TIM PENGUSUL
0
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Ka. Departement Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
1
RINGKASAN KEGIATAN
2
e. Peningkatan cakupan kegiatan pemeriksaan tekanan darah di
Wilayah Puskesmas Gang Aut Kp. Gudang RT 01 RW 06 Kel.
Paledang Kec. Bogor Tengah Kota Bogor.
Pelaksana Kegiatan : a. Dosen dan Staf Akademik P.S. S-1 Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
b. Mahasiswa angkatan 2017/2018 P.S. S-1 Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Pengabdian Masyarakat
ini tepat pada waktunya. Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat dengan tema “Cerdik
Mencegah Hipertensi Pada Masyarakat Usia Produktif ” ini kami laksanakan
sebagai bagian dari Tridharma Pendidikan sebagai Dosen di Program Studi S-1
Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
Pengabdian masyarakat ini merupakan hasil kerja keras yang dari semua
pihak yang terlibat dan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui kegiatan promotif dan preventif serta penyediaan sarana sanitasi umum
masyarakat yang memenuhi standar kesehatan.
Dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bersedia
memberikan dorongan, motivasi, arahan, bantuan tenaga dan pikiran dalam
melaksanaan kegiatan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Dr. dr. H. M. Hafizurachman, M.P.H, selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
2. Nina, SKM, M,Kes, selaku Ketua Program Studi S-1 Kesehatan Masyarkat
STIKIM dan penanggung jawab dalam kegiatan ini
3. Ibu Cyamiati Karolin, M Kes, selaku Kepala Puskesmas Gang Aut Bogor
4. Bapak Thambrin S, selaku Ketua RT 01 RW 06 Kp. Gudang Paledang
Bogor Tengah
5. Bapak Wawan G, selaku Ketua RT 06 RW 06 Kp. Gudang Paledang Bogor
Tengah
6. Ibu Erna, selaku kader RW 01 Kp Gudang Paledang Bogor Tengah
7. Ibu Sunarti, selaku kader RW 06 Kp Gudang Paledang Bogor Tengah
8. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa kami sebutkan
satu-persatu.
4
Akhir kata, saya hanya bisa berdoa semoga ALLAH SWT akan membalas segala
kebaikan semua yang telah membantu. Tak ada gading yang tak retak, begitupun
dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Terima kasih.
Jakarta, Agustus 2018
5
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................1
RINGKASAN KEGIATAN...................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................4
DAFTAR ISI...........................................................................................................6
DAFTAR TABEL...................................................................................................8
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................11
1.1 Latar Belakang.........................................................................................11
1.2 Analisis Situasi........................................................................................14
1.3 Perumusan Masalah.................................................................................15
1.4 Tujuan......................................................................................................16
1.5 Manfaat Kegiatan....................................................................................16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................17
2.1 Perilaku Pencegahan Hipertensi..............................................................17
2.1.1 Perilaku Pencegahan.......................................................................17
2.1.2 Perilaku Pencegahan Hipertensi....................................................17
2.1.3 Hipertensi.........................................................................................18
2.1.4 Faktor Resiko Hipertensi.................................................................19
2.1.5 Perilaku Pencegahan Hipertensi.......................................................21
2.1.6 Indikator Perilaku Pencegahan Hipertensi.......................................22
2.2 Senam Kesehatan....................................................................................23
2.2.1 Pengertian Senam.............................................................................23
2.2.2 Jenis Senam......................................................................................24
2.2.3 Senam Hipertensi.............................................................................24
BAB III MATERI DAN METODE PELAKSANAAN.....................................29
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah................................................................29
3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan.................................................................31
3.3 Realisasi Pemecahan Masalah.................................................................31
6
3.4 Khalayak Sasaran....................................................................................32
3.5 Metode yang Digunakan.........................................................................32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................33
4.1 Hasil Kegiatan.........................................................................................33
4.1.1 Susunan Acara..................................................................................33
4.2 Deskripsi Kegiatan..................................................................................34
4.3 Pembahasan.............................................................................................38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................39
5.1 Kesimpulan..............................................................................................39
5.2 Saran........................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
9
Lampiran 1 Anggaran keuangan
Lampiran 2 Registrasi dosen dan tamu undangan
Lampiran 3 Registrasi warga
Lampiran 4 Daftar Nama dan Biodata Peserta ABL
Lampiran 5 Pemeriksaan Kesehatan
Lampiran 6 Surat Permohonan Narasumber
Lampiran 7 Surat Permohonan Puskesmas Gang Aut
Lampiran 8 Surat Permohonan Kesbangpol Bogor
Lampiran 9 Surat permohonan Dinas Kesehatan Kota Bogor
Lampiran 10 Daftar Hadir Panitia
Lampiran 11 Daftar Rangkaian Kegiatan
Lampiran 12 Susunan Kepanitian
Lampiran 13 Daftar Hadir Bimbingan
Lampiran 14 Dokumentasi
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
dikedepankan masyarakat Indonesia agar tekanan darah selalu berada di bawah
140/90 mmHg atau normal, sesuai dengan data Riskesdas 2013.
Perilaku pencegahan hipertensi dibagi menjadi 3 yaitu pencegahan primer,
pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier : Pencegahan Primer yaitu tidur yang
cukup antara 6-8 jam per hari, kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak
aktifitas fisik untuk mengurangi berat badan, kurangi konsumsi alkohol, konsumsi
minyak ikan. Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah
tapi kalsium juga cukup membantu. Untuk Pencegahan Sekunder terdiri dari pola
makanan yang sehat, mengurangi garam dan natrium di diet anda, kegiatan fisik
yang aktif, mengurangi alkohol, intake dan berhenti merokok. Untuk Pencegahan
Tersier terdiri dari 2 pencegahan yaitu pengontrolan darah secara rutin dan olahraga
dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Gang Aut Bogor diperoleh data jumlah
penduduk pada tahun 2016 terdapat 18.993 jiwa dimana terdiri dari 10.250 pria dan
8.743 wanita. Menurut data yang diperoleh informasi mengenai 3 besar kasus
penyakit tertinggi sepanjang tahun 2017, dimana terjadi pergeseran pola penyakit
pada penyakit tidak menular. Urutan pertama adalah Hipertensi pada keseluruhan
pengunjung sebanyak 1707 kasus dan menurut data dari laporan tahunan
Puskesmas Gang Aut sendiri, penyakit hipertensi masih menjadi masalah utama,
terutama pada kalangan usia dewasa (usia 26-45 tahun) dengan jumlah 1495 kasus
dari 1707 kasus dengan 1 kasus kematian.
Program “CERDIK” adalah langkah preventif yang dibuat oleh pemerintah
agar masyarakat sehat dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular
terutama penyakit hipertensi. Program ini terdiri dari :
a. Cek kesehatan secara berkala
b. Enyahkan asap rokok
c. Rajin Olahraga
d. Diet sehat dengan kalori seimbang
e. Istirahat yang cukup
f. Kelola Stress
Hal ini juga bertujuan untuk terwujudnya peran serta masyarakat dalam
upaya pencegahan dan pengendalian faktor resiko penyakit secara dini dan mandiri
12
pada masyarakat untuk mengurangi prevalensi penyakit itdak menular yang tinggi
di indonesia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di wilayah Puskesmas Gang Aut
Bogor diketahui, masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang baik yang perilaku
pencegahan hipertensi kurang baik sebanyak 57 (61,3%), sementara masyarakat
yang memiliki perilaku pencegahan hipertensi baik yang pengetahuannya baik
sebanyak 162 (56,4%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value adalah 0,004 <
(0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku pencegahan hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
dinyatakan bahwa masih kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang cara
pencegahan hipertensi sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang
pencegahan hipertensi pada wilayah tersebut.
Sebagai Civitas Akademika, Dosen, Staf Akademik dan Mahasiswa
berkewajiban untuk memenuhi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarkat. Dalam rangka pemenuhan Tridharma
Perguruan Tinggi tersebut, berbagai macam bentuk pengabdian terhadap sesama
hendaknya dapat dilakukan oleh kami sebagai civitas akademik dari Program Studi
S-1 Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
Sesuai kapasitas kami sebagai civitas akademik, maka bentuk aplikasi
kegiatan yang dapat kami berikan kepada masyarakat terutama yang membutuhkan
adalah dalam bentuk pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat ini
merupakan wadah pembekalan atau pembinaan mahasiswa untuk menyalurkan ilmu
pengetahuan, kemampuan, minat dan bakatnya dalam mengamalkan
profesionalisme disiplin ilmu ke tengah masyarakat.
Sebagai calon-calon tenaga kesehatan masyarakat, diharapkan kegiatan ini
mampu mewujudkan keberadaan Poswindu di Wilayah Kerja Puskesmas Gang Aut
Bogor”.
Berdasarkan gerakan “CERDIK”, kegiatan pengabdian masyarakat ini akan
melaksanakan beberapa kegiatan yaitu:
13
3. Pemeriksaan Kesehatan (Tekanan Darah Gratis) untuk Masyarakat
Kampung Gudang.
14
Pihak Kampung Gudang RW 01 dan RW 06 Paledang Bogor Tengah
Kab. Bogor Jawa Barat sangat antusias dan menyambut baik rencana
pelaksanaan pengabdian masyarakat yang akan diselenggarakan. Untuk
masyarakat kegiatan ini sangat berarti karena tujuan mulia yang mendasari
pengabdian masyarakat ini akan sangat bermanfaat untuk pencegahan
Hipertensi pada usia produktif dengan melakukan kegiatan senam anti
Hipertensi yang diadakan setiap hari Jumat untuk memenuhi standar
sehingga mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Dukungan dari perangkat desa dan masyarakat dengan civitas
akademik akan sangat membantu terselenggaranya perilaku masyarakat
seperti itu memudahkan kerja sama antara mahasiswa S-1 Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Angkatan
2017/2018 dengan masyarakat secara langsung.
1.4 Tujuan
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat oleh Civitas Akademi P.S. S-
1 Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat ini
diharapkan mampu mewujudkan program Cerdik Mencegah Hipertensi
Pada Masyarakat Usia Produktif melalui pelaksanaan untuk masyarakat di
Kp. Gudang RT 01 RW 06 Paledang Bogor Tengah Jawa Barat tahun 2018.
15
1.5 Manfaat Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai bagian dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi civitas akademik P.S S-1 Kesehatan
Masyarakat guna mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
didapatkan di bangku perkuliahan langsung kepada lingkungan masyarakat
terutama terkait bidang kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan ini pula
diharapkan bermanfaat bagi warga di Kp Gudang Paledang Bogor Tengah
untuk meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat melalui
pelaksanaan Pencegahan Hipertensi Pada Masyarakat Usia Produktif
program Pemerintah dalam pemerataan pembangunan kesehatan terutama di
Kabupaten Bogor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
16
luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
Perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,
serta lingkungan. Masyarakat memiliki beberapa macam perilaku terhadap
kesehatan. Perilaku tersebut dibagi menjadi dua, yaitu perilaku sehat dan
perilaku sakit (Ramadhan, 2012).
1.6.2 Perilaku Pencegahan Hipertensi
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R”
atau Stimulus – Organisme – Respon.
Perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003):
17
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain.
c. Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2003) adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sakit atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan,
dan minuman, serta lingkungan.
1.6.3 Hipertensi
Tekanan Darah atau hipertensi adalah gaya mengalir darah terhadap
dinding arteri, yang di klasifikasikan menjadi dua yaitu tekanan darah
sistolik (angka atas terdiri dari 2 digit angka yang mengukur tekanan darah
arteri saat jantung berdetak) dan tekanan darah diastolik (angka bawah yang
biasanya lebih rendah dari tekanan sistolik terdiri dari 2 digit angka yang
mengukur tekanan darah arteri saat otot jantung beristirahat diantara
ketukan dan terisi dengan darah) (Datin, 2014).
Hipertensi juga merupakan tantangan kesehatan di Indonesia. Analisis
Kearney dkk, memperlihatkan angka peningkatan hipertensi sangat tinggi,
pada tahun 2010 lebih dari 25% populasi dunia merupakan hipertensi atau
sekitar 1 miliar orang, dan dua pertiga penderita hipertensi ada di Negara
berkembang. Bila tidak dilakukan pengontrolan pada tahun 2025 jumlah
penderita hipertensi diprediksi akan meningkat menjadi 29% atau sekitar 1,6
miliar di seluruh dunia (Tedjakusuma, 2012 dalam Tumenggung, 2013).
Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “the silent diseases” karena tidak
terdapat tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat dari luar. Perkembangan
hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secara potensial sangat berbahaya
karena menjadi faktor risiko utama dari perkembangan penyakit jantung dan
stroke (Dalimarta., et.,al, 2008).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang ditandai
dengan meningkatan tekanan darah melebihi normal. Hipertensi sering
18
mengakibatkan keadaan yang berbahaya karena keberadaannya sering kali
tidak disadari dan kerap tidak menimbulkan keluhan yang berarti; sampai
suatu waktu terjadi komplikasi jantung, otak, ginjal, mata , pembuluh darah,
atau organ-organ vital lainnya. Namun demikian penyakit hipertensi sangat
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi masyarakat. Pola hidup sehat
dan pola makan sehat merupakan pilihan tepat untuk menjaga diri terbebas
dari hipertensi. Semuanya dilakukan secara terus menerus, tidak boleh
temporer. Sekali kita lengah menjaga diri dengan tidak mengikuti pola
hidup sehat, dipastikan kita akan mudah terkena hipertensi dan penyakit
lainnya (Susilo,2011).
c. Jenis Kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi
daripada wanita.
d. Kebiasaan Gaya Hidup tidak Sehat
Gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara
lain minum minuman beralkohol, kurang berolahraga, dan merokok.
1. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor yang berhubungan
dengan hipertensi, sebab rokok mengandung nikotin. Menghisap
rokok menyebabkan nikotin terserap oleh pemburuh darah kecil
19
dalam paru-paru dan kemudian akan diedarkan hingga ke otak.
Di otak, nikotin akan memberikan sinyal pada kelenjar adrenal
untuk melepas epinefrin atau adrenalin yang akan menyempitkan
pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat
karena tekanan darah yang lebih tinggi. Tembakau memiliki efek
cukup besar dalam peningkatan tekanan darah karena dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Kandungan bahan
kimia dalam tembakau juga dapat merusak dinding pembuluh
darah.
Karbon monoksida dalam asap rokok akan menggantikan
ikatan oksigen dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan tekanan
darah meningkat karena jantung dipaksa memompa untuk
memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan jaringan
tubuh lainnya. Karbon monoksida dalam asap rokok akan
menggantikan ikatan oksigen dalam darah. Hal tersebut
mengakibatkan tekanan darah meningkat karena jantung dipaksa
memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup ke dalam
organ dan jaringan tubuh lainnya.
2. Kurangnya Aktivitas fisik
Aktivitas fisik sangat mempengaruhi stabilitas tekanan darah.
Pada orang yang tidak aktif melakukan kegiatan fisik cenderung
mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi. Hal
tersebut mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras pada
setiap kontraksi. Makin keras usaha otot jantung dalam
memompa darah, makin besar pula tekanan yang dibebankan
pada dinding arteri sehingga meningkatkan tahanan perifer yang
menyebabkan kenaikkan tekanan darah. Kurangnya Aktivitas
fisik juga dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan yang
akan menyebabkan risiko hipertensi meningkat. Studi
epidemiologi membuktikan bahwa olahraga secara teratur
memiliki efek antihipertensi dengan menurunkan tekanan darah
sekitar 6-15 mmHg pada penderita hipertensi. Olahraga banyak
dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi, karena olahraga
20
isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
menurunkan tekanan darah. Olahraga juga dikaitkan dengan
peran obesitas pada hipertensi.
21
hipertensi dengan diet tujuannya untuk melakukan pencegahan primer,
deteksi awal dan penanganan memadai untuk mencegah terjadinya
komplikasi. Dalam pelaksnaan diet perlu adanya motivasi dari dalam diri
penderita maupun dari keluarga (Tyas Kusuma Dewi,2013).
Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan bertitik tolak bahwa
perilaku merupakan :
a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau
perawatan kesehatannya (behavior itention).
b. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social support).
c. Adanya atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas
kesehatan (accesebility of information).
d. Otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil
tindakan atau keputusan (personal autonomy).
e. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak (action situation).
Perubahan gaya hidup yang efektif dapat menurunkan tekanan darah
setara dengan masing-masing obat antihipertensi. Kombinasi dari dua atau
lebih perubahan gaya hidup dapat memberikan hasil lebih baik.
22
Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang
olahraga, merupakan terjemahan langsung dari kata “gymnastiek” (bahasa
Belanda), “gymnastics” (bahasa inggris), “ghymnastiek” asal kata dari
“gymnos” (bahasa Greka). Seperti yang dikemukakan Agus Margono (2009:
19) “Gymnos berarti telanjang, gymnastiek pada zaman kuno dilakukan
dengan badan telanjang atau setengah telanjang, maksudnya agar gerakan
dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna, tempat
berlatih senam di zaman Yunani Kuno disebut Gymnasium”.
Agus Margono, (2009:19) Merumuskan apa itu senam, kita harus tahu
ciri-ciri dan kaidah-kaidahnya. Ciri dan kaidah tersebut adalah sebagai
berikut:
a. gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
b. gerakan-gerakannya selalu harus berguna untuk mencapai tujuan
tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau
keindahan tubuh, menambah keterampilan, meningkatkan keindahan
gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
c. gerakannya harus selalu tersusun, dan sistematis
Jadi dengan ketentuan tersebut di atas, batasan senam menurut Agus
Margono (2009: 19) adalah sebagai berikut: “Senam ialah latihan tubuh
yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis
dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis”.
23
bahwa, “jenis senam dibagi menjadi enam kelompok yaitu: senam artistik
(artistics gymnastics), senam ritmik (sportive rytmic gymnastics), senam
akrobatik (acrobatic gymnastics), senam aerobik (sport aerobics), senam
trampolin (trampolinning), senam umum (general gymnastics)”.
24
1.7.3.2 Cara Senam Hipertensi
Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang
sehat. Untuk itu, perlu Senam yang juga dengan orang sehat. Untuk itu,
perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap
dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak boleh
memaksakan diri. Gerakan dengan dan tidak boleh memaksakan diri.
Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai
intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai kemampuan.
Menurut Niniek Soetini SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitals
Surabaya, contoh latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai
berikut:
a. Pemanasan
b. Gerakan Inti
c. Pendinginan
25
10. Tangan lurus kedepan dengan posisi meremas-remas
11. Ketuk lengan kiri atas kemudian lengan kanan
12. Ketuk lengan kiri kemudian ketuk bahu atas kiri
13. Ketuk lengan kanan kemudian ketuk bahu atas kanan
14. Tepuk perut
15. Tepuk punngung bagian belakang
16. Tepuk paha bagian depan
17. Tepuk betis bagian depan kanan dan kiri
18. Jongkok dan berdiri dengan tangan lurus ke depan
19. Jinjit
20. Jalan ditempat
26
2.300 mg (satu sendok teh) setiap hari. Dalam banyak penelitian
diketahui, pengurangan konsumsi garam menjadi setengah sendok teh
per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan
tekanan darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan
terjadi pada para lansia.
3. Usahakan cukup asupan kalium (potassium).
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral
ini menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium
yang terbuang bersama air kencing. Dengan setidaknya mengonsumsi
buah-buahan sebanyak 3 - 5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai
asupan potasium yang cukup.
4. Batasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para
peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih
besar ketimbang mereka yang tidak minum-minuman beralkohol.
Jelaslah, kalau mereka menghilangkan kebiasaan tersebut, tekanan
darahnya akan turun.
27
BAB III
Observasi
Studi
Identifikasi Masalah Pendahuluan
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan
Kegiatan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
28
Pada kunjungan pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4
September 2017 ke Kp. Gudang RT 01 RW 06 Kel. Paledang Kec.
Bogor Tengah Kota Bogor tim melakukan pertemuan dengan pihak
Puskesmas Gang Aut yang langsung dipimpin oleh Kepala Pusekemas
Gang Aut Ibu Cyamiati Karolin, M Kes. Dari hasil pertemuan dan
pengumpulan data diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Berdasarkan data yang diperoleh terlihat jumlah kasus Angka
Kesakitan di wilayah Puskesmas Gang Aut Tahun 2016 yang
tertinggi yaitu Hipertensi berjumlah 2.751 kasus. dan Hipertensi
masih tetap menjadi masalah utama karena beberapa hal, antara
lain masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat
pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya
belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta atau
komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
2. Menentukan identidikasi masalah hasil observasi yang telah dilakukan
3. Melakukan penetapan masalah spesifik sesuai dengan bidang
keilmuan yang dikuasai.
a. Berdasarkan data dan hasil observasi yang kami lakukan jumlah
tenaga pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Gang Aut
Kecamatan Bogor Tengah tahun 2016 berjumlah 16 Tenaga
Kesehatan, yang hanya terdiri dari 2 orang Dokter Umum.
Dalam hal ini jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Gang Aut
belum cukup untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah
Puskesmas Gang Aut, serta belum memenuhi standar ketenagaan
puskesmas yang telah di tetapkan pada ketetapan no. 75 tahun
2014.
Berdasarkan kunjungan pendahuluan yang dilakukan maka diputuskan
bahwa akan dilaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan
tema “Cerdik Mencegah Hipertensi Pada Masyarakat Usia Produktif”
di Wilayah Kp. Gudang. Pemeriksaan Tekanan Darah Gratis, Senam
Anti Hipertensi, Penyuluhan Pencegahan Hipertensi Pada Usia
Produktif, Pemeriksaan Tekanan Darah Gratis pada Masyarakat Usia
Produktif di Kp. Gudang RT 01 RW 06 Kel. Paledang Kec. Bogor
29
Tengah Kota Bogor, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agusutus
2018.
4. Penentuan jenis kegiatan yang dilakukan
5. Melaksanakan kegiatan yang direncanakan
30
Melalui pemberian materi oleh narasumber dalam kegiatan ini
diharapkan mampu memberikan edukasi dan meningkatkan
pengetahuan kepada masyaarakat usia produktif Kp. Gudang
mengenai pentingnya untuk mencegah penyakit hipertensi dan
rajin untuk mengontrol tekanan darah. Setelah kegiatan promosi
kesehatan ini diharapkan mampu mengurangi angka kejadian
penyakit hipertensi terutama pada masyarakat usia produktif di
Kp. Gudang.
BAB IV
31
1.13 Hasil Kegiatan
1.13.1 Susunan Acara
Berikut ini adalah susunan acara yang dibuat berdasarkan kegiatan yang
dilakukan di dua lokasi berbeda dalam waktu yang bersamaan:
Tabel 4.1.
Susunan Kegiatan
32
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bogor dan Puskesmas Gang
Aut Bogor. Survei lokasi dilakukan pada tanggal 14 Juli 2018 untuk
mengetahui lokasi, target pekerjaan yang akan dilaksanaan serta
sejauh mana pelaksanaan pengabdian masyarakat akan dilaksanakan.
Setelah target kegiatan yang akan dilaksanakan, dibuat program kerja
yang akan dilakukan. Mulai dengan perencanaan anggaran, pengadaan
media dan bahan-bahan hingga pelaksanaan kegiatan.
b. Acara Pertama
Acara pertama ”Pengabdian Masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa
Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju” dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus
2018, dengan rangkaian acara sebagai berikut:
1. Acara Pembukaan
Sebelum acara dibuka oleh Merlyn Esti Ynati dan Shandy
Rahmawan yang bertindak sebagai MC yaitu diadakan
pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga oleh penanggung
jawab kesehatan Silvanudin Rizdhani, kemudian dilanjutkan
senam anti hipertensi.
Gambar 4.1.
Kegiatan Pemerikasaan Tekanan Darah
33
2. Senam Anti Hipertensi
Acara dilanjutkan oleh kegiatan Senam Anti Hipertensi yang
dipandu oleh panitia dan kader dari puskesmas Gang Aut Bogor.
Gambar 4.2.
Kegiatan Senam Anti Hipertensi
3. Sambutan
a. Shandy rahmawan, selaku Ketua Panitia
b. Ibu Nina, SKM. M.Kes selaku perwakilan STIKIM.
c. Ibu Sunarti Selaku Perwakilan Kader RW
d. Ibu Siti Izza Selaku Perwakilan Puskemas
Gambar 4.3.
Sambutan Perwakilan Dosen dari Pihak STIKIM
3. Penyuluhan Kesehatan
34
Penyuluhan Pencegahan Hipertensi Pada Usia Produktif yang
materinya disampaikan oleh Ibu Lulu'ul Badriah. SKM. MKM.
selaku narasumber penyuluhan. Acara disajikan dalam bentuk
presentasi dan dialog aktif antara pemateri dengan peserta yaitu
seluruh warga usia produktif Kp. Gudang yang hadir. Materi
diberikan selama 10.00-10.40 WIB termasuk dengan tanya
jawab
35
Gambar 4.4.
Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
c. Penutupan
Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat oleh Civitas Akademisi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) dilaksanakan pada
tanggal 10 Agustus 2018 dan kebaikan dari berbagai pihak hingga
kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai rencana. Doa
dipimpin oleh Shandy Rahmawan, selaku Ketua Panitia, dilanjutkan
dengan penutupan acara oleh MC yang menyatakan bahwa kegiatan
pengabdian masyarakat oleh Civitas Akademisi STIKIM telah selesai
dilaksanakan.
1.15 Pembahasan
Acara kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Civitas Akademik STIKIM
meliputi dosen dan mahasiswa S-1 yang dilaksanakan dengan sasaran
kegiatan adalah masyarakat usia produktif Kp. Gudang RT 01 RW 06.
Khususnya ditujukan pada peningkatan pengetahuan warga tentang
Pencegahan Hipertensi. Berdasarkan hasil dari survei pendahuluan oleh
mahasiswa, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat kami melihat
beberapa permasalahan, seperti:
36
1. Sebagian besar masyarakat masih belum menyadari tentang bahaya
penyakit Hipertensi ini. Selain itu masih sangat sedikit masyarakat
yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang program
pencegahan Hipertensi ini sehingga belum semua masyarakat
memanfaatkan program ini dengan baik.
2. Pengetahuan warga sekitar terhadap takaran untuk mengkonsumsi
makanan yang dapat menyebabkan Hipertensi masih sangat minim
terutama takaran terhadap mengkonsumsi garam dalam kehidupan
sehari – hari
3. Kurangnya minat warga terhadap pemeriksaan tekanan darah di
wilayah tersebut
Dengan diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat oleh Civitas
Akademik STIKIM meliputi dosen dan mahasiswa S-1 yang bertujuan untuk
membantu mengatasi permasalahan di atas. Dalam kegiatan yang pertama
pada tanggal 10 Agustus 2018 seluruh peserta sangat antusias mendengarkan
paparan dari narasumber tentang Pencegahan Hipertensi, serta melaksanakan
praktik Senam Anti Hipertensi pada Masyarakat Usia Produktif. Dalam
pelaksanaan pemaparan materi, beberapa peserta antusias mengajukan
pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Setelah selesai pemberian materi
oleh narasumber serta pelaksanaan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan.
Kemudian dilakukan acara yang kedua dengan tujuan peninjauan ualang
terhadap tensi darah warga sekitar setelah melakukan senam anti Hipertensi
ini yang di lakukan oleh kader setempat dan mahasiswa STIKIM.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.16 Kesimpulan
37
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan peningkatan
pengetahuan warga Kp. Gudang RT 01 RW 06 Kel. Paledang Kec. Bogor
Tengah Kota Bogor, terutama dalam pencegahan Hipertensi ini lebih
menjaga pola makan sehat dan kesehatannya. Kegiatan pengabdian
masyarakat Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat dan STIKIM berjalan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh segenap panitia diharapkan
manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat tidak hanya meningkatkan
pengetahuan namun juga mampu merubah perilaku hidup bersih dan sehat
di Kp. Gudang RT 01 RW 06 Kel. Paledang Kec. Bogor Tengah Kota
Bogor.
1.17 Saran
1. Masyarakat Kp. Gudang
a. Masyarakat diharapkan rutin mengikuti senam anti Hipertensi
sehingga dapat mengurangi angka penderita Hipertensi di Kp.
Gudang ini
b. Menjalin kerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan terkait
dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan
masyarakat.
c. Diharapkan kepada masyarakat dapat memelihara kesehatan
individu dengan baik, dan menyadari arti pentingnya memelihara
kesehatan dengan rajin memeriksakan kesehatannya pada
pelayanan kesehatan yang ada.
38
c. Perlu dilakukannya pembangunan dan perkembangan dalam
bidang fasilitas kesehatan yaitu khususnya Puskesmas agar
tercapainya kualitas pelayanan kesehatan yang baik.
d. Melakukan pemantauan, monitoring, secara aktif terhadap
kejadian penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB.
39