Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PILIH ASAPMU ATAU KESEHATANMU?

Disusun Oleh:

NAMA NPM
Dina Ghassani 01180000015
Firas Azizah 01180000009
Ikrila 01180000021
Melizha Handayani 01180000019
Nyimas Syifa Maulidia 01180000024
Risma Nabilah 01180000030

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
JAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pilih Asapmu atau Kesehatanmu?

2. Bidang : Kesehatan Masyarakat


3. Penanggung Jawab
a. Nama Lengkap : Melizha Handayani
b. NIDN : 01180000019
c. Pangkat/Golongan : -
d. Jabatan : -
e. Program Studi : S-1 Kesehatan Masyarakat-STIKIM
4. Jumlah Tim : 6 orang
5. Lokasi Kegiatan : SMK HARAPAN BANGSA

6. Jangka Waktu Kegiatan : 14.00 – 15.30 WIB


7. Belanja Anggaran : Rp. 250.000

Jakarta, 8 Januari 2020

Mengetahui,

Pembimbing Ketua Pelaksana

-------------Nina, SKM. M. Kes-------------- -Melizha Handayani-

Mengetahui,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Ka. Departemen Kesehatan Masyarakat

Nina, SKM. M. Kes

i
IDENTITAS

1. Judul : Pilih Asapmu atau Kesehatanmu?

2. Bidang : Kesehatan Masyarakat


3. Penanggung Jawab -
f. Nama Lengkap : Melizha Handayani
g. NIDN : 01180000019
h. Pangkat/Golongan : -
i. Jabatan : -
j. Program Studi : S-1 Kesehatan Masyarakat-STIKIM
4. Jumlah Tim : 6 orang
5. Lokasi Kegiatan : SMK HARAPAN BANGSA

6. Jangka Waktu Kegiatan : 14.00 – 15.30 WIB


7. Belanja Anggaran : Rp. 250.000

Diajukan Oleh Menyetujui


Ketua Pelaksana Koordinator Prodi

(Melizha Handayani) (Agustina Sari, SST. M. Kes)

Mengetahui
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Ka. Departemen Kesehatan Masyarakat

(Nina, SKM. M. Kes)

ii
RINGKASAN

Nama Kegiatan : Pilih Asapmu atau Kesehatanmu?

Kategori : Non profit, Penyuluhan

Tanggal Pelaksanaan : 13 Januari 2020

Tempat Pelaksanaan : SMK HARAPAN BANGSA

Permasalahan Mitra : Maraknya perokok usia remaja

Solusi : Perubahan perilaku

Sasaran : Remaja usia sekolah

Tujuan : a. Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi


Pengabdian Masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa
P.S. S-1 Kesehatan Masyarakat STIKIM.
b. Pelaksanaan aplikatif ilmu pengetahuan dan
kemampuan ntuk mahasiswa P.S. S-1 Kesehatan
Masyarakat STIKIM
c. Mempererat tali persaudaraan dosen dan mahasiswa
P.S. S-1 Kesehatan Masyarakat baik antara sesama
civitas akademik maupun dengan masyarakat
d. Peningkatan pengetahuan siswa tentang bahaya
rokok bagi dirinya sendiri ataupun orang lain
e. Upaya mencegah siswa yang tidak memiliki
kebiasaaan atau mencoba rokok untuk tidak
merokok, untuk yang sudah mulai mencoba rokok
untuk berhenti merokok atau menghindari kebiasaan
merokok
f. Para siswa SMK HARAPAN BANGSA DEPOK
diharapkan dapat menularkan ilmu pengetahuan

iii
tentang bahaya rokok yang dimiliki ke orang-orang
di sekitarnya

Target Luaran : a. Terlaksananya penyuluhan kesehatan tentang


bahaya rokok bagi dirinya sendiri ataupun orang
lain.
b. Terlaksananya penyuluhan kesehatan mengenai
tidak memiliki kebiasaaan atau mencoba rokok
untuk tidak merokok, untuk yang sudah mulai
mencoba rokok untuk berhenti merokok atau
menghindari kebiasaan merokok.
c. Terlaksananya penyuluhan kesehatan mengenai
Negatif Penggunaan Merokok.
d. Terlaksananya penyuluhan kesehatan supaya
dapat menularkan ilmu pengetahuan tentang
bahaya rokok yang dimiliki ke orang-orang di
sekitarnya.

Pelaksana Kegiatan : a. Dosen dan Staf Akademik P.S. S-1 Kesehatan


Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju
b. Mahasiswa angkatan 2018/2019 P.S. S-1 Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju

iv
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kita dapat menyelesaikan proposal Pengabdian Masyarakat yang
berjudul “Pilih Asapmu atau Kesehatanmu?", pada Program Studi Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).
Selesainya penyusunan proposal Pengabdian kepada Masyarakat oleh Dosen
dan Mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan dorongan
serta bantuannya, Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr Dr. dr. Hafizurrachman, MPH selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).
2. Nina, SKM. M. Kes selaku Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).
3. Agustina Sari, S.ST. M. Kes selaku Koordinator Program Studi Sarjana
Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
(STIKIM)
4. Drs. Suwanto, SE, MM selaku kepala sekolah SMK harapan bangsa
5. Ir. M. Husni Usman selaku kesiswaan Smk harapan bangsa
6. Teman teman seperjuangan
7. Seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini dan tidak
dapat kami sebutkan satu persatu
Kami sangat bersyukur telah dapat menyelesaikan proposal ini. Kami tidak lupa
mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun gelar. Besar
harapan semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i

IDENTITAS ............................................................................................................ ii

RINGKASAN ........................................................................................................ iii

PRAKATA .............................................................................................................. v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………..ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Analisis Situasi ......................................................................................... 2
1.3 Permasalahan Mitra .................................................................................. 2
1.4. Tujuan ....................................................................................................... 3
1.5. Manfaat Kegiatan ..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Pengertian Rokok ..................................................................................... 4
2.2 Zat-zat Beracun yang Terdapat dalam Rokok .......................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................. 10
3.1. Observasi ................................................................................................ 11
3.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 11
3.3. Penetapan Prioritas Masalah................................................................... 12
3.4. Pembobotan Prioritas Masalah ............................................................... 15
3.5. Penetapan Penyebab Masalah ................................................................ 16
3.6. Dampak Masalah .................................................................................... 17
BAB IV ................................................................................................................. 18
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH & TARGET LUARAN ............ 18
4.1. Alternatif Penyelesaian Masalah ............................................................ 18
4.2 Target Luaran ......................................................................................... 18

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Identifikasi Masalah 5W + 1H ............................................................. 11

Tabel 3. 2 ............................................................................................................... 14

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 ........................................................................................................... 10

Gambar 3. 2 ........................................................................................................... 16

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju ke

dewasa. Meskipun dari fisik terlihat dewasa namun cara berfikir dan

perilakunya masih anak-anak. Pada masa ini remaja tidak mau dikatakan

sebagai anak-anak karena dia merasa bahwa usianya diatas batas usia anak-

anak. Pada fase ini remaja juga mencari jati dirinya dan pengakuan dari

lingkungannya (Khamim and Putro Zarkasih, 2017).

Perilaku merokok adalah perilaku yang memberikan dampak negatif

bagi kesehatan, meskipun rokok membahayakan tubuh tetapi masih banyak

orang yang merokok dan tidak menghiraukan dampak dari bahaya merokok.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi orang untuk merokok yaitu

psikologis, biologi, dan lingkungan (Fikriyah and Febrijanto, 2012).

Data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018 menunjukan, bahwa

perokok pada usia 10-18 tahun mencapai 9,1%. Angka tersebut meningkat

dibandingkan dengan data Rikesdas tahun 2013 sebesar 7,2 %.

Industri rokok mulai mengancam kelangsungan generasi penerus

bangsa dengan target usia remaja (10-18 tahun), maka dari itu kesadaran pada

remaja tentang bahaya rokok sangat penting.

Rokok adalah salah satu zat adiktif yang jika digunakan

mengakibatkan bahaya bagi kesehatan. Kebiasaan merokok bukan lagi hal

yang tidak biasa di Indonesia, bahkan kebiasaan tersebut telah meracuni

1
remaja ataupun anak-anak yang terbilang masih di bawah umur. Pergaulan

menjadi faktor utama akan kebiasaan merokok pada remaja, beberapa

alasannya adalah karena tidak ingin dianggap lemah dan sebagai salah satu

cara mengatasi stres.

Kebiasaan merokok pada kalangan remaja disebabkan oleh hal-hal

seperti; ketidakpedulian terhadap bahaya merokok dan kesehatan dirinya

sendiri, bertambahnya jumlah perokok di kalangan remaja karena pengaruh

dari teman, belum tersedianya layanan terapi merokok, dan sekalinya

mencoba rokok akhirnya malah menjadi ketagihan.

Dari uraian dan fenomena latar belakang di atas, maka kami tertarik

untuk memberikan edukasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat

kebiasaan merokok kepada siswa SMK Harapan Bangsa.

1.2 Analisis Situasi


Hasil observasi yang dilakukan di SMK Harapan Bangsa pada bulan

Desember 2019 didapatkan 8 dari 10 siswa laki-laki memiliki kebiasaan

merokok. Sementara itu dari hasil wawancara 2 dari 10 siswa laki-laki

mengatakan tidak mengetahui tentang bahaya merokok dan 8 lainnya

mengatakan tidak peduli akan bahaya tersebut.

1.3 Permasalahan Mitra


Berdasarkan analisis situasi dan pengamatan langsung di lokasi mitra

serta mewawancarai beberapa siswa/i di Sekolah, maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan yang terdapat di SMK Harapan Bangsa sebagai

berikut:

2
1. Adanya siswa yang sudah mulai merokok

2. Pergaulan yang sudah terlalu bebas dikalangan siswa

1.4. Tujuan
a. Peningkatan pengetahuan siswa tentang bahaya rokok bagi dirinya
sendiri ataupun orang lain.

b. Upaya mencegah siswa yang tidak memiliki kebiasaaan atau mencoba


rokok untuk tidak merokok, untuk yang sudah mulai mencoba rokok
untuk berhenti merokok atau menghindari kebiasaan merokok.

c. Para siswa SMK HARAPAN BANGSA DEPOK diharapkan dapat


menularkan ilmu pengetahuan tentang bahaya rokok yang dimiliki ke
orang-orang di sekitarnya.

1.5. Manfaat Kegiatan


Untuk menambah pengetahuan kepada para siswa siswi SMK
HARAPAN BANGSA tentang bahaya merokok baik itu perokok aktif
ataupun perokok pasif.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan
dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya
atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan (Heryani, 2014).

Rokok adalah slinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga


120mm (bervariasi tergantung negaranya) dengan diameter sekitar 10mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lainnya (Wikipedia).

2.2 Zat-zat Beracun yang Terdapat dalam Rokok


Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang
dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia
yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin,
gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein,
asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,
ortokresoldan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Racun rokok yang paling utama adalah sebagai berikut:

1. Tar

Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket


dan menempel pada paru-paru, mengandung bahan-bahan
karsinogen (Mardjun, 2012).

2. Nikotin

Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat


jantung berdebar lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi

4
jantung meningkat dan kontraksi jantung meningkat sehingga
menimbulkan tekanan darah meningkat (Tawbariah et al., 2014).

3. Karbonmonoksida (CO)

Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap


pembuangan kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang
seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat
merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan
endapan lemak pada dinding pembuluh darah, menyebabkan
pembuluh darah tersumbat (Muhibah, 2011).

A. Jenis-jenis Rokok

Rokok biasanya dikelompokkan berdasarkan bahan baku dan


penggunaan filter, sebagai berikut:

1. Rokok berdasarkan bahan baku atau isinya, dibedakan menjadi:


a. Rokok Putih

Isi rokok ini hanya daun tembakau yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012). Rokok
putih mengandung 14-15mg tar dan 5mg nikotin (Alamsyah, 2009).

b. Rokok Kretek

Isi rokok ini berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi
saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012).
Rokok kretek mengandung isi sekitar 20mg tar dan 44-45mg nikotin
(Alamsyah, 2009).

c. Rokok Klembak

Isi rokok ini berupa daun tembakau, cengkeh dan kemenyan


yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu
(Mardjun, 2012).

5
2. Rokok berdasarkan penggunaan filter menurut Mardjun (2012) dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Rokok Filter

Rokok filter merupakan rokok yang pada bagian pangkalnya


dilengkapi dengan gabus penghisap.

b. Rokok Non-Filter
Rokok non-filter merupakan rokok yang pada bagian
pangkalnya tidak dilengkapi dengan gabus penghisap.

Menurut Mustikaningrum (2010) jenis rokok dibagi menjadi delapan,


yaitu:

1. Rokok

Merupakan sediaan tembakau yang banyak digunakan.

2. Rokok Organik

Merupakan jenis rokok yang dianggap tidak mengandung bahan


adiktif sehingga dinilai lebih aman di banding rokok modern.

3. Rokok Gulungan atau Lintingan

Peningkatan penggunaan rokok dengan cara melinting sendiri


ini sebagian besar disebabkan oleh budaya dan faktor finansial.

4. Bidis

Bidis berasal dari India dan beberapa negara Asia Tenggara.


Bidis dihisap lebih intensif dibandingkan rokok biasa, sehingga terjadi
peningkatan pemasukan nikotin yang dapat menyebabkan efek
kardiovaskuler.

6
5. Kretek
Mengandung 40% cengkeh dan 60% tembakau. Cengkeh
menimbulkan aroma yang enak, sehingga kretek dihisap lebih dalam
daripada rokok biasa.
6. Cerutu

Kandungan tembakaunya lebih banyak dibandingkan jenis


lainnya, seringkali cerutu hanya mengandung tembakau saja.

7. Pipa

Asap yang dihasilkan pipa lebih banyak dibandingkan rokok


biasa, sehingga tidak perlu hisapan yang langsung untuk mendapatkan
kadar nikotin yang tinggi dalam tubuh.

8. Pipa Air
Sediaan ini telah digunakan berabad-abad dengan persepsi bahwa
cara ini sangat aman. Beberapa nama lokal yang sering digunakan
adalah hookah, bhang, narghile, dan shisha.
B. Dampak Rokok bagi Kesehatan

Menurut Center of Desease Control (CDC) dalam Octafrida (2011)


merokok membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Merokok menyebabkan
penyakit dan memperburuk kesehatan, seperti:

1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PPOK sudah terjadi pada 15% perokok. Individu yang merokok


mengalami penurunan pada Forced Expiratory Volume in second (FEV1),
dimana kira-kira hampir 90% perokok berisiko menderita PPOK (Saleh,
2011).

2. Pengaruh Rokok terhadap Gigi

Hubungan antara merokok dengan kejadian karies, berkaitan


dengan penurunan fungsi saliva yang berperan dalam proteksi gigi. Risiko

7
terjadinya kehilangan gigi pada perokok, tiga kali lebih tinggi dibanding
pada bukan perok (Andina, 2012).

3. Pengaruh Rokok terhadap Mata

Rokok merupakan penyebab penyakit katarak nuklear, yang terjadi


dibagian tengah lensa. Meskipun mekanisme penyebab tidak diketahui,
banyak logam dan bahan kimia lainnya yang terdapat dalam asap rokok
dapat merusak protein lensa (Muhibah, 2011).

4. Pengaruh terhadap Sistem Reproduksi

Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas pria


maupun wanita. Pada wanita hamil yang merokok, anak yang dikandung
akan mengalami penurunan berat badan, lahir premature, bahkan kematian
janin (Anggraini, 2013).

C. Cara Mengatasi Bahaya Merokok bagi Kesehatan


Adapun bagaimana cara untuk bisa mengatasi kecanduan merokok
adalah seperti hal berikut dibawah ini:

a. Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh-sungguh untuk setiap


individu masyarakat.
b. Adanya sikap dan teladan yang baik saat di rumah, disekolah maupun
lingkungan lainnya.
c. Melarang para guru untuk merokok didepan para murid terutama bagi
mereka yang masih berusia belia.
d. Penerangan yang gencar, sosialisasi dengan intensif tentang bahaya
merokok.
e. Memberikan beban pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok agar
bisa mengurangi konsumsi rokok.
f. Melarang aktifitas merokok ditempat kerja, stasiun, bandara, tempat
makan, rumah sakit, halte dan tempat-tempat umum lainnya yang
banyak dikunjungi orang-orang.

8
g. Menyebarkan fatwa oleh para ulama yang menjelaskan tentang haram
aktifitas merokok.
h. Menyebarkan nasihat dan peringatan oleh dokter akan bahaya rokok
bagi kesehatan.
i. Peringatan mengenai bahaya merokok dalam ceramah, khutbah dan lain
sebagainya.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Sebagai bagian dalam peran serta secara akti dan pelaksanaan kegiatan

pengabdian kegiatan masyarakat oleh mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan

Masyarakat STIKIM melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut:

Observasi

Studi
Identifikasi Pendahuluan
Masalah

Penetapan Masalah Spesifik

Penentuan Jenis Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan
Evaluasi Kegiatan
Kegiatan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3. 1

Kerangka Pemecahan Masalah

10
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Pilih Asapmu atau

Kesehatanmu? yang dilaksanakan mulai tanggal 20 Desember 2019 s/d 13 Januari

2020. Adapun gambaran uraian pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

3.1. Observasi
Hasil observasi yang dilakukan di SMK Harapan Bangsa pada bulan
Desember 2019 didapatkan 8 dari 10 siswa laki-laki memiliki kebiasaan
merokok. Sementara itu dari hasil wawancara 2 dari 10 siswa laki-laki
mengatakan tidak mengetahui tentang bahaya merokok dan 8 lainnya
mengatakan tidak peduli akan bahaya tersebut.

3.2. Identifikasi Masalah


Tabel 3. 1

Identifikasi Masalah 5W + 1H

What Where When Who Why


Karena faktor
Ketidakpedulian SMK Siswa SMK
Tanggal 8 linkungan,
terhadap kesehatan HARAPAN HARAPAN
Januari 2020 psikologi,
diri sendiri BANGSA BANGSA
biologi.
Karena faktor
Bertambahnya jumlah SMK Siswa SMK
Tanggal 8 linkungan,
perokok di kalangan HARAPAN HARAPAN
Januari 2020 psikologi,
remaja BANGSA BANGSA
biologi
Karena faktor
SMK Siswa SMK
Tanggal 8 linkungan,
Ketagihan HARAPAN HARAPAN
Januari 2020 psikologi,
BANGSA BANGSA
biologi

11
Belum tersedianya SMK Siswa SMK
Tanggal 8 Karena faktor
layanan terapi HARAPAN HARAPAN
Januari 2020 lingkungan
merokok BANGSA BANGSA
How
Masalahnya terjadi karena pengaruh lingkungan yang cukup kuat serta di dorong oleh
faktor psikologi dan biologi

a.

3.3. Penetapan Prioritas Masalah


Setelah semua masalah teridentifikasi dan terkumpul lalu
merumuskannya. Tidak semua masalah dapat diselesaikan dalam waktu
bersamaan, oleh karena itu perlu penyederhanaan dalam masalah sehingga
diperoleh masalah yang diprioritaskan. Dalam memilih masalah yang
diprioritaskan pemecahannya dapat ditentukan dengan berbagai macam
metode, dalam hal ini penulis menggunakan Metode Kriteria Matriks
(Criteria Matrix Technique). Teknik ini lebih disederhanakan dengan
dibedakan menjadi 3 macam penilaian yaitu:
a. Pentingnya masalah (Importancy)
Makin penting masalah tersebut makin diprioritaskan
penyelesaiannya. Terdiri dari 3 kriteria penilaian:
1. P (Prevalency)
Menilai seberapa sering masalah tersebut terjadi
Skor 1 : Masalah tidak pernah diketemukan
2 : Masalah pernah diketemukan
3 : Masalah cukup sering ditemukan
4 : Masalah sering ditemukan
5: Masalah sangat sering ditemukan, sehingga sangat
penting untuk diprioritaskan
2. S (Severity)
Menilai seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari
masalah tersebut.
Skor 1 : Akibat dari masalah tidak serius
12
2 : Akibat dari masalah terkadang serius
3 : Akibat dari masalah cukup serius
4 : Akibat dari masalah sangat serius
5: Akibat dari masalah sangat serius, sehingga sangat
penting untuk diprioritaskan
3. RI (Rate of Increase)
Menilai rata atau laju peningkatan dari waktu ke waktu,
apabila kenaikan jumlah masalah lebih tinggi dan lebih cepat
dibandingkan periode sebelumnya maka masalah tersebut layak
untuk diprioritaskan.
Skor 1 : Peningkatan masalah sangat lambat
2 : Peningkatan masalah lambat
3 : Peningkatan masalah cukup cepat
4 : Peningkatan masalah cepat
5 : Peningkatan masalah sangat cepat, sehingga sangat
penting untuk diprioritaskan
b. Ketersediaan teknologi untuk mengatasi masalah (Technical
Feasibility).
Pemilihan suatu masalah tentu bermaksud untuk
diselesaikan, tetapi apabila teknologi yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut tidak tersedia tentu tidak ada
gunanya memilih masalah yang dimaksud. Makin layak teknologi
yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah
makin diprioritaskan masalah tersebut, kelayakan teknologi yang
dimaksud disini adalah menunjuk pada penguasaan ilmu dan
teknologi yang sesuai.
Skor 1 : Teknologi tidak tersedia
2 : Teknologi kurang tersedia
3 : Teknologi cukup tersedia
4 : Teknologi tersedia

13
5 : Teknologi sangat tersedia dan mendukung, sehingga
sangat penting untuk diprioritaskan.
c. Sumber daya yang tersedia (Resources Availiability)
Sumber daya yang dimaksud disini mencakup tenaga
(Man), dana (Money), sarana (Material), Metode (Metode) dan
mesin (Machine). Apabila sumber daya yang tersedia untuk
menyelesaikan suatu masalah tersedia maka masalah tersebut
layak untuk diprioritaskan.
Skor 1 : Dana, sarana, tenaga tidak tersedia
2 : Dana, sarana, tenaga kurang tersedia
3 : Dana, sarana, dan tenaga cukup tersedia
4 : Dana, sarana, dan tenaga tersedia
5 : Dana, sarana, dan tenaga sangat tersedia dan
mendukung, sehingga sangat penting untuk
diprioritaskan
Setelah setiap kriteria masalah dinilai, langkah selanjutnya adalah
menjumlahkan total nilainya yaitu dengan menjumlahkan kriteria
Importancy (I=P+S+RI), kemudian dikalikan dengan kriteria Technical
Fesibilitity dan Resource Avability. Untuk dapat memprioritaskan masalah
tersebut dibantu dengan menggunakan Metode Kriteria Matrik Matriks
(Criteria Matrix Technique).

Tabel 3. 2

Matrix Prioritas Masalah PERILAKU MEROKOK

Di Wilayah Kerja SMK HARAPAN BANGSA Tahun 2020


I
SKALA
NO MASALAH T R IxTxR
P S RI PRIORITAS

Ketidakpedulian terhadap
1. 5 4 5 5 3 210 I
kesehatan diri sendiri

14
Bertambahnya jumlah perokok di
2. 5 4 4 3 5 195 II
kalangan remaja

3. Ketagihan 5 5 5 1 5 75 III
Belum tersedianya layanan terapi
4. 5 5 1 2 2 44 IV
merokok

Sumber : hasil brainstorming dengan wawancara.

3.4. Pembobotan Prioritas Masalah


Seperti yang telah uraikan dalam Matrik Prioritas Masalah pada Tabel
3.2, maka berikut penjelasan dari pembobotan masalah yang telah
teridentifikasi terjadi di SMK Harapan Bangsa:
a) Ketidakpedulian terhadap kesehatan diri sendiri
Berdasarkan hasil observasi, delapan dari sepuluh orang
mengatakan tidak peduli terhadap bahaya dan kesehatan dirinya
sendiri.
b) Bertambahnya jumlah perokok di kalangan remaja
Hal ini terjadi karena adanya ajakan teman dengan perkataan
“kalo tidak merokok tidak keren” sehingga bertambahnya
perokok di kalangan remaja.
c) Ketagihan
Berdasarkan hasil observasi, kebanyakan remaja merasa
asam jika tidak merokok sehingga membuat mereka menjadi
ketagihan.
d) Belum tersedianya layanan terapi merokok
Karena tidak adanya pemberdayaan untuk perlakuan
berhenti merokok.

Kesimpulan atas pembobotan prioritas masalah diatas adalah


ketidakpedulian terhadap kesehatan diri sendiri menjadi prioritas utama
karena banyaknya remaja yang sudah mengetahui bahaya rokok akan tetapi
masih tetap melakukan perilaku tersebut bahkan menjadi suatu kebiasaan.

15
3.5. Penetapan Penyebab Masalah

Gambar 3. 2

Diagram Ichikawa (Tulang Ikan)

Machine Material Man


-
- -

Perilaku
merokok
Methode Market
- -

seperti yang diuraikan dibawah ini:


1. Man (Sumber Daya Manusia)
- Ketidakpedulian terhadap kesehatan diri sendiri
- Kurangnya pengetahuan akan bahaya rokok
- Melampiaskan amarah dan kekesalannya
- Ketagihan
- Kebiasaan
2. Material (Sarana)
- Belum tersedianya layanan terapi merokok
- Belum ada kader khusus untuk mensosialisasikan bahaya merokok
3. Machine (prasarana)
- Kurangnya dukungan dari anggota keluarga untuk mengurangi
kebiasaan merokok.
- Anggapan bahwa lingkungan rumah bukan termasuk kawasan bebas
merokok.

16
4. Method (Metode/Cara)
- Bertambahnya jumlah perokok di kalangan remaja
5. Market (Pasar/Segmen)
- Tidak ada dana secara khusus untuk program sosialisasi bahaya
merokok.

3.6. Dampak Masalah

3.6.1. Dampak Intern

Tidak menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.

1.6.2. Dampak Ekstern

Dapat menyebarluaskan perilaku merokok pada remaja lainnya.

17
BAB IV
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH & TARGET LUARAN

4.1. Alternatif Penyelesaian Masalah


a. Mengadakan penyuluhan terkait bahaya merokok
b. Melakukan bimbingan konseling
c. Menerapkan kebijakan kawasan tanpa asap rokok
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk bantuan orang yang
ingin berhenti merokok
e. Memberikan beban pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok
agar bisa mengurangi konsumsi rokok.
f. Melarang aktifitas merokok ditempat kerja, stasiun, bandara, tempat
makan, rumah sakit, halte dan tempat-tempat umum lainnya yang
banyak dikunjungi orang-orang.

4.2 Target Luaran


o Terlaksananya penyuluhan kesehatan tentang bahaya rokok bagi
dirinya sendiri ataupun orang lain
o Terlaksananya penyuluhan kesehatan mengenai tidak memiliki
kebiasaaan atau mencoba rokok untuk tidak merokok, untuk yang
sudah mulai mencoba rokok untuk berhenti merokok atau
menghindari kebiasaan merokok.
o Terlaksananya penyuluhan kesehatan mengenai Negatif Penggunaan
Merokok.
o Terlaksananya penyuluhan kesehatan supaya dapat menularkan ilmu
pengetahuan tentang bahaya rokok yang dimiliki ke orang-orang di
sekitarnya.

18

Anda mungkin juga menyukai