Anda di halaman 1dari 12

DEWAN EKSEKUTIF PUSAT

FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN


INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA
NOMOR 002/SK/A.2/MUNAS-DEP/FULDFK/XII/2014
TENTANG
TATA TERTIB PERSIDANGAN
MUSYAWARAH NASIONAL X
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA

DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA


FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN INDONESIA

Menimbang :
a. Bahwa untuk terwujudnya musyawarah yang disiplin dan mengakar pada
seluruh peserta sidang Musyawarah Nasional X FULDFK
b. Bahwa untuk berfungsinya Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas
Kedokteran Indonesia.

Mengingat :
a. Undang-Undang Dinas Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2001
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi
c. Surat Keputusan FORNAS II Nomor 1/FornasII/VII/2004 tentang Urusan
Internal FULDFK.

Memperhatikan : Sidang Pleno Munas X tanggal 5 Desember 2014

Memutuskan

Menetapkan :
KEPUTUSAN FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS
KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG TATA TERTIB PERSIDANGAN
MUSYAWARAH NASIONAL X FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH
FAKULTAS KEDOKTERAN INDONESIA.
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

TATA TERTIB PERSIDANGAN


MUSYAWARAH NASIONAL X FULDFK 2014

Bismillahirrahmanirrahim

BAB I
PESERTA
BAGIAN PERTAMA
Umum

Pasal 1
Peserta sidang terdiri dari:

1. Peserta khusus adalah delegasi yang dikirim dari masing-masing anggota


FULDFK, DEP dan DEW

2. Peserta umum adalah semua undangan yang hadir pada saat persidangan.

Pasal 2
Masa keterlibatan perserta sidang adalah selama Munas X ini berlangsung.

Pasal 3

Peserta sidang berhenti selama persidangan karena:

1. Meninggal dunia

2. Meninggalkan ruang persidangan

3. Pergantian delegasi dari masing-masing anggota FULDFK

4. Atas permintaan sendiri secara tertulis kepada pimpinan sidang

5. Mekanisme mengenai peserta sidang yang berhenti selama persidangan akan


diatur dalam ketetapan khusus.
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

BAGIAN KEDUA

Hak dan Kewajiban

Pasal 4
Setiap peserta sidang mempunyai hak:

1. Peserta khusus mempunyai hak dipilih dan memilih serta hak berbicara dalam
persidangan.

2. Peserta umum mempunyai hak berbicara, antara lain mengajukan pendapat,


pertanyaan, memberikan saran dan masukan sesuai dengan jalannya
persidangan.

Pasal 5
Setiap peserta sidang mempunyai kewajiban:

1. Mengikuti persidangan-persidangan sesuai dengan tugas dan fungsi


jabatannya di dalam sidang, kecuali sakit atau izin melalui pemberitahuan
sebelumnya.

2. Mematuhi segala putusan yang dihasilkan oleh Sidang Pleno, Sidang Komisi,
Musyawarah Wilayah, Musyawarah Nasional dan Rakernas.

3. Mematuhi peraturan persidangan.

4. Melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya.

BAGIAN KETIGA

Peraturan Persidangan

Pasal 6
Setiap peserta sidang tunduk pada peraturan di bawah ini:

1. Hadir tepat waktu, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

2. Memakai pakaian yang menutup aurat, rapi dan sopan

3. Memakai tanda peserta dan jas almamater atau penanda identitas


LDF/institusi
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

4. Menghormati hak-hak peserta sidang yang lain dengan menjunjung tinggi


kekeluargaan dan Ukhuwah Islamiyah.
5. Meminta izin kepada pimpinan sidang sebelum berbicara atau berpendapat.

6. Tidak meninggalkan tempat persidangan tanpa izin pimpinan sidang.

7. Menyampaikan pendapat dengan baik, jelas dan tepat.

8. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang.

9. Peserta yang tidak mematuhi peraturan dan tata tertib sidang dikenakan
sanksi yang diatur dalam Bab IV Tata Tertib Persidangan Musyawarah
Nasional X.

BAB II
PERSIDANGAN

BAGIAN PERTAMA

Jenis dan Sifat

Pasal 7
Persidangan terdiri dari:

1. Sidang Komisi

2. Sidang Pleno

Pasal 8
Pembahasan dalam sidang komisi ditentukan dalam ketentuan khusus yang
disepakati oleh peserta sidang.

Pasal 9
1. Kewenangan Sidang Pleno adalah membahas, mengesahkan AD/ART, struktur
kepengurusan, GBHK dan hasil sidang komisi serta menetapkan peraturan
yang tidak termasuk kewenangan Munas (yang sudah ada di AD/ART),
Rakernas, dan Muswil.
2. Sidang komisi adalah membahas rekomendasi untuk kepengurusan FULDFK
mendatang.
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

3. Peserta Sidang Pleno adalah peserta yang telah ditetapkan pada pasal 1 Tata
Tertib Persidangan Musyawarah Nasional X.

Pasal 10
1. Persidangan MUNAS FULDFK bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup
oleh sidang yang bersangkutan.
2. Sidang tertutup hanya dihadiri oleh peserta khusus dan peserta umum.
3. Pembicaraan dalam sidang tertutup tidak boleh diumumkan untuk sebagian
atau seluruhnya, kecuali ada ketentuan lain.
4. Kerahasiaan sebagaimana diatur dalam ayat (3) harus dipegang teguh oleh
peserta sidang.

BAGIAN KEDUA
Persyaratan

Pasal 11
1. Undangan sidang harus disampaikan kepada peserta sidang paling lambat satu
hari sebelum sidang, kecuali keadaan menentukan lain.
2. Pada asasnya undangan sidang adalah tertulis, kecuali keadaan menentukan
lain.

3. Undangan yang hadir harus menunjukkan bukti surat undangan yang telah
diberikan kecuali keadaan menentukan lain.

Pasal 12
1. Sidang Komisi dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya ½n+1 dari jumlah peserta khusus yang telah terbagi.
2. Jika ayat (1) tidak terpenuhi, Sidang Komisi ditunda maksimal 2x5 menit.
3. Jika ayat (2) tidak terpenuhi, maka keputusan tergantung pada kesepakatan
forum.

Pasal 13
1. Sidang Pleno dapat diselenggarakan apabila dihadiri sekurang-kurangnya
½n+1 dari jumlah peserta khusus yang hadir.

2. Jika ayat (1) tidak terpenuhi, maka sidang ditunda maksimal 2x10 menit.
3. Jika ayat (2) tidak terpenuhi, maka keputusan tergantung pada kesepakatan
forum.
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

BAGIAN KETIGA
Pimpinan Sidang

Pasal 14
1. Pimpinan Sidang Pleno adalah presidium terpilih melalui musyawarah oleh
peserta sidang.

2. Apabila pimpinan presidium pertama berhalangan hadir maka pimpinan


sidang digantikan oleh pimpinan presidium kedua dan seterusnya.

Pasal 15
1. Pimpinan Sidang Komisi adalah ketua komisi yang terpilih dan atau sekretaris
komisi yang terpilih melalui musyawarah oleh peserta sidang komisi.
2. Apabila pimpinan sidang komisi berhalangan hadir maka pimpinan sidang
komisi digantikan oleh sekretaris sidang komisi.

BAGIAN KEEMPAT
Tata Cara Pelaksanaan

Pasal 16
Persidangan dibuka, dibatalkan, ditunda, dan ditutup oleh Pimpinan Sidang.

Pasal 17
1. Apabila ada peserta sidang terlambat hadir dalam suatu persidangan, maka
yang bersangkutan atau yang mewakili harus memberitahukan alasan
keterlambatannya secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
pimpinan sidang sebelum yang bersangkutan mengikuti sidang tersebut dan
dianggap menerima semua putusan yang telah diambil sebelumnya.

2. Apabila ada suatu hal yang penting, peserta sidang dapat meninggalkan
persidangan dengan seizin pimpinan sidang dan dianggap menerima semua
putusan yang diambil.
3. Apabila ada suatu hal yang penting, peserta sidang dapat mengajukan
peninjauan kembali atas persetujuan peserta khusus

Pasal 18
1. Peserta sidang dapat berbicara setelah mendapat izin dari pimpinan sidang.
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

2. Peserta sidang harus menghormati peserta lain yang sedang menggunakan hak
bicaranya.

3. Orang lain yang hadir selain peserta sidang tidak memiliki hak bicara dan hak
suara.

Pasal 19
1. Pimpinan sidang dapat mengizinkan peserta sidang untuk melakukan interupsi
dan peninjauan kembali sepanjang mengenai pokok pembicaraan.

2. Pimpinan sidang dapat memberi peringatan kepada peserta sidang yang


menggunakan hak bicaranya terlalu lama dan menyimpang dari pokok
pembicaraan atau peserta sidang yang mengganggu jalannya sidang.

3. Pimpinan sidang berkewajiban untuk menjelaskan duduk persoalan yang


sebenarnya dan mengembalikan kepada pokok pembicaraan.

Pasal 20
Setiap persidangan dibuat risalah sidang yang memuat:

1. Tempat pelaksanaan sidang

2. Hari, tanggal, waktu dibuka,ditunda dan ditutupnya sidang

3. Agenda sidang

4. Pimpinan sidang

5. Peserta sidang

6. Peserta sidang yang menggunakan pendapatnya apabila dianggap perlu.

7. Kesimpulan dan atau putusan sidang.

8. Tanda tangan peserta yang hadir pada akhir sidang.

BAB III

PUTUSAN
BAGIAN PERTAMA

Bentuk
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

Pasal 21
1. Putusan sidang terdiri dari:

a. Keputusan

b. Ketetapan

2. Keputusan hanya mempunyai kekuatan hukum kedalam.

3. Ketetapan mempunyai kekuatan hukum kedalam dan keluar.

Pasal 22
1. Keputusan terdiri dari:
a. Pengesahan tata tertib persidangan Musyawarah Nasional X

b. Tata cara pemilihan Ketua Umum dan DEP FULDFK

c. Tata cara pemilihan Ketua Wilayah dan DEW

2. Ketetapan terdiri dari:

a. Pengesahan AD/ART dan GBHK FULDFK

b. Pemilihan dan pengesahan Ketua Umum FULDFK

c. Pemilihan dan pengesahan mandat Ketua Wilayah

d. Penetapan tendernas FULDFK

e. Rekomendasi program kerja FULDFK

f. Pengesahan struktur dan kepengurusan FULDFK

Pasal 23
1. Pada saat dilakukan pembahasan Rancangan Putusan di sidang pada pengusul
diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
Rancangan Putusan tersebut.

2. Peserta sidang diberi kesempatan untuk tanya jawab kepada pengusul

3. Selama usul Rancangan Putusan belum dibicarakan dalam sidang, para


pengusul berhak mengajukan perubahan.

4. Selama usul Rancangan Putusan belum diputuskan menjadi Rancangan


Ketetapan atau Rancangan Keputusan, para pengusul berhak menarik
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

usulannya kembali yang harus ditandatangani oleh pengusul dan disampaikan


tertulis kepada pimpinan sidang.

5. Sidang menetapkan apakah Rancangan Ketetapan dan Rancangan Keputusan


dapat atau tidak dapat dijadikan Ketetapan atau Keputusan.

BAGIAN KEDUA
Pengambilan Keputusan

Pasal 24
1. Pada asasnya pengambilan putusan dilakukan dengan musyawarah untuk
mencapai mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, maka dilakukan lobi selama
2x5 menit.

2. Bila poin 1 keputusan tidak tercapai maka putusan diambil dengan


pemungutan suara oleh seluruh peserta khusus yang hadir.

BAGIAN KETIGA

Pasal 25
1. Putusan dengan pemungutan suara persidangan dinyatakan sah apabila
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah peserta khusus yang hadir.

2. Apabila ketentuan ayat (1) tidak tercapai, maka harus dilakukan pemungutan
ulang suara dan putusan dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-
kurangnya ½n+1 jumlah peserta khusus yang mengikuti pemungutan suara
ulang.

Pasal 26
Putusan sidang adalah putusan yang diambil dalam sidang pleno.

Pasal 27
Putusan sidang ditandatangani oleh pimpinan sidang.

Pasal 28
Putusan diumumkan secara tertulis kepada setiap LDFK, selambat-lambatnya 2
minggu setelah MUNAS berakhir .
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

Pasal 29
Segala putusan harus diterima dan dilaksanakan dengan kesungguhan dan
keikhlasan hati, kejujuran, serta tanggung jawab.

BAB IV

SANKSI

BAGIAN PERTAMA

Sanksi
Pasal 30
1. Sanksi teguran

2. Sanksi pencabutan hak memilih dan dipilih

3. Sanksi pencabutan hak berbicara

4. Sanksi dikeluarkan dari persidangan

Pasal 31

1. Sanksi teguran diberikan kepada peserta yang melanggar peraturan dan tata
tertib persidangan sebagaimana ketentuan pasal 6 Tata Tertib Persidangan
Musyawarah Nasional X.

2. Sanksi pencabutan hak memilih dan dipilih diberikan kepada peserta sidang
yang telah diberikan sanksi teguran sebanyak tiga kali.

3. Sanksi pencabutan hak berbicara dari persidangan diberikan kepada peserta


sidang yang telah diberikan sanksi teguran sebanyak empat kali.

4. Sanksi dikeluarkan dari persidangan diberikan kepada peserta sidang yang


telah diberikan sanksi teguran sebanyak lima kali.

Pasal 32
Sanksi diberikan oleh pimpinan sidang.

Pasal 33
Sanksi dapat diberikan dengan atau tanpa kehadiran pihak yang diberikan sanksi.
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

BAGIAN KEDUA
Pembelaan
Pasal 34
Peserta sidang yang akan diberikan sanksi dapat melakukan pembelaan.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 35
Segala putusan sidang yang ditetapkan sebelum disepakatinya Tata Tertib
Persidangan Musyawarah Nasional X dinyatakan masih berlaku.
BAB VI

PENUTUP

Pasal 36

1. Dengan diberlakukannya Tata Tertib Persidangan Musyawarah Nasional X ini,


maka ketentuan yang mengatur tentang Tata Tertib Persidangan Musyawarah
Nasional FULDFK sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Tata Tertib Persidangan Musyawarah Nasional X ini mulai berlaku sesuai
dengan tanggal dan jam yang telah ditetapkan
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib Persidangan Musyawarah
Nasional X ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan lain.
DEWAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN
INDONESIA (FULDFK)
Sekretariat : Forum Studi Islam Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba No 6 Jakarta
Home page : www.medicalzone.org Email: sekumfuldfk@yahoo.com

Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal : 5 Desember 2014
Pukul : 22.22 WIB

FORUM UKHUWAH LEMBAGA DAKWAH FAKULTAS KEDOKTERAN INDONESIA

Presidium Sidang Presidium Sidang Presidium Sidang


Sementara I, Sementara II, Sementara III,

Rizal Nur Rohman Hernowo Setyo Utomo Lutfir Rahman Taris

Anda mungkin juga menyukai