, memberi hak kepada Direksi/
Pengawas dikemudian hari menuntut pembongkaran kembali pekerjaan tersebut, guna
memeriksa hasil pekerjaan sebelumnya dan biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Dalam hal laporan telah disampaikan dan Direksi tidak mengambil langkah-langkah
penyelesaian pemeriksaan, maka setelah lewat 2 (dua) hari kerja sejak dilaporankan,
Kontraktor berhak melanjutkan pelaksanaan dan menganggap Direksi telah menyetujui.
d. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi/ Pengawas atau suatu pekerjaan, tidak melepas
Kontraktor dari kewajibannya melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian.
e. Walau telah diperiksa dan disetujui Direksi/Pengawas, Kontraktor masih dapat diperintah
untuk membongkar bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan lain guna
pemeriksaan bagian pekerjaan yang tertutupi.
Persyaratan Teknis Umum
RKS.ISTU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan I.-9
3.4. Pasangan batu bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh
terdapat retak-retak, dipasang dengan fungsi, ukuran ketebalan dan
ketinggian yang ditentukan dalam gambar rencana.
3.5. Mencampur Perekat.
Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujuh atau
dicampur dengan tangan pada permukaan yang keras, dilarang memakai
perekat yang sudah mulai mengeras untuk dipakai lagi.
3.6. Sebelum dimulai pemasangan batu bata harus direndam lebih dahulu dengan
air dan permukaan yang akan dipasang harus basah juga dan untuk semua
sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar penyelesaian dinding/
plesteran dapat melekat dengan baik, sedang dimana ada pertemuan kosen
kayu dengan tembok harus diberi nat selebar 1 cm dan dalam 1cm.
3.7. Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1,00 m
untuk setiap harinya.
3.8. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama
sekali tidak diperkenankan.
3.9. Pasangan tembok dipasang seluas 12,00 m2, bila lebih harus dipasang beton
praktis ukuran penampang 15 x 15 cm dengan tulangan 4 d.10, beugel d.6-20.
3.10. Pada semua sambungan-sambungan vertikal dari kolom beton dengan dinding,
Pemborong harus memberi batang tulangan dari baja lunak yang berdiameter 8
mm panjang 50 cm (15 cm /dibengkok masuk pada beton dan 35 cm/ lurus
masuk pada pasangan. dan dipasang setiap jarak 50 cm.
3.11. Pasangan batu bata 1pc:2ps sebagai pasangan dibawah permukaan
tanah/lantai harus diberapen dengan adukan 1pc:3ps.
3.12. Syarat-syarat penerimaan :
- Pasangan batu bata dapat diterima/ diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal dinding seluas 12 m² tidak lebih dari 0.5 cm (sebelum
diaci/diplester).
- Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum
diaci/diplester) .
3.13. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
Plesteran Semen
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V..-6
6. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. Tempat
penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai
dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
7. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi/ Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan di tempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
10. Tebal plesteran 15 mm dengan hasil ketebalan dinding finish 150 mm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 mm harus diberi
kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran, pada bagian
pekerjaan yang diijinkan Direksi/ Pengawas.
11. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, seperti kosen dan pekerjaan lainnya,
harus dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 5 mm dan dalam 5 mm, kecuali bila
ditentukan lain.
12. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen. Acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul),
sehingga siap untuk dicat atau difinish wall paper.
13. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat.
14. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai.
15. Pada pertemuan antara dinding bata dengan komponen beton struktur, harus diberi tali
air sedalam 3 cm selebar 1 cm, kemudian kedalaman tali air tersebut disisipkan styrom
foam 1 x 2 cm dan bagian terluar diisi dengan silicon rubber sealant.
1.b. P l i n t
Digunakan plint keramik atau PVC atau granitile cove 10x60 cm pada
seluruh area yang ditunjuk dalam gambar.
2. Warna ditentukan kemudian dan seragam, yang tidak seragam akan ditolak.
3. Tebal bahan minimal 8 mm atau sesuai dengan standard pabrik, dengan
kekuatan lentur 250 kg/ cm2 dan mutu tingkat 1 (Grade 1).
4. Bahan pengisi siar sewarna keramik, pada area basah dapat ditambahkan
liquid grout additive sebagai pengganti air sesuai petunjuk pabrik
5. Bahan perekat granite tile yang digunakan adalah mortar.
6. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai ASTM, Peraturan Keramik
Indonesia (SNI) dan bahan pengisi siar serta bahan perekat harus memberi
supervisi dan garansi pemasangan selama 5 tahun.
7. Bahan yang dipakai harus diserahkan contoh untuk disetujui Direksi/
Pengawas setelah berkonsultasi dengan Perencana.
8. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatif pabrik sebagai informasi bagi Direksi/Pengawas.
9. Material yang tidak ada pada daftar diatas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/ penggantian pekerjaan ini, harus baru, kwalitas baik dari
jenisnya/ disetujui Direksi/Pengawas.
10. Toleransi terhadap panjang = 0,5 %, toleransi terhadap tebal = 0,8 %.
Lantai keramik
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-10
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Keramik maupun grani tile harus terpasang dengan baik, tidak retak, tidak
cacat, tidak bernoda dan sebelum dipasang keramik harus direndam dalam
air.
2. Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas lantai keramik selesai
dengan baik/ sempurna serta disetujui Direksi/ Pengawas (antara lain lantai
screed, kering minimal 7 hari, waterproofing dll.) baru pemasangan keramik
dilaksanakan kedaan kering sempurna lantai beton adalah min umur 28 hari.
3. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata dan
sebelum pemasangan keramik, dibagian bawah keramik perlu diberi pasir
atau lembaran plastik atau bahan lain untuk menghindari terjadinya pecah.
4. Jarak antara unit keramik terpasang (siar), lebar serapat mungkin atau maks
1 mm, dalam 1 mm atau sesuai detail gambar dan petunjuk Direksi/
Pengawas. Siar harus membentuk garis sejajar, lurus lebar/ dalamnya dan
yang berpotongan harus siku dan saling tegak lurus sesamanya.
5. Siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan persyaratan bahan,
dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasang.
6. Pemotongan unit-unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus
(mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
7. Granitile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
yang terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
8. Perhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan
atau hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
9. Pingulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gerinda, sehingga
diperoleh hasil yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
10. Granitile yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain
selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat permukaannya.
11. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
11.a. Tetapkan data level lantai yang tepat
11.b. Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level
11.c. Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik
11.d. Untuk memastikan unit keramik yang terpotong menyajikan tampilan
yang seimbang ketika dipasang dan unit terpasang sebesar mungkin.
11.e. Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai persetujuan.
11.f. Bila tidak ditentukan lain, keramik dipasang mulai dari center tiap
bagian ruang dan pertemuan antara lantai dengan plint adalah lurus.
12. Grouting
12.a. Granitile maupun keramik diberi grout ketika sudah terpasang dengan
tepat, setelah naat dibersihkan dari kotoran/ pencemaran dengan
kompresor (ditiup)
12.b. Bersihkan grout berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang diinginkan.
Lantai keramik
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-11
12.c. Jika grout sudah mengeras, basahi dengan air dan poles dengan kain.
3. Kelengkapan Peralatan.
Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan Concrete Block
Paving dimulai adalah :
a. Mesin pemadat untuk pemadatan urugan sirtu kapasitas 2 ton.
b. Mesin pemadat paving (Plau vibrator)
Harus mempunyai luas dasar 0,3-0,5 m2 dengan centrifugal force kira-kira 1,9-2,00 ton.
c. Alat pemotong paving (Cutter)
Penutup Atap
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-12
b. Standard
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3).
ASTM, A 370 - 74
SNI : Standart Nasional Indonesia.
c. Contoh Bahan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh tiap jenis/type bahan
penutup atap yang dipakai, lengkap dengan brosur dan syarat pelaksanaan dari pabrik.
d. Shop Drawing
Kontraktor harus menyediakan shop drawing yang memperlihatkan dengan jelas, bagian-
bagian atas yang belum tergambar dengan jelas pada gambar rencana.
b. Rangka atap yang digunakan adalah galvalum dengan usuk ukuran 40x60 mm dengan tebal
0,75 mm, sedang reng galvalume ukuran 30x40 mm dengan ketebalan minimal 04,5 mm atau
sesuai gambar rencana
c. Bahan/ Material.
- Bahan Utama : Genteng beton berwarna , sedang jenis penutup lainnya disesuaikan
dengan jenis / spesifikasi yang tercantum dalam gambar rencana.
- Mutu : Kualitas I (satu) mempunyai warna yang sama antara satu dengan
lainnya, kekuatan beban lentur 18,80 kg/m2. type standart
- Chemical
Resistence : Konsiten terhadap SNI (Standar Nasional Indonesia) atau PUBI-1982
pasal 28, SII 0022-80.
- Bubungan : Dari genteng beton (sesuai dengan genteng badan), dipasang
dengan adukan 1pc:3ps ditambah bahan chemicrin bentuk cair dengan
perbandingan 1 bagian chemicrin untuk 10 bagian pc.
- Type genteng sesuai dengan bangunan yang sudah ada agar sama, dan dipasang lengkap
dengan segala accesoriesnya yang sesuai, nok, tepi kiri,kanan, ujung-ujung nok (bawah,
Penutup Atap
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-13
kanan dan kiri), nok 3 arah, hiasan sudut bawah, atau ornemen lainnya sesuai gambar
rencana/detail.
- Untuk bangunan selasar penghubung atap menggunakan jenis uPVC dengan ketebalan 10
mm termasuk bubungan dengan warna akan ditentukan kemudian dan accesories lainnya
seperti drilling dll.
- Seluruh bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dalam NI-19, tidak
berlumut, memenuhi ASTM B 370-74 dan PUBI 1982.
c. Pelaksanaan.
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Pengawas/ Direksi untuk mendapatkan persetujuannya, baik
type maupun warna finishingnya.
2. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas/ Direksi
mendapatkan persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
3. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus
disetujui Pengawas/ Direksi yang didasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
4. Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak diperkenankan
untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Pengawas/ Direksi.
5. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, maka
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas/ Direksi.
6. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan
ditempat itu, sebelum kelainan/ perbedaan tersebut terselesaikan.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
8. Pemasangan Genteng .
8.a. Kecuali dengan ijin tertulis dari Direksi Lapangan, Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pemasangan genteng sebelum usuk, reng dan papan dasar (kayu lapis
aluminium ) terpasang.
8.b. Sebelum pemasangan genteng, Kontraktor harus memastikan bahwa usuk ,
reng dan papan dasar telah terpasang dengan rata, kemiringan telah benar, jarak
usuk sesuai dengan yang direncanakan.
8.c. Pemasangan genteng , baik urut-urutan maupun jarak over lapping dan toleransi-
toleransi yang diperkenankan, harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan
pabrik.
8.d. Setelah genteng terpasang, susunannya harus rapi sehingga jika pada susunan
tersebut ditarik garis horizontal maupun diagonal, garis tersebut harus lurus.
8.e. Overlapping contok genteng harus tepat, sehingga tidak terjadi kebocoran karena
tampias.
Penutup Atap
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-14
8.f. Jarak pemasangan genteng dan pemotongannya diarea talang jurai agar seminim
mungkin (5 cm), agar tidak mengganggu pandangan
Pengecatan Dinding & Plafon
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Pemerintah Pasuruan V.-15
b. Syarat-syarat Bahan
1. Semua bahan cat, dengan proses sebagai berikut :
Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer, interval 2 jam.
Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.
Cat akhir dinding
luar / exterior : 2 lapis Weathershiel tebal 2 x 30 µ, interval 2 jam, sehingga
dicapai permukaan yang rata dan sama tebal.
Cat akhir dinding
dalam / interior : 3 lapis Emulsion 3 x 30 untuk micron, dengan interval 2 jam,
sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama tebal.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat pabrik bersangkutan dan
syarat PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4. Tipe dan warna ditentukan kemudian.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus rata, tidak cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).
2. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih ada perbaikan bidang pengecatan.
3. Bidang pengecatan harus kering dan bebas debu, lemak, minyak dan kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
4. Seluruh bidang pengecatan diplamur menggunakan “Skin Cost” Mill Putih campuaran 7
bagian mill putih : 2 bagian semen atau menggunakan plamur produk yang sama ,
sebelum dilapis cat dasar, dan cat yang akan digunakan.
5. Pengecatan dilakukan setelah pekerjaan instalasi didalamnya telah selesai sempurna.
6. Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/ mengirimkan
contoh cat kepada Direksi/ Pengawas dan akan diputuskan Direksi jenis dan warna yang
digunakan tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh diterima.
7. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
8. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard untuk pemeriksaan/
penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
9. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor harus melakukan percobaan bahan & warna
(mock-up) untuk mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas..
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak ada rnoda permukaan.
Harus dihindari terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan lain.
11. Kontraktor bertanggung jawab atas pekerjaan ini sampai penyerahan pekerjaan. Jika
terjadi ketidak-sempurnaan pekerjaan, Kontraktor harus memperbaiki atas biaya sendiri
12. Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam pelaksanaan
pengecatan, sehingga tercapainya mutu pekerjaan yang baik/ sempurna.
Pengecatan Besi
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-16
h. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan/ penerimaan
bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
i. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan
persetujuan Direksi/ Pengawas sebelum pekerjaan dimulai/ dilakukan, serta pengerjaan
sesuai ketentuan yang disyaratkan pabrik bersangkutan.
j. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
k. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan perawatan/
keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
l. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa tambahan biaya.
m. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan
yang baik dan sempurna.
n. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain memperoleh permukaan yang halus, rata
dan bersih juga harus bebas dari karat.
o. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.
p. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai jenis yang disyaratkan diatas atau sesuai
persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
q. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, cat dasar dilapiskan sampai
rata dan sama tebal. Selanjutnya undercoat dilakukan dengan persyaratan sesuai yang
ditentukan dari pabrik yang bersangkutan.
r. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta telah mendapat
persetujuan Direksi.
s. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bermutu baik atau dengan spray.
t. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.
Waterproofing
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-18
mengganti dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Jaminan : jaminan material dari
pabrik dan jaminan pemasangan (applicator) untuk pemasangan
3. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air di atas
permukaan yang diberi lapisan kedap air. Pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
e. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi/ Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika perlu diadakan penukaran/ penggantian, maka bahan-bahan pengganti harus yang
disetujui Direksi berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-
syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar, instruction manual dari
manufacturer dan standard-standard yang telah disebut .
4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi/ Pengawas.
5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak
dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di
tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
g. Contoh
Waterproofing
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-20
1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari
pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
2. Contoh bahan yang diajukan harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas sebanyak min
2 (dua) produk setara dari beberapa merk atau kecuali ditentukan lain oleh Direksi/
Pengawas
3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Direksi dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
4. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai.
h. Cara Pelaksanaan
1. Pelaksanaan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (dari pemberi garansi) dan harus
mengajukan metode pelaksanaan sesuai spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan
Direksi/ Pengawas.
2. Khusus untuk bahan waterproofing untuk tempat yang berhubungan langsung dengan
matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar atau spesifikasi arsitektur, maka dibagian atas lembar
waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar, dapat berupa lantai
screed maupun material finishing lainnya.
b. Toleransi Dimensi
Elevasi dasar saluran tidak boleh berbeda dari yang telah ditentukan dalam gambar atau yang
telah disetujui Direksi/ Pengawas lebih dari 4 mm pada setiap titik dan harus cukup halus dan
rata untuk menjamin aliran air secara bebas dan tanpa genangan pada perioda aliran kecil.
Kelengkungan (alignment) saluran dan profil penampang melintang yang telah selesai, tidak
berbeda dengan yang ditentukan atau disetujui sebelumnya, yaitu tidak lebih dari 4 mm pada
setiap titik.
2. PELAKSANAAN
a. Pelaksanaan
1. Pengajuan Gambar
1.1 Jadwal Pengajuan
Sekurang kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pelaksanaan atau bagian
pekerjaan drainase, Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi/ Pengawas
Konstruksi gambar kerja (shop drawing) hasil pengukuran memanjang saluran
terbuka/ tertutup dan harus memperlihatkan profil dasar saluran, arah aliran, elevasi
dasar (invert level) dan permukaan (top level) saluran pada bagian hulu, sepanjang
dan hilir saluran, termasuk biaya.
3. Konstruksi saluran
3.2. Konstruksi saluran
Konstruksi saluran terbuka adalah Konstruksi beton mutu K 350 sesuai gambar
termasuk ukuran Dimensi sesuai dengan gambar .
Kualitas beton harus memenuhi ketentuan berikut ini:
3.1.1. Mutu beton K-350.
Tegangan beton karakteristik umur 28 hari adalah 350 Kg/ cm 2.
Tegangan tarik min (Min. flexural strength) umur 28 hari adalah >51
Kg/ cm2.
Jumlah semen minimum 385 Kg/m 3 campuran beton.
Maksimum rasio air semen 0,50
Maksimum slump 65 mm.
3. PERBAIKAN PEKERJAAN
a. Pekerjaan pengukuran obyek perbaikan
Pekerjaan pengukuran yang menunjukkan profil permukaan yang ada atau telah terbangun,
permukaan lantai dasar atau ukuran saluran tertutup konstruksi beton Insitu dan precast
(concrete box culvert), yang harus diperbaiki atau diulangi sebagaimana diperlukan untuk
memperoleh suatu catatan yang teliti, mengenai kondisi fisik sehingga memuaskan Direksi/
Pengawas.
b. Biaya perbaikan
Setiap pekerjaan konstruksi tambahan, yang diakibatkan oleh kesalahan atau ketidak cocokan
data-data, yang diperlihatkan pada gambar penampang memanjang yang diajukan, harus
dilaksanakan oleh Kontraktor atas biayanya sendiri.
4. PENGUKURAN
a. Pekerjaan penggalian saluran
Kuantitas pekerjaan penggalian tanah untuk saluran yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor,
akan diukur langsung pada lokasi pekerjaan dan dihitung secara bersama, antara Direksi/
Pengawas dan Kontraktor untuk mendapatkan kesepakatan kuantitas hasil pelaksanaan
pekerjaan galian tanah, dan menjadi dasar pembayaran kepada Kontraktor.
2. Toleransi Dimensi
Ketinggian lantai dasar saluran tidak boleh berbeda dari ketentuan gambar/ telah
disetujui oleh Direksi/ Pengawas lebih dari 4 mm pada setiap titik dan dasar Box
Culvert dan U Dict harus cukup halus/ rata untuk menjamin air mengalir secara
bebas tanpa genangan saat aliran kecil.
b. LINGKUP PEKERJAAN
1. Umum
1.1. Pekerjaan Box Culvert adalah pembuatan konstruksi berbentuk persegi empat
dengan pelat beton bertulang yang secara struktur mampu memikul beban
kendaraan yang melintas diatasnya dan merupakan lubang masuk-keluar nya
air dari saluran drainase. Termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan pondasi
tiang pancang dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan perlindungan dari
gerusan air yang merupakan koneksi saluran induk menuju box culvert yang
ditunjukkan dalam Gambar dan Spesifikasi pada lokasi yang dientukan Direksi/
Pengawas.
1.2. Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan saluran terbuka dari konstruksi beton
bertulang (U Dict) yang bilamana diperlukan harus dilengkapi dengan pelat
penutup dan gorong-gorong pada lokasi yang disetujui seperti selokan
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
2. Uraian Pelaksanaan
2.1. Jadwal pengajuan
Sekurang kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum memulai pelaksanaan
bagian pekerjaan drainase, Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi/
Pengawas : Metode Pelaksanaan dan gambar kerja detail (shop drawing) hasil
pengukuran memanjang saluran terbuka dan tertutup serta harus
memperlihatkan profil dasar saluran, arah aliran air, ketinggian dasar (invert
level) dan permukaan (top level) saluran pada bagian hulu, sepanjang aliran
dan hilir saluran, termasuk penandaannya serta gorong-gorong dan drainase,
serta yang diajukan kepada Direksi/ Pengawas untuk disetujui
2.2. Gambar Penampang Memanjang
Kontraktor harus memberi tanda pada gambar kerja penampang memanjang
yang diusulkan, berkaitan dengan panjang dan kelandaian seluruh saluran,
berupa saluran terbuka/ tertutup. Usulan yang ditandai harus dimasukkan
pada bagian pekerjaan.
2.3. Persetujuan dan Penolakan
Dalam waktu 30 (tiga puluh hari) sejak penerimaan usulan gambar kerja dari
Kontraktor, maka Konsultan Manajemen Konstruksi dan Direksi akan memberi
persetujuan atau penolakan tertuli terkait dengan lokasi, sifat dan batas
pekerjaan.
Saluran
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan V.-27
b. Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat kasar/ batu
pecah dan agregat halus/ pasir beton. Kedua jenis agregat ini disyaratkan :
1. Agregat Kasar, Ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar (batu pecah
mesin) harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau
1/3 dari tebal pelat, atau ¾ jarak bersihminimum antar batang tulangan , berkas batang
tulangan atau tendon pratekan atau 30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara
keseluruhan harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadinya
sarang kerikil atau riongga dengan ketentuan sebagai berikut :
2. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organik ,lumpur dan kotoran lainnya. Kadar lumpur harus lebih kecil dari 4 % berat.
Sagregat halus harus terdiri dari butir-butir beraneka ragam besarnya dan jika diayak
harus memenuhi syarat sbb :
Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai persyaratan spesifikasi ini. Jika agregat
berubah karena sesuatu hal, maka kontraktor wajib untuk memberitahu Direksi/
Pengawas. Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, keras permukaannya dan
dicegah agar tidak terjadi percampuran dengan tanah.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-3
d. Besi Beton
Besi beton berdiameter lebih besar 12 mm harus selalu menggunakan besi beton ulir
(deformad bars/ U39) untuk tulangan utama, sedang besi beton berdiameter sama atau lebih
kecil 12 mm menggunakan besi beton polos, U24 atau dapat disesuaikan dengan notasi
dalam gambar, Agar dipeoleh hasil pekerjaan yang baik, maka besi beton harus :
1. Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak ,karat dan tidak cacat
2. Mutu sesuai dengan yang ditentukan
3. Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi
4. Merk Kratau Steel atau Budi Dharma
Pemakaian besi beton dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas, harus mendapat
persetujuan dari Direksi/ Pengawas. Besi beton harus besaral dari satu pabrik
(manufactures). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merk besi beton yang berlainan untuk
pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate/ sertifikat pabrik yang
memuat label dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton tersebut.
f. Kulaitas Beton
1. Kualitas beton yang digunakan tercantum dalam gambar rencana yang harus dibuktikan
dengan pengujian seperti disyaratkan dalam spesifikasi teknis ini.
2. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai, Kontraktor harus
melakukan percobaan sesuai peraturan yang berlaku dengan mengadakan trialmix di
laboratorium yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
3. Jika tidak ditentukan secara khusus, maka untuk lantai kerja, kolom praktis, ring balk,
lantai kerja dan beton non struktur lainnya harus menggunakan beton Mutu K 175,
sedangkan untuk beton structural menggunakan beton Mutu K 300.
Proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar beton yang dihasilkan
memberikan kelecakan (workability) dan konsistensi yang baik, sehingga beton mudah
dituangkan kedalam acuan dan kesekitar besi beton, tanpa menimbulkan segregasi
agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara kelebihan. Campuran beton harus
dirancang sesuai dengan mutu beton yang ingin dicapai, dengan batasan :
Untuk beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, harus dipenuhi syarat
pada Pedoman Beton Indonesia
b. Laboratorium Penguji.
1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu laboratorium
penguji untuk melaksanakan pengujian material yang akan digunakan pada proyek ini.
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-5
c. Pengujian Agregat
1. Pengujian Pendahuluan Agregat
Kontraktor harusmelakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai berikut :
1.1. Sieve analysis
1.2. Pengujian kadar lumpur dan kotoran lain
1.3. Pengujian unsur organis
1.4. Pengujian kadar clorida dan sulfat.
Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapat
persetujuan butir 1.1. dan 1.2. dengan pengujian kadar air dari setiap jenis agregat harus
dilakukan terhadap contoh untuk setiap trial mix.
2. Benda Uji Agregat
Kontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akan digunakan untuk
menghasilkan beton seperti yang disyaratkan. jumlah minimum untuk pengujian agregat
yang dipakai untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :
Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan Kontraktor tidak memuaskan, maka Konsultan
Manajemen Konstruksi berhak untuk meminta uji tambahan atas biaya Kontraktor. Dan
sebaliknya mungkin jumlah uji dapat dikurangi jika hasil yang diperoleh ternyata
memuaskan.
d. Pengujian Beton
1. Benda Uji Beton
Benda uji harus diberi kode/tanda yang menunjukkan tanggal pengecoran, lokasi
pengecoran dari bagian struktur yang bersangkutan. Benda uji harus diambil dari mixer,
atau dalam hal menggunakan beton readymix, maka benda uji harus diambil sebelum
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-6
beton dituang ke lokasi pengecoran sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi/
Pengawas.
2. Jumlah Benda Uji Beton
2.1. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,50 m3 beton
hingga dengan cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama . Benda uji harus
berbentuk kubus berukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm . Benda uji bentuk lainnya dapat
digunakan jika disetujui oleh Direksi/ /Pengawas. Selanjutnya pengambilan benda uji
sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton. Benda uji tersebut ditentukan
secara acak oleh Direksi/ Pengawas dan harus dirawat sesuai dengan persyaratan.
2.2. Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang dituang
pada satu hari harus diambil minimal satu kali. Pada setiap satu kali pengambilan
contoh beton harus dibuat dua buah spesimen kubus. Satu data hasil uji kuat tekan
adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini yang diuji pada umur beton
yang ditentukan , yaitu umur 7 haris dan 28 hari.
2.3. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Direksi dapat meminta jumlah benda
uji yang lebih besar dari ketentuan diatas, dengan biaya ditanggung Kontraktor.
2.4. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan untuk setiap mutu beton :
fc fcr
2
S=
N 1
pengecoran beton yang tebal dan volume yang besar, lokasi siar pelaksanaan harus
dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan perbedaan temperatur yang
besarpada beton yang tersebut, yang berakibat retaknya beton, disamping adanya tegangan
residu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat dibuat secara horizontaldan pengecoran
dapat dibagi menjadi berlapis-lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harus disetujui oleh
Direksi/ Pengawas. Kontraktor harus sudah mempertimbangkan didalam penawarannya ,
segala hal yang berhubungan dengan siar pelaksanaan sepertierstop, perekat beton, dowel
dsb, maupun pembersih permukaan beton agar dapat dijamin lekatan antara beton lama dan
baru. Siar pelaksanaan harus bersih dari semua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat
dengan baik, dan sebelum pengecoran dilanjutkan, harus dikasarkan sedemikian rupa
sehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap melekat dengan baik.
e. Pengangkutan dan Pengecoran Beton.
Beton harus diangkut sedemikian, sehingga tiba dilokasi proyek dalam keadaan masih
memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi pembuatan cukup jauh dari proyek, harus digunakan
admixtures yang dapat memperlambat proses pengerasan beton. Pada saat beton diangkut ke
lokasi pengecoran harus diperhatikan agar tidak terjadi pemisahan antar bahan dasar pembuat
beton. Pada saat pengecoran tinggi jatuh dari beton segar harus < 1.50 metert. Hal ini sangat
penting agar tidak terjadi pemisahan antar batu pecah yang berat dengan pasta beton
sehingga mengakibatkan kualitas beton menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti
pipa tremi sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar
tetap pada kondisi plastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran dapat dilakukan
dengan baik. Kontraktor harus mengajukan jumlah alat dan personil yang mendukung
pengecoran beton, dianalisa berdasarkan besar volume pengecoran yang dilakukan. Sebagai
gambaran setiap alat pemadat mampu memadatkan sekitar 5 - 8 m3 beton segar/ jam. Beton
segar dicampur harus ditempat sedekat mungkin dengan lokasi akhir sehingga masalah
segregasi dan pengerasan beton dapat dihindari selama pemadatan masih bersifat plastis.
Direksi paling lambat 3 hari sebelum pengecoran dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos
pada beton, sehingga secara kualitas tidak akan disetujui.
c. Pemadatan Kembali
Jika permukaan beton mengalami retak masih dalam kondisi plastis, maka beton harus
dipadatkan kembali sesuai rekomondasi Direksi/ Pengawas agar retak dapat dihilangkan.
d. Metode Pemadatan Lain
Jika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang dipandang
dapat menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara permukaan dan inti beton. Hal
ini dapat menyebabkan keretakan struktur dan terjadinya tegangan menetap pada beton,
tanpa adanya beban yang bekerja.
9. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai dan harus diteruskan sampai
sistim isolasi terpasang seluruhnya
10. Sediakan pelindung dari sinar matahari dan angin. Pelindung pada sekeliling daerah
pengecoran dapat dibuat dari plastic/ sejenis, demikian juga pada bagian atas.
g. Retak di Luar Batas yang Disyaratkan.
Jika setelah pemadatan selesai masih terjadi keretakan diluar batas yang diizinkan, Kontraktor
harus melaporkan hal tersebut yang berisi antara lain metode kerja dan peralatan yang
digunakan berikut komposisi campuran yang digunakan kepada Direksi/ Pengawas untuk
dievaluasi lebih lanjut. Kontraktor tidak diijinkan untuk memperbaikai keretakan tersebut
sebelum mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
dari pusat penampang, sehingga pemakaian selimut yang melebihi ketentuan tersebut harus
mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
f. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait, panjang penjangkaran, penyaluran, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai gambar standar yang terdapat dalam gambar rencana.
Apabila ada keraguan, Kontraktor harus mengklarifikasi kepada Direksi/ Pengawas.
g. Kawat Beton dan Penunjang
Penyetelan besi harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada posisi yang kokoh untuk
menghindari pergeseran menggunakan kawat ukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip
yang sesuai per 3 pertemuan. Pembesian harus ditunjang beton tahu/ penunjang besi/
spacers/ besi penggantung seperti gambar standard/tercantum dalam spesifikasi ini.
Penunjang metal tak boleh berhubungan dengan acuan. Ikatan kawat harus masuk dalam
beton, sehingga tidak menonjol.
h. Sengkang-sengkang
Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai rencana, sengkang harus diikat pada
tulangan utama dan jarak harus sesuai dengan gambar. Akhiran/ kait sengkang harus dibuat
seperti yang disyaratkan didalam gambar standar agar sengkang dapat bekerja seperti yang
diinginkan. Demikian juga untuk besi pengikat yang digunakan untuk pengikat tulangan utama.
i. Beton Tahu
Beton tahu digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan dan minimum
mempunyai mutu yang sama dengan beton rencana. Jarak beton tahu max 100 cm.
j. Penggantian Besi.
1. Kontraktor harus mengusahakan agar besi yang dipasang sesuai tertera pada gambar
2. Dalam hal dimana berdasar pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat kekeliruan/
kekurangan/ perlu penyempurnaan pembesian maka Kontraktor dapat menambah ektra
besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar tanpa biaya tambah.
3. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan Ø besi sesuai yang ditetapkan dalam gambar
maka dapat dilakukan penukaran Ø besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
3.1. Harus ada persetujuan dari tertulis dari Direksi/ Pengawas.
3.2. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak kurang dari
yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Khusus
balok portal, jumlah luasan besi pada tumpuan tidak lebih besar dari pembesian asli.
3.3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat
tersebut atau di daerah overlap yang dapat menyulitkan pengecoran.
3.4. Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.
k. Toleransi Besi
Dimensi elemen struktur seperti (pelat, balok, kolom, dinding) harus memenuhi toleransi sbb:
Dimensi Elemen Struktur (mm) Toleransi Terhadap B (mm) Toleransi Selimut (mm)
B < 200 + 9.0 + 5.0
B > 200 + 12.0 + 9.0
Dimana B adalah dimensi elemen sytruktur baik untuk lebar maupun tinggi. Pelaksanaan yang
tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi oleh Direksi/ Pengawas untuk diputuskan.
Semua akibat atas kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Lingkup Pekerjaan.
1. Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti release agent,
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan acuan beton
sesuai gambar struktur/disiplin lain yang berhubungan dan terurai dalam RKS.
2. Ditail – ditail Khusus
Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasuk yang ditawarkan
didalam penawaran Kontraktor. Termasuk juga jika menggunakan material acuan yang
khusus untuk menghasilkan ditail khusus
c. Persyaratan Bahan
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-15
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Struktur Acuan
Acuan berikut elemen pendukung harus dianalisa sedemikian, sehingga mampu memikul
beban semua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalamai deformasi berlebihan
(kaku) dan memenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang.
Peninjauan terhadap kemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan,
seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa dan
perhitungan acuan berikut elemen pendukung harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas
untuk mendapat persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.
2. Dimensi Acuan
Ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran bersih penampang, tidak termasuk
plester/ finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk/profil khusus yang tercantum
dalam gambar arsitektur harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun analisa biaya.
a. Gambar Kerja.
Kontraktor harus membuat gambar kerja berdasar analisa. Gambar harus disertai
ukuran dan ditail sambungan yang benar. Gambar diserahkan Direksi/ Pengawas untuk
disetujui. Tanpa persetujuan Kontraktor tidak diizinkan memulai pembuatan acuan.
b. Tanggung Jawab
Walau perhitungan sudah disetujui Direksi/ Pengawas atas bentuk, kekuatan dan
stabilitas acuan, tanggung jawab tetap pada Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidak
sesuai perkiraan/ kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambah, maka
Pekerjaan Struktur Beton
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-16
semua biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat mengikuti
bentuk yang dimaksud gambar. Pelaksanaan yang tidak sesuai gambar harus segera
dibongkar.
c. Stabilitas Acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar/silang sehingga kemungkinan gerak selama
pelaksanaan dapat dihindari. Direksi/ Pengawas dapat meminta Kontraktor
memperbaiki acuan yang dianggap kurang sempurna atas biaya sendiri.
d. Inspeksi Pekerjaan.
Semua acuan dan penunjang harus diatur sedemikian sehingga memungkinkan
dilakukan inspeksi dengan mudah oleh Direksi/ Pengawas.
e. Ditail Acuan
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
f. Akurasi.
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan/ kelurusan,
elevasi dan posisi sesuai gambar. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai spesifikasi.
g. Sistim Pengaliran Air.
Acuan harus bersih dan dibasahi sebelum pengecoran. Harus disiapkan sistim aliran air
sedemikian sehingga saat dibasahi, air dapat mengalir ketempat yang diinginkan dan
acuan tidak tergenang. Acuan dipasang sedemikian hingga tak ada bocoran air semen
saat pengecoran, tidak berubah bentuk dan tak goyang.
h. Ikatan Acuan di Dalam Beton.
Sebelum mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas, baut dan tie rod untuk ikatan beton
harus diatur sedemikian sehingga bila acuan dibongkar tak merusak beton yang dibuat.
i. Acuan Beton Exposed
Harus dilapisi release agent acuan beton. Release agent harus tidak mempengaruhi
warna beton, maka pemilihan jenis penggunaan harus teliti. Cara pengecoran harus
diperhitungkan sehingga siar pelaksanaan tidak merusak tampilan beton. Merk/ jenis
relesae agent yang disetujui tidak boleh diganti merk/jenis lain. Kontraktor harus
memberitahu merk, bahan utama, pabrik, cara pemakain, resiko dan keterangan perlu.
j. Bukaan Untuk Pembersihan
Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
k. Scaffolding
Prinsipnya penunjang acuan mengggunakan steiger besi (scaffolding). Harus kuat,
kaku dapat diatur agar mudah diperiksa Direksi/ Pengawas.
l. Persetujuan Direks/ Pengawas.
Kontraktor harus mengajukan permohonan izin pengecoran dari Direksi/ Pengawas
minimal 3 (tiga) hari sebelum pengecoran.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, maka semua acuan untuk balok dan pelat, harus
dipersiapkan dengan memakai anti lendut dengan besar sbb :
3. Pembongkaran Acuan
a. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi yang
dibongkar acuannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban pelaksanaan.
Waktu pembongkaran sesuai kondisi normal dan harus dipertimbangkan secara khusus
jika pada lantai bekerja beban. Untuk mempercepat pembongkaran, Kontraktor dapat
mengusulkan metode, perhitungan yang digunakan dan usulan yang dapat disetujui
Direksi/ Pengawas. Biaya akibat usulan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
disingkirkan. Jika ada sesuatu yang mengharuskan Kontraktor untuk melakukan penebangan,
maka harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.
b. Arah aliran ditujukan kedaerah/ permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke saluran
yang sudah ada dilingkungan daerah pembangunan.
c. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi/ Pengawas
dan tidak merupakan pekerjaan dengan biaya tambah.
d. Pemasangan Bouwplank.
1. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan, kebenaran persiapan bouwplank/
pengukuran sesuai referensi dan bench mark yang ditentukan Direksi/Pengawas, serta
bertanggung jawab atas ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian
pekerjaan, pengadaan peralatan dan tenaga kerja yang diperlukan.
2. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal
tersebut, maka merupakan tanggung jawab Kontraktor yang wajib memperbaiki kesalahan
dan akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi (tertulis) dari Direksi/
Pengawas.
3. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Direksi/ Pengawas yang mewakili tidak
menngurangi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor wajib melindungi semua bench mark,
dan lain-lain atau seluruh referensi dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan
ini.
e. Bahan dan Pelaksanaan
1. Tiang bowplank menggunakan kayu kruing atau meranti ukuran 5/7 dipasang setiap
jarak 2,00 m', sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti
diketam halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpas).
2. Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m 1 dari as tepi
bangunan dengan patok-patok yang kuat, bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan
harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat dimanfaatkan hingga
pekerjaan mencapai tahapan trasram tembok bawah.
c. Sistem pembongkaran harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan
pencemaran lingkungan dan kerusakan-kerusakan lingkungan. Semua kerugian pihak lain yang
timbul karenanya akan menjadi tanggung jawab Pemborong.
d. Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan/atas ditambah/dikurangi harus terpasang kembali
sesuai dengan standat serta petunjuk Direksi, hingga dapat berfungsi dengan baik. Keadaan
sesudah selesai harus rapih dan bersih serta siap untuk pekerjaan selanjutnya. Penggunaan
bahan peledak untuk pekerjaan pembongkaran tidak diizinkan.
- SNI 03-1729-2002
- A.C.I. ......... 318-02
- Persyaratan teknik (pekerjaan beton) dan keputusan-keputusan Konsultan Pengawas/
Direksi
VI.01. UMUM
01.1. STANDARD DAN PERATURAN-PERATURAN
1. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku secara
nasional.
2. SNI (Standar Nasional Indonesia)
1) Tentang Tata cara perancangan konservasi energi pada bangunan gedung.
2) Tentang Pedoman teknik dan rekomendasi dari instansi yang berwenang
mengenai jenis instalasi yang dirancang.
3) SNI 03-6481-2000 Sistem plambing
4) SNI 03-1736-2000 Tata cara perencanaan sistem protekasi pasif untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
3. ASTM (American Society fot testing and Materials)
4. BS (British Standar)
5. JIS (Japanese Industrial Standar)
6. DIN (Deutsches Institut für Normung/German Institute for Standardization)
7. AWWA (American Water Works Association)
8. SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors' National Association)
9. ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers)
10. AMCA (Air Movement and Control Association)
11. NFPA (National Fire Protection Association)
a. NFPA 13: Standard for the Installation of Sprinkler Systems
b. NFPA 14: Standard for the Installation of Standpipe and Hose Systems
c. NFPA 20: Standard for the Installation of Stationary Pumps for Fire Protection
d. NFPA 92A: Standard for Smoke-Control Systems Utilizing Barriers and Pressure
Differences
e. NFPA 92B: Standard for Smoke Management Systems
12. NEMA (National Electrical Manufacturers Association)
01.2 GAMBAR-GAMBAR
1. Gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertimbangkan kemudahan service maintenance
jika peralatan dioperasikan.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-2
3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/ Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan detail
kepada Direksi/ Pengawas untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.
Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Kontraktor dianggap telah
mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
5. Kontraktor instalasi harus membuat gambar instalasi terpasang disertai dengan
operating & Maintenane Instruction dan harus diserahkan kepada Direksi/
Pengawas saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi
dengan daftar isi dan data notasi.
01.3 PERIJINAN
Semua pengurusan izin untuk pelaksanaan pekerjaan ini serta seluruh biaya yang
diperlukan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
01.7. LAPORAN-LAPORAN
1. Laporan Harian dan Mingguan
Kontraktor wajib membuat laporan harian mingguan yang memberi gambaran
mengenai :
1) Kegiatan fisik berupa Catatan dan perintah Direksi/ Pengawas yang
disampaikan baik lisan maupun tertulis; Jumlah material masuk/ditolak,
Jumlah tenaga kerja, Keadaan cuaca, Pekerjaan tambah/ kurang dan lain lain.
2) Laporan mingguan merupakan ringkasan laporan harian, setelah ditanda
tangani Project Manager, diserahkan kepada Direksi/ Pengawas untuk
diketahui/ disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut:
1) Hasil pengetesan semua persyaratan teknis, Hasil uji peralatan dan lain-lain.
2) Semua proses pengetesan/ pengukuran harus disaksikan oleh Direksi/
Pengawas.
01.10 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan dari Direksi/ P e n g a w a s .
2. Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan gambar setiap perubahan yang ada
kepada Direksi/ Pengawas dalam rangkap 3 (tiga).
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-4
02.1. UMUM
Pekerjaan instalasi mekanikal perpipaan (plumbing) yang dimaksud disini secara
keseluruhan adalah pengadaan, pengangkutan, pembuatan, pemasangan, peralatan
bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lengkap
dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.
b. Gambar Kerja
Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, akan
menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut :
- Denah ruang & detail pemasangan peralatan utama, perlengkapan & fixtures.
- Detail denah perpipaan
- Detail denah perkabelan (terkait pekerjaan perpipaan)
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah
dari masing-masing sistem pipa.Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau
spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan
dengan bagian lainnya. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran,
air, karat dan tekanan mekanis sebelum, selama dan sesudah pamasangan.Khusus
pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus juga terlindung
dari cahaya matahari. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan
identitas pabrik.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-6
gr : Gravitasi
Catatan : Pengecualian bila digambar menyebutkan material tertentu.
2.2 Spesifikasi PN 10
Penggunaan : - Air dingin untuk riser dan distribusi
Tekanan Standard 10 Bar
Uraian Keterangan
Pipa Polypropylene random-copolymer
Sambungan Heating element socket welding yang direkomendasi
oleh pabrik pembuat
Valves Bronze atau a-metal body class 150 lb
2.3 Spesifikasi PN 20
Penggunaan : - Air dingin untuk riser dan distribusi
Tekanan Standard 10 Bar
Uraian Keterangan
Pipa Polypropylene random-copolymer
Sambungan Buut weld Heating element socket welding yang
direkomendasi oleh pabrik pembuat
Valves Bronze atau a-metal body class 150 lb
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-7
2.4 Spesifikasi B 20
Penggunaan : - Hydrant
Tekanan Standard 20 Bar :
Uraian Keterangan
2.6 Spesifikasi PV 10
Penggunaan : - Air limbah pengaliran horizontal
- Air hujan
- Air limbah dipompakan
Uraian Keterangan
Elbow & junction PVC injection molded sanitary fitting large radius atau factory
made fabricated fitting, solvent cement joint atau rubber ring
Reducer type
3.1 Umum
Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil penyilangan.
Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari
50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam / runcing serta
penghalang lainnya.
Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan, antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan pada gambar.
Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan union atau flange.
Sambungan lengkung, reducer dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut:
- Dibagian dalam bangunan : Diameter 150 mm atau lebih kecil : 1%
- Dibagian luar bangunan : Diameter 150 mm atau lebih kecil : 1%
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-9
sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 10 mm
65 mm s/d 150 mm 12 mm
200 mm s/d 300 mm 16 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor keamanan 5
dari 2 terhadap kekuatan puncak
3.2.4 Pengapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
3.2.5 Semua gantungan dan penumpu harus dicat dasar zinchromat.
Diruang mesin
Ukuran Pipa Ukuran Katup Drain
-- s/d 75 mm 20 mm
100 mm s/d 200 mm 40 mm
200 mm ˃ lebih besar 50 mm
3.11.5 Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter
dengan reamer.
3.11.6 Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
3.12 Sambungan Las
3.12.1 Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
3.12.2 Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
3.12.3 Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa
yang dilas.
3.12.4 Sebelum pekerjaan las dimulai pemborong harus mengajukan kepada
Direksi contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
3.12.5 Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja
sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi.
3.12.6 Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus.
3.12.7 Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi
baik menurut penilaian Direksi.
3.13 Sambungan Lem
3.13.1 Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang
sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
3.13.2 Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
3.13.3 Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi
dari pabrik pipa.
3.14 Sambungan Mudah Dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sbb :
- Antara lavatory faucet dan supply valve.
- Pada waste fitting dan siphon.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya packing dan bukan seal
threat.
3.15 Sleeves
3.15.1 Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.
3.15.2 Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi.
3.15.3 Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk
yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
Pemipaan
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-13
02.4. PENGUJIAN
4.1 Sistem Air Bersih Dingin
4.1.1 Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan
tekanan air dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah
50% atau 15 kg/cm2 dan tidak lebih tinggi lagi dalam waktu 1 x 24 jam.
4.1.2 Kebocoran pipa harus diperbaiki dan pekerjaan harus diuji kembali.
4.1.3 Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas
(diputus) dari hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung.
02.5. PENGECATAN
5.1 Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
- Pipa service.
- Support pipa dan peralatan konstruksi besi.
- Flens.
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
- Peralatan yang catnya harus diperbarui.
5.2 Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :
Lokasi Pengecatan Pengecatan
Pipa & peralatan dalam plafond Zinchromate primer 2 lapis, cat akhir 2 lapis
Pipa dan peralatan expose Zinchromate primer 2 lapis, cat akhir 2 lapis
Pipa dalam tanah 2 lapis flincote
Pipa hanger dan support - perak (silver) atau sesuai dengan finishing
struktur
Setiap pipa harus diberi tanda panah sesuai dengan alur air.
Air Bersih
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI.-16
a. Sumber Air :
Sumber air bersih berasal dari PDAM akan langsung ditampung di Tandon bawah.
Selanjutnya digunakan untuk kebutuhan pada bangunan ini.
b. Sistem Penyediaan Air Bersih:
Air yang berada pada tandon bawah di pompa ke tandon atas dengan menggunakan
pompa transfer. Air dari bak atas didistribusikan ke lantai-lantai di bawahnya, yang
dibantu dengan pompa booster.
Jika galian dilakukan melebihi level yang ditentukan, kontraktor harus mengisi/ urug
kembali kembali galian dengan bahan yang memenuhi syarat dan dipadatkan ssesuai
syarat pemadatan tanah atau galian diisi dengan material seperti adukan beton.
d. Urugan Kembali
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan
pada bab mengenai pekerjaan urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali ini
hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas.
e. Pemadatan Dasar Galian
Dasar galian harus rata/ waterpass dan bebas dari akar tanaman atau bahan organis
lain. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai persyaratan yang berlaku.
f. Air Pada Galian
Kontraktor harus mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk
menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah harus dialirkan , sehingga tidak terjadi
genangan air/ banjir pada lokasi disekitar proyek. Didalam lokasi galian harus dibuat
drainase yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan berlangsung.
g. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian
Jika galian yang dilakukan ternyata cukup dalam, maka kontraktor harus membuat
pengaman galian sedemikan sehingga tidak terjadi longsor pada tepi galian. Galian
terbuka hanya diijinkan jika didapat kemiringan ˃ 1:2 (vertikal : horisontal). Sisi galian
yang harus dilindungi beton, galian harus dilindungi dengan material kedap air seperti
lembaran terpal/ kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung dari hujan.
h. Perlindungan Benda yang Dijumpai
Kontraktor harus melindungi/ menyelamatkan benda-benda yang yang dilindungi selama
pekerjaan. Kecuali disetujui untuk dipindah, benda-benda tersebut harus tetap berada di
tempatnya dan kerusakan yang terjadi akibat kelalaian kontraktor harus diperbaiki/
diganti oleh kontraktor.
i. Urutan Galian Pada Level Berbeda
Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus dimulai pada
bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.
b. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Tanah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan II.-9
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan
lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur betonyang berhubungan dengan tanah
seperti pile cup, balok pondasi dan pekerjaan beton lain yang berhubungan langsung
dengan tanah.
c. Pembersihan Akar Tanaman dan Sisa Galian.
Jika dibawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka dasar galian
tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut diatas, dan bekas galian tersebut harus diisi
dengan material urugan yang memenuhi syarat.
Kontraktor harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir urug.
Jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya, maka kontraktor wajib mengganti pasir
urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih.
g. Persetujuan
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut sudah
mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
Bagian permukaan yang yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan
dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air
hujan, panas matahari dan sebagainya perlindungan dapat dilakungan dengan
menutupi permukaan dengan plastik. Pekerjaan pemadaan dianggap cukup, setelah
hasil test memenuhi syarat dan disetujui Direksi/ Pengawas.
j. Pemadatan Kembali
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan dan
diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai lapisan
berikutnya. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulang atau diganti dengan cara pelaksanaan yang ditentukan.
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 18
B. PRETREATMENT
Pretreatment tank diperuntukan untuk limbah toilet dan urinoir. Sistem yang
digunanakan adalah anaerobic. Minimal ada 3 sekat dengan perpindahan air secara
overflow. Bahan dari FRP fibre glass.kapasitas 10 m3/hari. BOD inlet 300mg/L,
sedangkan outlet 20 mg/L.
Secara umum, Pemasangan Sistem Pengolahan Limbah / Sewage Treatment Plant
(STP) yang baru, dengan menggunakan system Biofiltration lengkap dengan semua
peralatannya. Sistem Biofiltration, secara umum terdiri dari beberapa bagian utama,
yaitu Sedimentation & Separation Chamber, Anaerobic Chamber, Aeration Chamber,
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 19
Ketebalan : 8 mm
B.5 Aeration Chamber
Aeration Chamber berisi media pembiakan bakteri Moving Bed Media
Polypropylene dengan bantuan pasokan udara dari blower melalui diffuser. Diffuser
digunakan sebagai sarana Aerasi yang menghasilkan Gelembung udara halus
(Fine buble). Diffuser adalah dari jenis Non Clogging terbuat dari bahan Poly Vinil
Chloride (PVC) class AW.
Equipment :
- Media Aerob : Moving Bed Media Polypropylene , Diffuser
- Support : Aeration Blower
- Weir/buffle : FRP
Spesifikasi Aeration Chamber
Type : Silinder
Material : FRP
Volume : 3,343 m3
Ketebalan : 8 mm
B.6 Sedimentation chamber
Tempat pengendapan sludge/lumpur yang dihasilkan dari proses aerasi. Sehingga
air hasil olahan yang dialirkab ke ruang disinfeksi.khlorinasi akan jernih dan
memenuhi standard baku mutu serta ramah lingkungan. Lumpur yang mengendap
akan dikembalikan ke ruangan sedimentasi dan separasi awal, dimana proses ini
disebut proses sirkulasi yang juga membantu terjadinya peoses denitrifikasi.
Spesifikasi Treated water Chamber
Type : Silinder
Material : FRP
Volume : 3,495 m3
Ketebalan : 8 mm
B.7 Desinfection Chamber
Berfungsi sebagai tempat injeksi/pembubuhan chlorine/disinfektan dengan tujuan
supaya air limbah yang terolah minim microorganisme seperti bakteri dan lain-lain
sebelum dialirkan atau dibuang ke lingkungan.
Spesifikasi Treated water Chamber
Type : box khlorinasi
Material : FRP
Volume : 0.438 m3
Ketebalan : 8 mm
Air Limbah
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan VI - 22
B.8 Pemipaan
Pipa air limbah dan pipa udara aerasi digunakan jenis pipa PVC Class AW.
Rincian mengenai Spesifikasi masing-masing pipa diuraikan lebih lanjut pada bagian
berikutnya pada dokumen ini.
B.9 Blower
Unit blower adalah dari jenis yang khusus untuk keperluan ini dengan ketentuan sbb
:
a. Blower Aeration
Kapasitas : 200 l / mnt
Daya : 240 Watt
Jumlah : 1 Unit
B.10 Chlorinator
Digunakan chlorinator dosing dari type Tablet chlorinator dengan Ø 4” (inches)
menggunakan PVC.
d. Sambungan
Untuk seluruh sambungan pipa yang menggunakan sistem ulir (screw) harus
dilengkapi sealing tape (pita perekat)atau ”joint compound” untuk mencegah
kebocoran.
e. Jarak Pemasangan
Jarak Pipa ke tepi dinding, atap, lantai dan lain-lain minimum 50 mm agar
memudahkan pemeliharaan.
C. FLOOR DRAIN
1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water Prooved type
dengan 50mm Water Seal dan dilengkapi dengan U trap.
2. Floor Drain terdiri dari:
Chromium plated bronze cover and ring.
PVC neck
Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with flange for water
proofing.
3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb. :
Outlet diameter Cover diameter
2" 4"
3" 6"
4" 8"
pengganti yang diajukan dan disetujui tetapi berbeda dengan yang dinyatakan dalam
gambar atau spesifikasi teknis ini.
Bahan, peralatan atau fixture yang digunakan namun tidak disebutkan dalam
spesifikasi ini hanya diperbolehkan dipasang, jika disetujui dan biaya uji bahan/
peralatan/ fixture (jika diminta Direksi/ Pengawas) ditanggung oleh Kontraktor.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-18
g.13. SNI 07-3015-1992: Baja Canal Panas untuk konstruksi dengan pengelasan
g.14. SNI 03-1726-1989: Tata Cara Perencanaan Ketahanan GempaUntuk Rumah dan
Gedung.Ketentuan tambahan yang berbentuk SNI dan ketentuan-ketentuan pengganti
ketentuan di atas
g.15. American Institute Of Steel Construction (AISC) Manual Of Steel Construction 8 th Edition,
1980
g.16. American Welding Society (AWS DI.0-69 : code for Building Construction) – bahan bahan
las
g.17. American National Standard Institute (ANSI) B 27.265 Plain Washers
g.18. American Society for Testing and Materials (ASTM) Specifications :
- ASTM A 35 type E atau S (pipa struktur)
- ASTM A 36 – 70a Structure Steel
- ASTM A 53 – 72a Welded and Seamless Steel Pipe
- ASTM A 153 – 71 link Coating (hot dip) on iron and Steel Hardware’
- ASTM A 3.07 – 68 Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners
- ASTM A 325 – 71a High Strength Bolt for Structure Steel Joint, Include Suitable Nuts
and Plain Hardware washer
- ASTM A 370
- ASTM A 490 – 71, Quenched and Tempered Alloy Steel Bolt for Structural Steel Joints.
- RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
h. Perancangan
1. Penawaran baja dalam berat (kg), sudah termasuk “wastage” akibat pemotongan dan
lain-lain dan diperhitungkan pada analisa harga satuan.
2. Standard :
Kontraktor bertanggung jawab untuk menjamin perancang baja untuk pengerjaannya agar
sesuai dengan persyaratan-persyaratan ini sepenuhnya.
Kontraktor supaya menyiapkan salinan usulan standart yang akan dipakai, sebagai
pedoman bagi Direksi paling lambat 21 hari sebelum fabrikasi.
i. Perencanaan dan Pengawasan
1. Gambar Kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar kerja
(shop drawing) yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang
serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain yang lazimnya
diperlukan untuk fabrikasi.
2. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran yang
tercantum pada gambar kerja.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-20
3. Kelurusan
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
4. Pemeriksaan dan lain-lain
Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh
pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen
dapat dipasang dengan tepat di lapangan.
Direksi mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki,
dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui
Direksi/ Pengawas. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar
atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera.
02.2. B A H A N.
a. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan baja harus sudah disetujui oleh
Pengawas, tidak berkarat, bagian bagiannya dan lembaran-lembarannya tidak bengkok dan
cacat. Potongan-potongan (profil) mempunyai ukuran yang tepat sesuai dengan dimensi yang
tertera dalam gambar rencana baik bentuknya, tebal, ukuran berat.
b. Bahan baja yang digunakan/ dipasang harus dari jenis yang sama kualitasnya, dalam hal ini
dipakai baja jenis ST-37, dengan tegangan leleh baja minimum adalah 3.700 kg/cm2.
c. Toleransi luas penampang bahan baja ditetapkan maksimum 5 % dari luas untuk rangka batang
atau maksimum 5 % dari momen inersia (I)
d. Sebagai kawat las dipakai setaraf produksi “KOBE” atau “NIPPON STEEL” Jenis kawat las
yang akan digunakan harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuat dan
petunjuk-petunjuk Direksi. Elektroda-elektroda las harus diambil dari GRADA-A (besi heavy
coatee type) batang-batang elektroda yang dipakai diameternya lebih besar atau sama dengan 6
mm (1/4 inch), dan batang-batang elektroda harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering.
e. Baut-baut yang digunakan harus baut hitam ulir (HTB) tak penuh dengan tegangan baut dan
tegangan las minimum adalah 1.400 kg/cm² atau minimal sama dengan mutu baja yang
digunakan (A-325 ASTM).
f. Pada konstruksi atap bangunan gedung, sambungan gording tidak harus menumpu pada
kuda-kuda/jurai atau tumpuan lainnya. Untuk itu sebelum pemasangan gording dilaksanakan
Pemborong harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas.
Bahan baja ini kecuali ditunjuk atau dipersyaratan lain harus sesuai dengan SNI
2. Kontraktor harus terlebih dahulu menunjukkan kualitas pengelasan dan penghalusan untuk
dijadikan standart dalan pekerjaan tersebut.
3. Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar rencana dan harus
mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.
4. Kecuali ditunjuk sistim lain maka, dalam hal menghubungkan profil-profil, plat-plat
pengaku digunakan las listrik dengan alat pembakar yang standart dengan ketentuan
sebagai berikut :
4.a. Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari bahan yang campurannya sama
dengan bahan yang akan disambung.
4.b. Kekuatan sambungan dengan las (hasil pengelasan) harus sama kuat dengan
batang yang disambung.
4.c. Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan dengan persetujuan pengawas bila
dianggap perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.
4.d. Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang
paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
4.e. Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang-bidang benda kerja harus dibersihkan dari keras (slag) dan
kotoran lainnya.
4.f. Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu
harus dibersihkan dari keras (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru.
Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus dibuang sama sekali.
4.g. Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari
hujan/ angin kencang.
4.h. Cara pemotongan harus menggunakan mesin potong dilakukan dengan membatasi
sekecil mungkin .
4.i. Permukaan las terakhir harus digerinda sampai rata dan halus.
4.j. Kesalahan pemotongan maupun lubang yang terlalu besar tidak diperkenankan
ditutup dengan las, karena itu batang yang bersangkutan harus diganti dengan yang
baru.
5. Lubang-lubang Baut
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat bor.
Lubang baut harus lebih besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
6. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut :
6.b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full
penetration butue weld.
7. Pemasangan Percobaan/Trial Erection
Bila dipandang perlu oleh Direksi/ Pengawas, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan
percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok
atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh manajemen
Konstruksi dan pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan
manajemen Konstruksi.
b. Pemasangan/ Erection.
Baja dipasangkan, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas 2 (dua) hari setelah
pengecoran.
1. Penguat Sementara.
- Baja harus dipasang mati setelah sebagian besar struktur baja terpasang dan
disetujui ketepatan garis, vertikan dan horisontal.
- Kontraktor supaya menyediakan penunjang-penunjang sementara (pembautan-
pembautan) bilamana diperlukan sampai pemasangan mati sesuai keputusan Direksi/
Pengawas.
2. Pembautan
- Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah putaran dari muka mur dalam keadaan
terpasang mati.
Kontraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya satu cincin pada setiap mur dan
menyiapkan daftar mur, baut, dan cincin.
- Kontraktor supaya menggunakan cincin baja keras untuk baut tegangan tinggi (HSB).
3. Adukan Pengisi (Grouting)
Kontraktor supaya memasang adukan pengisi dibawah pelat- pelat kolom dll.tempat sesuai
dengan gambar-gambar.
Penawaran harus sudah termasuk pekerjaan ini, bahan grouting yang digunakan setaraf
AM, Sika, Frosroc.
c. Pengecatan
1. Semua bahan Konstruksi baja yang di expose / tampak harus di cat sampai akhir, sedang baja
yang tidak ditampakkan/expose cukup di cat dasar.
2. Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strength bold permukaan baja tidak boleh di cat.
3. Cat akhir adalah enamel paint pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila
dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.
4. Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di grout
dengan bahan setara “Master Flor 713 Grout”, dengan tebal minimum 2,5 cm.
Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.
d. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.
Konstruksi Baja
RKS./STU-RS Grati Tahap II - Kabupaten Pasuruan IV.-23
Daerah dibawah pelat harus diberi adukan lembab/ kering yang tidak susut dan disetujui
Direksi.
6. Penyimpangan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebihdari 1/1500 dari tinggi vertikal
kolom.
Penangkal Petir
RKS../ISP-RS Grati Kabupaten Pasuruan. VI - 25
05.3 PELAKSANAAN
1. Persyaratan Teknis Pemasangan
1) Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki Surat Ijin
Pemasangan Sistem Penangkal Petir dari Instansi berwenang dan berpengalaman.
Suatu daftar referensi pemasangan harus dilampirkan.
2) Jika pekerjaan ini menghalangi pekerjaan yang lain, maka akibatnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
2. Pelaksanaan Pemasangan
1) Elektroda Penangkal Petir
a) Air Termination jenis kualitas EF lightning terminal atau setara tipe adalah R 100 m.
b) Dudukan air termination terbuat dari fibre glass atau sesuai spesifikasi pabrik
pembuat dan ketinggian minimum 2.5 m sesuai gambar.
c) Pemasangan dudukan air terminator harus tahan terhadap goncangan & angin.
d) Air termination yang dipakai harus mendapat ijin/ rekomendasi dari Kementrian
Tenaga Kerja RI atau instansi berwenang lainnya.
e) Air termination yang dipakai adalah air termination dari jenis bukan radioaktif.
Penangkal Petir
RKS../ISP-RS Grati Kabupaten Pasuruan. VI - 27
f) Detail dan tata letak instalasi penangkal petir sesuai dengan Gambar Kerja.
g) Air termination terbuat dari bahan tahan aliran listrik yang besar tanpa kerusakan.
h) Elektroda penangkal petir harus dihubungan dengan hantaran turun.
i) Pemasangan penangkal petir harus diatur sedemikian, sehingga benda yang
ada diatap hingga lantai terlindung dari sistem instalasi penangkal petir ini.
2) Hantaran Turun
a) Hantaran turun penyalur petir yang diterima/ ditangkap penangkal petir ke
pembumian harus terhubung sempurna dengan elektroda penangkal petir.
b) Hantaran coaxial cable khusus dirancang untuk hantaran turun sistem ini.
c) Coaxial cable yang digunakan harus direkomendasi pabrik yang menyatakan
bahwa kabel tersebut dapat digunakan untuk sistem penangkal petir.
d) Coaxial cable yang digunakan mempunyai ukuran minimal 2x35 mm2.
e) Hantaran turun harus dipasang dengan baik, lurus dan mempunyai kekuatan
yang cukup sehingga mampu menahan gangguan mekanis.
3) Elektroda Pembumian
a) Elektroda pembumian high quality electric non corossive copper material 3/8“
dengan konstruksi seperti tercantum dalam Gambar.
b) Elektroda pembumian harus ditanam langsung ketanah dengan panjang bagian
yang tertanam minimal 6 m, mempunyai tahanan pentanahan sebesar 2 Ω.
c) Terminal penyambung untuk elektroda pembumian dan hantaran turun harus
dilakukan dalam bak control dan harus menggunakan mur baut M-10 tiga titik.
d) Pembumian penangkal petir harus terpisah dari pembumian elektrikal lainnya.
PENUTUP
1. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) ini untuk menguraikan
bahan-bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat-kalimat "DIADAKAN
OLEH PEMBORONG ATAU DISELENGGARAKAN PEMBORONG", maka hal ini dianggap
seperti betul-betul disebutkan, jika uraian tersebut ternyata masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang betul-
betul termasuk dalam bagian pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam Rencana
kerja dan Syarat- syarat Pekerjaan (RKS) ini harus diselenggarakan oleh Pemborong
seperti benar-benar disebut.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan muntlak adanya maka tetap
diadakan/ dikerjakan Pemborong.
4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pihak
Pemberi Tugas, Unsur Teknis, Direksi/ Pengawas dan Konsultan Perencana
BAB. VII : OUTLINE SPECK
DAFTAR MATERIAL
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GRATI TAHAP II
DINAS KESEHATAN - KABUPATEN PASURUAN
VII.-01
I. PEKERJAAN STRUKTUR
a. Portland cement (PC) - Tigaroda,Semen Gresik
b. Pondasi Tiang Pancang Pre Boring - Beton pracetak K-500 - Wahana, Varia Usaha,JHS
Mini pile 25 x 25 cm
c. Upper Struktur Beton
1 Beton Kolom - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
2 Beton Balok - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
3 Beton Plat lantai - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
4 Beton Plat Atap - Beton Struktur - Mutu beton K-300 (ready mix/site mix)
5 Beton Praktis - Mutu beton K-175 (site mix)
e. Rangka Baja - Kolom - Pipa Baja , baja WF - Gunung garuda, PPI, Rajin
- Gording - Baja C - Gunung garuda, PPI, Rajin
- Mur baut - High Tension Bolt (HTB)
- Baut angkur - dia. 25 mm , panjang 400 mm
c. Penutup atap - Bangunan UGD - Genteng beton gedung utama - Kanmuri,Jawa Beton
- Bangunan Selasar - uPVC tebal 10 mm - Kanmuri,Jawa
Alderon, Roof Beton
top
b. AIR LIMBAH
1 Pipa air limbah
# air limbah sanitair, air recycle, air hujan - Pipa PVC PV10 - Maspion,wavin,rucika
# air limbah dapur - Pipa cast iron (CIP) - Maspion,wavin,rucika
2 Elbow, junction, reducer PVC - injection molded sanitary fitting large radius - Maspion,wavin,rucika
3 Fitting CIP - Hub and spigot coated cast iron sanitary - Agrusan,fusiotherm,kehlen,toro
4 Sewage Treatment Plant (STP) Kap. 10 m3 - Exteded Aeration System - Axis, Bioseptic, Biotirta
Blower,Influet pump,dosing pump kaporit
Dosing pump basah & Asam,Panel kontrol
Sedimentation Tank dan acc.
c. FIRE FIGHTING
1 Pipa hydrant - Pipa BSP sch40 B20 - Bakri, Spindo,PPI
2 Fitting - Ø 50 mm keatas plain end - Bakri, Spindo,PPI
Ø 40 mm kebawah malleable iron screwed end
3 Penangkal Petir - Air terminal jenis Electrostatic Non Radioactive - Viking, EF, Kurn
dengan radius proteksi minimal 100 meter
BAB XII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
REKAPITULASI
JUMLAH = Rp. -
Ppn (10 %) = Rp. -
Terbilang :
.........................., .......................20.....
Dibuat oleh:
PT. .................................................
..........................................(Nama Direktur)
..........................................(Jabatan)
SUB REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA
No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga SatuanSub Jumlah Harga Jumlah Harga
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengukuran/ pasang bowplank m1 220,00
b. Pembersihan (selama pelaksanaan) m2 3.100,00
c. Direksikeet (sewa) m2 21,00
d. Pembongkaran bangunan existing dissuaikan bangunan baru m2 1.497,30
b. Lantai (2.)
1 Beton kolom struktur 40/40 (K1) m3 28,98
2 Beton kolom struktur 30/30 (K2) m3 1,22
3 Beton kolom struktur 20/20 (K4) m3 2,81
4 Beton kolom struktur 25/55 (Kx) m3 2,48
5 Beton kolom struktur 25/75 (Kz) m3 0,84
6 Beton balok struktur 30/60 (B1) elv.3.45 m3 1,26
7 Beton balok struktur 30/60 (B1) elv.4.45 m3 72,18
8 Beton balok struktur 30/50 (B2+B6) elv.4.45 m3 40,73
9 Beton balok struktur 25/40 (B3) elv.3.45 m3 0,90
10 Beton balok struktur 25/40 (B3) elv.3.95 m3 5,10
11 Beton balok struktur 25/40 (B3) elv.4.45 m3 9,79
12 Beton balok struktur 25/45 (B4) elv.3.45 m3 0,39
13 Beton balok struktur 25/45 (B4) elv.3.95 m3 2,43
14 Beton balok struktur 25/45 (B4) elv.4.45 m3 4,67
15 Beton balok struktur 20/30 (B5) elv.4.45 m3 8,62
16 Beton balok struktur 20/25 (B6) elv.4.45 m3 3,88
17 Beton balok struktur 30/30 (B7) elv.4.45 m3 1,49
18 Beton balok struktur 40/70 (B8) elv.4.45 m3 2,23
19 Beton balok konsol 25/40 m3 2,48
20 Beton balok leuvel 20/30 m3 5,15
21 Beton tanggulan 12/20 m3 4,66
22 Beton plat lantai t= 12 cm (elv.3.45) m3 6,46
23 Beton plat lantai t= 12 cm (elv.3.95) m3 17,81
24 Beton plat lantai t= 12 cm (elv.4.45) m3 178,39
25 Beton plat leuvel tebal 10 cm m3 6,34
26 Beton lisplank 10/60 m3 14,36
27 Beton tangga (A) m3 3,81
28 Beton tangga (B) m3 3,81
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)
c. Lantai (3.)
1 Beton kolom struktur 30/30 (K2) m3 1,22
2 Beton kolom struktur 40/40 (K3) m3 28,08
3 Beton kolom struktur 25/55 (Kx) m3 2,48
4 Beton kolom struktur 25/75 (Kz) m3 0,84
5 Beton balok struktur 30/60 (B1) m3 45,90
6 Beton balok struktur 30/50 (B2+B6) m3 22,73
7 Beton balok struktur 25/40 (B3) m3 4,90
8 Beton balok struktur 25/45 (B4) m3 4,67
9 Beton balok struktur 20/30 (B5) m3 4,95
10 Beton balok struktur 20/25 (B6) m3 3,88
11 Beton balok struktur 30/30 (B7) m3 1,13
12 Beton balok struktur 40/70 (B8) m3 2,24
13 Beton balok konsol 25/40 m3 2,48
14 Beton balok leuvel 20/30 m3 4,92
15 Beton plat lantai t= 12 cm m3 104,39
16 Beton plat leuvel tebal 10 cm m3 6,00
17 Beton lisplank 10/60 m3 1,11
18 Beton tangga (B) m3 3,81
c. Lantai (Atap.)
1 Beton kolom struktur 30/30 (K2) m3 6,80
2 Beton balok struktur 30/60 (B1) m3 45,90
3 Beton balok struktur 30/50 (B2+B6) m3 22,73
4 Beton balok struktur 25/40 (B3) m3 4,90
5 Beton balok struktur 25/45 (B4) m3 4,67
6 Beton balok struktur 20/30 (B5) m3 4,95
7 Beton balok struktur 20/25 (B6) m3 3,88
8 Beton balok struktur 30/30 (B7) m3 1,13
9 Beton balok struktur 40/70 (B8) m3 2,24
10 Beton balok konsol 25/40 m3 2,48
11 Beton tanggulan 12/20 m3 3,00
12 Beton plat atap t= 12 cm m3 92,48
13 Beton lisplank 10/60 m3 0,56
b. Lantai (Atap.)
1 Gatter 3x30 m1 136,00
2 Roof drain dia. 4" baja tuang bh 34,00
SUB HARGA PERKIRAAN SENDIRI
No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Sub Jumlah Harga Jumlah Harga
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)
No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Sub Jumlah Harga Jumlah Harga
( Rp.) ( Rp.) ( Rp.)
I. PEKERJAAN URUGAN
1 Striping tebal 20 cm m3 1.723,00 -
2 Pembuangan tanah hasil striping (sekitar gedung) m3 1.723,00 -
3 Urugan sirtu peninggian lahan m3 12.135,00 -
-
II. PERKERASAN HALAMAN
1 Perkerasan paving block tebal 6 cm K-300 m2 965,85 -
2 Beton kansteen m1 305,97 -
3 Stopper roda (beton 15x30x60) m1 27,00 -
4 Pengecatan marka m2 2,80
-
III. SALURAN
1 Saluran pipa PVC klas AW diameter 12" = 76,00 m
a. Gali tanah m3 18,81 -
b. Urug kembali/ perataan m3 18,81 -
c. PVC klas AW dia. 12 " m1 76,00 - -
Kepada Yth.:
....................
di ....................
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Organisasi Perangka Daerah
APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah]
Unit Eselon 1
Unit Eselon 2………./Kepala Satuan kerja………..
....................[Pokja Pemilihan]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
Nomor: ....................
Paket Pekerjaan: ....................
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
Menerima dan menyetujui:
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ........................................
Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................
[Bank]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
Materai Rp6000,00
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ……..[bank] ......................................
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )
JAMINAN PELAKSANAAN
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut
supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna
dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
Dikeluarkan di ……………
pada tanggal ……………
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
………………………… …………………………
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini
ke …… [Penerbit Jaminan]
Jaminan Uang Muka dari Bank
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang
Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : ………….
Pada tanggal : ………….
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank ......................................
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
ini ke ……..[bank]
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ................... tanggal .................................
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
...................................... ......................................
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................
Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke …….[bank]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
( Hanya Untuk Badan Usaha Kecil )
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
...................................... ......................................
Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................
[Bank]
Materai Rp6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
……….[bank]
E. PENGUMUMAN TENDER DENGAN PASCAKUALIFIKASI